• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI BIDANG TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI BIDANG TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan di Departemen

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Oleh :

Nining Sri Hendayani 1006500

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

(2)

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

INDUSTRI SISWA BIDANG KEAHLIAN

TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5

BANDUNG

Oleh:

Nining Sri Hendayani NIM 1006500

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan

pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nining Sri Hendayani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NINING SRI HENDAYANI

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Drs. H. Wahyu Wibowo., MT. NIP. 19530904 198803 1 001

Pembimbing II

Dr. Dedy Suryadi, M.Pd. NIP. 19670726 199703 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Pendidikan Teknik Sipil

Drs. Sukadi, M.Pd, MT.

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Pendidikan sudah menjadi kepentingan dan kebutuhan yang menunjang kehidupan yang lebih layak. Pendidikan juga merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Dengan kepentingan seperti ini maka pendidikan sangat diutamakan untuk generasi penerus bangsa sehingga pemerintah harus menanganinya dengan baik sesuai dengan kebutuhan di masyarakat ataupun kebutuhan negara.

Kebutuhan global semakin berkembang terutama di Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sangat memepengaruhi sistem pendidikannya. Melalui perkembangan pendidikan, pendidikan harus semakin memberikan konstribusi langsung atau saling berhubungan dengan kebutuhan Negara, dan lebih mengembangkan potensi dan keahlian untuk kesejahteraan di masa yang akan datang. Pada zaman sekarang pendidikan minimal adalah 14 tahun atau setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hasil akhir yang selalu diinginkan adalah mudah dalam mendapatkan pekerjaan baik lulusan SMA atau lulusan SMK.

(5)

2

mempersiapkan tenaga kerja. Hal ini tercantum dalam UU RI No. 20/2003

tentang sisdiknas, dikatakan : “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam

bidang tertentu”. Dunia kerja sangat mebutuhkan lulusan yang handal dan siap bekerja. SMK dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dari segi keterampilan kerja, maka oleh karena itu banyak perusahaan yang membutuhkan lulusan dari SMK. Dinas pendidikan telah menganjurkan untuk lebih memilih SMK karena lebih menjanjikan dalam dunia kerja.

Kurikulum SMK lebih banyak praktek daripada teori, lulusannya siap kerja dan mandiri, tempat belajar dilakukan di sekolah dan di dunia kerja. Pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Melalui terjun langsung ke industri Standara Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tidak dapat dipelajari di sekolah biasa dipelajari siswa dalam kegiatan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri). Pelaksanaan Prakerin menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada sekolah menengah kejuruan, dan Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Prakerin merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan sistem ganda. Kegiatan ini didasarkan peraturan pendukung yang oprasionalnya di dalam kurikulum SMK Negeri 5 Bandung. Penyelenggaraan kegiatan ini sebagai suatu upaya dalam menyiapkan tenaga yang professional pada bidangnya demi terciptanya peningkatan dan memperkokoh keterkaitan dan keterpaduan antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia kerja.

(6)

3

lapangan kerja. Metode ini dilaksanakan bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian yang professional, yakni kesesuaian antara bidang ilmunya dengan tuntutan bidang kerjanya, meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia kerja, meningkatkan efektifitas proses pendidikan. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar yang didapat dari sekolahnya. Penempatan tempat prakerin harus berkaitan atau relevan dengan kemampuan siswa sesuai bidangnya. Harapan utama pada kegiatan prakerin untuk meningkatkan keahlian propfesional siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar siswa memiliki etos kerja yang baik.

Pemantauan atau bimbingan dilakukan agar pelaksanaan Prakerin tetap sesuai dengan standar kompetensinya dan tujuannya dapat tercapai dengan hasil yang maksimal. Bimbingan dilakukan dengan berkala agar lebih intensif, selain memantau pelaksanaan Prakerin juga sebagai pembimbing pembuatan laporan Prakerin. Pembuatan laporan dilakukan sebagai salah satu bukti kelulusan bahawa siswa-siswi telah mengikuti prakerin.

Pelaksanaan Prakerin mempunyai tingkat keberhasilan baik dalam perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penilaian yang sudah tertera pada pedoman Prakerin. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian diperlukan evaluasi, evaluasi kesesuaian anatara pedoman Prakerin dengan kenyataan di lapangan yang di dalamnya mencakup dari persiapan sampai penilaian.

Dalam pertimbangan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengevaluasi pelaksanaan peraktik kerja industri di SMK Negeri 5 Bandung bidang Teknik Bangunan. Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Praktek

(7)

4

1.2Identifikasi Masalah

Merujuk dari definisi di atas, maka peneliti menemukan beberapa hal yang mendasari penelitian ini, yaitu :

1. Terdapat ketidaksesuaian kompetensi keahlian.

2. Konsultasi bimbingan laporan di sekolah yang diwajibkan hadir pada hari sabtu saat pelaksanaan Prakerin dan penyusunan laporan masih diabaikan. 3. Tidak semua sertifikat Prakerin dikeluarkan oleh industri, maka sekolah

menyediakan dan disetujui oleh pihak industri.

4. Monitoring yang hanya dilakukan sebanyak tiga kali oleh pembimbing atau pihak sekolah dalam pelaksanaan Prakerin masih kurang dalam memantau peserta Prakerin.

5. Kurangnya koordinasi siswa kepada pihak sekolah ketika garapan pekerjaannya tidak sesuai dengan kompetensi keahliannya.

1.3Pembatasan Masalah

(8)

5

1.4Perumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan peneliti dalam penelitian ini, yakni :

1. Bagaimana kegiatan tahap persiapan Prakerin mengacu pada Pedoman Prakerin Bidang Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung ?

2. Bagaimana kegiatan tahap pelaksanaan Prakerin di lapangan mengacu pada Pedoman Prakerin Bidang Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung ?

3. Bagaimana kegiatan tahap penilaian Prakerin mengacu pada Pedoman Prakerin Bidang Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung ?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan kesesuaian kegiatan persiapan Prakerin dengan Pedoman Prakerin Bidang Teknik Bangunan SMK N 5 Bandung.

2. Untuk mendeskripsikan kesesuaian kegiatan pelaksanaan Prakerin di lapangan dengan Pedoman Prakerin Bidang Teknik Bangunan SMK N 5 Bandung.

(9)

6

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi kesesuaian kurikulum dan pedoman Prakerin dengan pelaksanaan Prakerin di lapangan, dan penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

Adapun kegunaan penelitian yaitu :

1. Memberikan informasi hasil evaluasi yang relevan kepada pembuat kebijakan dalam mengatur Prakerin di SMK Negeri 5 Bandung dan dapat dijadikan acuan agar pelaksanaan yang sudah baik dapat dipertahankan dan dikembangkan terus.

2. Penyelenggara Prakerin di SMK Negeri 5 Bandung agar senantiasa memepersiapkan siswa/siswi peserta Prakerin untuk menunjang kebutuhan dunia kerja atau dunia industri.

3. Memberikan informasi kepada siswa agar lebih mengetahui dan memahami hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan Prakerin.

1.7Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(10)

7

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan instrument penelitian yang digunakan serta langkah-langkah dalam penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas pengelolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitianan. Serta pembahasan atau analisis penemuan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(11)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung. Di jalan Bojong Koneng No.37A Bandung. Subjek penelitian siswa kelas XII kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kontruksi Batu Beton pada jurusan Teknik Bangunan.

3.2Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2013, hlm. 80). Populasi dari penelitian ini dilakukan siswa kelas XI jurusan Teknik Bangunan pada kompetensi keahlian TGB dan TKBB di SMK Negeri 5 Bandung.

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan

(12)

22

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono (2013, hlm. 81). Berkenaan dengan sampel, Winardo Surakhmad mengemukakan (dalam

Riduwan, 2009, hlm. 65) bahwa “ Apabila ukuran populasi sebanyak

kurang dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15%

dari ukuran populasi”.

Keterangan:

S = Jumlah sampel n = Jumlah populasi

Dari rumus Slovin di atas maka dalam penelitian ini diperoleh sampel sebagai berikut:

(13)

23

Tabel 3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Penelitian No Jurusan Jumlah

Mahasiswa

Proporsi Sampel

1 XII TGB 1 39

18

2 XII TGB 2 36

16

3 XII TGB 3 30

14

4 XII TGB 4 32

15

5 XII TGB 5 34

16

6 XII TKBB 1 36

16

JUMLAH 207 95

3.3Desain Penelitian

(14)

24

Gambr 3.1 Desain Penelitaian 3.4Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian Pelaksanaan Prakerin dengan Pedoman Prakerin di bidang Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung. Maka penelitian ini mengarah kepada evaluasi hasil menggunakan metode penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untuk untuk mengukur efektifitas program ditinjau dari hasil program tersebut. Arikunto (1988, hlm. 5). Metode penelitian evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil suatu program yang dilihat dari hasil pengukuran, penilaian, dan pengumpulan data. Penjelasan lain menurut Arikuto (2009, hlm. 222) penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Analisis Data Studi Pustaka

Studi Kurikulum

Penyebaran Angket

Simpulan dan Saran Studi Pendahuluan

(15)

25

evaluasi merupakan suatu keputusan suatu kegiatan pengumpulan data secara sistematis. Data-data yang dihasilkan berupa angka dari hasil pengamatan langsung di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sukmadinata (2006, hlm. 53) pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang didasari oleh filsafat positif yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka.

3.5Definisi Oprasional

Berdasarkan judul diatas dapat diketahui penjelasan judul penelitian, yaitu:

3.5.1 Evaluasi

Menurut Arikunto (2009, hlm. 2) evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi pokok evaluasi yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Sudijono (2007, hlm. 7)

Sedangkan yang diteliti dalam penelitian ini adalah evaluasi hasil. Evaluasi hasil adalah mengukur pencapaian suatu program, seperti sejauh mana tujuan program tersebut tercapai.

3.5.2 Praktek Kerja Industri

(16)

26

untuk pencapaian suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Praktik Kerja Industri adalah merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Prakerin adalah realisai dari bagian Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pendidikan Sistem Ganda mulai berlaku di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dan dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan kemudian di pertegas lagi dengan kurikulum edisi 2004 (Sirodjuddin, 2008).

Pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. Pada dasarnya Prakerin merupakan suatu model penyelenggaraan pendidikan yang menghubungkan secara utuh dan menyatukan kegiatan siswa di sekolah dengan proses penguasaan keahlian melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Prakerin merupakan mata pelajaran produktif. Depdikbud (1993) mengemukakan mata pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan dasar keahlian kejuruan.

3.6Teknik Pengumpulan Data, Kisi-Kisi dan Instrumen

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (Kuesioner)

(17)

27

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak ditunjukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi, bisa berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus (case records) dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya. Di dalam melaksanakan pengumpulan dokumentasi ini peneliti menyelidiki dokumen tertulis seperti buku panduan prakerin SMKN 5 Bandung, dokumen kurikulum prakerin kompetensi keahlian TGB dan TKBB, dan contoh jurnal/laporan prakerin siswa.

Tabel 3.3 Dokumen yang diperlukan dalam pengumpulan data

No Data yang dibutuhkan

1 Jumlah siswa kelas XII Tahun Ajaran 2014/2015 2 Jumlah Industri pasangan dengan keahlian Bidang

Teknik Bangunan

3 Rekap penemptatan tempat Prakerin 4 Rekap ketidaksesuaian tempat Prakerin

5 Pedoman Pelaksanaan Prakerini Tahun Ajaran 2013/2014 Bidang Teknik Bangunan

6 Kurikulum Prakerin Bidang Teknik Bangunan 7 Hasil kerja siswa (Laporan Khusus dan Laporan

Umum)

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

(18)

28

Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan hubungan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Arikunto (2006, hlm. 160) mengungkapkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket tertutup dimana jawaban sudah disedikan oleh peneliti di dalam angket. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi penelitian yang telah ditentukan. Angket ini disebarkan kepada siswa-siswi kelas XII Bidang Teknik Bangunan antara lain Keahlian Kompetensi TGB dan TKBB di SMK Negeri 5 Bandung.(terlampir)

3.6.3 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik biasanya dinamakan instrumen penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 102) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun yang diamati. Intrumen ini berupa alat pengukur yang dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: pengamatan (observation), wawancara (interview), angket (questionnaire), skala rating (rating scale), cek list (check list),

pemeriksaan dokumen(documentary analysis).

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

(19)

29

2. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel (aspek yang diungkap).

3. Mencari indikator dari setiap sub variabel.

4. Menderetkan setiap indikator menjadi butir-butir instrumen. 5. Melengkapi instrumen dengan pedoman (instruksi) dan pengantar.

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk Evaluasi Pelaksanaan Prakerin Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 5 Bandung yaitu berupa angket. Dalam hal ini angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana setiap item telah diberikan sejumlah jawaban sehingga subyek penelitian tinggal memilih mana yang paling tepat sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi penelitian yang telah ditentukan. Angket ini disebarkan kepada siswa-siswi kela XII bidang Teknik Bangunan angkatan 2013-2014 terdiri dari keahlian kompetensi TGB dan TKBB yang telah selesai melaksanakan kegiatan Prakerin

Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala guttman. Sugiyono (2013, hlm. 96) mengatakan kuesioner dengan

menggunakan skala guttman akan didapat jawaban yang tegas ya itu

“ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lain-lain. Untuk penelitian ini menggunakan skala guttman dengan

(20)

30

item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.(terlampir)

Tabel 3.4 Skala Pengukuran Angket

Pernyataan Ya Tidak

3.7Proses Pengembangan Instrumen

3.7.1 Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto (2002, hlm. 168).

Sugiyono (2013, hlm. 98) menjelaskan bahwa langkah-langkah pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut.

1. Menghitung gaya korelasi tiap butir dengan rumus Pearson Product Moment

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasitiap butir N = Banyaknya subjek uji coba X = Jumlah skor tiap butir Y = Jumlah skor total

∑X2

= Jumlah kuadrat skor tiap butir

∑Y2

= Jumlah kuadrat skor total

(21)

31

2. Membandingkan dengan r kritis sebesar 0,3. Apabila hasil rxy ≥ 0,3 item valid

Apabila hasil rxy < 0,3 item tidak valid

Hasil perhitungan uji validitas dengan jumlah responden sebanyak 20 orang menunjukan bahwa pernyataan dari 100 item, terdapat 21 item pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 1, 8, 9, 10, 23, 25, 33, 40, 64, 69, 70, 71, 78, 79, 80, 86, 89, 97, 99, 100. Selanjutnya pernyataan tersebut dapat disempurnakan pada tahan penelitian berikutnya.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Purwanto (2010, hlm. 196) “Reliabilitas menunjukan kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap”. Artinya alat ukur tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk pengujian reliabilitas digunakan rumus alpha .

Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas instrumen dengan metode Alpha sebagai berikut :

a. Menghitung Harga-harga Varians Tiap Item

(22)

32

Keterangan :

: Varians skor tiap-tiap item : Jumlah kuadrat item : Jumlah item dikuadratkan N : Jumlah responden

b. Menghitung Varians Total

∑ +……… (Riduwan, 2012, hlm. 74) Keterangan :

: Varians item ke-1,2,3..n ∑ : Jumlah varians semua item

c. Menghitung Varians total

(Riduwan, 2012, hlm. 74) Keterangan :

: Varians total

: Jumlah kuadrat X total

: Jumlah item X total dikuadratkan N : Jumlah responden

(23)

33

d. Menghitung Reliabilitas dengan Rumus Alpha [ ] [ ∑ ]

(Riduwan, 2012, hlm.74) Keterangan :

= Koefisien reliabilitas = Jumlah item pertanyaan

Kriteria > rtab dengan tingkat kepercayaan 5% dan dk = n – 1 dan sebagai pedoman untuk penafsiran adalah :

Kriteria sebagai pedoman penafsirannya yaitu : < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat

(Sugiyono, 2007, hlm. 216)

Bila ternyata > , maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi reliable dan dapat digunakan untuk penelitian, dan jika ternyata < , maka koefisien korelasi tidak signifikan.

(24)

34

3.8Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan pada menjawab perumusan terhadap masalah yang diajukan. Untuk sampai pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data yang terkumpul perlu diolah atau dianalisis dengan teknik-teknik yang benar. Analisis data akan menjadi bahan masukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan, penyusunan statistik pendidikan, penyusunan program rutin dan pembangunan, peningkatan program pendidikan, dan pembinaan sekolah.

Dalam menganalisis data yang terkumpul dilakukan beberapa langkah yaitu :

- Penskoran jawaban responden

- Menjumlahkan skor total masing-masing komponen

- Mengelompokan skor didapat oleh responden berdasarkan indikator yang diungkap.

- Mendeskripsikan peraspek yang akan diungkapkan. - Menarasikan data yang telah didapat.

Tabel 3.5 Skor jawaban

Pernyataan Skor

Ya Tidak

Pernyataan (+) 1 0

Pernyataan (-) 0 1

(25)
(26)

35

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Judul Variabel Aspek yang

Diungkap Indikator Instrumen

No. Item

1 Menginformasikan mengenai program, pelaksanaan, dan

2 Pemilihan objek Prakerin sesuai dengan kompetensi 3 Pembekalan Prakerin pada

peserta didik Bidang Keahlian Teknik Bangunan

1 Perjanjian sekolah dengan

pihak industri/perusahaan. 21,22,24 17,18,19

2 Peraturan dan sangsi yang berlaku di industri dan di sekolah

25,26,27,29, 30,31,41

20,21,23,24, 25,33 3 Jadwal kegiatan Prakerin 28,32,33,76 22,26,64 4 Bimbingan dari pihak sekolah 42,43,54,59,

63,84

34,35,46,51, 55,69 5 Bimbingan/pengarahan/penga

wasan dari pihak industri

36,37,38,44, 6 Monitoring ke lapangan oleh

pihak sekolah 7 Kegiatan ketika pelaksanaan

(27)

36

8 Garapan pekerjaan peserta Prakerin

69,70,71,72,

74,75,77 60,62,63,65 9 Pembuatan laporan akhir

pelaksanaan Prakerin

64,67,73,78, 79,80,81,82,

83

58,61,66,67, 68 Penilaian

Kegiatan Prakerin

1 Unsur yang dinilai 90,92 73,75

2 Aspek penilaian 91,93,94,96,

98,99,100 74,76,78,79

(28)
(29)
(30)

62

DAFTAR PUSTAKA

Andriansyah, D. (2013). Studi Ealuasi Program Praktik Kerja Industri SMK Negeri 8 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (1988). Penilaian Program Pendidikan. Jakarta Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Bandung: RinekaCipta.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arofah, F. (2005). Pelaksanaan Prakerin Siswa SMKN 8 Bandung Pada Industri Otomotif di Wilayah Kota Bandung. Bandung.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Daryanto. (2012). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Handaya, d. (2013). Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Teknik Elektronika di PT. Krakatau Steel. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ibin, Z. (2011). Studi Evaluasi Implementasi Praktik Kerja Industri di Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Iskani. (___). Pengukuran Skala Guttman. [Online] Tersedia:

http://www.slideshare.net/indirakaniaputri/pengukuran-skala-guttman-tradisional# [10 Agustus 2014].

Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Riduwan. (2012) Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

(31)

63

Sukmadinata, N. S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tayibnapis, F. Y. (2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Hubin SMKN 5 Bandung. (2013). Pedoman Praktik Kerja Industri. Dokumen internal hubin SMKN 5 Bandung: tidak diterbitkan.

Tritanto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Republik Indonesia, (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No.4301. Sekertariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia, (1990) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendididkan Menengah. Lembaran Negara RI Tahun 1990, No. 3413. Sekertarian Negara. Jakarta.

Republik Indonesia, (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lembaran Negara RI Tahun 2005, No. 4496. Sekertariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia, (1992). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan. Sekertariat Negara. Jakarta

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Bangunan
Tabel 3.2 Perhitungan dan Distribusi Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Dokumen yang diperlukan dalam pengumpulan data
Tabel 3.5 Skor jawaban
+2

Referensi

Dokumen terkait

Konseli mampu menangkap pesan yang diterima dan memberikan respon dengan jelas yang menunjukan memperhatikan menjadi pendengar yang aktif. Jurnal harian, Teks drama

Untuk mengetahui apakah penggunaan faktor produksi modal, tenaga kerja, bibit dan pakan pada produksi ikan mas kolam jaring apung di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Seleksi, Penempatan,

Untuk mengukur daya saing industri pariwisata dapat menggunakan variabel daya saing dengan menggunakan kedelapan indikator diantaranya Human Tourism Indicator (HTI),

Untuk mengukur daya saing industri pariwisata dapat menggunakan variabel daya saing dengan menggunakan kedelapan indikator diantaranya Human Tourism Indicator (HTI),

PENERAPAN PEND EKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A PEMBELAJARAN IPA KONSEP PENGGOLONGAN D AN D AUR HID UP HEWAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu

[r]