• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS :Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS :Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD

DI KABUPATEN CIAMIS

(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

DADAN NUGRAHA NIM 1103146

(2)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI

KABUPATEN CIAMIS

(Studi Korelasional terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)

Oleh Dadan Nugraha

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar magister pendidikan pada program studi pendidikan dasar

© Dadan Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Hj. Ernawulan Syaodih, M.Pd. NIP. 196510011998022001

Pembimbing II

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. NIP. 195306121981031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,

(4)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 196510011998022001

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “KONTRIBUSI

KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD DI KABUPATEN CIAMIS“ ini

dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila

dikemudian hari ditemukan adanya pelangaran terhadap etika keilmuan dalam

karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

(5)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PENGASUH PAUD

DI KABUPATEN CIAMIS

(Studi Korelasional Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan pada pengasuh PAUD. Pengasuh terkadang berperan rangkap sebagai guru atau sebagai pendamping, padahal secara akademik mereka tidak termasuk sebagai guru atau pendamping. Alasan mereka melakukan hal itu bisa saja dilatar belakangi oleh karena tidak adanya orang yang mau menjadi pendidik PAUD atau hanya karena motivasi mereka yang tinggi, padahal dari segi kompetensi mereka masih kurang, sehingga bisa saja berpengaruh terhadap kinerjanya sebagai pendidik PAUD. Penelitian ini menganalisis gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD serta besaran kontribusi kompetensi pedagogic, motivasi berprestasi, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi (simultan) terhadap kinerja pengasuh PAUD. Untuk mengetahui kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dilakukan penelitian studi korelasional dengan metode survai, pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik dan angket untuk mengumpulkan data tentang motivasi berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik berkontribusi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD, motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD, dan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) berkorelasi positif signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD. Penelitian ini merekomendasikan pengasuh PAUD untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengasuhan dan diharapkan melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi dan motivasinya.

(6)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Penelitian ...

B. Perumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Penelitian ...

E. Struktur Organisasi Tesis ...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kinerja Pengasuh PAUD ...

B. Kompetensi Pedagogik ...

C. Motivasi Berprestasi ...

D. Kerangka Berpikir ...

E. Hipotesis Penelitian ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendektan dan Metode Penelitian ...

B. Alur Penelitian ...

C. Populasi dan Sampel ...

1. Populasi ...

2. Sampel ...

D. Definisi Operasional ...

(7)

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data ...

G. Pengolahan dan Analisis Data ...

H. Pengujian Normalitas Data ...

I. Pengujian Linieritas Regresi ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskrips Data ………...…

1. Kompetensi pedagogik (X1) ………

2. Motivasi berprestasi (X2) ………

3. Kinerja Pengasuh PAUD (Y) ………...

B.Analisis dan Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis ...

1. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dengan Y ...

2. Korelasi dan Kontribusi untuk X2 dengan Y ...

3. Korelasi dan Kontribusi untuk X1 dan X2 dengan Y ...

C.Pembahasan ...

1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan

kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis ………...

a. Kompetensi pedagogik ..………...……….

b. Motivasi berprestasi ………..

c. Kinerja pengasuh PAUD ………...

2. Kontibusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh

PAUD ………..

3. Kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja penagsuh PAUD.

4. Kontribusi kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi

terhadap kinerja penagsuh PAUD ………..

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

(8)

1

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang diberikan kepada anak semenjak dini merupakan

investasi yang berharga dalam proses tumbuhkembangnya, maka dari itu

sangatlah penting memberikan suatu respon yang positif dalam merangsang

pertumbuhan dan perkembangan anak baik itu dalam hal kognitif, afektif, dan

psikomotornya.

Pendidikan usia dini dapat diartikan sebagai fondasi dasar bagi

pendidikan anak berikutnya. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun

2003 Sistem tentang Sistem Pendidkan Nasional Pasal 1 ayat 14 menjelaskan

bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sejalan dengan itu pada

pasal 28 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan dapat diselenggarakan

melalui jalur formal, nonformal, dan informal.

Tenaga pendidik yang terlibat dalam pendidikan anak usia dini terdiri

dari guru, pendamping, dan pengasuh. Tenaga pendidik ini bertugas

merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan

terhadap anak didik. Tenaga pendidik PAUD ini bertugas di berbagai jenis

layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti Taman

Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Kelompok Bermain (KB), Taman

Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidik PAUD pada

(9)

2

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru

pendamping, dan pengasuh.

Kualifikasi dan kompetensi guru PAUD ini didasarkan pada Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru pada

PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum

diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia

dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

Sementara itu bagi guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi akademik

dan kompetensi disebut guru pendamping dan pengasuh. Menurut Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini kualifikasi akademik dan kompetensi pendamping yaitu

memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi atau memiliki

ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki

sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi, sedangkan

kualifikasi akademik pengasuh PAUD yaitu minimum Sekolah Menengah Atas

(SMA) dan sederajat.

Kompetensi guru PAUD dan pendamping seperti yang dijelaskan dalam

Permendiknas No 16 Tahun 2007 dan Permendiknas No 58 Tahun 2009

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Sementara itu masih dalam Permendiknas No 58

Tahun 2009 dijelaskan pula mengenai kompetensi untuk pengasuh PAUD yaitu

memahami dasar-dasar pengasuhan, terampil melaksanakan pengasuhan, dan

bersikap & berprilaku sesuai dengan kebutuhan psikologi anak.

Menurut Spencer dalam Moeheriono (2010: 3) kompetensi adalah sebuah

karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki

hubungan kausal atau sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan,

(10)

3

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu kompetensi juga merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang

yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada

waktu periode tertentu.

Di samping kompetensi, motivasi juga dapat meningkatkan kinerja

seseorang demi mencapai prestasi yang terbaik. Maka dari itu motivasi ini

menjadi sangat penting dalam menggerakkan pengasuh PAUD agar mampu

mencapai tujuan pembelajaran, mampu membangkitkan dan memelihara

prilaku pengasuh dalam menjalankan tugasnya. Mengenai pengertianmotivasi

berprestasi, Mangkunegara (2007:68) menyatakan bahwa motivasi berprestasi

dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan

atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar

mencapai pretasi dengan predikat terpuji.

Selain itu menurut Davis dalam Martinis dan Maisah (2010: 86) jika

seseorang sudah mempunyai motivasi, maka ia akan siap mengerjakan hal-hal

yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Selanjutnya Davis

membagi motivasi ini menjadi dua yaitu motivasi intrinsik yang mengacu

dalam diri dan motivasi ekstrinsik yang mengacu pada faktor-faktor yang ada

di luar diri misalnya penghargaan, pujian, hukuman, dan celaan. Menurutnya

untuk keberhasilan belajar sebaiknya pendidik memiliki motivasi intrinsik

karena hal itu merupakan kesadaran dari pendidik itu sendiri, sedangkan

motivasi ekstrinsik berfungsi untuk meningkatkan kinerja.

Kinerja merupakan pencapaian hasil kerja sesuai dengan aturan dan

standar yang berlaku dalam sebuah organisasi dalam hal ini sekolah. Simamora

(2010:10) berpendapat kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan

tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang

dihasilkan baik berupa jumlah maupun kualitasnya, output yang dihasilkan ini

baik berupa fisik ataupun non fisik. Selain itu (Moehriono, 2010: 60)

(11)

4

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencapaian pelaksanaan program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, visi, tujuan dan misi organisasi yang dituangkan dalam perencanaan

strategis suatu organisasi.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang ini. Gibson (1985:

51-53) menyatakan bahwa ada tiga kelompok variabel sebagai faktor yang

mempengaruhi kinerja dan potensi organisasi yaitu: Pertama, variabel individu

meliputi kemampuan/keterampilan dan latar belakang (keluarga, tingkat sosial,

dan pengalaman). Kedua, variabel organisasi meliputi sumber daya,

kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Ketiga, variabel

individu (psikologis) meliputi mental/intelektual, persepsi, sikap, kepribadian,

belajar, dan motivasi. Selain itu Mangkunegara (2009: 67-68) faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu:

(1) Faktor kemampuan, secara umum kemampan ini terbagi menjadi dua yaitu kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill).

(2) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja.

Dari pendapat di atas, kinerja pengasuh PAUD sangatlah dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Mulai dari faktor yang mempengaruhi kinerja individu itu

sendiri sampai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok dan

akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi dalam hal ini sekolah. Maka dari itu

penilaian kinerja pengasuh ini sangatlah penting untuk diperhatikan, penilaian

ini dilakukan untuk mengetahui kualitas kerja pengasuh PAUD. Martinis dan

Maisah (2012: 110) tujuan penilaian kinerja yaitu mengetahui tingkat

ketercapaian tujuan organisasi, menyediakan sarana pembelajaran pegawai,

memperbaiki kinerja berikutnya, mempertimbangkan sistematik dalam

pembuatan keputusan pemberian reward dan punishment, memotivasi pegawai,

dan menciptakan akuntabilitas publik.

Penelitian yang pernah dilakukan terhadap kinerja ini diantaranya hasil

(12)

5

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontribusi kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer SMA

di Kabupaten Purwakarta, 2) motivasi kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja guru honorer SMA di Kabupaten Purwakarta, 3) secara keseluruhan

kontribusi kompensasi dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

guru honorer SMA sebesar 35,76% dan 62,24% merupakan faktor lainnya.

Selain itu penelitian juga pernah dilakukan oleh Febrialismanto (2010) yang

menyimpulkan bahwa: a) kontribusi kompetensi professional berpengaruh

positif terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau b)

kontribusi kompetensi pedagogik berpengaruh positif terhadap kinerja guru TK

di Kecamatan Kampar Provinsi Riau c) secara keseluruhan kontribusi

kompetensi professional dan kompetensi pedagogik dan berpengaruh positif

terhadap kinerja guru TK di Kecamatan Kampar Provinsi Riau sebesar 74,30%

dan 25,7% merupakan faktor lainnya.

Data dari Direktorat P2TK PAUDNI Ditjen PAUDNI 2011 bahwa

jumlah pendidik PAUD dan Pendidik Nonformal dan Formal (PNF) Tingkat

Nasional untuk pendidik Taman Kanak-kanak (TK) 165.139 orang, Kelompok

Bermain (KB) 120.351 orang, Taman Penitipan Anak (TPA) 6233 orang, dan

Satuan PAUD Sejenis (SPS) 38.825 orang. Sementara itu berdasarkan data dari

Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia

(HIMPAUDI) Kabupaten Ciamis Tahun 2012 jumlah tenaga pendidik PAUD

di Kabupaten Ciamis sebanyak 3970 orang, terdiri dari lulusan SMA 1791

orang, lulusan Diploma 532 orang, lulusan S1 714 orang, dan lulusan S2 14

orang. Sedangkan penyelenggara PAUD berjumlah 1002 lembaga, terdiri dari

Taman Kanak-kanak (TK) 403 lembaga, Kelompok Bermain (KB) 493

lembaga, Taman Penitipan Anak (TPA) 2 lembaga, dan Satuan PAUD Sejenis

(SPS) 104 lembaga.

Tenaga pendidik yang terlibat di pendidikan anak usia dini (PAUD)

masih menemui kendala dalam hal peran dan tugas mereka masing-masing.

(13)

6

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Mereka terkadang merangkap

sebagai guru ataupun pendamping, padahal pengasuh itu tidak ada aturan atau

kewenangan untuk berperan sebagai guru atau pendamping. Rangkap peran

inilah yang terkadang melupakan mereka akan tugas pokoknya sebagai

pengasuh. Selain itu pengasuh juga masih menemui kendala dalam hal

memahami dasar-dasar pengasuhan yang sesuai dengan tumbuhkembang anak,

menciptakan permainan yang edukatif, dan bersikap sesuai dengan kebutuhan

psikologi anak. Padahal secara kompetensi pun mereka tidak memenuhi syarat

sebagai guru anak usia dini. Apakah karena faktor pengalaman kerja yang

sudah cukup lama, kecintaan pada dunia anak-anak, karena tidak ada pekerjaan

lain atau tidak ada yang mau menjadi guru PAUD secara sukarela, ataupun

hanya faktor motivasi saja yang mendorong mereka untuk selalu mengabdi

sebagai pendidik anak usia dini.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifiksi bahwa

masalah yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi

terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis secara rinci adalah

sebagai berikut:

1. Masalah kompetensi pedagogik pengasuh PAUD yang masih kurang

disebabkan terbatasnya pemahaman mereka mengenai peran pengasuhan,

serta rangkap peran sebagai pendamping atau guru sehingga berpengaruh

terhadap kinerjanya.

2. Masalah motivasi berprestasi pengasuh PAUD baik karena faktor intern

ataupun faktor ekstern.

3. Masalah kinerja pengasuh PAUD yang tidak pernah dilakukan

evaluasi/monitoring baik oleh kepala sekolah ataupun oleh guru senior.

(14)

7

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis”. Untuk lebih rincinya mengenai

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan

kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?

b. Seberapa besar kompetensi pedagogik berkontribusi terhadap kinerja

pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?

c. Seberapa besar motivasi berprestasi berkontribusi terhadap kinerja pengasuh

PAUD di Kabupaten Ciamis?

d. Seberapa besar kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi

berkontribusi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang kontribusi

kompetensi pedagogik, motivas berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD di

Kabupaten Ciamis. Secara rinci tujuan penelitiannya yaitu menganalisis:

1. Gambaran kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi, dan kinerja

pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

2. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD

di Kabupaten Ciamis?

3. Besaran kontribusi motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di

Kabupaten Ciamis?

4. Besaran kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap

kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis?

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan masukan yang berarti

bagi tenaga pendidik PAUD khususnya di Kabupaten Ciamis dan umumnya di

Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara terperinci adalah sebagai

(15)

8

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memberikan sumbangan pengetahuan untuk akademisi dan praktisi

pendidikan mengenai kontribusi kompetensi pedagogik dan motivasi

berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

2. Sebagai bahan pertimbangan Dinas Pendidikan dan HIMPAUDI dalam

merancang desain pembelajaran/pelatihan untuk meningkatakan kompetensi

pedagogik dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di

Kabupaten Ciamis.

E.Struktur Organisasi Tesis

Rincian struktur organisasi tesis yaitu:

1. Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,

dan manfaat penelitian.

2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Berisi tentang konsep-konsep teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian

Berisis tentang penjabaran terperinci mengenai metode penelitian, lokasi

dan subjek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan

analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasannya yang mencakup

pengolahan atau analisis data untuk menghsilkan temuan dan pembahasan

atau analisis.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dan temuan

(16)

38

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan metode korelasional. Pendapat Sukmadinata (2012: 56)

penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan suatu variabel

dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel

lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian

(signifikansi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih,

tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel

terhadap variabel lainnya. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu

variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi

negative berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai

yang rendah dalam variabel lain.

B.Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Validasi, Uji Coba, Revisi

Pelaksanaan Penelitian

Pengolahan & Analisis Data Pembahasan Kesimpulan Studi Literatur: Kompetensi Pedagogik, Motivasi Berprestasi &

Kinerja pengasuh PAUD

Penyusunan Instrumen

1. Soal tes kompetensi pedagogi 2. Angket motivasi berprestasi dan

(17)

39

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1Alur penelitian

C.Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek

yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah pendidik PAUD berkualifikasi SMA yang

selanjutnya disebut pengasuh PAUD yang berjumlah 1791 orang, laki-laki

berjumlah 75 orang dan perempuan berjumlah 1716 orang yang tersebar di 36

kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Kecamatan L P Jumlah

1 Ciamis 2 182 184

2 Cipaku 3 125 128

3 Rancah 18 93 111

4 Kawali 2 70 52

5 Panjalu 0 57 37

6 Panawangan 7 81 88

7 Lumbung 4 51 55

8 Cikoneng 2 82 84

9 Baregbeg 1 67 68

10 Cijeungjing 1 98 99 11 Tambaksari 2 51 53

12 Rajadesa 6 64 70

13 Banjarsari 4 61 65 14 Pamarican 0 57 57 15 Panumbangan 0 47 47

16 Sukamantri 0 4 4

17 Jatinagara 5 43 48 18 Cihaurbeuti 0 21 21

19 Sadananya 2 36 38

20 Sindangkasih 0 47 47

21 Sukadana 0 5 5

22 Cisaga 3 46 49

(18)

40

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 Lakbok 4 35 39

25 Mangunjaya 0 20 20

26 Purwadadi 2 40 42

27 Cimaragas 0 23 23

28 Cidolog 0 11 11

29 Langkaplancar 0 26 26 30 Pangandaran 1 40 41

31 Cijulang 1 22 23

32 Kalipucang 1 17 18

33 Parigi 1 19 20

34 Cigugur 1 27 28

35 Sidamulih 0 11 11

36 Cimerak 0 17 17

Jumlah 75 1716 1791

Sumber: HIMPAUDI Kab. Ciamis 2012 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2008: 81). Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174)

sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data yang dapat mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 267 orang, jumlah sampel di Kecamatan Kawali 62 orang,

Kecamatan Panjalu 47 orang, Kecamatan Panumbangan 47 orang, Kecamatan

Cimaragas 23 orang, Kecamatan Padaherang 22 Orang, Kecamatan

Mangunjaya 20 orang, Kecamatan Langkaplancar 26 orang, dan Kecamatan

Parigi 20 orang. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Area Sampling.

Menurut Arifin (2011:222) Area Sampling adalah cara pengambilan sampel

berdasarkan area atau daerah penyelidikan. Cara ini digunakan dengan

membagi daerah-daerah populasi menjadi subdaerah, demikian seterusnya.

Misalkan, ada suatu penelitian di sebuah provinsi dengan menggunakan area

sampling, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertama, tentukan daerah

kabupaten/kota yang akan dijadikan sampel penelitian. Kedua, dari

kabupaten/kota yang terpilih kemudian dibagi menjadi daerah kecamatan untuk

(19)

41

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan sampel penelitian, dapat digunakan salah satu teknik sampling yaitu

random sampling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti di bawah ini:

Tabel 3.2 Cigugur, Sidamulih, dan Cimerak

Selatan Langkaplancar Parigi

26 20

Jumlah 267

3. Lokasi Penelitain

Lokasi penelitian ini pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat.

D.Definisi Operasional

Adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik pengasuh adalah kemampuan dasar yang harus

(20)

42

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, memahami pola makan dan

kebutuhan gizi masing-masing anak, memahami layanan dasar kesehatan

dan kebersihan anak, memahami tugas dan kewenangan dalam membantu

guru dan guru pendamping, terampil dalam melakukan perawatan

kebersihan anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non

verbal dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak,

terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak

secara tulus, berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta

melindungi anak, memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi

perilaku anak, menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan

bertanggung jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku

santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.

2. Secara operasional motivasi berprestasi pengasuh dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai dorongan atau keinginan pengasuh untuk mencapai

kesuksesan, kesempurnaan bahkan keunggulan dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaannya yang mencakup dorongan untuk memenuhi kebutuhan

harga diri, dorongan untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, tanggung

jawab, keberhasilan (kesuksesan), competitiveness dan keunggulan, dan

insentif intrinsik.

3. Kinerja pengasuh adalah kemampuan pengasuh PAUD dalam melakukan,

menjalankan, dan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai

pengasuh yang mencakup terampil dalam melakukan perawatan kebersihan

anak, terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal

dengan anak, mengenali dan mengatasi ketidaknyamanan anak, terampil

merawat kebersihan fasilitas bermain anak, menyayangi anak secara tulus,

berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak,

memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak,

(21)

43

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawab, berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, dan berperilaku santun,

menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.

E.Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam atau fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:102).

Menurut Riduan (2002:32) instrumen penelitian menjelaskan semua alat

pengambilan data yang digunakan, proses pengumpulan data dan teknik

pengumpulan kualitas instrumen (validitas dan reliabilitasnya) dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian b. Menjabarkan variabel-variabel tersebut menjadi sub variabel/dimensi c. Mencari variabel/aspek setiap sub variabel

d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator

e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen

f. Melengkapi setiap instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar

Berdasarkan penjelasan di atas maka instrumen penelitian ini

dikembangkan melalui tahapan identifikasi dan penjabaran variabel, sub

variabel dan indikator penelitian, menyusun kisi-kisi instrumen, dan diuji

cobakan (validitas dan reliabilitasnya). Untuk lebih jelasnya mengenai kisi-kisi

instrumen dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Pengasuh PAUD

(22)

44

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan

 Mengetahui tugas dan wewenang membantu guru

 Mengetahui tugas dan wewenang membantu

 Dapat berkomunikasi secara verbal dan non

(23)

45

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai  Bertindak perhatian

dan melindungi anak

 Bertindak peka dalam menyikapi perilaku anak

 Bertindak humoris

dalam menyikapi  Berpenampilan bersih

dan sehat

 Berprilaku santun pada orang tua anak

Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Pengasuh PAUD

Aspek Indikator Sub indikator Peng.

penghargaan pekerjaan 4,5 3,4

Keinginan untuk

memprioritaskan prestasi 6,7 5,6

Dorongan untuk memenuhi kebutuhan

Keinginan untuk

(24)

46

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktualisasi diri Antusiasme kerja 10,11 9,10

Harapan

(berusaha) Tanggung jawab

Kesiapan menanggung

resiko pekerjaan 12,13 11

Penuntasan pekerjaan 14 12

Kepercayaan diri dan

indevendensi 15,16 13,14

Keberhasilan

Insentif Insentif intrinsic

Enjoyment menjadi

pengasuh 22,23 20

Dedikasi 24 21

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Kinerja Pengasuh PAUD

Aspek Indikator Sub indikator Peng.

 Dapat bermain secara verbal dan non verbal dengan anak  Dapat berkomunikasi

(25)

47

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji coba instrumen

Uji coba instrumen bermaksud untuk mengetahui kesahihan dan

kehandalannya dengan prosedur sebagai berikut:

a. Responden uji coba

Responden penelitian ini diuji cobakan pada pengasuh PAUD sebanyak

30 (tiga puluh) orang dengan memenuhi syarat untuk uji coba instrumen.

b. Pelaksanaan uji coba instrumen fasilitas bermain  Berprilaku perhatian

dan melindungi anak

 Bertindak peka

dalam menyikapi perilaku anak

 Bertinda humoris

dalam menyikapi

 Berprilaku santun pada orang tua anak  Berprilaku hormat

(26)

48

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah uji coba instrumen: a) membagikan alat tes dan angket

pada pengasuh PAUD, b) menjelaskan cara pengisian alat tes dan angket, c)

pengasuh PAUD melaksanakan pengisian alat tes dan angket, dan d)

pengumpulan alat tes dan angket.

c. Tujuan uji coba instrumen

Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kelemahan ataupun

kekurangan yang mungkin terjadi pada setiap item-item angket baik itu

redaksi, alternatif jawaban, ataupun pertanyaan dan jawaban yang disediakan.

Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk

memperoleh butir pertanyaan yang valid dan reliabel.

d. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan sata (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan uji reliabilitas

digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan atau keajegan)

instumen yang digunakan.

Untuk memudahkan pengujian validitas instrumen dapat juga

menggunakan program SPSS. Dalam hal ini mengetahui tingkat validitas item

dapat dilihat dari angka-angka yang terdapat pada kolom Corrected item –

Total Correlation dengan kaidah rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) maka

butir item dinyatakan valid, sebaliknya rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)

maka butir item dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dari ketiga instrument

dapat dideskrifsikan sebagai berikut (Lampiran 1): Pertama, hasil uji validitas

dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows dari 34 item instrument

kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, 30 item dinyatakan valid dan sisanya

sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh

nilai Cronbach’s Alpha = 0,922 berarti korelasi berada pada kategori sangat

(27)

49

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument kompetensi

pedagogik pengasuh PAUD dinyatakan reliabel.

Kedua, hasil uji validitas dari 24 item instrument motivasi berprestasi,

21 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 4 item dinyatakan tidak valid.

Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha = 0,946 berarti

korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien korelasi hitung

rhtung (0,946) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa instrument motivasi berprestasi dinyatakan reliabel.

Ketiga, hasil uji validitas dari 24 item instrument kinerja pengasuh

PAUD, 20 item dinyatakan valid dan sisanya sebanyak 3 item dinyatakan tidak

valid. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha Coeffisien

= 0,936 berarti korelasi berada pada kategori sangat kuat. Selanjutnya koefisien

korelasi hitung rhtung (0,936) lebih besar dari rtabel (0,361) dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa instrument kinerja pengasuh PAUD dinyatakan

reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Hasil validitas tiap variabel

1. Kompetensi Pedagogik

Aspek Indikator No

Soal Validitas

Memahami dasar-dasar pengasuhan

Memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

kebutuhan gizi masing-masing anak 4 Memahami layanan dasar kesehatan

dan kebersihan anak Memahami tugas dan kewenangan

dalam membantu guru dan guru

(28)

50

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terampil bermain dan berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak

15 Mengenali dan mengatasi

ketidaknyamanan anak Terampil merawat kebersihan

fasilitas bermain anak

Menyayangi anak secara tulus 23 24

Valid Valid

Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak

25 26

Valid Valid

Memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak

27 28

Valid Valid Menampilkan diri sebagai pribadi

yang dewasa, arif, dan bertanggung

Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat

31 32

Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan

hormat kepada orang tua anak

33 34

Valid Valid 2. Motivasi Berprestasi

Motif (Dorongan atau keinginan )

Dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri Dorongan untuk memenuhi

kebutuhan aktualisasi diri

Tanggung jawab 12 13 Keberhasilan (kesuksesan) 17

18

(29)

51

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Competitiveness dan keunggulan 19

20

3. Kinerja Pengasuh PAUD

Terampil melaksanakan

pengasuhan

Terampil dalam melakukan perawatan kebersihan anak

1 2

Valid Valid Terampil bermain dan

berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak

3 Mengenali dan mengatasi

ketidaknyamanan anak Terampil merawat kebersihan

fasilitas bermain anak

Menyayangi anak secara tulus 11 12

Valid Tidak valid Berperilaku sabar, tenang, ceria,

penuh perhatian, serta melindungi anak

13 14

Valid Valid

Memiliki kepekaan dan humoris dalam menyikapi perilaku anak

15 Menampilkan diri sebagai pribadi

yang dewasa, arif, dan bertanggung

Berpenampilan rapi, bersih, dan sehat

20 21

Valid Valid Berperilaku santun, menghargai, dan

hormat kepada orang tua anak

22

e. Tahap penyebaran dan pengumpulan angket

Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka tahap selanjutnya adalah

penyebaran alat tes dan angket untuk mendapatkan data yang diinginkan. Alat

tes terdiri dari 30 item soal untuk mengumpulkan data tentang kompetensi

(30)

52

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berprestasi, dan 20 item soal untuk mengumpulkan data tentang kinerja

pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik tes

Teknik test digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi

pedagogik pengasuh PAUD yang dikembangkan dari Permen 58 Tahun 2009.

Karena tes ini menggunakan skala ordinal, maka setelah mendapatkan hasilnya

akan dikonversikan menjadi data interval dengan menggunakan rumus (Akdon,

2008:187):

Keterangan:

Ti = konversi ordinal menjadi interval

Xi = data ordinal ke i

X = rata-rata (mean)

S = Simpangan baku (standar deviasi)

2. Teknik angket

Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi

berprestasi dan kinerja pengasuh PAUD. Angket ini akan menggunakan skala

Likert dengan lima skala, skor terendah diberi angka 1 dan skala tertinggi

diberi skor 5 dengan lima alternatif jawaban Selalu (SL), Sering (SR), Jarang

(JR), Kadang-kadang (KD), dan Tidak pernah (TP). Skala Likert ini digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena tertentu (Sugiyono, 2008:93).

G.Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

(31)

53

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengujian normalitas data dan linieritas regresi

Uji normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan bantuan program

SPSS, sementara untuk uji linieritas regresi dapat dilihat dari nilai

signifikansi (deviation of linierity) program SPSS untuk X1 terhadap Y dan

X2 terhadap Y.

3. Menggambarkan secara umum keadaan kompetensi pedagogik, motivasi

berprestasi, dan kinerja pengasuh PAUD dengan menggunakan teknik

persentase, rata-rata, dan simpanagn baku. Semua perhitungan

menggunakan program SPSS 17.0 for windows, dan untuk menafsirkan

gambarannya menggunakan pedoman sebagai berkut:

a. > 80% = Kondusif/Tinggi/Baik

b. > 60 - < 80% = Cukup kondusif/Cukup tinggi/Cukup

c. > 40% - < 60% = Kurang kondusif/Rendah/Jelek

d. < 40% = Tidak kondusif/Sangat rendah/Sangat jelek

Purwanti dalam Febrialismanto (2010:115)

4. Menguji hipotesis penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu hipotesis 1 dan 2

diuji dengan menggunakan teknik korelasi sederhana dan regresi sederhana dan

hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi gandadan regresi ganda.

a. Analisis korelasi sederhana

Teknik yang digunakan yaitu teknik korelasi Kendall’s Tau. Korelasi ini

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel. Korelasi ini sama

dengan Korelasi Sperman yang dikategorikan sebagai statistik non-parametrik

dan data tidak harus berdistribusi normal.

Korelasi dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga

(-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 berarti korelasinya negatif sempurna, r = 0

berarti tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r

(32)

54

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval koefisien Tingkat hubungan 0,80 – 1,000

0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber: Riduwan, 2012:81

1) Uji koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

kompetensi pedagogic dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh

PAUD dengan rumus:

KP = r2 x 100%

Keterangan:

KP = Nilai koefisien determinasi

R = Nilai koefisien korelasi

2) Uji signifikansi

Uji signifikansi berguna untuk mencari makna hubungan variabel X1

terhadap Y atau X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

√ √

Keterangan:

thitung = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujiannya, korelasi dianggap signifikan jika thitung lebih besar

(33)

55

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Analisis regresi linier sederhana

Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal

antara variabel penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ŷ = a + bX Sugiyono (2012:261)

Keterangan:

Ŷ

=Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel devenden yang didasarkan

pada perubahan variabel independen.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan

Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan

b. Analisis korelasi ganda

Analisis korelasi ganda berguna untuk mencari besarnya hubungan antara

dua variabel bebas X atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan

variabel terikat Y. Dengan kata lain digunakan untuk mengetahui hubungan

antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus

korelasi ganda:

(Sugiyono, 233:2012)

(34)

56

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

=

Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama

terhadap variabel Y

=

Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

=

Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

=

Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Jadi untuk menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih

dahulu korelasi sederhananya melalui korelasi Product Moment dari Person.

1) Uji signifikansi

Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu Fhitung kemudian

dibandungkan dengan Ftabel.

R2/k Fhitung =

(1 - R2) / (n - k - 1)

Keterangan:

R = Nilai koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel bebas (independen)

n = Jumlah sampel

F = Nilai F yang dihitung

Kaidah pengujian signifikansi:

Jika FHitung ≥ FTabel maka tolak H0 artinya signifikan, dan Jika FHitung ≤ FTabel maka tolak H0 artinya tidak signifikan 2) Analisis regresi ganda

Analisi regresi ganda dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kausal

antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat, dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(35)

57

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan dan Sunarto, (2009:108)

Keterangan:

Ŷ = Niali taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi a = Nilai konstanta

b1 = Nilai koefisien regresi X1

X1 = Variabel bebas X1

X2 = Variabel bebas X2

Untuk mempermudah perhitungan, alat bantu yang digunakan dalam

perhitungan analisis data yaitu program komputer SPSS (Statistical Product

and Service Solution).

H.Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data dapat dilihat pada lampiran 4 dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05)

dengan ketentuan bahwa data diinterpretasikan normal jika probabilitas

Kolmogorov-Smirnov hitung lebih besar dari 0,05 dan data diinterpretasikan

tidak normal jika probabilitas Kolmogorov-Smirnov hitung lebih kecil dari

0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dari variabel X1 (Kompetensi pedagogik)

diperoleh harga Kolmogorov-Smirnov = 2.073 dengan harga probabilitas =

0.000. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.000 < 0,05 maka

diketahui bahwa data variabel kompetensi pedagogik tidak normal atau tidak

memenuhi persyaratan uji normalitas.

Hasil perhitungan dari variabel X2 (motivasi berprestasi) diperoleh harga

Kolmogorov-Smirnov = 1.282 dengan harga probabilitas = 0.075 Karena nilai

probabilitas lebih besar dari 0,05 atau 0.075 > 0,05 maka diketahui bahwa data

variabel motivasi berprestasi adalah normal atau memenuhi persyaratan uji

normalitas. Hasil perhitungan dari variabel Y (kinerja pengasuh) diperoleh

(36)

58

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0.011 > 0,05 maka diketahui

bahwa data variabel motivasi berprestasi tidak normal atau tidak memenuhi

persyaratan uji normalitas. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas

data dari ketiga variabel dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Normalitas Data

Variabel Probabilitas Α Interpretasi

X1 0.000 < 0.05 Tidak Normal

X2 0.075 > 0.05 Normal

Y 0.011 < 0.05 Tidak Normal

I. Pengujian Linieritas Regresi

Untuk pengujian linieritas regresi ada tiga persamaan regresi yang

diujikan yaitu dua model regresi sederhana untuk menguji X1terhadap Y dan

X2 terhadap Y dan satu model regresi ganda untuk menguji X1 dan X2 terhadap

Y, semuanya itu dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0 for

windows.

Pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X1

(kompetensi pedagogik) dapat dilihat pada tabel lampiran 5 mengenai nilai

koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat

persamaan regresinya yaitu Y = 20,037 + 0,594X1, harga 20,037 merupakan

nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada kompetensi

pedagogik, maka kinerja pengasuh PAUD akan mencapai 20,037 Sementara

harga 0,594 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada

penambahan sebesar satu satuan pada kompetensi pedagogi maka akan diikuti

kenaikan sebesar 0,594 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b)

dari uji analisis varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar

143,995dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih

kecil dari 0,05 maka linier sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk

(37)

59

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja Pengasuh) atas X2

(motivasi berprestasi) ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan

tingkat signifikansinya. Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y =

18,307 + 0,630X2, harga 18,307 merupakan nilai konstanta (a) yang

menunjukan bahwa jika tidak ada motivasi berprestasi, maka kinerja pengasuh

PAUD akan mencapai 18,307. Sementara harga 0,630 merupakan koefisien

regresi yang menunjukkan bahwa setiap ada penambahan sebesar satu satuan

pada motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,630 pada

kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis varians (anova)

atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 235,197 dengan tingkat signifikansi

0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka linier,

sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi kinerja pengasuh

PAUD di Kabupaten Ciamis.

Sementara itu, untuk pengujian linieritas regresi variabel Y (Kinerja

Pengasuh) atas X1 (kompetensi pedagogik) dan X2 (motivasi berprestasi)

ditunjukkan nilai koefisien a dan b, harga thitung dan tingkat signifikansinya.

Dari tabel itu didapat persamaan regresinya yaitu Y = 9,797 + 0,324X1 +

0,475X2, harga 9,797 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukan bahwa

kinerja pengasuh PAUD mencapai angka 9,797. Sementara harga 0,324 dan

0,475 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan pada kompetensi

pedagogik dan motivasi berprestasi maka akan diikuti kenaikan sebesar 0,324

dan 0,475 pada kinerja pengasuh PAUD. Pada tabel anova (b) dari uji analisis

varians (anova) atau Ftes ternyata nilai Fhitung adalah sebesar 159,214 dengan

tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05

maka linier, sehingga model regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi

kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Untuk lebih jelasnya mengenai

pengujian linieritas regresi dapat dilihat seperti di bawah ini:

Tabel 3.9

(38)

60

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian Varibel Persamaan regresi Fhitung Probabilitas Interp.

Y atas X1 Y = 20,037 + 0,594X1 143,995 0,000<0,050 Linier

Y atas X2 Y = 18,307 + 0,630X2 235,197 0,000<0,050 Linier

(39)

79

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

uraian sebelumnya. Kompetensi pedagogik berada pada kategori cukup tinggi

dalam membentuk kinerja pengasuh PAUD. Indikator yang berkategori tinggi

yaitu: (1) memahami peran pengasuhan terhadap pertumbuhan dan perkembangan

anak, (2) memahami pola makan dan kebutuhan gizi masing-masing anak,

sedangkan indikator yang berkategori cukup dan perlu perbaikan adalah: (1)

memahami layanan dasar dan kesehatan anak, (2) memahami tugas dan

kewenangan dalam membantu guru dan guru pendamping, (3) terampil dalam

melakukan perawatan kebersihan anak, (4) terampil bermain dan berkomunikasi

secara verbal dan non verbal dengan anak, (5) mengenali dan mengatasi

ketidaknyamanan anak, (6) terampil merawat kebersihan fasilitas bermain anak,

(7) menyenangi anak secara tulus, (8) berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh

perhatian, serta melindungi anak, (9) memiliki kepekaan dan humoris dalam

menyikapi perilaku anak, (10) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa,

arif, dan bertanggung jawab, (11) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat, (12)

berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.

Motivasi berprestasi berada pada kategori cukup tinggi dalam membentuk

kinerja pengasuh PAUD. Indikator dari motivasi berprestasi yang berkategori

cukup yaitu: (1) dorongan untuk memenuhi kebutuhan harga diri, (2) dorongan

untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, (3) tanggung jawab (4)

keberhasilan/Kesuksesan, dan (5) competitiveness dan keunggulan, sedangkan

indikator yang berkategori rendah adalah insentif intrinsik.

Kinerja pengasuh PAUD berada pada kategori tinggi dalam membentuk

(40)

80

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam melakukan perawatan kebersihan anak, (2) terampil bermain dan

berkomunikasi secara verbal dan non verbal dengan anak, (3) mengenali dan

mengatasi ketidaknyamanan anak, (4) terampil merawat kebersihan fasilitas

bermain anak, (5) menyenangi anak secara tulus, (6) berperilaku sabar, tenang,

ceria, penuh perhatian, serta melindungi anak, (7) memiliki kepekaan dan humoris

dalam menyikapi perilaku anak, (8) menampilkan diri sebagai pribadi yang

dewasa, arif, dan bertanggung jawab, (9) berpenampilan rapi, bersih, dan sehat,

(10) berperilaku santun, menghargai, dan hormat kepada orang tua anak.

Kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kinerja pengasuh PAUD di

Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat. Kontribusi

motivasi berprestasi terhadap kinerja pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

memiliki kontribusi positif yang kuat. Kontribusi kompetensi pedagogik dan

motivasi berprestasi secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja pengasuh

PAUD di Kabupaten Ciamis memiliki kontribusi positif yang cukup kuat.

B.Rekomendasi

Berdasarkan temuan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat

dikemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis

Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik

dan motivasi berprestasi mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja

pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamsi. Kondisi ini menggambarkan bahwa

kompetensi pedagogik dan motivasi berprestasi dapat meningkatkan kinerja

pengasuh. Pihak Dinas Pendidikan dapat memberikan perhatian kepada pengasuh

berupa: a) merekomendasikan mereka untuk melanjutkan pendidikan, b)

memberikan pelatihan atau seminar yang dapat meningkatkan kompetensi

pedagogiknya, c) memberikan insentif yang layak sehingga dapat meningkatan

motivasinya, dan d) mengintruksikan kepala sekolah untuk melakukan monitoring

(41)

81

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. HIMPAUDI Kabupaten Ciamis

Mengingat HIMPAUDI merupakan organisasi perkumpulan tenaga

pendidik dan kependidikan anak usia dini, diharapkan dari hasil penelitian ini bisa

menjadi masukan untuk meningkatan kompetensi pedagogik, motivasi berprestasi

dan kinerja pengasuh PAUD berupa: a) merekomendasikan mereka untuk

melanjutkan sekolah, b) melaksanakan pelatihan atau seminar yang dapat

meningkatkan kompetensi pedagogik pengasuh PAUD, c) melaksanakan

monitoring.

3. Peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini, untuk mengetahui kompetensi pedagogik dan motivasi

berprestasi dilakukan dengan teknik tes dan angket sehingga kemampuan

kompetensi dan motivasi pengasuh baru dapat diketahui secara kognitif, untuk

mengetahui kinerjanya secara optimal peneliti selanjutnya dapat melakukan

(42)

82

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astriana, E. (2012). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1989). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional (2005). Modul sosialisasi pentingnya

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD, Dirjen PLS.

Dessler, G. (2003). Human Resaurce Management (Ninth Edition). New Jersey: Prentice Hall.

Edukasi Kompasiana. (2010). Memahami Hakikat Perkembangan Anak. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/26/memahami-hakikat-perkembangan-anak-didik/. [31 September 2012].

Febrialsimanto. (2010). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kompetensi

Pedagogik Terhadap Kinerja Mengajar Guru. Sekolah Pasca Sarjana UPI:

Tidak diterbitkan.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gibson, et all. (1985). Organisasi (Terjemahan). Edisi Ke-Lima. Jakarta: Erlangga.

Gomez, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CV. Andi Yogyakarta.

Hasibuan, M. S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(43)

83

Dadan Nugraha, 2013

Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kosim, N. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja

Guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong. Prodi

Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah: Tidak diterbitkan.

Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.

--- (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira, S.dan Aida. V. (2007). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Marwansyah dan Mukaram (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Administrasi Niaga.

Martinis, Y dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: GP Press.

Masitoh dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: DiknasDirjenDikti.

Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.

Mulyasa. E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep, Karakteristik dan

Implementasi. Bandung: Rosda Karya.

Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain, Cara Mengasah Multiple

Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Gramedia.

Permen Diknas RI Nomor 16 Tahun 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.

Permen Diknas RI Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Rahayu, G. N. (2012). Kontribusi Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja

Guru Honorer SMA di Kabupaten Purwakarta. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/7-engkay.pdf [19 November 2012].

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

--- (2002). Skala Pengukuran Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rivai, V dan Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Pengasuh PAUD
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Pengasuh PAUD
+5

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia telah mempunyai bebe- rapa standar nasional yang berkaitan dengan keamanan pangan asal ternak yang diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan produk pangan asal

From the third problem, the writer finds that Bella Swan’s personality is developed from an inferior girl to a confident one under the influence of the other strong

Untuk lebih memahami penyelesaian masalah nilai batas pada persamaan diferensial Mathieu-Hill diberikan salah satu contoh aplikasinya dalam menghitung getaran pada mesin

CV Amida Nusantara selama periode audit tidak pernah melakukan pembelian impor sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok untuk

Total aset perbankan syariah sangat berpengaruh bagi jalannya BUS dan UUS, dalam penelitian ini yang semua nilai variabel yang di pakai memengaruhi dari pada

Minyak atsiri formula campuran mimba dan seraiwangi konsentrasi 0,50% dapat digunakan sebagai alternatif fungisida kimia untuk menekan kejadian penyakit budok pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berbicara anak masih tergolong rendah terlihat saat dalam kegiatan bercerita hanya ada satu sampai dua anak di kelas yang terlihat

Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu satu hukum melakukan tabayyun adalah wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik