PENGARUH BESARNYA FREKUENSI ELECKTROMYOSTIMUATIONDAN EXERCISE TERHADAP NYERI LOW BACK PAIN (LBP ) PADA PENGRAJIN
BATIK DI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun Oleh : SUCIPNO AMIGORO
NIM: J 110060023
JURUSAN DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Sucipno Amigoro NIM : J110060023
Fakultas/ Jurusan : Fakultas Ilmu Kesehatan/ Fisioterapi Jenis Penelitian : Skripsi
Judul : Pengaruh Besarnya Frekuensi ElecktromyostimuationDan Exercise Terhadap Nyeri Low Back Pain (LBP ) Pada Pengrajin Batik Di Surakarta.
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan.
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkan dalam bentuk soft kopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 15 Juli 2014 Yang menyatakan
PENGARUH BESARNYA FREKUENSI ELECKTROMYOSTIMUATIONDAN EXERCISE TERHADAP NYERI LOW BACK PAIN (LBP ) PADA PENGRAJIN
BATIK DI SURAKARTA
Sucipno Amigoro
Program Studi DIV Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102
ABSTRAK
Latar belakang :Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress/strain otot punggung, tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari hari berlebihan. Pada pekerja batik posisi tubuh yang duduk dengan intensitas lama akan menyebabkan munculnya low back pain myogenik, pemberian William Fleksi dan TENS God Alon C + A dengan William Fleksi dan TENS God Alon C + B diharapkan akan membantu mengurangi nyeri pada pekerja batik di Omah Batik Laweyan.
Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain (LBP ) pada pengrajin batik di Surakarta.
Metode penelitian:Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperiment, dengan pendekatan pre and post test design groupuntuk mengetahui pengaruh pemberian Pilates exercise. Sampel berjumlah 10 orang diambil melalui metode Purposive sampling, pengukuran dalam penelitian menggunakan Visual Analog Scale (VAS) untuk mengukur rasa nyeri.
Hasil:Dari hasil uji komparatif Paired sampel t test mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya mengetahui pengaruh Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain (LBP ).Pada hasil uji komparatif Mann-Whitney test juga mendapatkan hasil p < 0,05 yang berarti menunjukkan adanya perbedaan pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain (LBP ).
Kesimpulan: Ada pengaruh Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain (LBP ), dan ada perbedaan pengaruh besarnya frekuensi Electromyostimulation dan exercise terhadap nyeri low back pain (LBP ).
PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi
keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang. Dalam menangani nyeri punggung bawah
tersebut kecuali menghilangkan rasa nyerinya sedapat mungkin juga menghilangkan keadaan patologiknya, sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang paling ringan (misalnya: kelelahan otot) sampai yang paling berat
(misalnya: tumor ganas) tetapi sebagian besar LBP di masyarakat adalah akibat adanya faktor mekanik yang tidak menguntungkan tulang punggung bagian bawah dalam
fungsinya untuk menjaga posisi tegak tubuh (statika) maupun dalam fungsinya selama pergerakan tubuh (dinamika) (Idyan, 2007).
Jenis pekerjaan yang dilakukan dengan posisi duduk salah satunya adalah pekerja
batik. Kebiasaan dan pekerjaan monoton yang berlangsung lama bahkan
bertahun-tahun, bila tidak disertai aktivitas fisik untuk menetralisir atau mengurangi efek dari
posisi duduk yang salah, dimungkinkan dapat menyebabkan perubahan bentuk
(deformitas).Perubahan bentuk yang sering kali muncul pada kebiasaan duduk yang
salah yaitu nampak pada perubahan bentuk atau lengkungan tulang belakang.Sedangkan
tulang belakang sendiri secara keseluruhan merupakan faktor yang penting dalam tubuh
yaitu sebagai pendukung badan yang kokoh dan sekaligus sebagai penyangga tubuh
manusia (Nurmianto. 2003).
yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat, postur tubuhyang tidak ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma.Nyeri
punggung lalu menjadi masalah di banyak negara, karena seringkali mempengaruhi produktivitas kerja (Rachmawati, 2008).
Latihan untuk mengurangi gangguan pada vertebra lumbal dapat diberikan William Fleksi, dimana dalam latihan ini pada vertebra lumbal baik otot maupun curva vertebra di koreksi dan dilakukan stretching untuk menurunkan ketegangan otot yang
ada, meningkatkan sirkulasi darah yang berkurang dengan proses adanya peregangan. Bentuk latihan mandiri tersebut memungkinkan pekerja dapat melakukan tindakan
preventif jika dilakukan setelah bekerja, mengurangi spasme dan rasa pegal yang ditimbulkan sehabis duduk lama (Kurniawan, 2004).
Electromyostimulation adalah salah satu terapi yang sering dipakai untuk
merehabilitasi otot pada beberapa tahun terakhir, dikarenakan efek physiological, morphological dan biochemical.dimana dalam intervensi ini bersifat elektroanalgesia
atau pemberian stimulasi dengan tujuan untuk menurunkan rasa nyeri. Pada pekerja yang duduk lama dengan posisi yang statis semakin meningkatkan resiko terjadinya LBP miogenik, hal ini jika berlangsung lama akan menyebabkan sifat kronis dalam otot,
Electromyostimulation berpengaruh pada muscle strenght, endurance, meningkatkan ukuran muscle, meningkatkan suplai darah kedalam jaringan (Salan et al., 2001).
TUJUAN
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember sampai Juli 2012 di Omah
Batik Laweyan Surakarta terhadap 10 responden dengan karakteristik nyeri low back pain myogenic sesuai dengan kriteria penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian quasi eksperiment.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu dengan melakukan pengukuran menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) sebelum dan sesudah perlakuan Electromyostimulation. Hasil pengukuran sebelum dan
sesudah perlakuan dicatat sebagai data yang akan diuji dengan normalitas data dan uji statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Omah Batik Laweyan Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian William flexi dan TENS metode God
ALon C ditambah dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 100 Hertz dengan waktu 30 menit dan William flexi dan TENS metode God Alon C dengan durasi fase
100 mikrodetik, frekuensi pulsa 80 Hertz dengan waktu 30 menit terhadap penurunan nyeri low back pain myogenic pada pekerja batik di Omah Batik Laweyan Surakarta. Penelitian ini mendapatkan data dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS),
1. Karakteristik responden menurut umur
[image:8.612.148.509.355.515.2]Distribusi responden berdasarkan umur disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Prosentase
36-45 4 40%
46-55 2 20 %
56-63 4 40%
Jumlah 10 100 %
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa responden terbanyak adalah dengan umur 56-63 tahun dan 36-45 tahun dengan jumlah sebanyak 4 orang.
2. Hasil nilai Visual Analogue Scale(VAS)
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan VAS
Nilai nyeri Frekuensi pre 1 Frekuensi pre 2 Frekuensi pre 3
1 - - 3
2 - - 2
3 - - 4
4 - 4 1
5 1 3 -
6 2 2 -
7 3 1 -
8 3 - -
9 1 - -
10 - - -
Jumlah 10 10 10
Berdasarkan tabel 4.2 di atas diketahui bahwa responden terbanyak mengalami nyeri pre 1 bernilai 7 dan 8, sedangkan pada pre 2 bernilai 4. Sedangkan pada pre 3
bernilai 3.
1. Uji Pengaruh kelompokWilliam flexi dan TENS metode God ALon C ditambah
dan William flexi dan TENS metode God Alon C dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 80 Hertz dengan waktu 30 menit.
Pengujian pengaruh antara pemberian latihan William flexi dan TENS metode God ALon C ditambah dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 100 Hertz
dengan waktu 30 menit dan William flexi dan TENS metode God Alon C dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 80 Hertz dengan waktu 30 menitterhadap penurunan nyeri low back pain pada pekerja batik di Omah Batik Laweyan Surakarta
menggunakan uji komparatif Paired Sampel t Test. dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3. Hasil Uji Paired Sampel t Test
No Massage Signifikansi Cooling Down Signifikansi
1 VAS Pre-Post 1 .003 VAS Pre-Post 2 .000
Sumber : hasil pengolahan data
Hasil menunjukkan nilai signifikansi p=.003 dan p=.000 (p<0,05) berarti
William Fleksi dan TENS God Alon C + Apengaruh terhadap LBP.Pengujian selanjutnya adalah pengaruh dari antara pemberian latihan William Fleksi dan TENS
God Alon C + Bterhadap penurunan nyeri menggunakan uji Paired Sample T-test. 2. Beda Pengaruh antara kelompok William flexi dan TENS metode God ALon C
ditambah dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 100 Hertz dengan
waktu 30 menit dan William flexi dan TENS metode God Alon C dengan durasi fase 100 mikrodetik, frekuensi pulsa 80 Hertz dengan waktu 30 menit.
100 mikrodetik, frekuensi pulsa 80 Hertz dengan waktu 30 menitterhadap penurunan nyeri low back pain pada pekerja batik di Omah Batik Laweyan Surakarta
menggunakan uji komparatif Mann Whitney Test. dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4. Hasil uji Mann Whitney test
No Data Uji Nilai Signifikansi
1 VAS 1 ,0005
2 VAS 2 0,002
Sumber : hasil pengolahan data
Hasil interprestasi dari uji Mann Whitney test menunjukkan bahwa nilai p =
0,005pada VAS selisih 1, dan nilai p = 0,002 pada selisih 2 yang berarti menunjukkan bahwa nilai selisih antara pemberian William Fleksi dan TENS God
Alon C + Adan William Fleksi dan TENS God Alon C + B terdapat perbedaan. Hasil hipotesa dari uji ini didukung dengan melihat dari hasil interprestasi nilai Mean, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.5. Hasil interpresatasi nilai Mean, nilai selisih kelompok A dan B No Interprestasi Nilai Nilai mean 1 Nilai mean 2
1 TENS God Alon C + A 7.10 6.00 2 TENS God Alon C + B 3.90 3.80 Sumber : hasil pengolahan data
Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Mean pada selisih William
Fleksi dan TENS God Alon C + A lebih besar dengan nilai selisih 1 sebesar 7.10 dibandingkan dengan William Fleksi dan TENS God Alon C + Bdengan nilai selisih 2 sebesar 3.90, sedangkan selisih 2 William Fleksi dan TENS God Alon C + A
dengan nilai 6.80 dibandingkan dengan William Fleksi dan TENS God Alon C + B memiliki nilai 3.80, dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh
dengan William Fleksi dan TENS God Alon C + Bdalammenurunkan terhadap nyeri low back pain (LBP ) pada pengrajin batik di Surakarta.
Hasil pada penilaian pengaruh massage terhadap nilai kelelahanmenunjukkan nilai signifikansi p=,006 (p <0,05)dimanaberarti pemberianmassage effleurageyang
dilakukan dengan jari-jari tangan rapat mencakup otot dan dilanjutkan dengan gosokan menuju arah jantung secara berirama dan kontinyu memberikan pengaruh membantu kerja pembuluh darah balik (vena). Pengaruh fisiologis dari gosokan yang
kuat mempengaruhi sirkulasi darah pada jaringan yang paling dalam dan di otot-otot sedangkan gosokan sedang mengaktifkan sirkulasi pada pembuluh getah bening
(lymphe) (Kolt et al., 2005).
Hasil pada penilaian pengaruh penurunan nyeri Low Back Pain pembatik di sentra batik Omah Batik Laweyanmenunjukkan hasil nilai signifikansi p=.003 dan
p=.000 (p >0,05) yang berarti William Fleksi dan TENS God Alon C + Aterdapat pengaruh terhadap penurunan nyeri Low Back Pain pada pembatik di sentra batik
Omah Batik Laweyan. Pemberian William Fleksi dan TENS God Alon C + Amemberikan efek peregangan (stretching) dan juga penguatan (strengthening) terhadap otot-otot pada punggung belakang, efek penguluran sendiri muscle fibers
dengan respon adaptif dari alfa motor neuron yang ada dalam proses inhibisi oleh oleh central nervus system, sehingga nyeri dapat ditekan dengan adanya peregangan
Pengaruh pemberian William Flexion ini membantu dalam meningkatkan asupan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan otot saat dilakukan
streching, yang akan merangsang GTO (Golgi Tendon Organ) yang akan membawa informasi perubahan mekanik yang diteruskan ke serabut eferent. Aktivasi serabut Ib
dan II akan memberikan inhibisi terhadap aktivasi reseptor nyeri pada punggung yang dibawa oleh serabut saraf IIIb dan c pada level spinal sehingga rasa nyeri yang diterima berkurang. Manfaat lain dari latihan William Flexion adalah meningkatkan
fleksibilitas dengan penguluran otot tonik. Pada penelitian diapatkan beberapa adanya korelasi antara peningkatan fleksibilitas otot terhadap penurunan
nyeri(Parjoto, 2000).
Pemberian stimulasi metode God Alon C – A dalam hasil penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa metode God Alon C – A dapat menurunkan
LBP, hal ini disebabkan oleh efek yang dihasilkan pada setingan metode God Alon C – A yang dimana dalam metode tersebut menggunakan durasi fase 100 mikrodetik;
frekuensi pulsa 15-80 ppd pada God Alon B dan pada God Alon A durasi fase 100 mikrodetik; frekuensi pulsa 100 ppd dimana dalam prinsip tersebut pemberian stimulasi elektris dengan God Alon C terlebih dengan durasi dan frekuensi tersebut
menciptakan rangsangan pada non-noxious skin afferent tetapi tidak menstimulasi noxious skin afferent (Aδ andC-fibres), kontraksi otot yang dihasilkan dengan
peningkatan metabolisme lokal yang di akibatkan oleh adanya kontraksi ritmis membawa peningkatan aliran nutrisi dan pembuangan zat zat sisa metabolisme
(Johnson et al,. 2008).
Pemberian metode God Alon A sebagai penutup dari metode God Alon C
dimana dalam metode God Alon A memberikan efek stimulai conrol gate memberikan efek sedatif lebih, pengistrahatan pada otot yang berkontraksi, dalam hal ini penurunan nyeri lebih besar diakibatkan oleh adanya asupan nutris dan
metabolisme lokal serta pembuangan zat sisa, kontraksi yang terjadi pada nyeri punggung bawah mekanik kronik dapat menurunkan tingkat spasme yang ada,
kontraksi strong and comfort tidak menimbulkan adanya rasa kejut dan respon reflek dari serabut efferent sebagai suatu nyeri baru pada cornu anterius (Johnson et al,. 2008).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari hasil analisis dan perhitungan uji statistik, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh William Fleksi dan TENS God Alon C + Aterhadap nyeri low back pain (LBP ) pada pengrajin batik di Surakarta.
2. Ada pengaruh William Fleksi dan TENS God Alon C + Bterhadap nyeri low back pain (LBP ) pada pengrajin batik di Surakarta.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik terhadap permasalahan kesehatan pada pekerja batik baik fungsional secara umum maupun permasalahan nyeri
pada khusunya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah jumlah responden dan memperpanjang waktu penelitian atau menambah variabel-variabel
penunjang. Hal lain yang berperan penting dalam kemajuan suatu penelitian adalah kerjasama baik secara komunikasi maupun penerapan ilmu antara fisioterapis satu dengan fisioterapis lainnya dan fisioterapis dengan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Andersson.GBJ. 1995. Musculoskletal Disorders: Low Back Pain. In: Levy BS, Wegman DH, editors. Occupational health: recognizing & preventingwork-related diseases. 3rd ed. London: Little, Brown& Company; 1995. p. 455-69. Crist M Gregory, C Scot Bickell. 2005. Recruitment Patterns In Human Skeletal Muscle
During Electrical Stimulation. Physical Theraphy. April 2005/ 85,4.Proquest Research Library. Pg 358.
Gymball. 2003. Sitting And Neck And Back Pain. The Gym Ball Store.Available from URL: http://gymball.com/neck_and_back_pain.html. Accesed June 22, 2003.
Hall, Timothy. 2011. Is Reduced Range Of Movement In The Lumbar Spine correlated With Non Specific Chronic Lower Back Pain Inroad Cyclists?.Submitted in partial fulfilment of BSc (Hons) Physiotherapy.Sheffield Hallam University Faculty of Health and Wellbeing.
Harsono, 1996, Buku Ajar Neurology Klinis, ed.1, Gajahmada University Press.
Kaykan M. Syeri Msc. Nicola A and Maffiuletti. Phd. 2011. Effect Of Electricalmiostimulation Training On Muscle Strenght And Sport Performance. At. Still University. Kirskville, Missouri. And Neuromuscular Research Laboratory Schulthess Clinic, Zurich Swizterland.
Kim et al. 2005. Wedge Shape Cage in Posterior Lumbar Interbody Fusion : Focusing on Changes of Lordotic Curve. J Korean Neuro surg Soc 38 :Department of Neurosurgery, Hanyang University College of Medicine, Seoul, Korea.
Kuntono. Suryo,. 2006. LBP pada Usia Lanjut dan Penanganya.,Vol.41A No.2.Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Kurniawan, Hadi,. 2004. Pengaruh William Fleksion Exercise terhadap Mobilitas Lumbal dan Aktivitas Fungsional pada Pasien-Pasien Dengan Nyeri Punggung Bawah (NPB) Mekanik Kronik dan Sub Akut. Program Studi Rehabilitasi Medik Universitas Diponegoro. Semarang.
Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Prima Printing.
Paliyama , J. M, 2003.Perbandingan Efek Terapi Arus Intervensi dengan TENS dalam Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Musculoskeletal,FK UndiSemarang, Semarang 10.
Parjoto, S. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang; IFI Semarang.
Peterson, Collen. 2004. The use of Electrical Stimulation and Taping to Address Shoulder Subluxation for a Patient with Central Cord Syndrome. Physical Therapy .Volume 84 . Number 7 . July 2004.
Pheasant. 1991. editor. Ergonomics, Work & Health. 1st ed. Gaithenburg Maryland: Aspen Publishers Inc; 1991.
Priyambodo, Hanung. 2008. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Low Back Pain Miogenikdi RSUD Boyolali. Program Studi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
R. Putz and R. Pabst (2000). Atlas Anatomi Manusia, Sobotta Anatomi, Edisi 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Salan, Ahmed. Yesim Pekindil, Ali Sarikaya. Muart Birtane. Gokhal Pekindil. 2001. Tc. Sestamibi Muscle Scintigraphy to Asses the Response to Neuromuscular Electrical Stimulation of Normal Quadriceps Femoris Muscle. Departement Of Physical Medicine And Rehabilitation, Trakya University Hospital, Edirne, Turkey.
Samara, Diana. 2004. Lama dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Nyeri Pinggang Bawah. April-Juni 2004, Vol.23 No.2.Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
Subiyono, Hadi Setyo. Profil Anthropo Metrik Tulang Belakang pada Pekerja Konveksi Bagian Menjahit dengan Posisi Duduk (studi pada nova collection, kota-kudus) KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008.
Vitriana. 2001.Aspek Anatomi dan Biomekanik Tulang Lumbosakral dalam Hubungannya dengan Nyeri Pinggang.Smf Rehabilitasi Medic Fk Unpad/Rsup Dr.Hasan Sadikinfk Ui/Rsupn Dr.Cipto Mangunkusumo.
Wagiu, S.A. 2005. Pendekatan Diagnostik Low Back Pain (LBP). FK UI. Jakarta. Widodo, Warih Sri. 2009. Korelasi Kegemukan Dengan Peningkatan Kurva Lumbal