• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disiplin Kerja pada Usaha Manidiri di Tambakboyo Ambarawa T1 162010701 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disiplin Kerja pada Usaha Manidiri di Tambakboyo Ambarawa T1 162010701 BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh perilaku karyawan yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tingkat disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja.

4.1.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam hal Ketaatan Waktu

(2)

4.1.2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Ketaatan pada Proses Kerja

Tabel 4.2. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan dalam proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,55 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan pada proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini belum disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,62. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Melaksanakan perintah atasan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 2,72.

(3)

4.2. Deskripsi Tentang Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh kinerja karyawan yang baik. Tingkat kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat dari tiga parameter yaitu Trast-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Customer-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan.

4.2.1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Trait-Based Criteria

[image:3.595.86.508.215.475.2]
(4)

4.2.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Behavior-Based Criteria

Tabel 4.5. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,38 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa kedua indikator memiliki nilai rata-rata skor yang sama dengan nilai reta-rata skor sebesar 3,38.

4.2.3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dalam hal Outcomes-Based Criteria

(5)

Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari tiga parameter yaitu Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan tersebut, Sehingga nampak kinerja karyawan yang dapat ditunjukkan pada Tabel 4.7. ( lihat lampiran I ). Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,84 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Ketepatan waktu mengerjakan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,56. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,33.

4.3. Analisis Data

4.3.1. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

A. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja

(6)

Tabel 4.8. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan jumlah kategori sebesar 14 (35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3 (7,69%).

B. Ukuran Tendensi Pusat

Ukuran tendensi pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang disebut modus. Dapat dijelaskan lampiran III. Modusnya adalah 5,617 dengan kategori sedang (3,84 – 4,16) sebesar 14 (35,9 %).

C. Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dijelaskan pada lampiran IV. IVK 92,54 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.

[image:6.595.87.505.305.610.2]

D. Grafik

(7)

E. Estimasi Variabel

Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ). Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0.3502 ≤ þ ≤ 0,3698 artinya proposisi sedang ( 3,86 – 4,19 ) pada populasi berada diantara 0,3502 ke 0,3698 pada tingkat konfidensi 35,9 %.

4.3.2. Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

A. Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan

Distribusi Frekuensi variabel kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori. Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada Tabel 4.12. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).

B. Ukuran Tendensi Pusat

[image:7.595.87.509.222.517.2]
(8)

C. Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dapat dijelaskan pada lampiran IV. IVK 91,22 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.

[image:8.595.85.511.219.620.2]

D. Grafik

Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).

E. Estimasi Variabel

Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ). Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0,368 ≤ þ ≤ 0,392 artinya : proposisi agak rendah (3,54 – 3,78) pada populasi berada diantara 0,368 ke 0,392 pada tingkat konfidensi 95 %.

4.4. Pembahasan

(9)

Ambarawa, menurut pendapat Hasibuan yang mengukur disiplin kerja berdasarkan tiga parameter yaitu: ”Ketaatan waktu, ketaatan pada proses kerja, serta ketaatan pada hasil kerja”. 35

Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar disiplin kerja yang baik.

1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Ketaatan Waktu

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sudah disiplin dalam hal ketaatan waktu. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu datang di perusahaan sebelum jam 08.00. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja terutama untuk memulai pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan mengisi daftar hadir Para karyawan sudah disiplin mengisi daftar hadir, meskipun ada beberapa yang tidak mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan. Hal ini tampak dari buku daftar hadir yang kurang lengkap dimana para karyawan tidak selalu mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan.

35

Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,

(10)

Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan ketepatan waktu jam istirahat sudah disiplin, tetapi terlihat bahwa kadang-kadang ada beberapa karyawan yang tidak tepat waktu dalam menggunakan jam istirahat. Adapun jam istirahat di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 12.00 – 13.00. Pada kenyataannya, ada karyawan yang istirahat sebelum jam istirahat dimulai dan atau istirahat melewati jam istirahat yang ditentukan.

Mengisi absensi wajib diisi oleh semua unsur dalam perusahaan termasuk para karyawan, para karyawan sudah disiplin dalam mengisi absensi, walaupun kadang-kadang ada karyawan yang tidak mengisi absensi tetapi hanya titip absensi pada temannya saja.

Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan (pulang) tepat waktu. Adapun jam pulang di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 16.00. Tampak bahwa para karyawan selalu pulang tepat waktu. Walaupun pada kenyataannya ada beberapa karyawan yang pulang sebelum jam pulang yang ditentukan oleh perusahaan.

(11)

2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Ketaatan Pada Proses Kerja

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja, meskipun demikian ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa telah disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja. Hal ini tampak dalam hal tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin.

Terkait dengan cara berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja, tampak bahwa para karyawan tidak selalu berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan keselamatan kerja. Dalam hal berpakain kerja, tampak bahwa para karyawan kadang-kadang berpakaian sesuai dengan setandar kerja yang ditetapkan. Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, para karyawan memiliki tiga macam pakaian kerja (seragam kerja) yang dipergunakan yaitu: baju warna biru putih (digunakan pada bagian penjualan), werpak warna biru (digunakan bagian produksi, bengkel/montir). Kaos warna biru (digunakan pada bagian gudang).

Mengikuti peraturan perusahaan, tampak bahwa para karyawan belum selalu mengikuti peraturan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah dalam hal mengikuti peraturan perusahaan.

(12)

itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan perintah atasan atau cenderung membantah perintah atasan.

Mengikuti cara kerja yang telah ditentukan, tampak bahwa para karyawan tidak selalu mengikuti cara kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan hasil pekerjaan, hal ini tampak dimana para karyawan sudah bisa mengerjakan pekerjaan tanpa harus mengikuti cara kerja yang telah ditentukaan oleh perusahaan.

4.4.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Kemampuan organisasi dalam mengukur kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang organisasi. Hal tersebut disebabkan karena kinerja organisasi itu sendiri yang notabene adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan Ada tiga kriteria yang digunakan menurut Schuller dan Jackson yaitu: “Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Behavior-Based criteria yang memfokuskan pada hasil pekerjaan”. 36

Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini

36

(13)

tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja yang baik oleh para karyawan.

1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam hal Trait-Based Criteria

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki kinerja yang baik dalam hal Trait-Based criteria. Hal ini tampak dimana para karyawan tidak selalu mandiri dalam bekerja. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses dalam bekerja. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa ada beberapa karyawan yang selalu memiliki kemandirian dalam bekerja. Hal ini cukup baik karena sebagai pekerja para karyawan harus memiliki kemandirian dalam bekerja.

Kreatifitas karyawan, terlihat bahwa kadang-kadang ada karyawan yang tidak kreatif pada saat bekerja. Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan. Adapun kreatifitas karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tentu saja dapat memudahkan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.

(14)

langkah-langkah menyelesaikan pekerjaan sehingga nantinya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Ketepatan waktu mengerjakan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan perusahaan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kadang-kadang ada karyawan yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki inisiatif dalam hal inisiatif karyawan, meskipun demikian ada beberapa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa memiliki inisiatif dalam hal menyelesaikan pekerjaan dan pada saat bekerja.

Semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu semangat dalam hal semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu semangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja untuk memenuhi target pekerjaan dan akan meningkatkan kinerja karyawan.

2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Behavior-Based Criteria

(15)

karyawan. Berkaitan dengan kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan, tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal, namun ada beberapa karyawan yang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan.

Kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib, tampak bahwa para karyawan tidak selalu memiliki kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib. Namun demikian, mereka selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh perusahaan.

3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam Hal Outcomes-Based Criteria

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya memiliki kinerja dalam Outcomes-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja oleh para karyawan. Berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan, tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang atau belum memenuhi jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal. Namun ada beberapa karyawan yang memenuhi target jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan.

(16)

Ambarawa belum sepenuhnya memperhatikan dalam hal seberapa baik hasil yang telah dicapai. Para karyawan terkadang belum memenuhi tuntutan atau memperhatikan seberapa baik hasil yang telah dicapai.

Berkaitan dengan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Tampak bahwa para karyawan selalu memenui target pekerjaan yang telah ditetapkan. Hal ini tentu saja akan membuat perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun sayangnya, ada beberapa karyawan yang tidak memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai yang diinginkan perusahaan.

Kualitas hasil pekerjaan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa kadang-kadang memperhatikan dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kualitas hasil pekerjaan. Para karyawan juga kadang-kadang memperhatikan kualitas hasil pekerjaan mereka. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kualitas hasil pekerjaan masih rendah. kadang-kadang ada karyawan yang tidak memperhatikan kualitas hasil pekerjaan.

4.4.3. Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa

(17)

pada tempat bekerjanya. Mereka menggunakan bahan–bahan dan perlengkapan dengan hati–hati. Mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan menyelesaikan dengan sangat baik.” 37

Hal tersebut dikarenakan disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki keterhubungan. Tentu saja jika disiplin kerja yang dicapai karyawan baik, maka kinerja para karyawan juga baik dan sebaliknya jika disiplin kerja tidak baik maka kinerja karyawan juga tidak baik.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah hubungan positif. Hal ini tampak dari penilaian para karyawan dari sejumlah indikator terkait dengan hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan, hal tersebut dikarenakan masih rendahnya disiplin kerja yang akan mempengaruhi kualitas kinerja karyawan. Karyawan belum selalu mengikuti disiplin kerja yang telah di tetapkan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah atau sering melanggar

peraturan perusahaan, Dalam hal melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja. Hal itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan disiplin dalam bekerja atau cenderung tidak melaksanakan atau memperhatikan disiplin kerja

37

Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,

(18)

Gambar

Tabel 4.4. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja
Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah
Tabel 4.12. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui
Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dokumen penawaran Saudara untuk pekerjaan : Perbaikan Trotoar Kota Purworejo (Alun-alun Purworejo) , bersama ini kami mengundang Saudara pada :. Keterangan

[r]

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “ Identifikasi penanaman nilai-nilai agama anak usia dini pada TK

Hubungan faktor yang mempengaruhi persepsi dengan persepsi petani terhadap program sertifikasi kopi arabika organik menurut hasil penelitian didapati bahwa, faktor

satu register dari CPU berfungsi sebagai pencacah alamat (Program Counter= PCI yang digunakan untuk memegang alamat sebuah instruksi atau data berikutnya yang akan diambil

[r]

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |