• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM PENJUALAN DENGAN ESTIMASI STOK FORECASTING WIGHTED MOVING AVERAGE (STUDY KASUS UD. TIRTA SU’UD JAYA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM PENJUALAN DENGAN ESTIMASI STOK FORECASTING WIGHTED MOVING AVERAGE (STUDY KASUS UD. TIRTA SU’UD JAYA)."

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Oleh :

ACHMAD AFAN

0834010081

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

ACHMAD AFAN

0834010081

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

RANCANG BANGUN SISTEM PENJ UALAN DENGAN

ESTIMASI STOK FORECASTING WIGHTED MOVING

AVERAGE (STUDY KASUS UD. TIRTA SU’UD J AYA)

Disusun oleh :

ACHMAD AFAN

0834010081

Telah disetujui mengikuti Ujian Negara Lisan Periode III Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing I

Dr . Ir . Ni Ketut Sar i, MT. NPT. 19650731 199203 2 001

Pembimbing II

Doddy Ridwandono, S.Kom NPT. 3 7805 07 0218 1

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(4)

ESTIMASI STOK FORECASTING WIGHTED MOVING

AVERAGE (STUDY KASUS UD. TIRTA SU’UD J AYA)

Disusun Oleh :

ACHMAD AFAN

0834010081

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 23 November 2012

Pembimbing :

Rinci Kembang H., S.Si, M.Kom. NPT. 3 7712 08 0168 1

NIP. 19600713 198703 1 001

3.

Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom. NPT. 3 8009 05 0205 1

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(5)

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut :

Nama : ANDRI ISTIFARIYANTO

NPM : 0834010205

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan gelombang III , TA 2011/2012 dengan judul:

“SISTEM PERINGATAN DINI TINGKAT KEKERINGAN DAN PENYUSUNAN POLA TANAM KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DI WILAYAH J AWA TIMUR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE”

Surabaya, 12 Desember 2011 Dosen Penguji yang memeriksa revisi

(6)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, serta serta junjungan kami Nabi Besar

Muhammad SAW yang senantiasa memberikan Syafa’at-Nya bagi kami sehingga

kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang

berjudul “Rancang Bangun Sistem Penjualan Dengan Estimasi Stok Forecasting

Wighted Moving Average (Study Kasus UD. Tirta Su’ud Jaya)” ini disusun

berdasarkan proses Tugas Akhir yang telah kami laksanakan di UD. Tirta Su’ud

Jaya.

Proses penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak di sekeliling kami baik yang membantu secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang paling berharga ini kami ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibu, yang senantiasa mendoakan dan memberikan dorongan

semangat dengan penuh kasih sayang sehingga dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

2. Pandu Eka Wahyudha, S.Kom sahabat yang senantiasa membantu

memberikan dorongan dan semangat.

3. Ir. Sutiyono, MT. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya yang telah

memberikan ijin melakukan Tugas Akhir.

4. Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika,

(7)

5. Bapak Doddy Ridwandono, S. Kom selaku dosen pembimbing yang

senantiasa mengarahkan dengan baik dan benar

6. UD. Tirta Su’ud Jaya yang telah memberikan tempat untuk penelitian Tugas

Akhir ini.

7. Isra Ananda Dwitama, S.Kom., Prima Suryanindra, S.Kom serta seluruh

sahabat ma’nyoo community yang selalu memberikan dukungan positif.

8. Seluruh teman-teman yang ikut serta dalam penyelesaian laporan ini dan

semua pihak yang tidak disebutkan yang telah banyak membantu.

Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dalam

segala aspek pada pelaksanaan Tugas Akhir ini dan jauh dari sempurna, untuk itu

kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Kami berharap semoga

pelaksanaan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi UD Tirta Su’ud Jaya dan ikut

menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu dalam teknologi

informasi. Amin. Terima kasih.

Surabaya, 13 November 2012

(8)

Halaman

1.6.3. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi ... 4

1.6.4. Uji Coba ... 4

1.6.5. Penulisan Buku Tugas Akhir ... 5

1.7. Sistematika Penelitian ... 5

(9)

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 7

2.7. Konsep Dasar Sistem Peramalan Dalam Manajemen Permintaan ... 40

2.8. Beberapa Model Peramalan ... 54

2.9. Model Rata-rata Bergerak Terbobot (WMA) ... 58

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 64

3.1. Pelaksanaan ... 64

3.2. Analisa Sistem ... 64

3.3. Workflow ... 65

3.4. Flowchart Forecasting WMA ... 68

3.5. Diagram Berjenjang ... 73

4.2.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 83

4.2.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 84

4.3. Implementasi Design Antarmuka ... 84

(10)

4.3.2. Tampilan Form Login ... 86

4.3.3. Tampilan Master Pegawai ... 88

4.3.4. Tampilan Master Sopir ... 92

4.3.5. Tampilan Master Customer ... 96

4.3.6. Tampilan Master Operasional ... 100

4.3.7. Tampilan Menu Urusan Transaksi ... 103

4.3.8. Tampilan Order ... 104

4.3.9. Tampilan Sub Menu Permintaan Per-Bulan ... 109

4.3.10. Tampilan Sub Menu Peramalan ... 110

4.3.11. Sub Menu Tracking Signal ... 112

4.3.12. Sub Menu Best Tracking ... 113

4.3.13. Sub Menu Grafik Forecasting... 114

4.3.14. Sub Menu Laporan ... 115

4.3.15. Tampilan Menu Operasional ... 116

4.3.16. Tampilan Sub Menu Operasional ... 117

BAB V UJ I COBA SISTEM ... 121

5.1. Pengujian Admin Interface ... 121

5.2. Pengujian Input Data ... 127

5.3. Pengujian Peramalan ... 128

5.4. Pengujian Tracking Signal ... 131

BAB VI PENUTUP ... 136

6.1. Kesimpulan ... 136

6.2. Saran ... 136

(11)

DOSEN PEMBIMBING I : Dr. Ir . NI KETUT SARI, MT

DOSEN PEMBIMBING II : DODDY RIDWANDONO, S.Kom.

PENYUSUN : ACHMAD AFAN

ABSTRAK

Sistem informasi penjualalan air bersih pada UD. Tirta Su’ud jaya masih memilki banyak kekurangan dan kelemahan dalam hal penyimpanan data pada dokumen yang mengenai pemesanan serta penjualannya. Pada awalnya pencatatan dilakukan secara secara manual sehingga proses kerja akan menjadi lebih lambat dan tidak efektif. Selain itu laporan yang dihasilkan masih berupa catatan tangan yang juga disimpan pada sebuah buku tulis.

Pengerjaan tugas akhir ini dimaksudkan untuk membuat system informasi penjualan air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan transaksi yang ada pada UD. Tirta Su’ud Jaya dalam hal kemudahan penyimpanan data serta pencarian data dan rekap ulang data.

Hasil yang dicapai pada Praktek Kerja Lapangan ini adalah sistem informasi penjualan air bersih ini dapat mempermudah dalam pencatatan data-data yang ada pada UD. Tirta Su’ud Jaya agar lebih efektif serta menghasilkan laporan yang sesuai dengan data yang diinginkan.

Dari permintaan penjualan yang didapatkan nantinya akan dijadikan acuan untuk peramalan sebagai estimasi permintaan penjualan bulan selanjutnya, dari hasil peramalan permintaan bulan selanjutnya dapat diketahui hasil estimasi stok tawas dan kaporit yang digunakan untuk produksi pada bulan selanjutnya.

(12)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami sebuah

peningkatan yang sangat cepat dan pesat. Bidang teknologi informasi merupakan

salah satu peranan penting dalam bidang usaha ataupun bisnis, maka peranan

tersebut harus dipenuhi dengan menyeimbangkan antara penggunaan manual dan

digitalisasi dengan menerapkan teknologi informasi secara baik dan benar.

Salah satu aspek dari bidang teknologi informasi yang penting untuk

dikelola dengan baik dan benar demi kelancaran usaha adalah aspek pengolahan

data. Agar pengolahan data dapat diselesaikan dengan baik, maka hal tersebut

pasti membutuhkan sebuah aplikasi untuk penelusuran lebih lanjut tentang segala

data yang dibutuhkan. Sehingga pengguna dapat lebih efisien dalam waktu.

Pada UD. Tirta Su’ud Jaya merupakan sebuah industri yang bergerak

dalam bidang pengelolaan air bersih. Selama ini UD. Tirta Su’ud Jaya masih

menggunakan sistem pencatatan secara manual. Seperti contohnya pencatatan

penjualan, dan estimasi pengeluaran bahan baku untuk bulan depan.

Pada UD. Tirta Su’ud Jaya ini mengelola air dari mulai air sungai

menjadi air bersih, oleh karena itu pada proses pengelolaan ini memerlukan bahan

baku yang selalu pasang surut digunakan. Pencatatan pemakaian dan penambahan

(13)

Perhitungan estimasi pengeluaran bahan baku pun ini masih

menggunakan perkiraan manual juga. Hal ini yang membuat perhitungan untuk

bulan depan masih belum bisa di rencanakan dari jauh hari.

Oleh karena itu dalam Tugas Akhir ini akan dicoba memberikan

perubahan dalam hal itu. Sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan

mempersingkat waktu. Dengan pencatatan stok bahan baku yang digunakan akan

memudahkan pengarsipan pada UD. Tirta Su’ud Jaya. Juga memberikan

kemudahan dalam membuat estimasi untuk stok yang akan di gunakan pada bulan

selanjutnya dengan menggunakan metode forecasting wighted moving average.

1.2. Rumusan Masalah

Terdapat banyak permasalahan yang terdapat pada UD. Tirta Su’ud Jaya,

beberapa permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana membuat suatu sistem yang berfungsi sebagai pencatatan,

penyimpanan data agar lebih mudah pencariannya apabila sewaktu-waktu

diperlukan yang sesuai dengan sistem yang sudah berjalan?

b. Bagaimana membuat sistem pencatatan penjualan yang dapat meringankan

tugas pegawai front officer?

c. Bagaimana membuat estimasi untuk stok yang akan digunakan pada bulan

selanjutnya dengan menggunakan metode FORECASTING WMA?

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari pembuatan sistem informasi ini adalah

(14)

a. Sistem ini hanya digunakan oleh perorangan dan pegawai yang ditunjuk yaitu

pengambil keputusan (owner) dan pegawai Front Office di UD. Tirta Su’ud

Jaya.

b. Sistem ini hanya memberikan informasi dalam lingkup stok bahan baku yang

ada di UD. Tirta Su’ud Jaya.

c. Memberikan peramalan stok untuk bulan selanjutnya.

d. Hanya meramalkan dengan metode Forecasting Weighted Moving Average,

dengan periode 3, 4, 5 bulan terbobot.

e. Sistem ini hanya melihat dari jumlah permintaan (order) dari produksi yang

ada pada UD. Tirta Su’ud Jaya.

f. Sistem ini tidak melakukan perhitungan keuangan pada UD. Tirta Su’ud Jaya

1.4. Tujuan

Rancang bangun Sistem estimasi Stock pada UD. Tirta Su’ud Jaya ini

memiliki tujuan yaitu dapat memperkirakan stock bahan baku yang digunakan

pada UD. Tirta Su’ud Jaya dengan cara digital atau terkomputerisasi. Selain itu

untuk mengkomputerisasikan pencatatan penjualan yang ada.

1.5. Manfaat

a. Mempermudah owner dalam memperkirakan perencanaan pengeluaran stok

bahan baku produksi pada pada UD . Tirta Su’ud Jaya.

b. Membantu pengersipan dalam pencatatan penjualan yang awalnya masih

manual menjadi terkomputerisasi.

c. Membantu owner dalam pengecekan data yang telah dilakukan pegawai yang

(15)

1.6. Metodologi Penulisan

Metodologi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini meliputi

Studi Literatur, Pengumpulan Data, Perancangan dan Pembuatan Aplikasi, Uji

Coba, dan Penulisan Buku.

1.6.1 Studi Literatur

Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara

kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

1.6.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara identifikasi dan klarifikasi

melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dapat dilakukan analisa

data.

1.6.3 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

Tahap pertama adalah melakukan analisa awal tentang sistem yang akan

dibuat yaitu suatu pemecahan masalah yang dilakukan melalui sistem

terkomputerisasi dengan cara pembuatan aplikasi.

1.6.4 Uji Coba

Tahap akhir dari pembuatan aplikasi ini adalah uji coba, dimana aplikasi

akan melewati tahap pengujian apakah mampu berjalan dengan baik sesuai tujuan

ataukah masih perlu adanya perbaikan sehingga dapat digunakan oleh pengguna

(16)

1.6.5 Penulisan Buku Tugas Akhir

Tahap akhir dari pembuatan tugas akhir ini adalah penulisan buku,

dimana semua tahap yang harus dilakukan untuk pembuatan aplikasi tersebut

sudah selesai.

1.7. Sistematika Penulisan

Secara garis besar, materi laporan Tugas Akhir ini terbagi dalam

beberapa bab agar lebih mudah untuk dipahami. Sistematika susunan laporan

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1.7.1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan dari tugas akhir yang menjelaskan latar

belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan laporan.

1.7.2 BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori pemecahan masalah yang

berhubungan dan digunakan untuk mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini.

1.7.3 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana teori-teori penunjang dan metode

yang sudah dijelaskan pada Bab II, dirancang agar dapat diimplementasikan ke

(17)

1.7.4 BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat

meliputi lingkungan implementasi , implementasi proses dan implementasi

antarmuka.

1.7.5 BAB V UJ I COBA

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi

dalam penelitian ini dan menganalisis keunggulan aplikasi.

1.7.6 BAB VI PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang diambil dari

Tugas Akhir ini serta saran untuk pengembangan lebih lanjut.

1.7.7 DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang

(18)

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Pr ofil Perusahaan

UD. Tirta Su’ud Jaya merupakan suatu industri yang bergerak dalam

bidang penjualan air bersih. UD Tirta Su’ud Jaya yang pada mulanya adalah

sebuah Pabrik Tahu, kemudian dengan adanya transformasi pada tahun 1985 yang

dilakukan oleh pemilik perusahaan, maka Pabrik Tahu ini berubah menjadi

Sebuah Pabrik pengelolaan air bersih.

UD. Tirta Su’ud Jaya ini berlokasi di Jalan Mastrip Karang Pilang Barat

No. 12, Surabaya. Tujuan didirikannya Perusahaan ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk membuka lapangan pekerjaan baru.

b. Memiliki peluang bisnis yang bagus untuk kedepan.

Struktur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan Manager / Pegawai

Front Office

Pegawai Bag. Pengolahan

Air

Sopir Pemilik /

(19)

Usaha yang di kelola oleh UD. Tirta Su’ud Jaya adalah besifat dagang

dengan cara mensuplai air bersih. Pengolahan dan penjernihan air bersih

dilakukan sendiri di perusahaan tersebut.

Sehingga dari asal mulanya air sungai yang keruh, kemudian dengan

melalui proses demi proses, kemudian menjadi air bersih yang siap digunakan

sehari-hari dari mulai kebutuhan mandi, memasak, hingga kebutuhan pekerjaan

tertentu sehingga bisnis ini dirasa sangat diperlukan oleh semua kalangan

masyarakat.

Job Description

a. Pemilik / Pimpinan

Pemilik disini sebagai pimpinan pada UD. Tirta Su’ud Jaya. Selain itu,

pemilik disini juga berwenang untuk mengontrol semua aktivitas dan

membuat segala aturan yang berjalan pada UD. Tirta Su’ud Jaya. Disini

pemilik bertanggung jawab penuh dan memberikan persetujuan untuk segala

kegiatan yang ada pada UD. Tirta Su’ud Jaya.

b. Manager / Pegawai Front Office

Pada bagian manager disini merangkap sebagai pegawai front office. Pada

bagian ini seorang manager yang merangkap sebagai pegawai front office

bertugas untuk melayani penjualan serta pembayaran dari pelanggan.

Manager disini bertanggung jawab menerima order serta menentukan harga

atas persetujuan pimpinan.

c. Pegawai Bagian Pengolahan Air

Pada pegawai bagian ini, bertugas untuk menangani pengolahan air bersih

(20)

d. Sopir

Pada bagian sopir ini, bertugas untuk menangani pengiriman air bersih sampai

diterima oleh customer.

2.2. Konsep Dasar Sistem Infor masi

Sistem adalah Kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling

berkaitan/berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, Contoh :

a. Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware

b. Sistem Akuntansi, dll

Menurut J er ry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat

unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut

dengan lingkungan.

Menurut Anatol Raporot ; Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan

perangkat hubungan satu sama lain

Menurut L. Ackof ; Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau

fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama

lainnya.

Jadi sistem adalah Beberapa komponen yang memiliki fungsi yang

berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

(21)

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Istilah lain dari suatu sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang masing-masing elemen berinteraksi

atau saling mempengaruhi untuk mewujudkan suatu kegiatan bersama.

Untuk mendukung suatu sistem agar berjalan dengan lancar harus

dilandasi dengan beberapa syarat yaitu :

a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

c. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

d. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting

daripada elemen sistem.

e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Karakteristik Sistem a. Komponen (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap

sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat

dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang

disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu

(22)

dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka

perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.Demikian juga bila perusahaan

dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan, karena

dengan batas sistem ini fungsi dan tugas dari subsistem yang satu dengan

lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Segala sesuatu diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi

dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan

atau merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan harus dipelihara dan

dijaga agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang

merugikan harus dimusnahkan dikendalikan agar tidak mengganggu operasi

sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Untuk membentuk satu kesatuan, sehingga

sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

Dengan kata lain output dari suatu subsistem akan menjadi input dari

subsistem yang lainnya.

(23)

e. Masukan Sistem (input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal

Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah

maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan

data adalah signalinput untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi :

Keluaran yang berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh

komputer. Dan Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa

pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan oleh komputer.

g. Pengolah Sistem (process)

Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Meliputi :

Keluaran yang berguna, contohnya Informasi yang dikeluarkan oleh

komputer. Dan Keluaran yang tidak berguna yang dikenal sebagai sisa

pembuangan, contohnya panas yang dikeluarkan oleh komputer

h. Tujuan Sistem (goal)

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang

mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan

kata lain suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu

mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidakmempunyai sasaran,

(24)

Gambar 2.2. Karakteristik Sistem (Sumber : Lecture Notes Parno, S.Kom, M.Msi)

Klasifikasi Sistem standart yang ada untuk membangun sebuah sebuah

sistem informasi adalah :

a. Sistem Abstrak (Abstract System) ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-

ide yang tidak tampak secara fisik (Sistem Teologia yang merupakan suatu

sistem yang menggambarkan hubungan Tuhan dengan Manusia).

b. Sistem Fisik (Physical System) ; merupakan sistem yang ada secara fisik

sehingga setiap makhluk dapat melihatnya (Sistem Komputer, Sistem

Akuntansi, Sistem Produksi dll).

c. Sistem Alamiah (Natural System) ; sistem yang terjadi melalui proses alam

dalam artian tidak dibuat oleh manusia. (Sistem Tata Surya, Sistem Galaxi,

Sistem Reproduksi dll).

d. Sistem Buatan Manusia (Human Made System) ; sistem yang dirancang

oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia

(25)

e. Sistem Ter tentu (Deterministic System) ; beroperasi dengan tingkah laku

yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi

dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; Sistem

Komputer).

f. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) ; sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

(Contoh : Sistem Manusia).

g. Sistem Ter tutup (Close System) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut

ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar

tertutup).

h. Sistem Ter buka (Open System) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan

sistem terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan

berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari

sistem yang digunakan dalam masyarakat modern.

Selain beberapa faktor yang mempengaruhi, Sistem Terotomatisasi

Mempunyai Sejumlah Komponen Yaitu :

a. Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).

b. Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol

(26)

c. Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,

mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung

sistem).

d. Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).

e. Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Setelah mengetahui komponen dari sebuah sistem, Sistem Terotomatisasi

masih harus dibagi Dalam Sejumlah Kategori :

a. On-line Systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input

pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat

berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri

dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya

digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.

b. Real-time Systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan,

perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang

dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan

sistem on- line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya

seperseratus atau seperseribu detik sedangkan online masih dalam skala detik

atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on- line biasanya

hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi

langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.

c. Decision Support System + Strategic Planning System. Sistem yang

memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer

mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.

(27)

sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll.

Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-

fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam

bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.

d. Knowledge-based System. Program komputer yang dibuat mendekati

kemampuan dan pengetahuan seorang pakar.

Akan tetapi dari semua itu kita tidak terlepas dari Pelaku Sistem, yang

Terdiri Dari 7 Kelompok.

a. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas

dan eksekutif.

b. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen

pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,

manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan

manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem

pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat

dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,

misalnya ; “ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu

harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan

programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.

c. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami

organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan

kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala

sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada

(28)

d. Penganalisa sistem ; Fungsi- fungsinya antara lain sebagai Arkeolog yaitu

yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana

sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.

Inovator yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan

pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain. Mediator yaitu yang

menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai,

manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang

mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama. Pimpinan proyek

Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari

programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem

umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain

bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi

porsi penganalisa sistem.

e. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem

berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,

yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan

dapat diformulasikan oleh programmer.

f. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang

telah diterima dari pendesain.

g. Personel pengoper asian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat computer

misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak,

pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang

berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk

(29)

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki

arti bagi penerima dandapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Ada suatu

proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.

Informasi adalah data atau fakta yang telah diproses dan telah memiliki arti yang

bermanfaat terutama dalam kebutuhan komunikasi. Jadi kesimpulannya adalah

informasi itu data yang sudah di proses dan sudah siap di salurkan.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan

informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen

yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi

data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi

biner.

Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi.

Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.

Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara

pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan,

kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data,

kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian

sistem.

Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki

nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik

waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada

suatu range waktu). Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi

(30)

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

b. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

c. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi

biasanya dihubungkan dengan analisis costeffectiveness atau cost benefit.

Definisi Sistem Infor masi

“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang

bermanfaat bagi penggunanya”.

“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk

menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu

organisasi”.

“Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang

mengumpulkan/mengambil, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi

dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan.

“Sekelompok orang, prosedur, input, output dan pengolahannya secara

bersama-sama menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi

(31)

Menur ut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang

diperlukan.

Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi yaitu mengumpulkan,

mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi. Informasi mungkin

dikumpulkan dari lingkungan dalam atau luar dan memungkinkan didistribusikan

ke dalam atau ke luar organisasi.

Komponen fisik Sistem Infor masi

a. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal

untuk interaksi, Media komunikasi data.

b. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan

utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat

lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

c. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

d. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem.

e. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal

dan informal.

Sistem Informasi Formal adalah sistem informasi yang memiliki

prosedur dan kebijaksanaan tertulis dalam dokumen. contoh Undang-undang

(32)

Sistem Informasi Informal adalah sistem informasi yang memiliki

prosedur dan kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen, contoh pemberian

diskon penjualan secara tidak terduga.

Pendekatan Sistem Infor masi

Sistem Informasi dipelajari di berbagai disiplin ilmu, seperti :

a. Ilmu Komputer ; yang berkaitan dengan teori-teori perhitungan, metode

komputasi dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien.

b. Ilmu Manajemen ; yang memberikan penekanan pada model-model normatif

dari pembuatan/pengambilan keputusan dan praktek manajemen.

c. Riset Operasional ; yang berfokus pada teknik-teknik matematis untuk

mengoptimalkan parameter-parameter organisasi yang terpilih, seperti biaya

transportasi, kendali persediaan dan biaya transaksi.

d. SIM ; yang memusatkan pada sistem informasi yang berkaitan dengan

komputer dan merupakan gabungan/kombinasi dari ilmu komputer, ilmu

manajemen dan riset operasional untuk membentuk sistem dan aplikasi.

e. Sosiologi ; yang berpusat pada pengaruh-pengaruh sosial group dan organisasi

dan kegunaan sistem.

f. Ilmu Politik ; yang berkaitan dengan pengaruh-pengaruh politik dan kegunaan

informasi. (mencoba untuk mengubah distribusi keuntungan dalam

masyarakat).

g. Psikologi ; yang menekankan pada respon-respon individual terhadap realitas

sistem dan model- model cognitive dari alasan manusia pekerjaan-pekerjaan,

(33)

2.3. Pengembangan Sistem Infor masi

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada.

Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem. Yaitu dari sistem lama

yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan Adanya

permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang

timbul dapat berupa ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem

yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kebutuhan

informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat,

perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem

yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi

lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam keadaan persaingan pasar

yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil

atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih

kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi

perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat

mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah,

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan

(34)

Per lunya Pengembangan Sistem

Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena

beberapa hal :

a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem

yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa Ketidak beresan

dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Kebutuhan informasi yang

semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan

prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang

baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat

memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi

atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan

rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan

dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan

untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

c. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya

instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti

misalnya peraturan pemerintah

Indikator Diper lukannya Pengembangan Sistem

(35)

b. Pengiriman barang yang sering tertunda

c. Pembayaran gaji yang terlambat

d. Laporan yang tidak tepat waktu

e. Isi laporan yang sering salah

f. Tanggung jawab yang tidak jelas

g. Waktu kerja yang berlebihan

h. Ketidakberesan kas

i. Produktivitas tenaga kerja yang rendah

j. Banyaknya pekerja yang menganggur

k. Kegiatan yang tumpang tindih

l. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan

m. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar

n. Persediaan barang yang terlalu tinggi

o. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien

p. Biaya operasi yang tinggi

q. File-file yang kurang teratur

r. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran

s. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan

t. Investasi yang tidak efisien

u. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat

v. Kapasitas produksi yang menganggur

w. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

Setelah itu sebuah pengembangan sistem juga harus didasari dengan

(36)

a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

d. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses

pengembangan sistem.

e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

f. Jangan takut membatalkan proyek

g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu

Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas,

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.

Pendekatan Klasik(classical approach) disebut juga dengan

PendekatanTradisional (traditional approach) atau Pendekatan

Konvensional(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik

mengembangkansistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life

Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila

mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik

adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit Pendekatan klasik kurang

memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan

sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak

terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan

(37)

(data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision

table). diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya

yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah

berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut

b. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal Mahalnya

biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena

dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang

terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik

yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan

teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada

tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem

menjadi kesulitan.

c. Kemungkinan kesalahan sistem besar Pendekatan klasik tidak menyediakan

kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga

kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem akan menjadi lebih besar.

d. Keberhasilan sistem kurang terjamin penekanan dari pendekatan klasik adalah

kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem,

padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari

pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal

yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.

Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan

Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan

kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan

(38)

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan

teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari

sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan

dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur telah banyak yang diperkenalkan dalam pengembang sistem.

Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk

mengembangkan sistem yang terstruktur.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang

baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat

elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakandi

industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam

mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang

memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,

permasalahan-permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari

sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,

mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran

biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik

(bebas kesalahan).

Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem

a. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem

b. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai

c. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya

(39)

e. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan

dan pemasangan teknologi tidak sesuai

f. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara

2.4. Data Flow Diagram (DFD)

Yang diperhatikan ketahui pembuatan DFD (Data Flow Diagram) adalah

bahwa DFD (Data Flow Diagram) bukan sebuah flowchart. Yang mana proses

dalam DFD (Data Flow Diagram) dapat berjalan secara pararel.

DFD (Data Fow Diagram) dapat dikatakan sebagai penggambaran aliran

data dari sebuah sistem. Data yang tersimpan dan proses dengan proses yang

terhubung dengan data tersebut. Di dalamnya tidak ada sebuah percabangan atau

looping. Semua proses digambarkan di DFD (Data Fow Diagram) walaupun

proses tersebut terjadi dalam waktu berbeda.

Gambar 2.3. Simbol DFD

Entitas adalah sumber tujuan dari alir data yang merupakan lingkungan

(40)

menggambarkan secara phisik, seseorang, atau sekelompok orang ataupun sebuah

sistem lain. Dalam entitas terkadang diperlukan untuk membuat duplikasinya

untuk menghindari anak panah simpang siur. Ditandai dengan garis diagonal

disudut kanan bawah yang menyatakan kalau entitas tersebut lebih dari satu.

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya.

Mempresentasikan dengan menggunakan anak panah. Nama proses ditulis untuk

menjelaskan arti dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran

tersebut. Aliran data dapat menyebar atau menyatu.

Proses adalah suatu pekerjaan, maka dalam menamai sebuah proses

dimulai dengan kata kerja dan diikuti objek. Proses menjelaskan tentang fungsi

yang mentransformasikan data secara umum.

Storage atau penyimpanan adalah komponen yang berfungsi untuk

menyimpan data atau file adalah fungsi yang mentransformasikan data secara

umum.

Dalam pembuatan DFD semua objek harus mempunyai nama. Aliran

data yang telah ada harus diawali dan diakhiri oleh proses. Semua aliran data

selalu dan harus mempunyai tanda arah panah.

DFD (Data Flow Diagram) menggambarkan sistem sebagai jaringan

kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan aliran dan penyimpanan data.

Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah

harus bisa mempresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang

jelas.

Dalam DFD (Data Flow Diagram) level dimulai dari level 0 kemudian

(41)

penurunan tidak semua bagian sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang

sama.

Gambar 2.4. Contoh DFD level 0

Gambar 2.5. Contoh DFD level 1

Dalam DFD (Data Flow Diagram) level dimulai dari level 0 kemudian

turun ke DFD level 1,2 dan seterusnya sesuai kebutuhan. Dalam penurunan tidak

(42)

Aliran data dalam yang masuk dan keluar dalam level X harus

berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level X+1 yang

mendefinisikan proses pada level X tersebut.

2.5. Microsoft Visual Basic.Net 2005

Seperti yang di ketahui, program Visual Basic adalah bahasa

pemrograman yang paling mudah dikuasai oleh para pemula. Dalam versi yang

terbaru ini program Visual Basic.Net 2005 menawarkan banyak kemudahan lagi

dibanding versi-versi sebelumnya, antara lain teknik pemrograman dapat dibuat

lebih terstruktur dan lebih banyak bantuan dalam pemrograman. Jauh lebih mudah

untuk menguasainya dibandingkan dengan versi yang terdahulu, yaitu Visual

Basic 6.0.

Ada banyak perubahan dalam Visual Basic.Net 2005 ini dibandingkan

Visual Basic 6.0, antara lain:

a. Bahasa pemrograman sekarang benar-benar bahasa berbasis objek (Object

Oriented Programming), sedangkan Visual Basic 6.0 bukan bahasa berbasis

objek.

b. Aplikasi dan komponen yang ditulis di Visual Basic.Net 2005 mempunyai

akses penuh ke Net Framework. Sedangkan di Visual Basic 6.0 tidak dikenal

atau digunakan Net Framework.

c. Semua aplikasi yang dibuat beroperasi dalam manajemen Common Language

Runtime (CLR).

Pemrograman berbasis objek (OOP) sendiri adalah suatu pendekatan

(43)

berupa prosedur, event, ataupun variable. Objek satu dapat menjadi bawahan

objek lainnya berdasarkan susunan fungsinya. Artinya suatu objek terdepan terdiri

atas beberapa objek yang memiliki tugas lebih sempit, dan antar objek dapat

saling berinteraksi dalam melaksanakan tugas tertentu.

Dalam Visual Basic.Net 2005, pembuatan aplikasi dimulai dengan

memperkirakan kebutuhan, merancang tampilan, dan selanjutnya diikuti dengan

pembuatan kode untuk program tersebut.

Menjalankan program Visual Basic.Net 2005 sama dengan program

windows lainnya yaitu dengan memilih lalu meng-klik icon yang digunakan untuk

menjalankan program. Berikut proses membuka program Visual Basic.Net 2005.

Gambar 2.6. Kotak Dialog New Project

Jika memilih Windows Application. Maka akan ditampilkan sebuah

ruang kerja dengan sebuah form yang dapat menghasilkan executable file yang

(44)

file tersebut dapat dijalankan pada komputer tanpa harus menginstall Visual

Basic.Net 2005.

Pada tampilan awal jika ingin mengguakan Visual Basic. Net hanya

dengan memilih menu Visual basic kemudian tinggal diawali dengan memilih

project Windows Application yang dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.7. Bidang Kerja standart EXE Visual Basic.Net 2005

Microsoft Visual Basic.Net 2005 memiliki bagian-bagian yaitu toolbox,

menubar, toolbar, jendela form, jendela kode, project explorer, jendela properties,

dan Solution Explorer.

a. Toolbox, yang terdiri atas beberapa kontrol yang akan kita masukkan ke

dalam form aplikasi kita. Kontrol-kontrol ini telah dikelompokkan

berdasarkan kegunaanya, misalnya Common Control, Containers, Dialogs,

dan Printing

(45)

tersebut. File penyusun tersebut dapat berupa file form, file modul, ataupun

file class. Yang masing-masing punya kegunaan tersendiri. Selain itu dengan

solution explorer kita dapat dengan mudah mengorganisasi file-file tersebut.

Misalnya dengan mengkelompokkan fungsi ataupun jenis file ke dalam suatu

folder karena dalam solution explorer tersebut, kita dapat membuat folder dan

memasukkan file-file ke dalamnya.

c. Properties, berguna untuk mengatur property objek kontrol, entah kontrol

form ataupun kontrol-kontrol yang berasal dari toolbox. Dan sifat properties

ini adalah default dari kontrol tersebut. Di dalam kode program yang kita

masukkan, nilai-nilai properties ini umumnya dapat kita ubah.

2.6. Manajemen Per mintaan

Pada dasarnya manajmen permintaan (demand management)

didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk

untuk menjamin bahwa penyusun jadwal induk (master scheduler) mengetahui

dan menyadari semua permintaan produk itu. Manajemen permintaan akan

menjaring informasi yang berkaitan dengan peramalan (forecasting), order entry,

order promising, branch warehouse requirement, pesanan ntar pabrik (interplant

order), dan kebutuhan untuk service parts, seperti: suku cadang untuk

pemeliharaan peralatan, keperluan-keperluan untuk bagian riset dan

pengembangan produk, dll. Secara garis besar aktivitas-aktivitas dalam

manajemen permintaan dapat dikategorikan ke dalam dua aktivitas utama, yaitu:

(1) pelayanan pesanan (order service), dan (2) peramalan (forecasting), seperti

(46)

Dari Gambar 2.8. tampak bahwa aktivitas pelayanan pesanan (order

service) bersifat pasti (certain), sedangkan aktivitas peramalan (forecasting)

bersifat tidak pasti (uncertain).

Pada dasarnya pelayanan pesanan (order service) merupakan suatu

proses yang mencakup aktivitas-aktivitas penerimaan pesanan, pemasukan

pesanan (order entry), serta membuat janji kepada pelangan (order promising)

berkaitan dengan produk dari perusahaan. Proses pelayanan pesanan termasuk

pula penerjemahan apa yang diinginkan oleh pelanggan (customers) ke dalam

bentuk-bentuk yang digunakan oleh pihak pembuat produk (manufacturer) atau

pihak distributor. Pelayanan pesanan pada dasarnya bertanggung jawab untuk

menanggapi kebutuhan pelanggan dan berinteraksi dengan penyusun jadwal induk

(master scheduler) guna menjamin ketersediaan produk

Aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha

memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu

dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat dengan demikian peramalan merupakan

suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa

variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan dapat

menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal.

Berdasarkan uraian diatas kita mengenal dua sumber utama yang

berkaitan dengan informasi permintaan produk, yaitu : (1) ramalan terhadap

produk independent demand yang bersifat tidak pasti (uncertain), dan (2)

pesanan-pesanan (orders) yang bersifat pasti (certain).

Pesanan-pesanan (orders) yang bersifat pasti ini antara lain: pesanan

(47)

area allocations), service or spare parts and samples, distribution center demands

(or branch warehouse demand) dan operasi antar pabrik (interplant demands),

ditangani secara terpisah. Pembahasan dalam buku ini selanjutnya akan

menggunakan istilah ramalan (forecast) untuk prmintaan terhadap parts atau

produk yang telah diketahui dengan pasti (certain).

Gambar 2.8. Aktivitas Utama dalam Manajemen Permintaan

Bagian penjualan biasanya melakukan perencanaan (sales planning)

berdasarkan hasil ramalan penjualan (sales forecast), sehingga informasi yang

dikirim dari bagian penjualan ke bagian production planning dan inventory

control (PPIC) seyogianya memisahkan antara permintaan yang dikembangkan

berdasarkan rencana penjualan (sales plan) yang umumnya masih bersifat tidak

pasti dan pesanan-pesanan (orders) yang bersifat pasti. Dengan demikian nantinya

(48)

permintaan berdasarkan rencana penjualan (sales plan) atau ramalan penjualan

(sales forecast) yang bersifat tidak pasti, dan (2) pesanan-pesanan (orders) yang

bersifat pasti.

Dalam industri manufaktur dikenal adanya dua jenis permintaan yang

sering disebut sebagai independent demand dan dependent demand, yang

merupakan salah satu konsep terpenting dalam master planning.

Pada dasarnya dependent demand didefinisikan sebagai permintaan

terhadap material, parts atau produk yang terkait langsung dengan atau

diturunkan dari struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau untuk

item tertentu. Permintaan untuk material, parts, atau produk yang diturunkan dari

struktur bill of material, harus dihitung dan tidak boleh diramalkan, sebagai

missal adalah produk ban yang terkait langsung dengan struktur bill of material

untuk mobil.

Apabila telah diketahui bahwa kita akan memproduksi 100 buah mobil,

permintaan untuk ban harus dihitung yaitu sebanyak: 100 mobil x 5 buah ban per

mobil = 500 buah ban. (Catatan: satu mobil membutuhkan lima buah ban,

termasuk ban cadangan). Dalam kasus pembuatan mobil ini, permintaan terhadap

produk ban desebut sebagai dependent demand, karena terkait langsung dengan

struktur bill of material untuk produk akhir mobil.

Sebaliknya independent demand didefinisikan sebagai permintaan

terhadap material, parts, atau produk, yang bebas atau tidak terkait langsung

dengan struktur bill of material untuk produk akhir atau item tertentu. Permintaan

untuk produk akhir, parts, atau produk yang digunakan untuk percobaan

(49)

digolongkan ke dalam independent demand. Produk yang tergolong ke dalam

independent demand merupakan obyek untuk peramalan.

Dalam kasus industry mobil, permintaan untuk produk mobil merupakan

independent demand, sehingga permintaan untuk produk mobil dapat diramalkan,

sedangkan permintaan untuk ban yang terkait langsung dengan struktur bill of

material untuk produk akhir mobil harus dihitung. Sebaliknya untuk industry ban,

permintaan untuk produk akhir ban merupakan independent demand, sehingga

dapat diramalkan. Untuk industry ban, permintaan untuk material kain ban tidak

boleh diramalkan, tetapi harus dihitung, karena material kain ban terkait langsung

terhadap atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akhir ban.

Industri tertentu yang sering memproduksi produk itu sendiri, juga

memperoduksi suku cadang (spare parts) untuk pemeliharaan produk itu. Sebagai

misal industry manufaktur yang memproduksi printer computer, katakanlah merk

Hewlett Packard (HP) yang di samping memproduksi printer HP sebagai produk

akhir, juga memproduksi suku cadang Inkjet Print Cartridge (IPC) yang dijual

bebas untuk keperluan pemeliharaan printer Deskjet HP. Katakanlah bahwa

industry HP akan memproduksi 100.000 printer Deskjet Seri tertentu per tahun.

Dalam hal ini katakanlah setiap printer membutuhkan dua unit Inkjet Print

Cartridge (IPC), sehingga IPC yang dibutuhkan untuk 100.000 printer harus

dihitung sebagai: 100.000 x 2 IPC = 200.000 IPC. Dalam hal ini kebutuhan IPC

untuk printer harus dihitung, karena IPC terkait langsung dengan struktur bill of

material untuk printer Deskjet HP itu.

Dalam hal ini permintaan IPC yang digunakan sebagai parts dalam

(50)

sehingga dapat dihitung berdasarkan kuantitas printer Deskjet HP yang akan

diproduksi. Tetapi di samping itu industri HP juga memproduksi IPC untuk

keperluan pemeliharaan produk printer Deskjet yang telah dibeli oleh pelanggan.

Dalam hal ini parts IPC yang dijadikan sebagai suku cadang printer Deskjet HP

yang telah dibeli oleh pelanggan diklasifikasikan sebagai independent demand.

Karena kita tidak mengetahui berapa kebutuhan pasti akan IPC pengganti per-

satuan waktu, suku cadang IPC tidak dapat dihitung tetapi harus diramalkan

berdasarkan data dari permintaan aktual dari pasar pada waktu lalu.

Dalam manajemen permintaan, aktivitas pelayanan pesanan (order

service) merupakan hal yang pasti (certain), sehingga yang diperlukan dari

manajemen industri adalah membuat catatan akurat tentang pesanan yang diminta

oleh berbagai pihak, kemudian menghitung total pesanan yang diterima itu.

Aktivitas pelayanan pesanan dapat dilakukan dengan baik oleh pihak manajemen

industri, karena hanya membutuhkan sistem pengelolaan pesanan yang teratur.

Hal yang perlu diperhatikan secara hati-hati dalam manajemen permintaan adalah

aktivitas peramalan terhadap independent demand, karena bersifat tidak pasti

(uncertain).

Peramalan yang dilakukan oleh Departemen Pemasaran seyogianya

memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Berkaitan dengan hal ini, akan dibahas

secara lebih terperinci tentang sistem peramalan (forecasting system) yang dapat

dijadikan panduan bagi para manajer atau staf yang bertanggung jawab terhadap

(51)

2.7. Konsep Dasar Sistem Peramalan Dalam Manajemen Per mintaan

Pada dasarnya terdapat Sembilan langkah yang harus diperhatikan untuk

menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem permalan dalam manajemen

permintaan, yaitu:

a. Menentukan tujuan dari peramalan.

b. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.

c. Mentukan horizon waktu dari peramalan (jangka pendek, menengah, atau

panjang).

d. Memilih model-model peramalan.

e. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.

f. Validasi model peramalan.

g. Membuat peramalan

h. Implementasi hasil-hasil peramalan.

i. Memantau keandalan hasil peramalan.

Tujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk

meramalkan permintaan dari item-item independent demand di masa yang akan

datang. Selanjutnya dengan mengkombinasikannya dengan pelayanan pesanan

(order service)yang bersifat pasti , kita dapat menetahui total permintaan dari

suatu item atau produk agar memudahkan manajemen produksi dan inventori.

Perencanaan produksi dan inventori, termasuk kapasitas dan sumber daya lainnya

dalam industri manufaktur, seyogianya mengacu kepada data total permintaan

produk di masa yang akan datang. Dengan demikian jelas bahwa tujuan utama

peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk mencapai efektivitas dan

(52)

Pemilihan item-item independent demand yang akan tergantung pada

situasi dan kondisi aktual dari masing-masing industri manufaktur. Namun yang

terpenting bagi manajemen industri adalah memperhatikan bahwa item-item

independent demand adalah item-item bebas atau tidak terkait langsung dengan

struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir yang akan dibuat oleh industri

manufaktur itu. Jelas dalam setiap industri manufaktur, produk akhir merupakan

item independent demand yang dipilih untuk diramalkan.

Penentuan horizon waktu peramalan akan tergantung pada situasi dan

kondisi aktual dari masing-masing industri manufaktur serta tujuan dari

peramalan itu sendiri. Bagaimanapun juga, peramal (forecaster) harus memilih

interval ramalan (forecast interfal) atau bagaimana seringnya mengembangkan

suatu ramalan. Alternative yang umum dipilih menggunakan interval waktu:

harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Disamping itu,

peramal harus memilih banyaknya periode di masa mendatang yang diramalkan.

Alternative ini dapat mencakup periode 12 atau 24 bulan mendatang, atau periode

8, 12, 16, atau 20 triwulan mendatang. Dalam sistem peramalan berlaku aturan

bahwa semakin jauh periode di masa mendatang yang diramalkan dengan asumsi

faktor-faktor lain tetap, hasil ramalan akan semakin kurang akurat. Dengan

demikian, semakin panjang horizon waktu peramalan, hasil-hasil ramalan akan

semakin kurang akurat. Dalam industri manufaktur, pemilihan interval waktu

mingguan dimaksudkan untuk peramalan jangka pendek, sedangkan interval

waktu bulanan untuk peramalan jangka menengah, dan interval waktu triwulan

Gambar

Gambar 2.6. Kotak Dialog New Project
Gambar 2.7. Bidang Kerja standart EXE Visual Basic.Net 2005
Gambar 2.8. Aktivitas Utama dalam Manajemen Permintaan
Gambar 2.9. Tiga Piramida Agregasi dalam Sistem Peramalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan feses sapi, kambing, kuda, ayam broiler, dan isi rumen sebagai media budidaya cacing tanah Eisenia foetida berpengaruh

Sistem operasional angkutan umum yang dapat diterapkan dengan armada Isuzu yaitu: waktu sirkulasi sebesar 80 menit 19 detik untuk trayek Kreneng-Sanur, 58 menit 11 detik untuk

Menurut saya, metode penyeduhan tidak berpengaruh pada kenikmatan kopi karena metode penyeduhan hanya sebuah cara yang dilakukan untuk menentukan jenis penyajian kopi yang

Ada juga tentang ruang dan waktu yang terus berjalan bahkan sedetikpun tidak pernah berhenti dan membuat manusia terus harus belajar dari waktu kewaktu yang sebaiknya belajar

Hasil yang diperoleh bahwa penyadaran kritis yang dilakukan oleh gerakan perempuan KPS2K tersebut telah memenuhi kepentingan gender praktis maupun

Oleh karena itu, air sebagai anugerah Tuhan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat NTT sehingga pemerintah pusat sejak tahun 1990 mulai mengembangkan usaha embung

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Bahwa, DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu kumpulan komponen atau model analisis untuk membuat rancangan sebuah sistem

[r]