• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran penggunaan obat untuk pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO [1993].

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran penggunaan obat untuk pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO [1993]."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ix

INTISARI

Pengembangan pesat bermacam obat seiring dengan penelitia n dan pengembangan yang dilakukan pabrik-pabrik farmasi mengakibatkan penggunaan obat semakin beragam. Hal itu dapat menimbulkan terjadinya ketidak rasionalan pola peresepan dan dapat berdampak buruk dari segi ekonomi, klinis, dan psikososial pasien. Observasi penggunaan obat rasional dapat didasarkan pada beberapa parameter, diantaranya berdasarkan indikator peresepan WHO 1993, yang meliputi rata-rata jumlah obat per lembar resep, persentase peresepan obat dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan sediaan injeksi, dan persentase peresepan obat yang sesuai dengan daftar obat esensial atau formularium.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien rawat jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO 1993. Penelitian termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Data yang digunakan berupa resep pasien rawat jalan yang masuk ke Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang diambil secara retrospektif dan menurut systematic random sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata-rata jumlah obat per lembar resep untuk pasien rawat jalan adalah 2,59, persentase peresepan obat dengan nama generik untuk pasien rawat jalan 24,33%, persentase peresepan antibiotik untuk pasien rawat jalan 16,96%, persentase peresepan sediaan injeksi untuk pasien rawat jalan 0,35%, dan persentase peresepan obat yang sesuai dengan Daftar Obat Esensial Nasional 19,84%.

Kata kunci : penggunaan obat, pasien rawat jalan, indikator peresepan WHO 1993.

(2)

x

ABSTRACT

The fast development of various kinds of medicine along with the research and development done by pharmacy factories is the source of progressively immeasurable and complex drug usage on these days. This may lead to the irrationality in the prescribing pattern and will cause negative effects on economic, clinical, and the psychosocial facet of the patient. Observation on rational drug usage can be based on some parameter, one of them is the WHO prescribing indicators (1993), consist of the average number of drugs per encounter, percentage of drugs prescribed by generic name, percentage of encounters with an antibiotic prescribed, percentage of encounters with an injection prescribed, and percentage of drugs prescribed from essential drugs list or formulary.

This research is done to get the image of drug usage for outpatients in Panti Rini Hospital Yogyakarta in the period of 2007 based on WHO prescribing indicators (1993). The research was included into non-experimental research with descriptive research device. This research use recipes for outpatients that stepping into the Pharmacies Installation of Panti Rini Hospital Yogyakarta, which retrospectively taken and according to Systematic Random Sampling.

Based on the research, the average number of drugs per encounter is 2,59, percentage of drugs prescribed by generic name is 24,33%, percentage of encounters with an antibiotic prescribed is 16,96%, percentage of encounters with an injection prescribed is 0,35%, and percentage of drugs prescribed from The National Essential Drugs List is 19,84%.

Referensi

Dokumen terkait

Tombol hitung bahan baku digunakan untuk menampilkan kebutuhan baku tiga periode ke depan sesuai dengan produk jadi yang dipilih sebelumnya, dapat dilihat pada

BPKH Tembusan MEN - HUT & penyam- paian peta arahan indikatif Provinsi peta arahan indikatif per Provinsi peta arahan indikatif per Provinsi peta arahan indikatif per

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan dan

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan

Peraturan Bupati Karangasem Nomor 46 Tahun 2014 tentang Target Penerimaan Tiap Triwulan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten Karangasem

(2) Dengan menggunakan teknik steril setiap bakteri di inokulasi kedalam tabung yang berisi media yang telah di beri label dengan cara ditusuk dan setelah itu digores; (3)

[r]

“Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu objek untuk melihat dengan kegiatan yang dilakukan objek tersebut.” 41 Observasi tersebut mengenai