Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN
KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN
KELUARGA
(Studi Deskriptif Di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg,
Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagai dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Konsentrasi PAUD
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
Neneng Nurjanah
NIM 1003251
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN
KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN
KELUARGA
(Studi Deskriptif Di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg,
Kabupaten Majalengka)
LEMBAR HAK CIPTA
Oleh :
Neneng Nurjanah
Sebuah Skripsi Yang Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada fakultas Ilmu Pedidikan
© Neneng Nurjanah
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
NENENG NURJANAH
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN
ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
(Studi Deskriptif di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten
Majalengka)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
PEMBIMBING I
Prof. Dr. H. Ishak Abdulhak, M.Pd.
NIP 19490227 197783 1 002
PEMBIMBING II
Nike Kamarubiani, M.Pd.
NIP 19750207 200801 2 006
Mengetahui :
Ketua Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd.
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pola Asuh Orang tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Anak Usia Dini Di Lingkungan Keluarga
(Studi Deskriptif Di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka)
Masalah penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai: 1) proses pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga; 2) hasil pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga; 3) faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga;.Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep keluarga, konsep anak usia dini, konsep pola asuh, konsep kedisiplinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Langkah- langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan. Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu 2 keluarga di desa cipeundeuy, kecamatan bantarujeg, kabupaten majalengka yang memiliki anak usia dini berusia 4 tahun. Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan, diperoleh hasil penelitian mengenai (1) proses pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini diantaranya: memberi kebebasan kepada anak tanpa batasan dan aturan dari orang tua (pola asuh permisif), memberi kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat, memberi pujian atau hadiah atas prilaku anak yang baik, membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak terhadap anak, mempunyai pandangan yang jelas terhadap masa depan anak (pola asuh demokratis), memberikan contoh. dilakukan secara konsiten, dan memberikan arahan dan bimbingan.(2) hasil pola asuh kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga diantaranya: kedisiplinan anak dalam mengurus diri sendiri, kedisiplinan terhadap kebersihan diri sendiri, kedisiplinan saat makan, kedisiplinan dalam beribadah, dan kedisiplinan di lingkungan tempat tinggal. (3) faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan diantaranya: faktor internal meliputi pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan faktor eksternal meliputi teman sepermainan, lingkungan tempat tinggal dan budaya pengasuhan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga pada proses menggunakan pola asuh permisif dan demokratis, memberikan contoh yang dilakukan secara konsisten dengan membimbing dan mengarahkan, hasilnya dalam diri anak sudah tumbuh kedisiplinan dalam kegiatan sehari- hari, faktor yang berpengaruh faktor internal meliputi pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan faktor eksternal meliputi teman sepermainan, lingkungan tempat tinggal dan budaya pengasuhan.
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Parenting Parents Grow Discipline In Early Childhood The Family Environment
(Descriptive Study OnCipeundeuy Village, District Bantarujeg, Majalengka)
Problems of this research is How parenting parents in growing discipline of early childhood in the family environment. The purpose of this study is to obtain data on: 1) the process of parenting parents in growing discipline of early childhood in the family; 2) results parenting parents in growing discipline of early childhood in the family; 3) factors that influence parenting parents in growing discipline of early childhood in a family environment ;. The study of the theory used in this study consisted of family concept, the concept of early childhood, parenting concept, the concept of discipline. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation study. The steps of data collection in this study starts from the preparation phase, the implementation phase, the reporting stage. Research subjects in this study are two families in the village Cipeundeuy, Bantarujeg districts, counties Majalengka who have young children aged 4 years. Based on data processing and discussion, the result of research on (1) the process of parenting foster parents in early childhood discipline are: to give freedom to the child without restrictions and rules of the parents (permissive parenting), offered an opportunity for children to express their opinions , give praise or a reward for good behavior of children, guiding and directing without imposing the will of the child, has a clear view of the future of children (parenting democratic), giving an example. konsiten done, and provide direction and guidance. (2) The results of parenting discipline of young children in the family environment include: discipline the child in the care of yourself, discipline yourself to cleanliness, discipline when eating, discipline in worship, and discipline in the neighborhood residence. (3) factors that influence parenting parents in growing discipline are: Internal factors include education, economic, employment and external factors include playmates, living environment and cultural upbringing. From the results of this study concluded that parenting parents in growing discipline of early childhood in a family environment in the process of using permissive parenting and democratic, giving examples done consistently with the guiding and directing, the result in the child already growing discipline in day-activities today, factors influencing internal factors include education, economic, employment and external factors include playmates, living environment and cultural upbringing.
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
3. Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan ... 11
B. Konsep Anak Usia Dini ... 11
3. Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh ... 28
BAB III METODE PENELITIAN
2. Menentukan Jenis Informasi yang Diperlukan ... 33
3. Menentukan Prosedur Pengumpulan Data ... 33
4. Menentukan Prosedur Pengolahan Informasi Atau Data ... 33
5. Menarik kesimpulan penelitian ... 34
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengamatan (Observation) ... 34
2. Wawancara (interview) ... 35
3. Studi Dokumentasi ... 35
E. Instrumen Penelitian... 36
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 37
G. Analisis Data ... 37
1. Reduksi Data ... 37
2. Penyajian Data ... 37
3. Verifikasi ... 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 39
1. Letak Geografis ... 39
2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 39
3. Keadaan Penduduk ... 40
4. Tingkat Pendidikan ... 41
5. Mata Pencaharian ... 42
6. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat ... 43
B. Hasil Penelitian 1. Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Keluarga 1 ... 43
a. Profil Keluarga 1 (K1) ... 43
b. Proses Pola Asuh Menumbuhkan Kedisiplinan ... 45
c. Hasil Pola Asuh Menumbuhkan Kedisiplinan ... 53
d. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pola Asuh Kedisiplinan ... 55
2. Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Keluarga 2 ... 57
a. Profil Keluarga 2 (K2) ... 57
b. Proses Pola Asuh Menumbuhkan Kedisiplinan ... 58
c. Hasil Pola Asuh Menumbuhkan Kedisiplinan ... 66
d. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pola Asuh Kedisiplinan ... 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
1. Proses Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Anak Usia Dini di Lingkungan Keluarga ... 71
2. Hasil Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Anak Usia Dini di Lingkungan Keluarga ... 74
3. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pola Asuh Orang Tua Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Anak Usia Dini di Lingkungan Keluarga. ... 76
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 78
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 79 DAFTAR PUSTAKA
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Pencapaian Perkembangan ... 13
Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan ... 39
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Usia ... 40
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan ... 41
Tabel 4.4 Mata Pencaharian ... 42
Tabel 4.5 Uraian Kegiatan Anak Keluarga 1 ... 46
Tabel 4.6 Uraian Kegiatan Anak Keluarga 2 ... 59
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi- kisi Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara dan Observasi Lampiran 3 Pedoman Observasi Keadaan Keluarga Lampiran 4 Hasil Wawancara dan Observasi Lampiran 5 Hasil Observasi Keadaan Keluarga
Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI
Lampiran 7 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing
Lampiran 8 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Desa Cipeundeuy Lampiran 9 Surat Keterangan Lulus Uji Plagiat
Lampiran 10 Lembar Frekuensi Bimbingan Skripsi Lampiran 11 Dokumentasi
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Masalah Pola asuh pada saat ini sedang mempengaruhi
perkembangan sosial budaya masyarakat indonesia. Kenyataan yang dapat
dilihat saat ini masih banyak anak- anak yang mendapatkan perlakuan
kasar yang dilakukan orang tua dalam rangka melakukan pola asuh terhadap anak mereka. Pola asuh yang benar dilakukan oleh orang tua
dapat mempengaruhi perkembangan yang baik terhadap anak, orang tua
seringkali mengasuh atau mendidik anak dengan cara menakut- nakuti,
mamarahi mengancam atau bahkan memberikan hukuman fisik kepada
anak. Pola asuh merupakan pendidikan yang dilakukan orang tua dan
didapatkan anak di dalam lingkungan keluarga.
Dalam undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa :
“Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,non formal, dan informal yang saling melengkapi, jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Adapun pendidikan informal adalah kegiatan yang pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan belajar secara mandiri”.
Pendidikan keluarga adalah salah satu jalur pendidikan luar
sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga. Keluarga secara sederhana
dapat diartikan sebagai sebuah lingkungan kecil yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang harus
dijalankan agar tercipta hubungan baik satu sama lain. Menurut Soealaman
(dalam Djamrah, 2004, hlm. 16) secara pisikologis keluarga adalah
sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan
masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi
2
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan dalam pengertian pedagogis keluarga adalah satu persekutuan
hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia
yang dikukuhkan dengan pernikahan. Hakikatnya keluarga merupakan
beberapa orang yang hidup dan tinggal secara bersama, masing- masing
individu saling mempengaruhi, memberikan perhatian satu sama lain
karena adanya ikatan batin yang tercipta.
Keluarga merupakan tempat anak berinteraksi dengan waktu yang
cukup lama dibandingkan di sekolah atau di lingkungan sosialnya, di
dalam keluarga khususnya orang tua akan memberikan kesan yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak.
Menurut Dewantoro (1962, hlm. 100) menyatakan bahwa keluarga
merupakan pusat pendidikan yang pertama kali dan terpenting karena
sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu
mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap- tiap manusia. Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan utama dalam kehidupan anak,
karena dalam lingkungan keluarga lah anak pertama kali belajar mengenai
kehidupan yang akan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak,
moral, dan pendidikan kepada anak. Pengalaman interaksi di dalam
keluarga akan menentukan pula pola tingkah laku anak terhadap orang lain
dalam masyarakat menurut Kartono (1985, hlm. 19). Dalam keluarga
biasanya anak akan melakukan interaksi yang aktif, interaksi yang
dilakukan dalam keluarga berlangsung silih berganti antara ayah dan ibu,
ayah dan anak, ibu dan anak ini merupakan satu cara mengakrabkan, dan
menggali informasi satu sama lain. Pada anak usia dini yang masih dalam
tahap usia emas atau golden age dimana pada usia tersebut menentukan
kemampuan dalam segala aspek yang sedang berkembang sangat cepat,
dalam tahap ini anak akan memberikan reaksi terhadap situasi yang sedang
terjadi disekitarnya, reaksi tersebut bisa disampaikan dengan cara
membalas perkataan, menirukan atau sekedar memperhatikan.
Anak usia dini adalah individu yang memiliki karakteristik
3
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuatu yang dilakukan berdasarkan pada apa yang ingin dilakukan. Segala
sesuatu yang dilakukan orang tua akan berpengaruh terhadap anak, jika
orang tua mendidik anak dengan baik, maka akan mendapatkan hasil yang
baik terhadap prilaku anak. Begitupun sebaliknya jika orang tua mendidik
anak kurang baik, makan akan mendapatkan hasil yang kurang baik
terhadap prilaku anak.
Menurut Wibowo (2012, hlm. 75) pola asuh adalah salah satu
faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak, orang tua
harus dapan memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan
perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang
diberikan kepadanya dengan baik
Pola asuh secara umum dapat didefinisikan sebagai upaya
mendidik anak dari hal yang paling mendasar sampai hal yang besar. Pola
asuh untuk anak berupa merawat, mengajarkan cara berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pola asuh akan sangat berpengaruh terhadap karakter atau ciri anak
khususnya dalam hal kedisiplinan, kedisiplinan sangat penting ditanamkan
dalam perkembangan anak guna membentuk karakter anak yang memiliki
keteraturan diri. Kedisiplinan mampu memberikan batasan-batasan
mengenai hal- hal yang diperbolehkan dan tidak baik di lingkungan
keluarga maupun lingkungan sosialnya. Jika anak sudah terbiasa dengan
batasan- batasan dalam kehidupannya, maka ia akan cenderung melakukan
hal-hal yang diperbolehkan, dan menghindari hal- hal yang dilarang.
Kedisiplinan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan masyarakat. Keutuhan orang tua di dalam sebuah
keluarga penting untuk membantu anak dalam menumbuhkan dan
memiliki dasar- dasar kedisiplinan.
Setiap keluarga mempunyai pola asuh yang berbeda-beda dalam
membimbing anak, Menurut Baumrind (dalam Wibowo 2012, hlm. 76)
ada tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak- anaknya
4
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh beberapa faktor yakni tingkat pendidikan, lingkungan, budaya dan
ekonomi,
Kenyataan ini yang terjadi di kalangan masyarakat desa
cipeundeuy, kecamatan Bantarujeg, kabupaten Majalengka. Masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang beragam dari SD, SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi, berada di lingkungan yang sebagian besar masyaraknya
bekerja di sektor pertanian, dengan budaya masyarakat yang masih
mempertahankan budaya turun- temurun yang diwariskan oleh nenek
moyang dan mempertahankan budaya gotong royong, dan sebagian
masyarakatnya berada pada tingkat perekonomian menengah kebawah dan
terdiri dari keluarga yang menanamkan pola asuh berbeda yakni permisif,
otoriter dan demokratis.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada dua keluarga
di desa cipeundeuy yang berbeda tingkat pendidikan, lingkungan, budaya dan ekonominya namun sama- sama memiliki anak pada rentan usia 4
sampai 6 tahun. Pada keluarga A tingkat pendidikan orang tuanya sama-
sama sampai jenjang SLTA, tinggal dilingkungan yang memiliki
pengetahuan baik mengenai kedesiplinan, masih mempertahankan budaya
pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua dari keluarga A, berada pada
tingkat ekonomi yang mapan. Sedangkan keluarga B tingkat pendidikan
ibu sampai jenjang SD, dan ayah sampai SLTA, tinggal di lingkungan
yang masih minim pengetahuan mengenai kedisiplinan anak, berada pada
tingkat ekonomi menengah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis
tertarik mengkaji lebih dalam mengenai pola asuh yang dilakukan orang
tua dalam menumbuhkan kedisiplinaanak pada rentan usia 4 sampai 6
tahun dengan beragamnya tingkat pendidikan, lingkungan, budaya dan
ekonomi sehingga penulis mengangkat judul “ Pola Asuh Orang Tua
dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Anak Usia Dini di Lingkungan
5
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di lapangan di dapat hasil
sebagai berikut :
a. Orang tua yang berada di lokasi penelitian terdiri dari beragam tingkat
pendidikan, yang menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola
asuh karena memiliki pengetahuan yang beragam mengenai cara
menumbuhkan kedisiplinan.
b. Adanya pengaruh lingkungan tempat tinggal dimana orang tua sedang
menumbuhkan kedisiplinan anak usai dini.
c. Cara- cara pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini yang dilakukan oleh masyarakat
masih mengikuti kebiasaan yang turun temurun dilakukan.
d. Tingkat ekonomi menengah kebawah menjadikan keluarga khususnya ibu
dan bapak sibuk dengan pekerjaannya masing- masing, sehingga kurangnya waktu bersama anak yang berdampak pada pola asuh orang tua
dalam menumbuhkan kedisiplinan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka
dirumusakan maslah penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga?”
Dari rumusan masalah diatas, peneliti membatasi permasalahan tersebut
pada :
1. Bagaimana proses pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan
anak usia dini di lingkungan keluarga?
2. Bagaimana hasil pola asuh orang tua dalam menumbuhkankan
kedisiplinan di lingkungan keluarga?
3. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Melihat pada latar belakang, rumusan dan pembatasan diatas, maka
6
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk mengetahui proses pola asuh yang dilakukan orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga.
2. Untuk mengetahui hasil yang di dapat dari pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan di lingkungan keluarga.
3. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua
dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Secara Teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
penegtahuan, informasi, konsep teori, dalam pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga.
2. Secara Praktis
Secara praktis manfaat dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Bagi orang tua, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pola asuh orang tua khususnya dalam kedisiplinan anak usia dini di
lingkungan keluarga.
b. Bagi peneliti, diharapkan menambah pengetahuan, wawasan dan
informasi mengenai anak usia dini khususnya kedisiplinan anak usia dini
di lingkungan keluarga.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan
selanjutnya, maka penulis menyusun rencana penelitian sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan memuat mengenai latar belakang penelitaian,
identifikasi masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan
BAB II Kajian Teori memuat Konsep Keluarga, Konsep Anak Usia Dini,
Konsep Pola Asuh, Konsep Kedisiplinan.
BAB III Metode Penelitian memuat mengenai lokasi dan subjek
7
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
operasional instrument penelitian, proses pengembangan instrument,
teknik pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV Temuan Dan Pembahasan Memuat informasi mengenai hasil
penelitian pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak usia
dini di lingkungan keluarga, pengolahan data hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian mengenai proses pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini, hasil pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga, dan
faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga.
BAB V Penutup memuat mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan aktifitas yang dilaksanakan
terstruktur dari awal sampai akhir penelitian, pada akhirnya akan
memberikan gambaran tentang keseluruhan penelitian. Secara umum
ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan awal atau pertama yang
dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal penulis
menyusun rancangan penelitian atau usulan penelitian yang dituangkan
dalam bentuk proposal hasil dari observasi yang dilakukan di tempat
penelitian, pada tahap ini peneliti dibimbing oleh dosen pembimbing
yang kemudian disetujui dan dan selanjutnya dikembangkan oleh
penulis baik sesuai dengan teori maupun metode penelitian yang di
pergunakan.
Selanjutnya Setelah proposal disetujui, berdasarkan
permasalahan yang ditemukan dilapangan maka penulis memilih
keluarga yang berada di desa Cipeundeuy, kecamatan Bantarujeg,
kabupaten Majalengka dengan karakteristi a). adalah keluarga inti yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak, b). keluarga dari dua keluarga yang
memiliki perbedaan tingkat pendidikan, lingkungan, budaya, ekonomi.
Pada tahap persiapan ini juga penulis mempersiapkan lembar pedoman
wawancara dan pedoman observasi serta mempersiapkan surat izin
penelitian demi kelancaran penelitian penulis selanjutnya. 2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan disini adalah tahap mengumpulkan data
secara mendalam dari sumber data di lapangan berupa data mengenai
proses, hasil dan pengaruh pola asuh orang tua dalam menumbuhkan
kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga . Dengan pedoman
31
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara yang telah dibuat pada tahap persiapan penulis mengenal
objek. Pedoman wawancara yang dibuat oleh penulis berdasarkan
tujuan dan pertanyaan penelitian yang telah disetujui sebelumnya oleh
dosen pembimbing.
3. Tahap Pelaporan
Dalam tahap pelaporan ini penulis melakukan pengecekan atau
pemeriksaan dari data yang diperoleh agar memperoleh keabsahan data
atau dikenal dengan kegiatan triangulasi. Hal yang dilakukan adalah
mengecek kebenaran informasi yang diperoleh dari informan.
Tujuannya agar dapat membandingkan informasi yang diperoleh
perihal jaminan kebenaranya. Selain itu dalam tahap ini dilakukan
perbandingan antara hasil observasi dengan wawancara dan
membandingkannya dengan informasi yang didapatkan dari orang lain
yang dekat dengan informan.
Penulis menyusun laporan hasil pengumpulan data yaitu hasil
observasi dan wawancara. Setelah penyusunan laporan ini maka akan
didapat hasil penelitian dalam menyusun laporan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan maksud dan tujuan penelitian yang
kemudian disusun secara sistematis berdasrkan prosedur pelaporan.
B. Partisipan dan Lokasi Penelitian
1. Partisipan
Partisipan merupakan subjek penelitian yang diminta peneliti
untuk memberi informasi terkait dengan masalah yang sedang diteliti
untuk mendapatkan keterangan yang akurat sesuai dengan fakta dan
kebenaran. Penelitian ini mengambil subjek penelitian terhadap 2
keluarga yang menumbuhkan kedisiplinan pada anak. Subjek
penelitian sebagai berikut :
a. Keluarga yang memiliki anak usia dini pada rentan usia 4- ≤ 6 tahun.
b. Keluarga yang orang tuanya menumbuhkan kedisiplinan pada
kehidupan sehari- hari anak.
c. Keluarga yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan, lingkungan,
32
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Keluarga yang bersedia menjadi subjek penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan di
lakukan. Penelitian ini dilaksanakan dimana penulis menemukan
masalah terkait pola asuh yang dilihat dari aspek kedisiplinan.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeundeuy, Kecamatan
Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
keadaan yang sedang berlangsung dan bersifat aktual dan memaparkan
suatu fenomena tentang suatu masalah.Tujuan digunakannya metode
deskriptif untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang pada ujung dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gejala yang
ada, setelah itu untuk mengidentifikasi masalah- masalah atau untuk
mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek- praktek yang sedang
berlangsung, lalu untuk membuat komparasi dan evaluasi terhadap
perkembangan keilmuan dan untuk mengetahui apa yang dikerjakan
oleh orang- orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang
sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan
rencana dan pengambilan keputusan di masa depan.
Menurut Sudjana (2001, hlm. 65) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif sesuai sifat dan karakteristiknya memiliki langkah- langkah tertentu dalam pelaksanaannya”. Langkah- langkah
yang dimaksud secara umum adalah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
Metode penelitian mana pun harus diawali dengan adanya masalah,
yakni pengajuan pertanyaan- pertanyaan penelitian yang jawabannya
harus dicari penulis dilapangan. Pertanyaan masalah mengandung
33
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian deskriptif penulis dalam menentukan status variabel atau
mempelajari hubungan- hubungan antar variabel.
2. Menentukan Jenis informasi yang diperlukan.
Dalam hal ini penulis perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan di
atas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian
deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah aktual yang terjadi
pada saat berlangsungnya penelitian. Oleh karena itu yang harus digali
adalah bermacam- macam informasi yang berkenaan dengan kondisi,
peristiwa, gejala yang ada pada saat penelitian dilaksanakan.
3. Menentukan prosedur pengumpulan data.
Setelah informasi yang sangat diperlukan sebagai data mentah pada
penelitian ini ditetapkan dengan seksama dan purposive. Langkan
berikutnya yaitu menentukan cara- cara pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrument atau alat
pengumpul data dan sumber data atau sample, yakni dari mana
informasi itu sebaiknya diperoleh . Dalam penelitian ini alat
pengumpul data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data.
Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrument yang
dipilih dari sumber data atau subjek penelitian tertentu masih
merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu
diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Mengingat sifat dan tujuan penelitian deskriptif, maka jenis
pengolahan data yang digunakan adalah statistika deskriptif seperti
teknik persen, kuartil, modus, median, mean, simpangan baku,
korelasi, dan lain- lain. Prosedur yang dilakukan antara lain dimulai
dari pemerikasaan data, lalu klarifikasi data, selanjutnya tabulasi data
berdasarkan klasifikasi yang dibuat, setelah itu menghitung frekuensi
34
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
statistika yang dipilih, kemudian memvisualisasikan data, dan terakhir
menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.
5. Menarik kesimpulan penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan data, penulis menyimpulkan
hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut
dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan- permasalahan
secara keseluruhan.
Metode penelitian mana pun harus diawali dengan adanya
masalah, yakni pengajuan pertanyaan- pertanyaan penelitian yang
jawabannya harus dicari penulis di lapangan. Pertanyaan masalah
mengandung variabel- variable yang menjadi kajian dalam studi ini
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 15) pendekatan kualitatif adalah :
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.”
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif maka asumsi yang digunakn adalah dengan memandang
bahwa realitas itu bersifat holistik atau menyeluruh, tidak dapat
dipisah- pisahkan ke dalam variabel-variabel seperti halnya dalam kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :
1. Pengamatan (Observation)
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut berkaitan dengan
pola asuh yang dilakukan oleh orang tua. Observasi dapat dilakukan
35
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
partisipatif atau participatory observation penulis ikut serta dalam
kegiatan yang yang sedang berlangsung sebagai peserta program
kegiatan. Dalam observasi non partisipatif penulis tidak ikut dalam
kegiatan, karena posisi penulis hanya cukup mengamati kegiatan
dengan lebih seksama. Observasi yang digunakan oleh penulis adalah
observasi non partisipatif berdasarkan aspek pola asuh yaitu penulis
mengamati cara orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak
pada lingkungan keluarga untuk, observasi non partisipatif digunakan
karena dalam penelitian ini penulis tidak ikut dalam kegiatan pola asuh
yang dilakukan oleh orang tua, dan penulis hanya menjadi pengamat
pada kegiatan pola asuh tersebut..
2. Wawancara (Interview)
Teknik wawancara digunakan karena dalam proses
pengumpulan data peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal- hal dari responden yang ingin diteliti lebih
mendalam dan jumlah respondennya relatife sedikit.
Wawancara atau interview dilaksanakan kepada informan kunci
atau primer dan beberapa informan sumber yaitu orang tua sebagai
informan kunci dan kakak atau nenek atau kakek atau pembantu atau
tetangga atau guru sebagai informan sumber, pelaksanaan proses
wawancara dilaksanakan bertahap sesuai kebutuhan informasi selama
satu bulan sebanyak 5 kali dan masing- masing kepada informan kunci
dan informan sumber.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental
dari seseorang. Studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti hanya
terkait pada variabel yang diteliti yakni pada proses pola asuh yang
36
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik”. Dokumen- dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan
fokus masalah. Dokumen tersebut diurutkan sesuai dengan sejarah
kelahiran, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan pengkajian.
Isinya dianalisis, dibandingkan yang satu dengan yang lain, dan
dipadukan sehingga membentuk suatu hasil kajian yang sistematis,
terpadu dan utuh.
Dalam penelitian ini, dihimpun berbagai dokumen berupa foto
yang terkait dengan kegiatan penelitian pola asuh orang tua kepada
anak dalam lingkungan keluarga.
E. Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data yang menjadi instrumen utama
penelitian atau merupakan alat pengumpul data utama adalah peneliti
itu sendiri, . Peneliti sebagai human instrumen, memiliki fungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari
objek penelitian belum jelas dan pasti apa permasalahannya, sumber
datanya, serta hasil yang diharapkan belum jelas. Rancangan penelitian
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki objek penelitian. Selain itu dalam memandang realitas,
penelitian kualitatif beranggapan bahwa realitas itu bersifat holistik,
dinamis, dan tidak dapat dipisah- pisahkan, sehingga variabelnya akan
muncul lebih dari satu. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini
belum dapat dikembangkan instrument penelitiian sebelum masalah
yang diteliti jelas. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the
reasearcher is key instrument”. Jadi peneliti adalah merupakan
instrument kunci dalam penelitian kualitatif.Sehingga meskipun
digunakan alat pendukung lain, penulis memegang peran utama
sebagai instrument yang terjun langsung ke lapangan dalam
37
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen berdaarkan hasil studi
pendahuluan yang diperoleh peneliti dan digunakan untuk menggali
kedalaman informasi yang disesuaikan dengan kajian teori yang
diangkat oleh peneliti. Dalam proses pengembangan instrument,
peneliti melakukan beberapa tahapan, yaitu :
1. Membuat kisi- kisi penelitian
2. Menjabarkan kisi- kisi penelitian ke dalam pedoman wawancara dan
pedoman observasi.
3. Mengkonsultasikan kepada pembimbing tentang pedoman wawancara
dan observasi.
4. Melakukan penelitian lapangan.
G. Analisis Data
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyerdahanaan atau menyingkat data dalam bentuk uraian
laporan terperinci dan sistematis, menonjolkan pokok- pokok yang
penting agar lebih mudah dikendalikan, lebih mudah digolongkan,
membuang yang tidak perlu, yang akan memberikan gambaran
menjadi lebih terarah tentang hasil pengamatan dan juga
mempermudah penulis untuk mencari kembali data itu apabila
diperlukan.
Sedangkan menurut Sugiyono (2014, hlm. 339) reduksi data
merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan
keleluasaan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
baru melakukan reduksi data, mereka dapat mendiskusikan
penelitiannya kepada teman atau orang lain yang dipandang ahli.
Sehingga dapat mereduksikan data- data yang memiliki nilai temuan
dan pengembangan teori yang signifikan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan upaya untuk menyajikan data guna
38
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Penyajian data sering digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah dalam bentuk teks naratif dari catatan lapangan. Agar penulis
tidak tergelincir dalam pengambilan kesimpulan yang terlihat memihak
dan tidak berdasar, maka penulis akan mengadakan klasifikasi data dan
memberikan penggolongan kembali sesuai fokus masalahnya
berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan dan pedoman
wawancara untuk orang tua, dan orang terdekat disekitar anak selain
orang tua.
3. Verifikasi
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut miles
dan Huberman dalam sugiyono (2014, hlm. 345) adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat penelitian
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan kualitatif mungkin dapat
terjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambar suatu obyek yang sebelumnya
masih remang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan simpulan
berdasarkan hasil penelitian mengenai pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan anak usia dini di lingkungan keluarga yang
dilakukan di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, berdasarkan hasil penelitian proses pola asuh orang tua
dalam menumbuhkan kedisiplinan, hasil pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisplinan, dan faktor yang berpengaruh terhadap pola
asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan.
1. proses pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan
Orang tua pada 2 subjek penelitian memberikan kebebasan
kepada anak tanpa ada batasan dan aturan dari orang tua yang
termasuk kedalam pola asuh permisif dan yang kedua orang tua
memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan pendapat,
memberikan pujian atau hadiah atas prilaku anak yang baik,
membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan kehendak, terhadap
anak, mempunyai pandangan yang jelas terhadap masa depan anak itu
semua termasuk kedalam pola asuh demokratis.
Dalam menumbuhkan kedisiplinan orang tua baik pada K1 dan K2
memberikan contoh kedisiplinan yang dilakukan secara konsisten
dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada anak.
2. hasil pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dalam diri anak sudah tumbuh keinginan untuk
berdisiplin melakukan kegiatan di rumah, anak telah disiplin
berdasarkan hasil latihan terus menurus, memahami mana yang harus
dilakukan berdasarkan bimbingan dari orang tua, dan menunjukan
79
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. faktor yang berpengaruh terhadap pola asuh orang tua dalam
menumbuhkan kedisiplinan
Menurut hasil analisis dan wawancara yang dilakukan
menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh
orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan pada anak dapat dibagi
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
Pendidikan orang tua, Ekonomi, Pekerjaan Orang tua, sedangkan
faktor eksternal terdiri dari teman sepermainan, lingkungan tempat
tinggal dan budaya pengasuhan.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dibuat implikasi dan
rekomendasi untuk para pihak yang terkait :
1. Bagi Keluarga
Diharapkan dari hasil penelitian ini orang tua dapat memahami tentang pentingnya pola asuh dalam menumbuhkan kedisiplinan pada
anak usia dini di lingkungan keluarga. Orang tua diharapkan dapat
terus membimbing anak dalam menumbuhkan kedisiplinan di
lingkungan keluarga, dengan memberikan contoh, memberikan
motivasi dan hukuman. Menambah sumber pengetahuan mengenai
pola asuh maupun kedisiplinan anak usia dini dari berbagai sumber
yang sekarang ini lebih mudah di akses.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang berniat untuk mengkaji lebih dalam
mengenai pola asuh orang tua dalam menumbuhkan kedisiplinan anak
usia dini di lingkungan keluarga dipersilahkan untuk meneliti lebih
lanjut mengenai pengaruh tingkat kedisiplinan anak usia dini dalam
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Aqib, Zainal. (2011). Pedoman Teknis Penyelenggaraan PAUD. Bandung: Nuansa Aulia
Dewantara, Ki Hajar. (1962). Buku 1: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
Direktorat PAUD. (2002). Pedoman Sosialisasi PAUD. Jakarta: Dirjen PLS
Djamrah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta
Gunarsa, Gunarsa. (1995). Mendisiplinkan Diri Anak. Jakarta:Mitra Utama
Hadisubrata, M.S. (1998). Mengembangkan Kepribadian Anak Balita. Jakarta : BPK. Gunung Mulia
Hasan, Maimunah. (2012). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DIVA Press
Hurlock, E. (1995). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Hurlock, E. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kartono, Kartini. (1985). Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: CV. Rajawali
Mulyasa. H.E. (2012). Manajemen PAUD. Bandung : Rosda
Semiawan, Conny (2009). Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT. Indeks
Sudjana, S, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, & Teori Pendukung, Serta Asas). Bandung : Falah Production
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Supriyanti. (2008). Membiasakan Prilaku Baik. Semarang : UNNES Press
Neneng Nurjanah, 2015
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN ANAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Shochib, Moh. (2010). Pola Asuh Orang Tua (Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri). Jakarta: PT Rineka Cipta
Tu’u, Tulus (2004). Peran Disiplin Pada Prilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta : Grasindo
Prijodarminto, Soegeng. (1994). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Abadi
Purwadarminta, WJS. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Wibowo, A. (2012). Pendidikan Karekter Usia Dini (Strategi Membangun Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yatim. 1986. Kepribadian, Keluarga dan Narkotika. Jakarta : Ancan.
Yusuf, Syamsu. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Syamsu. JuntikaNurihsan. (2010). Landasan Bimbingan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Internet
Anwar. (2000). Peranan pola asuh untuk meningkatkan kualitas kembang anak. [Online] tersedia : http://anak.ad.co.id/berita baru /berita.id.169/ [12 September 2014]
Surini (2012). Makalah Pola Asuh. [Online] tersedia :http://chaderinsaputra.wordpress.com/2012/06/05/makalah-pola-asuh// [12 September 2014]
Sumber Lain
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka
Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Cipeundeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka 2014 untuk data :
- Jumlah Penduduk
- Data Tingkat Pendidikan - Data Mata Pencaharian Pokok