• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Promosi Buku Kumpulan Cerita Fabel Indonesia untuk Anak-Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan dan Promosi Buku Kumpulan Cerita Fabel Indonesia untuk Anak-Anak."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Dan Promosi Buku Kumpulan Cerita Fabel

Indonesia Untuk Anak-Anak

1

Nofia Kartika, Bandung 40164 E-mail : mintgreen_11@yahoo.com

2 Dita Saraswati

, M. Ds, Bandung 40164

E-mail : Universitas Kristen Maranatha@yahoo.co.id

3

Jessica Yonatia, M. Ds, Bandung 40164

E-mail : Universitas Kristen Maranatha@yahoo.co.id

Abstrak

Saat ini, anak Indonesia lebih menyukai cerita dongeng binatang luar negeri daripada cerita dongeng binatang dalam negeri sehingga karakter binatang Indonesia kurang dikenal dan diminati. Perlunya mempromosikan kembali cerita binatang asli Indonesia agar cerita fabel Indonesia semakin populer serta mengenalkan kembali kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia pada khalayak sasaran. Kurangnya minat anak-anak terhadap cerita fabel dengan tokoh fauna Indonesia serta sedikitnya media yang mempromosikan fauna Indonesia melalui cerita fabel menjadi latar belakang disusunnya Buku kumpulan Cerita Fabel Indonesia untuk anak-anak. Dalam pembuatan buku ilustrasi fabel ini menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), kuesioner dan wawancara terbuka terhadap narasumber sebagai informasi pendukung dalam proses desain buku. Setelah melalui proses penelitian, penulis merasa perlu membuat buku cerita fabel. Desain dibuat dengan menggunakan ilustrasi yang sesuai dengan minat dan kesukaan anak. Buku ini menyajikan fabel dengan tokoh fauna Indonesia serta informasi mengenai pengenalan fauna Indonesia yang terdapat dalam cerita melalui media infografik yang menarik, edukatif dan interaktif, dimana diharapkan dapat memotivasi anak untuk menyukai cerita fabel Indonesia dan mengenal ragam fauna Indonesia.

(2)

Perancangan Dan Promosi Buku Kumpulan Cerita Fabel

Indonesia Untuk Anak-Anak

1

Nofia Kartika, Bandung 40164 E-mail : mintgreen_11@yahoo.com

2

Dita Saraswati, M. Ds, Bandung 40164

E-mail : Universitas Kristen Maranatha@yahoo.co.id

3

Jessica Yonatia, M. Ds, Bandung 40164

E-mail : Universitas Kristen Maranatha@yahoo.co.id

Abstract

Currently, Indonesian children prefer reading foreign animal's fairy tales to local animal's fairy tales so Indonesian animal's character in fables are less known and less desirable to be read by children. In my opinion, Indonesian fables need to be promoted immensely either locally or abroad so that Indonesian fables are increasingly known not

only by children but also society.

Lack of interest to the Indonesian fauna characters and less of Indonesian media promote throughout local fables will be the main idea of making Indonesian fables storybook for children. There are some methods, which will be used in the making of this fable illustration such as SWOT analysis method, questioner and an open interview with some professionals as supporting information in its design. The author feels necessary to arrange and make storybook of fables after author studying and analyzing some information that author has collected. The design of this fable is made by creating some illustration that appropriate to children. This fable presents Indonesian fauna's characters and it introduces the variety of Indonesian fauna. By using info-graphics media, this fable also gives an interesting and well educative story, which is expected to motivate children to love Indonesian fables and to know more and more the variety of Indonesian fauna.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ...iv

KATA PENGANTAR ...v

1.3 Fokus Penelitian ...4

1.4 Tujuan Perancangan ...4

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...5

1.6 Skema Perancangan ...6

1.7 Sistematika Penulisan ...7

(4)

2.6 Promosi...16

2.6.1 Definisi Promosi ...16

2.6.2 Tujuan Promosi ...16

2.6.3 Bauran Promosi ...17

2.7 Tahap Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak Awal ...18

2.8 Pengertian Buku Cerita bergambar ...19

2.9 Jenis Buku Cerita Bergambar Anak ………..………20

2.10 Pengertian Fabel ………..………22

2.11 Penanaman Nilai Budi Pekerti Untuk Anak ………...…….23

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH...24

3.1 Data ...24

3.1.1 Dinas Pendidikan ...………...24

3.1.2 Erlangga For Kids ...26

3.1.3 Data Proyek Sejenis ...27

3.1.4 Data Cerita Fabel yang Berkaitan ...30

3.1.4.1 Cerita Fabel Seruling Ajaib ...30

3.1.4.2 Cerita Fabel Kasuari dan Dara Mahkota ...32

3.1.4.3Cerita Fabel Tupai Dan Ikan Gabus ...34

3.2 Analisis ...35

3.2.1 Hasil wawancara ...35

(5)

3.2.3 Hasil Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning Buku Kumpulan Cerita Fabel

Indonesia Untuk Anak-Anak ...39

3.2.4 Hasil Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats Buku Kumpulan Cerita Fabel Indonesia Untuk Anak-Anak ...40

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ………...………41

4.1 Konsep Komunikasi ...41

4.2 Konsep Kreatif ...42

4.3 Konsep Visual ...43

4.4 Konsep Media ...47

4.5 Hasil Karya ...53

4.6 Media Promosi ...64

4.6.1 Media Cetak ...64

4.6.2 Gimmick ...70

4.6.3 Media Eksibisi ...79

4.7 Rencana Pemakaian Media...79

(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………...………..85

5.2 Saran………..………...………86

DAFTAR PUSTAKA DATA PENULIS

UCAPAN TERIMA KASIH

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1………...80

Tabel 4.2………...81

Tabel 4.3………...82

Tabel 4.4………...83

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema perancangan ...6

Gambar 2.1 Board books...20

Gambar 2.2 Baby Pop Up Books …...………...…………...….…..……20

Gambar 3.1 Logo Dinas Pendidikan ………...………...………...24

Gambar 3.2 Logo Erlangga for Kids……...…...……….…….…..26

Gambar 3.3 Buku “Petualangan si Kancil”………..………....27

Gambar 3.4 Isi Buku “Petualangan si Kancil”………...………...27 Gambar 3.5 Buku “Kumpulan Dongeng Binatang”………...28

Gambar 3.6 Isi Buku “Kumpulan Dongeng Binatang”……….………...29

Gambar 4.1 Tipografi Appleberry ………...……..……...43

Gambar 4.2 Tipografi Akbar ……….…...…..44

Gambar 4.3 Tipografi Stanberry ………...…....44

Gambar 4.4 Desain Template Packaging……….…………...…...48

Gambar 4.5 Desain packaging…...………..…..…..49

Gambar 4.6 Sketsa karakter kancil dan pembandingnya ………...…...50

Gambar 4.7 Sketsa karakter harimau dan pembandingnya ………...……..50

Gambar 4.8 Sketsa karakter kasuari dan pembandingnya ………...………...50

(9)

Gambar 4.10 Sketsa karakter tupai kecildan pembandingnya ………51

Gambar 4.11 Sketsa karakter ikan gabusdan pembandingnya...51

Gambar 4.12 Final karakter...52

Gambar 4.1 Desain sampul buku...53

Gambar 4.14 Title Page buku kumpulan cerita fabel “Kisah Dari Negeri Tropis”...55

Gambar 4.15 Edition Notice buku kumpulan cerita fabel “Kisah Dari Negeri Tropis”...55

Gambar 4.16 Table of Content buku kumpulan cerita fabel “Kisah Dari Negeri Tropis 56 Gambar 4.17 Halaman 4 dan 5...56

Gambar 4.18 Halaman 6 dan 7...57

Gambar 4.19 Halaman 8 dan 9...57

Gambar 4.20 Halaman 10 dan 11...58

Gambar 4.21 Halaman 12 (Pop up) dan 13 ...58

Gambar 4.22 Halaman 14 dan 15...59

Gambar 4.23 Halaman 16 dan 17...59

Gambar 4.24 Halaman 18 dan 19...60

Gambar 4.25 Halaman 20 dan 21...60

Gambar 4.26 Halaman 22 (Pop up) dan 23 ...61

Gambar 4.27 Halaman 24 dan 25...61

Gambar 4.28 Halaman 26 dan 27...62

(10)

Gambar 4.30 Halaman 30 dan 31...63

Gambar 4.31 Halaman 32 (Pop up) dan 33 ...63

Gambar 4.32 Halaman 34 dan 35 (Sticker) ...64

Gambar 4.33 Poster acara peluncuran buku ...65

Gambar 4.34 Flyer acara peluncuran buku ...66

Gambar 4.35 web banner acara peluncuran buku...67

Gambar 4.36 X-banner acara peluncuran buku...68

Gambar 4.37 Umbul-umbul acara peluncuran buku...69

Gambar 4.38 Pensil ...70

Gambar 4.39 Penghapus ...71

Gambar 4.40 Tempat Pensil...72

Gambar 4.41 Sticker ...73

Gambar 4.42 Pembatas buku berseri ...74

Gambar 4.43 Pin ...74

Gambar 4.44 Paper bag ...75

Gambar 4.45 Piagam ...76

Gambar 4.46 Meja Gambar ...76

Gambar 4.47 Buku Gambar ...77

(11)

Gambar 4.49 Nametag………...78

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membaca adalah jantung pendidikan. Sering kali kita lupa bahwa kegiatan membaca sangatlah penting. Kita menganggap kegiatan membaca itu penting, namun tidak disertai dengan pelaksanaan kegiatan membaca yang aktif dan kontinu. Tanpa adanya kegiatan membaca, proses pendidikan dan pembelajaran tidak akan berlangsung. (Muktiono, Joko D. 2003, Aku Cinta Buku : Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak, Elex Media Komputindo, Jakarta)

Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim (2012), minat baca anak-anak di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Anak-anak biasanya tidak akan terdiam lama saat membaca buku, terkecuali bagi anak yang memiliki kemampuan belajar yang baik. Namun pada saat anak menonton televisi, anak cenderung akan terdiam lama dan bahkan sampai lupa waktu makan. Padahal, di negara-negara maju anak-anak diwajibkan membaca buku. Buku yang dibaca bukanlah buku pelajaran melainkan buku sastra yang berguna untuk menambah rasa kearifan. Menurut beliau penyebab minimnya minat baca pada anak adalah tidak adanya kebiasaan membaca buku dan buku cerita anak yang menarik masih jarang tersedia.

Minat dan kemampuan anak dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan.

Tidak ada cara pintas untuk mendapatkan suatu minat tanpa usaha yang terus

menerus. Membangun minat anak untuk membaca bukanlah hal yang mudah. Namun

jelas akan memberikan banyak sekali manfaat dalam kelangsungan hidupnya nanti,

terutama bagi kesuksesan pendidikan anak. Sebab, melalui membaca anak dapat

mengembangkan daya imajinasinya, mengenali karakter-karakter kepribadian dan

mengembangkan kemampuan serta minat anak. (Ditjen Paudni Kementrian

(13)

Kegiatan membaca perlu dilakukan sedini mungkin. Perlunya peranan orang tua dan sekolah untuk membiasakan anak membaca sejak kecil. Hal ini mencakup memberi perlakuan baik terhadap buku, menghargai dan menyukai buku, dan memupuk kebiasaan membaca yang kuat sehingga kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa nanti. (Muktiono, Joko D. 2003, Aku Cinta Buku :

Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak, Elex Media Komputindo, Jakarta)

Dewasa ini, orang Indonesia lebih menyukai cerita dongeng luar negeri daripada cerita dongeng yang berasal dari dalam negeri. Sebaliknya, cerita rakyat Indonesia banyak diminati di luar negri seperti di Jepang, Amerika, Mongolia dan Kanada. Hal ini disampaikan oleh Murti Bunanta selaku ketua Kelompok Pecinta Bacaan Anak (KPBA). Selain itu, menurut Beliau upaya untuk mengampanyekan cerita rakyat harus terus dilakukan oleh semua pihak agar anak Indonesia semakin mengenal cerita-cerita rakyat nusantara.

Banyak karakter tokoh kartun Indonesia yang memiliki respon yang rendah saat dipromosikan di dalam negri dibandingkan di negara lain. Menurut Redia, selaku admin Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia (Ainaki), anak Indonesia lebih menyukai karakter kartun dari luar negri. Hal ini juga mungkin disebabkan karena kurangnya promosi agar karakter tokoh kartun dalam negeri lebih dikenal oleh anak-anak. Dengan adanya pembuatan karakter tokoh binatang menjadi salah satu wadah pendidikan yang baik untuk anak-anak Indonesia agar lebih mencintai alam khususnya binatang-binatang di Indonesia.

Menurut Bambang Purwanto, seorang pendongeng, dongeng adalah sarana

yang menyenangkan untuk mengedukasi anak. Kelebihan dongeng adalah mendidik

anak secara tidak langsung. Anak merasa hanya melakukan kegiatan menyenangkan.

Selain melatih imajinasi, anak juga bisa menangkap pesan moral yang terkandung

dalam cerita yang dibawakan.

(14)

tua dapat menanamkan budi pekerti kepada anak sejak usia dini. Melalui dongeng, anak-anak dapat diajarkan nilai-nilai sosial, kerja sama, pengorbanan, keikhlasan, hingga kepahlawanan.

Menurut Budi Setiawan (2011), dosen psikologi Universitas Airlangga, dongeng adalah komunikasi yang bisa menggerakkan orang karena langsung menyentuh emosi. Selain itu menurut Rudi Cahyono, Psikolog dari Universitas Airlangga, dongeng telah menjadi bagian dari budaya masyarakat. Dongeng cenderung tidak menghakimi, memberi ilustrasi, dan mampu mengubah seseorang tanpa adanya perintah atau instruksi.

Salah satu jenis cerita dongeng adalah cerita fabel. Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti), fabel ini sangat disukai oleh anak-anak karena mereka bisa membayangkan perilaku hewan seperti manusia. (Diktat kuliah Setiawan, Mikhael Budi. 2011)

Di seluruh dunia, hampir setiap negara memiliki fabel khas negaranya masing-masing. Begitu juga di Indonesia, di negara yang kaya akan flora dan faunanya ini juga ditemukan banyak fabel menarik hanya saja keberadaannya tidak terlalu dikenal oleh anak-anak. Salah satu fabel yang paling dikenal oleh anak-anak adalah dongeng si Kancil, padahal terdapat banyak tokoh binatang lain yang juga dijadikan fabel di Indonesia, seperti misalnya lutung, burung kasuari, ikan salem, bangau dan lain sebagainya yang juga mengandung banyak nilai moral dan baik untuk diceritakan kepada anak-anak. (Diktat kuliah Sudiro, Citra. 2009)

(15)

1.2 Permasalahan

- Bagaimana cara memperkenalkan ragam fauna Indonesia melalui cerita fable kepada anak-anak?

- Bagaimana membuat buku cerita fabel karakter fauna Indonesia yang menarik, edukatif, dan interaktif?

- Bagaimana merancang media promosi yang dapat mendukung buku cerita fabel ini?

1.3 Fokus Penelitian

Berikut adalah batasan / ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas :

- Apa

Perancangan ini memfokuskan pada menarik minat membaca anak akan cerita fabel Indonesia yang memiliki banyak manfaat.

- Tempat

Tempat dilakukannya penelitian yaitu sekolah dasar di Bandung. - Waktu

Waktu dari perancangan penelitian dimulai pada bulan Febuari hingga April.

1.4 Tujuan Perancangan

- Mampu memperkenalkan ragam faunba Indonesia melalui cerita fable kepada anak-an ak

(16)

1.5 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

- Observasi

Penulis akan melakukan observasi terhadap cerita fabel Indonesia serta melalukan observasi ke beberapa toko buku untuk melihat seberapa banyak produksi buku cerita fabel Indonesia saat ini.

- Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada psikolog anak sebagai narasumber yang menyediakan data mengenai manfaat membaca buku cerita fabel bagi anak dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan emosional (EQ) anak.

- Studi Pustaka

Untuk mendapatkan data secara detail dan lengkap penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet dan buku.

- Kuesioner

(17)

1.6 Skema Perancangan

(18)

1.7 Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, penulis akan membahas mengenai latar belakang masalah dan fenomena yang terjadi pada anak-anak sekolah dasar yang cenderung kurang memiliki minat membaca buku cerita fabel Indonesia serta penyebab anak tidak meminati membaca buku.

Bab 2 Landasan Teori, penulis akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan diantaranya book design,

layout, tipografi, ilustrasi, warna, promosi, pengertian buku cerita bergambar, jenis buku cerita bergambar anak, dan pengertian fabel.

Bab 3 Uraian Data dan Analisis, penulis akan membahas uraian data dan analisis yang sudah didapatkan melalui kegiatan wawancara dan kuesioner. Pada bab ini penulis akan memaparkan data institusi pemberi proyek, data khalayak sasaran, dan data proyek sejenis yang pernah dilakukan beserta penilaiannya. Penulis juga akan melampirkan informasi 5 cerita fabel Indonesia yang akan dibahas pada perancangan buku kumpulan fabel Indonesia untuk anak. Selain itu, penulis akan menjabarkan hasil analisis berupa matriks atau tabel, analisis sebab akibat, pembandingan, STP dan SWOT untuk strategi perancangan.

Bab 4 Pemecahan Masalah, penulis akan membahas mengenai pemecahan masalah berupa strategi yang akan digunakan dan memaparkan hasil perancangan dimulai dari pembuatan sketsa hingga penerapan pada media yang akan digunakan.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Rendahnya minat membaca di Indonesia dan banyaknya anak yang lebih menyukai cerita dongeng luar negeri daripada cerita dongeng yang berasal dari dalam negeri, membuat kebudayaan Indonesia semakin terlupakan. Padahal warisan kebudayaan Indonesia perlu dilestarikan oleh generasi muda agar keberadaannya tetap terjaga. Upaya untuk mengampanyekan cerita dalam negeri harus terus dilakukan oleh semua pihak agar anak-anak Indonesia semakin mengenal cerita-cerita nusantara.

Salah satu penyebab kurangnya minat membaca dongeng fabel dengan karakter hewan dalam negeri adalah dikarenakan cerita yang kurang baik, mendidik dan menarik dari segi visual dibandingkan cerita dongeng dari negara lain. Anak-anak cenderung menyukai karakter hewan luar negeri karena secara visual terlihat lebih menarik. Peran desain komunikasi visual dalam hal ini yaitu mengampanyekan atau mempromosikan agar cerita dongeng fabel dalam negeri dapat semakin dikenal dan disukai oleh anak-anak. Bagi anak usia 4-7 tahun, mereka membuthkan suatu media yang menarik perhatian mereka agar cerita atau pesan dapat tersaring dengan baik dalam pengetahuan dan juga ingatan mereka.

(20)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Universitas Kristen Maranatha

Diharapkan Universitas dapat sering mengadakan pameran atau workshop mengenai cerita fabel Indonesia agar para mahasiswa semakin mengenal, melestarikan dan tidak melupakan warisan kebudayaan Indonesia termasuk cerita fabel.

5.2.2 Saran Untuk Desainer dan Pemerhati Desain

Bagi para desainer, apabila ingin membuat sebuah buku cerita fabel untuk anak-anak sebaiknya terlebih dahulu melakukan riset data. Selain itu, perlu diperhatikan juga beberapa hal seperti desain layout yang menarik serta tipografi yang sesuai dengan target utama dari pembuatan buku. Teruslah berkarya untuk membuat buku cerita fabel Indonesia untuk anak-anak agar warisan kebudayaan Indonesia tetap lestari.

Bagi para pemerhati desain, turutlah mempromosikan cerita fabel Indonesia kepada generasi muda agar keberadaan warisan budaya Indonesia tetap lestari.

5.2.3 Saran Untuk Masyarakat Umum

Lestarikanlah cerita-cerita fabel Indonesia agar kembali terangkat dan menciptakan identitas bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Jika mengalami kesulitan

jangan lupa atau segan untuk membeli buku “Kisah Dari Negeri Tropis” sebagai

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Muktiono, Joko D. 2003, Aku Cinta Buku :Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Ditjen Paudni Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012, Warta Paudni,

edisi VII.

Surianto Rustan, S.Sn. 2009, Layout Dasar & Penerapannya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sihombing, Danton, MFA. (2003), Tipografi dalam Desain Grafis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Supriyono, Rakhmat. 2012. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Akbar H., Rena. 2001, Psikologi Perkembangan Anak, Grasindo, Jakarta.

Suparno Paul, Koesoemo Moerti Yoedho, Titisari Detty, Kartono St. 2002,

Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah, Suatu Tinjauan Umum, Kanisius, Jakarta. www.humaniora.kompasiana.com/bahasa/2012/11/21/2/509458/bahasakan-imajinasi-melalui-dongeng.html, 21 maret 2013, 19:04.

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwavaksin ND inaktif gal ur lokal yang diemulsikan dalarn zat imunopotensiasi dan digunakan sebagai booster setelah didahului dengan vaksin NDaktif

Dan tentunya disadari bersama bahwa beberapa contoh di atas hanya beberapa tetes dari banyaknya perilaku imoralitas yang terjadi dalam dunia pendidikan kita yang bukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan keliling yang dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kulon Progo dan

Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Pembelajaran Drama Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Pematang Siantar Kabupaten Simalangun

Pendekatan kuantitatif ini diharapkan dapat menjawab bagaimana hubungan antara tingkat penerapan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat pada program pemberdayaan

Hasil penelitian pada tabel 3 dan 4 serta gambar 2 dan 3 di atas menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak kulit batang turi ( Sesbaniae cortex ) menunjukkan diameter zona hambat

Untuk dapat mempelajari konsep prategangan pembagi tegangan dengan mudah, mahasiswa harus sudah menguasai rangkaian materi rangkaian sederhana yang terdiri dari 2