• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Penilaian Publik terhadap Iklan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Penilaian Publik terhadap Iklan."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

xiii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Iklan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah bagian dari pemasaran. Jadi iklan merupakan salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan, lembaga ataupun instasi untuk meningkatkan penjualan. Dengan banyaknya jenis iklan yang ada untuk mempromosikan suatu produk, maka banyak juga persepsi publik terhadap iklan tersebut. Baik ada yang menilai iklan sebagai hal yang penting untuk masyarakat, agar masyarakat dapat mengikuti mode yang sedang trendy masa kini. Masyarakat dapat menilai produk mana yang pantas untuk mereka pergunakan, dan mendapatkan manfaat yang mereka butuhkan dari suatu produk. Jadi mereka dapat mengetahui produk apa yang mereka butuhkan.dalam penelitian ini, peneliti hendak menjelaskan dimensi persepsi penilaian publik terhadap iklan. Dimensi penilaian persepsi publik terhadap iklan memiliki keunggulan yang dapat membuat masyarakat lebih sering melihat iklan agar mengetahui produk-produk terbaru, namun kendala atau kelemahannya adalah dapat mengakibatkan masyarakat berlebihan membeli suatu barang atau produk yang tidak mereka butuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner pada responden yang pernah melihat iklan di televisi sebanyak 165 responden. Pengujian dan pengelolahan data SPSS v.17 dengan menggunakan studi deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Iklan bukanlah isu yang penting dan iklan tidak menganggu semua pihak dalam menyaksikannya, tetapi iklan justru menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menilai produk-produk yang ada di pasaran.

(2)

xiv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Advertising is part of the promotion and the promotion is part of the marketing. So advertising is one part of a significant marketing efforts undertaken by the company, institutions and agencies to increase sales. With so many types of ads are there to promote a product, there are also many perception of the public about the ad. There are opinions about ads that says ad is important to the community, so that people can follow the current fashion trend today. Communities can assess which products are appropriate for their use, and get the benefits they need from a product. So they know what products they need. In this study, researcher wanted to explain the dimensions of the public's perception of the ad ratings. Dimensional assessment of public perception of the ad has the advantage of being able to make people see advertisements more often in order to know the newest products, but constraints or excess is excessive can lead people to buy a product or a product they do not need. This research was carried out by spreading the questionnaire respondents who had seen an ad on television as much as 165 respondents. Testing and data processing using SPSS V.17 descriptive study. Research result shows that the ad is not an important issue and the ads do not interfere with all parties to witness it, but the ad is actually beneficial in everyday life to judge products on the market.

(3)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJAIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pemasaran ... 12

2.1.2 Pengertian Pemasaran ... 13

2.1.3 Persepsi Publik ... 14

(4)

xvi Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Iklan ... 18

2.1.6 Jenis Iklan ... 20

2.1.7 Keunggulan dan Kelemahan Iklan ... 22

2.1.8 Media Periklanan ... 23

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 25

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 25

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6 Teknik Analisis Data ... 31

3.6.1 Uji Pendahuluan ... 31

3.6.2 Uji Validitas ... 31

3.6.3 Uji Reliabilitas ... 32

3.6.4 Statistik Deskripstif ... 33

3.7 Hasil Pengujian ... 34

3.7.1 Hasil Pengujian Validitas ... 34

3.7.2 Hasil Uji Kecukupan Data ... 36

3.7.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Karakteristik Responden ... 38

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

(5)

xvii Universitas Kristen Maranatha

4.3 Implikasi Manajerial ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Simpulan ... 75

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 76

5.3 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 81

(6)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel ... 28

Tabel II Skala Likert Pada Pertanyaan Tertutup ... 30

Tabel III Pengujian Validitas ... 34

Tabel IV Uji Kecukupan Sampel ... 36

Tabel V Pengujian Reliabilitas ... 37

Tabel VI Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

Tabel VII Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

Tabel VIII Iklan Itu Sangat Penting ... 40

Tabel IX Iklan Adalah Sumber Informasi Yang Berharga Mengenai Penjualan Lokal ... 41

Tabel X Secara Umum, Iklan Itu Menyesatkan ... 42

Tabel XI Iklan Sering Menghibur Dan Menyenangkan ... 43

Tabel XII Iklan Membujuk Orang Untuk Membeli Sesuatu Yang Tidak Seharusnya Mereka Beli ... 44

Tabel XIII Sebagian Besar Iklan Menghina Itelegensi Konsumen Kebanyakan (Average Consumer) ... 45

Tabel XIV Dari Iklan Saya Belajar Tentang Mode Yang Sedang Trendy Dan Apa Yang Harus Dibeli Untuk Memikat Orang Lain ... 46

Tabel XV Iklan Membantu Meningkatkan Standar Kehidupan Kita ... 47

Tabel XVI Iklan Menghasilkan Produk-Produk Yang Lebih Baik Dari Publik ... 48

Tabel XVII Iklan Memberitahu Saya Apa Yang Dibeli Dan Digunakan Oleh Orang-Orang Yang Memiliki Gaya Hidup Serupa Dengan Saya ... 49

Tabel XVIII Iklan Menyebabkan Kita Menjadi Masyarakat Materialistik Yang Terlalu Berlebihan Dalam Hasrat Membeli Dan Memiliki Sesuatu ... 50

Tabel XIX Iklan Memberitahu Saya Merek-Merek Mana Yang Memiliki Fitur Yang Saya Cari ... 51

Tabel XX Iklan Mempromosikan Nilai-Nilai Yang Tidak Diinginkan Dalam Masyarakat Kita ... 52

(8)

xx Universitas Kristen Maranatha Tabel XXII Iklan Membuat Orang Membeli Produk-Produk Yang Harganya Tidak

Terjangkau Demi Untuk Pamer ... 54

Tabel XXIII Secara Umum, Iklan Menyebabkan Harga-Harga Lebih Murah ... 55

Tabel XXIV Iklan Membantu Saya Mengetahui Produk-Produk Yang Sesuai Atau Tidak Sesuai Dengan Citra Diri Saya ... 56

Tabel XXV Secara Umum, Iklan Menampilkan Gambaran Nyata Tentang Produk Yang Diiklankan ... 57

Tabel XXVI Kadang Iklan Jauh Lebih Menyenangkan Dibandingkan Isi Media Lainnya ... 58

Tabel XXVII Secara Umum, Iklan Membantu Perekonomian Nasional Kita ... 59

Tabel Xxviii Sebagian Besar Iklan Mengubah Nilai-Nilai Kaum Muda Kita ... 60

Tabel XXIX Iklan Membantu Saya Dalam Mengikuti Perkembangan Produk/Jasa Yang Tersedia Di Pasar ... 61

Tabel XXX Kebanyakan Iklan Hanya Merupakan Pemborosan Sumber Daya Ekonomi Kita ... 62

Tabel XXXI Secara Keseluruhan, Saya Menganggap Iklan Sesuatu Yang Baik ... 63

Tabel XXXII Iklan Membuat Orang Hidup Dalam Dunia Fantasi ... 64

Tabel XXXIII Terlalu Banyak Seks Dalam Periklanan Dewasa Ini ... 65

Tabel XXXIV Karena Iklan, Orang Membeli Banyak Produk Yang Sebetulnya Tidak Mereka Butuhkan ... 66

Tabel XXXV Opini Umum Saya Terhadap Iklan Adalah Tidak Baik (Unfavorable) ... 67

Tabel XXXVI Secara Umum, Iklan Mendorong Kompetisi Yang Pada Gilirannya Menguntungkan Konsumen ... 68

Tabel XXXVII Sebagian Produk/Jasa Yang Dipromosikan Dalam Iklan Cenderung Tidak Baik Bagi Masyarakat Kita ... 69

Tabel XXXVIII Saya Menganggap Iklan Sebagai Interupsi Yang Tidak Disukai ... 70

Tabel XXXIX Iklan Bukanlah Isu Yang Penting Bagi Saya Dan Saya Tidak Terganggu Dengan Iklan ... 71

(9)

xxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner

Lampiran B Tanggapan Responden

Lampiran C Karakteristik Responden

Lampiran D Uji Validitas

Lampiran E Reliabilitas

(10)

Bab I pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam masa moderen ini perkembangan teknologi semakin pesat, kita melihat iklannya yang ditayangkan di layar kaca setiap hari, atau yang tercetak di berbagai media massa. Salah satu kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan kepada konsumen mereka adalah promosi (promotion). Beberapa alat promosi yang sering digunakan dalam proses komunikasi pemasaran yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), penjualan pribadi (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing). Tujuan dari kegiatan promosi ini tidak lain adalah menarik konsumen, memenangkan persaingan yang ada, memperluas pangsa pasar, dan memilih pertumbuhan yang baik dalam pasar.

Iklan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah bagian dari pemasaran. Jadi iklan merupakan salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan, lembaga ataupun instasi untuk meningkatkan penjualan. Bagi dunia usaha, iklan adalah suatu kekuatan ekonomi dan sosial yang penting. Promosi melalui media periklanan sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap produk pada segmen tertentu.

(11)

Bab I pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha adalah sama, yaitu penjualan dimasa mendatang. Menurut Cannon, et; al., (2009), efektifitas tergantung pada sebaik apa medium iklan sesuai dengan strategi pemasaran yaitu promosi, pasar target yang ingin dijangkau, dana yang tersedia untuk pengiklanan dan sifat dari media. Termasuk konsumen mana yang akan dijangkau, dengan frekuensi berapa sering iklan ditayangkan, dengan dampak apa dan pada biaya yang berapa besar perusahaan mampu menyediakannya.

Menurut Dovell, dan Wood (1995) dalam Allan (2007), periklanan merupakan bentuk komunikasi nonpersonal yang dibayar untuk menyampaikan informasi mengenai produk atau ide dari pihak yang membayar melalui media massa. Tujuan digunakannya iklan adalah untuk membujuk atau mempengaruhi perilaku khalayak. Untuk mencapai khalayak sasarannya, sebuah iklan ditempatkan di media yang dinilai tepat dalam menjangkau khalayak sasarannya. Dahulu, media untuk beriklan hanya terbatas pada televisi, radio, dan print. Ketiga media inilah yang dikenal dengan sebutan media konvensional atau tradisional.

Menurut Adams (1996), iklan televisi memiliki kekuatan yang sangat besar untuk menyampaikan pesan kepada sebanyak-banyaknya khalayak yang dapat dicapai, karena menggabungkan elemen audio dengan visual. Visual impact yang dimiliki oleh televisi mempunyai kekuatan yang besar untuk mendapatkan perhatian dari audience. Kekuatannya bahkan lebih besar daripada kekuatan yang dimiliki oleh iklan cetak ataupun iklan radio.

(12)

Bab I pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha Menurut Lane, King, & Russel (2005), sementara itu, iklan radio hanya menggunakan satu elemen saja, yaitu elemen audio. Elemen audio ini harus digunakan secara maksimal dan tepat agar dapat menciptakan theatre of mind dalam benak khalayak sasarannya, sehingga penyampaian pesan dapat diterima dengan baik. Sound effect serta jingle juga merupakan bagian yang penting dari sebuah iklan radio. Hal ini

dikarenakan radio merupakan media yang tersegmentasi, sehingga lebih mudah menjangkau khalayak sasaran.

Iklan cetak juga memiliki kekuatan yang sama dengan iklan radio dalam menjangkau khalayak sasaran, karena merupakan media yang tersegmentasi. Dalam iklan cetak, elemen visual merupakan satu-satunya elemen yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklan. Yang termasuk ke dalam elemen visual pada iklan cetak adalah teks dan gambar (http://desktoppub.about.com/od/ads/a/ad_parts.htm).

Selain tiga media konvensional tersebut, ada juga media luar ruang (outdoor advertising) yang digunakan untuk beriklan. Outdoor Advertising Association of

America (OAAA) membagi media luar ruang menjadi empat kategori, yaitu billboard,

transit system atau mobile advertising, iklan pada fasilitas umum, dan alternative

adveritising (http://www.wisegeek.com/what-is-outdoor-advertising.htm).

(13)

Bab I pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha Tingginya jumlah iklan yang beredar di media disebut juga sebagai advertising clutter. Akibat yang timbul dari clutter adalah berkurangnya perhatian yang diberikan

oleh khalayak terhadap iklan-iklan tersebut, sehingga iklan menjadi tidak efektif. Karena itu, agar iklan menjadi mudah diingat (memorable) oleh khalayak sasarannya, pengiklan harus memasukkan sesuatu yang unik ke dalam iklannya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pendekatan tertentu dalam pembuatan iklan (Batra, Myers & Aaker,

1996).

Di dunia periklanan, ada tujuh metode pendekatan dalam menyampaikan pesan iklan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan advertising appeal. Salah satu dari pendekatan ini adalah music appeal, yang merupakan fokus dari penelitian ini. Musik, baik berupa lagu tema iklan, background music, maupun aransemen musik klasik, memberikan identitas tersendiri pada sebuah iklan. Musik yang digunakan dalam iklan memiliki kekuatan yang besar dalam meningkatkan perhatian dan memori khalayak sasaran terhadap sebuah iklan, yang berdampak pada brand.

Dalam proses pembentukan perilaku manusia, musik memainkan peran penting pada kategori affective, yaitu perilaku manusia yang didasarkan pada perasaan dan emosi. Pada kategori ini pula, musik dalam iklan memfasilitasi terbentuknya brand personality dan brand association dalam benak seseorang.

(14)

Bab I pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha sebaliknya ada yang bersifat negatif. Lewat iklan yang baik juga dapat meningkatkan rasa keingintahuan konsumen akan produk yang akhirnya dapat menimbulkan niat beli konsumen untuk membeli dan mencoba menggunakan produk.

Contoh iklan yang bersifat positif dan negatif menurut Tinarbuko (2008), produsen rokok A Mild. Seperti ditulis Media Indonesia Minggu dalam Rubrik Komunikasi Bisnis (23 Desember 2001), kini, iklan rokok A Mild dengan versi kartun binatang tinggal kenangan. Orang tidak bisa lagi menikmati tayangan animasi yang melukiskan sekelompok binatang, mulai kerbau hingga burung, harus susah payah berjalan dan menari menyamping meniru gerakan seekor kepiting merah.

Iklan yang tergolong sukses dan digemari pemirsa televisi itu, diluncurkan Oktober 2001. Tidak lama kemudian, datang protes dari kalangan psikolog sampai anggota DPR. Mereka menilai, iklan rokok dengan menggunakan animasi atau kartun dapat secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi anak-anak. Bahkan ada yang mendesak untuk segera melakukan pencabutan izin penayangan iklan rokok tadi karena menyesatkan dan bisa menarik anak untuk merokok sejak dini.

Terlepas dari pro dan kontra keberadaan iklan tersebut, ternyata proses kreatif pembuatan iklan A Mild tidaklah mudah. Seperti dituturkan Teguh Handoko selaku Senior Account Director Ogilvy & Mather Advertising yang memproduksi iklan A Mild,

(15)

Bab I pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha kami ingin membuat parodi yang eksekusinya paling tepat memakai kartun. Kartun juga paling bisa mengimplementasikan konsep kreatif kami,” ujar Teguh.

Menurut Teguh, awal pemikiran ide kreatif berasal dari kesimpulan hasil riset A Mild bahwa konsumennya senantiasa menjadi ‘pemimpin’ di kelompok karena

kreativitas dan karakternya yang menonjol. Tapi tidak semua pengikutnya berhasil mengikuti dengan benar.

Ditambah lagi fakta, kata Teguh, belakangan ini banyak orang dewasa sedang keranjingan dansa Poco-Poco. Dansa ini kemudian diparodikan menjadi animasi “Side Walking Dance” kepiting merah yang diikuti binatang lain tapi tidak sukses

mengikutinya.

Soal alasan animasi yang dipilih, menurut Lita P Soenardi sebagai Vice President Ogilvy Public Relations Worldwide, sebenarnya A Mild memang selalu memakai animasi sejak dulu. “Mungkin yang kali ini lebih fun dan berwarna implementasinya,”

katanya.

Melihat reaksi keras masyarakat terhadap keberadaan iklan kontroversial semacam itu menunjukkan bahwa mereka tidak mau bagian dari kehidupannya diganggu oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sikap hidup dan tata nilai yang dianutnya. Dalam alam reformasi seperti sekarang ini masyarakat tanpa basa basi dan secara terbuka menuntut iklan tersebut dihentikan penayangannya.

(16)

Bab I pendahuluan

(17)

Bab I pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha efek domino dari kebijakkan menaikkan harga BBM. Pemerintah sepertinya membutakan mata sekaligus meutup telinga atas efek domino naiknya BBM yang segera disambut upacara menaikkan harga sembako dan kebutuhan sekunder lainnya. Jika kasus kesenjangan visual semacam itu dikembalikan pada prosesi komunikasi visual, mestinya tidak boleh ada kesenjangan komunikasi antar parapihak. Ketika ada kesenjangan komunikasi atau pun sekadar gejala adanya jurang komunikasi, hal itu sudah merupakan suatu tanda bahwa iklan meleset dari sasaran bidiknya dan tidak akan menghasilkan dampak positif seperti yang diharapkan. Padahal ketika mengingat fitrahnya, keberadaan iklan diabdikan untuk masyarakat luas. Maksud dan tujuan diluncurkannya iklan adalah untuk menggerakkan masyarakat luas agar bereaksi positif terhadap pesan yang dikomunikasikan dalam iklan tersebut (Tinarbuko, 2013).

Pengalaman semacam itu menunjukkan kepada kita bahwa menciptakan iklan harus benar-benar mempertimbangkan berbagai unsur termasuk di antaranya etika dan budaya.

(18)

Bab I pendahuluan

9 Universitas Kristen Maranatha Untuk meminimalkan dampak negatif yang sudah sangat klasik, ada baiknya meningkatkan peran iklan dari sekadar objek menjadi sebuah subjek. Artinya, ketika sebuah iklan telah selesai menjalankan fungsi promosinya, karya desain itu tetap bisa dimanfaatkan sebagai sebuah benda estetik yang enak dan layak dipajang. Hal semacam itu terjadi pada karya poster Polandia ataupun Jepang. Saat fungsi poster sebagai media publikasi konser musik, pemutaran film, pementasan teater, ataupun berisi bentuk promosi sebuah produk atau jasa telah berakhir, keberadaan poster, media komunikasi visual, dan iklan tersebut bermetamorfose menjadi sebuah lukisan atau benda dekorasi yang sangat indah manakala direkatkan di dinding kantor ataupun rumah.

Dan yang lebih penting dari semua itu, bagaimana mengangkat karya-karya desain komunikasi visual yang dalam beberapa hal dimanfaatkan sebagai elemen utama periklanan menjadi sebuah wacana yang selalu diperbincangkan dalam konteks lintas ilmu.

Oleh karena itu dalam iklan harus mengandung empat unsur yang benar-benar harus diperhatikan: apa yang akan dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakan secara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakan secara simbolis (format pesan), dan siapa yang seharusnya mengatakan (sumber pesan) (Kotler, 2002).

(19)

Bab I pendahuluan

10 Universitas Kristen Maranatha moral, maka menjadi sangat relevan bila kreator iklan selain memiliki niat yang baik juga harus berhati-hati dan berpikir dengan mengedepankan pluralitas.

Disini penulis membahas tentang iklan, walau saat ini iklan sangat dibutuhkan setiap perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa, tetapi masih saja setiap orang menilai berbeda terhadap iklan, sehingga untuk dapat iklan tersebut diterima maka harus ada penilaian dari publik terhadap iklan tersebut.

Dari latar belakang yang dikemukakan maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Penilaian Publik Terhadap Iklan

1.2 Identifikasi Masalah

Latar belakang mengenai iklan yang telah dijabarkan sebelumnya peneliti mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

 Bagaimana penilaian publik terhadap iklan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui dan menganalisis :

(20)

Bab I pendahuluan

11 Universitas Kristen Maranatha Maksud Penelitian

 Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai

bahan untuk penyusunan skripsi guna memenuhi salah satu prasyarat kelulusan Tingkat Strata-1 (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

 Manfaat bagi akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pentingnya penilaian publik terhadap iklan.

 Manfaat bagi praktisi bisnis

(21)

Bab V Simpulan dan Saran

75 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Secara rinci hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Secara umum masyarakat menilai bahwa iklan itu ada yang menyesatkan dan ada pula yang tidak menyesatkan, tergantung dari penerimaan dan pemikiran masyarakat itu sendiri. Kebanyakan masyarakat menilai bahwa iklan dapat memberikan pembelajaran tentang mode yang sedang trendy untuk memikat orang lain yang melihatnya, sehingga bila masyarakat lain yang melihat produk tersebut dipakai orang lain, maka ketertarikan mereka untuk membeli cukup besar.

(22)

Bab V Simpulan dan Saran

76 Universitas Kristen Maranatha bahwa dalam periklanan dewasa ini terlalu banyak seks, karena iklan yang akan ditayangkan di televisi biasanya harus melewati lembaga sensor, maka bila ada iklan yang mengandung seks, tidak akan ditayangkan, dan penonton iklan di televisi itu bukan hanya penonton dewasa saja tetapi banyak juga penonton anak kecil. Iklan juga dapat membuat orang hidup dalam dunia fantasi, sehingga iklan yang ada harus mengandung nilai yang baik untuk para penontonnya. Iklan bukanlah isu yang penting dan iklan tidak menganggu semua pihak dalam menyaksikannya, tetapi iklan justru menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menilai produk-produk yang ada di pasaran. Banyak masyarakat sekarang ini menyukai iklan karena banyak keuntungan iklan yang bermanfaat untuk kehidupan mereka sendiri, tetapi ada pula yang membenci iklan karena mereka menilai iklan hanya membuang waktu mereka saja yang tidak seharusnya mereka lihat.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Adanya keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Sampel yang digunakan adalah masyarakat yang ada di sekitar lingkungan Universitas Kristen Maranatha.

2. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan untuk menguji iklan di televisi hanya menggunakan variabel penilaian publik.

3. Penelitian ini hanya dilakukan dalam media televisi saja.

(23)

Bab V Simpulan dan Saran

77 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Adapun saran untuk penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan diluar lingkungan Universitas Kristen Maranatha agar data yang diperoleh lebih umum seperti di wilayah kota Bandung atau wilayah Surya Sumantri.

2. Penelitian selanjutnya menggunakan variabel lain untuk menguji iklan di televisi seperti variabel marketplace information, buying confidence, social-image information, entertainment value, materialism, value congruence, effect on children,

economic effect, free tv, manipulation.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan di media lainnya seperti radio, media cetak dan lain-lain.

(24)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adams, B. 1996. Adam streetwise small business start-up. Massachusetts: Adams Media, hal. 199

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran “Dasar Konsep dan Strategi”. Edisi 1-8, Jakarta PT. Raja Grafindo Persada

Batra, R., Myers, J., & Aaker, D. 1996. Advertising management (5th ed.). Prentice Hall: New Jersey, hal. 235

Bearden, W. O., Ingram, T. N. 2007. Marketing: Principles and Perspectives. Fifth Edition, McGraw-Hill, New York.

Allan, D. 2007. Effects on popular music in advertising on attention and memory. Journal of Advertising Research, Desember 2006

Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi,Alfabeta, Bandung

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasarandan Pemasaran Jasa, Cetakan keenam, Alfabeta, Bandung.

Cannon, at, al., 2009. Pemasaran Dasar. Jakarta: Salemba

Cooper, Donald R., dan Pamela S. Schindler. 2011. Business Research Methods. New York: McGraw-Hill Companies.

Dania, et, al. 2010. Analisis Pembentukan Brand Association melalui Lagu Tema Iklan (Studi Kasus Lagu ‘Buka Semangat Baru’ pada Iklan Coca Cola). Program Ekstensi Periklanan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, Depok Djayakusuma, Tams, Periklanan. Bandung: Armico,1982

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hair, J., W. Black, et al., 2009. Multivariate Data Analysis, New jersey: Prentice Hall. Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Alih Bahas Haris Munandar. Cetakan kedua.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi pertama. BPFE, Yogyakarta

(25)

79 Universitas Kristen Maranatha Kotler, Philip & Kevin, Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid

Satu. Indonesia : PT. Gelora Aksara Pratama

Kotler, Philip dan Keller Kevin Lanne. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Tigabelas. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip and Garry Amstrong. 2012. Principles of Marketing. New Jersey: Pearson Education Limited

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Lane, W., King, K., & Russel, J. (2005). Kleppner’s advertising procedure (16th ed.). Dorling

Kindersley: India, hal. 275

Monle, Lee. and Johnson Carla. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global.Prenada. Jakarta

Moriarty, Sandra, E. 1991. Creative Advertising Theory and Practice,2nd Edition. New Jersey. Prentice Hall, Inc

Morissan. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ramdina Prakarsa. Jakarta

Mulyadi, San San, 2012, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Salon Anata Bandung”. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Kristen Maranatha

Bandung.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pollay, R. W. & Mittal, B. 1993. Here’s The Beef : Factors, Determinants, and Segments in Consumer Criticism of Advertising. Journal of Marketing. 57(3), 99-114.

Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. Nirmana Vol. 5, No. 1, hal: 96 - 109

Rakhmat, Jalaluddin 2000. Psikologi komunikasi, cetakan kedua, Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Roscoe, J. T. 1975. Fun dametal Research Statistic for The Behaviour Sciencess, (2nd, ed), Holt, Rinerhart and Winston. New York

Schiffman, Leon G & Kanuk, Leslie Lazar 2008. Consumer Behaviour. Jakarta

(26)

80 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program danImplementasi.

Bandung : Yayasan Nuansa Cendika.

Sutisna 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Tinarbuko, Sumbo 2008. Kenapa Iklan Dimusuhi ?. Design Grafis Indonesia,22 Februari 2008 diakses dari http://dgi-indonesia.com/kenapa-iklan-dimusuhi pada tanggal 10 Maret 2014.

Tinarbuko, Sumbo 2013. Iklan BBM Diragukan. Sosbud Kompasiana, 20 Juni 2013 diakses dari http://m.kompasiana.com/post/read/572595/2/iklan-bbm-diragukan pada tanggal 23 Maret 2014.

http://desktoppub.about.com/od/ads/a/ad_parts.htm

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hidayat, (2010:2), Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsumsi zat gizi bagi manula, konsumsi zat gizi rata-rata, status gizi manula melalui BB dan TB,

banyak temuan di lapangan yang memberikan deskripsi bahwa telah terjadi eksploitasi terhadap anak dalam bidang ekonomi yang disertai dengan kekerasan. Bentuk

Maka dari itu penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler harus jelas dan diketahui oleh semua siswa, guru, kepala sekolah dan yang terkait dalam proses belajar mengajar di

Demikian pula dengan perasaan penulis atas selesainya laporan magang yang berjudul “ Tugas Producer Assistant Dalam Menyiapkan Berita di Desk Pemilu, Metro TV”.. Ucapan syukur

Jika salah satu arus dalam alat penukar panas merupakan fluida proses yang dikondensasikan sedangkan fluida yang lain merupakan refrigerant atau fluida

Apakah Bapak/ Ibu pada saat menghadiri posyandu lansia, Bapak/ Ibu mengikuti kegiatan berupa penyuluhan kesehatan.. Pada saat menghadiri posyandu, apakah Bapak/ Ibu

Seluruh staff Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Gudang Farmasi Kabupaten Malang, Puskesmas Kedungkandang Kabupaten Malang yang telah memberikan izin dan menerima