• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung : studi kasus karyawan non-educatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung : studi kasus karyawan non-educatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

vii    ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAERAH TEMPAT TINGGAL, DAN SIKAP KONSUMERISME TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG

Studi Kasus : Karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Melania Yossy Christia Delila Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, daerah tempat tinggal dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel adalah karyawan non edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel adalah acak proporsional dengan jumlah 100 karyawan, dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan model regresi dengan variabel dummy.

(2)

viii   

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INCOME LEVEL, EDUCATIONAL LEVEL, RESIDENTIAL AREA, AND CONSUMERISM

ATTITUDE TOWARDS SAVINGS DECISION

A Case Study : Non-educative Employees of Sanata Darma University Yogyakarta

Melania Yossy Christia Delila

Sanata Darma University

2012

This research aims to know the influence of educational level, income level, residential area, and consumerism attitude towards savings decision. This research is a descriptive research and non-educative employees of Sanata Dharma University Yogyakarta as the samples. The type of sampling technique is proportional random using 100 employees and questionnaires were used as collecting the data. Model regretion with dummy variable was used for the data analysis technique.

The result shows that: (1) there is no influence of educational level towards employees’ savings decision (significant point 0.444), (2) there is influence of income level towards employees’ saving decision (significant value 0.041); (3) residential area has influences people who live in Gunung Kidul towards employees' savings decision (significant value 0.012) while other residential areas do not influence towards employees’ savings decision since it is not significant; (4) there is no influence of employees’ consumerism attitude towards savings decision (significant value 0.054).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

PENGART]II

TINGKAT

PENDAPATAhI, TINGKAT PENTDIDIKANI,

DAERAII

TEMPAT TINGGAL,

DA}[

SIKAP

KONST'MERISME

TERIIADAP

KEPUTUS$I

MENABTJNG Studi kasus: Karyawan Non-Educatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untukMemenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

MELANIA YOSSY CHRISTIA DELILA

NIM:071334049

PROGRAM STT]DI PEI\DIDIKAN AKT]NTANSI JT]RUSAI\T PEI\IDIDIKAN ILMU PENGETAIIUAIT SOSIAL

FAKT'LTAS KEGT}RUAN DAI\[ ILMU PEI\IDII}IKAI\I

UNTVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

SKRIPSI

PENGARIIH

TINGKAT

PENDAPATAN'

TINGKAT

PEhIDIDIKAN,

I}AERAH TEMPAT TINGGAL,

DAI{

SIKAP

KONST'MERISME

TERIIADAP

KEPUTUSAI\I

MENABUNG

Studi kasus: Karyawan Non-Edtrcatif Universitas Sanata Dharma Yoryakarta

Oleh:

Melania Yossy Ctuistia Delila

NIM: 071334049

Telah disetujui oldh:

Pembimbing

.Pd., M.Si. Tanggal: 9 Januari 2012

qql^,r

Bondansuratno, S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

SKRIPSI

PENGARTIII

TINGKAT

PENDAPATAI\,

TINGKAT

PENDIDIKA}I,

DAERAII

TEMPAT

TINGGAL'

DAh[ SIKAP KONSUMERISME

TERIIADAP

KEPUTUS$I

MENABT]NG Studi kasus: Karyawan Non-Educatf Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh: MELANIA YOSSY CHRISTIA DELILA

NIM:071334049

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 27 Januari 2012

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguj i

Nama Lengkap

Indra Darmawan, S.E., M.Si.

Ketua Sekretaris Anggota

Anggota Anggota

Laurentius Saptono, S.FO., tvt.Si. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

i

Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.

Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M'Pd.

Tanda Tangan

G-ffi

Yf/7"4/

q\h

Yogyakarta 27 Januari 2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

(6)

PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHKAN

KARYAKU

PAPA,

MAMA,

DAN KAKAKKU

Dan

Almamaterku

Uni-versitas

]NI

UNTUK ALM.

TERCINTA.

Sanata

Dharma

tv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau balian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya lrarya ilmiah.

Yogyakarta,

2l

Jarruari 2012

Penulis

(8)

LEMBAR PERTTYATAAAI

PERSETUJUAi\T

PUBLIKASI KARYA ILI|,trAE

TINTUK KEPENTINGAN

AKADEIVtrS

Jff"**'*

tangan

1t"-t

ini, saya mahasiswa Universitas sanata Dharma :

: Melania yossy Christia Delila

NomorMahasiswa :071334049

Demi pengembangan ilmu

pengetahuiul, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

I

Pengaruh ringkat pendapatan,

Tingkat pendidikann Daerah

rempat Tinggal

dan sikap Konsumerisme terhadap

Keputusan Menabung.

Beserta perangkat yang diperrukan (b,a ada). Dengan

demikian saya memberikan

kepada perpusatakaan universitas

Sanata Dharma hak unfuk

menyimpan,

mengarihkan dalam bentuk media lain, mengorahnya

daram bentuk pangkalan

data' mendistribusikan secara terbatas, dan mempubrikasikannya

di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perru meminta

iiin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya

buat dengan sesungguhnya.

Dibuat di yoryakarta

Pada tanggal : 27 Jam:rrir 2012 Yang menyatakan

il4

/

Melania yossy Christia Delila

vl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

vii 

  ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAERAH TEMPAT TINGGAL, DAN SIKAP KONSUMERISME TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG

Studi Kasus : Karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Melania Yossy Christia Delila Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, daerah tempat tinggal dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel adalah karyawan non edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel adalah acak proporsional dengan jumlah 100 karyawan, dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan model regresi dengan variabel dummy.

(10)

viii 

 

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INCOME LEVEL, EDUCATIONAL LEVEL, RESIDENTIAL AREA, AND CONSUMERISM

ATTITUDE TOWARDS SAVINGS DECISION

A Case Study : Non-educative Employees of Sanata Darma University Yogyakarta

Melania Yossy Christia Delila

Sanata Darma University

2012

This research aims to know the influence of educational level, income level, residential area, and consumerism attitude towards savings decision. This research is a descriptive research and non-educative employees of Sanata Dharma University Yogyakarta as the samples. The type of sampling technique is proportional random using 100 employees and questionnaires were used as collecting the data. Model regretion with dummy variable was used for the data analysis technique.

The result shows that: (1) there is no influence of educational level towards employees’ savings decision (significant point 0.444), (2) there is influence of income level towards employees’ saving decision (significant value 0.041); (3) residential area has influences people who live in Gunung Kidul towards employees' savings decision (significant value 0.012) while other residential areas do not influence towards employees’ savings decision since it is not significant; (4) there is no influence of employees’ consumerism attitude towards savings decision (significant value 0.054).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

ix 

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah

selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan

berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

6. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan

(12)

 

8. Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris) atas segala

pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

9. Papaku tercinta Alm. Nicolaus Sugeng Haryadi dan mamaku M. M. Bekti

Astati yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan, dan

pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

10.Kakakku tersayang Yohanes Riko Wendy Ristiawan yang selalu memberikan

doa dan dukungan kepada penulis.

11.Mbakku tercinta Bertha, mbak Lita, mbak Lisa dan mas Arnon yang

memberikan bantuan dan doa kepada penulis.

12.Sahabatku terkasih Theresia Ratna, Cahyarini, Kristian Aditya, Maria S. Irine,

Albertha Vera, Fransiska Krisni, yang selalu memberikan doa, dukungan,

perhatian, dan semangat kepada penulis.

13.Andika Priadiputra terima kasih untuk semua dukungan, cinta, perhatian,

pengorbanan, pendampinganmu dan bantuan yang diberikan selama ini

sehingga penulis tetap berjuang dan berusaha menyelesaikan skripsi ini.

14.Teman-teman seperjuanganku Martina, Novi, Vera, Venny, Eta, Rima, Irin,

Retno terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

15.Direktur PeMad International Translation, mbak Vita yang telah dengan

sangat baik memberi waktu untuk menyelesaikan skripsi .

16.Teman-teman di PeMad International Translation mbak Catur, mbak Wisni,

mas Eka, mbak Asti yang telah mendukung dengan semangat kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

xi 

 

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis masih

membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

(14)

xii 

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……….. vi

ABSTRAK ……… vii

ABSTRACT ……… viii

KATA PENGANTAR ………. ix

DAFTAR ISI ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Batasan Masalah ………. 5

C. Rumusan Masalah ……….. 5

D. Tujuan Penelitian ……… 6

E. Manfaat Penelitian ……….. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

xiii 

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Keputusan Menabung ………. 8

2. Tingkat Pendapatan ………. 10

3. Pendidikan………. 10

4. Daerah Tempat Tinggal ……….. 11

5. Konsumerisme ……… 12

B. Kerangka Berfikir ………... 13

1. Pengaruh Tingkat Pendapatan Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Menabung………. 13

2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Menabung ………. 14

3. Pengaruh Daerah Tempat Tinggal Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Menabung ………. 15

4. Pengaruh Sikap Konsumerisme Berpengaruh Negatif Terhadap Keputusan Menabung ………. 15

C. Hipotesis Penelitian ……… 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……….. 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……… 18

(16)

xiv 

 

D. Populasi dan Sampel ……….. 19

E. Operasional Variabel Penelitian ……… 20

F. Teknik Pengumpulan Data ………. 25

G. Pengujian Kuesioner ……….…. 26

H. Teknik Analisis Data ………. 31

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ……….. 34

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan USD ……….. 37

C. Struktur Organisasi ……… 40

BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……… 44

B. Pengujian Hipotesis ……… 51

C. Pembahasan ……… 55

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 60

B. Keterbatasan Penelitian ………. 61

C. Saran ……….. 61

DAFTAR PUSTAKA ……… 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

xv 

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Karyawan Responden Penelitian ………. 18

Tabel 3.2 Skor Pernyataan Keputusan Menabung Karyawan ………… 20

Tabel 3.3 Skor Pernyataan Sikap Konsumerisme Karyawan …………. 23

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Variabel Keputusan Menabung Karyawan... ………. 18

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Item Sikap Konsumerisme Karyawan …. 20

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... …………. 23

Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian...………. 18

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...… 20

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan …. 23

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal . 44

Tabel 5.5 Distribusi Faktor Sikap Konsumerisme………. 44

Tabel 5.6 Hasil Data Perhitungan Secara Teroritis ……….. 45

Tabel 5.7 Pengkategorian dan Persentase Sikap Konsumerisme ………. 46

Tabel 5.8 Hasil Data Perhitungan Secara Teroritis ………. 46

Tabel 5.9 Pengkategorian dan Persentase Keputusan Menabung …... 47

Tabel 5.10 Tabel Penyusunan Variabel Dummy………. 48

(18)

xvi 

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian …...…………. 63

Lampiran 2. Data Pegawai Administrasi Yayasan Sanata Dharma …….. 68

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Sikap Konsumerisme ....…… 74

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Menabung ....…… 90

Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian …...…………. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penghasilan yang diperoleh seseorang yang bekerja biasa disebut

pendapatan. Pendapatan adalah sumber pemenuhan kebutuhan. Selain untuk

memenuhi kebutuhan, sebagian dari pendapatan tersebut bisa diinvestasikan

ke dalam berbagai bentuk, misalnya: tabungan, deposito, surat berharga,

emas, atau saham. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998,

tabungan merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet, giro, dan atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu. Tabungan merupakan jenis produk bank yang

paling banyak diminati oleh masyarakat karena mudah diadakan dan risiko

yang timbul sangat kecil. Pembukaan rekening tabungan juga tidak

memerlukan nominal uang yang besar. Besar kecilnya uang yang ditabung

pun tidak terbatas. Setiap nasabah dapat menabung dengan nominal yang

berbeda-beda tergantung kemampuannya. Model orang yang memiliki

perencanaan dalam keuangan yang baik, akan menyisihkan uang untuk

ditabung terlebih dahulu sebelum digunakan untuk konsumsi. Bukan

(20)

masyarakat yang membelanjakan pendapatan dulu sebelum menyisihkan

untuk ditabung. Hal tersebut mengakibatkan uang yang ditabung sangat kecil

dibanding pengeluaran yang terjadi atau bahkan tidak menabung sama sekali.

Pendidikan diyakini sangat berpengaruh terhadap kecakapan, tingkah

laku, dan sikap seseorang. Pola pikir setiap individu berbeda karena latar

belakang pendidikan yang berbeda. Jenjang pendidikan tertinggi

mempengaruhi cara berpikir masyarakat dalam manajemen diri, baik dalam

kehidupan pribadi maupun sosial. Buku-buku tentang ajakan menabung

cenderung hanya untuk anak-anak. Kebiasaan menabung memang harus

ditanamkan sejak dini. Tidak ada buku tentang ajakan menabung untuk orang

dewasa karena orang dewasa telah bisa mengelola keuangannya sendiri.

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin dewasa cara pengambilan

keputusan dan perencanaan masa depannya. Namun demikian, kenyataan

yang terjadi malah sebaliknya. Banyak orang dewasa yang terjerat utang

karena tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pendidikan yang dimiliki seseorang, belum tentu

membentuk pola pikir yang sama dengan orang lain.

Lingkungan tempat tinggal tentunya mempunyai karakteristik yang

berbeda antara satu dan lainnya. Setiap kabupaten memiliki perbedaan, seperti

letak geografis, luas daerah, jumlah penduduk, dan karakteristik penduduk.

Perbedaan tersebut juga mempengaruhi perkembangan dan kemajuan

kabupaten tersebut dalam bidang perekonomian dan teknologi informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

Kabupaten yang cepat dalam menerima infomasi dari luar, akan berkembang

dan memiliki fasilitas lengkap, misalnya: fasilitas perbankan seperti kantor

cabang, ATM (anjungan tunai mandiri), maupun fasilitas pembayaran dengan

menggunakan kartu debit dan kredit di pertokoan. Hal tersebut bisa menarik

minat masyarakat kabupaten ataupun kota madya tersebut untuk memiliki

tabungan dan menggunakan fasilitas serta kemudahan yang diberikan bank.

Seseorang yang tinggal di kabupaten yang memiliki kantor cabang bank dan

ATM cenderung akan berperilaku menyimpan uangnya dalam bentuk

tabungan. Berbeda dengan orang yang tinggal di kabupaten yang belum

banyak kantor cabang bank ataupun ATM. Mereka cenderung memilih

menyimpan uangnya dalam bentuk lain, yaitu membeli ternak atau sebidang

tanah. Meskipun ada juga yang akan tetap menabung di bank dengan mencari

bank di luar kabupaten tempat tinggalnya karena berpikir bahwa menyimpan

uang dalam bentuk tabungan lebih terjamin dan sewaktu-waktu bisa diambil;

berbeda dengan menginvestasikan dalam bentuk ternak yang memerlukan

pemeliharaan baik agar dapat bertahan hidup, dan jika sewaktu-waktu

membutuhkan uang harus menjualnya untuk mendapatkan uang cair.

Menurut Gilarso, kebutuhan (needs) manusia banyak dan beraneka

ragam sifatnya (2002:15). Makin banyaknya kebutuhan manusia tidak lepas

dari pengaruh perkembangan zaman. Zaman yang semakin maju, memacu

masyarakat untuk menjadi semakin modern juga. Masyarakat yang modern

(22)

gaya hidup masyarakat menjadi sorotan dunia. Misalnya: dulu, makanan perlu

waktu cukup lama untuk memasak; tapi sekarang, banyak beredar makanan

cepat saji, seperti makanan kaleng sampai restoran cepat saji. Walaupun

banyak peneliti makanan yang menilai makanan jenis ini tidak baik untuk

kesehatan tapi tetap menarik bagi masyarakat karena kepraktisannya. Tidak

hanya itu, pakaian juga menunjukkan arah gaya hidup yang lebih glamor. Hal

ini bisa dilihat dari banyaknya butik-butik di sekitar kita, yang selalu dipenuhi

pengunjung. Sebagian orang membeli pakaian karena benar-benar

membutuhkannya tapi ada orang yang membeli hanya sekadar ingin memiliki

pakaian tersebut untuk mengikuti tren dan tidak mau dikatakan ketinggalan

zaman. Selain itu, bisa kita lihat sekarang ini marak handphone Blackberry.

Semua orang menginginkan handphone tersebut, padahal fungsi dan fiturnya

tidak jauh berbeda dengan handphone merek lain. Masyarakat memandang

nilai prestige lebih penting dibanding fungsi handphone itu sendiri.

Masyarakat rela menghamburkan uang berjuta-juta hanya untuk membeli

handphone.

Kebiasaan masyarakat menghabiskan uang, menunjukkan bahwa teori

perilaku konsumen sudah tidak lagi bisa dijadikan ukuran. Teori perilaku

konsumen menyatakan bahwa “Y = S + C”. Jadi, ”Y” sebagai pendapatan

dialokasikan pada ”S” sebagai tabungan dan ”C” sebagai konsumsi. Hal yang

kurang menonjol saat ini adalah posisi ”S” pada pola perilaku konsumen,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

sehingga kebanyakan yang terjadi hanya Y = C. Mereka menghabiskan

seluruh pendapatannya untuk konsumsi, sehingga masyarakat tidak menabung

dikarenakan uang mereka sudah habis untuk konsumsi. Padahal mempunyai

tabungan sebagai simpanan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan yang

mendadak dan tidak terduga, seperti sakit. Oleh karena itu, diduga ada

pengaruh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, dan

sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tempat

tinggal, dan sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung; dan studi

kasus pada karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana diuraikan di atas, rumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan menabung

pada karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Apakah ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan menabung

(24)

3. Apakah ada pengaruh tempat tinggal terhadap keputusan menabung pada

karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

4. Apakah ada pengaruh sikap konsumerisme terhadap keputusan menabung

pada karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan sikap konsumerisme

terhadap keputusan menabung; dan studi kasus pada karyawan non-edukatif

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Karyawan

Penelitian ini diharapkan akan memberi arahan kepada karyawan dalam

mengelola keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

2. Bagi Lembaga Penghimpun Dana

Dengan penelitian ini, diharapkan lembaga penghimpun dana dapat

memahami keinginan masyarakat dan meningkatkan kualitasnya agar

masyarakat semakin percaya dan tertarik untuk menabung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan

mendorong para karyawannya untuk menyisihkan pendapatannya dalam

rangka peningkatan taraf hidupnya dan menyukseskan program “Ayo

(26)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori

1. Keputusan Menabung

a. Pengertian Menabung

Menurut Safir Senduk dalam bukunya Mempersiapkan

Dana Pendidikan Anak (1999:33), menabung adalah

melakukan investasi ke dalam sebuah produk investasi, untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Freddy Pieloor (2010:53), menabung adalah

tindakan lanjutan dari penyisihan yang telah anda lakukan dari

setiap gaji atau rezeki yang anda peroleh.

Menabung dapat disimpulkan sebagai investasi di waktu

yang akan datang, walaupun mengurangi jumlah uang saat ini.

Saat ini dirasakan uang yang kita miliki berkurang, tapi di masa

depan kita dapat menggunakannya.

b. Tujuan Menabung

Dalam

http://yuknabung.blogspot.com/2008/03/tujuan-menabung.html, disampaikan bahwa tujuan menabung sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

1. Untuk dana darurat keluarga;

2. Untuk dana pendidikan anak-anak, termasuk menyiapkan

warisan atau masa depan yang baik untuk anak cucu;

3. Untuk dana pensiun di hari tua/masa depan lebih baik.

c. Keputusan

Menurut Leon dan Lislie (2008:485) bahwa ”seleksi

terhadap dua pilihan altenatif atau lebih. Dengan kata lain,

pilihan altenatif harus tersedia bagi seseorang ketika

mengambil keputusan.”

Dari pengertian di atas, maka keputusan menabung

bisa didefinisikan memilih untuk menabung atau tidak.

Seseorang yang telah mengambil keputusan untuk menabung

berarti telah menentukan tujuan yang mereka cari karena

menabung memberi manfaat untuk hidup yang lebih baik di

masa depan.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menabung

Dari hasil penelitian abstraksi faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan

menabung di Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Mataram

oleh Mohammad Ibnu Haikal (2004) menghasilkan:

a) Kepercayaan masyarakat,

(28)

10

c) Pelayanan yang baik dan benar,

d) Promosi dan hadiah,

e) Lokasi dan keamanan bank.

2. Tingkat Pendapatan

Menurut Biro Pusat Statistik (Mulyanto dan Hans, 1985:93)

dikemukakan bahwa ”pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan dari

gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja

lembur, dan kerja kadang-kadang dari usaha sendiri yang meliputi

hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah,

dari hasil investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik

tanah dan dari keuntungan sosial, yakni pendapatan yang diperoleh

dari kerja sosial.”

Pendapatan bisa disimpulkan sebagai hak setelah seseorang

menyelesaikan atau melakukan pekerjaannya. Baik dari bekerja

dengan pendapatan bulanan, mingguan, harian, dan jam kerja.

Mulyanto dan Hans (1985:98) menyebutkan faktor-fakor yang

mempengaruhi pendapatan pokok adalah pekerjaan/jabatan,

pendidikan, masa kerja, dan jumlah anggota keluarga.

3. Pendidikan

Ki Hajar Dewantara (Idris, 1992:1) mengemukakan bahwa

”pendidikan ialah proses penanggulangan masalah-masalah serta

penemuan dan peningkatan kualitas hidup pribadi serta masyarakat

yang berlangsung seumur hidup.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

Crow dan Crow (Idris, 1992:2) mengungkapkan bahwa

”pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan

yang sesuai dengan kegiatan seseorang untuk kehidupan sosialnya

dan membantunya meneruskan kebiasaan-kebiasaan dan

kebudayaan, serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi.”

Menurut Driyarkara sebagaimana dikutip Idris (1992),

”pendidikan ialah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan

manusia muda ke taraf insan itulah yang menjelma dalam

perbuatan mendidik.”

Dari beberapa pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa

pendidikan merupakan proses penemuan dan peningkatan kualitas

hidup sehingga pola pikir seseorang menjadi lebih luas dan

berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya.

4. Daerah Tempat Tinggal

Menurut UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah,

kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan

utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai

tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

kegiatan ekonomi.

Menurut Peraturan Mendagri RI No. 4/1980, kota adalah

suatu wadah yang memiliki batasan administrasi wilayah, seperti

kota madya dan kota administratif. Kota juga berarti suatu

(30)

12

misalnya ibu kota kabupaten atau ibu kota kecamatan, yang

berfungsi sebagai pusat pertumbuhan.

Dapat disimpulkan kota merupakan suatu daerah yang

memiliki wilayah batas administrasi dan penduduk relatif banyak,

sektor agraris sedikit atau bahkan tidak ada, dan adanya suatu

sistem pemerintahan.

5. Konsumerisme

a. Pengertian Konsumerisme

Menurut para siswi SMA Santa Ursula I (1983:14)

bahwa ”konsumerisme berarti pola hidup dengan keinginan

membeli barang-barang yang kurang/tidak diperlukan.”

Menurut Scholte dalam Globalization, hlm. 113,

konsumerisme menggambarkan perilaku manusia memperoleh

dengan cepat (dan juga biasanya dengan cepat membuang)

berbagai ragam barang yang disediakan untuk pengguna

dengan segera tetapi kepuasannya berlangsung sebentar saja.

Konsumerisme dapat diartikan sebagai perilaku yang

cenderung menghabiskan pendapatannya untuk memuaskan

kebutuhannya secara berlebihan.

b. Faktor Penunjang Berkembangnya Konsumerisme

Menurut para siswi SMA Santa Ursula I (1983:14),

faktor pendukung berkembangnya konsumerisme ada dua,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

yaitu faktor dari luar dan dalam manusia. Kedua faktor tersebut

sebagai berikut:

1. Faktor dari luar manusia

Yang termasuk faktor ini, antara lain iklan, kurangnya

perlindungan konsumen, dan westernisasi yang juga

meliputi kemajuan teknologi.

2. Faktor dari dalam manusia

Faktor ini merupakan faktor penentu dari berkembangnya

arus konsumerisme, karena semua tindakan manusia

bukanlah berasal dari pemikiran dan hati. Yang termasuk

faktor ini, antara lain taraf pendidikan yang rendah dan

gengsi, sedangkan hal-hal lain berkembang dari kedua hal

tersebut.

B. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Tingkat Pendapatan Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan Menabung

Keputusan menabung merupakan tindakan memilih untuk

menyimpan sebagian pendapatannya di lembaga penghimpun dana.

Manfaat yang didapat seseorang jika menabung adalah

kenyamanan di masa mendatang, baik hari tua maupun

(32)

14

Tingkat pendapatan adalah tinggi atau rendahnya

pendapatan yang dimiliki oleh seseorang atas pekerjaan yang telah

dilakukannya. Pendapatan setiap karyawan berbeda-beda walaupun

berada dalam perusahaan yang sama. Tingkat pendapatan diduga

mempengaruhi keputusan menabung karyawan. Karyawan yang

memiliki pendapatan tinggi mempunyai uang lebih setelah

memenuhi kebutuhan hidupnya. Karyawan yang mempunyai

pendapatan rendah diduga tidak memilih untuk menabung karena

uang mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Pengaruh tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap keputusan menabung

Keputusan menabung adalah memilih di antara dua pilihan

altenatif untuk menabung atau tidak. Untuk membuat keputusan

menabung, diperlukan beberapa pertimbangan, seperti bunga yang

akan didapat, biaya administrasi yang dikenakan, serta jenis

tabungan yang akan dipilih.

Tingkat pendidikan menunjuk pada jenjang pendidikan

karyawan yang membentuk pola pikir dalam manajemen atau

pengelolaan keuangan mereka. Tingkat pendidikan diduga

mempengaruhi keputusan karyawan untuk menabung. Karyawan

berpendidikan tinggi memiliki pola pikir yang lebih luas terhadap

manfaat memiliki tabungan dan merencanakan masa depan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

lebih baik. Karyawan yang pendidikannya rendah tidak berpikir

ada manfaat lain dari sebuah tabungan yang dimilikinya.

3. Pengaruh daerah tempat tinggal berpengaruh positif terhadap keputusan menabung

Keputusan menabung karyawan merupakan pilihan antara

perilaku menabung dan tidak, yang dilakukan karyawan atas uang

yang dimilikinya. Daerah tempat tinggal adalah wilayah yang

dihuni masyarakat untuk menetap. Daerah tempat tinggal yang

mempunyai jarak dekat dengan pusat perkotaan dan kemudahan

dalam memperoleh fasilitas dan informasi mempengaruhi

pembentukan sosial karyawan. Daerah tempat tinggal juga diduga

mempengaruhi keputusan menabung karyawan. Karyawan yang

tinggal di kabupaten atau kota madya yang berkembang dengan

baik akan mendapat informasi perbankan dan akan memutuskan

untuk menabung di bank. Karyawan yang tinggal di kabupaten atau

kota madya yang bidang perbankannya tidak berkembang, tidak

akan tertarik untuk menyimpan uangnya di bank.

4. Pengaruh sikap konsumerisme berpengaruh negatif terhadap keputusan menabung

Keputusan menabung merupakan langkah penentuan

(34)

16

karyawan banyak dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri, misalnya

sikap konsumerisme karyawan itu sendiri.

Sikap konsumerisme adalah sikap pola hidup mengeluarkan

uang lebih banyak dari kebutuhan sesungguhnya. Sikap

konsumerisme yang akhir-akhir ini sangat mencolok juga

mempengaruhi pola penggunaan uang karyawan. Makin tinggi

sikap konsumerisme karyawan, makin tinggi pula tingkat

pengeluarannya. Karyawan yang memiliki pendapatan tinggi

cenderung menghabiskan uangnya untuk konsumsi dan tidak ada

alokasi untuk ditabung. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat

konsumerisme karyawan mengakibatkan semakin rendahnya

keputusan karyawan untuk menabung. Sebaliknya, karyawan yang

tingkat konsumerismenya rendah akan memiliki keputusan untuk

menabung lebih tinggi.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diungkapkan, maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh positif tingkat pendapatan terhadap

keputusan menabung,

2. Ada pengaruh positif tingkat pendidikan terhadap

keputusan menabung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

3. Ada pengaruh positif daerah tempat tinggal terhadap

keputusan menabung,

4. Ada pengaruh negatif sikap konsumerisme terhadap

(36)

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu

penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang lebih jelas

tentang situasi-situasi atau gejala sosial.

Menurut Sekaran (Suharsono, 2009:7), dilakukan untuk

mengetahui dan mampu dalam menjelaskan karakteristik variabel

yang diteliti dalam suatu situasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah Universitas Sanata Dharma. Jl.

Affandi, Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002.

Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April- Juni 2011.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan

non-edukatif Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pengaruh tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan sikap

konsumerisme terhadap keputusan menabung.

D. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan” (Margono,

2007: 118) Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan

Universitas Sanata Dharma.

Margono (2007:121) menuliskan bahwa “sample adalah

sebagai bagian dari populasi”. Sample dalam penelitian ini adalah

karyawan non-edukatif Universitas Sanata Dharma. Berikut ini

daftar karyawan non edukatif Universitas Sanata Dharma yang

[image:37.612.77.533.207.712.2]

dijadikan responden penelitian, yaitu:

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Karyawan Responden Penelitian

No Unit Kerja Total Responden

1 Biro Administrasi Akademik 5

2 BAPSI 3

3 Biro Layanan Umum 32 4 Biro Keuangan 5 5 Biro Personalia 4 6 Biro Prasarana dan Sarana 5

7 BKHLN 1

8 Humas 1

9 CM 2

(38)

20

13 Fakultas Saints danTeknologi 12 14 Fakultas Sastra 2 15 Fakultas Teologi 4

16 FKIP 8

17 S2 2

18 MPK 1

19 Lembaga Bahasa 2

20 LPM 2

21 LPPM 4

22 Perpustakaan 12 23 Rektorat 3 24 Yayasan 3

Jumlah 130

Pengambilan sample untuk penelitian ini menggunakan

teknik sampling acak proposional. Teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu yaitu karena jumlah setiap unit kerja

berbeda. Alasan dipilihnya Universitas Sanata Dharma karena

karyawan non edukatif di Universitas mempunyai banyak latar

belakang pendidikan, pengalaman, tempat tinggal sehingga diduga

mempengaruhi pola hidup masing-masing.

E. Operasional Variabel Penelitian

”Variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai variasi

nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi,

volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebaginya).

Variabel dapat juga diartikan sebagi pengelompokan yang logis dari

dua atribut atau lebih” (Margono, 2007:133).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

1. Variabel Keputusan Menabung

Keputusan menabung adalah tindakan karyawan dalam

mengambil langkah untuk menabungkan uang hasil

pendapatannya.

Dimensi yang mempengaruhi karyawan untuk

memutuskan menabung dari hasil penelitian Mohammad Ibnu

Haikal (2004):

a) Kepercayaan masyarakat

1) Riwayat suatu bank menjadi poin penting yang

dipertimbangkan sebelum memutuskan menabung

2) Banyaknya nasabah suatu bank

3) menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat

4) Stabilitas keuangan suatu bank menjadi penentu saya

dalam memilih tempat untuk menabung

5) Prestasi yang dicapai suatu bank memberikan nilai

tambah bagi saya untuk memutuskan tempat menabung

b)Tingkat bunga tabungan

1) Tingkat bunga tabungan/ deposito yang tinggi menjadi

pertimbangan bagi saya untuk menabung di bank

2) Tingkat bunga kredit yang rendah menjadi

pertimbangan bagi saya untuk memilih bank

3) Dasar perhitungan bunga tabungan memperngaruhi

(40)

22

c) Pelayanan yang baik dan benar

1) Karyawan yang bekerja sesuai dengan bidang

keahliannya akan memberikan pelayanan yang lebih

memuaskan

2) Gangguan sistem jaringan komputer yang sering terjadi

mempengaruhi kualitas pelayanan pada nasabah

3) Petugas teller yang cekatan memberikan kepuasan yang

lebih pada nasabah

4) Antrian yang panjang di teller membuat saya tidak

nyaman 

d)Promosi dan hadiah

1) Promosi yang bervariasi pada suatu bank membuat saya

tertarik untuk menabung

2) Iklan yang berisi himbauan untuk gemar menabung

memberikan nilai tambah bagi saya untuk menabung

3) Hadiah yang bernilai tinggi yang ditawarkan suatu bank

membuat saya tertarik menabung

4) Bank yang sering mengadakan promosi dan pemberian

hadiah membuat daya tarik bagi saya untuk menabung

e) Lokasi dan keamanan bank

1) Saya memilih untuk menabung di suatu bank karena

lokasinya dekat tempat tinggal

2) Saya percaya bahwa uang tabungan di bank akan aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

3) Saya tetap khawatir dengan keamanan uang saya

walaupun sudah ditabung di bank

4) Lokasi yang strategis menjadi penentu untuk saya

memutuskan menabung

Dimensi-dimensi tersebut dituangkan dalam bentuk

kuesioner dan diukur dengan skala Likert yang dimodifikasi

menjadi empat skala. Pemberian skor pada setiap pertanyaan

[image:41.612.69.532.94.702.2]

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor Pernyataan Keputusan Menabung Karyawan Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

2. Variabel Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan adalah jumlah uang yang

didapatkan karyawan setiap bulannya secara rutin. Yang

diukur dari pendapatan riil yang diterima. Pemberian skor

untuk variable tingkat pendapatan adalah sebagai berikut:

Rp 750.000- Rp 1.500.000 skor 1

Rp1.500.000- Rp 3.000.000 skor 2

Rp3.000.000- Rp 6.000.000 skor 3

(42)

24

3. Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan adalah pendidika terakhir yang

ditempuh oleh karyawan selama hidupnya. Yang diukur dari

pendidikan terakhir yang ditempuh karyawan. Pemberian skor

untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:

SMA/SMK skor 1

D I skor 2

D III skor 3

S 1 skor 4

S 2 skor 5

4. Variabel Daerah Tempat Tinggal

Daerah tempat tinggal adalah kabupaten atau kota

madya tempat tinggal karyawan saat ini. Pemberian skor

untuk variabel daerah tempat tinggal adalah sebagai berikut:

Kotamadya Yogyakarta skor 1

Kabupaten Sleman skor 2

Kabupaten Kulon Progo skor 3

Kabupaten Bantul skor 4

Kabupaten Gunung Kidul skor 5

Kabupaten Lainnya skor 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

5. Variabel Sikap Konsumerisme

Sikap konsumerisme adalah sikap pola konsumsi

karyawan. Dimensi sikap konsumerisme menurut para siswi

SMA Santa Ursula I (1983:14) adalah

a. Faktor dari dalam manusia

- Taraf pendidikan yang rendah

- Gengsi atau prestise

b. Faktor dari luar manusia

- Iklan

- Kurangnya perlindungan konsumen

- Westernisasi

Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk

kuesioner dan diukur dengan skala Likert yang dimodifikasi

menjadi empat skala. Pemberian skor pada setiap pertanyaan

[image:43.612.76.534.182.638.2]

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor Pernyataan Sikap Konsumerisme Karyawan Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

1 2 3 4

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari

(44)

26

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab

secara tertulis pula oleh responden” (Margono, 2007:167).

Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data keputusan

menabung karyawan dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,

daerah tempat tinggal, dan sikap konsumerisme.

G. Pengujian Kuesioner

1. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner (Imam Ghozali, 2005:45). Pengujian validitas

dilakukan dengan mengkorelasikan skor jawaban setiap item

pertanyaan dengan skor total. Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Husein

Umar, 2003:78), sebagai berikut:

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

Y = skor total item

X = skor item

n = jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

Besarnya nilai r dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5

%. Jika rhitung lebih besar daripada rtabel, maka butir soal tersebut

dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya, maka butir soal tersebut

tidak valid.

Uji validitas dilakukan pada responden karyawan sebanyak

30 orang yang semuanya termasuk didalam sampel penelitian.

Kesimpulan hasil pengujian validitas diperoleh dengan

membandingkan r hitung dengan rtabel untuk N=30 sebesar 0,361

dengan taraf signifikasi 5%.

Dari semua pertanyaan yang diuji, yakni 20 pertanyaan

untuk keputusan menabung sejumlah 9 item valid setelah 4 kali

diuji validitasnya dan 36 pertanyaan untuk sikap konsumerisme

[image:45.612.70.535.151.706.2]

diperoleh hasil 30 item valid setelah 2 kali uji validitas.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Variabel Keputusan Menabung Karyawan

No. Item Validitas Keterangan

r hitung r tabel (taraf signifikan 5%)

(46)

28

7 0,740 0,361 Valid 9 0,620 0,361 Valid 12 0,645 0,361 Valid

[image:46.612.71.536.107.700.2]

14 0,706 0,361 Valid 18 0,706 0,361 Valid 19 0,709 0,361 Valid

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Item Sikap Konsumerisme Karyawan

No. Item Validitas Keterangan

r hitung r tabel (taraf signifikan 5%)

2 0,667 0,361 Valid

3 0,640 0,361 Valid 5 0,573 0,361 Valid 6 0,568 0,361 Valid

7 0,744 0,361 Valid 8 0,471 0,361 Valid 9 0,459 0,361 Valid 11 0,500 0,361 Valid

12 0,451 0,361 Valid 13 0,582 0,361 Valid 14 0,566 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

15 0,491 0,361 Valid 16 0,645 0,361 Valid 17 0,527 0,361 Valid

19 0,545 0,361 Valid 20 0,548 0,361 Valid 21 0,406 0,361 Valid 22 0,645 0,361 Valid

23 0,414 0,361 Valid 24 0,576 0,361 Valid 25 0,671 0,361 Valid

26 0,594 0,361 Valid 27 0,767 0,361 Valid 30 0,664 0,361 Valid 31 0,704 0,361 Valid

32 0,765 0,361 Valid 33 0,563 0,361 Valid 34 0,725 0,361 Valid

35 0,594 0,361 Valid 36 0,725 0,361 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu

penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten

dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Jika hasil

(48)

30

memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya.

Realibilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Imam

Ghozali, 2005:41). Perhitungan reliabilitas didasarkan pada

perhitungan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Husein Umar,

2003:90), sebagai berikut:

 

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

= varian total

= jumlah varian butir

Menurut Husein Umar (2003:91), nilai varian butir dapat dicari

berdasarkan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor

butir pertanyaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

Jika nilai alpha lebih dari 0,6 maka instrumen penelitian dinyatakan

reliabel. Sebaliknya, jika nilai alpha kurang dari 0,6 maka

instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel (Husein Umar,

2003:92). Setelah dilakukan pengujian reliabilitas maka diperoleh

[image:49.612.67.536.210.599.2]

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Sub Variabel Nilai Alpha Chonbach Kesimpulan

Keputusan Menabung 0,885 Reliabel

Sikap Konsumerisme 0,948 Reliabel

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data deskriptif.

1. Deskriptif Data

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil

pengumpulan data yang sudah diperoleh dari penelitian

lapangan yang meliputi responden, variabel keputusan

menabung yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan, daerah tempat tinggal dan sikap konsumerisme.

Untuk keperluan deskripsi data digunakan tabel distribusi

(50)

32

2. Pengujian hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan langkah-langkah berikut:

a. Perumusan Hipotesis

Ho1 = Tidak ada pengaruh positif tingkat pendapatan

terhadap keputusan menabung

Ha1 = Ada pengaruh positif tingkat pendapatan terhadap

keputusan menabung

Ho2 = Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan

terhadap keputusan menabung

Ha2 = Ada pengaruh positif tingkat pendidikan terhadap

keputusan menabung

Ho3 = Tidak ada pengaruh positif daerah tempat tinggal

terhadap keputusan menabung

Ha3 = Ada pengaruh positif daerah tempat tinggal

terhadap keputusan menabung

Ho4 = Tidak ada pengaruh negatif sikap konsumerisme

terhadap keputusan menabung

Ha4 = Ada pengaruh negatif sikap konsumerisme terhadap

keputusan menabung

b. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis menggunakan model

regresi dengan variabel dummy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

c. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan berdasarkan hasil

pengolahan dapat dengan SPSS for windows dengan nilai.

Jika nilai probabilitas (Sig) < taraf nyata (0,05), maka

(52)

34 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh

Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan

RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo

Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini

telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De

Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa

Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der

Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari

Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu

menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan

kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma

pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal

17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu

Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat

Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG

Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata

Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali

Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”

yang artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”.

Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria

et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini

Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan

PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958

berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma

dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.

Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan”

dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei

1961 jo No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas

Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universita

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata

Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP

No.237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan itu berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

(54)

36

IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program

Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada

tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan

Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK

Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi

Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan

perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan

guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma

terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping

tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP

(Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa

fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas

dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3

Program Khusus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di

Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik

sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),

administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta

pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967)

b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984)

d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)

e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-sekarang)

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma

1. Visi

Universitas Sanata Dharma (USD) didirikan oleh Serikat Yesus

Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia

dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan.

a. Universitas Sanata Dharma terdorong untuk terus mencari, menemukan,

dan mengungkapkan kebenaran secara obyektif dengan kebebasannya. Hal

itu didasarkan pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan

(56)

38

dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan

kemuliaan Allah yang lebih besar.

b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa depan

bangsa Indonesia. Universitas Sanata Dharma merasa terpanggil untuk

memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama dalam

pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan maksud

membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut

membangun masyarakat pluralistic yang adil, demokratis, dan sejahtera.

c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan

kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945.

Pada visi kristiani mengenai martabat manusia sebagai ciptaan Allah,

tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada

spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus

seperti “menjadi manusia bagi sesama” (men and women for and with

others), perhatian pribadi (cura personalis), serta semangat keunggulan

(magis) dan dialogis.

2. Misi

a. Mengembangkan sistem pendidikan yang dapat memadukan keunggulan

akademik dan nilai kemanusiaan.

b. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani kritis

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis

kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia.

d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk dapat

menemukan kebenaran berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis

yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual

secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan

dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu

mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan social terhadap masyarakat.

h. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang keilmuan

maupun dalam bidang kependidikan.

3. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri

bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistic

yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita

kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki

kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas

(58)

40

C. Struktur Organisasi

Keterangan:

: Garis komando : Garis koordinasi

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di tingkat

fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan

peraturan universitas untuk fakultas.

SENAT FAKULTAS

Unit MKK Fakultas (MKDK)

LPPM DEKAN FKIP

WD I WD II

Pusat Penelitian & Pelayanan Pendidikan (PA) Unit PPL dan

Laboratorium

Micro Teaching

Unit Tata Usaha

JIP Kajur Sekjur JIPS Kajur Sekjur JPBS Kajur Sekjur JPMIPA Kajur Sekjur Prodi D2-PGSD Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi BK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi IPPAK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PSej Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PE Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PAK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PBI Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PBSID Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PMat Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PFis Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi S1-PGSD Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(59)

2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu oleh WD I (Wakil Dekan I bidang

akademik) dan WD II (Wakil Dekan II bidang administrasi umum dan bidang

keuangan). Tugas Dekan dan Wakil Dekan (Staf Dekanat) adalah sebagai

berikut:

a. Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga

kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab

kepada Rektor.

b. Wakil Dekan I (WD I) bertugas membantu dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pengajaran,

penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c. Wakil Dekan II (WD II) bertugas membantu Dekan dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan.

d. Tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang

pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta

kemahasiswaan menjadi tanggung jawab bersama Staf Dekanat,

sedangkan urusan yang berhubungan dengan keuangan kegiatan

kemahasiswaan tingkat fakultas dikelola oleh WD II.

3. Unit MKK Fakultas (MKDK) bertugas mengatur dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan Mata Kuliah Keahlian (MKK) fakultas atau Mata Kuliah

Dasar Keahlian (MKDK) di lingkup fakultas. Unit ini dipimpin oleh WD I

(60)

42

4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas membantu dan

mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas tersebut kepada dosen-dosen

yang terkait dalam koordinasi dengan dekanat FKIP. P4 dipimpin oleh kepala

P4.

5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada

tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di

bawah koordinasi Wakil Dekan II. Unit tata usaha FKIP dipimpin oleh

seorang Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertanggung jawab langsung kepada

WD II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan PPL

mahasiswa dalam lingkup fakultas dan mengelola Laboratorium Micro

Teaching fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL

yang sekaligus menjadi koordinator Laboratorium Micro Teaching fakultas

dan bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Ketua Jurusan (kajur) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekretaris

jurusan (sekjur).

8. Ketua program studi (kaprodi) bertugas memimpin prodi, dibantu oleh

seorang wakil ketua program studi (wakaprodi). Prodi adalah satuan

pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk

satu keahlian tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(61)

9. Dosen tetap FKIP USD terdiri dari dosen yang diangkat oleh Yayasan Sanata

Dharma dan dosen PNS yang diperbantukan pada USD menjadi pegawai tetap

di lingkup FKIP dengan tugas untuk mengajar, mengadakan penelitian, dan

melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Setiap dosen tetap di lingkup

FKIP diindukkan pada suatu prodi sesuai dengan bidang keahlian yang

dimilikinya.

10.Dosen tidak tetap (DTT) FKIP USD adalah tenaga pendidik yang mendapat

surat tugas dari rektor USD dengan tugas untuk mengajar di suatu prodi di

lingkup FKIP USD untuk jangka waktu tertentu.

11.Mahasiswa FKIP USD adalah orang yang terdaftar sebagai peserta didik di

suatu program studi yang diselenggarakan oleh suatu jurusan atau prodi di

(62)

44 BAB V

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2011 sampai dengan akhir

Juni 2011. data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui

penyebaran kuesioner. Subjek penelitian ini adalah karyawan non-edukatif

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kuesioner yang dibagikan kepada

karyawan sebagai responden penelitian ini sebanyak 100 kuesioner. Secara

[image:62.612.70.531.198.702.2]

lengkap sebaran responden penelitian disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Sebaran Responden Penelitian

No Unit Kerja Total Responden

1 Biro Administrasi Akademik 5

2 BAPSI 3

3 Biro Layanan Umum 15

4 Biro Keuangan 4

5 Biro Personalia 4

6 Biro Prasarana dan Sarana 4

7 BKHLN 1

8 Humas 1

9 CM 2

10 Fakultas Ekonomi 3

11 Fakultas Farmasi 8

12 Fakultas Psikologi 2

13 Fakultas Saints danTeknologi 10

14 Fakultas Sastra 2

15 Fakultas Teologi 3

16 FKIP 6

17 S2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(63)

18 MPK 1

19 Lembaga Bahasa 2

20 LPM 2

21 LPPM 3

22 Perpustakaan 10

23 Rektorat 3

24 Yayasan 3

Jumlah 100

Berikut ini diuraikan deskripsi responden penelitian berdasarkan tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, daerah tempat tinggal dan sikap

konsumerisme.

1. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase

1 SMA/SMK 61 61%

2 D I 1 1%

3 D III 15 15%

4 S1 20 20%

5 S2 3 3%

[image:63.612.69.536.105.619.2]

Total 100 100%

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat

pendidikan terbanyak pertama adalah SMA/SMK dengan 61 karyawan

atau 61%, tingkat pendidikan terbanyak kedua adalah S1 sebanyak 20

(64)

46

atau 15%, selanjutnya tingkat pendidikan keempat dan kelima adalah

S2 dan D I.

a. Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendapatan disajikan

[image:64.612.72.538.199.629.2]

pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Presentase

1 Rp 750.000-Rp 1.500.000 25 25%

2 Rp 1.500.000-Rp 3.000.000 74 74%

3 Rp 3.000.000-Rp 6.000.000 1 1%

4 > Rp 6.000.000 0 0%

Total 100 100%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai tingkat

pendapatan terbanyak pertama adalah tingkat pendapatan Rp

1.500.000-Rp 3.000.000 sebanyak 74 karyawan atau 74%, tingkat

pendapatan terbanyak kedua adalah Rp 750.000-Rp 1.500.000

sebanyak 25 karyawan atau 25%, selanjutnya pada tingkat ketiga

adalah Rp 3.000.000-Rp 6.000.000

b. Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal

Distribusi responden berdasarkan daerah tempat tinggal

disajikan pada tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(65)

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Presentase

1 Kotamadya Yogyakarta 14 14%

2 Kabupaten Sleman 66 66%

3 Kabupaten Kulon Progo 4 4%

4 Kabupaten Bantul 13 13%

5 Kabupaten Gunung Kidul 2 2%

6 Kabupaten Lainnya 1 1%

[image:65.612.69.533.159.700.2]

Total 100 100%

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang tinggal di kabupaten

Sleman terbanyak pertama dengan jumlah responden 66 karyawan

atau 66%, terbanyak kedua adalah kotamadya Yogyakarta 14

karyawan atau 14% dan kabupaten Bantul terbanyak ketiga sebanyak

13 karyawan atau 13%, terbanyak keempat adalah kabupaten Kulon

Progo dengan jumlah 4 karyawa

Gambar

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Karyawan Responden Penelitian
Tabel 3.2 Skor Pernyataan Keputusan Menabung Karyawan
Tabel 3.3 Skor Pernyataan Sikap Konsumerisme Karyawan
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item Variabel Keputusan Menabung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, maka ketentuan perpajakan yang mengatur tentang Pemeriksaan wajib pajak badan tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya, karena apa yang diamanatkan

Pengendalian bahan baku sudah dilakukan dengan sangat baik oleh perusahaan, penulis memberikan rekomendasi hal-hal berikut untuk perbaikan dalam pengendalian bahan

Dari data perhitungan diatas menunjukkan bahwa antara “Persepsi Terhadap Suatu Pertandingan” terhadap “Kecemasan Bertanding” adanya hubungan yang positif antara Persepsi

Dengan menampilkan sampul majalah yang mengandung daya tarik seksual menjadi indikasi bahwa materi seks adalah topik yang dijual untuk menarik perhatian

positif dan signifikan berpengaruh tidak langsung terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja perajin perak. 6) Lingkungan kerja secara positif dan signifikan

Tidak semua informan masyarakat gunung terang menjadikan pengalaman yang sama dalam mengambil tindakan atau tanggapan untuk menonton tayanga mikrofon pelunas hutang,

Tutkimuksessa tarkastellaan, millä tavoin Kelaan suhtaudutaan asuinpaikkakunnilla, joissa Kelan palvelutoiminnan muutokset ovat ilmentyneet toimistojen sulkemisina. Tutkimuksessa

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjud ul