║Journal Caninus Denstistry Volume 2, Nomor 1 (Februari 2017): 1 - 6
Gambaran Tingkat Pengetahuan Anak Terhadap Makanan Dan Minuman Kariogenik Pada Siswa Kelas 3, 4 Dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh
Mustaqim, Herwanda, Abdillah Imron Nasution
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK
Pengetahuan anak mengenai tindakan pencegahan karies seperti menjaga pola makan dapat secara signifikan mempengaruhi perilaku anak dalam mencegah terjadinya karies dikarenakan pengetahuan mendasari seseorang dalam berperilaku dan perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama apabila didasari oleh pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Penilaian tingkat pengetahuan dilakukan dalam tiga kategori yaitu baik (> 75%), Sedang (56–74%) dan kurang (55%) yang dianalisis secara deskriptif dan diinterpretasikan ke dalam grafik dan tabulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan anak terhadap makanan dan minuman kariogenik pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh adalah kurang, dengan siswa yang tingkat pengetahuannya berkategori kurang berjumlah 49 (61,3%) siswa dari total sampel penelitian.
Kata kunci: siswa sekolah dasar, pengetahuan, makanan dan minuman kariogenik.
ABSTRACT
Children's knowledge about precautions such as keeping dietary caries can significantly affect the child's behavior in preventing the occurrence of caries due to underlying knowledge someone in behave and behaviors that based on the knowledge of more lasting when based on knowledge. The purpose of this research is to know the level of knowledge of grade 3, 4 and 5 at State Primary School Number 47 Banda Aceh. This research is descriptive research. Sampling done in total sampling. Assessment of the level of knowledge was done in three categories namely good (> 75%), moderate (56 – 74%) and poor (55%) which are analyzed and interpreted into the descriptive graph and tabulated. The results showed that 49 (61,3%) students out of grade 3, 4 and 5 State primary school 47 Banda Aceh has a poor of level knowledgetowards food and drink cariogenik.
Key words : primary school student, knowledge, kariogenik food and drink
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut masih merupakan permasalahan yang serius bagi masyarakat Indonesia khususnya di Aceh. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 terdapat 25,9% penduduk Indonesia pada umumnya dan 25,2% pada anak-anak kelompok usia 10-12 tahun mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.1 Menurut Pertersen et al. masalah gigi dan mulut yang paling sering dialami oleh masyarakat adalah karies gigi.2
Karies gigi adalah penyakit kerusakan jaringan keras yang terlokalisir dan merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan
dari interaksi dari beberapa faktor penyebabnya. Terdapat 4 faktor etiologi utama, yaitu bakteri, gigi, makanan dan waktu.5 Menurut penelitian Anggraeni karies gigi yang dialami oleh siswa sekolah dasar (79%) disebabkan oleh sering mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik.6 Makanan dan minuman kariogenik adalah makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi kemudian dimetabolisme oleh bakteri rongga mulut sehingga menyebabkan penurunan pH sampai <5.5 dan menyebabkan demineralisasi enamel gigi.5 Peningkatan konsumsi makanan seperti ini diantara waktu makan dapat meningkatkan potensi terjadinya karies pada gigi
biasanya terjadi ketika jam istirahat sekolah.4,7 Menurut penelitian Masson et al. pada jurnalnya menyebutkan anak-anak yang mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi tetap dapat meningkatkan prevalensi untuk terkena karies meskipun mereka dilaporkan menyikat giginya secara berkala. Pada jurnal yang sama juga menyebutkan bahwa manfaat dari menyikat gigi tidak lebih besar daripada efek yang merugikan dari mengonsumsi gula.7
Karies gigi dapat dicegah dengan mengurangi faktor patologis atau meningkatkan faktor protektif, yaitu dengan cara meningkatkan ketahanan gigi, menghilangkan mikroorganisme penyebab karies dan modifikasi diet. Meningkatkan ketahanan gigi dan menghilangkan mikroorganisme penyebab karies dapat dilakukan pada kehidupan sehari-hari dengan cara menyikat gigi menggunakan pasta gigi mengandung fluor. Metode yang lain seperti modifikasi diet dapat dilakukan dengan cara membatasi konsumsi makanan dan minuman kariogenik.8
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non-behaviour causes).9 Perilaku menjaga kesehatan rongga mulut dapat mempengaruhi angka prevalensi karies pada anak. Perilaku ini secara signifikan dipengaruhi oleh pengetahuan anak dalam menjaga kesehatan rongga mulut.10 Pengetahuan adalah hasil dari pengindraan seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Kurangnya pengetahuan dapat berpengaruh pada tindakan yang akan dilakukan. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan biasanya lebih bertahan lama dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari pengetahuan.9
BAHAN DAN METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian secara deskriptif untuk melihat tingkat pengetahuan anak tentang makanan dan minuman kariogenik pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa/i Sekolah Dasar SDN 47 Banda Aceh, dengan s Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3, 4 dan 5 SDN 47 Banda Aceh dengan penentuan besar sampel menggunakan total sampling. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 96 orang.
Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah siswa/i kelas 3, 4 dan 5 SDN 47 Banda Aceh, bersedia menjadi subjek penelitian dan dapat membaca dan menulis. Kriteria ekslusi penelitian ini adalah siswa/i yang tidak hadir ketika penelitian berlangsung dan yang tidak kooperatif. Instrumen dalam penelitian berupa kuesioner terdiri dari : (1) Biodata yang terdiri dari nama, jenis kelamin, kelas dan usia. (2) Daftar pertanyaan dengan pilihan jawaban berdasarkan apa yang ingin diisi oleh responden.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang mengisi kuesioner mengenai gambaran tingkat pengetahuan anak tentang makanan dan minuman kariogenik pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh.
Prosedur Penelitian yang telah dilakukan adalah : (1) Peneliti mengurus surat pengantar dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober 2016. (2) Subjek penelitian didapatkan dengan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik total sampling. Selanjutnya subjek yang memenuhi kriteria responden akan menjadi subjek penelitian. (3) Peneliti melakukan pengambilan data primer pada subjek penelitian melalui kuesioner yang akan diisi oleh responden. (4) Peneliti memberikan penyuluhan mengenai makanan dan minuman kariogenik. (5) Hasil yang didapatkan dari data primer dianalisis dengan menggunakan IBM Statistical Product
and Service Solutions (SPSS). Proporsi data
disajikan dalam bentuk tabel ataupun grafik.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh pada 11 Oktober 2016. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan subjek penelitian diambil dengan teknik total
sampling, denganjumlah keseluruhan siswa
sebanyak 96, namun siswa yang bersedia menjadi subjek penelitian dan memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 80 orang. Penelitian yang dilakukan adalah gambaran tingkat pengetahuan anak terhadap makanan dan minuman kariogenik pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara pembagian kuesioner yang terdiri dari biodata diri subjek dan 10 pertanyaan.
Analisis Data
Keseluruhan subjek yang diperoleh berjumlah 80 siswa yang bersekolah di SDN 47 Banda Aceh. Dari 10 pertanyaan yang menjadi instrumen penelitian dapat diketahui pertanyaan nomor 4 (P4) merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar (95%). Grafik persentase jawaban setiap pertanyaan dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut.
Gambar 1. Grafik Persentase Jawaban Setiap Pertanyaan.
Berdasarkan penilaian tingkat pengetahuan siswa menurut kategori tingkat pengetahuan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh adalah kurang dengan persentase 61,3%. Hasil selengkapnya dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat pengetahuan anak terhadap makanan dan minuman kariogenik pada siswa kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri 47 Banda Aceh
Kategori Jumlah Persentase (%)
Baik 8 10.0
Sedang 23 28.7
Kurang 49 61.3
Total 80 100.0
Distribusi subjek yang mengikuti penelitian berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa laki-laki merupakan subjek terbanyak sejumlah 50 orang (62,5%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki - Laki 50 62.5
Perempuan 30 37.5
Total 80 100.0
Grafik persentase tingkat pengetahuan siswa tentang makanan dan minuman kariogenik berdasarkan jenis kelamin menunjukkan tingkat pengetahuan katagori kurang tertinggi diperoleh oleh subjek berjenis kelamin laki-laki (68%) sebaliknya tingkat pengetahuan katagori kurang terendah diperoleh oleh subjek dengan jenis kelamin perempuan (50%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Persentase Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Kariogenik Berdasarkan Jenis Kelamin.
Distribusi frekuensi subjek berdasarkan usia menunjukkan bahwa subjek usia 11 tahun merupakan subjek terbanyak sejumlah 24 (30%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
(%) 8 Tahun 14 17.5 9 Tahun 20 25.0 10 Tahun 22 27.5 11 Tahun 24 30.0 Total 80 100.0
Grafik persentase tingkat pengetahuan siswa tentang makanan dan minuman kariogenik
82.50% 58.75% 47.50% 95.00% 20.00% 50.00% 26.25% 30.00% 25.00% 58.75% 17.50% 41.25% 52.50% 5.00% 80.00% 50.00% 73.75% 70.00% 75.00% 41.25% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Chart Title
Benar Salah 4.0% 20.0% 28.0% 30.0% 68.0% 50.0% 0% 20% 40% 60% 80% Laki-Laki Perempuanberdasarkan usia menunjukkan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan sejalan dengan bertambahnya usia subjek, dengan distribusi tingkat pengetahuan kategori baik pada usia 10 tahun (18,2%) dan usia 11 tahun (16,7%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. sebagai berikut.
Gambar 3. Grafik Persentase Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Kariogenik Berdasarkan Usia.
Menurut distribusi frekuensi subjek berdasarkan kelas menunjukkan jumlah subjek terbanyak terdapat pada kelas 5 yaitu 29 orang (36,3%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Kelas
Kelas Jumlah Persentase (%)
3 26 32.5
4 25 31.3
5 29 36.3
Total 80 100.0
Grafik persentase tingkat pengetahuan siswa tentang makanan dan minuman kariogenik berdasarkan kelas menunjukkan terdapat peningkatan tingkat pengetahuan sejalan dengan tingkatan kelas, dengan distribusi tingkat pengetahuan kategori baik pada kelas 4 (8%) dan kelas 5 (20,7%). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. sebagai berikut.
Gambar 4. Grafik Persentase Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Kariogenik Berdasarkan Kelas.
PEMBAHASAN
Pengetahuan adalah hasil dari tahu
akan sesuatu dalam bentuk metode, prinsip
dan fakta yang ditemukan. Hal ini terjadi
setelah seseorang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu yang diperoleh
dengan menggunakan seluruh panca indera
manusia.
Pengetahuan
merupakan
hal
penting, karena pengetahuan mendasari
seseorang dalam berperilaku dan perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
bertahan
lama
apabila
didasari
oleh
pengetahuan.
10Tingkat
pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu; pendidikan, informasi/media massa,
sosial budaya dan ekonomi, lingkungan,
pengalaman dan usia.
11Menurut Penelitian
Ariningum pengetahuan anak mengenai
kesehatan
gigi
dan
mulut
dapat
mempengaruhi indeks DMF-T pada murid
sekolah dasar.
12Menurut penelitian yang
telah peneliti lakukan menunjukkan sebagian
siswa hanya mengetahui makanan seperti apa
yang menyebabkan karies, tetapi mereka
masih belum mengetahui bagaimana cara
mengurangi efek buruk yang diakibatkan
oleh makanan tersebut. Sehingga peneliti
berasumsi bahwa tingginya tingkat karies
pada anak-anak disebabkan karena mereka
masih belum mengetahui bagaimana cara
mengurangi efek buruk yang ditimbulkan
oleh makanan dan minuman kariogenik.
0.0% 0.0% 18.2% 16.7% 14.3% 20.0% 18.2% 54.2% 85.7% 80.0% 63.6% 29.2% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 8 9 10 11
Baik Sedang Kurang
0.0% 8.0% 20.7% 19.2% 28.0% 37.9% 80.8% 64.0% 41.4% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 3 4 5
Gambaran tingkat pengetahuan siswa
terhadap makanan dan minuman kariogenik
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
terdapat
perbedaan
antara
tingkat
pengetahuan, dimana tingkat pengetahuan
perempuan lebih tinggi dibandingkan tingkat
pengetahuan laki-laki. Hal ini dapat dilihat
pada tingginya persentase laki-laki dengan
tingkat pengetahuan berkategori kurang
(68,0%) dibandingkan perempuan (50,0%).
Menurut penelitian Steinmayr tidak terdapat
perbedaan yang berarti antara tingkat
pengetahuan laki-laki dan perempuan pada
pengetahuan
umum,
tetapi
menurut
penelitian Manierre tingkat pengetahuan
perempuan tentang kesehatan lebih tinggi
dibandingkan laki-laki hal ini disebabkan
perempuan lebih tertarik dari pada laki-laki
dalam hal mencari informasi mengenai
kesehatan sehingga menyebabkan perempuan
lebih
banyak
mengetahui
mengenai
kesehatan dibandingkan laki-laki.
13,14Persentase tingkat pengetahuan siswa
terhadap makanan dan minuman kariogenik
berdasarkan umur juga menunjukkan terjadi
penurunan dari persentase siswa yang
berkategori kurang dari (85,7%) pada umur 8
tahun menjadi (80%) pada umur 9 tahun
kemudian turun menjadi (63,6%) pada umur
10 dan (29,2%) pada umur 11 tahun.
Peningkatan
tingkat
pengetahuan
ini
disebabkan karena usia mempengaruhi daya
tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya
sehingga pengetahuan yang diperolehnya
semakin baik.
15Persentase tingkat pengetahuan siswa
terhadap makanan dan minuman kariogenik
berdasarkan kelas menunjukkan bahwa kelas
3, 4, dan 5 memiliki tingkat pengetahuan
yang kurang (80,8%) pada kelas 3, (64,0%)
pada kelas 4 dan (41,4%) pada kelas 5, tetapi
terdapat perubahan secara bertahap yaitu dari
kelas 3 terdapat (80%) yang berkategori
kurang menurun menjadi (64%) pada kelas 4
dan menurun lagi menjadi (41,4%) pada
kelas 5. Penyebab terjadi penurunan ini
disebabkan
oleh
meningkatnya
tingkat
pendidikan. Pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin mudah
untuk
penerimaan
informasi.
Dengan
pendidikan yang tinggi, maka seseorang akan
cenderung mendapatkan informasi lebih baik
dari orang lain maupun media massa.
15Tingkat pengetahuan siswa kelas 3, 4
dan 5 adalah kurang, yaitu sebanyak 49
(61.3%), dari 80 orang. Peneliti berasumsi
Kurangnya
tingkat
pengetahuan
siswa
disebabkan oleh Kurangnya pengetahuan
yang diberikan kepada siswa mengenai
makanan dan minuman kariogenik.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dengan jumlah subjek sebanyak 80
orang di SDN 47 Banda Aceh, maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
siswa tentang makanan dan minuman
kariogenik pada kelas 3, 4 dan 5 SDN 47
Banda Aceh adalah kurang yaitu sebanyak 49
(61,3%) dari total sampel penelitian.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan mempertimbangkan distribusi sampel
dan subjek yang lebih besar dengan
menghubungkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan.
Diharapkan
Puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan
siswa mengenai makanan dan minuman
kariogenik
agar
menurunnya
tingkat
prevalensi karies anak di kota Banda Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
1.