SLIDE PERKULIAHAN
METODOLOGI PENELITIAN
CHAPTER 01 - 13
Dr. Ir. Hj. KHODIJAH ISMAIL, M.Si Dosen
Prodi Manajemen Sumberdaya Periaran Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UMRAH Tanjungpinang
CHAPTER 01
Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan
Kebenaran
Apa itu Ilmu Pengetahuan
Setiap kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan selalu berlandaskan filosofi
Hakikat filosofi adalah kebenaran yang diperoleh melalui berpikir logis, sistematis, metodis.
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire
(mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang
dapatdigunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998).
Pengetahuan (knowledge) merupa kan terminologi generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia.
Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.
Apa itu pengetahuan?
• Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau
disadari oleh seseorang.
• Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip, prosedur, yang secara probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna
• Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi
• Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau
akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
• Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori
• Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan
dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional
• Pengetahuan empiris bisa melalui pengalaman pribadi dan dapat
berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Apa itu Kebenaran Ilmiah
Kebenaran yang diperoleh secara mendalam berdasarkan proses
penelitian dan penalaran logika ilmiah.
• Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan
pendekatan pragmatis, koresponden, koheren.
• Kebenaran Pragmatis :
• Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila memiliki kegunaan/manfaat praktis dan bersifat fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
• Kebenaran Koresponden :
• Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila materi
pengetahuan yang terkandung didalamnya berhubungan atau memiliki korespondensi dengan obyek yang dituju oleh
pernyataan tersebut • Kebenaran Koheren :
• Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila konsisten dan memiliki koherensi dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar
Dari mana proses ilmu dimulai?
•
Menurut Aliran Rasional (aliran Baconian)
Proses ilmu dimulai dari data. Kumpulkan sejumlah
fakta, cari hubungan-hubungan, dan simpulkan dalam bentuk teori. Ilmu dikembangkan secra induktif. Model ini melahirkan pendekatan penelitian kualitatif.
•
Menurut Aliran Hipotetiko-Deduktif (Model Ilmu
Tradisional)
Proses ilmu dimulai dengan serangkaian aksioma yang berasal dari berbagai sumber (teori), kemudian
mengubah teori ke dalam konsep yang dapat diamati. Teori menjadi landasan utama dalam mengugkapkan fenomena yang diamati. Model ini melahirkan
APAKAH PENELITIAN ITU ?
• KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999: PENELITIAN adalah
kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
• Penelitian (Research) dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Atau, rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu
permasalahan.
• Penelitian adalah serangkaian upaya yang bertujuan
untuk mengungkapkan fenomena dalam rangka mencari kebenaran ilmiah.
Unsur-unsur Pokok Penelitian
• Teori
• Serangkaian asumsi atau definisi yang saling berkaitan untuk menerangkan, menjelaskan, dan meramalkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan
antarkonsep.
• Konsep
• Konsep adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak suatu relatias (kejadian,
keadaan, perilaku, dan lain-lain) yang menjadi fokus perhatian. Konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan hal-hal khusus.
• Variabel
• Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Dengan kata lain, variabel adalah konstruk yang memiliki variasi nilai.
Jenis-jenis Penelitian • Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi ada tiga jenis:
• Penelitian deskriptif : mengetahui nilai variabel mandiri; satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan dengan variabel lain
• Penelitian comparatif : bersifat membandingkan variabel-variabel penelitian
• Penelitian asosiatif : mengetahui hubungan/pengaruh dua variabel atau lebih. Penelitian Asosiatif terbagi dua: Korelasional dan Kausal
• Penelitian Menurut Tujuan
– Penelitian Murni/Dasar
• Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada.
– Penelitian Terapan
• Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
– Penelitian Evaluasi
• Penelitian Menurut Analisis Data • Penelitian Kuantitatif
• Penelitian Kualitatif • Penelitian Campuran
CHAPTER 02
Metode Mencari Kebenaran (Menurut Charles Pierce)
• Metode Keteguhan (Method of Tenacity)
Orang berpegang teguh pada suatu pendapat karena pendapat itu sudah diyakini kebenarannya sejak lama.
• Metode Otoritas (Method of Authority)
Sesuatu diyakini kebenarannya dengan cara merujuk pada pernyataan orang yang dianggap ahli atau
memiliki otoritas.
• Metode Intuisi (Method of Instuition)
Sesuatu dikatakan benar berdasarkan kayakinan yang tidak perlu pembuktian lagi.
• Metode Ilmiah (Scientific Method)
Kebenaran diperoleh dengan menggunakan prosedur yang berlandaskan pada kaidah-kaidah ilmu.
Apa itu metode ilmiah
• Adalah suatu metode ilmiah yang harus taat kepada
hukum-hukum logika
• adalah suatu interrelasi yang logis dari fakta-fakta • adalah suatu proses yang terdiri dari eksperimentas • atau observasi untuk memperoleh fakta-fakta dan • pemberian argumentasi atas postulat yang telah • diterima, unruk menyatakan interrelasi antar fakta, • serta hubungan antara fakta dengan „body of
• knowledge‟
• Penelitian dimulai dari hasrat keingintahuan atau
permasalahan,
• diteruskan dg penelaahan landasan teoritis dlm • kepustakaan untuk mendapatkan jawaban atau
hipotesis,
• dirancang dan dilakukan pengumpulan fakta atau
data,
• dilakukan analisis data melalui uji hipotesis
ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan permasalahan terjawab, timbul permasalahan baru
APA KRITERIA METODE ILMIAH?
• 1. Berdasarkan fakta
• 2. Bebas dari prasangka
• 3. Menggunakan prinsip analisis • 4. Menggunakan hipotesis
• 5. Menggunakan ukuran obyektif • 6. Menggunakan teknik kuantifikasi
CHAPTER 03
Tahapan Penelitian dan Pengenalan
Usulan Penelitian
APA SAJA TAHAPAN PROSES PENELITIAN
• Identifikasi, pemilihan dan perumusan permasalahan
penelitian
• Studi kepustakaan • Perumusan hipotesis
• Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi
operasional variabel
• Penyusunan rancangan penelitian
• Penentuan alat pengambil data (instrumen) • Pengumpulan, pengaturan dan analisis data • Membuat generalisasi dan kesimpulan
CHAPTER 04
How to Developing Your
Research Question
Aku tahu Area umumnya, tapi
Saya tidak yakin pertanyaan penelitian
saya
….
Ada 3 hal penting untuk pertanyaan
penelitian yang baik:
1. Definisikan penyelidikan
2. Tetapkan batas-batas
3. Tentukan arahnya
Petakan Konsep Topik Penelitian
Yang Potensial
Dari topik-topik menarik menjadi pertanyaan
penelitian yang memungkinkan:
• Sebuah 'angle' untuk penelitian Anda dapat datang dari wawasan yang berasal dari:
a. pengalaman pribadi b. teori
c. pengamatan
d. isu-isu kontemporer
e. keterlibatan dengan literatur
• Kemudian persempit, klarifikasi, dan definisikan ulang pertanyaan Anda adalah penting untuk proses penelitian. • Kemudian bentukkan 'pertanyaan' yang harus dilihat
sebagai suatu proses berulang-ulang dengan cara banyak membaca dan melakukan semua tahapannya.
Siklus Pengembangan
Pertanyaan Penelitian
Petakan kembali konsep
yang sudah direvisi
Attraction to opposite sex School ridicule Peers Media Parents Diet ads You’re so pretty!! Desire to be popular
Do parents teach their daughters that worth is dependent on external beauty? Compliments Thin TV Stars Magazine Models Poor Self Image in Young Girls Size of ‘stars’ is newsworthy Weight obsessed mother
You look so nice in that!
Do young girls have an unrealistic perception of normal?
Checklist Pertanyaan Yang Baik:
Adalah pertanyaan ini tepat untuk saya?- Apakah pertanyaan ini terus saya minati? - Bisakah saya mengelola setiap kemungkinan
potensi bias / - subjektivitas?
Apakah pertanyaan ini tepat untuk ke lapangan?
- Akankah menjadi temuan yang dianggap signifikan? - Akankah memberikan kontribusi?
Apakah pertanyaan sudah diartikulasi dengan baik?
- Apakah terminologinya sudah didefinisikan dengan baik
Apakah pertanyaan ini memungkinan untuk
dilaksanakan/diteliti (Is the question doable?)
- Dapatkah informasi dikumpulkan dalam upaya untuk menjawab pertanyaan?
- Apakah saya memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk mengakses informasi ini? - Jika tidak, bisa keterampilan saya dikembangkan? - Apakah saya dapat melakukan itu semua dengan
keterbatasan waktu saya?
- Apakah saya memiliki biaya melebihi anggaran saya? - Apakah ada potensi masalah etika?
CHAPTER 05
What is Research?
• Directed
• Purposive
• Collection of data
• To shed light on
• A theory
Executed according to a plan
Goal-oriented, with measurable objectives
Untuk penelitian empiris, data yang digunakan untuk melihat apakah
teori adalah "benar"
Semacam test untuk teori
Satu set pernyataan tentang realitas, agak disederhanakan, mungkin mengatakan
Jenis-jenis Teori
Pictorial: Sebuah gambaran sebuah realita
Descriptive: Satu dimensi yang membedakan elemen/fenomena
Associational: Satu pernyataan yang menyebutkan bagaimana fenomena muncul dan hilang
Causal: Satu pernyataan yang mengatakan bahwa satu fenomena menyebabkan fenomena yang lain
Implicational: Satu pernyataan yang mengatakan bahwa beberapa fenomena menyiratkan fenomena yang lain
Operational: Serangkaian kondisi yang membuat sesuatu terjadi atau menyebabkan bagian realita lain yang muncul
CONTOH TEORI
• Teori tingkah laku ikan
• Teori perubahan sosial
• Teori perubahan iklim
• Teori pengelolaan sumberdaya perairan
• Teori pembangunan wisata bahari
• Teori mitigasi bencana
• Teori adopsi dan inovasi
CHAPTER 06
Mengapa desain riset diperlukan?
• Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian.
• Desain penelitain akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian.
• Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat
Kita dapat mengelompkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang.
1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya. 1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data 1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
1. Penelitian eksperimental 2. Penelitian ex post facto
4. Desain penelitian menurut tujuannya 1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif 3. Penelitian asosiatif
1. DESAIN SURVEI
Suatu penelitian survei atau survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survei dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif,
deskriptif maupun eksperimental.
Mutu survei antara lain bergantung pada: Jumlah orang yang dijadikan sampel
Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki
Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut
TEORI STATUS HIPOTESA HIPOTESA GENERALISASI OBSERVASI Penyusunan Konsep
Penyusunan Proposisi Deduksi Logika
Pengujian Hipotesa Pengukuran penyederhanaan Informasi Perkiraan parameter Interpretasi Penyusunan Instrumen, Penyusunan Skala, Penentuan Sampel Inferensi Logika
Kelebihan dan Kekurangan Desain Survey
Kelebihan
• Melibatkan sejumlah besar orang untuk
mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum. Perlu diusahakan agar sampel itu benar-benar mewakili
keseluruhan kelompok yang diselidiki.
• Dalam survei dapat digunakan berbagai
teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan observasi menurut pilihan si peneliti.
• Dalam survei sering tampil
masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat eksploratif.
• Dengan survei peneliti dapat membenarkan
atau menolak teori tertentu.
• Biaya survei relatif murah bila digunakan
angket, dibandingkan dengan wawancara langsung
Kekurangan
• Survei biasanya meneliti pendapat atau
perasaan populasi yang tidak mendalam, apalagi bila menggunakan angket.
• Pendapat populasi yang disurvei antara lain
mengenai soal-soal yang mengandung unsur emosi dan politik, seperti pendapat, mudah berubah-ubah dalam jangka waktu singkat karena pengaruh pidato atau
ceramah pada calon partai melalui televisi atau tulisan dalam surat kabar.
• Tidak ada jaminan bahwa angket dijawab
oleh seluruh sampel. Besar kemungkinan ada perbedaan antara mereka yang
menjawab dan yang tidak menjawab. Kesimpulan yang diambil didasarkan atas jawaban yang masuk saja, tidak
sepenuhnya dapat dipercayai sebagai pendapat keseluruhan sampel dan dengan sendirinya pendapat keseluruhan populasi.
Berkaitan dengan perumusan
masalah ?
Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
Apakah datanya bisa diperoleh ?
Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
Berkaitan dengan tinjauan
teoritis
Teori-teori apa yang dapat mendukung
penelitian ?
Dari
mana
kita
dapat
teori-teori
pendukung penelitian ?
Apakah sudah ada penelitian terdahulu
yang relevan ?
Bagaimana bentuk kerangka pemikiran
Berkaitan dengan perumusan
hipotesis
Apakah
penelitian
memerlukan
hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang
Berkiatan dengan desain
penelitian
• Bagaimana desain perumusan masalahnya ? • Bagaimana desain landasan teoritisnya ?
• Bagaimana desain perumusan hipotesisnya? • Bagaimana skala pengukurannya ?
• Berapa jumlah sampel yang diperlukan ? • Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
• Instrumen apa yang akan digunakan dalam
Berkaitan dengan penentuan variabel
dan sumber data
1.
Variabel apa saja yang akan diteliti ?
2.Dari mana data akan kita peroleh ?
Berkaitan dengan pengumpulan data
1.
Data apa saja yang harus dikumpulkan ?
2.
Bagaimana instrumen untuk mengumpulkan
data ?
3.
Siapa yang akan mengumpulkan data ?
4.
Berapa biaya untuk mengumpulkan data ?
5.
Berapa
tenaga
yang
diperlukan
untuk
mengumpulkan data ?
6.
Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi
untuk mengumpulkan data ?
1.
Bagaimana format untuk tabulasi data ?
2.Siapa yang akan menabulasi data ?
3.
Berapa lama proses tabulasi data ?
4.
Alat analisis apa yang akan digunakan ?
5.Sofware apa yang akan digunakan untuk
analisis data ?
Berkaitan dengan pembuatan
kesimpulan dan saran
Bagaimana cara penyampaian kesimpulan ? Untuk siapa saja saran yang akan diberikan ?
Berkaitan dengan penyusunan laporan
Bagaimana format laporan penelitian ? Siapa saja yang akan membaca laporan ? Berapa banyak laporan akan digandakan ?
Berapa kali presentasi hasil penelitian dilakukan ? Kepada siapa presentasi hasil penelitian dilakukan ?
DESAIN VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian: Gejala yang
nilainya bervariasi.
Gejala yang nilainya selalu tetap tdiak
dapat diguanakan sebagai varibel
penelitian.
CHAPTER 09
Apa itu variabel Penelitian?
• Variabel adalah semua ciri atau faktor yg
dapat menunjukkan variasi
• Definisi operasional variabel digunakan
untuk menentukan alat atau instrumen
untuk pengambilan data yang akan
digunakan
KLASIFIKASI VARIABEL
Menurut fungsinya : variabel sebab, var
penghubung dan variabel akibat
Variabel sebab dibedakan atas variabel
bebas, var moderator, var kendali dan
var random (rambang)
VARIABEL BEBAS
(independent variables
) : • Faktor yang menjadi pokok pemasalahan ygingin diteliti
VARIABEL PENGHUBUNG (
intervening
variables
)• Sesuatu yg terjadi, tetapi tidak dpt diamati secara langsung peristiwanya, tetapi dpt diamati hasilnya
VARIABEL TEGANTUNG (
dependent
variables
)• Atau var kriteria, adalah var yg besarnya tergantung dari var bebas yang diberikan dan diukur untu menentukan ada/tdknya pengaruh
VARIABEL RANDOM adalah variabel sebab yang diabaikan pengaruhnya
VARIABEL MODERATOR adalah variabel yang penting tetapi tidak diutamakan
VARIABEL KENDALI atau VARIABEL
KONTROL adalah variabel yg dikendalikan atau dikontrol, dibuat sama antara kelompok yg diteliti
Jika hanya terdapat satu variabel tergantung,
maka data yg diperoleh disebut data
univariat, bila lebih dari satu disebut data
multivariat
1. Variabel Nominal ( Skala Nominal ) :
- variabel yang variasinya tidak menunjukkan perurutan atau kesinambungan ( Berdiri sendiri )
- Misal : gol. Darah , jenis kelamin , suku bangsa dll.
2. Variabel Ordinal ( Skala Ordinal ) :
- Variabel yang batas variasi nilai satu ke yang lain tidak jelas, sehingga yg dapat dibandingkan hanya penjenjangan ( lebih tinggi, sama, lebih
rendah ). - Misal : tingkat pendidikan, tingkat kesembuhan dll.
3. Variabel Interval ( Skala Interval ) :
- Variabel yg batas variasi nilai satu dg yang lain JELAS, jarak SAMA dan bisa dibandingkan.
- memiliki sifat-2 nominal, ordinal tp tidak punya nilai NOL absolut.
4. Variabel Rasio (Skala Rasional) :
Disamping intervalnya jelas, dan mempunyai nilai NOL Absolut.
CHAPTER 10
APA ITU HIPOTESIS PENELITIAN
• Merupakan dugaan atas jawaban dari permasalahan
penelitiannya (hipo = lemah, tesis = pernyataan)
• Jika penelitian ada hipotesisnya, maka harus diuji,
apakah diterima/ditolak
• Harus ada kesimpulan pada setiap hasil pengujian
hipotesis
• Bagi penelitian yg tidak menggunakan hipotesis,
hipotesis tdk berguna sama skali
• Hipotesis merupakan ramalan, ketepatannya
tergantung pd landasan teoritis yg digunakan
• Pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah tetapi
yang kebenarannya belum teruji secara empirik.
• Jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan
yang kebenarannya akan dibuktikan dg penelitian yang akan dilakukan
• Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian. Jawaban
sementara tersebut diperoleh melalui
kerangka berpikir yang didasarkan pada
kajian secara analisis dan konklusif. Jika dalam
kajian teoritik diambil teori-teori yang sudah
mapan, maka peneliti memiliki landasan
berpijak yang kuat untuk menyusun
• Hipotesis seperti ini disebut hipotesis
asumsi yaitu hipotesis yang dapat
dirumuskan sebelum data terkumpul.
Jika teori-teori mengenai variabel
penelitian masih baru atau belum mapan
maka peneliti belum memiliki dasar yang
kuat untuk menyusun kerangka berpikir
bagi perumusan hipotesis.
4 CIRI POKOK HIPOTESIS
Merupakan kalimat deklaratif
Mengekspresikan korelasi 2 variabel atau
lebih.
Merupakan jawaban tentatif terhadap
permasalahan
Memungkinkan untuk dibuktikan secara
• Harus menyatakan hubungan
• Harus sesuai dgn fakta
• Harus berhubungan dgn ilmu, serta sesuai dan
tumbuh dgn ilmu pengetahuan
• Harus dapat diuji
• Harus sederhana
Jenis-jenis Hipotesis
• Hipotesis Kerja / Alternatif / H1 :
Hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yg akan dilakukan.
- Misal : Terdapat Hubungan antara …… dg ……. Terdapat pengaruh …… terhadap ……. Terdapat perbedaan antara ………..
Ada hubungan antara ………… dg ……….
• Hipotesis Null / Nihil :
- Kebalikan dari hipotesis alternatif.
- Misal : Tidak ada hubungan antara ………….. Dg ……….
• Hipotesis Tandingan :
- Hipotesis dr variabel luar yang mrpk tandingan var. pengaruh pada hipotesis kerja.
MENGUJI HIPOTESIS
• Pada hakekatnya adalah menguji validitas hipotesis
• Pengujian dpt dilakukan dg pendekatan : (a) menguji konsistensi thd logika
- prosedur logika induktif-analitis
- prosedur logika deduktif-verifikatif - met pembuktian logika Canon-Mill (b) mencocokkan dg data yang ada
- melalui ekspeimentasi dan atau observasi - dianalisis dg statistik dan disimpulkan
METODE LOGIKA CANON-MILL
oleh John Stuart Mill
Aksioma yg dipakai :
• Apa yang terjadi selalu ada
penyebabnya
• Jika ada perbedaan efek, selalu ada
perbedaan sebab
• Tiap efek merupakan penyebab efek
berikutnya
5
MACAM PROSEDUR PEMBUKTIAN
HIPOTESIS MENURUT CANON-MILL
1. METODE KESAMAAN - agreement
2. METODE PERBEDAAN – difference
3. METODE KESAMAAN & PERBEDAAN
4. METODE PERTINGGAL RESIDUAL
5. METODE VARIASI BERIRING –
5
MACAM PROSEDUR PEMBUKTIAN
HIPOTESIS MENURUT CANON-MILL
1. METODE KESAMAAN - agreement
Dalam situasi-1, ada unsur P, Q, dan RSituasi 1 dapat menyebabkan efek E Dalam situasi-2 ada unsur A, B dan R Kesimpulan :
Ada hubungan antara R dengan E, atau E disebabkan oleh R
Kelemahan : E dpt juga disebabkan oleh
bukan krn R saja, dan ini hanya berlaku bila dlm situasi-1 ada unsur P & Q, sit-2 ada A & B
2. METODE PERBEDAAN – difference
• Dalam situasi-1 ada unsur P, Q dan R
• Situasi-1 dapat menyebabkan efek E
• Dalam situasi-2 ada unsur P, Q tetapi
tdk ada R
• Situasi-2 tidak dapat menghasilkan
efek E
Kesimpulan
• ada hubungan antara R dengan E, atau
R dapat menyebabkan E
3. METODE PERSAMAAN DAN PERBEDAAN • Dalam situasi-1 ada unsur A, B dan C
• Situasi-1 dapat menghasilkan efek E • Situasi-2 ada unsur C, P dan Q
• Situasi-2 dapat menghasilkan efek E
• Dalam situasi-3 ada unsur A, B tapi tdk ada C • Situasi-3 tidak dapat menghasilkan efek E
• Dalam situasi-4 ada unsur P, Q tapi tdk ada C • Situsai-4 tidak dapat menghasilkan efek E • Kesimpulan : ada hubungan C dan E, atau E
4. METODE PERTINGGAL RESIDUAL
• Situasi-1 dapat menghasilkan situasi-2 • Dalam situasi-1 tdpt unsur A yg dpt
menyebabkan adanya unsur P dalam situasi-2 • Dalam situasi-1 tdpt unsur B yg dpt
menyebabkan adanya unsur Q dalam situasi-2 • Dalam situasi-1 ada unsur X dan situasi-2 ada Y Kesimpulan :
• Ada hubungan antara X dan Y, atau Y disebabkan X
5. METODE VARIASI BERIRING
• Ada unsur A dlm situasi-1, ada X dlm situasi-2 • Ada unsur B dlm situasi-1, ada Y dlm situasi-2 • Ada unsur C dlm situasi-1, ada Z dlm situasi-2 • Jika tdk ada unsur D dlm situasi-1, dan idak
ada Z dlm situasi-2 Kesimpulan :
KURVA DISTRIBUSI NORMAL:
PENGUJIAN DUA SISI
0 +z/2 - z/2
PenolakanHo PenolakanHo
PEGUJIAN SATU SISI: SISI
KANAN
Penerimaan Ho PenolakanHo
+z 0
PENGUJIAN SATU SISI: SISI KIRI
- z
PenolakanHo Penerimaan Ho
CHAPTER 11
Menentukan Pendekatan
PENDEKATAN PENELITIAN
• PENELITIAN KUANTITATIF
• PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF
•
Kuantitatif adalah pendekatan dalam
penelitian atau biasa disebut dengan
model atau nuansa penelitian dengan
pengolahan
dan
penyajian
data
mempergunakan metoda statistika yang
memungkinkan
peneliti
untuk
CIRI-CIRI PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN
KUANTITATIF :
• Memiliki variable, sub variable serta
indikator-indikator sub variable yang jelas;
• Memiliki hipotesis penelitian;
• Memiliki populasi dan sample penelitian; • Memerlukan instrument dan teknik
pengumpulan data;
• Memiliki angka-angka sebagai data penelitian
untuk dianalisis;
FORMAT PENELITIAN KUANTITATIF
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAANA. Kajian/ Landasan Teori 1. Konsep Variabel
2. Teori – Teori yang Mendukung B. Kajian/ Hasil Penelitian Terdahulu C. Kerangka Pemikiran
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian
B. Populasi dan Sampel C. Definisi Operasional D. Instrumentasi Penelitian
E. Metode/ Teknik Pengumpulan Data F. Analisis Data
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis C. Pengujian Hipotesis
D. Diskusi/ Pembahasan E. Keterbatasan Penelitian BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi Hasil Penelitian C. Saran – Saran
CHAPTER 12
Populasi, Sampel dan
Teknik Sampling
POPULASI DAN SAMPLING PENELITIAN
Populasi: jumlah keseluruhan obyek yang diteliti (N)
Sample: sebagian jumlah obyek yang diteliti (n)
Teknik sampling:
Teknik random (acak) & teknik non-random Teknik random :
1. simpel random sampling " representasi, tabulasi 2. stratified random sampling " bagi populasi yg
terstrata
3. cluster random sampling " populasi besar & heterogen
Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala :
Kendala biaya Kendala waktu Kendala tenaga
Polulasi yang tidak terdefinisikan
Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.
Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
SAMPEL
• PENELITI DAPAT MENELITI SELURUH ELEMEN
POPULASI (SENSUS) ATAU MENELITI SEBAGIAN ELEMEN POPULASI
• PENELITI MENGALAMU KESULITAN MENELITI
SENSUS JUKA, SEJUMLAH ELEMEN POPULASINYA RELATIF BANYAK ATAU SULIT DIHITUNG
• KENDALA PENELITI: KETERBATASAN WAKTU,
BIAYA, DAN TENAGA
• KARENA ALASAN PRAKTIS DAPAT MENELITI
SEBAGIAN ELEMEN POPULASI SEBAGAI SAMPEL.
• ANGGOTA SAMPEL DISEBUT SUBJECT
• Macam-macam cara untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi.
• Beberapa ahli mengemukakan berbagai cara yang berbeda
ALASAN PENELITIAN SAMPEL
• JUMLAH ELEMEN POPULASI RELATIF BANYAK
• KUALITAS DATA YANG DIHASILKAN OLEH PENELITIAN SAMPEL SERING LEBIH BAIK DIBANDINGKAN DENGAN HASIL SENSUS KARENA PROSES DAN ANALISIS DATA SAMPEL AKAN LEBIH TELITI
• PROSES PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKAN DATA SAMPEL RELATIF LEBIH CEPAT DARIPADA SENSUS
ALASAN SENSUS
• JIKA ELEMEN-ELEMEN POPULASI
RELATIF SEDIKIT DAN VARIABILITAS
SETIAP ELEMEN RELATIF TINGGI
(HETEROGEN)
• SENSUS JUGA LEBIH
BANYAK/LAYAK DILAKUKAN JIKA
PENELITIAN DIMAKSUDKAN UNTUK
MENJELASKAN KARAKTERISTIK
HUBUNGAN SAMPEL DAN
POPULASI
• BERDASARKAN SEBAGIAN DARI ELEMEN
POPULASI YANG DIKUMPULKAN DAN ANALISIS, HASILNYA DIHARAPKAN DAPAT MENJELASKAN KARAKTERISTIK SELURUH POPULASI
• ANALISIS DATA SAMPEL SECARA KUANTITATIF MENGHASILKAN STATISTIK SAMPEL YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI
• STATISTIK MERUPAKAN UKURAN NUMERIS YANG DIHITUNG DARI PENGUKURAN SAMPEL • PARAMETER ADALAH UKURAN DIKRIPSI
NUMERIS YANG DIHITUNG DARI PENGUKURAN SAMPEL
KRITERIA PEMILIHAN SAMPEL
• PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKANSAMPEL YANG REPRESENTATIF AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK DIGENERALISASI • KRITERIA SAMPEL MENCAKUP: AKURASI
DAN PRESISI
• AKURASI: UKURAN SAMPEL YANG AKURAT ADALAH SEJAUH MANA STATISTIK SAMPEL DAPAT MENGESTIMASI PARAMETER
POPULASI DENGAN TEPAT
• PRESISI: SEJAUH MANA HASIL PENELITIAN BERDASAR SAMPEL DAPAT
MEREFLEKSIKAN REALITAS POPULASI DENGAN TELITI
PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL
• MENGIDENTIFIKASI POPULASI TARGET9YAITU POPULASI SPESIFIK YANG
RELEVAN DENGAN TUJUAN MASALAH PENELITIAN
• MEMILIH KERANGKA PEMILIHAN SAMPEL • MENENTUKAN METODE PEMILIHAN
SAMPEL
• MERENCANAKAN PROSEDUR PEMILIHAN UNIT SAMPEL
• MERENCANAKAN PROSEDUR PEMILIHAN UNIT SAMPEL
• MENENTUKAN UKURAN SAMPEL • MENENTUKAN UNIT SAMPEL
KERANGKA SAMPEL
• KERANGKA SAMPEL ADALAH DAFTAR ELEMEN POPULASI YANG DIJADIKAN DASAR UNTUK MENGAMBIL SAMPEL • METODE PEMILIHAN SAMPEL SECARA
GARIS BESAR: PEMILIHAN SAMPE ACAK DAN TIDAK ACAK
PEMILIHAN SAMPEL SECARA ACAK (PROBABILITY SAMPLING METHOD)
• DISEBUT JUGA PROBABILITY SAMPLING METHOD ATAU RANDOMLY SAMPLING METHOD YANG TERDIRI DARI:
1. SIMPLE RANDOM SAMPLING 2. SYSTEMATIC SAMPLING
3. STRATIFIED RANDOM SAMPLING 4. CLUSTER SAMPLING
METODE PEMILIHAN SAMPEL
DENGAN NON PROBABILITY
• CONVENIENCE SAMPLING
• JUDGEMENT SAMPLING
• QUOTA SAMPLING
PERBEDAAN METODE PROBABILISTIK
DAN NON PROBABILISTIK TERLETAK
PADA KESEMPATAN TERPILIH
UNIT SAMPEL
• SUATU ELEMEN ATAU SEKELOMPOK
ELEMEN YANG MENJADI DASAR UTK
DIPILIH SEBAGAI SAMPEL
• PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN
KERANGKA SAMPEL DAPAT
DILAKUKAN MELALUI PROSEDUR
TEORI DAN DISTRIBUSI SAMPLE
• TEORI DAN DISTRIBUSI PEMILIHAN SAMPLE PROBABILITAS (PROBABILITY SAMPLING
THEORY) AND DISTRIBUTION.
• DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH SAMPLE YANG MENCERMINKAN KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK POPULASINYA SECARA TEPAT TERGANTUNG DARI DUA FAKTOR: METODE PEMILIHAN DAN PENENTUAN UKURAN SAMPEL
• PEMILIHAN SAMPEL SECARA ACAK LEBIH MEMUNGKINKAN UNTUK MEMPEROLEH SAMPEL YANG REPRESENTATIF
DIBANDINGKAN DENGAN MEMILIH SAMPEL SECARA TIDAK ACAK
SIMPLE RANDOM SAMPLING
MEMBERIKA KESEMPATAN YANG
SAMA DAN TIDAK TERBATAS PADA
SETIAP ELEMEN POPULASI UNTUK
PEMILIHAN SAMPEL SISTEMATIK
(SYSTEMATIC SAMPLING)
• MEMILIH SECARA ACAK SETIAP ELEMEN DENGAN NOMOR TERTENTU DARI TABEL NOMOR SEBAGAI KERANGKA SAMPEL
• KELEMAHAN: MEMUNGHKINKAN
TERJADINYA BIAS SISTEMATIS YAITU PENYIMPANGAN SAMPEL DARI TUJUAN
KARENA SISTEMATISASI YANG DIGUNAKAN OLEH PENELITI DALAM PEMILIHAN SAMPEL
PEMILIHAN SAMPEL ACAK
BERDASARKAN STRATA
• STRATIFIED RANDOM SAMPLING• DAPAT DILAKUKAN DENGAN TERLEBIH DAHULU MENGKLASIFIKASI SUATU
POPULASI KE DALAM SUB POPULASI BERDASAR KARAKTERISTIK TERTENTU DARI ELEMEN POPULASI
• DASAR YANG DIGUNAKAN UNTUK STRATIFIKASI SUB POPULASI
DIPERTIMBANGKAN ASPEK RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENELITIAN
• TERDAPAT 2 JENIS STRATIFIED RANDOM SAMPLING: PROPOSIONAL DAN TIDAK
PEMILIHAN SAMPEL
BERDASARKAN KELOMPOK
• PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOK (CLUSTERED SAMPLING)
• PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN ELOMPOK DAPAT DILAKUKAN MELALUI SATU TAHAP/ONE STAGE ATAU BEBERAPA TAHAP (MULTIPLE
STAGE, PENENTUAN UNIT SAMPLE.
• ELEMEN POPULASI DIKELOMPOKAN KE UNIT-UNIT SAMPEL SEPERTI YANG DILAKUKAN
DALAM METODE PEMILIHAN SAMPEL DENGAN STRATIFIED.
• PERBEDAANNYA: METODE INI LEBIH MENEKANKAN PADA HETEROGENITAS
KARAKTERISTIK ELEMEN-ELEMEN PADA MASING MASING UNIT SAMPEL TETAPI KARAKTERISTIK ELEMEN ANTARA KELOMPOK YANG SATU
PEMILIHAN SAMPEL AREA
• METODE INI MERUPAKAN METODE
PEMILIHAN SAMPEL ACAK
BERDASARKAN KELOMPOK YANG
DIGUNAKAN UNTUK MEMILIH SAMPEL
DARI POPULASI YANG LOKASI
GEOGRAFISNYA TERPENCAR
• DITERAPKAN JIKA FAKTOR LOKASI
MENJADI PERTIMBANGAN PENTING
METODE PEMILIHAN SAMPEL
NON PROBABILITY
• CONVENIENCE SAMPLING ELEMEN POPULASI
YANG DIPILIH DARI SUBJEK SAMPLE ADALAH TIDAK TERBATAS SEHINGGA PENELITI MEMILIKI
KEBEBASAN UNTUK MEMILIH SAMPEL YANG PALING CEPAT DAN MURAH
• PEMILIHAN SAMPEL BERTUJUAN: (PURPOSIVE SAMPLING)
• PEMILIHAN SAMPEL BERDASARKAN
PERTIMBANGAN/JUDGEMENT SAMPLING, TIPE PEMILIHAN SAMPEL TIDAK ACAK YANG
INFORMASINYA DIPEROLEH DENGAN
MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN TERTENTU
(UMUMNYA DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN DAN MASALAH PENELITIAN).
• QUOTA SAMPLING: PEMILIHAN SAMPEL TIDAK ACAK BERDASAR QUOTA
KESALAHAN STATISTIK
DISEBABKAN
• KESALAHAN PEMILIHAN SAMPEL: KESALAHAN KERANGKA SAMPEL,
KESALAHAN UNIT SAMPEL, KESALAHAN PEMILIHAN SAMPEL ACAK
• KESALAHAN SISTEMATIK: KESALAHAN RESPONDEN TDK MENGISI SESUAI
KENYATAAN, NON RESPONSE BIAS • RESPONSE BIAS
• KESALAHAN ADMINISTRATIF
• KESALAHAN PEMROSESAN DATA • KESALAHAN PENAWARAN
• KESALAHAN PEWAWANCARA • KECURANGAN PEWAWANCARA
CHAPTER 13
Data, Pengumpulan Data dan
• DATA adalah segala informasi mengenai variabel
yang diteliti
• DATA adalah fakta yang diamati peneliti yang
diberikan oleh suatu situasi tertentu
• DATA adalah fakta tentang suatu situasi • FAKTA adalah sesuatu yang dibuat atau
dihasilkan oleh suatu situasi
• Jadi DATA adalah suatu manifestasi dari situasi
bukan situasi itu sendiri
• Jadi DATA merupakan representasi dari situasi yang „sebenarnya‟
KLASIFIKASI DATA :
1. Berdasarkan sumbernya data ada data primer dan data sekunder
• Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri selama penelitian berjalan. Artinya
bahwa pada waktu penelitian dimulai, data belum ada, baru ada data setelah penelitian berlangsung
• Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
penelitian orang lain. Artinya bahwa waktu penelitian dimulai, data sudah ada. dipakai sbg pelengkap dan referensi
2. Berdasarkan skala pengukurannya, data dibedakan atas skala nominal, ordinal, interval dan rasio
DATA DG SKALA NOMINAL
Angka-angka yang diletakkan dalam skala nominal hanya untuk pembeda antara yang satu dengan yang lain
Ciri dari data nominal adalah cara mendapatkan datanya dengan cara menghitung (counting)
Kategori diskrit, bersifat „mutually exclusive‟, dan angka yang diperoleh tidak bersifat aditif
DATA DG SKALA ORDINAL
Data tersusun atas jenjang, artinya adanya keteraturan
(order) bahwa suatu nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain
Mempunyai jenjang yang berbeda, tetapi selisihnya tidak sama antara kategori satu dengan lainnya
Belum ada sifat aditif maupun sifat multiplikatif (perkalian) Tidak menyatakan nilai absolut, dan skala ordinal bukanlah skala yang mempunyai interval yang sama
DATA DENGAN SKALA INTERVAL
• Pemberian angka pd set obyek yang mempunyai sifat ordinal
ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama dari ciri atau sifat obyek yang diukur
• Jadi pada skala interval, disamping sudah ada keteraturan
atau jenjang, juga sudah mempunyai sifat aditif (dapat dikurangkan atau ditambahkan)
• Ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari obyek
yang diukur
DATA DENGAN SKALA RASIO
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya, ditambah dg satu sifat lain yaitu ukuran ini
memberikan nilai absolut dari obyek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol mutlak, maka ukuran rasio dapat dikalikan dan dibagi. Angka pd skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari obyek yang diukur
• Penyajian dan analisis data penelitian tergantung pada jenis datanya
• Jika data kuantitatif, maka data dapat
disajikan dan dianalisis dg metode statistik
• Jika data kualitatif yang tidak dapat dinyatakan dengan angka, maka metode statistik tdk dapat digunakan
• Untuk mengatur dan menyajikan data kuantitatif digunakan metode statistik
deskriptif, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari data sampel thd populasinya digunakan stat induktif/inferensial
• TIPE DATA PENELITIAN DIBAGI 2: DATA
KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF
• DATA KUANTITATIF MENUNJUKKAN JUMLAH ATAU BANYAKNYA SESUATU, MISALNYA:
JUMLAH PENDAPATAN
• DATA KUALITATIF ADALAH DATA YANG DAPAT
DIKATEGORISASI TETAPI TIDAK DAPAT DI KUANTIFIKASI
• DATA KUALITATIF DAPAT DIJELASKAN MELALUI
PERHITUNGAN JUMLAH SETIAP KATEGORI YANG DIAMATI MISALNYA: JENIS PEKERJAAN
• Pengumpulan
data
dapat
dilakukan dengan teknik :
– Questionare
– Observasi
– Wawancara
• Pengumpulan data adalah suatu proses
pengadaan data primer untuk keperluan
penelitian
• Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan
• Terbagi menjadi 3 : metode pengamatan
langsung, metode dengan menggunakan
pertanyaan dan metode khusus
BENTUK QUESTIONARE
• Bentuk questionare :
– Terstruktur : questionare sudah diberi pilihan
jawaban.
– Tidak terstruktur : responden mengemukakan
jawaban secara bebas.
TEKNIK QUESTIONARE
• Tekniknya:
• Langsung: peneliti memberikan langsung
questionare pada responden
• Post: questionare dikirim melalui post
KELEBIHAN & KELEMAHAN
TEKNIK QUESTIONARE
• Kelebihan: dapat menjangkau responden
lebih banyak, praktis, biaya ringan.
• Kelemahan: jumlah questionare yang
kembali berkurang, waktu pengembalian
bisa tidak tepat, data kurang akurat,
pertanyaan terbatas.
TEKNIK OBSERVASI
• Tekniknya :
– Participant observasi, peneliti ikut langsung ke
lokasi penelitian dan terlibat dalam group
penelitian.
– Contoh
:
ingin
mengumpulkan
data
tentang
kedisiplinan karyawan. Peneliti sementara masuk
menjadi karyawan selama penelitian.
NON PARTICIPANT OBSERVATION
• Peneliti hanya mengumpulkan data primer
atau sekunder tanpa ikut
terlibatdalam group
penelitian.
KELEBIHAN & KELEMAHAN
TEKNIK OBSERVASI
• Kelebihan: data akurat dan lengkap.
• Kelemahan: perlu waktu, biaya dan tenaga
lebih besar dari teknik lain.
WAWANCARA/INTERVIEW
• Tekniknya :
– Face to face: peneliti mewawancarai langsung
responden (bertemu langsung)
– Telephone: wawancara dilakukan lewat
telepon/Hp
– TV confrence: wawancara face to face melalui
media TV
KELEBIHAN & KELEMAHAN
TEKNIK WAWANCARA
• Kelebihan: bebas menggali informasi dari
sumbernya,
data
akurat,
dapat
mengetahui
langsung dari ekspresinya responden menjawab
bohong/jujur.
• Kelemahan:
harus
punya
skill
untuk
mewawancarai, ada kesepakatan waktu/tempat,
menjaga penampilan.
CHAPTER 14
Pengolahan dan Analisis
Data
1.
Pengolahan Data
- Editing
- Koding
- Entry
- Cleaning
2.
Analisis Data
- Univariat
- Bivariat
- Lanjut
3.
Penyajian Data :
- tabel,
- gambar,
- narasi
ANALISIS DATA (2)
ANALISIS BIVARIAT
• Fungsi :
- Melihat distribusi frekuensi 2 variabel - Melihat hubungan antara 2 variabel
• Data nominal + Ordinal : Tabulasi silang , Chi-Square • Data Interval + Rasio : Korelasi , regresi linier dll
ANALISIS LANJUT
• Fungsi :
- melihat pengaruh , perbedaan > 2 variabel - melihat faktor resiko dominan > 2 variabel dll
• Data nominal + Ordinal : regresi logistik dll • Data Interval + Rasio : regresi linier, anova, dll
PENYAJIAN DATA
• Data Nominal + Ordinal :
- Tabel frek. - Pie chart
- Diagram Batang - Grafik
- Tabulasi Silang
• Data Interval + Rasio :
- Tabel
- Histogram + Poligon - Scattergram
CHAPTER 15
Memanfaatkan perpustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan menelaahnya Tidak mungkin suatu penelitian dapat dilakukan
dengan baik tanpa orientasi pndahuluan di perpustakaan (Komidar, 1952*)
Komidar, Joseph S. “Use of the library,”Goode, William J. and Paul .Hatt, Methods in social Reseach. Tokyo, McGraw-Hill Kogakusha, 1952.
Buku referensi (buku acuan)
• Reference=to refer to=menunjuk kepada
• Buku referensi adalah buku yang
menunjukkan informasi tertentu berupa
suatu jawaban atau uraian singkat
• Fakta-fakta dalam buku referensi
dikumpulkan dari berbagai sumber dengan
susunan khusus
Buku referens dibagi dua jenis:
• Jenis yang memberikan informasi langsung spr; kamus, ensiklopedi, direktori, almanak,
kamusbiografi, atlas, buku statisik.
• Jenis yang memberikan petunjuk kepada sumber informasi spt; bibliografi, indeks, abstrak,
Melalui bibliografi seseorang tidak menemukan buku
langsung tetapi memperoleh informasi tentang buku tersebut yaitu data publikasinya, ada kalanya diketahui inti topiknya
Cara menyusun daftar pustaka
• Walaupun suatu rujukan hanya terdiri dari
3 unsur
– penulis, judul dan fakta-fakta
penerbitan- tetapi terdapat berbagai cara
untuk menyusun daftar pustaka
• Tidaklah menjadi soal cara mana yang
dipilih yang penting konsisten
Nama Pengarang
• lengkap supaya mudah diidentifikasi (kalau diminta, baru gunakan singkatan nama depan)
• tak perlu gelar akademik
• cantumkan nama (-nama) yang benar-benar penulis
• lengkapi alamat setiap penulis (alamat pos, e-mail), bisa ditulis dalam catatan kaki
• penyunting dapat meminta konfirmasi dari semua penulis
Penggunaan Catatan Kaki
• Dalam latar belakang permasalahan, penggunaan catatan kaki WAJIB dicantumkan.
• Catatan kaki berfungsi untuk: 1. Menunjuk referensi kutipan.
2. Menjelaskan maksud pernyataan atau istilah tertentu tanpa mengganggu naskah.
3. Mengemukakan pustaka yang harus dibaca. 4. Menyarankan pembaca atas uraian tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA
• Penggunaan pustaka untuk
ditinjau secara singkat pada
dasarnya bermanfaat
menunjukkan aspek ilmiah dalam
penelitian yang akan disusun.
• Pustaka yang digunakan idealnya
adalah pustaka inti yang berkaitan
dengan topik penelitian.
• Pustaka juga menjadi rujukan
konsep yang akan diteliti
ISI TINJAUAN PUSTAKA
• Menyampaikan secara singkat
subtansi pustaka yang berkaitan
dengan topik yang dibahas.
• Uraikan kebaikan pustaka tersebut
sebagai rujukan penelitian.
• Diulas beberapa segi materi yang
menarik dalam buku tersebut,
sehingga perlu menjadi rujukan.
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
SESUAI DENGAN A.P.A
(AMERICAN PSYCHOLOGICAL
ASSOCIATION)
Lihat Lampiran 5
• Penulisan Judul pada sumber referensi dari buku awalan huruf besar hanya pada kata pertama.
• Jika Sumber referensi berasal dari jurnal maka judul dicetak tegak, sedangkan judul jurnal dicetak miring, dan awalan huruf besar pada judul jurnal.
• Data referensi harus benar dan komplit agar daftar yang ditulis akurat, sesuai dengan buku atau sumber aslinya.
• Berikut beberapa contoh penulisan daftar referensi menurut APA:
• Sumber yang terbit secara periodik
• Daftar referensi yang diperoleh mencantumkan periode yang terdapat dalam jurnal, majalah, koran dan sejenisnya:
• Kernis, M. H., Cornell, D. P., Sun, C., Berry, A., & Harlow, T. (1993). There’s more to self esteem than whether it is high or low: The
importance of stability of self esteem. Journal of Personality and
Social Psychology, 65, 1190-1204.
Ket: - 65 Volume
Sumber yang terbit non periodik
• Daftar referensi yang diperoleh mencantumkan judul dan subjudul yang terdapat dalam buku, laporan, brosur, buku manual, dan media audiovisual:
• O’Neil, J. M., & Egan, J. (1992). Men’s and woman’s gender role journeys: Metaphor for healing, transition, and transformation. In B. R. Wainrib (Ed.), Gender issues accros the life cycle (pp. 107-123). New York: Springer.
Sumber referensi dari jurnal (2 penulis):
• Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in organizations. Consulting Psychology Journal:
Sumber referensi dari jurnal (lebih dari 5 penulis):
• Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J.,
Coatsworth, D., Lengua, L., et al. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical
Psychology, 68, 843-856.
Ket: Jika jumlah penulis lebih dari 6 dalam satu sumber, yang berikutnya gunakan et al.
Sumber referensi dari jurnal di surat kabar:
• Zukerman, M., & Kieffer. S. C. (in press). Race differences in face-ism: does facial prominence imply dominance? Journal
of Personality and Social Psychology.
Sumber referensi dari majalah dan koran:
• Kandel, E. R., & Squire, L. R. (2000, November 10).
Neuroscience: Breaking down scienctific barriers to the study of brain and mind. Science, 290, 1113-1120.
Sumber referensi dari Artikel Koran yang tidak ada penulisnya:
The new health-care lexicon. (1993, August/September).
Copy Editor, 4, 1-2.
Sumber Referensi yang memiliki no issue dan no seri: Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J., Coatsworth, D. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical
Psychology, 58(1, Serial No. 231).
Sumber Referensi dari Jurnal Tambahan(Supplement): • Wolchik, S. A., West, S. G., Sandler, I. N., Tein, J.,
Coatsworth, D. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child program for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical
Sumber referensi dari Buku:
• Beck, C. A. J., & Sales, B. D. (2001). Family mediation:
Fact, myths, and future prospects. Washington, DC:
American Psychology Association.
Sumber referensi dari buku edisi ketiga dan nama penulis dengan tambahan Jr. (junior):
Mitchell, T. R. & Larson, J. R., Jr. (1987). People in
organizations: An introduction to organizational behavior
(3rd ed.). New York: McGraw-Hill.
Sumber dari buku yang telah diedit:
Mitchell, T. R. & Larson, J. R. (Eds.). (1987). People in
organizations: An introduction to organizational behavior.
New York: McGraw-Hill.
Sumber dari buku tidak disertai nama penulis dan editor:
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993).
Sumber dari buku yang direvisi:
Beck, C. A. J., Sales, B. D. (2001). Family mediation: Fact,
myths, and future prospects (Rev. ed.). Washington, DC:
American Psychology Association. Sumber dari ensiklopedia atau kamus:
Sadie, S. (Ed.). (1980). The new Grove dictionary of music
and musicians (6th ed., Vols. 1-20). London: Macmillan.
Sumber dari buku terjemahan bahasa inggris:
Laplace, P. S. (1951). A philosophical essay on
probabilities (F. W. Truscott & F. L. Emory, Trans.). New
Sumber dari Brosur:
Research and Training Centre on Independent Living. (1993). Guidelines of reporting and writing about people
with disabilities (4th ed.) [brochure]. Lawrance, KS: Author.
Sumber dari media audiovisual:
Scorsese, M. (Prosedure), & Lonergan, K.
(Writer/Director). (2001). You can count on me [Motion picture]. United States: Paramount Pictures.
Sumber dari rekaman suara:
Costa, P. T., Jr. (Speaker). (1988). Personality, continuity,
and changes of adult life (Cassette Recording No.
207-433-88A-B). Washington, DC: American Psychological Association.