• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BASKET: Studi Deskriptif Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Basket Putra SMK Krangkeng.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BASKET: Studi Deskriptif Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Basket Putra SMK Krangkeng."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BASKET

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Basket Putra SMK Krangkeng)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

disusun oleh :

Mochamad Teguh Imanudin 0900125

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BASKET

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Ekstrakurikuler Basket Smk Negeri 1 Krangkeng Indramayu)

Oleh

Mochamad Teguh Imanudin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Mochamad Teguh Imanudin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Mochamad Teguh Imanudin 0900125

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BASKET

(Studi Deskriptif Terhadap Tim SMK Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu)

Disetujui untuk diajukan pada sidang ujian sarjana oleh :

Pembimbing I,

Agus Rusdiana M.Sc., Ph.D NIP :197608122001121001

Pembimbing II,

Nur Indri Rahayu, S.Pd., M.Ed NIP :198110192003122001

Mengetahui,

Ketua Prodi Ilmu Keolahragaan

(4)

PERNYATAAN

(5)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. RumusanMasalahPenelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 8

3. ManfaatKebijakan ………. 8

4. ManfaatSosial……… 8

E.Stuktur Organisasi ... 9

BAB 2KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRANDAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Hakikatkebugaranjasmani ... 10

2. Hakikat motivasi ... 16

3. Hakikat dasarnbola basket... 21

B. PenelitianSebelumnya……… 25

C. Kerangka Pemikiran ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB 3METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

(6)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. DefinisiOperasional ………...31

E.InstrumenPenelitian ... 32

F. Teknikpengambilan data ... 33

G. Ujicoba instrument ……… 38

H. Pengolahan Data ……….. 43

BAB 4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Data tingkatkebugaranjasmani ... 45

B. Data motivasiberprestasi ... 46

C. Data keterampilan basket ……… ... .46

D. Pengolahan dan Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Hipotesis ... 49

1. Uji Hipotesis kebugaranjasmani ... 49

2. Uji hipotesismotivasiberprestasi ... 50

3. Ujiregresikoefisienkorelasi ……… 50

E.DiskusiTemuan ... 52

BAB5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

Daftar Pustaka ... 54

Lampiran ... 55

Riwayat Hidup DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Desain Penelitian Cross Sectional ...30

Gambar 3.2 Desain Penelitian ...31

Gambar 3.3 Diagram lapang tes melempar bola ...43

Gambar 3.4 Tes Under Basket ...44

Gambar 3.5 Rute Dribbling Bola Basket ...45

DaftarLampiran

(7)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 2……….AngketMotivasiBerprestasiSampel

Lampiran 3……… UjiValiditasdanReliabilitas

Lampiran 4………Data TesKebugaran Lampiran 5……….Data TesAngket Lampiran 6……….Data TesKeterampilan Lampiran 7………UjiNormalitas

Lampiran 8………. UjiKorelasi

Lampiran 9………UjiRegresi Linier

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Kisi-kisiAngket ... 39

2. Tabel 3.2Skala Likert ... 40

3. Tabel 3.3UjiInstrumenAngket ... 41

4. Tabel 3.4 Interpretasinilaireliabilitas ... 41

5. Tabel 3.5 Uji Reliabilitas ... 42

6. Tabel 4.1 Hasil Tes Kebugaran ... 47

7. Tabel 4.2 Hasil Angket ... 48

8. Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan... 48

9. Tabel 4.4 Hasil Uji NormalitasKebugaran ... 49

10. Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Motivasi ... 50

11. Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Keterampilan ... 50

12. Tabel 4.7HasilUjiHipotesisKebugaran ... 51

13. Tabel 4.8HasilUjiHipotesisMotivasi ... 52

(8)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BASKET

(9)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia olahraga dan kesehatan dikenal suatu istilah untuk menggambarkan tentang kesanggupan atau kemampuan fisik terhadap suatu beban atau tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berarti yaitu kebugaran jasmani / kesegaran jasmani / kesamaptaan jasmani (physical fitness). Echols dan Shadely (1993:244) menyatakan bahwa “Physical merupakan kata sifat yang berarti jasmaniah. Sedangkan fitness merupakan kata benda yang berarti kemampuan dan kecocokan”. Sehubungan dengan hal tersebut, di jelaskan dalam seminar kebugaran jasmani nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pemuda dan Olahraga pada tanggal 16-20 Maret 1971 di Jakarta bahwa “physical fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.” (Nurhasan, 1991:34). Dengan memiliki tingkat kebugaran jasmani maka tubuh akan mampu melakukan tugas

gerak. Giriwijoyo dkk. (2004:21) menjelaskan pula sebagai berikut:

Kebugaran jasmani adalah kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani tertentu dan/atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

Dari penjelasan tersebut jelaslah bahwa setiap individu yang memiliki kebugaran jasmani akan mampu melakukan tugasnya dengan efisien tanpa lelah yang berarti. Hal ini berarti bahwa seseorang yang memiliki kebugaran jasmani akan dapat memenuhi kebutuhan untuk pekerjaan dan aktivitasnya secara optimal. Dalam upaya untuk mencapai prestasi yang maksimal, maka setiap cabang olahraga harus memperhatikan beberapa aspek latihan, salah satunya adalah faktor kebugaran jasmani yang baik. Oleh karena itu, faktor kebugaran jasmani mutlak diperlukan untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

(10)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah remaja yang memerlukan perhatian adalah masalah kesehatan, dimana kesehatan merupakan elemen penting manusia untuk dapat hidup produktif. Olahraga menjadi cara untuk mendapatkan kesehatan dimana dengan olahraga, fisik menjadi terbina sehingga tidak mudah sakit. Olahraga yang diterapkan di sekolah juga harus di lakukan dengan serius, adapun dalam rangka pengembangan olahraga perlu di dukung beberapa indikator, seperti di jelaskan Maksum (2004) yaitu sebagai berikut “Untuk melihat kemajuan olahraga suatu daerah bisa dilihat dari empat dimensi, yakni: (1) Partisipasi, (2) Indeks ruang terbuka, (3) Sumber Daya Manusia, (4) Kebugaran Jasmani.” Dari pernyataan di atas bisa di ketahui bahwa kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan olahraga disuatu daerah. Hal ini dikarenakan kebugaran jasmani merupakan bukti dan akibat dari aktivitas olahraga yang dilakukan..

Faktor yang tidak kalah penting dalam meraih kesuksesan atlet adalah faktor mental dari para atlet itu sendiri. Mental yang dimaksud disini adalah motivasi berprestasi. Setiap perilaku seseorang didorong oleh suatu motif, baik itu yang datang dari diri sendiri maupun dari luar diri seseorang. Sedangkan motivasi

(11)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukses merupakan salah satu tujuan atlet dan harapan untuk sukses itulah merupakan suatu bentuk motivasi berprestasi yang harus dimiliki oleh setiap atlet, oleh karena motivasi berprestasi merupakan salah satu indikator positif bagi performa atlet. Namun usia remaja adalah saat yang sangat rentan berkurangnya motivasi dalam diri atlet dikarenakan banyak hal seperti pergaulan dan lain-lain. Dari tidak adanya motivasi untuk berprestasi dalam diri atlet terutama pada usia remaja, akan berpengaruh pada pola latihan yang tidak benar sehingga akan berimbas juga pada kemampuan atlet itu sendiri dalam menguasai berbagai keterampilan bermain basket yang akan berpengaruh juga pada pencapaian prestasi. Untuk itulah para pelatih khususnya yang melatih atlet pada usia remaja harus selalu mengawasi perkembangan mental atletnya baik itu saat latihan maupun diluar latihan karena dengan motivasi berprestasi yang tinggi maka atlet mempunyai harapan yang besar untuk sukses dan atlet pun akan percaya diri serta sanggup menghadapi tekanan dalam latihan. Motivasi berprestasi itu muncul karena rasa percaya diri yang ada pada atlet menyangkut kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Singgih (1989:89) menjelaskan bahwa “hasil studi ilmiah menunjukan bahwa motivasi merupakan energi psikologi yang sangat penting, tidak hanya pada waktu bertanding juga pada waktu latihan”.

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dedi Sumiyarsono (2002:1) sebagai berikut:

Bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar, di mainkan dengan tangan, permainan bola basket mempunyai tujuan memasuki bola sebanyak mungkin kebasket (keranjang) lawan, serta menahan lawan agar jangan memasukkan bola kebasket (keranjang) sendiri dengan cara lempar tangkap, menggiring dan menembak.

(12)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah pertandingan tergantung dari performa pemain yang ada didalamnya, jika pemain dalam performa terbaik sudah pasti pemain itu akan menampilakan permainan terbaik yang nantinya akan berimbas juga pada kemenangan tim tersebut. Performa pemain sangat tergantung pada kemampuan dalam menguasai teknik dasar bermain basket. Teknik dasar tersebut menurut Amber (2003 9-11) antara lain teknik menggiring bola (dribbling), teknik mengoper (passing), teknik menembak (shooting).

Menembak merupakan salah satu teknik dasar bola basket yang mempunyai peran penting terhadap penentu kemenangan dalam sebuah petandingan. Menang atau kalahnya suatu tim ditentukan oleh banyaknya tembakan yang masuk ke dalam ring lawan. Tembakan dalam permainan bola basket di bagi menjadi dua yaitu tembakan dalam dan tembakan luar. Menurut Jon Oliver (2007:23) “Tembakan-tembakan dalam seperti lay up, under the basket shoot, hook shot atau tembakan jump hook”. Sedangkan Tembakan luar “tembakan luar seperti Jump Shoot dan Free throow”. Dalam uraian tersebut dapat dilihat bahwa keterampilan teknik dasar sangatlah penting untuk menunjang

permainan atlet, Seperti dijelaskan oleh Adriadi (2014) yang mengemukakan “bahwa Keterampilan bermain merupakan salah satu faktor penting terhadap keseluruhan jalannya permainan.” Ini dapat dilihat dibeberapa pertandingan salah satunya yaitu pertandingan FIBA Asia U16 2011 antara Indonesia dengan Arab Saudi. Penentu kemenangan tim Indonesia adalah dengan tembakan luar yaitu free throw sehingga tim Indonesia bisa melaju ke babak 12 besar. Hannes neumann (1982:19) berpendapat bahwa “pada umumnya tak banyak perhatian terhadap latihan Free throw, padahal dalam pertandingan antara dua regu yang seimbang, kemenangan kebanyakan ditentukan oleh jumlah point yang dicapai dengan free throw.” Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penguasaan keterampilan teknik dasar bagi seorang pemain basket sangat penting. Karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan basket. Adapun tujuan permainan basket seperti dijelaskan oleh Menurut Machfud Irsyada (2000:14) bahwa “tujuan utama permainan bola basket yaitu memasukan bola sebanyak-banyaknya dalam keranjang lawan.”

(13)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut tidak memiliki tingkat kebugaran yang tinggi. Akibat tidak memiliki kebugaran jasmani yang baik banyak pemain basket tingkat SMA yang kehilangan konsentrasi saat memasuki quarter akhir sehingga berpengaruh pada teknik dasar yang semakin buruk. Penurunan stamina pada menit-menit terakhir pertandingan juga sering dialami oleh cabang olahraga lain. Misalnya dalam kasus pada sepak bola seperti pertandingan final piala dunia, Maradona (2014) mengemukakan bahwa “terjadi penurunan stamina pada lini belakang sehingga argentina kalah karena kurang konsentrasi sehingga banyak melakukan kesalahan di akhir pertandingan”. Berkurangnya konsentrasi pemain saat menit-menit terakhir dipengaruhi oleh vo2max yang rendah. Seperti dijelaskan oleh Kathleen kuntaraf & jonathan Kuntaraf (1992) yang mengemukakan bahwa :

Vo2max adalah seberapa banyak ambilan oksigen seseorang pada saat melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Ambilan oksigen seseorang akan menggambarkan tingkat kebugaran jasmani jasmani orang tersebut. Mereka yang mempunyai vo2max yang tinggi adalah orang yang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik pula sehingga tidak menyebabkan mereka mengalami kelelahan yang berlebihan, sedangkan yang mempunyai vo2max yang rendah adalah orang yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka tingkat kebugaran jasmani dapat dijadikan suatu faktor pendukung dalam proses latihan teknik dasar bermain basket agar penguasaan teknik dalam bermain lebih terampil. Hal ini sesuai dengan Sajoto (1990:16) yang mengutarakan bahwa “kebugaran jasmani adalah salah satu persyaratan yang diperlukan dalam usaha meningkatkan performa seorang atlet”.

(14)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dapat membuat semangat para pemain dalam belajar menguasai teknik keterampilan dasar lebih meningkat sehingga akan cepat menguasai keterampilan tersebut. Ditegaskan oleh Hekhausen dalam Sudibyo (1993:21) yang menyatakan bahwa “proses aktualisasi dari sumber penggerak dan pendorong tingkah laku manusia untuk mencapai tujuan tertentu (actual motivation) sehinggga menyebabkan manusia cepat dalam mempelajari sesuatu”. Motivasi tidak hanya timbul dari dalam diri individu itu sendiri melainkan juga biasa berasal dari luar individu. Sebagai contoh pemberian dukungan dari pihak sekolah dapat membuat motivasi para atlet disekolah meningkat. Dukungan dari sekolah membuat semangat para atlet untuk berlatih menjadi bertambah sehingga akan berpengaruh pada tingkat kemampuan dasar bermain basket mereka dan tentunya akan berimbas pada pencapaian prestasi yang diinginkan. Ditegaskan oleh Andi Setiawan (2012) “pencapaian prestasi olaraga melalui kegiatan ekstrakurikuler” dalam jurnal pelopor pendidikan yang mengemukakan bahwa “Pihak sekolah harus memperhatikan dan mengamati hambatan-hambatan dalam kegiatan olahraga (ekstrakurikuler) agar nantinya dapat meningkatkan prestasi”. Lebih lanjut Andi juga menegaskan “kreatifitas dan variasi materi yang diberikan oleh guru atau pembina sangat mempengaruhi berkurang atau tidaknya minat terhadap kegiatan ekstrakurikuler”.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Davis & Clugston (Komarudin,2012:5) menjelaskan bahwa terkait dengan faktor mental dalam olahraga bola basket, Khususnya dalam tembakan bebas (free throw shooting) menunjukkan bahwa latihan mental bermanfaat jika dikombinasikan dengan latihan fisik. Motivasi berprestasi merupakan dorongan untuk berpacu dengan keunggulan, baik keunggulan dirinya sendiri, keunggulan orang lain, atau kesempurnaan dalam melaksanakan tugas tertentu. Selain itu, Motivasi berprestasi pada hakikatnya merupakan keinginan, hasrat, kemauan, dan pendorong untuk dapat unggul yaitu mengungguli prestasi yang pernah dicapainya sendiri atau prestasi yang dicapai oleh orang lain.

(15)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2000) yang menyatakan bahwa, faktor-faktor dasar latihan yaitu meliputi persiapan fisik, teknik dan kejiwaan (psikologi). Maka dari itu timbul keinginan untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan kebugaran jasmani dan motivasi berprestasi dihubungkan dengan keterampilan bermain basket. Untuk itu peneliti mencoba melakukan penelitian deskriptif guna menguji hubungan kebugaran jasmani dan motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain basket. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pentingnya kebugaran jasmani dan motivasi berprestasi pada diri pemain sehingga akan berdampak pada keterampilan bermain yang baik dan tentunya nanti akan berpengaruh pada pencapaian prestasi sebuah tim.

B. Rumusan Masalah

Melihat dari apa yang telah di kemukakan di atas, terdapat permasalahan pokok yang akan di kaji dalam penulisan skripsi ini yaitu pengaruh latihan fisik dan mental guna mencapai performa yang baik. Untuk menjawab semua permasalahan di atas. Maka penulis membuat pernyataan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani

dengan keterampilan bola basket siswa SMK Negeri 1 Krangkeng ? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi

dengan keterampilan bola basket siswa SMK Negeri 1 Krangkeng ?

C. Tujuan Penelitian

Dari masalah yang telah di rumuskan di atas maka peneliti memiliki beberapa tujuan yang ingin di capai, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji hubungan kebugaran jasmani terhadap keterampilan bola

basket siswa SMK Negeri 1 Krangkeng

2. Untuk menguji hubungan motivasi berprestasi terhadap keterampilan

(16)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat / SignifikansiPenelitian

Dalam penelitian seseorang maupun berkelompok diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun masyarakat umum. Adapun manfaat yang di harapkan penulis dari diperolehnya hasil dari penelitian tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai

hubungan kebugaran jasmani dengan keterampilan serta motivasi berprestasi dengan keterampilan.

b. Menambah bahan pustaka baik ditingkat program, fakultas

maupun universitas

c. Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai variable lain

yang lebih variatif.

2. Manfaat praktis

a. Bahan masukan kepada sekolah untuk memaksimalkan

pembinaan

kepada peserta didik, baik itu pembinaan dalam hal akademik ataupun non akademik (ekstrakurikuler)

b. Bahan masukan bagi guru, khususnya guru penjas ataupun pelatih

dalam mengembangkan dan memaksimalkan ekstrakurikuler bola basket

E. Struktur Organisasi BAB I Pendahuluan:

Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi

BAB II Kajian Pustaka

Kajian Pustaka (hakikat kebugaran jasmani, pengertian kebugaran jasmani, motivasi berprestasi, olahraga bola basket), Kerangka Pemikiran, Hipotesis Tindakan.

(17)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode dan Desain Penelitian , Populasi dan Sampel, Definisi Oprasional, Instrument Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

(18)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Dan Desain Penelitian

Dalam penelitian diperlukan sebuah metode. Metode penelitian adalah suatu cara penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat dan prosedur

penelitian. Metode penelitian bertujuan agar mendapat hasil yang maksimal dari suatu penelitian. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2010, hal. 230) yang menyatakan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari evektivitasnya, efisiennya, dan relefansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Terdapt metode yang sering digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperiment.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasional. Mengenai metode deskriptif dijelaskan Ibrahim dan Sudjana (2004:64) bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.

Pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Lebih lanjut Surakhmad (1998:140) menjelaskan mengenai ciri-cirinya metode deskriptif sebagai berikut:

(19)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berdasarkan kutipan di atas maka metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menggambarkan, menjelaskan dan melukiskan situasi berupa gejala, kejadian yang ada pada masa sekarang. Sedangkan berdasarkan ciri-ciri metode deskriptif tersebut dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini data

yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisisi hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hubungan tingkat kebugaran dan

motivasi berprestasi dengan keterampilan bermain bola basket.

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan penelitian akan tercantum dalam desain penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan. Dalam suatu penelitian deskriptif pengambilan data yang diambil harus dipilih dasar yang tepat dan susunan dengan variabel variabel yang tergantung dalam penelitian. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan cross sectional, Design ini digunakan untuk mencari hubungan dari dua variable atau lebih. Seperti pada gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Desain penelitian Keterangan :

: tingkat kebugaran jasmani : motivasi berprestasi

(20)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

y : keterampilan bola basket y : koefisien korelasi x1 dan y y : koefisien korelasi x2 dan y

B. Partisipan

Dalam penelitian diperlukan partisipan yang mendukung penelitian tersebut. Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Krangkeng. Alasan memilih partisipan dari siswa SMK Negeri 1 Krangkeng adalah :

a. Dekat dengan rumah sehingga tidak membutuhkan biaya yang

besar untuk akomodasi

b. Dukungan dari pihak sekolah yang mengijinkan proses penelitian. c. Pernah menjadi juara dalam kejuaraan PERBASI CUP di

Indramayu

d. Sampel yang akan diteliti diketahui rajin dalam latihan basket yang

diadakan disekolah.

Berikut dijelaskan pula mengenai lokasi penelitian, populasi, serta sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah bertempat di lapangan olahraga dan lapangan basket SMK Negeri 1 Krangkeng, yang berada di Jl. Raya Singakerta kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Yang dijadikan objek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Krangkeng. 2. Populasi Penelitian

Penentuan populasi dan sampel bagi seorang peneliti sangatlah penting, karena populasi merupakan subjek data dari suatu penelitian yang berada dalam suatu daerah yang jelas sifat- sifatnya dan lengkap.

Sugiyono (2010:80) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas

(21)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan obyek penelitian yang dilakukan. Sumber penelitian ini bisa dari orang, binatang, atau pun benda sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket

3. Sampel Penelitian

Untuk mempermudah pengumpulan data dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan sampel. Adapun pengertian sample menurut Sugiyono (2006, hal. 89) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tesebut”. Adapun sampel yang akan diteliti adalah seluruh anggota ekstrakurikuler bola basket SMK Negeri 1 Krangkeng berjumlah 20 0rang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling. Arikunto (2002:120) menyatakan bahwa ”untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

C. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Mengenai teknik survei oleh Surakhmand (1998:141) dijelaskan, “survei pada umumnya mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang

bersamaan, jumlah itu biasanya cukup besar.”

Adapun alasan mengenai teknik survei adalah sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data, karena dapat

(22)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Relative lebih ekonomis dan praktis.

3. Dapat menjangkau sejumlah besar responden untuk mencapai generalisasi

atau kesimpulan yang bersifat umum dan dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan instrument penelitian yang telah jelaskan di atas berkaitan dengan penelitian ini, maka instrument yang digunakan sebagai berikut:

1. Instrumen untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani menggunakan tes

kebugaran jasmani Indonesia. Instrumen ini terdiri dari tes lima item dengan validitas sebesar 0,92 dan reliabilitas 0,72 (Nurhasan dan cholil, 2007:123)

2. Angket diadopsi dari The Sport Motivation Scale (SMS-28) yang diterbitkan dalam Jounal of Sport & Psychology (17 : 35-53)

3. Instrumen untuk keterampilan bola basket menggunakan tes keterampilan bola

basket untuk mengukur keterampilan (penguasaan) teknik dasar bermain bola basket. Nurhasan dan Cholil (2007:240) : tes terdiri dari tiga item tes dengan validitas sebesar 0,89 (Werry-Doelittle)

D. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur atau langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut

(23)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Desain penelitian

Untuk memperoleh informasi dan data-data sebagai masukan bagi penelitian ini, maka di perlukan sampel pengambilan data. Sampel dalam penelitian ini di ambil dari populasi siswa SMK Negeri 1 Krangkeng. Dari sampel tersebut data di ambil melalui penyebaran angket dan tes kebugaran jasmani serta tes keterampilan dasar bermain basket yang menggunakan tes yang sudah baku. Setelah diperoleh data, tahap selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan, diolah dan pada akhirnya ditarik kesimpulan sehingga terbukti hipotesis yang telah dirumuskan diterima atau ditolak.

F. Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen, hal tersebut untuk memudahkan sampel dalam melakukan tes dan pengukuran, sehingga pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

a. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

Suherman (2009:129) menjelaskan bahwa “Tes Kebugaran Jasmani

merupakan alat untuk mengukur daya kemampuan sistem kerja tubuh dan dalam hal ini, juga mengukur derajat sehat dinamisnya.” Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan prosedur pelaksanaan tes yang sudah baku, yaitu instrumen ini terdiri dari lima item tes dengan validitas 0,92 dan reliabilitas 0,72. Adapun butir-butir tes Menurut Nurhasan dan Cholil (2007 : 123) sebagai berikut :

a. Tes lari cepat 60 meter

Tujuan : mengukur kecepatan

(24)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor : skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 meter. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Penilaian :

Waktu yang ditempuh

(detik)

Nilai

< 7,2 5

7,3 – 8,3 4

8,4 – 9,6 3

9,7 – 11,0 2

11,1 < 1

b. Tes bergantung angkat tubuh (pull-up)

Tujuan : mengukur komponen daya tahan otot lengan (flexor)

Pelaksanaan : subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik.

Penilaian :

Hasil yang didapat Nilai

19 < 5

14 – 18 4

(25)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 – 8 2

0 – 4 1

c. Tes baring duduk (sit-up)

Tujuan : mengukur komponen daya tahan lokal otot perut

Pelaksanaan : subyek erbaring diatas lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk . Kedua tangan dilipat dan diletakan dibelakang kepala

dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah seorang teman subyek membantu memegang dan menekan kedua kedua pergelangan kaki agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba aba “ya” subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-ulang cepat tanpa istirahat selama 60 detik. Gerakan gagal bila :

- Kedua lengan lepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin - Kedua tungkai ditekuk dengan sudut lebih dari .

- Kedua siku tidak menyentuh paha

Skor : jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar. Setiap gerakan baring duduk yang tidak benar diberi angka nol.

Penilaian :

Hasil yang didapat Nilai

41 < 5

30 – 40 4

21 – 29 3

10 – 20 2

(26)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Tes lari jauh

Tujuan : mengukur daya tahan kardiovaskular

Pelaksanaan : subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba “siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba “ya” sbyek lari menuju garis finish, dengan menempuh jarak 1.200 meter. Bila ada subyek yang mencuri start maka subyek tersebut harus mengulangi tes

tersebut.

Skor : hasil yang dicatat sebagai skor lari 1.200 meter adalah waktu yang

dicapai dalam menempuh jarak 1.200 meter. Hasil dicatat sampai sepersepuluh detik.

Penilaian :

Waktu yang ditempuh

(menit)

Nilai

< 3,14 5

3,15 – 4,25 4

4,26 – 5,12 3

5,13 – 6,33 2

6,34 < 1

e. Tes loncat tegak

Tujuan : mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai

(27)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian subyek melompat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Subyek diberi kesempatan melakukan tiga kali loncatan.

Skor : ambil tinggi raihan tertinggi dari ketiga loncatan tersebut, sebagai hasil

tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa

loncatan. Penilaian :

Hasil loncatan Nilai

73 < 5

60 – 72 4

50 – 59 3

39 – 49 2

0 – 38 1

Alat dan fasilitas :

a. Lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin b. Pita ukuran

c. Stopwatch

d. Bendera start dan tiang pancang

e. Palang tunggal

f. Papan berskala dengan ukuran 30x150 cm dan berwarna gelap g. Serbuk kapur

h. Penghapus

(28)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Angket

Untuk mengetahui motivasi berprestasi pada siswa penulis juga menggunakan angket sebagai alat pengumpul datanya. Angket dan kuisioner di jelaskan oleh Arikunto (2002:124) sebagai berikut : kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang ia ketahui. Angket terdiri

dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui subkomponen, indikator indikator dan pertanyaan. Butir-butir pernyataan itu merupakan gambaran tentang

hubungan tingkat kebugaran jasmani dan motivasi berprestasi terhadap prestasi atlet bola basket. Penulis menggunakan angket tertutup dengan menggunakan bentuk face to face questionnaire atau bertemu dengan responden secara langsung dan menggunakan skala likert. Angket diadopsi dari The Sport Motivation Scale (SMS-28) yang diterbitkan dalam jounal of sport & Psychology (17,35-53).

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Ibrahim dan Sudjana (2004:107) menjelaskan sebagai berikut:

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(29)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Setelah butir-butir pertanyaan atau pernyataan disusun, maka akan dilakukan terlebih dahulu uji coba angket, sebelum dilakukan penyebaran angket yang sebenarnya. Tujuan dari uji coba angket ini adalah untuk menghasilkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Untuk menghasilkan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, maka diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Adapun tujuan uji coba angket menurut Arikunto (2010: 210) adalah sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman instrumen, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud penelitian;

(2) Untuk mengetahui teknik yang paling efektif;

(3) Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket;

(4) Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan

(30)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.1. Uji Validitas Instrumen

Sebelum penelitian dalam menggunakan suatu kuesioner, kuesioner tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu (uji instrumen) kepada subjek dengan keadaan yang sama namun bukan pada sampel yang diteliti. Hasil uji validatas dan realbilitas dan pengujian instrumen penulis menganalisis dengan menggunakan teknik softwere (perangkat lunak) statistical product and service solution (SPSS) for windows versi 16.

Tabel 3. 3

(31)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

item tersebut memiliki nilai diatas 0,2. Pernyataan diatas sudah mewakili aspek yang ingin dinilai.

1.2. Uji reliabilitas angket motivasi berprestasi

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria pengklasifikasian menurut J.P Guilford (Suherman, 2003: 119) sebagai berikut

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Reliabilitas

Koefisien reliabilitas Interpretasi

0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi

0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang

0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah

r11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas rendah

Sumber : Suherman (2003: 119)

hasil perhitungan uji reliabilitas dari angket motivasi berprestasi adalah sebagai berikut :

Table 3.4 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Keterangan

.837 19 Reliabilitas

(32)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan program SPSS 17 diperoleh hasil nilai untuk angket dan digambarkan pada tabel 3.3 yaitu 0,837 yang berarti memiliki derajat reliabilitas tinggi karena berada pada 0,70 ≤ r11 < 0,90.

c. Tes Keterampilan bola basket

Instrumen yang digunakan untuk mengambil data tingkat keterampilan

dasar bermain adalah tes keterampilan dasar. Tes ini mengukur mengenai keterampilan penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola basket. Tes ini terdiri dari tiga butir tes yaitu :

1. Tes melempar dan menangkap bola

2. Tes memasukan bola kedalam keranjang basket 3. Tes menggiring bola.

Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode Werry-Doelittle. Adapun pelaksanaan tesnya adalah sebagai berikut :

1. Tes melempar dan menangkap bola

Orang coba dengan bola di tangan berdiri dibelakang garis yang jauhnya 3m dari tembok. Setelah aba-aba “ya”, teste berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik. Selama melakukan tes, teste tidak boleh menginjak atau melewati garis. Apabila pada waktu melakukan lemparan salah satu atau kedua kaki kaki teste menginjak atau melewati garis, maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberi angka. Lemparan dihitung sejak bola lepas dari kedua tangan.

3m x(TESTE)

(33)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Diagram Lapangan Tes Melempar Dan Menangkap Bola (sumber : Nurhasan & cholil, 2007:242)

2. Tes menembakan bola ke keranjang basket.

Orang coba dengan bola di depan dada berdiri diseberang tempat dibawah basket. Setelah aba-aba “ya”, teste berusaha memasukan bola tersebut sebanyak mungkin ke dalam basket dalam waktu 30 detik. Sebelum masuk kedalam basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah yang diberi skor.

Gambar 3.4 Under basket

Gambar 3.4

Shooting bola dalam keranjang (Sumber : Nurhasan & Cholil, 2007:243)

3. Tes menggiring bola

Sebelum melakukan tes, teste berdiri dengan bola dibelakang garis star. Setelah aba-aba “ya” teste menggiring bola melalui enam rintangan dengan rute seperti terlihat pada gambar. Teste diberikan waktu 30 detik untuk melewati rintangan sebanyak mungkin. Apabila setelah teste mencapai titik star kembali waktu 30 detik, maka teste melakukan dribelnya dengan rute seperti semula. Skor ditentukan oleh jumlah rintangan yang mampu dilalui teste.

x

teste

(34)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2,5 m

2,5m 2,5m 2,5m 2,5m

Gambar 3.5

Route Dribbling Bola Basket (Sumber : Nurhasan & Cholil, 2007:243)

Adapun perlengkapan yang digunakan untuk mengambil data keterampilan teknik dasar bermain basket berdasarkan peraturan permainan PERBASI/FIBA (1980-1984), alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari:

1. Bola basket

a. Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet, atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm.

b. beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. c. Bola tersebut dipompa sedemikian rupa sehingga jika dipantulkan ke

lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm dan tidak lebih dari 140 cm.

2. Lapangan permainan

a. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas.

b. Variasi ukuran diperbolehkan dengan menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m.

c. Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparan yang cocok.

d. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.

e. Tinggi papan 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.

f. Keranjang terdiri dari ring dan jala.

g. Ring tersebut terbuat dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga.

h. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang di permukaan papan pantul dengan jarak 15 cm.

(35)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perlengkapan teknik.

a. Untuk pencatatan waktu diperlukan stopwatch.

b. Dalam permainan, dibutuhkan juga alat untuk mengukur waktu 30 detik.

c. Untuk mencatat hasil diperlukan kertas score (scoring book). d. Untuk dribbling menggunakan enam buah corong.

G. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan

analisis statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana,

sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil dari kedua variable yang diteliti, yaitu kebugaran dn motivasi. Data kedua variable tesebut masing-masing akan

dihubungkan dengan keterampilan bermain bola basket.

Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Analisis selanjutnya adalah untuk melihat hubungan yang signifikan dari kedua variable (kebugaran jasmani dan motivasi) terhadap keterampilan bermain bola basket. Uji statistik yang digunakan untuk analisis ini bergantung pada sifat normalitas data. Bila data yang dianalisis bersifat normal, maka uji statistik yang digunakan adalah Pearson Corelation. Selanjutnya bila terdapat hubungan yang signifikan maka

(36)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis menyimpulkan bahwa : 1. Terdapat hubungan yang signifikan diantara kebugaran jasmani terhadap keterampilan bermain basket, adapun nilai signifikansinya adalah sebesar 0,013 dimana sumbangan kebugaran jasmani adalah sebesar 29,8%. Jadi semakin tinggi nilai sumbangan dari kebugaran jasmani maka semakin baik pula keterampilan bermainnya.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap keterampilan bermain basket, adapun nilai signifikansinya sebesar 0,041 dimana sumbangan motivasi berprestasi terhadap keterampilan bermain basket sebesar 21,2%. Jadi semakin tinggi nilai sumbangan dari motivasi berprestasi maka semakin baik pula keterampilan bermainnya.

B. Saran

Berkenaan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh dan

berdasarkan simpulan yang telah diungkapkan diatas maka penulis menyarankan beberapa hal:

1. Harus ada perhatian dari berbagai pihak yang terkait dengan proses latihan

untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang lebih baik, seperti club basket sekolah, pelatih serta lembaga pendidikan olahraga dan kesehatan untuk lebih bisa meningkatkan dan memotivasi siswa.

2. Bagi lembaga pendidikan olahraga alangkah lebih baiknya jika atlet muda

(37)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat nasional sehingga akan didapat altet-atlet yang benar-benar siap untuk bermain.

3. Para pendidik seharusnya memberikan semangat kepada anak didiknya

untuk lebih giat lagi berlatih sehingga dapat meraih prestasi yang diinginkan mengingat dari hasil penelitian ini motivvasi siswa untuk berprestasi memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keterampilan bermain bola basket.

4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai factor lain yang

(38)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

... (2013). Pedoman Penilisan Karya Tulis Ilmiah Upi 2013. Bandung. ... (2014). Pedoman Penilisan Karya Tulis Ilmiah Upi 2014. Bandung.

Arikunto,S.(1997).Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Prektek. Jakarta : Pt. Rineke Cipta.

Dedi. S (2002). Dalam Skripsi Riani Khaerina. FPOK Upi Bandung.

Depdikbud. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Budiman. Didin (2012). Psikologi Olahraga. FPOK UPI. Bandung.

Echols & Shadely (1993:244). Dalam Skripsi Hermawan. FPOK UPI Bandung

Giriwijoyo, S., Komaryah, L., & Katinah, N.T. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga (Sports Madicine) Untuk Kesehatan Dan Untuk Prestasi

Olahraga Bandung: Fpok Upi.

Giriwijoyo, S., Komaryah, L., & Katinah, N.T. (2007). Ilmu Kesehatan

Olahraga (Sports Madicine) Untuk Kesehatan Dan Untuk Prestasi

Olahraga . Bandung: Fpok Upi.

Griwijoyo, S.(2006). Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Bandung : Upi.

Hasono (1988).Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta : C.V Tambak Kusuma

Hermawan (2013). Hubungan Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Teknik Dasar Futsal. Skripsi Fpok Upi Bandung : Tidak Diterbitkan

Kartono (2000).Dalam Skripsi Riani Khaerina

Lutan & Rusli (1999). Asas-Asas Pendidikan Jasmani . Jakarta ; Direktorat Jendral Olahraga, Depdiknas.

Maksum (2004). Dalam Skripsi Riani Khaerina. Fpok Upi Bandung

Maradona (2014). Kekalahan Argentina Disebabkan Oleh Stamina Yang Kurang Baik. Tersedia di : http://osf.or.id-jerman-juara-dunia-2014. Diakses 10 oktober 2014

(39)

Mochmad Teguh Imanudin, 2014

Hubungan Tingkat Kebugaran Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keterampilan Bermain Basket Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nisfianoor, M (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Social. Jakarta : Salemba Humanika

Notoatmojo, S. (2005).Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Jakarta : Pt. Rineke Cipta

Nurhasan (1991). Dalam Skripsi Zudine. Universitas Sebelas Maret. Semarang.

Pelletier, L. G. , Fortier, M.S., Vallerand, R. J., Tuson, K. M., Briere, N. M., & Blais, M.R. (1995). Ke Arah Ukuran Baru Dari Motivasi Intrinsik, Mo Ekstrinsik, Dan Amotivasi Dalam Olahraga: Skala Motivasi Olahraga (SMS). Jurnal Psikologi Olahraga & Latihan, 17,35-53

Pokeba. (2010). Rata-rata Vo2max dan Agility Atlet Bola Basket Nasional. [ online ].

Tersedia di :http://rata-rata-Vo2max-Agility-AtletBS-Nasional Diakses 17 April 2014

Ramdan, Adriadi (2014). Pengaruh Media Audio Visual Gerak Dan Visual Diam Terhadap Hasil Keterampilan Melakukan Free Throw Dalam

Permainan Bola Basket. Skripsi FPOK UPI Bandung.

Sajoto. (1990). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize

Setiadarma, Monty. P. (2000). Dasar-Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Setiawan, Andi. (2012) Jurnal Pelopor Pendidikan Universitas Negeri Semarang : Vol : 2 No. 3. Semarang.

Setyobroto.(1989). Psikologi Olahraga. Jakarta :Penerbit Jaya Sakti

Singgih. D. Gunarsa (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: Pt. Bpk. Gunung Mulia.

Sudjana & Ibrahim.(2011). Pendekatan Statistic Penelitian, Jakarta.

Sugiyono (2010).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung Alfabeta

Suherman, A. (2009). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Cv. Bintang Warli Artika.

Surakhmand. (1998).Pengantar Pendidikan Ilmiah. Bandung. Tarsito

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian Cross Sectional ...................................................30
Gambar 3.1 Desain penelitian
Tabel 3.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Tabel 3. 3  Hasil Uji Intrumen Motivasi Berprestasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling.

Keseragaman bobot (untuk kapsul yang berisi obat tradisional kering) Tidak lebih dari 2 kapsul yang masing-masing bobot isinya menyimpang dari bobot isi rata-ratanya lebih

Peserta didik menarik kesimpulan dari informasi yang dibaca dari buku dan informasi yang diperoleh dari sumber lain terkait dengan kewajiban warga negara dalam proses demokrasi

Calon Peserta Pelelangan yang berminat wajib menyampaikan Pakta Integritas sesuai dengan Formulir yang terdapat dalam Dokumen Kualifikasi. Hal – hal yang belum jelas

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

Hal ini berarti ada perbedaaan yang signifikan dalam keterampilan pengelolaan kelas antara guru yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi dengan keterampilan pengelolaan

(Penelitian Single Subject pada Siswa Kelas XI SMK Profita Bandung Tahun Ajaran