• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Hotel Fashion di Istana Plaza Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Hotel Fashion di Istana Plaza Bandung."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata khususnya dalam wisata fashion dan kuliner. Kota yang juga disebut sebagai kota fashion ini banyak diminati para pecinta busana karena tersedianya berbagai factory outlet yang menyediakan barang-barang kualitas ekspor dengan harga terjangkau. Seiring perkembangan jaman, hal tersebut memberi dampak pada bertambahnya jumlah wisatawan yang datang sehingga fasilitas seperti hotel sangat diperlukan. Sebagai sebuah terobosan terbaru dalam pembangunan hotel di Bandung, sudah mulai banyak ditemukan hotel yang berada dalam sebuah mall. Hal ini membantu wisatawan untuk dapat mengelilingi mall serta beristirahat pada tempat yang sama. Hotel yang berada di dalam mall ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menjangkau lebih banyak wisatawan sehingga dipilih menjadi subyek perancangan tugas akhir ini. Lokasi yang dipilih adalah Istana Plaza karena letaknya yang strategis dan dekat dengan bandara. Hotel yang akan dirancang mengambil tema fashion sesuai dengan sebutan lain kota Bandung. Hotel ini memiliki 40 kamar, terletak di lantai tiga gedung istana plaza dan memiliki akses masuk melalui lift serta eskalator. Perancangan interior hotel dan mall ini mengambil tujuan utama untuk memperlakukan tamu sebagai seorang model yaitu dengan memberikan fasilitas-fasilitas khusus di dalam tatanan interior kamar, serta berbagai fasilitas perawatan diri seperti salon, spa, fitnes ke dalam hotel serta membuat alur dari lobby ke area kamar dengan nuansa kesibukan seorang model dalam sebuah peragaan busana yaitu walk, poses, dan faces the camera (advertising). Selain itu dengan adanya

(2)

vi ABSTRACT

Bandung is one of cities which has many kinds of potential tourism, especially in the matter of fashion and culinary. Also called as fashion city, Bandung is favored by fashion lovers because of the availability of many factory outlets, providing stuffs with export quality and affordable price. Over times, this gives impact to the growing number of tourists, so facility such as hotel is very needed. As a new innovation in building hotels in Bandung, there has been a number of hotels, found inside a mall. This helps tourists to be able to go around the mall and rest at the same place. Hotel being inside a mall has great potential in reaching out more tourists, and so, is chosen to be the subject of designing this final assignment. The location that is chosen is Istana Plaza for its strategic position, as well as it being close to an airport. The hotel which will be designed, is themed fashion which fits the alias of Bandung city. There are 40 rooms in this hotel, located on the third floor of Istana Plaza building and there is also direct access via escalator and elevator. The objective of the design of hotel interior and mall is to treat guests as a model; provide them with special facilities inside room interior, as well as other facilites such as salon, span, fitness center into the hotel, also with establishing plot

from lobby to bedrooms area with the atmosphere of model’s activities in

(3)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... ii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SKEMA ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

1.5 Metode Perancangan ... 4

1.6 Sistematika Penyajian ... 4

BAB II TINJAUAN PERANCANGAN HOTEL BUTIK 2.1 Pengertian Hotel ... 6

(4)

viii

2.1.2 Sejarah Hotel ... 8

2.1.3 Struktur Organisasi Hotel ... 11

2.1.4 Standar Besaran Ruang pada Hotel ... 12

2.2 Pengertian Hotel Butik ... 19

2.2.1 Penggolongan Hotel Butik ... 22

2.3 Studi Banding Hotel Butik di Bandung ... 23

2.3.1 Grand Serela Boutique Hotel, Bandung ... 23

2.3.2 Geulis Boutique Hotel, Bandung ... 29

2.3.3 Hotel Harris di Festival Citylink Mall, Bandung ... 30

BAB III DESKRIPSI PERANCANGAN INTERIOR HOTEL FASHION DI ISTANA PLAZA BANDUNG 3.1 Deskripsi Proyek ... 31

3.2 Tinjauan Lokasi ... 32

3.2.1 Makro ... 33

3.2.2 Mikro ... 32

3.3 Analisa Fungsional ... 34

3.3.1 Identifikasi User ... 35

3.3.2 Flow Activity ... 36

3.4 Ide Implementasi Konsep pada Objek Studi ... 36

3.4.1 Tema dan Konsep Perancangan ... 36

(5)

ix

4.2 Perancangan Khusus ... 45

4.2.1 Kamar tipe topmodel ... 45

4.2.2 Kamar tipe twin ... 46

4.2.3 Kamar tipe supermodel ... 46

4.2.4 Lobby ... 47

4.2.5 Area Transisi... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ukuran standard room dan suite room ... 13

Gambar 2.2 Ergonomi ruang duduk (lounge) ... 13

Gambar 2.3 Ergonomi ruang makan ... 14

Gambar 2.4 Ergonomi ruang makan ... 15

Gambar 2.5 Ergonomi sirkulasi ... 15

Gambar 2.6 Ukuran tempat tidur standar ... 16

Gambar 2.7 Ergonomi kamar tidur ... 16

Gambar 2.8 Ergonomi kamar mandi ... 16

Gambar 2.9 Ergonomi shower ... 17

Gambar 2.10 Ergonomi bathtub ... 17

Gambar 2.11 Konter bar untuk makan pagi ... 18

Gambar 2.12 Potongan bar untuk makan pagi ... 18

Gambar 2.13 Jarak bersih antar kursi ... 19

Gambar 2.14 grand serela boutique hotel... 23

Gambar 2.15 Tipe kamar... 26

Gambar 2.16 Kids corner ... 26

Gambar 2.17 Convention hall ... 27

Gambar 2.18 Restaurant ... 27

Gambar 2.19 Spa ... 27

Gambar 2.20Ccarrera boutique karaoke and bar... 28

Gambar 2.21 Kamar hotel geulis ... 29

Gambar 2.22 Area transisi hotel dan mall ... 30

(7)

xi

Gambar 3.1 Siteplan ... 32

Gambar 3.2 Hotel flow activity ... 36

Gambar 3.3 Fashion models job (walk, poses, faces the camera) ... 37

Gambar 3.4 Bentuk Geometri ... 37

Gambar 4.1 Siteplan ... 41

Gambar 4.2 General Basement layout ... 42

Gambar 4.3 General Ground layout ... 42

Gambar 4.4 General First Floor layout ... 43

Gambar 4.5 General Second Floor layout ... 43

Gambar 4.6 General third Floor layout ... 44

Gambar 4.7 Topmodel room ... 45

Gambar 4.8 Twin model room ... 46

Gambar 4.9 Supermodel room ... 46

Gambar 4.10 Lobby Area ... 47

Gambar 4.11 Area Transisi ... 48

Gambar 4.12 To be touch by philips ... 48

(8)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perancangan ruang fasilitas hotel ... 12

Tabel 2.2 Standar ukuran ... 14

Tabel 2.3 Standar ukuran ruang makan ... 14

Tabel 2.4 Standar ukuran ruang makan ... 15

Tabel 2.5 Standar ukuran ruang makan ... 15

Tabel 2.6 Standar ukuran kamar ... 16

Tabel 2.7 Standar ukuran kamar ... 16

Tabel 2.8 Standar ukuran kamar mandi ... 16

Tabel 2.9 Standar ukuran shower ... 17

Tabel 2.10 Standar ukuran bathtub ... 17

Tabel 3.1 Data kunjungan wisatawan ke hotel di Kota Bandung ... 35

(9)

1

1

blogdetik.com. (2009). Bandung. Diperoleh 5 November 2013, dari http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/sentra-kreatif/bandung/

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Saat ini bisnis pariwisata sudah menjadi suatu trend, kebutuhan, serta sumber pemasukan yang besar bagi para pengusaha dan negara. Di Indonesia,Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki berbagai macam potensi pariwisata khususnya dalam wisata fashion dan kuliner. Kota ini berhasil mengembangkan industri fashion dengan bukti nyata semakin pesatnya pertumbuhan FO ( factory outlet) dan Distro (distribution store) di kota ini. 1

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha pertumbuhan hotel di Bandung semakin pesat. Maraknya pertumbuhan hotel mulai dari hotel bertarif rendah sampai berbintang akhirnya menimbulkan persaingan yang tinggi, bahkan agar tidak kalah bersaing banyak hotel mulai menyajikan nuansa baru yang jauh berbeda dari hotel biasanya, antara lain adalah hotel bertipe butik atau sering disebut sebagai lifestyle hotel. Hal-hal kebaruan tersebut pun sengaja dibuat selain untuk

memberikan suasana baru tetapi juga sebagai sarana tujuan wisata. Selain itu, sebuah terobosan terbaru dalam pembangunan hotel di Bandung seperti hotel yang berada dalam lingkungan mall bahkan bersatu dengan gedung mall sudah mulai banyak ditemukan. Hal ini dapat membantu wisatawan untuk mengelilingi mall serta beristirahat pada tempat yang sama. Hotel yang berada di dalam mall ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menjangkau lebih banyak wisatawan yang tujuan utamanya adalah untuk berbelanja, kuliner, bahkan untuk beristirahat.

Dilihat dari lokasi mall yang ada di Bandung, jalan pajajaran dan pasirkaliki merupakan lokasi yang sangat strategis karena berada dekat dengan bandara dimana wisatawan berdatangan. Selain itu, lokasi ini memiliki banyak keunggulan lainnya seperti terdapat banyaknya tempat kuliner Bandung yang sudah menjadi tujuan wisata, dekat dengan sentra fashion, pusat pendidikan, kantor, serta rumah sakit. Untuk itu hadirnya sebuah hotel di lokasi ini khususnya berada dalam sebuah gedung mall merupakan salah satu cara untuk memfasilitasi serta menarik wisatawan datang untuk melakukan segala keperluannya dalam satu gedung dengan nuansa yang baru.

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Dari latar belakang masalah tersebut, maka perancangan tugas akhir yang diambil adalah perancangan Hotel Butik Fashion Mall di Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang ada dalam perancangan hotel ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat suasana interior hotel bernuansa runway sebuah peragaan busana?

2. Bagaimana cara membuat para tamu hotel merasakan suasana seperti

sedang berjalan di atas runway?

1.3 Tujuan

Tujuan dari proyek perancangan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk membuat suasana dan atmosfer baru dalam sebuah hotel butik

yang bertema fashion

2. Membuat para tamu hotel merasa diperlakukan sebagai seorang model, serta dapat merasakan seperti sedang berjalan di sebuah runway peragaan busana dalam interior hotel

1.4 Manfaat

Manfaat perancangan proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu memberikan ide-ide baru bagi masyarakat khususnya para desainer interior dalam perancangan sebuah hotel bertema fashion. 2. Membantu memberikan referensi pengetahuan bagi pihak akademika

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Metode Perancangan

Dalam merancang proyek ini, terdapat beberapa tahapan yaitu : - Pengambilan data dan merumuskan masalah

Dengan cara survei ke lokasi hotel yang akan dibangun dan mencari informasi mengenai data-data yang dibutuhkan untuk mendukung proses perancangan desain interior hotel tersebut.

- Pencarian Literatur / Kepustakaan

Dengan cara mencari teori ilmiah mengenai hotel, fungsi, aktifitas user, dan gambar-gambar desain penunjang dalam bentuk buku teori, majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan proses perancangan sebuah hotel.

-Membuat tema dan konsep -Perancangan ( desain )

1.6 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dan penyusunan perancangan proyek ini adalah sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode perancangan, serta sistematika penyajian.

BAB II

TINJAUAN PERANCANGAN HOTEL BUTIK

Bab ini berisi definisi hotel, pengertian hotel butik, serta studi banding hotel butik yang sudah ada.

BAB III

DESKRIPSI PERANCANGAN INTERIOR HOTEL FASHION DI ISTANA PLAZA BANDUNG

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha BAB IV

DESAIN PERANCANGAN INTERIOR HOTEL FASHION DI ISTANA PLAZA BANDUNG

Pada bab ini akan dibahas mengenai karya desain perancangan interior hotel fashion di Istana Plaza Bandung meliputi area lobby sampai area kamar.

BAB V

KESIMPULAN

(14)

50

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hotel merupakan salah satu bentuk akomodasi yang diperlukan wisatawan untuk beristirahat saat berlibur. Banyaknya factory outlet dan kuliner makanan yang menjadi tujuan wisata utama kota Bandung membuat jumlah wisatawan yang datang bertambah, dan hal ini berdampak pada pertumbuhan hotel yang semakin pesat. Gedung besar seperti mall dapat menjadi sebuah terobosan terbaru di Bandung untuk diperlengkapi dengan kehadiran hotel sehingga wisatawan dapat berbelanja serta beristirahat tanpa harus ke tempat lain.

(15)

51

Universitas Kristen Maranatha bertaraf butik. Hotel di dalam mall ini juga harus saling menyesuaikan dan saling berkaitan antara area mall sampai ke lantai paling atas yaitu hotel serta memiliki area transisi yang memberikan perbedaan antara area publik (mall) dengan area yang bersifat privat (hotel). Area transisi pada hotel ini dibuat menyerupai sebuah lorong dengan permainan motif yang membawa suasana dari mall yang ramai sampai ketenangan dan keeksklusifan sebuah hotel.

Hotel di dalam mall ini mengambil tema fashion karena ditujukan lebih kepada kalangan pecinta belanja dan pecinta fashion. Tujuan utama hotel dengan tema fashion ini yaitu memperlakukan para tamu seperti seorang model dalam sebuah peragaan busana. Hal tersebut direalisasikan dalam suasana interior hotel yang memberikan nuansa runway seperti pada peragaan busana. Nuansa tersebut didesain dengan membuat alur lobby ke area kamar yang memberikan nuansa aktivitas seorang model yang berada di atas catwalk dengan penggunaan bentuk geometris, serta pemberian beberapa spot untuk berfoto sepanjang sirkulasi hotel. Hotel ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti gym, salon, spa and reflexology yang membuat para tamu dapat merawat diri seperti seorang model. Selain itu terdapat fasilitas nightclub yang dilengkapi dengan panggung fashion runway yang juga dapat disewakan untuk pelaksanaan event-event fashion.

5.2 Saran

(16)

52

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Rutherford, Denney G. 1942. Hotel management and operations.

Arief, Abdul Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran : Edisi pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.

Sulastiyono, Drs. Agus. M.si. 2002. Manajemen Penyelenggaraan Hotel Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung : Alfabeta

Negi, Jagmohan. 2002. Professional Hotel Management. New Delhi : S.Chand Perwani, Yayuk Sri. 1992. Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping Akademi Perhotelan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Lawson, Fred. 1995. Hotel and Resorts : planning, design and refurbishment. Britain : St Edmundsbury Press Ltd, Bury St Edmunds, Suffolk.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara sense of humor dan penyesuaian diri seminaris di asrama Seminari Menengah Santo Petrus

Pemberian fosfor sebanyak 45 kg/ha dan 135 kg/ha memperlihatkan bahwa varietas Numbu, Pahat dan Mandau nyata lebih tinggi kandungan lemaknya dibanding varietas

Episode ini (alinea1-4) menggambarkan tentang Bunga Mendoe (BM) yang berparas cantik sehingga banyak pemuda yang ingin mempersuntingnya, termasuk putra raja dari negeri

Tabel 11 Rata-rata Indeks Panen Akibat Perlakuan Varietas dan Dosis Kompos Sampah Rumah Tangga Perlakuan Rata-rata indeks panen Varietas lokal Karangploso 0,52 a Varietas lokal

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN VII- 1 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM)1. KABUPATEN

ditampakkan setiap anak dilakukan atau diberi nilai dengan mengacu pada pedoman penilaian. dalam satuan pendidikan Taman Kanak-kanak, yakni dengan diberikan dalam

Sedangkan pada pekerja kasar, meskipun mempunyai kebiasaan merokok, namun karena disertai aktivitas yang tinggi maka pembakaran kolesterol tinggi pula, sehingga

Turunnya kecernaan protein lebih drastis dibandingkan dengan kecernaan bahan kering (pengurangan sebesar 50% dibanding 19%) karena kadar tanin yang tinggi dalam