i
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP CAGAR
BUDAYA DI KOTA SALATIGA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Oleh:
Lulut Ayuning Rejeki
NPM: 322013008Fakultas Hukum Magister Ilmu Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala limpahan berkat dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus yang sungguh nyata di dalam kehidupan penulis. Segala rancangan dan ketetapanNya selalu baik, bahkan penyelesaian tesis yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Cagar Budaya di Kota Salatiga ini penulis yakini merupakan satu karya nyata kebaikan dan penyertaan Tuhan Yesus Kristus. Meski demikian, penulis menyadari bahwa karya tesis ini tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itulah ijinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Teguh Prasetyo selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang senantiasa memberikan dukungan dan berkat-berkat melalui doa dan renungan yang setiap hari diberikan.
2. Dr. Umbu Rauta, SH.,M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Hukum yang telah memberikan dukungan dan pengajaran selama penulis menempuh pendidikan di Magister Ilmu Hukum UKSW.
3. Salam hormat untuk kedua pembimbing saya, Bapak Dr. Tri Budiyono,
SH.,M.Hum dan Bapak Kustadi, SH.,M.Hum. Pak Tri dan Pak Kus, terimakasih untuk bimbingan, masukan, saran, dan pengajaran yang diberikan selama ini. Terima kasih atas kesabaran dan kesediaan waktu, tenaga, dan pikiran yang diberikan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Mohon maaf jika ada kesalahan, baik dalam tutur maupun sikap penulis selama ini.
4. Dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dan saran yang
v pengetahuan yang diberikan selama ini hingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini dengan baik.
5. Keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana,
seluruh dosen pengajar, mahasiswa, dan staff yang selalu bersabar dan
dengan senang hati bersedia direpotkan oleh penulis, terkhusus untuk Mbak Widya, terima kasih sekali sudah membantu banyak hal mulai dari awal perkuliahan hingga akhir masa studi penulis.
6. Keluarga terkasih, Ibu tercinta yang tidak henti-hentinya memberikan
doa dan dukungan untuk penulis, inspirasi dari bapak di surga, kiranya bapak bisa bangga melihat pencapaian penulis saat ini, yang terkasih Mbak Rini dan Mas Budi sekeluarga yang selalu direpotkan penulis. Kesayangan tante, Garuda Pinandita, Mahameru Prananingjiwa, Mandalawangi Parahita. Terima kasih eyang, pakdhe, budhe, om, tante, semua sepupu, keponakan, dan seluruh keluarga besar yang tidak pernah lelah bertanya, “kapan lulus?” Puji Tuhan atas doa dan dukungan semuanya, tesis ini boleh selesai dengan baik.
7. Para kesayangan, sahabat, saudara 8 SISTERS (Tika, Citra, Tanti,
Dian, Dini, Dinda, Gloria) I love you to the moon and back, and back
again, and back again… terima kasih selalu menyediakan hati, telinga, mulut, dan segalanya untuk penulis hingga penulis selalu termotivasi untuk bisa menyelesaikan tesis ini.
8. Keluarga besar GKJ Salatiga Timur, pendeta, penatua, diaken, jemaat
dan seluruh staff gereja yang selalu memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini sembari harus tetap bertekun dengan padatnya jadwal pelayanan di gereja.
9. Teman-teman Magister Ilmu Hukum Angkatan 2013 dan para senior,
vi Kak Tian, Kak Franklin, Kak Usak, Kak Tobias, Kak Victor, dan rekan-rekan lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
10. Keluarga besar FISKOM UKSW yang turut membantu dan
memberikan kontribusi yang baik bagi penulis selama mengenyam pendidikan S1 di UKSW dan jalinan hubungan hingga saat ini.
11. Pemkot Salatiga, terkhusus Seksi Kebudayaan Dishubkombudpar,
Bappeda Kota Salatiga, Kesbangpol, Biro Hukum Kota Salatiga.
12. Keluarga besar BPCB Jawa Tengah di Prambanan (Mbak Lia, Mas
Bagus, Mas Wahyu, Mas Harun), terima kasih penulis sudah diberikan kesempatan untuk mendapatkan banyak cerita pengalaman di lapangan, serta data-data yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
13. Keluarga besar Universitas Kristen Satya Wacana, terkhusus
rekan-rekan yang berada di bawah atap Gedung Administrasi Pusat (BPHL, BIKEM, Bagian Keuangan, Bagian Nilai, BARA, BAA, dan bagian-bagian lainnya) yang menjadi relasi selama penulis mengenyam pendidikan di UKSW.
14. Keluarga besar Larissa Salatiga, ITC Salatiga, GlowPhotography, dan
seluruh rekanan penulis yang banyak memberikan dukungan dan motivasi.
15. Seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tesis
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Besar harapan penulis supaya penelitian ini dapat memberikan sumbangsih ide gagasan dan inspirasi bagi seluruh pembaca. Kiranya Tuhan Yesus Kristus sumber dari segala hikmat dan pengetahuan senantiasa beserta kita.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam
DIA yang memberi kekuatan kepadaku”
Filipi 4:13
“
Karya tesis ini dengan penuh syukur dan kerendahan hati
penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis, Bapak di
surga, dan ibu yang sangat penulis kasihi. Syukur atas
pencapaian ini.”
viii
ABSTRAK
Perlindungan hukum terhadap eksistensi cagar budaya yang
mempunyai nilai sejarah (historical) yang tinggi merupakan tindakan yang
penting untuk dilakukan. Bangunan bersejarah yang ada di Kota Salatiga menjadi bukti sejarah bangsa yang kelestariannya perlu untuk dilindungi. Pada kenyataannya, kondisi bangunan-bangunan bersejarah yang memperlihatkan gaya arsitektur di era kolonial yang ada di Salatiga saat ini diantaranya telah mengalami alih fungsi dari bangunan yang sebelumnya, dalam kondisi hilang, rusak, maupun mangkrak tidak terawat. UU Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya menjadi payung hukum di dalam perlindungan terhadap cagar budaya yang ada.
Selain itu, di Kota Salatiga pada tahun 2015 telah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan dan Pelestarian Cagar Budaya Daerah. Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti telah membuat model perlindungan hukum dengan memperhatikan sejumlah aspek diantaranya, aturan hukum, kelembagaan yang diberikan wewenang, serta stimulus untuk penetapan terhadap status bangunan bersejarah di Kota Salatiga sebagai Cagar Budaya Daerah dimana harus memperhatikan strategi perlindungan hukum yang melibatkan seluruh stakeholder baik pemilik atau pengelola, pemerintah, dan masyarakat, sehingga tujuan perlindungan hukum terhadap cagar budaya, yaitu supaya eksistensi cagar budaya tetap dalam keadaan aman, lestari, dan berkelanjutan dapat terwujud dengan baik.
ix yang ada, kurangnya tenaga maupun ahli (SDM) yang memiliki kompetensi dan kredibilitas penuh, yang mana merupakan pejabat berwenang (SKPD terkait), sehingga menjadikan praktek perlindungan hukum menjadi lemah. Oleh karena itu diperlukan gambaran model perlindungan hukum terhadap cagar budaya yang ada di Kota Salatiga yang dapat diterapkan dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap bangunan bersejarah yang ada di Kota Salatiga.
Kata kunci :
perlindungan hukum, cagar budaya, stakeholder.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tesis iii
Kata Pengantar iv-vi
Motto dan Persembahan vii
Abstrak viii-ix
Daftar Isi x-xi
Daftar Skema dan Tabel xii-xiv
Daftar Lampiran xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1-7
1.2. Rumusan Masalah 8
1.3. Tujuan Penelitian 8
1.4. Manfaat Penelitian 9
Secara teoritis 9
Secara praktis 9
1.5. Kerangka Teori 10-11
1.6. Landasan Teori 11-18
1.7. Metode Penelitian 18
1.7.1.Metode Pendekatan 18
1.7.2.Lokasi Penelitian 18-19
1.7.3.Jenis Data 19-20
1.7.4.Teknik Pengumpulan Data 20
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 22
2.1. Negara Hukum Indonesia 22-26
2.2. Konsepsi Perlindungan Hukum 26-32
2.3. Ruang Lingkup Perlindungan Hukum
Terhadap Cagar Budaya 32-48
2.4. Model Perlindungan Hukum Terhadap
Cagar Budaya 48-53
2.5. Culture Heritage Theory 53-56
2.6. Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga
sebagai Warisan Budaya 57-58
2.7. Menuju Masyarakat Pro Aktif terhadap
Eksistensi Cagar Budaya 59-61
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA 62 3.1. Perlindungan Hukum terhadap Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga 62-112
3.2. Model Perlindungan Hukum terhadap
xii
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
Skema 1.1. Kerangka Pikir Penelitian 10 Tabel 2.1. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Kebudayaan 42
Tabel 3.1. Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga 62-100 Gambar 3.2. Gedung CHTH (Chung Hwa Tsung Hwee) 62
Gambar 3.3. Klentheng Amurwabhumi 64
Gambar 3.4. Gedung Pemerintah Kota Salatiga 65
Gambar 3.5. Hotel Slamet 66
Gambar 3.6. Gedung GKJTU 66
Gambar 3.7. Gedung Pakuwon 67
Gambar 3.8. Komplek Polres Salatiga 69 Gambar 3.9. Rumah Dinas Walikota Salatiga 71 Gambar 3.10. Rumah Tinggal Jl. Diponegoro No.5 Salatiga 72 Gambar 3.11. Rumah Dinas Komandan Korem 073 Makutarama 73 Gambar 3.12. Kantor Denhubrem IV Korem 073 Makutarama 73-74 Gambar 3.13. Rumah Retreat Roncalli/ Khalwat Roncalli 75 Gambar 3.14. Kantor Satlantas Polres Salatiga 76 Gambar 3.15. Markas Korem 073 Makutarama 77 Gambar 3.21. Rumah Tinggal Keluarga Bapak Broto Alm 81
Gambar 3.22. Wisma Tamu UKSW 82
Gambar 3.23. Kantor Pos 82
xiii Gambar 3.25. Asrama Suster Fransiscan 83
Gambar 3.26. PLTA 84 Gambar 3.39. Panti Asuhan Jl Raden Patah (Bakti Luhur) 94
Gambar 3.40. Situs Plumpungan 95
Gambar 3.41. Lingga/Yoni 97
Gambar 3.42. Patung Ganesha 97
Gambar 3.43. Bangunan Cungkup dan Larangan 97
Gambar 3.44. Lokasi Prasasti 98
Gambar 3.45. Benteng De Hersteller 99
Gambar 3.46. Gedung Manece 99
Gambar 3.47. Sekolah Chung Hwa Tsung Hwee 100 Gambar 3.48. Militair Hospital/ DKT 100 Gambar 3.49. Penampakan Buku Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009 101 Skema 3.50. Gambaran Proses Kegiatan Kajian dan Identifikasi
Bangunan Bersejarah di Kota Salatiga Tahun 2009 104 Tabel 3.51. Tahapan Proses Registrasi Nasional Cagar Budaya 114-116 Skema 3.52. Pengelolaan Register Nasional Cagar Budaya
xiv Gambar 3.53. Foto Bangunan eks Kodim 123 Gambar 3.54. Foto Bangunan yang Mendapatkan Penghargaan 125 Tabel 3.55. Penentuan Range Angka, Peringkat, dan Tindakan
Penanganan 126
Tabel 3.56. Pemetaan Ruang Lingkup Peranan Masyarakat 129 Tabel 3.57. Ruang Lingkup Peranan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah 130-131
Skema 3.58. Praktek Perlindungan terhadap Bangunan Bersejarah
di Kota Salatiga 136-137
Skema 3.59. Model Perlindungan Hukum terhadap Cagar Budaya
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekapitulasi Hasil dan Identifikasi Bangunan
Bersejarah di Kota Salatiga
Lampiran 2 Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada Kesbangpol
Lampiran 3 Surat Permohonan Pencarian Data Penulisan Tesis
Kepada BPCB Jawa Tengah
Lampiran 4 Surat Rekomendasi Penelitian dari
Kesbangpol
Lampiran 5 Surat Pemberian Ijin Penelitian dari BPCB