• Tidak ada hasil yang ditemukan

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA :Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA (Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra

di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Andarini Waskitaningrum 0901875

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=================================================================

SELF EFFICACY

KARIR PADA

PENYANDANG TUNANETRA

(Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra

di SMLB SLB-A Negeri kota Bandung)

Oleh

Andarini Waskitaningrum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Andarini Waskitaningrum 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANDARINI WASKITANINGRUM

SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA (Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di

SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Titin Kartini, M.Si NIP. 19500403 197603 2 001

Pembimbing II

Drs. MIF Baihaqi, M.Si NIP. 19621208 198803 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Psikologi

(4)

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI INI TELAH DIUJIKAN

Hari/tanggal : Rabu, 23 Oktober 2013

Waktu : 09.00 - 10.00

Tempat : Kantor Jurusan Psikologi FIP UPI

Para Penguji Terdiri dari:

Penguji I

Dr. Titin Kartini, M.Si

NIP. 19500403 197603 2 001

Penguji II

Dr. Elly Malihah, M.Si

NIP. 19660425 199203 2 002

Penguji III

Syahnur Rahman, M.Si

NIP. 19790922 200812 1 001

Tanggung Jawab Yuridis ada pada

Penulis,

Andarini Waskitaningrum

(5)

ii

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Andarini Waskitaningrum (0901875). SELF EFFICACY KARIR PADA PENYANDANG TUNANETRA (Studi Kasus pada Siswa Penyandang Tunanetra di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self efficacy karir pada penyandang tunanetra di SMLB SLB-A Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah tunanetra kelas XII Sekolah Menengah Atas yang bersekolah di SMLB SLB-A Kota Bandung, berjumlah tiga orang dengan rentang usia 17-20 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa self efficacy karir tunanetra kelas XII Sekolah Menengah Atas yang bersekolah di SMLB SLB-A Kota Bandung secara garis besar memiliki self efficacy karir yang baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil pembahasan yang menunjuk kearah positif pada setiap indikator. Sumber efficacy utama yang mempengaruhi self efficacy pada tiga orang subjek adalah pengalaman keberhasilan dan pengalaman tidak langsung yang dimiliki oleh subjek. Dari penelitian ini terdapat beberapa rekomendasi, yakni bagi tunanetra lain diharapkan dapat lebih mampu merencanakan karir yang ingin dicapai serta memiliki keyakinan atas rencana tersebut. Bagi pihak sekolah dan asrama sebaiknya lebih awal dalam memberikan pengarahan terhadap rencana pencapaian karir pada setiap murid-muridnya.

(6)

iii

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Andarini Waskitaningrum (0901875). SELF-EFFICACY IN CAREER FOR BLIND STUDENTS (PEOPLE) (A case study on blind students at SMLB SLB-A Negeri Bandung City). Research Paper department of Psychology, Faculty of Education. Indonesia University of Education

The purpose of the research is to describe self efficacy in career for blind students at SMLB SLB-A in Bandung. The general approach that is used in this research is qualitative approach that applies case study design. The subjects of the study are blind students at 12th grader in SMLB SLB-A Bandung, consist of 3 male students with age range of 17-20 years old.the technique for collecting data in this study is interview. The result shows that self efficacy in career for blind students at 12th grader at SMLB SLB-A in Bandung indicate good self efficacy in career. It is proven by the result discussion that shows positive indications. The main aspect of efficacy that mostly affects 3 subjects is the experience of succes and indirect experience. There are several recommendations that are provided by this research, it is expected by other blind students to be able to plan what they want to achieved in their careers and to have faith in the plans. The recommendation for schools and dormitories should provide early guidance of career guidance plan for their students.

(7)

viii

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR... iv

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI... viii

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Metode Penelitian... 5

F. Manfaat Penelitian... 5

G. Struktur Organisasi Skripsi... 6

BAB II SELF EFFICACY DAN TUNANETRA A. Self Efficacy... 7

1. Pengertian Self Efficacy... 7

2. Fungsi dan Dampak Self Efficacy... 7

3. Dimensi Self Efficacy... 8

4. Sumber Self Efficacy... 9

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy... 12

6. Karakteristik Self Efficacy... 14

(8)

ix

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Tunanetra... 16

1. Pengertian Tunanetra... 16

2. Klasifikasi Tunanetra... 16

3. Karakteristik Ketunanetraan... 17

4. Tiga Keterbatasan Tunanetra... 19

5. Etiologi Ketunanetraan... 20

C. Penelitian Terdahulu ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 23

B. Definisi Operasional... 24

C. Lokasi dan Subjek Penelitian... 24

D. Teknik Pengumpulan Data... 25

E. Alat Pengumpulan Data... 25

F. Teknik Analisis Data... 26

G. Keabsahan Data... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Subjek Penelitian... 28

1. Profil Subjek Pertama... 28

a. Identitas Subjek Pertama... 28

b. Status Praesens Subjek Pertama... 28

c. Riwayat Subjek Pertama... 29

d. Hasil Observasi Subjek Pertama... 30

e. Hasil Penelitian Subjek Pertama... 31

2. Profil Subjek Kedua... 42

a. Identitas Subjek Kedua... 42

b. Status Praesens Subjek Kedua... 43

c. Riwayat Subjek Kedua... 43

d. Hasil Observasi Subjek Kedua... 44

e. Hasil Penelitian Subjek Kedua... 45

3. Profil Subjek Ketiga... 56

a. Identitas Subjek Ketiga... 56

b. Status Praesens Subjek Ketiga... 56

c. Riwayat Subjek Ketiga... 56

d. Hasil Observasi Subjek Ketiga... 58

e. Hasil Penelitian Subjek Ketiga... 59

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 69

1. Subjek Pertama... 69

a. Self Appraisal... 69

(9)

x

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Goal Selection... 71

d. Planning... 72

e. Problem Solving... 72

2. Subjek Kedua... 73

a. Self Appraisal... 73

b. Occupational Information... 75

c. Goal Selection... 76

d. Planning... 77

e. Problem Solving... 78

3. Subjek Ketiga... 79

a. Self Appraisal... 79

b. Occupational Information... 81

c. Goal Selection... 83

d. Planning... 84

e. Problem Solving... 84

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN A. Kesimpulan... 87

B. Saran dan Rekomendasi... 88

DAFTAR PUSTAKA... 89

LAMPIRAN

(10)

1

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mata dan penglihatan adalah indera yang memiliki manfaat dan penting bagi kehidupan seorang manusia. Mata membantu manusia dalam melihat benda-benda yang ada disekitarnya. Setiap aktifitas yang dilakukan pasti menggunakan mata sebagai alat penglihatan. Namun tidak semua orang memiliki mata yang normal dan dapat melihat dengan baik. Banyak orang mengalami permasalahan fungsi penglihatan salah satu bentuk terparahnya adalah tunanetra.

Menurut Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia, 2012) pengertian tunanetra digunakan baik terhadap orang yang tidak dapat melihat sama sekali (buta total) maupun orang yang memiliki penglihatan kurang awas (low vision). Hasil Susenas Tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah disabilitas secara keseluruhan adalah 2,13 juta orang dengan jumlah

penyandang tunanetra sebesar 15,93% dari jumlah tersebut yaitu 339,309 dengan komposisi 180.009 penyandang tunanetra laki-laki dan 159.300 penyandang tunanetra perempuan (Gumelar, 2011).

Mereka yang mengalami ketunanetraan, dalam keterbatasan fisiknya tersebut juga mampu beraktifitas seperti manusia normal. Jika mereka mampu memaksimalkan potensi dalam dirinya, bukan tidak mungkin penyandang tunanetra dapat menjadi seorang yang memiliki kemampuan melebihi manusia normal. Sudah banyak contoh tunanetra yang dapat mengatasi kondisi ketunanetraannya sehingga mampu bersaing dengan orang-orang normal dalam berprestasi.

(11)

2

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nomor individual putra dan bersaing dengan atlet yang normal (Jagoannews, 2012). Dalam bidang musik terdapat beberapa orang yang sudah tidak asing lagi diantaranya adalah Ray Charles, Stevie Wonder, dan Andrea Bocelli (Destriyana, 2012). Dalam bidang IT Eko Ramaditya Adikara merupakan blogger yang menyandang ketunanetraan (http://www.ramaditya.com/about.htm). Selain itu didalam bidang akademik Tolhas Damanik memegang peranan sebagai tunanetra dengan profesi sebagai konsultan pedidikan, tokoh lain bernama Mimi Mariani Lusli seorang perempuan tunanetra yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Atmajaya. Universitas Pendidikan Indonesia memiliki tokoh tunanetra panutan yang bernama Dr. Didi Tarsidi yang memiliki profesi sebagai dosen di Universitas Pendidikan Indonesia pada jurusan Pendidikan Luar Biasa, baik S1 maupun S2.

Dr. Didi Tarsidi menjabat sebagai dosen pada Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Dr. Didi Tarsidi menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang S3 dan bekerja seperti orang awas atau normal. Beliau memulai dunia kerjanya dengan bekerja sebagai interpreter untuk Hellen Keller International, Inc., sebuah lembaga internasional yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, yang menjalin kerjasama dengan departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk merintis pengembangan pendidikan terpadu bagi anak-anak tunanetra di Indonesia, yang kegiatan operasionalnya berpusat di Bandung. Beliau juga menduduki jabatan sebagai lektor kepala pada Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), serta Wakil Presiden The World Blind Union untuk Asia Pasifik (http://www.didi-tarsidi.blogspot.com).

(12)

3

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beliau juga dapat melakukan aktifitas secara berpindah dari suatu tempat ke tempat lain yang jelas memerlukan kemampuan lebih, yaitu pengetahuan tentang medan atau wilayah yang akan dijelajahi.

Dari pemaparan diatas, Dr. Didi Tarsidi membuktikan bahwa kebutaan yang ia miliki tidak menghalangi langkahnya. Disana terlihat bahwa Dr. Didi Tarsidi memiliki berbagai macam prestasi yang membanggakan dan patut untuk dicontoh. Kesuksesan seperti ini tentu tidak mudah dicapai meski pada individu yang tidak memiliki kekurangan fisik. Kesuksessan yang dimiliki Dr. Didi Tarsidi tentu didukung oleh keyakinan akan kemampuan diri yang ia miliki, keyakinan individu mengenai kemampuannya dalam menjalankan tugas dikenal dengan istilah self efficacy.

Kesuksesan yang dimiliki oleh Dr. Didi Tarsidi dapat dijadikan sebagai motivasi bagi tunanetra lain yang sedang merencanakan karir bagi dirinya. Perencanaan karir dilakukan sejak seseorang masih berada di sekolah. Dalam hal ini siswa kelas dua belas Sekolah Menengah Atas yang akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi memerlukan perencanaan karir yang matang agar dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Keyakinan atas perencanaan karir yang didasarkan atas kemampuan yang dimiliki haruslah dimiliki oleh setiap individu. Sesuai yang dikatakan oleh Bandura (1997) Self efficacy seseorang menentukan seberapa besar usaha dan motivasi seseorang dalam bekerja dan menyelesaikan tugasnya (Bandura, 1997).

(13)

4

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatakan self efficacy merupakan konsep yang secara spesifik mengontrol keyakinan, dimana perhatiannya pada kemampuan untuk melakukan sesuatu yang khusus.

Menjadi seseorang yang berhasil meski memiliki kekurangan fisik bukanlah hal yang mudah, dalam hal ini Dr. Didi Tarsidi berhasil membuktikan dengan kesuksesan yang ia miliki. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana self efficacykarir pada siswa kelas dua belas penyandang tunanetra di SMLB SLB-A kota Bandung.

B. Fokus Penelitian

Sebagai seorang tunanetra bukan hal yang mudah untuk bisa menyusun perencanaan karir yang akan dicapai, dibutuhkan pengetahuan dan keyakinan yang besar untuk dapat mencapai hal tersebut. Penelitian ini memiliki fokus penelitian berupa gambaran self efficacy karir pada diri tunanetra kelas dua belas di SMLB SLB-A kota Bandung dan sumber efficacy karir yang membangun self efficacy karir pada diri tunanetra kelas

dua belas di SMLB SLB-A kota Bandung.

C. Rumusan Masalah

Sebagai seseorang yang memiliki kekurangan dalam hal penglihatan, seorang tunanetra memiliki hambatan yang lebih dibandingkan dengan orang awam dalam hal pencapaian karir. Sehingga menuntut seorang tunanetra untuk melakukan perencanaan yang matang terhadap karir yang dipilihnya.

Oleh karena itu, penelitian ini dijabarkan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran self efficacykarir pada diri tunanetra kelas dua belas di SMLB SLB-A kota Bandung.?

(14)

5

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui gambaran self efficacy Karir pada diri tunanetra kelas dua belas di SMLB SLB-A kota Bandung.

2. Untuk mengetahui Sumber efficacy yang membangun self efficacy karir pada diri tunanetra kelas dua belas di SMLB SLB-A kota Bandung.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif agar penelitian ini dapat memperoleh gambaran dan sumber eficacy mengenai “self efficacy karir pada individu tunanetra”, berdasarkan data -data yang terjadi dilapangan.

Menurut Moleong (2011), Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada manfaat dan pengumpulan informasi dari cara mendalami fenomena yang diteliti. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian studi kasus dimana metode ini difokuskan pada suatu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam.

Creawell (1998) menyatakan bahwa studi kasus (case study) adalah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan berbagai sumber informasi yang kaya akan konteks.

F. ManfaatPenelitian

(15)

6

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang bermanfaat bagi perkembangan psikologi, khususnya yang berkaitan dengan self efficacy pada individu tunanetra.

2. Manfaat Praktis

Dalam tataran praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan kepada para penyandang tunanetra untuk mengukuhkan bahwa pentingnya self efficacy dan dapat memiliki self efficacy tinggi sehingga terus mengembangkan diri dan berprestasi.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : Berisi Latar Belakang Penelitian, Fokus Penelitian, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian dan Manfaat/Signifikansi Penelitian. BAB II :Berisi tentang Pengertian Self Efficacy, Fungsi dan

Dampak Self Efficacy, Dimensi Self Efficacy, Sumber Self Efficacy, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self Eficacy,

Karakteristik Self Efficacy, Self Efficacy Karir, Pengertian Tunanetra, Klasifikasi Tunanetra, Karakteristik Ketuna- netraan, Tiga Keterbatasan pada Tunanetra dan Etiologi Ketunanetraan.

BAB III : Berisi tentang Desain Penelitian, Definisi Operasional, Lokasi dan Subjek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Alat Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Keabsahan Data.

BAB IV : Berisi tentang Profil Subjek, Data Penelitian, Hasil Penelitian, dan Pembahasan Penelitian.

(16)

7

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

(17)

23

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah penelitian, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui bagaimana self efficacy karir pada diri seorang tunanetra. Menurut Moleong (2011),

pendekatan kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada manfaat dan pengumpulan informasi dari cara mendalami fenomena yang diteliti.

Dengan menggunakan penelitian kualitatif maka data yang diperoleh lebih menekankan pada upaya untuk membangun pandangan terhadap subjek penelitian secara lebih dalam dan lebih terperinci yang ditulis dengan kata-kata sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2011)

(18)

24

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang hendak diselidiki dan apabila fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemproses didalam konteks kehidupan (Yin, 2009).

B. Definisi Operasional

Self efficacy karir dalam penelitian ini adalah sebuah proses pada

diri seorang tunanetra untuk menentukan pilihan karir yang akan dijalani berdasarkan pemilihan studi pada pergurun tinggi. Salah satu pengaplikasian teori self efficacy yang paling populer adalah career decision making self efficacy yang pertama kali diaplikasikan pada

perilaku karir oleh Hackett dan Betz (1981) dengan teori kematangan karir dengan kerangka keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan karir yaitu : (1) Menyeleksi tujuan (goal selection),(2)Mencari informasi pekerjaan (occupational information),

(3)Pemecahan masalah (problem solving),(4) Perencanaan (planning), dan (5) Menilai diri sendiri (self appraisal) (dalam Tinin Kartini, 2005).

Seseorang dengan self efficacy yang tinggi akan termotivasi untuk melakukan pencarian karir, dan dapat memilih serta menentukan karir sesuai dengan minat dan kemampuan. Sebaliknya seseorang dengan level self efficacy yang rendah, akan menolak melakukan pencarian, sehingga dengan demikian tidak dapat membuat keputusan karir (Titin Kartini, 2005). Individu dengan tingkat self efficacy yang tinggi sangat yakin dengan kemampuan dirinya, sehingga tingkat keberhasilan karir yang ia jalani menjadi tinggi. Sedangkan individu dengan tingkat self efficacy yang rendah merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya,

sehingga tingkat keberhasilan karir yang ia jalani juga rendah.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

(19)

25

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu bahwa subjek dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan oleh peneliti sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dan subjek berada pada posisi terbaik sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini (Sugiyono, 2011)

Kriteria subjek penelitian adalah sebagai berikut:

- Siswa Sekolah Menengah Awal tunanetra laki-laki atau perempuan

- Kelas 12 dengan usia antara 17-20 Tahun

- Memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara, dimana wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2011). Pedoman wawancara yang dibuat untuk masalah ketunanetraan disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Lowenfeld, sedangkan untuk self efficacy karir disusun berdasarkan teori dari Bandura dan CDSE Betz yang dimodifikasi oleh peneliti. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan petunjuk umum wawancara dimana jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara dan dilakukan menggunakan wawancara semi struktur (semi structure interview).

(20)

26

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam mengumpulkan data-data, peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data dan dibantu dengan menggunakan alat bantu berikut: 1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

2. Alat Perekam

Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti benar-benar berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untukmencatat jawaban dari responden.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kualitatif analisis data dilakukan mulai dari sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Namun dalam kenyataannya, analisis data kualitatif dilakukan selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data (Sugiono, 2010). Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai, namun apabila setelah dianalisi jawabannya kurang memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pernyataan lagi hingga datanya jenuh.

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiono, 2010), teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ada tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

1. Reduksi Data

Tahap pertama yang dilakukan dalam analisis data adalah melakukan reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiono, 2010).

(21)

27

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan reduksi data, maka selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian atau berupa teks yang bersifat naratif.

3. Verifikasi Data

Tahap terakhir dalam analisis data adalah verifikasi data (penarikan kesimpulan). Kesimpulan awal yang diungkapkan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila pada saat dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah suatu keadaan dimana dituntut untukmampu mempresentasikan nilai yang benar agar hal itu dapat diterapkan dan konsisten akan prosedur atas temuan dan keputusan-keputusannya (Moleong, 2011). Untuk dapat menentukan keabsahan suatu data diperlukan teknik pemeriksaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa teknik pemeriksaan data, diantaranya adalah:

1. Pertanyaan dalam wawancara divalidasi terlebih dahulu dengan menggunakan expert judgment (Azwar, 2004).

(22)

28

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(23)

87

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang penyandang tunanetra yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas di kota Bandung tentang self efficacy karir, diperoleh kesimpulan bahwa gambaran self efficacy karir pada masing-masing subjek dan sumber efficacy yang

mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

1. Untuk kasus subjek 1, subjek memiliki keyakinan bahwa dirinya akan berhasil dalam jurusan PPKN dan memiliki karir sebagai guru. Keyakinan tersebut bersumber dari dirinya sendiri yang memang sudah memiliki motivasi yang tinggi, juga dari kedua orang tua subjek yang juga berprofesi sebagai seorang guru. Untuk mencapai keberhasilan tersebut subjek mencari informasi dan juga melatih pengetahuan dan kemampuannya agar tidak memiliki kesulitan dalam seleksi masuk dan selama proses pembelajaran yang akan subjek tempuh sebelum menjadi guru.

(24)

88

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

olehnya bersumber dari dirinya dan lingkungan sekitar subjek yang juga mendukung dalam pemilihan karir subjek

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai self efficacy karir pada penyandang tunanetra, berikut beberapa rekomendasi bagi pihak yang terkait serta untuk kelancaran penelitian selanjutnya.

1. Bagi Penyandang Tunanetra

Dari penelitian ini didapat bahwa penyandang tunanetra dapat merencanakan karir yang ingin dicapai serta memiliki keyakinan atas rencana tersebut. Tunanetra harus bisa meyakini cita-cita atau pencapaian karir yang dimiliki dan berjuang agar hal tersebut bisa tercapai.

2. Bagi Pihak Sekolah dan Asrama

Bagi pihak sekolah, sebaiknya melakukan pendekatan lebih awal dalam memberikan pengarahan terhadap rencana pencapaian karir pada setiap murid-muridnya. Pihak asrama yang juga masih berada di lingkungan sekolah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada anak asramanya sehingga para murid merasa fungsi pengasuh sama dengan fungsi orang tua ketika berada di rumah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas dengan tema yang sama yaitu self efficacy karir diharapkan dapat meneliti penyandang disabilitas yang lain sehingga diharapkan dapat menemukan gambaran

self efficacy karir dan sumber efficacy yang berbeda. Peneliti

(25)

89

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

(26)

89

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adikara Eko, R. [Online]. Tersedia: http://www.ramaditya.com/about.htm. [7 Oktober 2012]

Azwar, S. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bandura, A. 1997. Self efficacy : The exercise of control. New York : W.H.

Bandura, A. 1997. Social Learning Theory. New Jersey: Prentice Hall,Inc.

Bandura, A. (1986). Social foundation of though and action: Social cognitive theory. Eglewoog Cliff, New Jersey: Preenpice Hall.

Creawell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions, Sage Publications, Inc., USA

Destriyana. (2012). 10 tokoh tunanetra yang mengubah dunia. [ Online]. Tersedia: http://www.merdeka.com/gaya/10-tokoh-tunanetra-yang-mengubah-dunia.html [31 Oktober 2012]

Fitriani, D. (1991). Hubungan antara self efficacy dengan goal orientation. Skripsi. (Tidak diterbitkan). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Gumelar, L. A. (2011). Keynote speech pada acara rapat kerja nasional persatuan tuna netra indonesia (PERTUNI) tahun 2011. dikutip dari situs http://pertuni.idp -europe.org/Rakernas2011/Rakernas2011-keynote_Menteri_Pemberdayaan_Perempuan.php. pada tanggal 17 oktober 2012. Diterbitkan 14 Desember 2011

Jagoanna. (2012). Atlet tunanetra pecahkan rekor Olimpiade. [Online]. Tersedia: http://www.jagoannews.com/blog/2012/07/31/atlet-tuna-netra-pecahkan-rekor-olimpiade/ [31 Oktober 2012]

(27)

90

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kick Andy. (2011). Menggapai asa dalam gulita. [Online] Tersedia: http://kickandy.com/theshow/1/1/2039/read/MENGGAPAI-ASA-DALAM-GULITA. [31 oktober 2012]

Moleong, L. J. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mutiara, K. Peranan Self Efficacy Terhadap Motivasi Kerja Padan Wanita Karir Pada Salah Satu Cabang Perusahaan “X”. Jurnal Ilmiah Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Nawawi, A. (2012). Penggunaan Media Audio “Kotak Orientasi” Sebagai

Alat Bantu Latihan Orientasi pada Tunanetra. Tesis Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nugroho, A. Hubungan Antara Self Efficacy, Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa. Skripsi Pada Program Studi psikologi Univesitas Widya Mandala. Madiun.

PERTUNI. (2009). Selamat datang di web PERTUNI. September, 2012, dari http://pertuni.idp-europe.org/index.php

Rahardja. (2008). Pengembangan Konsep Bagi Tunanetra. [Online]. Tersedia: http://www.dj-rahardja.blogspot.com/ [25 November 2012] Rahardja. (2008). Ketunanetraan. [Online]. Tersedia: http://www.djrahardja.blogspot.com/2008/09/ketunanetraan.html [25 November 2012]

Santrock, J. W. (2001) Adolescent (eleventh). New York: Mc Graw-Hills.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta

Sutjihati, S. (1996). Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung; Refika Aditama.

(28)

91

Andarini Waskitaningrum,2013

Self Efficacy Karir Pada Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Pada Siswa Penyandang Tunanetra Di SMLB SLB-A Negeri Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Referensi

Dokumen terkait

mengumumkan sebagai penyedia barang dengan pengadaan langsung untuk paket.. pekerjaan Pengadaan Selimut Korban Bencana Alam adalah

[r]

Layanan aqiqah kota solo dengan menu masakan spesial merupakan paket aqiqoh kedua yang kami tawarkan.. Paket ini kami kirim ketempat Anda berupa masakan Sate, gulai, tongseng

Sebagimana cabang-cabang ilmu pengetahuan alam lainnya ilmu kimia mempunyai objek penelaahan yang sama, yaitu gejala alam tetapi ilmu kimia lebih menitik beratkan

Pramuka Siaga Tata : dapat menceritakan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan kepramukaan yang dimilikinya dalam barung dan perindukan2. Pramuka Siaga Mula : mengenal

Fazlollahtabar, Hamed., (2011), A Heuristic Methodology For Assembly Line Balancing Considering Stochastic Time and Validity Testin, Springer.. Hakansson, Johan., (2008), A

Pshysochemical Properties and Starch Granular Characteristics of Flour From Various Manihot Esculanta (Cassava) Genotypes.. The

Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Iklim Sekolah Terhadap Produktifitas Kerja Guru PAI di MTs Se KKM 1 Ciparay Kabupaten Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia