• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESENIAN GEMBYUNG DI PADEPOKAN DANGIANG DONGDO KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESENIAN GEMBYUNG DI PADEPOKAN DANGIANG DONGDO KABUPATEN SUBANG."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KESENIAN GEMBYUNG DI PADEPOKAN

DANGIANG DONGDO KABUPATEN SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik

Oleh

Irfan Wahyudi

0900045

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

LEMBAR PENGESAHAN

BENTUK PENYAJIAN KESENIAN GEMBYUNG DI PADEPOKAN

DANGIANG DONGDO KABUPATEN SUBANG

Oleh

Irfan Wahyudi

0900045

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen, M.Pd. NIP.196204221986092001

Pembimbing II

Toni Setiawan Sutanto S.Pd. M.Sn NIP.197405012001121002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

(3)

LEMBAR HAK CIPTA

KESENIAN GEMBYUNG DI PADEPOKAN DANGIANG DONGDO

KABUPATEN SUBANG

Oleh Irfan Wahyudi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Irfan Wahyudi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

i

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

ABSTRAK

(5)

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ... .. i

KATA PENGANTAR ... .. ii

DAFTAR ISI ... .. iii

DAFTAR GAMBAR ... .. v

DAFTAR TABEL ... .. vii

DAFTAR LAMPIRAN.. ... .. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

F. Metode Penelitian ... 6

G. Lokasi dan subyek Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kesenian Tradisional ... 9

1. Konseptual Seni Tradisional ... 9

2. Seni Musik Tradisional ... 11

3. Hubungan Seni dengan Agama... 12

B. Kesenian Gembyung ... 14

C. Fungsi Seni ... 17

1. Fungsi Seni Pertunjukan ... 18

2. Fungsi Seni Gembyung ... 19

a). Fungsi Umum... 19

(6)

iv Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

D. Musikalisasi Seni ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Kesenian gembyung Dangiang Dongdo ... 42

B. Fungsi Seni gembyung Dangiang Dongdo ... 48

1. Fungsi Umum………..………. .. 48

2. Fungsi Khusus………. 60

C. Musikalisasi seni gembyung Dangiang Dongdo……… 67

1. Unsur-unsur Musik... 67

2. Seni Suara... ... 76

3. Alat/ Waditra... 80

D. Komposisi Musik... 90

1. Komposisi Musik Tekstual ... 91

2. Kompisisi Musik Kontekstual... 93

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang mempunyai

ciri khas dan bersifat kompleks, sebuah kebudayaan yang lahir di dalam suatu

lingkungan etnis tertentu akan ditandai dengan adanya interaksi antara

sekelompok etnis yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat terjadi pada

berbagai unsur kebudayaan, salah satunya yaitu kesenian tradisional yang

merupakan peninggalan masyarakat terdahulu dan masih dipelihara oleh

masyarakat jaman sekarang.

Kesenian tradisional yang muncul di tanah air sangat beragam, namun

secara perlahan kesenian tradisional mulai terkikis dengan masuknya kesenian

modern, ketangguhan tradisi akan mengalami masalah apabila kehadiranya di

dalam kehidupan masyarakat menjadi jarang. dengan demikian penyebaran dan

penerusan tradisi itu pun mengalami hambatan, ketahanan tradisi tampak dari

kemampuan masyarakat pendukungnya menghadapi kesulitan yang timbul dari

keadaan baru, hal tersebut menjadi poin penting bagi seluruh pelaku seni

menyikapi keadaan baru yang bisa digarisbawahi sebagai tantangan dan peluang,

agar kesenian tradisional yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kepada

generasi jaman sekarang tetap terjaga eksistensinya. seperti ungkapan Yus

Rusyana dalam Caturwati (2008:4) bahwa:

Tradisi yang tangguh adalah tradisi yang tetap hidup, yaitu ada dalam komunitasnya, hadir dalam kegiatan masyarakat, menjalankan fungsinya dengan konteks kehidupan. Tradisi penyebaran dan penerus kepada anggota masyarakat segenerasi dan antar generasi.

Demikian yang dilakukan oleh group kesenian gembyung Dangiang

Dongdo di Kabupaten Subang, Salah satu bentuk mempertahankan kesenian

tradisi yaitu dengan melakukan inovasi dan pengimajinasian baru dalam

(8)

2

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diwarisi leluhurnya tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi yang tertanam dalam

kesenian gembyung dari kehidupan di masyarakat yaitu mencakup nilai-nilai

religi, budaya, pendidikan, estetis, dan nilai sosial. Agar kesenian gembyung di

Kabupaten Subang tetap tangguh dan mampu menghadapi era globalisasi yang

merubah pola perilaku masyarakatnya sehingga dapat menentukan posisi yang

lebih baik yakni keberadaan seni gembyung dapat di terima oleh masyarakat

dalam konteks kehidupan di masa kini dan dalam kehidupan yang akan datang.

Gembyung adalah kesenian tradisional bernafaskan Islam, kesenian ini

merupakan peninggalan para wali dari daerah Cirebon yang pada awalnya

digunakan untuk media dakwah penyebaran ajaran agama Islam di daerah Cirebon

dan sekitarnya, hal ini dapat terlihat dari syair-syair lagu yang disajikan

bernafaskan Islam. Dalam penyajianya kesenian ini menggunakan waditra

terebang sebagai alat utamanya yang terdiri dari empat buah waditra terebang.

Kesenian gembyung pada awal kemunculanya hanya di pertunjukan dalam

kegiatan upacara-upacara agama Islam, seperti peringatan maulid nabi, rajaban,

dan kegiatan satu syuro yang digelar di sekitaran tempat ibadah, dapat di katakan

bahwa fungsi seni gembyung pada awalnya dijadikan sebagai salah satu media

dakwah ajaran agama islam. Seiring dengan perkembanganya, gembyung tidak

hanya di pertunjukan dalam kegiatan keagamaan yang di gelar di sekitaran tempat

ibadah, tetapi juga di pertunjukan di lingkungan masyarakat luas, bahkan

frekuensinya lebih banyak di lingkungan masyarakat luas, demikian juga tidak

hanya di pertunjukan dalam acara-acara keagamaan, tetapi juga di pertunjukan

dalam acara hiburan seperti: untuk acara kelahiran bayi, acara khitanan, acara

perkawinan, dan sebagainya, serta kesenian gembyung dipertunjukan dalam

upacara ritual seperti pada upacara siklus alam diantaranya: ruatan bumi, minta

hujan, mapag dewi sri, ngabungbang, dan sebagainya.

Penyajian kesenian gembyung pada umumnya hanya menggunakan

waditra terebang sebagai musik pengiring lagu-lagu nuansa ke Islaman. Berbeda

halnya dengan group kesenian gembyung Dangiang Dongdo yang bertempat di

komplek BTN pondok gede Blok B Kabupaten Subang, kesenian gembyung di

(9)

3

penyajianya namun tidak menghilangkan orisinilitas yang sudah ada sebelumnya

hal tersebut dipengaruhi oleh akulturasi kesenian lainnya yang terdapat di

Kabupaten Subang, adanya penambahan waditra yang digunakan dalam penyajian

kesenian gembyung di padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang seperti:

kendang, goong dan kempul, bedug, tarompet, kentrung/ silung dan kecrek.

Tindakan ini dilakukan untuk memunculkan kesenian gembyung yang sudah ada

sehingga terlihat lebih menarik dengan tujuan supaya kesenian gembyung dapat

dikenal oleh generasi muda jaman sekarang sehingga kesenian gembyung dapat

bertahan dalam kehidupan di masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri

khususnya bagi peneliti untuk mengetahui bagaimana fungsi seni gembyung dan

komposisi musik yang disajikan dalam kesenian gembyung di padepokan

Dangiang Dongdo Kabupaten Subang.

Dangiang Dongdo merupakan salah satu padepokan dari 18 group

kesenian gembyung di Kabupaten Subang tersebar ditiap Kecamatan yang

memiliki group kesenian gembyung. Instrument yang digunakan dalam kesenian

gembyung di padepokan Dangiang Dongdo menggunakan empat buah jenis

terebang yaitu terdiri dari: terebang indung/byung, terebang kemprang, terebang

kempring dan terebang kemprung, selain terebang juga di tambahkan waditra

lainnya seperti kendang, goong dan kempul, bedug, tarompet, kentrung dan

kecrek. lagu-lagu yang disajikan juga sudah mengalami perkembangan, yakni

tidak hanya lagu-lagu yang bernafaskan Islam namun juga ada lagu-lagu Sunda

dan sejenisnya.

Pembaharuan Sistem penyajian yang dilakukan group seni gembyung

padepokan Dangiang Dongdo ini merupakan salah satu bentuk usaha sadar dalam

mempertahankan dan melestarikan kesenian gembyung di Kabupaten Subang

yaitu dengan cara melakukan inovasi. seperti adanya penambahan waditra dan

adanya perkembangan dari sajian lagu-lagunya serta adanya perubahan struktur

sajian musik dan fungsi dari seni tersebut semata-mata hal ini dilakukan untuk

dapat menyesuaikan dengan kondisi jaman agar penyebaran dan penerusan

kesenian gembyung kepada anggota masyarakat segenerasi dan antar generasi

(10)

4

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan yang diungkapkan di atas, ada ketertarikan bagi

peneliti khususnya yang bermaksud untuk menggali informasi tentang kesenian

gembyung di Padepokan Dangiang Dongdo komplek BTN pondok gede blok B.

Nomer 44 Kelurahan Dangdeur Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Pimpinan

Bpk H.Bebet sulaeman. Dengan harapan semoga peneliti dapat mendapatkan

informasi yang lebih jelas tentang kesenian gembyung di Padepokan Dangiang

Dongdo Kabupaten Subang. Agar peneliti terfokus dalam penulisan ini diberi

judul: “Kesenian gembyung di Padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang“

dengan maksud dan tujuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi positif bagi pengayaan seni tradisional untuk kegiatan bahan

pengembangan apresiasi seni bagi masyarakat akademis maupun non akademis.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti membuat rumusan masalah yaitu bagaimana kesenian gembyung di

padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang. Agar masalah lebih rinci

disusun dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana fungsi seni gembyung di Padepokan Dangiang Dongdo

Kabupaten Subang?

2. Bagaimana komposisi musik dalam kesenian gembyung di padepokan

Dangiang Dongdo Kabupaten Subang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan dikelompokan menjadi dua bagian

yaitu meliputi:

1. Tujuan Umum

Untuk menggali nilai-nilai budaya yang terdiri dari: nilai agama/keyakinan,

nilai pendidikan, nilai sosial dan nilai seni, yang terdapat dalam kesenian

(11)

5

2. Tujuan Khusus

Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran data

serta dapat mendeskripsikannya sehingga mampu menjawab pertanyaan

penelitian tentang:

a. Fungsi seni gembyung di padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten

Subang.

b. Komposisi musik dalam kesenian gembyung di padepokan Dangiang

Dongdo Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak-pihak yang terkait diantaranya:

1. Peneliti

a. Menambah pengetahuan dan wawasan luas sehingga dapat dijadikan

pengalaman yang lebih berguna baik bagi sekarang maupun dimasa yang

akan datang.

b. Mengenal secara langsung tentang Kesenian gembyung di Padepokan

Dangiang Dongdo Kabupaten Subang.

2. Seniman Kesenian gembyung

Memberikan manfaat serta motivasi untuk terus berkarya, sekaligus

melestarikan serta mengembangkan Kesenian gembyung.

3. Jurusan Pendidikan Seni Musik

Sebagai dokumentasi fisik untuk melengkapi dan menambah data tentang

Kesenian gembyung.

(12)

6

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diharapkan setelah membaca hasil penelitian ini dapat memperoleh informasi

atas data tidak langsung tentang kesenian gembyung di Padepokan Dangiang

Dongdo Kabupaten Subang.

E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman penggunaan istilah dalam penelitian,

peneliti merasa perlu memberikan batasan istilah sebagai berikut :

Kesenian: Hasil karya budaya manusia yang bersumber pada perasaan,

yang merupakan bentuk ungkapan akan ekspresi perasaan

yang di dukung oleh keindahan.(Yudo Saputro, 1993:73),

(kamus Besar Bahasa Indonesia).

Gembyung: Gembyung adalah seni pertunjukan yang mempergunakan

terebang besar, dimainkan untuk memeriahkan upacara

Maulid Nabi Muhamad SAW, maupun untuk keperluan lain

(Ajip Rosidi, 2000:20-210).

Penamaan pertunjukan gembyung atau terebang dikarenakan

alat musiknya (waditra; instrument) menggunakan waditra

gembyung atau terebang. Alat musik ini termasuk alat

musik membranophone. Kulit binatang sebagai sumber

suara, dengan kuluwung (ruang resonator) terbuat dari kayu

yang berbentuk bulat.

Dangiang Dongdo: Nama padepokan Kesenian gembyung di Kabupaten Subang.

(www.Seputar Indonesia.htm)

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis

dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian dengan cara

mengumpukan, menyusun dan menginterpretasikan data. Metode deskriptif dalam

penelitian ini yaitu mencari data yang sistematis, akurat dan aktual tentang

(13)

7

untuk meneliti mengenai fungsi seni gembyung dan komposisi musik yang

terdapat pada kesenian gembyung di padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten

Subang.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi awal yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara pengamatan secara

tidak langsung terhadap objek penelitian yaitu dalam dokumentasi berupa

video pertunjukan seni gembyung Dangiang Dongdo Kabupaten Subang.

Selanjutnya peneliti melakukan observasi secara langsung di lapangan yaitu

dalam acara festival budaya kesenian tradisional Kabupaten Subang. peneliti

berapresiasi langsung lalu mengolah data-data sehingga menghasilkan sebuah

kesimpulan.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang kurang

jelas mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan topik penelitian,

wawancara dilakukan dengan cara terstruktur yaitu memberikan pertanyaaan

baik tertulis maupun lisan kepada tokoh kesenian gembyung Dangiang

Dongdo Kabupaten Subang.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dilakukan untuk

memperoleh data sebagai gambaran bentuk kesenian gembyung yang akan

peneliti kaji lebih jauh sehingga dapat memudahkan yaitu berupa foto, dan

Video.

d. Studi Kepustakaan

Studi pustaka dilakukan untuk mengkaji teori-teori, pendapat dari berbagai

sumber seperti buku, internet, dan hasil penelitian tentang kesenian

(14)

8

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Padepokan Dangiang Dongdo yaitu di

komplek BTN pondok gede jalan.Padepokan Blok B No.44 kode pos: 41261

Kelurahan Dangdeur Kecamatan Subang Kabupaten Subang, dipilihnya

padepokan Dangiang Dongdo ini karena terdapat beberapa ciri khas yaitu tampak

dari fungsi seni gembyung dan komposisi musik yang disajikan dalam kesenian

gembyung di padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN Meliputi;

Latar Belakang Masalah, Indentifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat penelitian, Definisi Operasional, Metode Peneltian, Lokasi dan Subjek

Penelitian, Sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORETIS Ruang lingkupnya membahas tentang;

Kesenian Tradisional, (Konseptual seni Tradisional, Seni musik Tradisional,

Hubungan Seni dengan Agama), Kesenian Gembyung, Fungsi seni (Fungsi seni

Pertunjukan, Fungsi Seni Gembyung), Musikalisasi seni gembyung (Konsep

Musik, Unsur musik, Komposisi Musik) Penutup.

BAB III METODE PENELITIAN Terdiri dari;

Metode Penelitian, Lokasi Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik

Pengolahan Data, Prosedur Penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Diantanya sebagai

berikut;

Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian (Fungsi seni gembyung, komposisi

musik).

(15)

9

(16)

34

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis

dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode ini pada hahekatnya adalah

dengan cara mengumpukan, menyusun dan menginterpretasikan data. Metode

deskriptif dalam penelitian ini yaitu mencari data yang sistematis, akurat dan aktual

tentang fungsi seni gembyung dan komposisi musik yang terdapat pada kesenian

gembyung Padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang. Cara ini digunakan agar

dapat membuka tabir yang terdapat dalam penyajian kesenian gembyung di

padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang. Sehingga mampu menarik

kesimpulan dan mendeskripsikan atau memaparkan peristiwa pada saat penelitian

berlangsung serta menafsirkan atau menyusun fakta yang terdapat dalam objek

penelitian. Melalui metode ini diharapkan dapat menggali data-data secara luas,

lengkap, dan objektif tentang bentuk penyajian kesenian gembyung di Padepokan

Dangiang Dongdo Kabupaten Subang.

Data penelitian yang diperoleh berasal dari hasil pengamatan, observasi,

wawancara, dan data kepustakaan yang relevan dan dilakukan langsung di lapangan

oleh peneliti sebagai instrument penelitian. Selain uraian yang telah dijelaskan di atas,

penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini lebih bersifat alamiah

(naturalistik). Seperti yang dijelaskan oleh Nasution (1988: 18) sebagai berikut:

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, disebut kualitatif karena sifat dan data yang dikumpulkan bercorak kualitatif bukan kuantitatif,

karena situasi lapangan penelitian bersifat “natural” atau wajar, sebagaimana

(17)

35

Dari paparan diatas menunjukan bahwa penelitian metode kualitatif bersifat

natural tanpa adanya manipulasi didalamnya, artinya pada saat pelaksanaan

penelitian, dalam mengolah data, peneliti hanya mendeskripsikan keadaan atau situasi

yang terdapat dilapangan, tanpan ada unsur penambahan data dan perubahan data

aslinya dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.

B. Teknik pengumpulan data

Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan

yang diharapkan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi pra lapangan yang dilakukan yaitu dengan cara pengamatan secara

tidak langsung terhadap objek penelitian dalam dokumentasi berupa video

pertunjukan seni gembyung Dangiang Dongdo Kabupaten Subang pada acara

ngabungbang, dilaksanakan pada tanggal 20-Agustus-2012 yang didokumentasikan

oleh ovah ropiah selaku pemerhati seni gembyung Kabupaten Subang. Selanjutnya

dilakukan observasi awal secara langsung di lapangan dilaksanakan pada tanggal

13-April-2013 yaitu dalam acara pagelaran seni budaya kesenian Kabupaten Subang

yang bertempat di Taman Budaya Bandung. Observasi yang dilakukan yaitu

sebanyak tiga kali. Data hasil observasi langsung diolah dengan cara memilah dan

memilih data yang terkait dalam rumusan masalah yaitu fungsi seni gembyung dan

komposisi musik, observasi selanjutnya disesuaikan dengan jadwal yang sudah

disusun.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang kurang

jelas mengenai segala hal yang berkaitan dengan topik penelitian, wawancara

dilakukan dengan cara terstruktur yaitu narasumber memaparkan penjelasanya secara

(18)

36

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

Adapun bentuk wawancara yang digunakan adalah berupa pertanyaan-pertanyaan

yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh peneliti, yang dirumuskan dalam pedoman

wawancara (terlampir).

Dalam hal ini, peneliti mencoba melakukan pencarian informasi dari

narasumber mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kesenian gembyung. Dengan

teknik ini juga diharapkan peneliti mendapat data sebanyak-banyaknya. Adapun

narasumber utama yang dianggap mengetahui dan menguasai tentang kesenian

gembyung Dangiang Dongdo adalah Bpk.H.Bebet dan Bapak Moddi Madiana selaku

tokoh pendiri padepokan Dangiang Dongdo Kabupaten Subang. Wawancara awal

dilakukan ketika narasumber hadir dalam acara pagelaran seni budaya Kabupaten

Subang yang di gelar pada tanggal 13 april 2013 di taman budaya kota Bandung,

wawancara lebih mengarah spesifik terkait keberadaan seni gembyung Padepokan

Dangiang Dongdo di Kabupaten Subang.

Wawancara lain dilakukan kepada abah Ayi Ruhiyat sebagai salah satu

seniman seni gembyung Dangiang Dongdo di Kabupaten Subang, dalam wawancara

tersebut peneliti menanyakan perkembangan seni gembyung di Kabupaten Subang,

Ega Elsa Rosadi sebagai penabuh kesenian gembyung generasi muda di Padepokan

Dangiang Dongdo, bentuk wawancara yang ditujukan terkait dengan alasan beliau

melestarikan seni gembyung Dangiang Dongdo.

3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dilakukan untuk

memperoleh data sebagai gambaran kesenian gembyung yang akan peneliti kaji lebih

luas sehingga dapat lebih memudahkan. Sebelum melakukan pendokumentasian

peneliti sudah memiliki dokumentasi berupa video dan audio yang nantinya

digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Untuk melengkapi data-data yang diperlukan peneliti mempersiapkan bahan

dokumentasi yaitu berupa foto, audio dan rekaman video. Selain sebagai bukti

(19)

37

proses penelitian ini. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian menggunakan

teknik studi dokumentasi ini yaitu, kamera digital, handphone dan alat tulis.

4. Studi Kepustakaan

Studi pustaka dalam penelitian ini yaitu mengkaji teori-teori, pendapat dari

berbagai sumber-sumber tertulis, seperti buku-buku diantaranya: tradisi sebagai

tumpuan kraeativitas seni, pendidikan kesenian 1 (musik), ragam budaya Kabupaten

Subang, corat coret Musik kontemporer, kemudian kutipan dalam internet seperti

blog www.sundanet.com, dan hasil penelitian secara langsung yang memuat bahan

menjadi sumber dalam pengumpulan data yang telah diakui kebenarannya yaitu

skripsi dari berbagai sumber.

Sumber-sumber tertulis tersebut berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti yaitu kesenian gembyung yang dikaji dari berbagai teori pendapat serta

temuan-temuan dari berbagai media, untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya

yang lebih akurat dilengkapi dengan data dari sumber yang sudah ada terlebih dahulu.

Data tersebut disusun, diolah, kemudian dianalisis, sehingga dapat menunjang

kelancaran dan tujuan dari penelitian ini.

C. Teknik Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data yang didapat dari hasil observasi,

wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka, kemudian data tersebut

dikumpulkan untuk selanjutnya disusun secara berstruktur untuk penulisan serta di

dapatkan acuan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah terkumpul

diolah dengan maksud untuk mengklasifikasikan berbagai data yang ada.

Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam mengklasifikasikan data diambil pada teori

Miles dan Huberman dalam Rinjani (2010:27), yang dapat dilihat dalam daftar alur

(20)

38

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

1. Reduksi Data

Kegiatan reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisis data,

yaitu suatu proses pemilihan, pemilahan, mengatur serta menyerderhanakan data

melalui seleksi yang ketat dengan menggolongkannya ke dalam satu pola yang lebih

luas dan sebagainya. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memudahkan peneliti

dalam memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek

permasalahan yang direduksi dalam penelitian ini, yaitu meliputi data-data yang

sesuai dengan rumusan masalah bentuk penyajian seni gembyung di Padepokan

Dangiang Dongdo Kabupaten Subang yang diperoleh melalui wawancara dengan

narasumber.

2. Penyajian Data

Setelah melakukan reduksi data, kemudian menyajikan data-data seni

gembyung Dangiang Dongdo secara sistematis dan jelas, yang berkaitan dengan

fungsi seni dan komposisi musik pada kesenian gembyung. Dengan adanya penyajian

data akan diperoleh pemahaman tentang apa yang dilakukan lebih lanjut, sehingga

akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan. Penyajian

Data

Reduksi Data

Analisis

Data

Verifikasi Data

(21)

39

3. Pengambilan Kesimpulan Sementara dan Verifikasi Data

Langkah terakhir dalam menganalisis data, yaitu pengambilan kesimpulan

sementara yang merupakan intisari dari hasil penelitian untuk memberikan gambaran

secara pasti masalah yang diteliti. Selanjutnya, verifikassi data adalah sebuah upaya

untuk mempelajari kembali data-data mengenai fungsi seni gembyung dan komposisi

musik yang telah dikumpulkan dan kemudian meminta pertimbangan berbagai pihak

yang relevan dalam penelitian ini.

4. Data Akhir

Menarik kesimpulan dari data yang telah tersusun dari hasil penelitian yang

sudah mengalami proses pengolahan data-data, selanjutnya disusun berdasarkan

sistematika yang berlaku di lembaga ini dan di susun menjadi sebuah bentuk tulisan,

karya ilmiah yang bernama skripsi.

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Untuk membantu proses penelitian dilapangan, peneliti merumuskan dan

mengikuti langkah-langkah sebelum melakukan penelitian, Langkah-langkah yang

ditempuh dalam persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan topik atau judul

Dalam hal ini peneliti mencari topik atau permasalahan yang akan dikaji dan

dijadikan sebagai bahan untuk penelitian. Selanjutnya peneliti merekomendasikan

atau topik yang akan diteliti kepada dewan skripsi selanjutnya peneliti memberikan

anggapan sementara mengenai topik yang akan diteliti.

b. Penyusunan Proposal Penelitian

Penyusunan proposal penelitian dilakukan setelah mendapatkan tema masalah

(22)

40

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

proposal ini disusun melalui proses bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi.

Setelah proposal disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing dan ketua

jurusan, kemudian diajukan ke fakultas untuk mendapatkan SK.

c. Penyusunan instrumen penelitian

Instrumen itu merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan, kegiatan

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan objektif.

Dengan masing-masing pengertian kata tersebut di atas maka instrumen penelitian

adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki

suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan

data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan yang digunakan untuk

mengumpulkan data-data penelitian. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu

penelitian bisa disebut instrumen penelitian.

Penyusunan instrumen penelitian dilakukan dengan cara peneliti terjun

langsung mengadakan observasi ke lapangan. Dengan demikian teknik dan alat untuk

mengumpulkan data adalah teknik wawancara terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan

penelitian, dengan tujuan untuk memperoleh data-data yang diperlukan secara

lengkap. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dirumuskan dalam pedoman

wawancara penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di komplek BTN pondok gede blok B. Nomer 44

Kelurahan Dangdeur Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Pimpinan Bpk H.Bebet

sulaeman. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan alasan karena terdapat

beberapa keunikan dari penyajian kesenian gembyung yang terdapat di padepokan

(23)

41

b. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian di

lapangan, kurang lebih dilakukan selama enam bulan, terhitung dari bulan April 2013

sampai dengan bulan september 2013. Dalam jangka waktu selama enam bulan

tersebut, diharapkan peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan secara lengkap

dalam proses penelitian.

c. Media Penelitian

Media yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat tulis, yang berguna untuk

mencatat baik dalam pelaksanaan maupun hasil wawancara penelitian. Selain alat

tulis, dalam penelitian ini juga digunakan pedoman wawancara supaya

mempermudah proses wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan dua buah

kamera digital dan satu buah handphone yang digunakan sebagai alat dokumentasi,

baik berupa foto maupun video.

d. Objek Penelitian

Objek yang di pilih dalam penelitian ini yaitu mencakup bentuk penyajian

secara umum yang terdapat dalam kesenian gembyung di padepokan Dangiang

Dongdo Kabupaten Subang, secara operasional kemudian objek penelitian tersebut di

spesipikasikan sesuai dengan fokus penelitian yang disusun dalam rumusan masalah

yaitu tentang fungsi seni gembyung dan komposisi musik.

3. Penutup

Setelah melakukan tahapan-tahapan penelitian yang mencakup persiapan

penelitian dan pelaksanaan penelitian, selanjutnya peneliti menyusun, mengolah dan

mengklasifikasi data penelitian yang telah diperoleh dari penelitian yang telah

dilaksanakan, kemudian hasil penelitian akan di ujiankan setelah data yang dioleh

(24)

95

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penemuan di lapangan dalam proses penelitian tentang

kesenian gembyung di padepokan Dangiang Dongdo terdapat beberapa inovasi baru

yang dilakukan, inovasi tersebut meliputi penambahan waditra yang digunakan dan

lagu yang dilantunkan selain lagu gembyung juga sudah menyajikan

lagu-lagu. Merujuk pada rumusan masalah yang dibuat, maka peneliti membuat beberapa

kesimpulan yang diklasifikasikan kedalam beberapa poin.

1. Fungsi seni dalam kesenian gembyung di padepokan Dangiang Dongdo di

klasifikasikan kedalam fungsi primer dan fungsi sekunder, fungsi primer

meliputi: acara keagamaan diantaranya pada acara maulid Nabi Muhamad SAW,

rajaban, peringatan satu Syuro, dan syukuran peresmian masjid. Acara hiburan

diantaranya pada acara khitanan, pernikahan, peringatan HUT-RI, penyambutan

tamu pemerintahan, dan lainnya. Upacara ritual diantaranya ritual ruatan bumi,

mapag cai, ngabungbang, mapag Dewi Sri, pembersihan benda pusaka prabu

siliwangi dan minta hujan. Fungsi sekunder meliputi: sebagai sarana pendidikan,

sebagai sarana sosialisasi, sebagai fungsi ekonomi, dan sebagai sarana

komunikasi, dalam hal ini fungsi khusus terbentuk karena fungsi umum.

2. Komposisi musik dalam kesenian gembyung di padepokan Dangiang Dongdo

mencakup komposisi tekstual dan kontekstual.

3. Pertunjukan kesenian gembyung dalam acara ritual masih identik dengan tradisi

penyediaan sesaji sebelum pertunjukan digelar, karena merupakan kebiaasan

nenek moyang dari sejak dulu walaupun konteksnya tidak wajib disediakan.

(25)

96

Pisang raja bulu, Puncak manik, Bakakak, Sesepeun, Dawegan, Endog hayam,

Kukus/ parukuyan.

B. Saran

Hasil penelitian yang penulis ungkapkan merupakan hasil kajian dan analisis

dari berbagai fakta sebenarnya di lapangan. Untuk tindakan selanjutnya penulis

menyarankan sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan pembenahan terhadap struktur penyajiannya terutama pada lagu

khusus, tindakan tersebut dilakukan agar dalam penyajian lagu khusus terdapat

kebakuan karena lagu tersebut merupakan lagu buhun dengan berbagai

kompleksitas dan aturannya.

2. Perlu dilakukan pendokumentasian tekstual secara lengkap kemudian di bukukan

agar memiliki legalitas atas karya-karya yang diciptakan.

3. Selain inovasi-inovasi baru yang dilakukan, perlu diterapkan makna dan

nilai-nilai estetika yang terdapat dalam kesenian gembyung terhadap para anggota

yang tergabung di padepokan Dangiang Dongdo dengan tujuan agar tidak hanya

menciptakan generasi muda yang peduli terhadap kesenian tradisi tetapi juga

membentuk manusia yang faham terhadap filosofi seni gembyung.

4. Perlu adanya perhatian khusus dari instansi-instansi dan pemerintah daerah

setempat agar kesenian gembyung dapat tetap utuh dan berkembang di dalam dan

diluar daerah sehingga tidak kalah populer dengan kesenian tradisional lainnya

yang ada di Kabupaten Subang.

5. Bagi para tokoh kesenian gembyung generasi tua, perlu adanya pembinaan

terhadap generasi muda, sehingga kesenian gembyung tetap hidup dan

(26)

97

Irfan Wahyudi, 2013

Kesenian Gembyung Di Padepokan Dangiang Dangdo Kabupaten Subang

DAFTAR PUSTAKA

Caturwati, Endang. (2008) Tradisi sebagai Tumpuan Kreatifitas Seni. Sunan Ambu

STSI Bandung.

Gembyung Dangiang Dongdo Subang. 2007. Buku Panduan Nyukcruk Enas-Enasna

Seni Buhun Gembyung. Subang: tidak diterbitkan.

Hardjana, Suka. (2003) corat coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini.

Hamjah Busroh Jamalus. (1991) PENDIDIKAN KESENIAN 1 (MUSIK)

Indra. (2011) Kesenian Gembyung pada acara Khitanan di kampung Karoya Desa

Sanding Taman Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis. Bandung: UPI.

Jazuli, M. (2008) Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Unesa University Press.

Kholid Dody Muhamad. (2011) KOMPOSISI MUSIK 1.

Nasution. (1988) Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Purnomo, Wahyu. (2010) Terampil Bermusik.CV ARYA DUTA

Rineggaswara, Nandika. (2011) Pertunjukan Kesenian Rudat Grup Tunas Harapan

Pada Acara Maulid Nabi di Kampung Jayanti Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya, Bandung: UPI.

Sumardjo Jakob dkk. (2001) Seni Pertunjukan Indonesia (Suatu Pendekatan Sejarah).

Supanggah, Rahayu. (2002) Botekhan Karawitan 1.

Triyana, Tino. (2011) Pertunjukan Angklung Buncis dalam acara Seren taun di

Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Bandung: UPI.

Yunani, Yuni. (2008) Peranan Gembyung pada penyajian Ruatan Lembur di

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 05/PPBJ/01.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

Neymar was again voted for best player of the year in 2011 as his side retained the state title and Santos also winning the 2011 Copa Libertadores in which Neymar scored 6 goals

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 03/PPBJ/01.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

LAPORAN TUGAS AKHI R Analisis Geoteknik pada Perencanaan Konstruksi Jalan Tol Mojokerto - Kertosono1. Laporan Tugas Akhir

The research on kemenyan durame (Styrax benzoin Dryander) seed morphology, breaking dormancy and seed germination was carried out in order to solve the problem

Berpedoman pada Perpres RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta turunannya serta dokumen pengadaan dan Berdasarkan Berita Acara Hasil

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu prosedur pemecahan masalah karena setiap penelitian memerlukan metode untuk mencapai

Pada industri batik selain menghasilkan kain batik sebagai produk yang diinginkan, juga menghasilkan limbah padat, gas dan cair (unwanted product). Industri batik merupakan