• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Usulan Pencegahan Musculoskeletal Disorders Menggunakan Metode Reba, Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan dan Antropometri (Studi Kasus Di C.V.Beranda Kriya Graha).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Usulan Pencegahan Musculoskeletal Disorders Menggunakan Metode Reba, Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan dan Antropometri (Studi Kasus Di C.V.Beranda Kriya Graha)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

C.V. Beranda Kriya Graha adalah perusahaan yang bergerak di bidang mebel. Pada perusahaan ini, para operator mengeluh adanya sakit pada anggota tubuh. Untuk mengidentifikasi sakit-sakit yang dialami, kuesioner nordic body map diberikan. Didapatkan keluhan-keluhan yang berada pada leher, punggung, kaki dan tangan. Keluhan-keluhan pada anggota tubuh disebut dengan musculoskeletal disorders (MSD) di mana tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan agar MSD dapat dicegah.

Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan-pekerjaan dengan sakit yang dikeluhkan, kuesioner nordic body map kedua diedarkan. Kuesioner tersebut dimodifikasi agar dapat mengetahui pada pekerjaan apa sakit tersebut muncul. Hasil dari kuesioner nordic body map adalah pekerjaan – pekerjaan yang menyebabkan terjadinya MSD. Pekerjaan-pekerjaan yang menyebabkan terjadinya MSD tersebut kemudian dipilih postur yang mewakili pekerjaan berdasarkan waktu postur dilakukan yang terlama. Postur – postur tersebut kemudian dinilai menggunakan metode REBA untuk menghasilkan tingkat resiko dari postur operator. Pekerjaan-pekerjan yang menyebabkan terjadinya MSD dianalisis oleh prinsip-prinsip ekonomi gerakan (PEG) dan analisis kesesuaian antropometri operator dilakukan terhadap perkakas dan fasilitas fisik yang digunakan pada pekerjaan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penilaian REBA, analisis PEG dan analisis antropometri digunakan untuk merancang perkakas dan fasilitas fisik. Setelah itu, dilakukan pemodelan untuk memunculkan postur kerja baru menggunakan perangkat lunak Google Sketchup 8 Pro. Hasil postur kerja baru akan dinilai kembali dengan metode REBA dan PEG. Kondisi pencahayaan diukur menggunakan luxmeter dan dianalisis baik buruknya berdasarkan standar kadar cahaya untuk pekerjaan mebel. Jika hasil tidak memenuhi standar maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah perhitungan metode lumen untuk mencari jumlah kebutuhan lampu.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-3

1.4 Perumusan Masalah ... 1-4

1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4

1.6 Sistematika Penulisan... 1-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi ... 2-1

2.2 Biomekanika Kerja... 2-2

2.3 Musculoskeletal System ... 2-4

2.3.1 Tulang ... 2-5

2.3.2 Otot ... 2-5

2.3.3 Muskuloskeletal Disorders ... 2-6

2.3.4 Model Konseptual SD ... 2-6

2.3.5 MSD pada Posisi Berdiri dan Duduk ... 2-8

2.4 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan ... 2-9

2.5 Metode Analisis Postur ... 2-12

2.6 Nordic Body Map (NBM) ... 2-22

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN 1)

2.8 Antropometri ... 2-30

2.9 Perancangan ... 2-30

2.9.1 Perancangan Fasilitas ... 2-31

2.9.2 Perancangan Perkakas Tangan ... 2-33

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir ... 3-1

3.2 Keterangan Diagram Alir ... 3-6

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 4-1

4.1.2 Struktur Organisasi... 4-1

4.1.3 Uraian Jabatan ... 4-1

4.1.4 Data Karyawan dan Jam Kerja ... 4-2

4.1.5 Lahan Produksi... 4-2

4.1.6 Mesin dan Peralatan ... 4-2

4.2 Data Penelitian ... 4-4

4.2.1 Proses Produksi ... 4-4

4.2.2 Lingkungan Kerja... 4-6

4.2.3 Kuesioner Nordic Body Map ... 4-9

4.2.4 Foto Postur Tubuh Operator... 4-13

4.2.5 Data-data Perkakas ... 4-19

4.2.5.1 Gergaji ... 4-19

4. 2.5.2 Obeng ... 4-20

4.2.5.3 Palu Karet ... 4-20

4.2.5.4 Palu Biasa ... 4-20

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN 2)

4.2.5.6 Ampelas dan Kayu ... 4-22

4.2.5.7 Sugu... 4-22

4.2.6 Data-data Fasilitas Fisik ... 4-23

4.2.6.1 Kursi Kecil ... 4-23

4.2.6.2 Meja Circular Saw ... 4-23

4.2.7 Data Antropometri ... 4-24

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Rangkuman Hasil Kuesioner Nordic Body Map ... 5-1

5.2 Analisis Pekerjaan yang Menyebabkan MSD ... 5-11

5.2.1 Analisis Pekerjaan Departemen Perkayuan ... 5-11

5.2.1.1 Analisis Operator 1 ... 5-11

5.2.1.2 Analisis Operator 2 ... 5-14

5.2.2 Analisis Departemen Finishing ... 5-16

5.2.1.3 Analisis Operator 3 ... 5-16

5.2.1.4 Analisis Operator 4 ... 5-19

5.3 Penilaian faktor Risiko ... 5-21

5.3.1 Menggergaji 1 ... 5-23

5.3.2 Menggergaji 2 ... 5-30

5.3.3 Menggergaji 3 ... 5-37

5.3.4 Merakit Kayu ... 5-44

5.3.5 Memalu Kayu ... 5-51

5.3.6 Menggerus Sisi Kayu 1 ... 5-58

5.3.7 Menggerus Sisi Kayu 2 ... 5-65

5.3.8 Memutar Sekrup 1 ... 5-72

5.3.9 Memutar Sekrup 2 ... 5-79

5.3.10 Memutar Sekrup 3 ... 5-86

5.3.11 Menaruh Lem 1 ... 5-93

5.3.12 Menaruh Lem 2 ... 5-100

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN 3)

5.3.14 Menempelkan Veneer 2 ... 5-114

5.3.15 Menekan Veneer 1 ... 5-121

5.3.16 Memotong Sisi Veneer 1 ... 5-128

5.3.17 Menghaluskan Sisi Kayu... 5-135

5.4 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan ... 5-141

5.4.1 Pemilihan Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang

Sesuai dengan Penelitian ... 5-141

5.4.1.1 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan

Dihubungkan dengan Tubuh Manusia dan

Gerakan-gerakannya ... 5-141

5.4.1.2 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan

Dihubungkan dengan Pengaturan Tata

Letak Tempat Kerja... 5-143

5.4.1.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan

Dihubungkan dengan Perancangan

Peralatan ... 5-145

5.4.1.4 Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan yang

Berhubungan dengan Terjadinya

Musculoskeletal Disorders ... 5-147 5.4.2 Analisis Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan Terpilih

Terhadap Pekerjaan ... 5-148

5.4.2.1 Menggergaji ... 5-148

5.4.2.2 Merakit Kayu ... 5-150

5.4.2.3 Memalu Kayu ... 5-151

5.4.2.4 Menggerus Sisi Kayu ... 5-153

5.4.2.5 Memutar Sekrup ... 5-154

5.4.2.6 Menaruh Lem ... 5-155

5.4.2.7 Menempelkan Veneer ... 5-157

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN 4)

5.4.2.9 Memotong Sisi Veneer ... 5-160

5.4.2.10 Menghaluskan Sisi Kayu... 5-161

5.4.2.11 Umum ... 5-162

5.4 Analisis Kecepatan Respons Hasil REBA ... 5-165

5.5 Perbaikan Berdasarkan PEG ... 5-166

5.6 Analisis Pencahayaan ... 5-170

5.7 Perhitungan Data Antropometri ... 5-171

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 Analisis Perkakas Aktual dengan Antropometri Operator ... 6-1

6.1.1 Gergaji ... 6-1

6.1.2 Obeng ... 6-1

6.1.3 Palu Karet ... 6-1

6.1.4 Palu Biasa ... 6-2

6.1.5 Plat Besi Pemotong ... 6-2

6.1.6 Ampelas dan Kayu ... 6-2

6.1.7 Sugu... 6-3

6.2 Analisis Fasilitas Fisik Aktual dengan Data Antropometri

Operator ... 6-3

6.3.1 Kursi Kecil ... 6-3

6.3.2 Meja Circular Saw ... 6-3

6.3 Analisis Perbaikan Berdasarkan REBA, PEG dan

Antropometri Operator ... 6-5

6.4 Analisis Perkakas Usulan dengan Data Antropometri

Operator ... 6-6

6.5 Perancangan Perkakas ... 6-11

6.5.1 Perancangan Gergaji ... 6-11

6.5.2 Perancangan Palu Karet Bengkok ... 6-13

6.5.3 Perancangan Palu Biasa Bengkok ... 6-14

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN 4)

6.5.5 Perancangan Alat Pemotong Veneer ... 6-16

6.5.6 Perancangan Alat Penghalus Sisi Kayu ... 6-17

6.5.7 Perancangan Alat Penekan Veneer ... 6-18

6.5.8 Perancangan Meja Finishing ... 6-20

6.5.9 Perancangan Kursi Finishing ... 6-22

6.5.10 Perancangan Meja Perkayuan ... 6-24

6.5.11 Perancangan Ragum ... 6-26

6.6 Usulan Perancangan Pencahayaan ... 6-30

6.7 Penilaian Faktor Risiko Menggunakan REBA ... 6-35

6.7.1 Menggergaji ... 6-35

6.7.2 Merakit Kayu ... 6-39

6.7.3 Memalu Kayu ... 6-43

6.7.4 Menggerus Sisi Kayu ... 6-47

6.7.5 Memutar Sekrup ... 6-51

6.7.6 Menaruh Lem ... 6-55

6.7.7 Menempelkan Veneer ... 6-59

6.7.8 Menekan Veneer ... 6-63

6.7.9 Memotong Sisi Veneer ... 6-67

6.7.10 Menghaluskan Sisi Kayu... 6-71

6.8 Analisis Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan terhadap Postur

Kerja Usulan ... 6-75

6.9 Tata Letak Usulan ... 6-81

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1

7.2 Saran ... 7-4

7.2.1 Saran bagi perusahaan ... 7-4

7.2.2 Saran untuk penelitian lebih lanjut ... 7-4

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Tabel A REBA 2-19

2.2 Tabel B REBA 2-20

2.3 Tabel C REBA 2-21

2.4 Keputusan REBA 2-21

2.5 Rangkuman Kecepatan Respons berdasarkan Tingkat

Resiko 2-22

2.6 Hubungan Warna dengan Reflektansi 2-28

2.7 Reflektansi 2-28

2.8 Faktor Utilisasi 2-29

2.9 Standar Cahaya Perusahaan Mebel 2-29

3.1 Kuesioner Nordic Body Map Departemen Perkayuan 3-11

3.2 Kuesioner Nordic Body Map Departemen Finishing 3-11

4.1 Data Karyawan 4-2

4.2 Daftar Mesin 4-2

4.3 Daftar Peralatan 4-3

4.4 Daftar Fasilitas Fisik 4-3

4.5 Daftar Alat Bantu 4-3

4.6 Hasil Pengukuran Kadar Cahaya 4-8

4.7 Hasil Kuesioner Nordic Body Map Operator 1 4-9

4.8 Hasil Kuesioner Nordic Body Map Operator 2 4-10

4.9 Hasil Kuesioner Nordic Body Map Operator 3 4-11

4.10 Hasil Kuesioner Nordic Body Map Operator 4 4-12

4.11 Daftar Data Antropometri yang Digunakan 4-24

5.1 Kuesioner Nordic Body Map Operator 1 5-1

5.2 Kuesioner Nordic Body Map Operator 2 5-3

5.3 Kuesioner Nordic Body Map Operator 3 5-5

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 1)

Tabel Judul Halaman

5.5 Rangkuman Kuesioner untuk 4 Operator 5-8

5.6 Rangkuman Kuesioner untuk Departemen Finishing 5-9

5.7 Rangkuman Kuesioner untuk Departemen Perkayuan 5-10

5.8 Penilaian Faktor Risiko-Menggergaji 1 5-23

5.9 Penilaian Tabel A-Menggergaji 1 5-25

5.10 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menggergaji 1 5-27

5.11 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menggergaji 1 5-27

5.12 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menggergaji 1 5-28

5.13 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menggergaji 1 5-28

5.14 Penilaian Faktor Risiko-Menggergaji 2 5-30

5.15 Penilaian Tabel A-Menggergaji 2 5-32

5.16 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menggergaji 2 5-34

5.17 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menggergaji 2 5-34

5.18 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menggergaji 2 5-35

5.19 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menggergaji 2 5-35

5.20 Penilaian Faktor Risiko-Menggergaji 3 5-37

5.21 Penilaian Tabel A-Menggergaji 3 5-39

5.22 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menggergaji 3 5-41

5.23 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menggergaji 3 5-41

5.24 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menggergaji 3 5-42

5.25 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menggergaji 3 5-42

5.26 Penilaian Faktor Risiko-Merakit Kayu 1 5-44

5.27 Penilaian Tabel A-Merakit Kayu 1 5-46

5.28 Penilaian Tabel B (Kiri)-Merakit Kayu 1 5-48

5.29 Penilaian Tabel B (Kanan)-Merakit Kayu 1 5-48

5.30 Penilaian Tabel C (Kiri)-Merakit Kayu 1 5-49

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 2)

Tabel Judul Halaman

5.32 Penilaian Faktor Risiko-Menggerus Sisi Kayu 1 5-51

5.33 Penilaian Tabel A-Memalu Kayu 1 5-53

5.34 Penilaian Tabel B (Kiri)-Memalu Kayu 1 5-55

5.35 Penilaian Tabel B (Kanan)-Memalu Kayu 1 5-55

5.36 Penilaian Tabel C (Kiri)-Memalu Kayu 1 5-56

5.37 Penilaian Tabel C (Kanan)-Memalu Kayu 1 5-56

5.38 Penilaian Faktor Risiko-Menggerus Sisi Kayu 1 5-58

5.39 Penilaian Tabel A-Menggerus Sisi Kayu 1 5-60

5.40 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menggerus Sisi Kayu 1 5-62

5.41 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menggerus Sisi Kayu 1 5-62

5.42 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menggerus Sisi Kayu 1 5-63

5.43 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menggerus Sisi Kayu 1 5-63

5.44 Penilaian Faktor Risiko-Menggerus Sisi Kayu 2 5-65

5.45 Penilaian Tabel A-Menggerus Sisi Kayu 2 5-67

5.46 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menggerus Sisi Kayu 2 5-69

5.47 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menggerus Sisi Kayu 2 5-69

5.48 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menggerus Sisi Kayu 2 5-70

5.49 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menggerus Sisi Kayu 2 5-70

5.50 Penilaian Faktor Risiko-Memutar Sekrup 1 5-72

5.51 Penilaian Tabel A-Memutar Sekrup 1 5-74

5.52 Penilaian Tabel B (Kiri)-Memutar Sekrup 1 5-76

5.53 Penilaian Tabel B (Kanan)-Memutar Sekrup 1 5-76

5.54 Penilaian Tabel C (Kiri)-Memutar Sekrup 1 5-77

5.55 Penilaian Tabel C (Kanan)-Memutar Sekrup 1 5-77

5.56 Penilaian Faktor Risiko-Memutar Sekrup 2 5-79

5.57 Penilaian Tabel A-Memutar Sekrup 2 5-81

(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 3)

Tabel Judul Halaman

5.59 Penilaian Tabel B (Kanan)-Memutar Sekrup 2 5-83

5.60 Penilaian Tabel C (Kiri)-Memutar Sekrup 2 5-84

5.61 Penilaian Tabel C (Kanan)-Memutar Sekrup 2 5-84

5.62 Penilaian Faktor Risiko-Memutar Sekrup 3 5-86

5.63 Penilaian Tabel A-Memutar Sekrup 3 5-88

5.64 Penilaian Tabel B (Kiri)-Memutar Sekrup 3 5-90

5.65 Penilaian Tabel B (Kanan)-Memutar Sekrup 3 5-90

5.66 Penilaian Tabel C (Kiri)-Memutar Sekrup 3 5-91

5.67 Penilaian Tabel C (Kanan)-Memutar Sekrup 3 5-91

5.68 Penilaian Faktor Risiko-Menaruh Lem 1 5-93

5.69 Penilaian Tabel A-Menaruh Lem 1 5-95

5.70 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menaruh Lem 1 5-97

5.71 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menaruh Lem 1 5-97

5.72 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menaruh Lem 1 5-98

5.73 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menaruh Lem 1 5-98

5.74 Penilaian Faktor Risiko-Menaruh Lem 2 5-100

5.75 Penilaian Tabel A-Menaruh Lem 2 5-102

5.76 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menaruh Lem 2 5-104

5.77 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menaruh Lem 2 5-104

5.78 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menaruh Lem 2 5-105

5.79 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menaruh Lem 2 5-105

5.80 Penilaian Faktor Risiko-Menempelkan Veneer 1 5-107

5.81 Penilaian Tabel A-Menempelkan Veneer 1 5-109

5.82 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menempelkan Veneer 1 5-111

5.83 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menempelkan Veneer 1 5-111

5.84 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menempelkan Veneer 1 5-112

(13)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 4)

Tabel Judul Halaman

5.86 Penilaian Faktor Risiko-Menempelkan Veneer 2 5-114

5.87 Penilaian Tabel A-Menempelkan Veneer 2 5-116

5.88 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menempelkan Veneer 2 5-118

5.89 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menempelkan Veneer 2 5-118

5.90 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menempelkan Veneer 2 5-119

5.91 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menempelkan Veneer 2 5-119

5.92 Penilaian Faktor Risiko-Menekan Veneer 1 5-121

5.93 Penilaian Tabel A-Menekan Veneer 1 5-123

5.94 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menekan Veneer 1 5-125

5.95 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menekan Veneer 1 5-125

5.96 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menekan Veneer 1 5-126

5.97 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menekan Veneer 1 5-126

5.98 Penilaian Faktor Risiko-Memotong Sisi Veneer 1 5-128

5.99 Penilaian Tabel A-Memotong Sisi Veneer 1 5-130

5.100 Penilaian Tabel B (Kiri)-Memotong Sisi Veneer 1 5-132

5.101 Penilaian Tabel B (Kanan)-Memotong Sisi Veneer 1 5-132

5.102 Penilaian Tabel C (Kiri)-Memotong Sisi Veneer 1 5-133

5.103 Penilaian Tabel C (Kanan)-Memotong Sisi Veneer 1 5-133

5.104 Penilaian Faktor Risiko-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-135

5.105 Penilaian Tabel A-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-137

5.106 Penilaian Tabel B (Kiri)-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-139

5.107 Penilaian Tabel B (Kanan)-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-139

5.108 Penilaian Tabel C (Kiri)-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-140

5.109 Penilaian Tabel C (Kanan)-Menghaluskan Sisi Kayu 1 5-140

5.110 Rangkuman Checklist PEG 5-164

5.111 Rangkuman Checklist PEG Umum 5-165

(14)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 5)

Tabel Judul Halaman

5.113 Usulan Berdasarkan PEG 5-166

5.114 Usulan Berdasarkan REBA 5-167

5.115 Hasil Analisis Kadar Cahaya Sekarang 5-170

5.116 Perhitungan Data Antropometri 5-171

6.1 Analisis Gergaji 6-1

6.2 Analisis Obeng 6-1

6.3 Analisis Palu Karet 6-1

6.4 Analisis Palu Biasa 6-2

6.5 Analisis Plat Besi Pemotong 6-2

6.6 Analisis Ampelas dan Kayu 6-2

6.7 Analisis Sugu 6-3

6.8 Analisis Kursi Kecil 6-3

6.9 Analisis Meja Circular Saw 6-3

6.10 Rangkuman Perkakas dan Fasilitas Fisik yang Perlu

Diperbaiki 6-4

6.11 Rangkuman Masalah 6-5

6.12 Analisis Cordless Screwdriver 6-9

6.13 Perancangan Gergaji 6-11

6.14 Perancangan Palu Karet Bengkok 6-13

6.15 Perancangan Palu Biasa Bengkok 6-14

6.16 Perancangan Sugu 6-15

6.17 Perancangan Alat Pemotong Veneer 6-16

6.18 Perancangan Alat Penghalus Sisi Kayu 6-17

6.19 Perancangan Alat Penekan Veneer 6-18

6.20 Perancangan Meja Finishing 6-20

6.21 Perancangan Kursi Finishing 6-22

(15)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 6)

Tabel Judul Halaman

6.23 Faktor Utilisasi 6-32

6.24 Penilaian Faktor Risiko – Menggergaji Usulan 6-36

6.25 Penilaian Tabel A – Menggergaji Usulan 6-37

6.26 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menggergaji Usulan 6-37

6.27 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menggergaji Usulan 6-37

6.28 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menggergaji Usulan 6-38

6.29 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menggergaji Usulan 6-38

6.30 Penilaian Faktor Risiko – Merakit Kayu Usulan 6-40

6.31 Penilaian Tabel A – Merakit Kayu Usulan 6-41

6.32 Penilaian Tabel B (Kiri) – Merakit Kayu Usulan 6-41

6.33 Penilaian Tabel B (Kanan) – Merakit Kayu Usulan 6-41

6.34 Penilaian Tabel C (Kiri) – Merakit Kayu Usulan 6-42

6.35 Penilaian Tabel C (Kanan) – Merakit Kayu Usulan 6-42

6.36 Penilaian Faktor Risiko – Memalu Kayu Usulan 6-44

6.37 Penilaian Tabel A – Memalu Kayu Usulan 6-45

6.38 Penilaian Tabel B (Kiri) – Memalu Kayu Usulan 6-45

6.39 Penilaian Tabel B (Kanan) – Memalu Kayu Usulan 6-45

6.40 Penilaian Tabel C (Kiri) – Memalu Kayu Usulan 6-46

6.41 Penilaian Tabel C (Kanan) – Memalu Kayu Usulan 6-46

6.42 Penilaian Faktor Risiko – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-48

6.43 Penilaian Tabel A – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-49

6.44 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-49

6.45 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-49

6.46 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-50

6.47 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-50

6.48 Penilaian Faktor Risiko – Memutar Sekrup Usulan 6-52

(16)

xxii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 7)

Tabel Judul Halaman

6.50 Penilaian Tabel B (Kiri) – Memutar Sekrup Usulan 6-53

6.51 Penilaian Tabel B (Kanan) – Memutar Sekrup Usulan 6-53

6.52 Penilaian Tabel C (Kiri) – Memutar Sekrup Usulan 6-54

6.53 Penilaian Tabel C (Kanan) – Memutar Sekrup Usulan 6-54

6.54 Penilaian Faktor Risiko – Menaruh Lem Usulan 6-56

6.55 Penilaian Tabel A – Menaruh Lem Usulan 6-57

6.56 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menaruh Lem Usulan 6-57

6.57 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menaruh Lem Usulan 6-57

6.58 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menaruh Lem Usulan 6-58

6.59 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menaruh Lem Usulan 6-58

6.60 Penilaian Faktor Risiko – Menempelkan Veneer Usulan 6-60

6.61 Penilaian Tabel A – Menempelkan Veneer Usulan 6-61

6.62 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menempelkan Veneer Usulan 6-61

6.63 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menempelkan Veneer

Usulan 6-61

6.64 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menempelkan Veneer Usulan 6-62

6.65 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menempelkan Veneer

Usulan 6-62

6.66 Penilaian Faktor Risiko – Menekan Veneer Usulan 6-64

6.67 Penilaian Tabel A – Menekan Veneer Usulan 6-65

6.68 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menekan Veneer Usulan 6-65

6.69 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menekan Veneer Usulan 6-65

6.70 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menekan Veneer Usulan 6-66

6.71 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menekan Veneer Usulan 6-66

6.72 Penilaian Faktor Risiko – Memotong Sisi Veneer Usulan 6-68

6.73 Penilaian Tabel A – Memotong Sisi Veneer Usulan 6-69

(17)

xxiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN 8)

Tabel Judul Halaman

6.75 Penilaian Tabel B (Kanan) – Memotong Sisi Venee

Usulan 6-69

6.76 Penilaian Tabel C (Kiri) – Memotong Sisi Veneer Usulan 6-70

6.77 Penilaian Tabel C (Kanan) – Memotong Sisi Veneer

Usulan 6-70

6.78 Penilaian Faktor Risiko – Menghaluskan Sisi Kayu Usulan 6-72

6.79 Penilaian Tabel A – Menghaluskan Sisi Kayu Usulan 6-73

6.80 Penilaian Tabel B (Kiri) – Menghaluskan Sisi Kayu

Usulan 6-73

6.81 Penilaian Tabel B (Kanan) – Menghaluskan Sisi Kayu

Usulan 6-73

6.82 Penilaian Tabel C (Kiri) – Menghaluskan Sisi Kayu

Usulan 6-74

6.83 Penilaian Tabel C (Kanan) – Menghaluskan Sisi Kayu

Usulan 6-74

6.84 Rangkuman Hasil Reba Aktual dan Usulan 6-74

6.85 Rangkuman Kecepatan Respons Hasil REBA Usulan 6-75

6.86 Persentase Jumlah PEG Aktual yang memenuhi syarat 6-75

6.87 Rangkuman Checklist PEG Usulan 6-79

6.88 Rangkuman Checklist PEG Umum Usulan

6-80

(18)

xxiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Model Konseptual Faktor-faktor yang Berpotensi

Memberikan Kontribusi terhadap Terjadinya MSD 2-7

2.2 Lembar Isian REBA 2-15

2.3 Posisi Trunk 2-16

2.4 Posisi Neck 2-17

2.5 Posisi Legs 2-17

2.6 Posisi Upper Arms 2-18

2.7 Posisi Lower Arms 2-18

2.8 Posisi Wrists 2-19

2.9 Coupling 2.20

2.10 Kuesioner Nordic Body Map 2-23

3.1 Diagram Alir 3-1

4.1 Struktur Organisasi 4-1

4.2 Diagram Alir Departemen Perkayuan 4-4

4.3 Diagram Alir Departemen Finishing 4-5

4.4 Denah Perusahaan 4-7

4.5 Perkayuan-Menggergaji 1 4-13

4.6 Perkayuan-Menggergaji 2 4-13

4.7 Perkayuan-Menggergaji 3 4-14

4.8 Perkayuan-Merakit Kayu 1 4-15

4.9 Perkayuan-Memalu Kayu 1 4-15

4.10 Perkayuan-Menggerus Sisi Kayu 1 4-15

4.11 Perkayuan-Menggerus Sisi Kayu 2 4-15

4.12 Perkayuan-Memutar Sekrup 1 4-15

4.13 Perkayuan-Memutar Sekrup 2 4-16

4.14 Perkayuan-Memutar Sekrup 3 4-16

(19)

xxv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN 1)

Gambar Judul Halaman

4.16 Finishing-Menaruh Lem 2 4-17

4.17 Finishing-Menempelkan Veneer 1 4-17

4.18 Finishing-Menempelkan Veneer 2 4-17

4.19 Finishing-Menekan Veneer 1 4-18

4.20 Finishing-Memotong Sisi Veneer 1 4-18

4.21 Finishing-Menghaluskan Sisi Kayu 1 4-18

4.22 Gergaji 4-19

4.23 Obeng 4-20

4.24 Palu Karet 4-20

4.25 Palu Biasa 4-20

4.26 Plat Besi Pemotong (posisi 1) 4-21

4.27 Plat Besi Pemotong (posisi 2) 4-21

4.28 Ampelas dan Kayu 4-22

4.29 Sugu 4-22

4.30 Kursi Kecil 4-23

4.31 Meja Circular Saw 4-24

6.1 Cordless Screwdriver (Posisi 1) 6-10

6.2 Cordless Screwdriver (Posisi 2) 6-10

6.3 Perancangan Gergaji (Tampak Samping) 6-11

6.4 Perancangan Gergaji (Tampak Atas) 6-11

6.5 Perancangan Palu Karet Bengkok 6-13

6.6 Perancangan Palu Biasa Bengkok 6-14

6.7 Perancangan Sugu (Tampak Samping) 6-15

6.8 Perancangan Sugu (Tampak Atas) 6-15

6.9 Perancangan Alat Pemotong Veneer (Tampak Samping) 6-16

6.10 Perancangan Alat Pemotong Veneer (Tampak Atas) 6-16

(20)

xxvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN 2)

Gambar Judul Halaman

6.12 Perancangan Alat Penghalus Sisi Kayu (Tampak Atas) 6-17

6.13 Perancangan Alat Penghalus Sisi Kayu (Tampak 3

Dimensi) 6-18

6.14 Perancangan Alat Penekan Veneer (Tampak Samping) 6-19

6.15 Perancangan Alat Penekan Veneer (Tampak Atas) 6-19

6.16 Perancangan Meja Finishing (Tampak Depan) 6-20

6.17 Perancangan Tempat Alat Pemotong Sisi Veneer 6-21

6.18 Perancangan Meja Finishing (Tampak Atas) 6-21

6.19 Perancangan Kursi Finishing (Tampak Depan) 6-22

6.20 Perancangan Kursi Finishing (Tampak Atas) 6-23

6.21 Perancangan Kursi Finishing (Tampak Samping) 6-23

6.22 Perancangan Meja Perkayuan (Tampak Depan) 6-23

6.23 Perancangan Meja Perkayuan (Tampak Atas) 6-25

6.24 Perancangan Tempat Perkakas Meja Perkayuan 6-26

6.25 Perancangan Ragum (Tampak Depan) 6-27

6.26 Perancangan Ragum (Tampak Atas) 6-27

6.27 Perancangan Ragum (Tampak Samping) 6-28

6.28 Ragum Posisi Tertutup 6-28

6.29 Ragum Posisi Terbuka Maksimum 6-28

6.30 Bench Dogs 6-29

6.31 Denah Perancangan Pencahayaan 6-34

6.32 Postur Menggergaji Usulan 6-35

6.33 Postur Merakit Kayu Usulan 6-39

6.34 Postur Memalu Kayu Usulan 6-43

6.35 Postur Menggerus Sisi Kayu Usulan 6-47

6.36 Postur Memutar Sekrup Usulan 6-51

(21)

xxvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN 3)

Gambar Judul Halaman

6.38 Postur Menempelkan Veneer Usulan 6-57

6.39 Postur Menekan Veneer Usulan 6-61

6.40 Postur Memotong Sisi Veneer Usulan 6-64

6.41 Postur Menghaluskan Sisi Kayu Usulan 6-67

6.42 Denah Usulan 6-76

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Antropometri L-1

2 Pemegangan Palu Bengkok L-3

3 Ragum Meja Perkayuan L-4

(22)
(23)

REBA 1

V1.1 5/4/01 © 2001 Thomas E. Bernard

Rapid Entire Body Assessment (REBA)

REBA was proposed by Hignett and McAtamney as a means to assess posture for risk of work-related musculoskeletal disorders (WRMSDs).

Consider critical tasks of a job. For each task, assess the posture factors by assigning a score to each region. The following data sheet provides a format for this process. Areas on the data sheet with a light gray background are for data entry.

Score the Group A (Trunk, Neck and Legs) postures and the Group B (Upper Arms, Lower Arms, and Wrists) postures for left and right. For each region, there is a posture scoring scale plus adjustment notes for additional considerations. Then score the Load / Force and Coupling factors. Finally, score the Activity

Find the scores from Table A for the Group A posture scores and from Table B for the Group B posture scores. The tables follow the data collection sheet.

Score A is the sum of the Table A score and the Load / Force score. Score B is the sum of the Table B score and the Coupling score for each hand.

Score C is read from Table C, by entering it with the Score A and the Score B.

The REBA score is the sum of the Score C and the Activity score. The degree of risk is found in the REBA Decision table.

Reference

(24)

REBA 2

V1.1 5/4/01 © 2001 Thomas E. Bernard

Rapid Entire Body Assessment (REBA) Date: / /

Task Analyst

Group A Group B

Posture/Range Score Total Posture/Range Score Total: Left and Right

Trunk Upper Arms (Shoulders) L R

Upright 1 Flexion: 0-20°

Extension: >20° 3 Flexion: 45-90° 3

Flexion: >60° 4

Neck Lower Arms (Elbows) L R

Flexion: 0-20° 1 Flexion: 60-100° 1

Flexion: >20°

Score from Table A Score from Table B L R

Load / Force Coupling L R

< 5 kg

[Table A + Load/Force Score] Unacceptable 3 Left Right

Activity Score B

[Table B + Coupling Score] L R One or more body parts are

static for longer than 1 minute +1 Score C (from Table C) L R

Repeat small range motions,

more than 4 per minute +1 Activity Score L R

Rapid large changes in posture

or unstable base +1

REBA Score

(25)

REBA 3

V1.1 5/4/01 © 2001 Thomas E. Bernard

(26)

RIWAYAT HIDUP

Kelby Tirtabudi, dilahirkan di Cianjur pada tanggal 12 Mei 1989. Anak pertama dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Munadjat Tirtabudi dan Jusdina

Wardojo.

Pada tahun 1998 menamatkan SD kelas 3 di Methodist - 3 kemudian pindah ke

Tunas Karya 2 Jakarta pada kelas 4. Kelas 5 bersekolah di St. Yoseph Medan

kemudian pindah ke Methodist – 3 untuk menyelesaikan kelas 6 SD pada tahun

2000. Penulis melanjutkan pendidikan SMP di Methodist – 3 kemudian

menyelesaikan pendidikan SMA di Methodist – 2 pada tahun 2007. Penulis

mengenyam pendidikan bahasa Mandarin di 北 京 航 空 航 天 大 学 (Universitas

Aeronautika dan Astronautika Beijing) selama setahun.

Pada tahun 2008, penulis diterima menjadi mahasiswa Teknik Industri Universitas

Kristen Maranatha.

Penulis mengikuti kegiatan Acara Welcome to Maranatha 2009 sebagai peserta,

kegiatan ospek jurusan LEAF 2008 sebagai peserta. Penulis mengambil kegiatan

di luar kuliah seperti: Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Maranatha periode

2008-2009 di dalam divisi Bass dan Persekutuan Mahasiswa Kristen(PMK) Chollose

323 periode 2008 – sekarang. Penulis ikut ambil bagian di dalam kepengurusan

PMK menjadi Sekretaris dan Bendahara selama dua periode (2009 – 2011),

menjadi panitia Retreat PMK 2009 sebagai divisi Publikasi dan Dokumentasi,

menjadi panitia Wilujeng Sumping PMK sebagai sie. Follow-up, tim regenerasi

pengurus baru PMK dan lainnya.

Di luar itu penulis memiliki kegiatan band yang bernama Figura sebagai peniup

saksofon dan menjadi pengurus PMK kota Bandung.

Penulis pernah mengikuti kejuaraan keilmuan Teknik Industri EFiCn di UPH dan

IECOM di ITB.

Untuk mengetahui mengenai isi laporan tugas akhir ini maka dapat menghubungi

penulis pada nomor telepon seluler 081534818168 atau email:

(27)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, industri rumah tangga banyak berkembang di

Indonesia. Salah satu usaha yang cukup menjanjikan adalah usaha mebel.

Mebel adalah barang yang sangat diperlukan bagi perumahan, perkantoran,

pusat perbelanjaan dan perindustrian untuk menunjang manusia di dalam

melakukan aktivitasnya. Mebel dapat berupa lemari, kabinet, meja rias,

kitchen set, meja televisi, bingkai cermin dan sebagainya.

Perusahaan-perusahaan pembuat mebel mengalami banyak kasus

Musculoskeletal disorders di mana para operator mengalami cedera pada bagian tubuh punggung, tangan, leher dan kaki. Musculoskeletal disorders

selanjutnya disingkat MSD adalah cedera atau gangguan yang menyerang

sistem musculoskeletal atau sis tem tulang dan otot manusia yang meliputi

otot, ligamen, sendi, saraf dan lain - lain. MSD adalah salah satu jenis

penyakit yang sering dilaporkan terjadi di dalam dunia industri. Apabila

tidak dilakukan pencegahan lebih lanjut terhadap MSD, maka dampaknya

akan terus berakumulasi dan menambah tingkat keparahan dari gangguan

yang dialami operator. Keluhan rasa sakit pada tubuh yang sering

diungkapkan oleh operator ketika bekerja merupakan MSD.

Salah satu perusahaan pembuat mebel adalah Beranda Kriya Graha

yang bertempat di Jl. Surya Sumantri 32 Bandung. Pada perusahaan ini

terjadi hal yang serupa. Oleh karena itu dilakukan penelitian terhadap

postur kerja karena pihak perusahaan sering menerima keluhan-keluhan

dari operator mengenai rasa sakit yang dialami ketika bekerja. Pihak

perusahaan ingin mengetahui penyebab dan solusi terhadap masalah

tersebut. Kuesioner nordic body map diberikan pada awal penelitian untuk

mengidentifikasi bagian tubuh yang sering mengalami rasa sakit. Hasil

(28)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha seperti pada bagian leher, punggung, kaki dan tangan. Oleh karena itu,

penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab sakit

tersebut. Masalah postur kerja, gerakan kerja, fasilitas fisik, perkakas dan

lingkungan fisik khususnya pencahayaan menjadi perhatian utama dalam

penelitian ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Kemungkinan-kemungkinan penyebab MSD di C.V. Beranda Kriya Graha

adalah sebagai berikut:

1. Postur tubuh operator yang kurang baik di dalam melakukan pekerjaan.

Kebanyakan operator baik di departemen perkayuan dan finishing

melakukan pekerjaan dengan postur yang membungkuk, sikap jongkok

dan posisi tangan yang terangkat ketika bekerja.

2. Gerakan kerja yang buruk

Pada beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh operator, terdapat

gerakan kerja seperti memutar badan yang sebenarnya tidak perlu dan

dapat mengakibatkan rasa sakit pada bagian tubuh pinggang.

3. Repetisi atau perulangan yang intensif

Pekerjaan menggergaji terjadi perulangan yang cukup tinggi karena

operator perlu memajumundurkan gergaji. Selain itu, pekerjaan

memalu juga demikian di mana pengulangan yang cukup tinggi.

4. Lingkungan kerja yang kurang mendukung

Pencahayaan pada kondisi aktual agak redup pada lantai produksi

khususnya pada daerah kerja perkayuan sehingga akan mempengaruhi

postur kerja operator ketika melakukan proses produksi.

5. Fasilitas fisik

Fasilitas fisik yang ada pada lantai produksi seperti kursi kecil tidak

layak digunakan karena menyebabkan postur operator menjadi

membungkuk sehingga akan menambah penyebab terjadinya MSD.

(29)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Perkakas yang digunakan pada proses produksi seperti ampelas dan

kayu untuk menghaluskan sisi kayu menyulitkan pemegangan oleh

operator, selain itu palu yang gagangnya lurus akan menyebabkan

tangan operator menekuk ke samping ketika menggunakan palu, di

mana hal ini adalah kondisi yang bisa meningkatkan resiko terjadinya

MSD.

1.3 Batasan Masalah dan Asumsi

Adapun batasan-batasannya adalah sebagai berikut:

1. Pada operator, aspek yang akan diteliti adalah postur kerja.

2. Faktor psikologis dan sosiologis tidak ikut diteliti.

3. Lingkungan kerja yang akan diteliti adalah pencahayaan karena aspek

pencahayaan mempengaruhi operator ketika bekerja. Pencahayaan

yang redup akan mengakibatkan operator sulit melihat pekerjaannya

dan memaksa dia memunculkan postur tubuh yang kurang baik.

4. Perancangan perkakas dan fasilitas fisik tidak mempertimbangkan

aspek ekonomis dan aspek kekuatan.

5. Penelitian dilakukan sebatas sampai pemberian usulan kepada

perusahaan dengan pembuktian melalui model dan penilaian tingkat

resiko menggunakan REBA dan analisis PEG.

6. Cordless screwdriver atau obeng elektrik yang akan dianalisis sebagai usulan adalah merk krisbow tipe KW07-1602.

7. Kuesioner nordic body map digunakan untuk mengaitkan rasa sakit

yang terjadi pada suatu pekerjaan tertentu sehingga tidak menganalisis

tingkat sakit daripada kuesioner ini karena pada pengolahan data

selanjutnya tidak memerlukan.

Asumsi yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Tinggi hak sepatu diasumsikan 2 cm.

(30)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi postur kerja aktual operator di Beranda Kriya

Graha ketika melakukan proses produksi?

2. Bagaimana kondisi gerakan kerja aktual operator berdasarkan

prinsip-prinsip ekonomi gerakan?

3. Bagaimana kesesuaian dimensi perkakas dan fasilitas fisik aktual

dengan antropometri operator?

4. Bagaimana kondisi pencahayaan aktual pada lantai produksi?

5. Bagaimana usulan perancangan ulang perkakas dan fasilitas fisik

aktual dan perancangan usulan untuk membantu operator agar

terhindar dari postur kerja yang buruk?

6. Bagaimana usulan postur kerja yang seharusnya dilakukan oleh

operator?

7. Bagaimana gerakan kerja usulan berdasarkan prinsip-prinsip

ekonomi gerakan?

8. Bagaimana usulan perancangan pencahayaan yang baik pada lantai

produksi?

9. Bagaimana tata letak keseluruhan yang diusulkan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kondisi postur kerja aktual operator yang berada di

perusahaan Beranda Kriya Graha ketika melakukan proses

produksi.

2. Menganalisis kondisi gerakan kerja aktual operator berdasarkan

prinsip-prinsip ekonomi gerakan.

3. Menganalisis kesesuaian dimensi perkakas dan fasilitas fisik aktual

dengan antropometri operator.

(31)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 5. Melakukan perancangan ulang perkakas dan fasilitas fisik aktual

dan memberikan usulan perkakas dan fasilitas fisik untuk

membantu operator agar terhindar dari postur kerja yang buruk.

6. Memberikan usulan postur kerja yang baik untuk dilakukan

operator.

7. Menganalisis gerakan kerja usulan berdasarkan prinsip-prinsip

ekonomi gerakan.

8. Memberikan usulan perancangan pencahayaan yang baik pada

lantai produksi.

9. Merancang tata letak keseluruhan usulan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB 2: STUDI PUSTAKA

Berisikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk

menjelaskan berbagai macam hal yang digunakan di dalam

penelitian.

BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan urutan langkah yang dilakukan dalam pembuatan

laporan ini dari awal sampai akhir yang dibuat dalam bentuk

diagram alir dan berisi penjelasannya.

BAB 4: PENGUMPULAN DATA

Berisikan data-data yang didapatkan dari perusahaan yang bisa

berupa struktur organisasi, data waktu, gambar, peta proses

operasi dan sebagainya yang nantinya akan digunakan untuk

pengolahan data dan analisis.

(32)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Berisikan pengolahan data terhadap data-data yang sudah

dikumpulkan dengan metode dari teori-teori yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan usulan yang lebih baik. Hasil

tersebut kemudian akan dianalisis.

BAB 6: PERANCANGAN DAN ANALISIS

Berisikan langkah-langkah merancang perkakas dan fasilitas fisik

untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam pekerjaan.

Meliputi pula perancangan pencahayaan.

BAB 7: KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan jawaban dari perumusan masalah dan saran dalam hal

(33)

7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

 Kondisi postur kerja operator di C.V. Beranda Kriya Graha dari 17 postur yang muncul dari 10 pekerjaan terdapat 6 postur kerja yang perlu tindakan

perbaikan secepatnya dan 11 postur yang memerlukan tindakan perbaikan.

(Lihat tabel 5.112)

 Kondisi gerakan kerja aktual yang dilakukan oleh operator masih dapat diperbaiki karena terdapat beberapa prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang

belum dilakukan (Lihat tabel 5.110 dan tabel 5.111). Terdapat 57 %

rata-rata persentase prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang sudah terpenuhi

(Lihat tabel 6.86)

 Kondisi kecocokan perkakas dan fasilitas fisik yang digunakan sekarang (lihat tabel 6.10) adalah sebagai berikut:

1. Tebal gergaji tidak sesuai dengan data antropometri operator. 2. Obeng yang digunakan sudah sesuai dengan data antropometri

operator.

3. Diameter pegangan palu karet tidak sesuai dengan data antropometri operator.

4. Palu biasa sudah memenuhi syarat kesesuaian dengan data antropometri operator.

5. Tebal pegangan plat besi pemotong tidak sesuai dengan data antropometri operator.

6. Lebar dan tinggi alat ampelas dan kayu tidak sesuai dengan data antropometri operator.

7. Tinggi pegangan sugu tidak sesuai dengan data antropometri operator.

(34)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 2

2. Pada siang hari, terdapat 4 daerah yang tidak layak yaitu 1-3 dan 6. Kesemuanya adalah area kerja perkayuan.

3. Pada sore hari, terdapat 6 titik area kerja perkayuan yang kadar cahayanya tidak layak yaitu titik 1-6 dan 1 titik area kerja finishing

yang tidak layak yaitu titik 7.

 Berikut adalah berbagai perancangan perkakas dan fasilitas fisik yang digunakan :

1. Gergaji yang sudah disesuaikan dengan data antropometri operator. (Lihat subbab 6.5.1)

2. Cordless screwdriver atau obeng otomatis yang telah dianalisis kecocokannya dengan data antropometri operator. (Lihat subbab

6.4)

3. Palu karet bengkok untuk mencegah tangan agar berdeviasi dan disesuaikan dengan data antropometri operator. (Lihat subbab 6.5.2)

4. Palu karet bengkok untuk mencegah tangan agar berdeviasi. (Lihat subbab 6.5.3)

5. Sugu yang memudahkan dalam pemegangan. (Lihat 6.5.4)

6. Alat pemotong veneer yang memudahkan dalam pemegangan. (Lihat subbab 6.5.5)

7. Alat penghalus kayu yang memudahkan dalam pemegangan. (Lihat subbab 6.5.6)

8. Alat penekan veneer yang memudahkan dalam pemegangan. (Lihat subbab 6.5.7)

(35)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 10.Meja perkayuan untuk mencegah terjadinya postur yang buruk

pada pekerjaan perkayuan. (Lihat subbab 6.5.10)

11.Ragum dan bench dogs untuk menahan benda kerja agar tangan kiri tidak perlu digunakan. (Lihat subbab 6.5.11)

 Pada dasarnya postur kerja yang baik adalah tubuh yang tegak, kedua kaki berada dalam kondisi yang seimbang, leher tegak, lengan atas dan bawah

tidak diangkat, pergelangan tangan lurus dan beban yang ditanggung

kurang dari 5 kg. Postur kerja usulan adalah sebagai berikut:

1. Menggergaji lihat subbab 6.7.1, hal 6-35 2. Merakit kayu lihat subbab 6.7.2 , hal 6-39 3. Memalu kayu lihat subbab 6.7.3, hal 6-43 4. Menggerus sisi kayu lihat subbab 6.7.4, hal 6-47 5. Memutar sekrup lihat subbab 6.7.5, hal 6-51 6. Menaruh lem, lihat subbab 6.7.6, hal 6-55

7. Menempelkan veneer, lihat subbab 6.7.7, hal 6-59 8. Menekan veneer, lihat subbab 6.7.8, hal 6-63 9. Memotong sisi veneer, lihat subbab 6.7.9, hal 6-67 10.Menghaluskan sisi kayu, lihat subbab 6.7.10, hal 6-71

Hasil perbaikan menunjukkan bahwa dari 10 pekerjaan perkayuan dan

finishing terdapat 4 pekerjaan perkayuan yang mungkin diperlukan tindakan perbaikan, 1 pekerjaan perkayuan yang tidak perlu perbaikan, 2

pekerjaan finishing yang mungkin diperlukan perbaikan dan 3 pekerjaan

finishing yang tidak memerlukan perbaikan. (Lihat tabel 6.85)

 Pada gerakan kerja usulan, hampir semua prinsip-prinsip ekonomi gerakan sudah terpenuhi dengan rata-rata persentase 98% (Lihat tabel 6.87, 6.88,

dan 6.89).

 Kebutuhan flux cahaya lampu untuk area kerja 1-6 adalah 9715.9 lumen dengan solusi menggunakan lampu pijar 60 watt sebanyak 12 buah. (Lihat

gambar 6.31)

(36)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7.2 Saran

7.2.1 Saran Bagi Perusahaan

 Agar mengekspansi luas lantai produksi sehingga dapat menampung lebih banyak produk yang dikerjakan serta dapat

menata tata letak tempat kerja dengan lebih baik lagi.

 Menambah jumlah operator sehingga kapasitas produksi bertambah.

 Merapikan bahan-bahan baku agar mudah diambil ketika diperlukan.

 Membuat produk mebel yang standar seperti meja komputer, meja kantor, kursi kantor dan sebagainya agar biaya produksi lebih

murah dan dapat menjual dalam jumlah yang lebih banyak.

 Membersihkan bahan-bahan sisa agar tidak mengganggu proses produksi operator.

 Memasarkan produk melalui situs-situs media sosial seperti kaskus, facebook, blackberry messenger, dan lainnya.

7.2.2 Saran untuk Penelitian Lebih Lanjut

Melakukan penelitian yang berkaitan dengan manual material handling pada perusahaan yang mayoritas pekerjaannya adalah mengangkat, membawa, mendorong atau menarik barang.

Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hasil kuesioner Nordic body map agar lebih mendalam.

 Melakukan penelitian yang dapat mengukur beban kerja dengan lebih rinci agar mengetahui seberapa besar dampaknya pada

operator akan terjadinya MSD.

 Melakukan penelitian pada rancangan berbagai mesin-mesin yang dipakai di CV Beranda Kriya Graha apakah sudah ergonomis atau

(37)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Melakukan penelitian mengenai efek getaran kepada terjadinya musculoskeletal disorders ketika operator menggunakan mesin-mesin di CV Beranda Kriya Graha.

(38)

Universitas Kristen Maranatha xvi

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimuous, MSD Prevention Toolbox: Getting Started Part 3A,

Occupational Health and Safety Council of Ontario.

2. Anonimuous, MSD Prevention Toolbox: Beyond The Basics Part 3B,

Occupational Health and Safety Council of Ontario.

3. Anonimuous, MSD Prevention Toolbox: More In-depth Risk Assessment

Methods Part 3C, Occupational Health and Safety Council of Ontario.

4. Anonimuous, All About Bench Vises, August Home Publishing Company, www.ShopNotes.com.

5. Anonimuous. Technical Guides Lighting Guide, www.havells-sylvania.com . 6. Anonimuous. Methods for Calculating Illumination.

7. Anonimuous. Peralatan Energi Listrik: Pencahayaan, Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org .

8.

http://chalisbrother-engineering.blogspot.com/2010/04/pengertian-biomekanika-dan-aplikasinya.html

9. Chaffin, Don B., dkk., Occupational Biomechanics, 3rd ed., United States of

America, Wiley-Interscience Publication, 1999.

10.David, Necholas. Pencegahan Risiko Terjadinya Work-Related

Musculoskeletal Disorders Pada Pekerja (Hamil dan Tidak Hamil) Untuk

Pekerjaan Menjahit di Industri Garmen. Universitas Katolik Parahyangan,

2003.

11.Kroemer, K.H.E., dkk, Ergonomics How to Design for Ease and Efficiency,

2nd Edition, United States of America, 2001.

12.Nurmianto, Eko. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama,

ITS, Surabaya, 1998.

13.Pulat, B. Mustafa. Fundamentals of Industrial Ergonomics. United States of

America. Waveland Press, Inc., 1996.

14.Schoenmarklin, Richard. W. Marras. William, S.. Effect of Handle Angle and

Work Orientation on Hammering: I. Wrist Motion and Hammering

(39)

Universitas Kristen Maranatha xvii

15.Sutalaksana, I. ,dkk., Teknik Tata Cara Kerja, Bandung: Penerbit ITB, 1982.

16.Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit ALFABETA , Bandung.

Maret 2009.

17.Weimer Don, Ph. D.; Handbook of Ergonomic and Human Factors

Tables”. Prentice Hall, Emglewood Cliffs, New Jersey, 1993.

18.Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama,

Penerbit: P.T. Guna Widya, Surabaya, 1995.

19.Wijaya, Andi. Analisis Postur Kerja dan Perancangan Alat Bantu untuk

Aktivitas Manual Material Handling Industri Kecil, Universitas

Muhammadiyah Surakarta. 2008.

20. “Methods for calculating illumination”

Gambar

Tabel A REBA
Table ATrunk123

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya Yuliani (2007), menyimpulkan didalam penelitiannya yang berjudul “hubungan efisiensi operasional dengan kinerja prof itabilitas pada sektor perbankan yang

kemampuan akademik adalah suatu kecakapan yang berhubungan dengan akademis (pendidikan) siswa terhadap suatu materi pelajaran yang sudah dipelajari dan dapat

Dalam modul ini Anda akan mempelajari Integral yang didalamnya menyangkut tentang merancang aturan integral tak tentu dari aturan turunan, Menghitung integral tak tentu fungsi

So, for current bone point p i construct a filled maximum circle of the radius r i in the accumulator with the help of Bresenham algorithm for discrete circle representation (fig.

Selain bermanfaat untuk sirkulasi udara dalam ruang, alat ini juga bermanfaat bagi kesehatan penghuni, hal ini disebabkan asap dapur yang panas, bau, kotor dan pengap

Pada paper ini dibahas pengaruh laju pertumbuhan, dengan pendekatan perbedaan kelas diameter pohon pada kelas umur yang sama, terhadap sifat kimia kayunya.. Bahan

[r]

Standar ini dialamatkan ke aturan akuntansi yang berhubungan dengan penerimaan dana oleh bank syariah untuk investasi dalam kapasitasnya sebagai mudharib