Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBEDAAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI
SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI PENUH IFRS
(Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Oleh
NISA ISTIQOMAH
NIM. 1001817
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBEDAAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI
SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI PENUH IFRS
(Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013)
Oleh
Nisa Istiqomah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nisa Istiqomah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI SEBELUM DAN SETELAH ADOPSI PENUH IFRS
Oleh:
Nisa Istiqomah 100187
Dosen Pembimbing
Mimin Widaningsih, S.Pd., M.Si
Perubahan standar akuntansi internasional dari GAAP menjadi IFRS merupakan tonggak sejarah besar bagi perkembangan akuntansi di dunia. IFRS sebagai satu set standar akuntansi internasional yang berkualitas tinggi bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas (dapat dipahami, relevan, keandalan, dapat diperbandingkan), akuntabel, dan transparan sehingga dapat membantu para pengguna dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Pengukuran relevansi nilai informasi akuntansi dalam penelitian ini menggunakan price model Ohlson (1995).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif. Analisis data menggunakan Chow Test. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari laporan publikasi Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di Indonesia. Perbedaan tersebut menunjukkan adanya penurunan relevansi nilai informasi akuntansi setelah adopsi penuh IFRS. Hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai laba bersih per saham, nilai buku ekuitas per saham, dan harga saham pada periode setelah adopsi penuh IFRS.
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE DIFFERENCE ANALYSIS OF VALUE RELEVANCE OF ACCOUNTING INFORMATION IN PRE AND POST IFRS
FULL ADOPTION PERIOD
By:
Nisa Istiqomah 1001817
Supervisor:
Mimin Widaningsih, S.Pd, M.Si
The changes of international accounting standards from GAAP to IFRS is a major milestone for the development of accounting in the world. IFRS as a single set of high-quality global accounting standards aims to provide a high-quality (understandability, relevance, reliability, comparability), transparent, and accountabel financial statements so that it can be useful in decision making. This research aims to investigate whether the value relevance of accounting information is different in pre and post IFRS full adoption period for public company listed in Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2013. In this research, value relevance of accounting information measured by Ohlson (1995) price model.
The method used in this research is comparative method. Data analysis using Chow Test. The data used are secondary data collected from published reports Indonesia Stock Exchange.
The result of this research shows that there is difference on the value relevance of accounting information in pre and post IFRS full adoption period in Indonesia. The difference shows that value relevance of accounting information has decreased in post IFRS full adoption period. This result occurs due to a decrease on earnings per share, book value per share, and stock price in post IFRS full adoption period.
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BERITA ACARA SIDANG
PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI
HAK CIPTA
MOTTO
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH……….... iii
DAFTAR ISI………... vi
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR... xiii
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian...………. 1
1.2 Rumusan Masalah……… 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 7
1.3.1 Maksud Penelitian……….. 7
1.3.2 Tujuan Penelitian………. 8
1.4 Kegunaan Penelitian……… 8
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.4.2 Kegunaan Praktis………. 8
BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS………. 10
2.1 Kajian Pustaka……… 10
2.1.1 International Finacial Reporting Standards (IFRS)... 10
2.1.1.1 Perkembangan IFRS dan IASB……… 10
2.1.1.2 Ciri-ciri Utama, Tujuan, dan Manfaat Adopsi IFRS Secara Umum... 18
2.1.1.3 Masalah dan Tantangan yang Dihadapi Indonesia dalam Adopsi IFRS... 21
2.1.2 Laporan Keuangan……… 23
2.1.2.1 Definisi Laporan Keuangan………... 23
2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan……… 23
2.1.2.3 Pengguna Laporan Keuangan……… 24
2.1.3 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan...……... 26
2.1.3.1 Tujuan dan Ruang Lingkup Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.……… 26
2.1.3.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan………. 28
2.1.4 Relevansi Nilai Informasi Akuntansi... 32
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Akuntansi ... 36
2.1.6 Penelitian Terdahulu...……… 38
2.2 Kerangka Pemikiran………... 42
2.3 Hipotesis………. 46
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……… 47
3.1 Objek Penelitian………. 47
3.2 Metode Penelitian………... 48
3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan………. 48
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel………... 48
3.2.2.1 Definisi Variabel……...……… 48
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel……...……….. 51
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian………... 52
3.2.3.1 Populasi Penelitian……...………. 52
3.2.3.2 Sampel Penelitian……...………... 53
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data……….. 55
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis… 55 3.2.5.1 Teknik Analisis Data……… 55
3.2.5.2 Uji Asumsi Klasik………... 56
3.2.5.3 Transformasi Data...……… 58
3.2.5.4 Rancangan Pengujian Hipotesis...……... 59
3.2.5.5 Pengujian Hipotesis dengan Chow Test... 60
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 63
4.1 Hasil Penelitian...……… 63
4.1.1 Tinjauan Umum Subjek Penelitian………... 63
4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia……… 63
4.1.1.2 Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia……….. 65
4.1.1.3 Struktur Pasar Modal Indonesia………. 66
4.1.1.4 Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia……… 66
4.1.2 Analisis Deskriptif Data Variabel Penelitian………. 67
4.1.2.1 Harga Saham…...……….. 68
4.1.2.2 Laba Bersih Per Saham (Earnings Per Share)……. 70
4.1.2.3 Nilai Buku Ekuitas Per Saham (Book Value Per Share)………... 72
4.1.3 Uji Asumsi Klasik…..………. 74
4.1.3.1 Uji Normalitas Data………... 74
4.1.3.2 Uji Multikolinearitas……….. 79
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas……….. 81
4.1.3.4 Uji Autokorelasi………...……… 84
4.1.4 Chow Test…..………...…………. 85
4.1.5 Pengujian Hipotesis…..…………..………... 90
4.1.5.1 Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IFRS …….……….. 90
4.2 Pembahasan…....……… 93
4.2.1 Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS……….. 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 98
5.1 Kesimpulan……… 98
5.2 Saran…..……… 98
DAFTAR PUSTAKA
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Roadmap Program Konvergensi IFRS di Indonesia...…….……… 13
Tabel 2.2 PSAK/ISAK/PPSAK Efektif sampai dengan 1 Januari 2012…….. 14
Tabel 2.3 Penelitian-penelitian tentang Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi…….……….…….…….. 39
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel……...………. 51
Tabel 3.2 Identifikasi Populasi Target...……….………...………... 52
Tabel 3.3 Identifikasi Sampel Akhir...…….……… 54
Tabel 3.4 Bentuk Transformasi Data...…….………... 59
Tabel 4.1 Sejarah Perkembangan Pasar Modal Indonesia……...……… 64
Tabel 4.2 Harga Saham Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2014..…….……… 69
Tabel 4.3 Laba Bersih Per Saham Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013….…………...… 71
Tabel 4.4 Nilai Buku Ekuitas Per Saham Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013….….. 73
Tabel 4.5 Uji Normalitas 1….……….……….……….... 76
Tabel 4.6 Bentuk Transformasi Data….……….……….…… 77
Tabel 4.7 Uji Normalitas 2….……….……….……… 79
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas 1….……….……….……….. 80
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi 1….……….……….………. 84
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi 2….……….……….………. 85
Tabel 4.12 Hasil Regresi Total Observasi 1 (2010-2013)….……….… 86
Tabel 4.13 Hasil Regresi Total Observasi 2 (2010-2013)….……….… 87
Tabel 4.14 Hasil Regresi Total Observasi 3 (2010-2013)….……….… 87
Tabel 4.15 Hasil Regresi Periode Sebelum Adopsi Penuh IFRS 1 (2010-2011) ….……….…….……….…….………....…. 88
Tabel 4.16 Hasil Regresi Periode Sebelum Adopsi Penuh IFRS 2 (2010-2011) ….……….…….……….…….…...……….…. 88
Tabel 4.17 Hasil Regresi Periode Sebelum Adopsi Penuh IFRS 3 (2010-2011) ….……….…….……….…….…………...…….…. 88
Tabel 4.18 Hasil Regresi Periode Setelah Adopsi Penuh IFRS 1 (2012-2013)….……….…….………...….…….…………... 89
Tabel 4.19 Hasil Regresi Periode Setelah Adopsi Penuh IFRS 2 (2012-2013)….……….…….……...………….…….…………... 89
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Relevansi Nilai Informasi Akuntansi ……….. 4
Gambar 2.1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan ………..………...…. 28
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran………..………….……….. 45
Gambar 2.3 Paradigma Penelitian………..………..…………... 46
Gambar 4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia..……….…...………… 66
Gambar 4.2 Grafik Histogram 1………... 75
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot 1..……….……… 76
Gambar 4.4 Grafik Histogram 2..………...……….………... 78
Gambar 4.5 Grafik Normal Plot 2..……….……… 78
Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas 1..……….……….. 82
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perubahan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan pasar modal
Indonesia dan internasional menuntut adanya peningkatan terhadap tata kelola
usaha, akuntabilitas, serta transparansi yang dapat memenuhi kebutuhan para
investor dan pemangku kepentingan (stakeholder). Laporan keuangan sebagai
produk akhir dari akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja
keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada
tanggal tertentu. Informasi tersebut digunakan oleh para pengguna termasuk di
dalamnya investor dan stakeholder untuk membantu dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Informasi akuntansi yang disajikan untuk para pengguna
laporan keuangan terutama investor tentunya harus memenuhi empat kriteria
karakteristik kualitatif yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
dibandingkan (Dwi Martani, dkk, 2012). Oleh karena itu, standar akuntansi
keuangan sebagai pedoman utama entitas dalam menyusun laporan keuangan
harus mampu menghasilkan informasi yang berkualitas dan berguna bagi para
penggunanya.
Dilatarbelakangi hal tersebut, maka dibutuhkan suatu standar akuntansi
yang berkualitas tinggi. Kebutuhan terhadap standar akuntansi sebagai salah satu
komponen infrastruktur bisnis, menjadi alat dan sarana untuk menciptakan
2
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akuntansi yang berkualitas tinggi, desakan atas transparansi terutama akan lebih
mudah diwujudkan khususnya dengan adanya suatu keharusan dan ketatnya
pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan. Hal ini juga akan
dilengkapi dengan regulasi yang menggunakan acuan yang sama untuk
meningkatkan transparansi tersebut (Jan Hoesada, 2008).
Kemunculan International Financial Reporting Standards (IFRS) sebagai
standar akuntansi berbasis internasional dalam dua dekade terakhir telah diakui
dan diadopsi luas di banyak negara, termasuk Indonesia (Sidharta Utama, 2012).
IFRS sebagai a single set of high-quality global accounting standards menjawab
tantangan bagaimana pelaporan keuangan seharusnya dilakukan. Adanya mandat
bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek (listed companies) untuk
mengkonversi standar akuntansi keuangannya dari GAAP menuju IFRS
merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam sejarah regulasi
akuntansi internasional (Daske, et al, 2008 dalam Nur Cahyonowati dan Dwi
Ratmono, 2012).
Indonesia sebagai negara anggota yang tergabung dalam kelompok G20
dari Asia Tenggara berkomitmen untuk memenuhi salah satu butir kesepakatan
G20, yaitu melaksanakan program konvergensi IFRS ke dalam standar akuntansi
lokal setiap negara. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan G20 pada saat London
Summit pada 2 April 2009 berisi bahwa penyusun standar harus bekerja sama
dengan regulator untuk menyusun satu standar akuntansi global yang berkualitas
3
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Program konvergensi IFRS ini diharapkan akan meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan yang disusun dengan
menggunakan standar akuntansi keuangan yang berlaku secara internasional.
Dampak dari implementasi IFRS menyebabkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) saat ini menjadi bersifat principle-based, banyak menggunakan fair value,
memerlukan professional judgement, dan semakin banyak pengungkapan (Sinaga,
2012). Dalam hal ini, IAI telah menetapkan dilaksanakannya program
konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ke IFRS secara bertahap,
dengan target konvergensi 1 Januari 2012 (Mardiasmo, 2012).
Selain itu, adanya kewajiban bagi seluruh entitas yang memiliki
akuntabilitas publik signifikan yaitu entitas terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan
efek di pasar modal atau entitas fidusia, yaitu entitas yang menggunakan dana
masyarakat seperti bank, asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun,
reksa dana, dan bank investasi untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) berbasis IFRS (Dwi Martani, dkk, 2012; Surya, 2012).
Sejak tahun 2005 perusahaan-perusahaan yang listing di bursa Uni Eropa
diwajibkan untuk mengkonversi standar akuntansi keuangannya dari GAAP ke
IFRS. Tujuan utama melakukan adopsi IFRS adalah untuk meningkatkan
komparabilitas laporan keuangan agar berguna bagi pengambilan keputusan para
pemakainya, salah satunya melalui penggunaan fair value based accounting
4
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Mackintosh dan
Zapantoulis (2012) dari KPMG untuk menguji apakah adopsi IFRS dapat
meningkatkan kegunaan informasi dalam laporan keuangan. KPMG
menggunakan data dari 20.000 laporan keuangan yang dipublikasikan oleh negara
Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris pada periode 1992-2011.
Gambar 1.1 Grafik Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Sumber: Mackintosh dan Zapantoulis (2012)
KPMG melakukan pengujian terhadap kegunaan informasi dalam laporan
keuangan yang diproksikan melalui relevansi nilai informasi akuntansi. Untuk
mengukur relevansi nilai informasi akuntansi dalam penelitian tersebut digunakan
suatu indikator yang disebut abnormal pricing errors. Suatu informasi dinilai
relevan apabila nilai abnormal pricing errors menurun (semakin negatif) dan
berlaku sebaliknya apabila nilai abnormal pricing errors meningkat maka
informasi semakin tidak relevan. Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi
5
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa IFRS telah meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi di negara
Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris.
Berdasarkan kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) revisi 2012, relevan berhubungan
dengan bagaimana suatu informasi dapat memenuhi kebutuhan penggunanya
dalam pengambilan keputusan. Suatu informasi memiliki kualitas relevan apabila
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan serta menegaskan atau
mengoreksi hasil evaluasi pemakai di masa lalu. Hal yang sama diungkapkan
dalam Conceptual Framework: Objectives and Qualitative Characteristics IFRS,
“relevant information is capable of making a difference in the decisions made by
users. Information is relevant if it has predictive value, confirmatory value or
both.
Relevansi nilai informasi akuntansi merupakan kemampuan angka-angka
akuntansi dalam suatu laporan keuangan untuk merangkum berbagai macam
informasi yang mempengaruhi harga saham (Francis dan Schipper, 1999 dalam
Hadri Kusuma, 2006 serta Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono, 2012;
Subramanyam dan Wild, 2012). Relevansi nilai informasi akuntansi yang tinggi
ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dengan laba dan
nilai buku ekuitas karena kedua informasi akuntansi tersebut mampu
mencerminkan kondisi ekonomik perusahaan (Barth, et al., 2008).
Beberapa penelitian sebelumnya seperti Barth, et al. (2008), Nur
6
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nilai informasi akuntansi menggunakan price model Ohlson (1995) yang mengacu
pada kekuatan penjelas (explanatory power/R2) dari sebuah regresi antara harga
saham (P) dengan laba bersih per saham (EPS) dan nilai buku ekuitas per saham
(BVPS).
Penelitian terdahulu mengenai adopsi IAS (IFRS) dan relevansi nilai
informasi akuntansi dilakukan oleh Barth, et al. (2008) di 21 negara dengan
negara representasi terbanyak Jerman, Swiss, dan China, Paglietti (2009) di Italia,
serta Kargin (2013) di Turki konsisten menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
relevansi nilai informasi akuntansi pada periode setelah adopsi IAS (IFRS). Hasil
tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan Kousenidis, et al. (2010) di
Yunani serta Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono (2012) di Indonesia yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan relevansi nilai informasi
akuntansi secara keseluruhan pada periode setelah adopsi IFRS. Keseluruhan dari
penelitian di atas memfokuskan pengujian relevansi nilai informasi akuntansi
pada perubahan nilai Adjusted R2 periode sebelum dan setelah adopsi IFRS.
Adapun penelitian Sianipar dan Marsono (2013) memfokuskan pengujian
relevansi nilai informasi akuntansi menggunakan Chow Test. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas informasi akuntansi
sebelum dan setelah adopsi IFRS di Indonesia.
Diantara beberapa penelitian yang telah dilakukan masih ditemukan
adanya ketidakkonsistenan pada hasil penelitian-penelitiannya sehingga peneliti
tertarik untuk menguji kembali apakah terdapat perbedaan relevansi nilai
7
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah peneliti menggunakan Chow Test untuk menguji
relevansi nilai informasi akuntansi, subjek penelitian pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta adanya perbedaan periode observasi,
yaitu sebelum adopsi penuh IFRS tahun 2010-2011 dan setelah adopsi penuh
IFRS tahun 2012-2013.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini diberi judul “Analisis
Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi
Penuh IFRS (Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI
periode 2010-2013).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan relevansi nilai informasi
akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menyimpulkan
apakah terdapat perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi sebelum adopsi
penuh IFRS yaitu tahun 2010-2011 dan setelah adopsi penuh IFRS yaitu tahun
8
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan relevansi nilai informasi
akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis penelitian ini adalah untuk memperluas pengetahuan
mengenai kualitas informasi akuntansi khususnya mengenai relevansi nilai
informasi akuntansi sebelum adopsi penuh IFRS yaitu tahun 2010-2011 dan
setelah adopsi penuh IFRS yaitu tahun 2012-2013 pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi
pengembangan kajian selanjutnya mengenai adopsi IFRS dan relevansi nilai
informasi akuntansi khususnya di negara Indonesia.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di
Indonesia. Implementasi secara konsisten dari Standar Akuntansi Keuangan
9
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkualitas sehingga pelaporan keuangan entitas lebih mencerminkan kinerja
dan kondisi ekonomik perusahaan.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di
Indonesia sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan
47
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Sugiyono (2010:58) adalah sebagai berikut:
“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja (dapat berupa atribut seseorang atau
objek) yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun objek dalam penelitian ini adalah relevansi nilai informasi
akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di Indonesia pada perusahaan
go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.
Penentuan perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2013 sebagai subjek dalam penelitian ini dikarenakan adanya
kewajiban bagi seluruh emiten di lingkungan pasar modal untuk melaksanakan
implementasi terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berbasis IFRS. Sejak
1 Januari 2012 Indonesia telah mengadopsi seluruh IFRS per 1 Januari 2009,
kecuali IFRS 1, IAS 41, dan IFRIC 15 (Busthomi dalam Majalah Akuntan
Indonesia, Edisi April 2013). Maka, dengan mempertimbangkan hal tersebut,
periode sebelum adopsi penuh IFRS dipilih tahun 2010-2011 sedangkan periode
48
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode komparatif. Metode
komparatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau
pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2010:54). Melalui metode ini, maka dapat
diperoleh perbandingan mengenai relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan
setelah adopsi penuh IFRS pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2010-2013.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
3.2.2.1 Definisi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai
(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2012:61). Dalam penelitian ini, penulis
akan menganalisis apakah terdapat perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi
sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di Indonesia. Adapun definisi dari
variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Relevansi nilai informasi akuntansi didefinisikan sebagai kemampuan
angka-angka akuntansi dalam suatu laporan keuangan untuk merangkum berbagai
macam informasi yang mempengaruhi harga saham. Hal tersebut dapat
49
dengan harga saham (Francis dan Schipper, 1999 dalam Hadri Kusuma 2006 serta
Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono, 2012).
Relevansi informasi akuntansi digunakan untuk analisis dengan cara melihat
sejauh mana angka akuntansi keuangan menjelaskan perubahan harga saham.
Laba dan nilai buku (secara bersamaan) dapat menjelaskan 50% hingga 75%
perilaku harga saham (Subramanyam dan Wild, 2012).
Konsisten dengan penelitian sebelumnya Barth, et al., (2008), Nur
Cahyonowati dan Dwi Ratmono (2012), dan Kargin (2013) pengukuran terhadap
relevansi nilai informasi akuntansi menggunakan persamaan regresi price model
yang dikembangkan oleh Ohlson (1995), sebagai berikut:
Pit+1 = a0 + b1EPSit + b2BVPSit + eit
Keterangan:
Pit+1 : harga saham perusahaan i pada akhir bulan ketiga tahun t+1
EPSit : laba bersih per saham (earnings per share) perusahaan i tahun t
BVPSit : nilai buku ekuitas per saham (book value per share) perusahaan i
tahun t
a0 : konstanta
eit : error term, perusahaan i tahun t
Berikut ini adalah penjelasan mengenai variabel independen dan dependen
50
a. Laba Bersih Per Saham (X1)
Laba bersih per saham perusahaan i tahun t dihitung dengan rumus:
�= � −
�
(Kieso, et al., 2011b:839)
Data laba bersih per saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
laba per saham dasar (earnings per share) dalam laporan laba rugi
komprehensif perusahaan untuk periode 2010-2013.
b. Nilai Buku Ekuitas Per Saham (X2)
Nilai buku ekuitas per saham perusahaan i tahun t dihitung dengan rumus:
�= ��
′ �
�
(Kieso, et al., 2011b:795)
Data nilai buku ekuitas per saham yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai ekuitas bersih atas saham biasa (ordinary shareholders’
equity) dan jumlah saham biasa yang beredar yang terdapat dalam laporan
posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan
keuangan untuk periode 2010-2013.
c. Harga Saham (Y)
Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan (closing price)
perusahaan i pada akhir bulan ketiga tahun t+1 yang bersumber dari IDX
51
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Relevansi Nilai
Informasi Akuntansi
Relevansi nilai informasi
akuntansi adalah kemampuan
angka-angka akuntansi dalam
suatu laporan keuangan untuk
merangkum berbagai macam
informasi yang mempengaruhi
harga saham. Relevansi nilai
informasi akuntansi yang
tinggi ditandai dengan adanya
hubungan yang kuat antara
harga saham dengan laba dan
nilai buku ekuitas karena
informasi tersebut mampu
mencerminkan kondisi
ekonomik perusahaan.
Persamaan regresi price
model Ohlson (1995):
Pit+1 = a0 + b1EPSit +
b2BVPSit + eit
Keterangan:
Pit+1 : harga saham
penutupan perusahaan i
pada akhir bulan ketiga
tahun t+1
EPSit : laba bersih per
saham (earnings per
share) perusahaan i
tahun t
BVPSit : nilai buku
ekuitas per saham
(book value per share)
perusahaan i tahun t
a0 : konstanta
eit : error term,
perusahaan i tahun t
52
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.3.1Populasi Penelitian
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2012:115). Tahap pertama yang dapat dilakukan dalam pemilihan sampel adalah
mengidentifikasi populasi target, yaitu populasi spesifik yang relevan dengan
tujuan atau masalah penelitian (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2012:119). Maka, populasi target yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Identifikasi Populasi Target
No. Keterangan Jumlah
1. Jumlah perusahaan Go Public di BEI tahun 2014 495
2. Perusahaan yang melakukan IPO setelah tahun 2010 (107)
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
auditan selain pada tahun buku 31 Desember
(6)
4. Perusahaan yang menggunakan satuan mata uang
selain Rupiah
(54)
5. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan
auditan berturut-turut selama periode 2010-2013
(20)
6. Perusahaan yang melaporkan rugi (88)
7. Perusahaan yang melaporkan ekuitas negatif (1)
Jumlah perusahaan sebagai populasi target 219
53
3.2.3.2Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi (Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo, 2012:115). Adapun teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probability sampling dengan pendekatan stratified random
sampling. Stratified random sampling adalah teknik penentuan sampel secara acak
dengan terlebih dahulu mengklasifikasikan suatu populasi ke dalam sub-sub
populasi berdasarkan karakteristik tertentu seperti jenis industri. Sampel
kemudian dipilih dengan metode acak sederhana atau metode sistematis (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2012:131). Rumus untuk pengambilan sampel
bertingkat (stratified random sampling) adalah:
= .
(Riduwan, 2012:18)
Keterangan:
ni : jumlah sampel menurut stratum
n : jumlah sampel seluruhnya
Ni : jumlah populasi menurut stratum
N : jumlah populasi seluruhnya
Sebelumnya untuk menentukan sampel keseluruhan (n) dari suatu populasi
target yang telah diketahui digunakan rumus sebagai berikut:
=
. 2+ 1
54
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
d2 : presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Setelah dihitung menggunakan kedua rumus di atas, maka didapatkan
[image:30.595.112.519.331.610.2]jumlah sampel akhir yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.3 Identifikasi Sampel Akhir
Jenis Sektor Industri Elemen Populasi
Sampel
Sektor Utama
Industri Penghasil Bahan Baku
Pertanian 8 5
Pertambangan 8 5
Sektor Kedua
Industri Pengolahan atau
Manufaktur
Industri Dasar dan Kimia 27 18
Aneka Industri 14 9
Industri Barang Konsumsi 20 13
Sektor Ketiga
Industri Jasa
Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan
34 22
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
6 4
Keuangan 54 35
Perdagangan, Jasa, dan Investasi 48 31
Jumlah 219 142
Jumlah sampel sebelum adopsi penuh IFRS (142 x 2 tahun) 284 Jumlah sampel setelah adopsi penuh IFRS (142 x 2tahun) 284 Jumlah observasi sampel keseluruhan (142 x 4 tahun) 568
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Adapun unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi
akuntansi mengenai laba bersih per saham, nilai buku ekuitas per saham, dan
harga saham dari perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di BEI periode
55
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Nur Indriantoro
dan Bambang Supomo, 2012:147). Data tersebut dikumpulkan dari berbagai
sumber yang saling melengkapi seperti laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit yang diperoleh dari Kantor Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bandung
dan website resmi BEI yaitu www.idx.co.id serta harga saham bulanan yang
terdapat pada IDX Monthly Statistics dari website resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
Adapun studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi
cross-sectional dan time series data yaitu kombinasi studi untuk mengetahui
hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti sekaligus lebih menekankan
pada data penelitian berupa data rentetan waktu (Nur Indriantoro dan Bambang
Supomo, 2012:95-96).
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1Teknik Analisis Data
Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis agar dapat
memberikan jawaban dari masalah yang dirumuskan. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif. Data-data
56
bantuan software SPSS 20.0. Namun sebelumnya, peneliti akan melakukan uji
asumsi klasik dan menentukan hipotesis statistika terlebih dahulu.
3.2.5.2Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil analisis regresi linier yang bersifat BLUE (Best
Linear Unbiased Estimator) dalam relevansi nilai informasi akuntansi, maka suatu
model harus memenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik
(Duwi Priyatno, 2012:143). Adapun tahapan dalam melakukan uji asumsi klasik
adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari suatu model regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresi yang baik memiliki nilai residual yang terdistribusi secara
normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis
grafik dan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov.
Untuk melihat normalitas suatu model regresi dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya (Imam Ghozali, 2013:163). Adapun dasar
pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
57
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji One-Sample
Kolmogorov Smirnov adalah residual berdistribusi normal apabila nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 (Duwi Priyatno, 2012:147).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna
antarvariabel independennya. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independennya. Pengujian multikolinearitas
dalam penelitian ini dengan cara melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) pada model regresi dengan dasar pengambilan
keputusan apabila angka Tolerance > 0,10 dan nilai VarianceInflation Factor
(VIF) < 10 maka model regresi bebas dari multikolinearitas (Duwi Priyatno,
2012:151-152).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan lain. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan
58
predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Adapun
dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit),
maka terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak terdapat pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Duwi Priyatno, 2012:165).
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya (t-1). Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
autokorelasi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test) (Duwi Priyatno, 2012:172). Adapun dasar
pengambilan keputusannya adalah jika angka Durbin dan Watson sebesar < 1
dan > 3 maka terjadi autokorelasi (Sarwono, 2012:28).
3.2.5.3Transformasi Data
Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar
berdistribusi normal. Namun sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu
bentuk grafik histogram dari data tersebut agar dapat menentukan bentuk
transformasi datanya. Berikut ini adalah cara transformasi data yang dapat
59
Tabel 3.4 Bentuk Transformasi Data
Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi Moderate positive skewness SQRT (x) atau akar kuadrat
Substantial positive skewness LG10 (x) atau logaritma 10 atau LN
Severe positive skewness dengan bentuk L 1/x atau inverse
Moderate negative skewness SQRT (k-x)
Substantial negative skewness LG10 (k-x)
Severe negative skewness dengan bentuk J 1/(k-x) k = nilai tertinggi (maksimum) dari data mentah x
Sumber: Imam Ghozali (2013:36)
3.2.5.4Rancangan Pengujian Hipotesis
Dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan sehingga keputusan yang dapat dibuat
adalah apabila menolak H0 maka mendukung Ha atau apabila tidak dapat menolak
H0 maka menolak Ha (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2012:192). Adapun
masing-masing hipotesis tersebut adalah:
H0 : Hubungan antara harga saham dengan laba bersih per saham dan nilai
buku ekuitas per saham tidak mengalami perubahan struktural pada
perusahaan go public yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.
Ha : Hubungan antara harga saham dengan laba bersih per saham dan nilai
buku ekuitas per saham mengalami perubahan struktural pada perusahaan
60
3.2.5.5Pengujian Hipotesis dengan Chow Test
Chow Test adalah alat untuk menguji kesamaan koefisien (equality of
coefficients) dalam data runtut waktu (time series) dengan mengklasifikasikan
kelompok observasi menjadi “sebelum” dan “setelah” (Imam Ghozali, 2013:181).
Alasan digunakannya Chow Test karena teknik statistika ini dapat menguji
perubahan struktural hubungan antara variabel dependen dan independen selama
kurun waktu tertentu (Gujarati, 2003 dalam Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono,
2012).
Dampak dari adanya perubahan struktural ini menurut Yana Rohmana
(2010:92), maka:
a. dalam regresi berarti nilai parameter estimasi tidak sama dalam periode
penelitian,
b. perubahan struktural akan menyebabkan adanya perbedaan di dalam intersep
(konstanta) atau slope atau kemungkinan adanya perbedaan baik intersep
maupun slope dalam garis regresi.
Pengujian dengan Chow Test menggunakan residual sum of squares (RSS)
dari sebuah persamaan regresi kemudian dibandingkan antara nilai F hitung dan
nilai F tabel. Rumus untuk menghitung nilai F sebagai berikut:
�= ( � − ��)/�
( ��)/(� +� − �)
61
Keterangan
F : nilai F hitung
RSSr : restricted residual sum of squares (tahun 2010-2013)
RSSur1 : unrestricted residual sum of squares (tahun 2010-2011)
RSSur2 : unrestricted residual sum of squares (tahun 2012-2013)
RSSur : RSSur1 + RSSur2
k : jumlah parameter yang diestimasi
n1 : jumlah observasi sebelum adopsi penuh IFRS
n2 : jumlah observasi setelah adopsi penuh IFRS
Selanjutnya, nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel dengan
tingkat signifikansi 0,05. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji F adalah sebagai
berikut:
Fhitung > Ftabel : Menolak H0, berarti hubungan antara harga saham dengan
laba bersih per saham dan nilai buku ekuitas per saham
mengalami perubahan struktural pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2010-2013 juga dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan
relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah
adopsi penuh IFRS di Indonesia.
Fhitung < Ftabel : Menerima H0, berarti hubungan antara harga saham
dengan laba bersih per saham dan nilai buku ekuitas per
62
perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2010-2013 juga dapat diartikan
bahwa tidak terdapat perbedaan relevansi nilai informasi
akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di
Indonesia.
3.2.5.6Analisis Tambahan
Pada umumnya analisis relevansi nilai informasi akuntansi mengacu pada
kekuatan penjelas (explanatory power/R2) dari sebuah regresi antara harga saham
dengan laba bersih dan nilai buku ekuitas (Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono,
2012).
Oleh karena itu, pengujian relevansi nilai informasi akuntansi dalam
penelitian ini juga menggunakan nilai R2 yang diperoleh dari hasil persamaan
regresi price model Ohlson (1995) sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS.
Apabila nilai R2 meningkat setelah periode adopsi penuh IFRS maka
menunjukkan adanya peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi. Sebaliknya
apabila nilai R2 menurun setelah periode adopsi penuh IFRS maka menunjukkan
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan relevansi
nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh IFRS di Indonesia.
Perbedaan tersebut menunjukkan adanya penurunan relevansi nilai informasi
akuntansi setelah adopsi penuh IFRS. Hal ini terjadi karena adanya penurunan
laba bersih per saham, nilai buku ekuitas per saham, dan harga saham pada
periode setelah adopsi penuh IFRS.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka
penulis dapat mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan analisis
perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi sebelum dan setelah adopsi penuh
IFRS, diantaranya:
1. Bagi Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Bagi seluruh perusahaan publik khususnya bagi seluruh emiten yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia untuk memperhatikan pentingnya melakukan dan
melanjutkan implementasi Standar Akuntansi Keuangan berbasis IFRS agar
99
lebih baik sehingga berimbas pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas
yang berpotensi meningkatkan jumlah investor baik domestik maupun asing.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, oleh karena itu bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk menambahkan periode penelitian baik periode
sebelum adopsi penuh IFRS dan periode setelah adopsi penuh IFRS, selain
menggunakan price model, penelitian di masa mendatang dapat menggunakan
return model atau menggunakan keduanya sebagai metode pengukuran relevansi
nilai agar permodelan lebih dapat dibandingkan, serta memasukkan sampel
perusahaan yang melaporkan laba dan rugi serta perusahaan yang memiliki nilai
buku ekuitas positif dan negatif dalam menguji relevansi nilai informasi
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Bapepam-LK. (2011). Siaran Pers Sosialisasi Konvergensi PSAK ke IFRS. [Online]. Tersedia: www.bapepam.go.id [21 Maret 2014]
Barth, Mary E., Wayne R. Landsman, and Mark H. Lang. (2008). “International
Accounting Standards and Accounting Quality”. Journal of Accounting
Research. 46, (3), 467-497
Brigham, Eugene F dan Houston Joel F. (2001). Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan Buku I. Jakarta: Erlangga
Bursa Efek Indonesia. (2011). IDX Monthly Statistics March 2011. [Online]. Tersedia:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/Statistic/Monthly/201 1/IDX-Monthly/IDX-Monthly_March-2011.pdf [4 Juli 2014]
_________________. (2012). IDX Monthly Statistics March 2012. [Online]. Tersedia:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/Statistic/Monthly/201
2/Fix-Income/IDX%20Monthly%20Statistics%20March%202012(revisi).pdf [4 Juli 2014]
_________________. (2013). IDX Monthly Statistics March 2013. [Online]. Tersedia:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/Statistic/Monthly/201 3/IDX-Monthly/20130409_IDX-Monthly-March-2013.pdf [4 Juli 2014]
_________________. (2014). IDX Monthly Statistics March 2014. [Online]. Tersedia:
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/Statistic/Monthly/201 4/IDX-Monthly/20140417_IDX-Monthly-Mar-2014-Rev.pdf [4 Juli 2014]
_________________. (2014). Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2013. [Online]. Tersedia: http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNO UNCEMENTSTOCK/From_EREP/201405/c42d0c042e_27c1e16b2a.pdf [18 Mei 2014]
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
leDownload/20140626_PerubahanKlasifikasiIndustriEmiten.pdf [5 Juli 2014]
Bursa Efek Indonesia. (2014). Ringkasan Perusahaan. [Online]. Tersedia: http://www.idx.co.id/id-id/beranda/unduhdata/ringkasan.aspx [2 Juni 2014]
Busthomi. (2013, April). Adopsi Penuh IFRS Sebuah Keniscayaan. Majalah Akuntan Indonesia [Media Cetak], 8-11.
Darsono. (2012). Dampak Konservatisma Terhadap Relevansi Nilai Informasi Akuntansi di Indonesia. Disertasi pada FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Duwi Priyatno. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi
Dwi Martani, dkk. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (PSAK Konvergensi IFRS) Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Hadri Kusuma. (2006). “Dampak Manajemen Laba Terhadap Relevansi Nilai
Informasi Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 8, (1), 1-12
Hans Kartikahadi, dkk. (2012). Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat
Hendriksen, Eldon S dan Michael F. Van Breda. (2000). Teori Akunting Edisi Kelima Buku Satu. Batam: Interaksara
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan George Foster. (2008). Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial Jilid 1 Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga
IASB. (2013). Conceptual Framework: Objectives and Qualitative Characteristics IFRS (draft discussion paper presentation and disclosure).
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Imam Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Jan Hoesada. (2008). IFRS for Today (Seminar dan Lokakarya). Bandung: Universitas Kristen Maranatha
Kargin, Sibel. (2013). “The Impact of IFRS on The Value Relevance of
Accounting Information: Evidence from Turkish Firms”. International
Journal of Economics and Finance. 5, (4), 71-80
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. (2011a).
Intermediate Accounting IFRS Edition Volume 1. USA: John Wiley & Sons
________________________________________________. (2011b).
Intermediate Accounting IFRS Edition Volume 2. USA: John Wiley & Sons
Kousenidis, Dimitrios V., Anestis C. Ladas, and Christos I. Negakis (2010).
“Value Relevance of Accounting Information in The Pre- and Post-IFRS
Accounting Periods (Evidence from Greek Companies)”. European
Research Studies. 13, (1), 145-154
Mackintosh, James dan Alexander Zapantoulis. (2012). IFRS Has Increased The Usefulness of Financial Statement Information. [Online]. Tersedia: https://www.kpmg.com/NL/nl/IssuesAndInsights/ArticlesPublications/Doc
uments/PDF/Financial-Services/KPMG-IFRS-Value-Relevance-Dec2012.pdf [26 Maret 2014]
Mardiasmo. (2012). Kata Pengantar Dewan Pengurus Nasional IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI
Martono dan Agus Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia
Nobes, Christopher and Robert Parker. (2008). Comparative International Accounting Tenth Edition. London: Pearson Education
Nur Cahyonowati dan Dwi Ratmono. (2012). “Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai
Informasi Akuntansi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 14, (2), 105-115
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Ohlson, James A. (1995). “Earnings, Book Values, and Dividends in Equity
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Paglietti, Paola (2009). “Investigating the Effects of the European Union (EU)
Mandatory Adoption of IFRS on Accounting Quality: Evidence from Italy”. International Journal of Business and Management. 4, (12), 3-18
Pinasti, Margani. (2004). “Faktor-Faktor yang Menjelaskan Variasi Relevansi
Nilai Informasi Akuntansi: Pengujian Hipotesis Alternatif”. Simposium
Nasional Akuntansi VII.
Ratu Nurul Qomariah. (2013). Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Manajemen Laba Dengan Struktur Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating. Skripsi pada FE Universitas Diponegoro: Tidak Diterbitkan
Riduwan. (2012). Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta
Sarwono, Jonathan. (2012). Path Analysis dengan SPSS: Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sianipar, Glory Augusta EM dan Marsono. (2013). “Analisis Komparasi Kualitas
Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah Pengadopsian Penuh IFRS di
Indonesia”. Diponegoro Journal of Accounting. 2, (3), 1-11
Sidharta Utama. (2012). Kata Sambutan dalam Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat
Sinaga, Rosita Uli. (2012). Kata Pengantar Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI
Subramanyam, K.R dan John J. Wild. (2012). Analisis Laporan Keuangan Edisi 10 Buku 1 (Financial Statement Analysis). Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Surya, Raja Adri Setiawan. (2012). Akuntansi Keuangan Versi IFRS. Yogyakarta: Graha Ilmu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Yana Rohmana. (2010). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia
Nisa Istiqomah, 2014
Analisis Perbedaan Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Sebelum dan Setelah Adopsi Penuh IFRS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu