Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD
DI KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
DADAN NUGRAHA NIM 1103146
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI
KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
Oleh Dadan Nugraha
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pendidikan pada program studi pendidikan dasar
© Dadan Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd. NIP. 196510011998022001
Pembimbing II
Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. NIP. 195306121981031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 196510011998022001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “KONTRIBUSI
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI
TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS“ ini
dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelangaran terhadap etika keilmuan dalam
karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD
DI KABUPATEN CIAMIS
(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan pada pengasuh PAUD. Pengasuh terkadang berperan rangkap sebagai guru atau sebagai pendamping, padahal secara akademik mereka tidak termasuk sebagai guru atau pendamping. Alasan mereka melakukan hal itu bisa saja dilatar belakangi oleh karena tidak adanya orang yang mau menjadi pendidik PAUD atau hanya karena motivasi mereka yang tinggi, padahal dari segi kompetensi mereka masih kurang, sehingga bisa saja berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai pendidik PAUD. Penelitian ini menganalisis gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD serta besaran kontribusi kompetensi pedagogic, motivasi berprestasi, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dilakukan penelitian studi korelasional dengan metode survai, pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik dan angket untuk mengumpulkan data tentang motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berkontribusi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD, motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) berkorelasi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD. Penelitian ini merekomendasikan pengasuh PAUD untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengasuhan dan diharapkan melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi dan motivasinya.
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ...
B. Perumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
E. Struktur Organisasi Tesis ...
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kinerja Pengasuh PAUD ...
B. Kompetensi Pedagogik ...
C. Motivasi Berprestasi ...
D. Kerangka Berpikir ...
E. Hipotesis Penelitian ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendektan dan Metode Penelitian ...
B. Alur Penelitian ...
C. Populasi dan Sampel ...
1. Populasi ...
2. Sampel ...
D. Definisi Operasional ...
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data ...
G. Pengolahan dan Analisis Data ...
H. Pengujian Normalitas Data ...
I. Pengujian Linieritas Regresi ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskrips Data ………...…
1. Kompetensi pedagogik (X1) ………
2. Motivasi berprestasi (X2) ………
3. Kinerja Pengasuh PAUD (Y) ………...
B.Analisis dan Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis ...
1. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dengan Y ...
2. Korelasi dan Kontribusi untuk X2 dengan Y ...
3. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dan X2 dengan Y ...
C.Pembahasan ...
1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan
kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis ………...
a. Kompetensi pedagogik ..………...……….
b. Motivasi berprestasi ………..
c. Kinerja pengasuh PAUD ………...
2. Kontibusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh
PAUD ………..
3. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja penagsuh PAUD.
4. Kontribusi kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi
terhadap kinerja penagsuh PAUD ………..
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang diberikan kepada anak semenjak dini merupakan
investasi yang berharga dalam proses tumbuhkembangnya, maka dari itu
sangatlah penting memberikan suatu respon yang positif dalam merangsang
pertumbuhan dan perkembangan anak baik itu dalam hal kognitif, afektif, dan
psikomotornya.
Pendidikan usia dini dapat diartikan sebagai fondasi dasar bagi
pendidikan anak berikutnya. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun
2003 Sistem tentang Sistem Pendidkan Nasional Pasal 1 ayat 14 menjelaskan
bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan itu pada
pasal 28 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan dapat diselenggarakan
melalui jalur formal, nonformal, dan informal.
Tenaga pendidik yang terlibat dalam pendidikan anak usia dini terdiri
dari guru, pendamping, dan pengasuh. Tenaga pendidik ini bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan
terhadap anak didik. Tenaga pendidik PAUD ini bertugas di berbagai jenis
layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti Taman
Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidik PAUD pada
2
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru
pendamping, dan pengasuh.
Kualifikasi dan kompetensi guru PAUD ini didasarkan pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada
PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia
dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Sementara itu bagi guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi akademik
dan kompetensi disebut guru pendamping dan pengasuh. Menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini kualifikasi akademik dan kompetensi pendamping yaitu
memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi atau memiliki
ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi, sedangkan
kualifikasi akademik pengasuh PAUD yaitu minimum Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan sederajat.
Kompetensi guru PAUD dan pendamping seperti yang dijelaskan dalam
Permendiknas No 16 Tahun 2007 dan Permendiknas No 58 Tahun 2009
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Sementara itu masih dalam Permendiknas No 58
Tahun 2009 dijelaskan pula mengenai kompetensi untuk pengasuh PAUD yaitu
memahami dasar-dasar pengasuhan, terampil melaksanakan pengasuhan, dan
bersikap & berprilaku sesuai dengan kebutuhan psikologi anak.
Menurut Spencer dalam Moeheriono (2010: 3) kompetensi adalah sebuah
karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki
hubungan kausal atau sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,
3
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu kompetensi juga merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang
yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik
kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada
waktu periode tertentu.
Di samping kompetensi, motivasi juga dapat meningkatkan kinerja
seseorang demi mencapai prestasi yang terbaik. Maka dari itu motivasi ini
menjadi sangat penting dalam menggerakkan pengasuh PAUD agar mampu
mencapai tujuan pembelajaran, mampu membangkitkan dan memelihara
prilaku pengasuh dalam menjalankan tugasnya. Mengenai pengertianmotivasi
berprestasi, Mangkunegara (2007:68) menyatakan bahwa motivasi berprestasi
dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan
atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar
mencapai pretasi dengan predikat terpuji.
Selain itu menurut Davis dalam Martinis dan Maisah (2010: 86) jika
seseorang sudah mempunyai motivasi, maka ia akan siap mengerjakan hal-hal
yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Selanjutnya Davis
membagi motivasi ini menjadi dua yaitu motivasi intrinsik yang mengacu
dalam diri dan motivasi ekstrinsik yang mengacu pada faktor-faktor yang ada
di luar diri misalnya penghargaan, pujian, hukuman, dan celaan. Menurutnya
untuk keberhasilan belajar sebaiknya pendidik memiliki motivasi intrinsik
karena hal itu merupakan kesadaran dari pendidik itu sendiri, sedangkan
motivasi ekstrinsik berfungsi untuk meningkatkan kinerja.
Kinerja merupakan pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan
standar yang berlaku dalam sebuah organisasi dalam hal ini sekolah. Simamora
(2010:10) berpendapat kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan
tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang
dihasilkan baik berupa jumlah maupun kualitasnya, output yang dihasilkan ini
baik berupa fisik ataupun non fisik. Selain itu (Moehriono, 2010: 60)
4
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencapaian pelaksanaan program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, visi, tujuan dan misi organisasi yang dituangkan dalam perencanaan
strategis suatu organisasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang ini. Gibson (1985:
51-53) menyatakan bahwa ada tiga kelompok variabel sebagai faktor yang
mempengaruhi kinerja dan potensi organisasi yaitu: Pertama, variabel individu
meliputi kemampuan/keterampilan dan latar belakang (keluarga, tingkat sosial,
dan pengalaman). Kedua, variabel organisasi meliputi sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Ketiga, variabel
individu (psikologis) meliputi mental/intelektual, persepsi, sikap, kepribadian,
belajar, dan motivasi. Selain itu Mangkunegara (2009: 67-68) faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu:
(1) Faktor kemampuan, secara umum kemampan ini terbagi menjadi dua yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill).
(2) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
Dari pendapat di atas, kinerja pengasuh PAUD sangatlah dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor yang mempengaruhi kinerja individu itu
sendiri sampai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok dan
akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi dalam hal ini sekolah. Maka dari itu
penilaian kinerja pengasuh ini sangatlah penting untuk diperhatikan, penilaian
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kerja pengasuh PAUD. Martinis dan
Maisah (2012: 110) tujuan penilaian kinerja yaitu mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan organisasi, menyediakan sarana pembelajaran pegawai,
memperbaiki kinerja berikutnya, mempertimbangkan sistematik dalam
pembuatan keputusan pemberian reward dan punishment, memotivasi pegawai,
dan menciptakan akuntabilitas publik.
Penelitian yang pernah dilakukan terhadap kinerja ini diantaranya hasil
5
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontribusi kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer SMA
di Kabupaten Purwakarta, 2) motivasi kerja berpengaruh positif terhadap
kinerja guru honorer SMA di Kabupaten Purwakarta, 3) secara keseluruhan
kontribusi kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
guru honorer SMA sebesar 35,76% dan 62,24% merupakan faktor lainnya.
Selain itu penelitian juga pernah dilakukan oleh Febrialismanto (2010) yang
menyimpulkan bahwa: a) kontribusi kompetensi professional berpengaruh
positif terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau b)
kontribusi kompetensi pedagogik berpengaruh positif terhadap kinerja guru TK
di Kecamatan Kampar Provinsi Riau c) secara keseluruhan kontribusi
kompetensi professional dan kompetensi pedagogik dan berpengaruh positif
terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau sebesar 74,30%
dan 25,7% merupakan faktor lainnya.
Data dari Direktorat P2TK PAUDNI Ditjen PAUDNI 2011 bahwa
jumlah pendidik PAUD dan Pendidik Nonformal dan Formal (PNF) Tingkat
Nasional untuk pendidik Taman Kanak-kanak (TK) 165.139 orang, Kelompok
Bermain (KB) 120.351 orang, Taman Penitipan Anak (TPA) 6233 orang, dan
Satuan PAUD Sejenis (SPS) 38.825 orang. Sementara itu berdasarkan data dari
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia
(HIMPAUDI) Kabupaten Ciamis Tahun 2012 jumlah tenaga pendidik PAUD
di Kabupaten Ciamis sebanyak 3970 orang, terdiri dari lulusan SMA 1791
orang, lulusan Diploma 532 orang, lulusan S1 714 orang, dan lulusan S2 14
orang. Sedangkan penyelenggara PAUD berjumlah 1002 lembaga, terdiri dari
Taman Kanak-kanak (TK) 403 lembaga, Kelompok Bermain (KB) 493
lembaga, Taman Penitipan Anak (TPA) 2 lembaga, dan Satuan PAUD Sejenis
(SPS) 104 lembaga.
Tenaga pendidik yang terlibat di pendidikan anak usia dini (PAUD)
masih menemui kendala dalam hal peran dan tugas mereka masing-masing.
6
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Mereka terkadang merangkap
sebagai guru ataupun pendamping, padahal pengasuh itu tidak ada aturan atau
kewenangan untuk berperan sebagai guru atau pendamping. Rangkap peran
inilah yang terkadang melupakan mereka akan tugas pokoknya sebagai
pengasuh. Selain itu pengasuh juga masih menemui kendala dalam hal
memahami dasar-dasar pengasuhan yang sesuai dengan tumbuhkembang anak,
menciptakan permainan yang edukatif, dan bersikap sesuai dengan kebutuhan
psikologi anak. Padahal secara kompetensi pun mereka tidak memenuhi syarat
sebagai guru anak usia dini. Apakah karena faktor pengalaman kerja yang
sudah cukup lama, kecintaan pada dunia anak-anak, karena tidak ada pekerjaan
lain atau tidak ada yang mau menjadi guru PAUD secara sukarela, ataupun
hanya faktor motivasi saja yang mendorong mereka untuk selalu mengabdi
sebagai pendidik anak usia dini.
B.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifiksi bahwa
masalah yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi
terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis secara rinci adalah
sebagai berikut:
1. Masalah kompetensi pedagogik pengasuh PAUD yang masih kurang
disebabkan terbatasnya pemahaman mereka mengenai peran pengasuhan,
serta rangkap peran sebagai pendamping atau guru sehingga berpengaruh
terhadap kinerjanya.
2. Masalah motivasi berprestasi pengasuh PAUD baik karena faktor intern
ataupun faktor ekstern.
3. Masalah kinerja pengasuh PAUD yang tidak pernah dilakukan
evaluasi/monitoring baik oleh kepala sekolah ataupun oleh guru senior.
7
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis”. Untuk lebih rincinya mengenai
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan
kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
b. Seberapa besar kompetensi pedagogik berkontribusi terhadap kinerja
pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
c. Seberapa besar motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh
PAUD di Kabupaten Ciamis?
d. Seberapa besar kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi
berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang kontribusi
kompetensi pedagogik, motivas berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD di
Kabupaten Ciamis. Secara rinci tujuan penelitiannya yaitu menganalisis:
1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja
pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
2. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD
di Kabupaten Ciamis?
3. Besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di
Kabupaten Ciamis?
4. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap
kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan masukan yang berarti
bagi tenaga pendidik PAUD khususnya di Kabupaten Ciamis dan umumnya di
Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara terperinci adalah sebagai
8
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memberikan sumbangan pengetahuan untuk akademisi dan praktisi
pendidikan mengenai kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi
berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
2. Sebagai bahan pertimbangan Dinas Pendidikan dan HIMPAUDI dalam
merancang desain pembelajaran/pelatihan untuk meningkatakan kompetensi
pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di
Kabupaten Ciamis.
E.Struktur Organisasi Tesis
Rincian struktur organisasi tesis yaitu:
1. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian.
2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian
Berisi tentang konsep-konsep teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis
penelitian.
3. Bab III Metode Penelitian
Berisis tentang penjabaran terperinci mengenai metode penelitian, lokasi
dan subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan
analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya yang mencakup
pengolahan atau analisis data untuk menghsilkan temuan dan pembahasan
atau analisis.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dan temuan
38
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode korelasional. Pendapat Sukmadinata (2012: 56)
penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel
dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel
lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian
(signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih,
tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel
terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu
variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi
negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai
yang rendah dalam variabel lain.
B.Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Validasi, Uji Coba, Revisi
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan & Analisis Data Pembahasan Kesimpulan Studi Literatur: Kompetensi Pedagogik, Motivasi Berprestasi &
Kinerja pengasuh PAUD
Penyusunan Instrumen
1. Soal tes kompetensi pedagogi 2. Angket motivasi berprestasi dan
39
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1Alur penelitian
C.Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah pendidik PAUD berkualifikasi SMA yang
selanjutnya disebut pengasuh PAUD yang berjumlah 1791 orang, laki-laki
berjumlah 75 orang dan perempuan berjumlah 1716 orang yang tersebar di 36
kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kecamatan L P Jumlah
1 Ciamis 2 182 184
2 Cipaku 3 125 128
3 Rancah 18 93 111
4 Kawali 2 70 52
5 Panjalu 0 57 37
6 Panawangan 7 81 88
7 Lumbung 4 51 55
8 Cikoneng 2 82 84
9 Baregbeg 1 67 68
10 Cijeungjing 1 98 99 11 Tambaksari 2 51 53
12 Rajadesa 6 64 70
13 Banjarsari 4 61 65 14 Pamarican 0 57 57 15 Panumbangan 0 47 47
16 Sukamantri 0 4 4
17 Jatinagara 5 43 48 18 Cihaurbeuti 0 21 21
19 Sadananya 2 36 38
20 Sindangkasih 0 47 47
21 Sukadana 0 5 5
22 Cisaga 3 46 49
40
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 Lakbok 4 35 39
25 Mangunjaya 0 20 20
26 Purwadadi 2 40 42
27 Cimaragas 0 23 23
28 Cidolog 0 11 11
29 Langkaplancar 0 26 26 30 Pangandaran 1 40 41
31 Cijulang 1 22 23
32 Kalipucang 1 17 18
33 Parigi 1 19 20
34 Cigugur 1 27 28
35 Sidamulih 0 11 11
36 Cimerak 0 17 17
Jumlah 75 1716 1791
Sumber: HIMPAUDI Kab. Ciamis 2012 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2008: 81). Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174)
sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data yang dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 267 orang, jumlah sampel di Kecamatan Kawali 62 orang,
Kecamatan Panjalu 47 orang, Kecamatan Panumbangan 47 orang, Kecamatan
Cimaragas 23 orang, Kecamatan Padaherang 22 Orang, Kecamatan
Mangunjaya 20 orang, Kecamatan Langkaplancar 26 orang, dan Kecamatan
Parigi 20 orang. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Area Sampling.
Menurut Arifin (2011:222) Area Sampling adalah cara pengambilan sampel
berdasarkan area atau daerah penyelidikan. Cara ini digunakan dengan
membagi daerah-daerah populasi menjadi subdaerah, demikian seterusnya.
Misalkan, ada suatu penelitian di sebuah provinsi dengan menggunakan area
sampling, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertama, tentukan daerah
kabupaten/kota yang akan dijadikan sampel penelitian. Kedua, dari
kabupaten/kota yang terpilih kemudian dibagi menjadi daerah kecamatan untuk
41
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan sampel penelitian, dapat digunakan salah satu teknik sampling yaitu
random sampling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti di bawah ini:
Tabel 3.2 Cigugur, Sidamulih, dan Cimerak
Selatan Langkaplancar Parigi
26 20
Jumlah 267
3. Lokasi Penelitain
Lokasi penelitian ini pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.
D.Definisi Operasional
Adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik pengasuh adalah kemampuan dasar yang harus
42
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, memahami pola makan dan
kebutuhan gizi masing-masing anak, memahami layanan dasar kesehatan
dan kebersihan anak, memahami tugas dan kewenangan dalam membantu
guru dan guru pendamping, terampil dalam melakukan perawatan
kebersihan anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non
verbal dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak,
terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak
secara tulus, berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta
melindungi anak, memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi
perilaku anak, menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan
bertanggung jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku
santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
2. Secara operasional motivasi berprestasi pengasuh dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai dorongan atau keinginan pengasuh untuk mencapai
kesuksesan, kesempurnaan bahkan keunggulan dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaannya yang mencakup dorongan untuk memenuhi kebutuhan
harga diri, dorongan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, tanggung
jawab, keberhasilan (kesuksesan), competitiveness dan keunggulan, dan
insentif intrinsik.
3. Kinerja pengasuh adalah kemampuan pengasuh PAUD dalam melakukan,
menjalankan, dan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai
pengasuh yang mencakup terampil dalam melakukan perawatan kebersihan
anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal
dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, terampil
merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak secara tulus,
berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak,
memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak,
43
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku santun,
menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
E.Pengembangan Instrumen Penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam atau fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:102).
Menurut Riduan (2002:32) instrumen penelitian menjelaskan semua alat
pengambilan data yang digunakan, proses pengumpulan data dan teknik
pengumpulan kualitas instrumen (validitas dan reliabilitasnya) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian b. Menjabarkan variabel-variabel tersebut menjadi sub variabel/dimensi c. Mencari variabel/aspek setiap sub variabel
d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator
e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen
f. Melengkapi setiap instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar
Berdasarkan penjelasan di atas maka instrumen penelitian ini
dikembangkan melalui tahapan identifikasi dan penjabaran variabel, sub
variabel dan indikator penelitian, menyusun kisi-kisi instrumen, dan diuji
cobakan (validitas dan reliabilitasnya). Untuk lebih jelasnya mengenai kisi-kisi
instrumen dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Pengasuh PAUD
44
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan
Mengetahui tugas dan wewenang membantu guru
Mengetahui tugas dan wewenang membantu
Dapat berkomunikasi secara verbal dan non
45
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai Bertindak perhatian
dan melindungi anak
Bertindak peka dalam menyikapi perilaku anak
Bertindak humoris
dalam menyikapi Berpenampilan bersih
dan sehat
Berprilaku santun pada orang tua anak
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Pengasuh PAUD
Aspek Indikator Sub indikator Peng.
penghargaan pekerjaan 4,5 3,4
Keinginan untuk
memprioritaskan prestasi 6,7 5,6
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Keinginan untuk
46
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktualisasi diri Antusiasme kerja 10,11 9,10
Harapan
(berusaha) Tanggung jawab
Kesiapan menanggung
resiko pekerjaan 12,13 11
Penuntasan pekerjaan 14 12
Kepercayaan diri dan
indevendensi 15,16 13,14
Keberhasilan
Insentif Insentif intrinsic
Enjoyment menjadi
pengasuh 22,23 20
Dedikasi 24 21
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Kinerja Pengasuh PAUD
Aspek Indikator Sub indikator Peng.
Dapat bermain secara verbal dan non verbal dengan anak Dapat berkomunikasi
47
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji coba instrumen
Uji coba instrumen bermaksud untuk mengetahui kesahihan dan
kehandalannya dengan prosedur sebagai berikut:
a. Responden uji coba
Responden penelitian ini diuji cobakan pada pengasuh PAUD sebanyak
30 (tiga puluh) orang dengan memenuhi syarat untuk uji coba instrumen.
b. Pelaksanaan uji coba instrumen fasilitas bermain Berprilaku perhatian
dan melindungi anak
Bertindak peka
dalam menyikapi perilaku anak
Bertinda humoris
dalam menyikapi
Berprilaku santun pada orang tua anak Berprilaku hormat
48
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah uji coba instrumen: a) membagikan alat tes dan angket
pada pengasuh PAUD, b) menjelaskan cara pengisian alat tes dan angket, c)
pengasuh PAUD melaksanakan pengisian alat tes dan angket, dan d)
pengumpulan alat tes dan angket.
c. Tujuan uji coba instrumen
Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kelemahan ataupun
kekurangan yang mungkin terjadi pada setiap item-item angket baik itu
redaksi, alternatif jawaban, ataupun pertanyaan dan jawaban yang disediakan.
Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk
memperoleh butir pertanyaan yang valid dan reliabel.
d. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan sata (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan uji reliabilitas
digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan atau keajegan)
instumen yang digunakan.
Untuk memudahkan pengujian validitas instrumen dapat juga
menggunakan program SPSS. Dalam hal ini mengetahui tingkat validitas item
dapat dilihat dari angka-angka yang terdapat pada kolom Corrected item –
Total Correlation dengan kaidah rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka
butir item dinyatakan valid, sebaliknya rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)
maka butir item dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dari ketiga instrument
dapat dideskrifsikan sebagai berikut (Lampiran 1): Pertama, hasil uji validitas
dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows dari 34 item instrument
kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, 30 item dinyatakan valid dan sisanya
sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh
nilai Cronbach’s Alpha = 0,922 berarti korelasi berada pada kategori sangat
49
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument kompetensi
pedagogik pengasuh PAUD dinyatakan reliabel.
Kedua, hasil uji validitas dari 24 item instrument motivasi berprestasi,
21 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid.
Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha = 0,946 berarti
korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien korelasi hitung
rhtung (0,946) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa instrument motivasi berprestasi dinyatakan reliabel.
Ketiga, hasil uji validitas dari 24 item instrument kinerja pengasuh
PAUD, 20 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 3 item dinyatakan tidak
valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha Coeffisien
= 0,936 berarti korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien
korelasi hitung rhtung (0,936) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa instrument kinerja pengasuh PAUD dinyatakan
reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Hasil validitas tiap variabel
1. Kompetensi Pedagogik
Aspek Indikator No
Soal Validitas
Memahami dasar-dasar pengasuhan
Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
kebutuhan gizi masing-masing anak 4 Memahami layanan dasar kesehatan
dan kebersihan anak Memahami tugas dan kewenangan
dalam membantu guru dan guru
50
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
15 Mengenali dan mengatasi
ketidaknyamanan anak Terampil merawat kebersihan
fasilitas bermain anak
Menyayangi anak secara tulus 23 24
Valid Valid
Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak
25 26
Valid Valid
Memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak
27 28
Valid Valid Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, arif, dan bertanggung
Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat
31 32
Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan
hormat kepada orang tua anak
33 34
Valid Valid 2. Motivasi Berprestasi
Motif (Dorongan atau keinginan )
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri Dorongan untuk memenuhi
kebutuhan aktualisasi diri
Tanggung jawab 12 13 Keberhasilan (kesuksesan) 17
18
51
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Competitiveness dan keunggulan 19
20
3. Kinerja Pengasuh PAUD
Terampil melaksanakan
pengasuhan
Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak
1 2
Valid Valid Terampil bermain dan
berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak
3 Mengenali dan mengatasi
ketidaknyamanan anak Terampil merawat kebersihan
fasilitas bermain anak
Menyayangi anak secara tulus 11 12
Valid Tidak valid Berperilaku sabar, tenang, ceria,
penuh perhatian, serta melindungi anak
13 14
Valid Valid
Memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak
15 Menampilkan diri sebagai pribadi
yang dewasa, arif, dan bertanggung
Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat
20 21
Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan
hormat kepada orang tua anak
22
e. Tahap penyebaran dan pengumpulan angket
Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka tahap selanjutnya adalah
penyebaran alat tes dan angket untuk mendapatkan data yang diinginkan. Alat
tes terdiri dari 30 item soal untuk mengumpulkan data tentang kompetensi
52
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berprestasi, dan 20 item soal untuk mengumpulkan data tentang kinerja
pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik tes
Teknik test digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi
pedagogik pengasuh PAUD yang dikembangkan dari Permen 58 Tahun 2009.
Karena tes ini menggunakan skala ordinal, maka setelah mendapatkan hasilnya
akan dikonversikan menjadi data interval dengan menggunakan rumus (Akdon,
2008:187):
Keterangan:
Ti = konversi ordinal menjadi interval
Xi = data ordinal ke i
X = rata-rata (mean)
S = Simpangan baku (standar deviasi)
2. Teknik angket
Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi
berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Angket ini akan menggunakan skala
Likert dengan lima skala, skor terendah diberi angka 1 dan skala tertinggi
diberi skor 5 dengan lima alternatif jawaban Selalu (SL), Sering (SR), Jarang
(JR), Kadang-kadang (KD), dan Tidak pernah (TP). Skala Likert ini digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena tertentu (Sugiyono, 2008:93).
G.Pengolahan dan Analisis Data
Langkah-langkah pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
53
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengujian normalitas data dan linieritas regresi
Uji normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan bantuan program
SPSS, sementara untuk uji linieritas regresi dapat dilihat dari nilai
signifikansi (deviation of linierity) program SPSS untuk X1 terhadap Y dan
X2 terhadap Y.
3. Menggambarkan secara umum keadaan kompetensi pedagogik, motivasi
berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dengan menggunakan teknik
persentase, rata-rata, dan simpanagn baku. Semua perhitungan
menggunakan program SPSS 17.0 for windows, dan untuk menafsirkan
gambarannya menggunakan pedoman sebagai berkut:
a. > 80% = Kondusif/Tinggi/Baik
b. > 60 - < 80% = Cukup kondusif/Cukup tinggi/Cukup
c. > 40% - < 60% = Kurang kondusif/Rendah/Jelek
d. < 40% = Tidak kondusif/Sangat rendah/Sangat jelek
Purwanti dalam Febrialismanto (2010:115)
4. Menguji hipotesis penelitian
Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu hipotesis 1 dan 2
diuji dengan menggunakan teknik korelasi sederhana dan regresi sederhana dan
hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi gandadan regresi ganda.
a. Analisis korelasi sederhana
Teknik yang digunakan yaitu teknik korelasi Kendall’s Tau. Korelasi ini
digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Korelasi ini sama
dengan Korelasi Sperman yang dikategorikan sebagai statistik non-parametrik
dan data tidak harus berdistribusi normal.
Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga
(-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 berarti korelasinya negatif sempurna, r = 0
berarti tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r
54
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan 0,80 – 1,000
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber: Riduwan, 2012:81
1) Uji koefisien determinasi
Uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh
PAUD dengan rumus:
KP = r2 x 100%
Keterangan:
KP = Nilai koefisien determinasi
R = Nilai koefisien korelasi
2) Uji signifikansi
Uji signifikansi berguna untuk mencari makna hubungan variabel X1
terhadap Y atau X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
√ √
Keterangan:
thitung = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Kriteria pengujiannya, korelasi dianggap signifikan jika thitung lebih besar
55
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Analisis regresi linier sederhana
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal
antara variabel penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a + bX Sugiyono (2012:261)
Keterangan:
Ŷ
=Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstanta)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel devenden yang didasarkan
pada perubahan variabel independen.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan
Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan
b. Analisis korelasi ganda
Analisis korelasi ganda berguna untuk mencari besarnya hubungan antara
dua variabel bebas X atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan
variabel terikat Y. Dengan kata lain digunakan untuk mengetahui hubungan
antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus
korelasi ganda:
√
(Sugiyono, 233:2012)
56
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
=
Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-samaterhadap variabel Y
=
Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
=
Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y=
Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2Jadi untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih
dahulu korelasi sederhananya melalui korelasi Product Moment dari Person.
1) Uji signifikansi
Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu Fhitung kemudian
dibandungkan dengan Ftabel.
R2/k Fhitung =
(1 - R2) / (n - k - 1)
Keterangan:
R = Nilai koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel bebas (independen)
n = Jumlah sampel
F = Nilai F yang dihitung
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan 2) Analisis regresi ganda
Analisi regresi ganda dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kausal
antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
57
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riduwan dan Sunarto, (2009:108)
Keterangan:
Ŷ = Niali taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
X1 = Variabel bebas X1
X2 = Variabel bebas X2
Untuk mempermudah perhitungan, alat bantu yang digunakan dalam
perhitungan analisis data yaitu program komputer SPSS (Statistical Product
and Service Solution).
H.Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas data dapat dilihat pada lampiran 4 dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05)
dengan ketentuan bahwa data diinterpretasikan normal jika probabilitas
Kolmogorov-Smirnov hitung lebih besar dari 0,05 dan data diinterpretasikan
tidak normal jika probabilitas Kolmogorov-Smirnov hitung lebih kecil dari
0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dari variabel X1 (Kompetensi pedagogik)
diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov = 2.073 dengan harga probabilitas =
0.000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.000 < 0,05 maka
diketahui bahwa data variabel kompetensi pedagogik tidak normal atau tidak
memenuhi persyaratan uji normalitas.
Hasil perhitungan dari variabel X2 (motivasi berprestasi) diperoleh harga
Kolmogorov-Smirnov = 1.282 dengan harga probabilitas = 0.075 Karena nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 0.075 > 0,05 maka diketahui bahwa data
variabel motivasi berprestasi adalah normal atau memenuhi persyaratan uji
normalitas. Hasil perhitungan dari variabel Y (kinerja pengasuh) diperoleh
58
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.011 > 0,05 maka diketahui
bahwa data variabel motivasi berprestasi tidak normal atau tidak memenuhi
persyaratan uji normalitas. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas
data dari ketiga variabel dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Normalitas Data
Variabel Probabilitas Α Interpretasi
X1 0.000 < 0.05 Tidak Normal
X2 0.075 > 0.05 Normal
Y 0.011 < 0.05 Tidak Normal
I. Pengujian Linieritas Regresi
Untuk pengujian linieritas regresi ada tiga persamaan regresi yang
diujikan yaitu dua model regresi sederhana untuk menguji X1terhadap Y dan
X2 terhadap Y dan satu model regresi ganda untuk menguji X1 dan X2 terhadap
Y, semuanya itu dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0 for
windows.
Pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X1
(kompetensi pedagogik) dapat dilihat pada tabel lampiran 5 mengenai nilai
koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat
persamaan regresinya yaitu Y = 20,037 + 0,594X1, harga 20,037 merupakan
nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada kompetensi
pedagogik, maka kinerja pengasuh PAUD akan mencapai 20,037 Sementara
harga 0,594 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada
penambahan sebesar satu satuan pada kompetensi pedagogi maka akan diikuti
kenaikan sebesar 0,594 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b)
dari uji analisis varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar
143,995dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih
kecil dari 0,05 maka linier sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk
59
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X2
(motivasi berprestasi) ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan
tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y =
18,307 + 0,630X2, harga 18,307 merupakan nilai konstanta (a) yang
menunjukan bahwa jika tidak ada motivasi berprestasi, maka kinerja pengasuh
PAUD akan mencapai 18,307. Sementara harga 0,630 merupakan koefisien
regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan sebesar satu satuan
pada motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,630 pada
kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis varians (anova)
atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 235,197 dengan tingkat signifikansi
0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka linier,
sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pengasuh
PAUD di Kabupaten Ciamis.
Sementara itu, untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja
Pengasuh) atas X1 (kompetensi pedagogik) dan X2 (motivasi berprestasi)
ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya.
Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y = 9,797 + 0,324X1 +
0,475X2, harga 9,797 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa
kinerja pengasuh PAUD mencapai angka 9,797. Sementara harga 0,324 dan
0,475 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan pada kompetensi
pedagogik dan motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,324
dan 0,475 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis
varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 159,214 dengan
tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05
maka linier, sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi
kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Untuk lebih jelasnya mengenai
pengujian linieritas regresi dapat dilihat seperti di bawah ini:
Tabel 3.9
60
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian Varibel Persamaan regresi Fhitung Probabilitas Interp.
Y atas X1 Y = 20,037 + 0,594X1 143,995 0,000<0,050 Linier
Y atas X2 Y = 18,307 + 0,630X2 235,197 0,000<0,050 Linier
79
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
uraian sebelumnya. Kompetensi pedagogik berada pada kategori cukup tinggi
dalam membentuk kinerja pengasuh PAUD. Indikator yang berkategori tinggi
yaitu: (1) memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak, (2) memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-masing anak,
sedangkan indikator yang berkategori cukup dan perlu perbaikan adalah: (1)
memahami layanan dasar dan kesehatan anak, (2) memahami tugas dan
kewenangan dalam membantu guru dan guru pendamping, (3) terampil dalam
melakukan perawatan kebersihan anak, (4) terampil bermain dan berkomunikasi
secara verbal dan non verbal dengan anak, (5) mengenali dan mengatasi
ketidaknyamanan anak, (6) terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak,
(7) menyenangi anak secara tulus, (8) berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh
perhatian, serta melindungi anak, (9) memiliki kepekaan dan humoris dalam
menyikapi perilaku anak, (10) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa,
arif, dan bertanggung jawab, (11) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, (12)
berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
Motivasi berprestasi berada pada kategori cukup tinggi dalam membentuk
kinerja pengasuh PAUD. Indikator dari motivasi berprestasi yang berkategori
cukup yaitu: (1) dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri, (2) dorongan
untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, (3) tanggung jawab (4)
keberhasilan/Kesuksesan, dan (5) competitiveness dan keunggulan, sedangkan
indikator yang berkategori rendah adalah insentif intrinsik.
Kinerja pengasuh PAUD berada pada kategori tinggi dalam membentuk
80
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam melakukan perawatan kebersihan anak, (2) terampil bermain dan
berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, (3) mengenali dan
mengatasi ketidaknyamanan anak, (4) terampil merawat kebersihan fasilitas
bermain anak, (5) menyenangi anak secara tulus, (6) berperilaku sabar, tenang,
ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, (7) memiliki kepekaan dan humoris
dalam menyikapi perilaku anak, (8) menampilkan diri sebagai pribadi yang
dewasa, arif, dan bertanggung jawab, (9) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat,
(10) berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.
Kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD di
Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat. Kontribusi
motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
memiliki kontribusi positif yang kuat. Kontribusi kompetensi pedagogik dan
motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja pengasuh
PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat.
B.Rekomendasi
Berdasarkan temuan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat
dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik
dan motivasi berprestasi mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja
pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamsi. Kondisi ini menggambarkan bahwa
kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja
pengasuh. Pihak Dinas Pendidikan dapat memberikan perhatian kepada pengasuh
berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan pendidikan, b)
memberikan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi
pedagogiknya, c) memberikan insentif yang layak sehingga dapat meningkatan
motivasinya, dan d) mengintruksikan kepala sekolah untuk melakukan monitoring
81
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. HIMPAUDI Kabupaten Ciamis
Mengingat HIMPAUDI merupakan organisasi perkumpulan tenaga
pendidik dan kependidikan anak usia dini, diharapkan dari hasil penelitian ini bisa
menjadi masukan untuk meningkatan kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi
dan kinerja pengasuh PAUD berupa: a) merekomendasikan mereka untuk
melanjutkan sekolah, b) melaksanakan pelatihan atau seminar yang dapat
meningkatkan kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, c) melaksanakan
monitoring.
3. Peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini, untuk mengetahui kompetensi pedagogik dan motivasi
berprestasi dilakukan dengan teknik tes dan angket sehingga kemampuan
kompetensi dan motivasi pengasuh baru dapat diketahui secara kognitif, untuk
mengetahui kinerjanya secara optimal peneliti selanjutnya dapat melakukan
82
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astriana, E. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. [Online]. Tersedia:
http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Modul sosialisasi pentingnya
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD, Dirjen PLS.
Dessler, G. (2003). Human Resaurce Management (Ninth Edition). New Jersey: Prentice Hall.
Edukasi Kompasiana. (2010). Memahami Hakikat Perkembangan Anak. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/26/memahami-hakikat-perkembangan-anak-didik/. [31 September 2012].
Febrialsimanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi
Pedagogik Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Sekolah Pasca Sarjana UPI:
Tidak diterbitkan.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gibson, et all. (1985). Organisasi (Terjemahan). Edisi Ke-Lima. Jakarta: Erlangga.
Gomez, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Andi Yogyakarta.
Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
83
Dadan Nugraha, 2013
Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kosim, N. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja
Guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong. Prodi
Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah: Tidak diterbitkan.
Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.
--- (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mangkuprawira, S.dan Aida. V. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Marwansyah dan Mukaram (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Administrasi Niaga.
Martinis, Y dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: GP Press.
Masitoh dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: DiknasDirjenDikti.
Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.
Mulyasa. E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Bandung: Rosda Karya.
Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain, Cara Mengasah Multiple
Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.
Permen Diknas RI Nomor 16 Tahun 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Permen Diknas RI Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Rahayu, G. N. (2012). Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Guru Honorer SMA di Kabupaten Purwakarta. [Online]. Tersedia:
http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].
Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
--- (2002). Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rivai, V dan Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk