• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI

DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

Berlian Ferdiansyah

0904043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan Konsep Diri Dan

Motivasi Berprestasi Dengan

Pencapaian Prestasi Pemain Futsal

Oleh

Berlian Ferdiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Berlian Ferdiansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NAMA : BERLIAN FERDIANSYAH

NIM : 0904043

JUDUL : HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI

DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001

Pembimbing II

Alen Rismayadi, M.Pd. NIP. 19761228200812002

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

Dr. H. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001

(4)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Pembimbing 1 : Dr. H. R. Boyke Mulyana Pembimbing 2 : Alen Rismayadi M.Pd

Berlian Ferdiansyah* 2014

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal? Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang mahasiswi FPOK UPI yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu; 1) Instrumen untuk mengetahui konsep diri pemain futsal menggunakan bentuk angket tertutup, 2) Instrumen untuk mengetahui motivasi berprestasi pemain futsal menggunakan bentuk angket tertutup, dan 3) Instrumen untuk mengetahui hasil prestasi pemain futsal dilihat dari hasil juara di tingkat Klub, Universitas, Kabupaten/Kota, dan Nasional. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan dari konsep diri dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

(5)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF SELF CONCEPT AND MOTIVATION OF TOP ACHIEVERS WITH FUTSAL PLAYERS ACHIEVEMENT

Berlian Ferdiansyah* 2014

(6)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah Penelitian…...

C. Rumusan Masalah Penelitian…...

D. Tujuan Penelitian.………

A. Hakikat Konsep Diri….………...

B. Hakikat Motivasi Berprestasi………

1. Pengertian Motivasi...

2. Fungsi-fungsi Motivasi...

3. Motivasi Berprestasi...

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi...

C. Hakikat Pencapaian Prestasi Olahraga………

D. Hakikat Permaian Futsal………..

(7)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hipotesis Penelitian…...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian………...

B. Populasi dan Sampel Penelitian……….

C. Desain Penelitian………

D. Instrumen Penelitian…….………

E. Teknik Pengumpulan Data……….

F. Uji Coba Angket………..

G. Pelaksanaan Pengumpulan Data………

H. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data….………..

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Pengolahan Data………..………

B. Uji Signifikan Koefesien Korelasi………

C. Diskusi Penemuan………...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………

B. Saran ………..

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

35

36

37

38

40

40

46

49

49

53

55

57

61

61

(8)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.4.

4.5.

4.6.

Acuan Kisi-kisi dari Pendapat Para Ahli Mengenai Konsep Diri (Self Concept)...

Kisi-kisi Tentang Konsep Diri (Self Concept)……….

Kisi-kisi Mengenai Motivasi Berprestasi...

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban...

Hasil T-skor Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ke Tiga Variabel.…

Hasil Pengujian Distribusi Normal ke Tiga Variabel……….

Besarnya Hubungan antara Variabel………...

Hasil Signifikansi Koefisien Korelasi…....……….

Hasil Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda………..

Persentase Dukungan Variabel X1 (Konsep Diri), X2 (Motivasi

Berprestasi) dengan Variabel Y (Pencapaian Prestasi Pemain

Futsal)………... 41

42

44

45

53

54

54

55

56

(9)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1.

3.1.

3.2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi...

Desain Penelitian………

Langkah-langkah Penelitian………

24

39

(10)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Angket Konsep Diri (Self Concept) dan Motivasi Berprestasi...

Data Angket Untuk Pengujian Validitas Konsep Diri……….

Data Angket Untuk Pengujian Validitas Motivasi Berprestasi……

Uji Validitas Butir Soal dari Variabel Konsep Diri……….

Uji Validitas Butir Soal dari Variabel Motivasi Berprestasi………

Hasil Penghitungan Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Instrumen dari Angket Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi……

Data Hasil Penyebaran Angket Sesungguhnya dari Variabel Konsep Diri………...

Data Hasil Penyebaran Angket Sesungguhnya dari Variabel Motivasi Berprestasi...

Data Tingkat Pencapaian Prestasi Olahraga Futsal……….

Data Hasil T-skor Angket Konsep Diri, Angket Motivasi

Berprestasi, dan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal……….

Uji Normalitas Lilliefors Angket Konsep Diri………...

Uji Normalitas Lilliefors Angket Motivasi Berprestasi………

Uji Normalitas Lilliefors Pencapaian Prestasi Pemain Futsal...

Penghitungan Koefisien Korelasi Angket Konsep Diri dengan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal...

Penghitungan Koefisien Korelasi Angket Motivasi Berprestasi dengan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal……….

Penghitungan Koefisien Korelasi Angket Konsep Diri dengan Angket Motivasi Berprestasi...

Uji Koefisien Korelasi Angket Konsep Diri dengan Pencapaian

(11)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

Prestasi Pemain Futsal………

Uji Koefisien Korelasi Angket Motivasi Berprestasi dengan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal………

Uji Koefisien Korelasi Angket Konsep Diri dengan Angket

Motivasi Berprestasi……….

Uji Korelasi Ganda Angket Konsep Diri dan Angket Motivasi Berprestasi dengan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal...

Determinan...

Daftar Tabel Product Moment...

Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors...

Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke z...

Nilai Persentil Untuk Distribusi t...

Nilai Persentil Untuk Distribusi F...

Dokumentasi Penelitian………...

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

(12)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga futsal merupakan salah satu modifikasi olahraga sepak bola yang

dimainkan di dalam ruangan. Jumlah pemain dalam olahraga futsal sebanyak lima

orang dengan penjaga gawang. Peraturan permainannya hampir sama dengan

sepak bola, tetapi ada beberapa peraturan yang berbeda, seperti bola yang ke luar

lapangan (out), maka permainan dimulai dengan tendangan ke dalam bukan

lemparan ke dalam (throw in), tidak ada off-side, waktu permainan yang lebih

pendek dan pergantian pemain yang dilakukan secara bebas. Adanya jumlah

pemain yang lebih sedikit dan lapangan yang relatif lebih kecil, pemain dituntut

bekerjasama untuk melakukan operan dan pergerakan tanpa bola dengan tempo

kecepatan tinggi. Mengenai hal ini, Lhaksana dkk. (2005:4) menjelaskan sebagai

berikut:

Futsal adalah pemainan yang sangat cepat dan dinamis. Dari segi lapangan yang relatif kecil hampir tidak ada ruangan untuk membuat kesalahan. Maka dari itu diperlukan kerjasama anatar pemain lewat passing yang akurat, bukan mencoba untuk melewati lawan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat digambarkan bahwa permainan

futsal adalah permainan bola dengan kecepatan, kunci pokoknya adalah ball

feeling. Artinya, bagaimana menggunakan perasaan untuk melakukan operan-operan dengan tepat ke teman. Dalam perkembangannya, permainan futsal di

Indonesia cukup digemari oleh berbagai kalangan masyarakat, dari anak-anak

hingga orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan yang dapat dilakukuan

oleh masyarakat perkotaan maupun pedesaaan. Dalam mewujudkan prestasi

permainan futsal tidaklah mudah, karena dipengaruhi oleh dua faktor endogen dan

faktor eksogen. Faktor endogen yang berhubungan dengan keadaan diri atlet, yang

(13)

2

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor eksogen berhubungan dengan keadaan di luar diri atlet seperti situasi dan

kondisi pada saat pertandingan.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi fisik,

teknik, dan taktik pemain futsal dalam setiap pertandingan cenderung seimbang

atau dalam kondisi yang sama, tetapi berbeda dalam kondisi mentalnya. Bahkan

pada beberapa atlet atau pemain futsal yang sudah berpengalaman terlihat kondisi

mentalnya yang cenderung lebih baik. Hal ini tergambar pada perilaku, baik

sebelum pertandingan maupun pada saat pertandingan berlangsung. Sedangkan

pada atlet-atlet muda atau atlet-atlet yang masih sedikit pengalaman tergambar

kondisi mental yang masih labil.

Pada beberapa pertandingan futsal menunjukkan bahwa kemenangan suatu

tim salah satunya ditentukan oleh kondisi mental para pemainnya yang stabil. Hal

ini mengindikasikan bahwa dengan kondisi mental yang stabil, prestasi olahraga

dapat diraih secara maksimal. Oleh karena itu, kondisi mental yang baik mutlak

diperlukan agar prestasi dapat ditingkatkan. Kondisi mental yang dimaksud adalah

konsep diri atau adanya keyakinan dari dalam diri untuk mengalahkan lawan.

Konsep diri merupakan gambaran yang bersifat individu dan sangat

pribadi, dinamis, dan evaluatif, di mana setiap individu mengembangkannya

dalam interaksi-interaksinya dengan lingkungan kejiwaannya dan yang dibawa

dalam perjalanan hidupnya. Husdarta (2010:93) menjelaskan bahwa: ”Konsep diri

merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal,

karena setiap orang bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya.” Artinya,

konsep diri merupakan suatu konsep mengenai kepercayaan dan pendirian atau keyakinan tentang dirinya sendiri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting tentang

kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia,

sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup

lainnya. Konsep ini dapat diartikan gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari

pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan diri, dan penilaian terhadap diri

(14)

3

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.” Berkaitan dengan dunia olahraga konsep diri sebagai suatu konstruk multidimensional berkaitan dengan kompetensi atau kemampuan fisik, teknik, dan taktik yang dipersepsikan sepanjang masa latihan hingga pertandingan dengan pengalaman-pengalaman pertandingan sebelumnya. Banyak dari peristiwa seperti ini yang mempengaruhi pengalaman-pengalaman yang diperoleh pada diri atlet baik keberhasilan maupun kegagalan. Oleh karena itu, konsep diri sangat penting untuk diteliti, sehingga pelatih maupun atlet dapat mengetahui keyakinan yang dimiliki individu atau atlet itu sendiri dalam mencapai prestasi yang maksimal.

Apabila seseorang atlet atau pemain futsal gagal dalam pencapaian harga

diri, maka atlet tersebut akan merasa kecewa terhadap keadaan diri dan

lingkungannya. Seorang atlet akan memandang dirinya dengan sikap negatif,

sebaliknya apabila seorang atlet berhasil dalam mencapai harga dirinya, maka

atlet tersebut akan merasa puas dengan dirinya maupun terhadap lingkungannya.

Hal ini akan membuat seorang atlet bersikap positif terhadap dirinya.Oleh karena

itu, konsep diri diperlukan oleh para pemain futsal, karena di dalam setiap

pertandingan futsal, para pemain futsal harus bangga terhadap kemampuan diri

sendiri, sebagaimana pentingnya keyakinan dan ambisi untuk memenangkan suatu

pertandingan sebagai akibat terpenuhinya aspek-aspek atau kondisi lain seperti

fisik, teknik dan taktik, sehingga dengan mengetahui konsep diri dari setiap

individu (atlet), maka akan memberikan keuntungan atau kemudahan dan acuan

bagi pelatih untuk memberikan program latihan. Fenomena ini menggambarkan

bahwa aspek mental yang salah satunya adalah konsep diri merupakan faktor yang

perlu mendapat perhatian khusus berkaitan dengan kontribusinya terhadap prestasi

atlet atau para pemain futsal.

Dalam mencapai tingkat keberhasilan atlet untuk meningkatkan prestasi

secara maksimal, seorang atlet tidak hanya tergantung kepada penguasaan fisik,

teknik, dan taktik saja, melainkan kemantapan jiwa dalam latihan dan ketika

pertandingan atau perlombaan sesungguhnya juga harus diperlukan. Menurut

(15)

4

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa: ’Olahraga bukan hanya merupakan masalah fisik saja, yaitu yang berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota tubuh, otot, tulang, dan

sebagainya.’ Oleh sebab itu untuk mencapai prestasi yang maksimal seorang atlet

selain harus memiliki kemampuan fisik, teknik, dan taktik yang baik, seorang atlet

juga harus memiliki psikologis yang baik, dalam hal ini motivasi berprestasi.

Motivasi berprestasi merupakan dorongan yang ada dalam diri seseorang

untuk dapat melakukan sesuatu yang diinginkan dan dilakukan dengan baik. Husdarta (2010: 37) menjelaskan bahwa: ”Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas

tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih dari biasa dilakukan.” Dari penjelasan

tersebut, maka motivasi berprestasi pada hakikatnya adalah hasrat dan dorongan

untuk dapat unggul, yaitu mengungguli prestasi yang pernah dicapai sendiri atau

mengungguli prestasi orang lain. Oleh karena itu, motivasi berprestasi sangat penting untuk diteliti, sehingga pelatih maupun atlet dapat mengetahui adanya dorongan dan penggerak dari diri individu atau atlet itu sendiri, karena adanya

kemauan yang tinggi untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Motivasi berprestasi bukan bawaan dari lahir, akan tetapi hasil dari belajar

atau latihan. Adanya motivasi berprestasi pada diri atlet senantiasa mendorong

untuk bekerja dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. McClelland dalam

Koontz, et.al (1984) pada situs http://www.damandiri.or.idmenjelaskan bahwa:

Orang yang motivasi berprestasi tinggi akan cenderung bekerja keras sesudah mengalami kegagalan untuk mecapai sukses pada waktu-waktu selanjutnya, ia akan terus berusaha untuk mencapai tujuan yang sebelumnya gagal dicapai. Sebaliknya orang yang motivasi berprestasi rendah menganggap kegagalan disebabkan oleh ketidakmampuan.

Berdasarkan kutipan di atas, motivasi berprestasi dapat dideskripsikan

sebagai kemauan atau kesediaan individu secara sadar untuk berupaya

berdasarkan segala kemampuan yang dimilikinya, melakukan suatu tugas ataupun

pekerjaan dengan sebaik-baiknya, lebih baik daripada yang dilakukan

sebelumnya. Artinya, seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan

(16)

5

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang lain. Sehingga, dengan mengetahui motivasi berprestasi dari setiap individu

(atlet), maka akan memberikan keuntungan atau kemudahan dan acuan bagi

pelatih untuk memberikan program latihan. Dalam hal ini, maka atlet mempunyai

motivasi yang tinggi harus diikuti dengan rasa tanggung jawab yang tinggi pula

agar atlet tersebut mencapai prestasi yang diinginkan. Motivasi yang ada pada diri

atlet biasanya timbul keinginan untuk berprestasi untuk kepuasaan dirinya,

sehingga motivasi berprestasi dapat memberikan dukungan yang relatif besar

terhadap penampilan atlet dengan tidak mengabaikan aspek latihan fisik, teknik,

dan taktik.

Berdasarkan uraian tersebut, kedudukan konsep diri sangat erat kaitannya

dengan diri individu. Oleh karena itu konsep diri secara umum mencangkup

gambaran dari keseluruhan aspek kepribadian individu berdasarkan atas

pandangan, persepsi, pikiran, dan keyakinan inidividu terhadap dirinya sendiri

yang sekaligus melahirkan penghargaan dan penerimaan terhadap dirinya.

Sedangkan motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang mendorong

individu untuk melakukan kegiatan yang diinginkannya yang menjadi landasan

dalam pengembangan kepribadian dan kemampuan-kemampuan untuk

memperoleh keberhasilan atau prestasi. Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Pencapaian Prestasi Pemain Futsal”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Untuk peningkatan dan pencapaian prestasi atlet dalam cabang olahraga

futsal, hendaknya setiap atlet atau pemain harus memiliki keyakinan dan pendirian

yang ada dalam dirinya sendiri dan dapat mendorong hasratnya untuk memiliki

perasaan tertarik terhadap suatu bidang tertentu yang ada kaitan dengan dirinya

dan memberikan kepuasan untuk mendorong individu mencapai tujuan tertentu.

Oleh karena, faktor psikologi (konsep diri dan motivasi berprestasi) yang dimiliki

atlet dapat menentukan keberhasilan pada permainan futsal.

Konsep diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian

(17)

6

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan

kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang

berkaitan dengan pengalaman dan tujuan serta keinginannya. Sedangkan motivasi

berprestasi merupakan kemauan atau kesediaan individu secara sadar untuk

berupaya berdasarkan segala kemampuan yang dimilikinya, melakukan suatu

tugas ataupun pekerjaan dengan sebaik-baiknya, lebih baik daripada yang

dilakukan sebelumnya. Artinya, motivasi berprestasi harus adanya dorongan dan

penggerak dari diri individu karena adanya kemauan yang tinggi untuk mencapai

prestasi yang tinggi dan diaktualisasikan melalui tingkah laku individu diharapkan

dapat mencapai tujuan yang diinginkan, selain itu juga harus adanya dukungan

dari lingkungan sosialnya guna mengarahkan seseorang ke satu tujuan yang telah

ditetapkan dan memenuhi kebutuhannya akan kepuasan pada dirinya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

permasalahan yang terkait dengan konsep diri dan motivasi berprestasi yang

dihubungkan dengan prestasi pemain futsal, maka peneliti mengidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman pemain tentang dirinya sendiri dalam bermain futsal.

2. Kurangnya keyakinan atas kemampuan yang dimiliki dalam bermain futsal.

3. Kurangnya dorongan untuk meraih prestasi atau keberhasilan dan sukses di

bidang olahraga futsal pada dirinya.

4. Kurangnya dorongan untuk meningkatkan kualitas bermain futsal dengan

sebaik-baiknya atau lebih dari biasa dilakukan.

5. Kurangnya fasilitas yang menunjang dan memadai dalam latihan futsal dan

respon pemain rendah dalam mengikuti latihan futsal.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan

(18)

7

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan

pencapaian prestasi pemain futsal?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi

berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan penelitian tersebut di atas, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan

pencapaian prestasi pemain futsal.

2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi

dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

3. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi

berprestasi secara bersama-sama dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

E. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini terbukti pada tarap signifikan yang diharapkan dari

hasil penelitian ini adalah:

1. Secara teoretis dapat dijadikan sumbangan informasi dan keilmuan yang

berarti bagi pembina atau pelatih terhadap pengembangan pelatihan pada

umumnya dan cabang olahraga futsal khususnya mengenai hubungan konsep

diri dan motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

2. Secara praktis dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan

kualitas dan produktivitas sumber daya manusia terutama para pembina,

pelatih dan guru olahraga dalam mempertimbangkan dan menerapkan

program latihan mental, khususnya dalam mengembangkan konsep diri dan

meningkatkan motivasi berprestasi pemain agar dapat menunjang terhadap

pencapaian prestasi atlet atau pemain dalam cabang olahraga futsal.

F. Pembatasan Penelitian

Agar ruang lingkup masalah penelitian tidak terlalu luas, penulis

(19)

8

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah konsep diri dan motivasi

berprestasi.

2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pencapaian prestasi pemain dalam

cabang olahraga futsal.

3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal, sebanyak 40 orang.

G. Batasan Istilah

Untuk mendapat data yang diperlukan, maka penulis memberikan

penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hubungan menurut Nurhasan (1999:17) adalah hubungan antara variabel yang

satu dengan variabel yang lain, yang besar kecilnya ditentukan oleh koefisien

hubungan. Hubungan disini dimaksudkan adalah hubungan konsep diri dan

motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

2. Konsep diri menurut Rini (2002) dalam situs http:/www.e-psikologi.com

konsep diri adalah keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, perasaan

dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter,

maupun sikap yang dimiliki individu.

3. Motivasi berprestasi dalam situs http://digilib.ubaya.ac.id merupakan suatu

kemauan atau kesediaan individu melakukan segala upaya berdasankan

kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan dorongan ataupun kebutuhan

berprestasi yang ada pada dirinya.

4. Prestasi menurut Poerwadarminta W.J.S (1988:84) prestasi adalah hasil yang

telah dicapai. Sedangkan menurut Straub (1978) dalam Ibrahim dan

Komarudin (2008:188) prestasi adalah sama dengan keterampilan plus

motivasi. Maksudnya prestasi dalam penelitian ini adalah keberhasilan yang

dicapai para pemain futsal dalam setiap kejuaraan atau even-even pada cabang

olahraga futsal.

5. Futsal menurut Tenang (2008:17) adalah suatu jenis olahraga yang memiliki

(20)

9

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

body charge benturan badan), dan aspek kekerasan lain seperti dalam permainan sepak bola tidak diizinkan dalam futsal.

H. Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan penelitian,

dan batasan istilah.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

Bab ini merupakan uraian landasan teori yang mendasari hubungan

konsep diri dan motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi pemain

futsal, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan,

populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, pelaksanaan pengumpulan data, prosedur

pengolahan dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian serta analisis

data dan pembahasan yang dilakukan, sesuai dengan instrumen

penelitian yang digunakan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan

dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian bagi pihak

(21)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat

membantu mengungkapkan suatu rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian

ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Masalah yang akan diteliti serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu penelitian

akan menentukan penggunaan metode penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasional. Mengenai

metode deskriptif dijelaskan Ibrahim dan Sudjana (2004:64) bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Pendapat di atas memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat

sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Lebih lanjut Surakhmad (1998:140)

menjelaskan mengenai ciri-cirinya metode deskriptif sebagai berikut:

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berdasarkan kutipan di atas maka metode deskriptif adalah suatu metode

yang berusaha menggambarkan, menjelaskan, dan melukiskan situasi berupa

gejala, dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Sedangkan berdasarkan

ciri-ciri metode deskriptif di atas dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini data

(22)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan konsep diri dan motivasi

berprestasi dengan pencapaian prestasi pemain futsal.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Ketelitian di

dalam menentukan jumlah dari suatu populasi dan sampel akan menentukan

keberhasilan suatu penelitian. Populasi dalam suatu penelitian merupakan

kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Arikunto

(2002:102) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.”

Kemudian Ibrahim dan Sudjana (2004:84) menjelaskan tentang populasi sebagai

berikut: “Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat

diperolehnya informasi. Elemen di atas dapat berupa individu, keluarga, rumah

tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain-lain.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat digambarkan bahwa yang

dimaksud dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek

penelitian, oleh karena itu perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang

terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk

membuktikan kebenaran hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa FPOK UPI yang mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang

olahraga futsal, sebanyak 40 orang.

Sampel merupakan sebagian dari populasi. Mengenai pengertian sampel

Arikunto (2002:104) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau mewakili

sebagian populasi yang diteliti.” Sedangkan Ibrahim dan Sudjana (2004:85)

menjelaskan bahwa: “Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat

yang sama dengan populasi.” Dalam suatu penelitian, populasi merupakan

kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Dalam proses

penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan patokan

dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia, untuk memilih sampel

harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi. Hal ini seperti yang dijelaskan

Surakhmad (1998:93) sebagai berikut:

(23)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

generalisasi yang berlaku secara umum, maka seringkali penyelidik terpaksa mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebuah sampel yang dapat dipandang representatif terhadap populasi itu.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Arikunto (2002:117) menjelaskan bahwa:

Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.

Lebih lanjut Lutan, Berliana, dan Sunaryadi (2007:99) menjelaskan bahwa: “Penggunaan purposive sampling dilakukan dalam mempertimbangkan untuk menentukan sampel yang dipercaya berdasarkan atas informasi terdahulu, dan akan memberikan data yang diperlukan.” Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi FPOK UPI yang mengikuti Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal, sebanyak 12 orang.

Ciri-ciri atau karakteristik sampel secara spesifik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sampel tersebut memiliki prestasi di cabang olahraga futsal.

2. Sampel tersebut rajin berlatih di UKM cabang olahraga futsal FPOK UPI.

3. Sampel tersebut adalah para pemain futsal puteri di Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) cabang olahraga futsal FPOK UPI Bandung.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menganalisis data

agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian,

karena itu desain penelitian berfungsi untuk memberikan jalan dan arah proses

penelitian yang dilakukan. Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan

dalam pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan arahnya jelas dan

terencana. Suatu penelitian deskriptif pengambilan data yang digunakan harus

dipilih berdasarkan variabel-variabel yang tergantung dalam penelitian. Pada

(24)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

X2

Y X1

populasi dan sampel penelitian, b) Pengambilan dan pengumpulan data melalui

penyebaran angket dan tes, c) Analisis data, dan d) Menetapkan kesimpulan.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, disajikan

pada Bagan 3.1.

r

1.y

r1.2 r2.y

R12.y

Bagan 3.1 Desain Penelitian (Sumber: Sukardi, 2008:168)

Keterangan:

X1 : Konsep diri

X2 : Motivasi berprestasi

X1X2 : Konsep diri dan motivasi berprestasi

Y : Pencapaian prestasi pemain futsal

r

1.2 : Koefisien kontribusi X1 dan X2

r

1.y : Koefisien kontribusi X1 dan Y

r

2.y : Koefisien kontribusi X2 dan Y

R12.y : Koefisien kontribusi X1, X2 dan Y

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut:

Populasi

Sampel

Angket Motivasi Berprestasi

Pencapaian Prestasi Pemain Futsal Angket Konsep Diri

Pengolahan Data dan Analisis

(25)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka

digunakan instrumen penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri atas 3 instrumen penelitian, yaitu:

1. Instrumen untuk mengetahui konsep diri pemain futsal menggunakan bentuk

angket tertutup.

2. Instrumen untuk mengetahui motivasi berprestasi pemain futsal menggunakan

bentuk angket tertutup.

3. Instrumen untuk mengetahui hasil prestasi pemain futsal dilihat dari hasil

juara di tingkat Klub, Universitas, Kabupaten/Kota, dan Nasional.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrumen, hal ini untuk memudahkan sampel dalam melakukan tes dan

pengukuran, sehingga pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

1. Angket Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi Pemain Futsal

Pada penelitian ini, untuk mengetahui konsep diri dan motivasi

berpreastasi pemain futsal, digunakan instrumen penelitian berupa angket atau

kuesioner dan tes pengukuran sebagai alat pengumpul data. Sehubungan dengan

angket atau kuesioner dijelaskan Arikunto (2002:124) bahwa: “Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.”

Angket dalam penelitian ini terdiri dari variabel konsep diri dan motivasi

berprestasi yang dijabarkan melalui komponen dan indikator-indikator. Butir-butir

pernyataan dalam angket merupakan gambaran mengenai hubungan konsep diri

dan motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi pemain futsal. Bentuk angket

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket ini bersifat

(26)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

dan lengkap sehingga responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia

dalam setiap pernyataan.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pernyataan angket serta

alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk

menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh

responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya.

Untuk mengidentifikasi perubahan prilaku dan pribadi seseorang dalam menjawab

setiap pernyataan dari setiap butir soal yang akan disajikan, hendaknya terlebih

dahulu harus diketahui secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel) dari alat

pengumpulan datanya, karena kecermatan penilaian dalam mempertimbangkan

dan mengambil keputusan serta diagnosa tergantung kepada tingkat ketepatan,

kepercayaan, keobjektifan, dan kerepresentatifan informasi yang didukung oleh

data yang diperoleh di lapangan. Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan

pada angket mengenai konsep diri dan motivasi berprestasi.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket sebagai berikut:

a. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup

masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk memudahkan penyusunan

spesifikasi data tersebut, maka dituangkan dalam bentuk kisi-kisi.

1) Kisi-kisi tentang konsep diri dalam penelitian ini mengacu pada pendapat

para ahli, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Acuan Kisi-kisi dari Pendapat Para Ahli Mengenai Konsep Diri (Self Concept)

Teori Persamaan Perbedaan

Cawagas (1983) dalam Clara Pudjijogyanti (1995:2) menjelaskan bahwa: ”Konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kepandaiannya,

Hurlock (1990) dalam situs

http:/www.pengertiankonsepdiri.com menjelaskan bahwa: ”Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan

(27)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

William D. Brooks dalam Husdarta (2010:93)

menjelaskan bahwa: “Self concept is those physical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others.” Maksudnya,

konsep diri merupakan pandangan dan perasaan tentang diri sendiri. Persepsi tentang diri tersebut dapat bersifat psikologi (mental), sosial, dan fisik.

1. Psikologi (mental) 2. Sosial

3. Fisik

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka dapat digambarkan bahwa

konsep diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain. Pada penelitian ini yang akan dijadikan acuan

dalam pembuatan pernyataan mengenai konsep diri (self concept) diadobsi

berdasarkan pendapat para ahli di atas, antara lain; kondisi fisik, mental,

sosial, emosional, intelektual, keyakinan, dan prestasi. Mengenai kisi-kisi

tentang konsep diri (self concept) dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tentang Konsep Diri (Self Concept)

Variabel Komponen Indikator No. Soal +

2. Di atas rata-rata

3. Fluktuasi atau tidak konsisten

1. Stabil 2. Labil

3. Berubah-ubah

1. Pengatur tingkah laku 2. Menjalin interaksi sosial

3. Penyesuaian diri dengan lingkungan

1. Tinggi 2. Rendah

3. Sesuai dengan keadaan

1. Daya serap dalam berpikir 2. Kemampuan akademik 3. Wawasan dan pengalaman

(28)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

7. Prestasi 1. Mempunyai Target 2. Penampilan Maksimal

3. Berusaha lebih baik dari sebelumnya 37 39 41

38 40 42

2) Kisi-kisi tentang motivasi berprestasi mengacu pada pendapat para ahli

adalah sebagi berikut:

a) Husdarta (2010:37) menjelaskan bahwa: ”Motivasi berprestasi

merupakan suatu dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk

senantiasa meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih dari biasa dilakukan.”

b) Dalam situs http://digilib.ubaya.ac.id dijelaskan bahwa: “Motivasi

berprestasi merupakan suatu kemauan atau kesediaan individu

melakukan segala upaya berdasankan kemampuan yang dimiliki untuk

mewujudkan dorongan ataupun kebutuhan berprestasi yang ada pada dirinya.”

c) Ibrahim dan Komarudin (2008:187) menjelaskan tentang pengertian

motivasi berprestasi bahwa: “Motivasi berprestasi adalah suatu

dorongan yang terjadi dalam diri individu untuk senantiasa

meningkatkan kualitas tertentu dengan sebaik-baiknya atau lebih dari biasa dilakukan.”

d) Harsono (1988:252) menjelaskan faktor-faktor yang mendorong atlet untuk berprestasi yaitu: “1) Mencari dan mengatasi rasa stres, 2) Usaha untuk memperoleh kesempurnaan, 3) Status, 4) Kebutuhan

untuk diakui menjadi anggota kelompok, 5) Hadiah-hadiah, 6)

Kejantanan (masculinity), 7) Membentuk watak (character).”

Berdasar pada pendapat beberapa para ahli mengenai penjelasan motivasi

berprestasi dan faktor-faktor yang mendorong atlet untuk berprestasi, maka

dalam penelitian ini yang akan dijadikan acuan pembuatan pernyataan

mengenai motivasi berprestasi diadobsi cenderung lebih terfokus pada

faktor-faktor yang mendorong atlet untuk berprestasi, antara lain; mencari dan

mengatasi rasa stres, usaha untuk memperoleh kesempurnaan, status,

(29)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

kejantanan (masculinity), dan membentuk watak (character). Mengenai

kisi-kisi tentang motivasi berprestasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Mengenai Motivasi Berprestasi

Variabel Komponen Indikator No soal +

Motivasi Berprestasi

1. Mencari dan mengatasi stress

2. Usaha untuk memperoleh kesempurnaan

3. Status

4. Kebutuhan untuk diakui sebagai anggota kelompok

5. Penghargaan (hadiah)

6. Kejantanan (masculinity)

7. Membentuk watak (character)

1. Sebelum pertandingan 2. Di tempat latihan 3. Di tempat pertandingan

1. Membuat citra positif 2. Memperbaiki diri

3. Berusaha memperbaiki diri dari sebelumya

1. Penghargaan atau pujian 2. Hadiah atau rewards 3. Bonus berupa uang atau

barang berharga

1. Yakin atau teguh

2. Menganggap lawan sepadan 3. Melakukan tugas dengan baik

1. Self control

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi

tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pernyataan

atau soal dalam angket. Butir-butir pernyataan atau soal tersebut dibuat dalam

bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap

(30)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, penulis

menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir

pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak

Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan

negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4 dan

Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran tampak dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

Perlu dijelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan-pernyataan agar

responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka

pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Arikunto

(2002:200) mengenai cara dan pengadaanya untuk mengikuti persyaratan yang

telah digariskan dalam penelitian, adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik

dan tunggal.

(31)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam menyusun pernyataan dalam

angket ini harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Pernyataan-pernyataan angket

penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Hasil Prestasi atlet atau pemain futsal diambil dari hasil juara sampel selama

berkiprah atau selama menjadi pemain futsal diberbagai multi even baik di

tingkat Klub, Universitas, Kabupaten/Kota, dan Nasional.

F. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat

validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan. Dari uji coba angket akan

diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai

pengumpul data dalam penelitian ini. Uji coba angket ini dilaksanakan pada

tanggal 24 - 26 Maret 2014. Angket tersebut diujicobakan kepada para pemain

futsal puteri klub Queen Bandung sebanyak 20 orang. Sebelum para sampel

mengisi angket, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.

Adapun langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas

instrumen sebagai berikut:

1. Menentukan Validitas Instrumen

Untuk menentukan validitas instrumen dilakukan langkah-langkah dalam

mengolah data untuk menentukan validitas instrumen tersebut adalah:

a. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara

skor tertinggi dan terendah

b. Menentukan 50% responden yang memperoleh skor tinggi dan 50% yang

memperoleh skor rendah.

c. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut

kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang

memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

d. Mencari nilai rata-rata (X) setiap butir dengan rumus dari Sudjana (1989:62):

Xi

(32)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Keterangan:

X : Nilai rata-rata yang dicari Xi : Jumlah skor

n : Jumlah responden

e. Mencari simpangan baku (S) setiap butir pernyataan dari Sudjana (1989:94)

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

S : Simpangan baku yang dicari

(X – X)2 : Jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata n – 1 : Jumlah sampel dikurangi satu

f. Mencari variansi gabungan (S2) untuk setiap butir pernyataan kelompok atas

dan kelompok bawah dari Sudjana (1989:232) dengan rumus sebagai berikut :

dengan rumus sebagai berikut:

2

2. Menentukan Reliabilitas Instrumen

(33)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

Untuk menentukan reliabilitas instrumen, penulis melakukan pendekatan

sebagai berikut:

a. Membagi butir pernyataan menjadi dua bagian pernyataan yang bernomor

ganjil dan bernomor genap

b. Skor dari butir pernyataan yang bernomor ganjil dikelompokkan menjadi

variabel X dan skor dari butir-butir pernyataan yang bernomor genap

dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil

dengan butir-butir pernyataan yang bernomor genap dengan menggunakan

rumus korelasi Pearson Product. Moment sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi yang dicari

XY: Jumlah perkalian skor x dan skor y

X : Jumlah skor x

Y : Jumlah skor y

n : Jumlah banyaknya soal

d. Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus

Spearman Brown dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

rii : Koefisien yang dicari

2. r : Dua kali koefisien korelasi 1 + r : Satu tambah koefisien korelasi

e. Menguji signifikansi korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh

Sudjana (1989: 365) yaitu sebagai berikut: n XY – (X) (Y) rxy =

(n (X2) – (X)2 ) (n (Y2) – (Y)2 )

2. r xy

rii =

1 + r xy

r  n - 2 t =

(34)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Keterangan:

t : Nilai thitung yang dicari

r : Koefisien seluruh tes

n – 2 : Jumlah soal/pernyataan dikurangi dua

G. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam penelitian ini

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, setelah itu angket penelitian

diperbanyak untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber

data dalam penelitian ini. Angket di atas disebarkan kepada para pemain futsal

puteri di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) cabang olahraga futsal FPOK UPI

Bandung, butir soal dalam angket yang valid dan reliabel ini sebanyak 38 soal dari

42 soal pada variabel konsep diri dan sebanyak 38 soal dari 42 soal pada variabel

motivasi berprestasi. Pengumpulan data mengenai dari Angket konsep diri, angket

motivasi berprestasi, dan pencapaian prestasi para pemain futsal dilaksanakan

tanggal 23 – 30 April 2014 di Sport Hall UPI.

H. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakan data

mentah. Data-data yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk

menghasilkan suatu hubungan yang berarti melalui data-data tersebut. Adapun

rumus-rumus statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes dikutip dari

buku “Metode Statistika” (1989) yang disusun oleh Sudjana. Adapun

langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus:

n X X  i

Keterangan:

X = Rala-rata (mean) yang dicari Σ = Jumlah dari Xi

Xi = Skor mentah

n = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel dengan

(35)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

3. Setelah menempuh langkah-langkah tersebut, maka langkah selanjutnya adalah

mencari T-skor dengan rumus:

T-skor = 50 + 10 

Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk

pengolahan data hasil tes pada tahap sebenarnya, yang akan dipergunakan

untuk menyelsaikan pengolahann data untuk memperoleh nilai-nilai yang

menjadi bahan penelitian yang dilakukan.

4. Menguji normalitas data dari setiap data, untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non parametrik yang dikenal dengan "Uji Lilliefors.” Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

3.1. Pengamatan Xi, X2... Xn dijadikan bilangan baku.Z1,Z2, ,... Zn dengan

3.2 Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(Zi)=P(Z<Zi)

(36)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

Jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn  Zi

S (Zi) =

n 3.4. Hitung selisih F(Z1) - S(Zi)

3.5. Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut,

sebutlah harga terbesar itu α untuk menerima dan menolak hipotesis nol

maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji

Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolak hipotesis nol

bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari

perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.

5. Menghitung koefisien korelasi, perhitungan ini dilakukan untuk mencari

hubungan kedua variabel dengan rumus sebagai berikut:

rxy=

pendekatan uji-t dengan rumus:

r

Pengujjian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefisien

(37)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

hipotesis diterima jika –t(1-1/2α) < t < t(1-1/2α). Pada taraf nyata a = 0.05 dengan

dk = n – 2 dalam hal lain jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak.

7. Menghitung derajat hubungan tiga variabel atau koefisien korelasi mutiple

dengan menggunakan rumus:

Ry12 = Koefisien korelasi yang dicari

ry1 =Koefisien korelasi antara y dan x1

ry2 = Koefisien korelasi antara y dan x2

r12 = Koefisien korelasi antara x1 dan x2

8. Menguji signifikansi koefisien korelasi multiple atau ganda dengan

menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus:

)

R = Koefisien korelasi yang dicari K = Banyaknya variabel bebas n = Jumlah sampel

Uji F ini dimaksudkan untuk membuktikan koefisien korelasi mutiple atau

ganda bersifat nyata atau tidak nyata dengan ketentuan bila harga Fhitung lebih

besar dari Ftabel pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk = (n – k – 1), maka

koefisien korelasi mutiple atau ganda bersifat nyata atau sebaliknya.

9. Menghitung determinasi dari hasil perhitungan korelasi dengan rumus:

D = r2 x 100%

Keterangan:

(38)

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prastya. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Clara R. Pudjijogyanti. (1995). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.

Ginting, Abdorrakhman. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Humaniora.

Giriwijoyo, Y.S. Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Harsono (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Bandung: Penerbit CV. Tambak Kusuma.

Hidayat, Yusuf (2008). Pengantar Pisikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Hoedaya, Danu. (2002). Penerapan Psikologi Olahraga. Bandung: Penataran Pelatih Tingkat Dasar Jawa Barat. Pengurus Daerah Perbasi Jawa Barat.

Husdarta, J.S. (2010). Psikologi Olahraga. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Ibrahim dan Sudjana. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Ibrahim, Rusli dan Komarudin. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: FPOK/ UPI Bandung.

Lhaksana, Justinus. dkk. (2005). Teknik Dasar dan Strategi Permainan Futsal. Jakarta.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori Dan Metode. Jakarta. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Lutan, Rusli. (1992). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB – FPOK IKIP Bandung.

(39)

64

Berlian Ferdiansyah, 2014

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI PEMAIN FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moeloek. (1984). Kesehatan Olahraga. Jakarta: FK – UI Jakarta.

Murhananto. (2006). Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Nurhasan. (1999). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Poerwadarminta, W. J. S. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto M. Ngalim (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sajoto (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.

Sudibyo, Setyobroto. (2001). Psikologi Olahraga. Jakarta: Jaya Sakti.

Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Tenang, John D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: DAR! Mizan.

Situs:

Natawidjaya. (1979). http:/www.pengertiankonsepdiri.com diakses tanggal 2 Pebruari 2014.

Hurlock (1990). http:/www.pengertiankonsepdiri.com diakses tanggal 2 Pebruari 2014.

McClelland dalam Koontz, et.al (1984). http://www.damandiri.or.id diakses tanggal 10 Pebruari 2014.

Rini. (2002). http:/www.e-psikologi.com diakses tanggal 5 Pebruari 2014.

http://digilib.ubaya.ac.id diakses tanggal 10 Pebruari 2014.

Willoughby, King, dan Polatajko. (1996). http://repository.usu.ac.id diakses

tanggal 3 Pebruari 2014.

Gambar

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tentang Konsep Diri (
Tabel 3.3  Kisi-kisi Mengenai Motivasi Berprestasi
Tabel 3.4  Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Perbulan. No

Jadi dalam kalimat tersebut, teknisi tidak sama sekali membuat atau memproduksi sebuah lampu dari bahan-bahan yang telah ada,. melainkan teknisi tersebut membawa

(2) Peningkatan hasil hasil belajar siswa dengan persentase pra siklus 35%, dan siklus I 65%, serta siklus II 81% siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Skripsi yang ditulis

dikontraskan dengan tes pilihan ganda dengan cakupan yang luas tetapi kurang dapat melatih ketrampilan berfikir atau daya nalar tingkat tinggi. Dari uraian ringkas di atas, dapat

Kalau dilihat dari subtansi pertanyaannya, sebetulnya materi ini sudah diberikan kepada siswa sejak di bangku SD. Namun demikian, pertanyaan ini hampir setiap saat disampaikan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

motivasi sebagai karakter yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif; Para karyawan perlu mengembangkan komitmen dan determinasi, kepemimpinan, obsesi terhadap

Tapakan barong dan rangda yang hadir nunas pasupati di Pura Luhur Natar Sari merupakan penyeledi (pengganti) simbol Ida Bhatara Pura Luhur Natar Sari yang disungsung di