• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR PENGAWETAN MAKANAN PADA KESIAPAN MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODUK MAKANAN AWETAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR PENGAWETAN MAKANAN PADA KESIAPAN MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODUK MAKANAN AWETAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

MANFAAT HASIL BELAJAR PENGAWETAN MAKANAN

PADA KESIAPAN MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODUK

MAKANAN AWETAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga

Oleh : Wiji Nurcahyani

0807869

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

WIJI NURCAHYANI

MANFAAT HASIL BELAJAR PENGAWETAN MAKANAN PADA KESIAPAN MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODUK MAKANAN

AWETAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING I

Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 19630311 199001 2 001

PEMBIMBING II

Hj. Rita Patriasih, S.Pd, M.Si NIP. 19700811 199802 2 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripi yang berjudul “Manfaat Hasil Belajar

Pengawetan Makanan pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk

Makanan Awetan” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di

dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan/pengutipan dengan cara-cara yang tidak seuai dengan etika keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keahlian karya saya

ini.

Bandung, Januari 2013 yang membuat pernyataan

(4)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR PENGAWETAN MAKANAN PADA KESIAPAN MAHASISWA BERWIRAUSAHA PRODUK MAKANAN AWETAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil praktek pengawetan makanan yang belum dimanfaatkan secara optimal sebagai peluang wirausaha oleh mahasiswa. Tujuan penelitian ini mengetahui manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan berwirausaha produk makanan awetan pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga Angkatan 2010. Metode yang digunakan deskriptif dan sampel purposive sebanyak 48 responden. Hasil penelitian menunjukkan manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa berwirausaha produk makanan awetan berkaitan dengan penguasaan dan pemahaman materi berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 64%, pada ketelitian dan kecermatan dalam menggunakan bahan tambahan Makanan (BTM), pengemasan dan pelabelan berkaitan dengan sikap dan pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria cukup bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 60%, pada penyusunan perencanaan usaha yang matang berkaitan dengan kesiapan motif dan tujuan untuk berwirausaha berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 65%, pada keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek berkaitan dengan kesiapan fisik, sikap dan emosional berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 64%, dan pada keterampilan mahasiswa dalam mempraktekan macam-macam produk makanan awetan yang bervariasi berkaitan dengan kesiapan keterampilan awetan berada pada kriteria bermanfaat dengan rata-rata persentase sebesar 63%. Saran untuk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga dapat mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar lebih siap berwirausaha produk makanan awetan.

(5)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Metode Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ... 10

A. Pengertian Belajar, Hasil Belajar dan Manfaat Hasil Belajar ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Pengertian Hasil Belajar ... 12

3. Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan ... 14

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar ... 15

B. Gambaran Umum Mata Kuliah Pengawetan Makanan ... 16

1. Gambaran Umum Mata Kuliah Pengawetan Makanan ... 16

2. Tujuan Mata Kuliah Pengawetan Makanan ... 16

C. Materi Mata Kuliah Pengawetan Makanan ... 17

1. Ruang Lingkup, Fungsi dan Tujuan Pengawetan Makanan ... 17

2. Jenis Dan Faktor Kerusakan Penyebab Bahan Makanan ... 19

3. Macam-Macam Pengawetan Makanan, Zat Aditif, Pengemasan dan Pelabelan ... 32

4. Penyimpanan, Distribusi dan Pemasaran Produk ... 50

D. Konsep Dasar Kesiapan ... 55

1. Pengertian Kesiapan ... 55

2. Prinsip-Prinsip Kesiapan ... 56

3. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan ... 57

4. Kesiapan Berwirausaha Produk Makanan Awetan ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 63

A. Lokasi dan Sampel penelitian ... 63

B. Desain Penelitian ... 64

C. Metode Penelitian ... 65

D. Definisi Operasional ... 65

E. Instrumen Penelitian ... 68

F. Teknik Pengumpulan Data ... 68

(6)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

A. Pengolahan Data Penelitian ... 72

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120

DAFTAR LAMPIRAN ... 123

(7)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 4.1 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang tujuan pengawetan makanan ... 73 Tabel 4.2 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang penyebab kerusakan bahan pangan ... 74 Tabel 4.3 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang ciri-ciri fisik kerusakan mikrobiologi ... 75 Tabel 4.4 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang cara penanganan untuk mengurangi kerusakan. 76 Tabel 4.5 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang hygiene produk ... 77 Tabel 4.6 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang pengetahuan tentang sanitasi lingkungan ... 78 Tabel 4.7 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang syarat kemasan ... 79 Tabel 4.8 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang syarat pelabelan ... 80 Tabel 4.9 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan ... 81 Tabel 4.10 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

ketelitian dan kecermatan pada proses perlakuan bahan ... 83 Tabel 4.11 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

ketelitian dan kecermatan pada proses pengolahan bahan ... 84 Tabel 4.12 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

ketelitian dan kecermatan pada proses pengemasan bahan ... 85 Tabel 4.13 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan berkaitan dengan sikap pada proses perlakuan kemasan sebelum dijual ... 86 Tabel 4.14 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan berkaitan dengan sikap pada ketepatan menimbang

bahan ... 87 Tabel 4.15 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan dalam penggunaan bahan tambahan pangan ... 89 Tabel 4.16 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan dalam pemilihan kemasan utama ... 90 Tabel 4.17 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan pada saat menggunakan bahan tambahan pangan ... 92 Tabel 4.18 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan

kecermatan berkaitan dengan sikap menghindari kerusakan produk makanan ... 93

(8)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.19 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada ketelitian dan kecermatan berkaitan dengan sikap menghindari kerusakan bahan pangan ... 94 Tabel 4.20 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan tujuan

perencanaan usaha ... 96 Tabel 4.21 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan usaha ... 97 Tabel 4.22 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

faktor-faktor pemasaran ... 98 Tabel 4.23 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan sikap

mengatasi kegagalan pembuatan produk ... 99 Tabel 4.24 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan sikap

mengatasi kegagalan produk ... 101 Tabel 4.25 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan sikap

mengatasi kegagalan kemasan ... 102 Tabel 4.26 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

keterampilan memilih bahan yang baik ... 103 Tabel 4.27 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan dengan

mengendalikan emosional pada saat menyikapi kegagalan kemasan 105 Tabel 4.28 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan keterampilan

pengolahan makanan awetan ... 106 Tabel 4.29 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan keterampilan

praktek fermentasi ... 107 Tabel 4.30 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan keterampilan

praktek penambahan garam ... 109 Tabel 4.31 Manfaat hasil belajar pengawetan makanan berkaitan keterampilan

praktek penambahan gula ... 110 Tabel 4.32 Rekapitulasi Persentase Manfaat hasil belajar pengawetan makanan

pada kesiapan berwirausaha produk makanan awetan berkaitan

dengan indikator kesiapan usaha ... 120

(9)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Kisi-kisi Penelitian ... 123

Lampiran II : Instrumen Penelitian ... 126

Lampiran III : Surat-surat ... 135

Lampiran IV : Daftar Bimbingan ... 137

(10)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program

pembangunan nasional, karena memegang peranan penting dalam mewujudkan

pembangunan di segala bidang secara merata dan menyeluruh. Pendidikan

diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam meningkatkan Sumber

Daya Manusia (SDM) secara seimbang, baik kualitas mental maupun fisiknya.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan perguruan tinggi

negeri yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu

mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bidang keahliannya.

Salah satu jurusan yang terdapat di UPI adalah jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga yang didalamnya terdapat Program Studi Pendidikan Tata Boga.

Orientasi Pendidikan Tata Boga menghasilkan calon pendidik di sekolah kejuruan

dan mampu memenuhi kebutuhan tenaga profesional di bidang perhotelan,

restoran, rumah sakit, dan industri makanan serta mampu berwirausaha di bidang

boga. Hal ini sejalan dengan tujuan FPTK UPI berdasarkan kurikulum PKK

(2010:1) yaitu :

(11)

2

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jurusan PKK menghasilkan

tenaga-tenaga yang terdidik dan memiliki daya adaptabilitas yang tinggi, untuk

menghadapi bermacam-macam pekerjaan yang ada di era globalisasi ini, agar

mampu bersaing di dunia pekerjaan.

Program Studi Pendidikan Tata Boga mengarahkan mahasiswa untuk

menguasai konsep dan keterampilan bidang boga. Sifat perkuliahan yang

dilaksanakan terdiri teori dan praktek. Salah satu mata kuliah yang dipelajari pada

Pendidikan Tata Boga yaitu Pengawetan Makanan yang terdiri dari 2 SKS.

Perkuliahan pengawetan makanan terdiri dari 40% teori dan 60% praktek.

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan

memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia

makanan. Tujuan mengawetkan makanan yaitu agar bahan makanan dapat

dikonsumsi kapan saja dan dimana saja, namun dengan batas kadaluarsa, dan

kandungan kimia dan bahan makanan dapat dipertahanakan. Menurut silabus

pengawetan makanan, materi yang diberikan pada mata kuliah pengawetan

makanan meliputi konsep dasar pengawetan makanan, komponen utama dan sifat

bahan makanan, faktor-faktor penyebab kerusakan bahan makanan, kadar air

makanan, jenis-jenis kerusakan bahan makanan, macam-macam pengawetan, zat

aditif makanan, bleaching agent, pengemasan dan pelabelan. Praktek yang

dilakukan dalam mata kuliah pengawetan makanan meliputi praktek pengawetan

makanan dengan penambahan garam, praktek pengawetan dengan penambahan

gula, dan praktek pengawetan dengan penambahan bumbu, dan praktek

(12)

3

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mahasiswa diberikan tugas proyek yang tujuannya agar mahasiswa mempunyai

kesiapan untuk berwirausaha produk makanana awetan. Tugas proyek adalah

tugas yang diberikan kepada mahasiswa mulai dari tugas membuat perencanaan

suatu usaha yang berkaitan dengan usaha produk makanan awetan dan dapat

dijadikan peluang berwirausaha oleh mahasiswa. Dengan adanya tugas proyek,

diharapkan mahasiswa dapat mempunyai keterampilan untuk berwirausaha.

Keberhasilan belajar pengawetan makanan pada dasarnya ditentukan oleh

kemampuan mahasiswa itu sendiri dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan

efisien. Hasil belajar mahasiswa dalam pekuliahan Pengawetan Makanan

diperlukan informasi yang di dukung oleh data yang objektif dan memadai.

Dengan adanya data yang objektif dan memadai diharapkan tercapainya tujuan

pembelajaran yang mengarahkan pada mahasiswa mempunyai kesiapan menjadi

wirausahawan. Faktor kesiapan dapat diukur dari prestasi hasil belajar yang

diperoleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan. Prestasi belajar tersebut pada

umumnya dinyatakan dalam bentuk nilai yang dapat menunjukan keberhasilan

mahasiswa secara objektif.

Kesiapan adalah seluruh kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon/reaksi. Kesediaan itu timbul

dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu

diperhatikan dalam proses belajar, karena jika mahasiswa belajar dan dalam

(13)

4

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mahasiswa sudah mempunyai kesiapan untuk berwirausaha, maka usaha yang

dijalankan berpeluang akan berhasil.

Menurut Soemanto (2007:43) “ Wirausaha adalah keberanian, keutamaan

serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan permasalahan hidup dengan

kekuatan yang ada pada diri sendiri”. Jiwa usaha sebagaimana yang dikemukakan

oleh Soemanto banyak menekankan pada segi kemampuan untuk berdiri sendiri.

Mahasiswa diharapkan memiliki kesiapan wirausaha yang lebih menekankan pada

jiwa semangat kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan sehingga

dapat dijadikan bekal dalam memasuki lapangan kerja atau menciptakan suatu

usaha.

Wirausahawan adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan

dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu, seorang wirausahawan

perlu memiliki kesiapan fisik, keterampilan dan mental, baik untuk menghadapi

keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus

mempunyai karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti

percaya diri, mempunyai minat, mampu bersepakat, mempunyai ambisi, suka

mencoba sesuatu. Orang yang berjiwa usaha mempunyai kemampuan merespon

secara positif terhadap setiap peluang dan belajar dari kesalahan-kesalahan,

mampu mengambil inisiatif sendiri, serta memiliki ketekunan dan tekad yang

kuat.

Seorang wirausahawan harus mempunyai pemikiran yang kreatif dan

inovatif untuk memajukan usahanya. Kota Bandung sebagai kota kuliner, dapat

(14)

5

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

makanan meghasilkan produk yang dapat dijadikan sebagai peluang usaha.

Produk makanan awetan yang dapat dijadikan peluang usaha diataranya ikan asin,

telur asin, dendeng, sosis, nugget, baso, tempe, manisan basah dan kering, selai

dan keju. Produk makanan tersebut dapat dijadikan peluang usaha yang

menguntungkan dengan menampilkan produk yang bervariatif. Dengan demikian,

diharapkan mahasiswa siap untuk berwirausaha produk makanan awetan.

Berdasarkan uraian masalah di atas mendorong penulis untuk melakukan

penelitian tentang “ manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan

mahasiswa untuk berwirausaha produk makanan awetan “

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masalah dalam Penelitian Skripsi ini yang telah diuraikan di dalam latar

belakang, dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Penguasaan dan pemahaman materi tentang tujuan pengawetan makanan,

faktor-faktor penyebab kerusakan bahan makanan, jenis-jenis pengawetan

makanan, jenis-jenis kerusakan bahan makanan, syarat kemasan, syarat

pelabelan dan sanitasi hygiene pada produk makanan awetan sebagai kesiapan

dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan

awetan.

2. Ketelitian dan kecermatan dalam menggunakan bahan tambahan pangan

(BTM) yang aman sehingga dapat menghasilkan produk pengawetan yang

aman untuk dipasarkan sebagai kesiapan dalam hal sikap dan pengetahuan

(15)

6

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Peyusunan perencanaan usaha yang matang sebagai kesiapan dalam hal motif

dan tujuan untuk berwirausaha produk makanan awetan.

4. Keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan

dalam hal fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan

awetan.

5. Keterampilan mahasiswa dalam mempraktekan macam-macam produk

makanan awetan yang bervariasi sebagai kesiapan dalam hal keterampilan

untuk berwirausaha produk makanan awetan.

Perumusan masalah merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian

pendidikan dan langkah awal dalam menentukan problematika penelitian.,

sehingga dengan adanya perumusan masalah diharapkan agar tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini lebih spesifik. Pernyataan tersebut sejalan dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:42) bahwa “ perumusan

masalah merupakan langkah awal dalam menentukan problematika penelitian dan

merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian. Adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : “ Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pengawetan

Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan”.

C. Tujuan Penelitian

a.Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil belajar

pengawetan makanan pada kesiapan berwirausaha produk makanan awetan

(16)

7

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b.Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui Penguasaan dan pemahaman materi tentang tujuan

pengawetan makanan, faktor-faktor penyebab kerusakan bahan makanan,

jenis-jenis pengawetan makanan, jenis-jenis kerusakan bahan makanan,

syarat kemasan, syarat pelabelan dan sanitasi hygiene pada produk

makanan awetan sebagai kesiapan dalam hal pengetahuan dan

keterampilan untuk berwirausaha produk makanan awetan.

2. Untuk mengetahui ketelitian, kecermatan dalam menggunakan bahan

tambahan pangan (BTM) yang aman agar dapat menghasilkan produk

pengawetan yang aman untuk dipasarkan sebagai kesiapan dalam hal

sikap dan pengetahuan untuk berwirausaha produk makanan awetan.

3. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menyusun perencanaan

usaha yang matang sebagai kesiapan motif dan tujuan untuk

berwirausaha produk makanan awetan.

4. Keterampilan mahasiswa mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai

kesiapan dalam hal fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha

produk makanan awetan.

5. Untuk mengetahui keterampilan mahasiswa dalam mempraktekan

macam-macam produk makanan awetan yang bervariasi sebagai kesiapan

(17)

8

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian :

1. Bagi tenaga pengajar atau dosen prodi pendidikan tata boga : dapat

memberikan gambaran tentang manfaat hasil belajar pengawetan

makanan pada kesiapan berwirausaha produk makanan awetan

sehingga mahasiswa lebih siap untuk berwirausaha di bidang makanan

yang diawetkan.

2. Bagi peneliti: dapat menambah dan meningkatkan wawasan tentang

manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa

berwirausaha produk makanan awetan.

E. Metode Penelitian

Metodologi penelitian menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi

data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu

metode yang bertujuan pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa

sekarang dan masalah-masalah aktual. Alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah angket yang bertujuan untuk memperoleh data

tentang manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa

berwirausaha produk makanan awetan.

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI

(18)

9

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menggunakan sampel jenuh atau sampel total. Sampel

dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan PKK Program Studi

Pendidikan Tata Boga angkatan tahun 2010 yang telah lulus mengikuti

mata kuliah Pengawetan Makanan sebanyak 48 orang.

F. Struktur Organisasi Skripsi

A. Bab I Pendahuluan, terdiri atas

1) Latar Belakang

2) Identifikasi dan Perumusan Masalah

3) Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian

4) Metode Penelitian

1. Populasi Penelitian

2. Sampel Penelitian

B. Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang uraian materi yang sesuai dengan

judul yang diangkat oleh penulis

C. BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metode dan teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan penulis untuk menngumpulkan

data.

D. BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian

(19)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi

Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

Bandung 40154. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar

permasalahan yang penulis teliti terdapat di Program Studi Pendidikan Tata Boga

PKK FPTK UPI.

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang ditentukan. Pengertian populasi menurut Arikunto

(2010:173) adalah “ Keseluruhan subjek penelitian”. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Elemen tersebut bisa berupa individu, keluarga,

rumah tangga, sekolah, kelas dan lain-lain. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah lulus mengikuti

perkuliahan pengawetan makanan.

Sampel adalah bagian dari populasi dan sebagai contoh yang diambil

dengan cara-cara tertentu. Pendapat ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Arikunto (2010: 174) bahwa “ sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Pengambilan sampel ini dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel atau contoh yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel

(20)

64

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penentuan besarnya sampel penelitian menggunakan pedoman Arikunto

( 2010:1750) : “Untuk sekadar perkiraan maka apabila subjeknya kurang dari 100,

lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannnya merupakan penelitian

populasi’. Lebih jauh lagi Usman dan Akbar (2010:181) bahwa : “ sampel total

adalah penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya”.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sample.

Pengertian purposive sample menurut Sugiyono (2010:218) yaitu :” teknik

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini

maksudnya sampel sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu mahasiswa yang

telah lulus dalam mengikuti perkuliahan mata kuliah Pengawetan Makanan serta

mahasiswa yang mendapatkan tugas proyek Pengawetan Makanan. Sampel dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa angkatan 2010 yang telah lulus mengikuti

perkuliahan pengawetan makanan yang berjumlah 48 orang.

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan perbandingan antar variabel

maupun perbandingan variabel dengan sampel yang lain. Peneliti hanya

merumuskan masalah secara deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian

terhadap variabel mandiri.

Tahapan desain penelitian yang penyusun lakukan diantaranya yaitu:

menentukan populasi dan sampel. Menentukan instrumen pengumpul data berupa

angket tertutup, dan diberikan secara langsung kepada responden. Responden

dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau yang disebut juga dengan

(21)

65

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diberikan semua pada anggota populasi karena semua anggota populasi adalah

sampel. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan. Dan

membuat laporan penelitian deskriptif.

C. Metode Penelitian

Metodologi penelitian mengandung makna yang lebih luas menyangkut

prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan

atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis. Metode

penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif, dengan

tujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada masa

sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual.

Metode yang digunakan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Sudjana (2010:64) bahwa : “ Penelitian deskriptif mengambil masalah atau

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada

saat penelitian dilaksanakan”.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dikemukakan untuk

menghindari salah penafsiran antara pembaca dengan peneliti tentang istilahistilah

yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya istilah yang digunakan dalam

judul penelitian ini yaitu Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada

Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan.

1. Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan

a. Manfaat

(22)

66

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Hasil belajar

“ Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor “ ( Sudjana ,2006:3)

c. Pengawetan Makanan adalah salah satu mata kuliah yang terdapat di jurusan

PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga yang membahas tentang

pengendalian mikroorganisme pada bahan makanan, dengan dengan maksud

agar tidak segera rusak baik oleh mikroorgnisme seperti bakteri, kapang dan

khamir dengan melalui teknik pemanasan, pembekuan, fermentasi,

penambahan bahan kima, penembahana dengan bumbu, dengan bumbu,

dengan garam ( Hand Out Perkuliahan dalam Ibrahimanur, 2008:26)

d. Tugas proyek adalah tugas yang diberikan kepada mahasiswa mulai dari tugas

membuat perencanaan suatu usaha, yang berkaitan dengan usaha produk

makanan awetan dan dapat dijadikan peluang berwirausaha oleh mahasiswa.

Pengertian Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan mengacu pada

pengertian yang dikemukakan diatas, sehingga pengertiannya yaitu kegunaan dari

hasil perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor setelah mempelajari tentang pengendalian mikroorganisme dalam

bahan makanan dengan tujuan bahan makanan tersebut tidak segera rusak oleh

mikroorganisme.

2. Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan.

a. Kesiapan

“ Kesiapan adalah keadaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesediaan itu

(23)

67

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

karena kematangan berarti kesiapan untuk melakukan kecakapan. Kecakapan

ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan

padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya lebih baik”. ( Slameto,

2003:59)

b. Mahasiswa

“ Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi “ . ( W.J.S

Poerwadarminta, 1999:63)

c. Berwirausaha

Berwirausaha adalah “ kegiatan dengan mengarahkan tenaga atau pikiran atau

bahan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar,

daya upaya) untuk mencapai sesuatu dengan maksud mencari keuntungan.”

( Poerwadarminta, 1999:1112)

d. Produk

Produk adalah “segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan konsumen.” (Kotler and Amstrong (1996:274)

e. Makanan awetan

Makanan awetan adalah suatu produk yang dihasilkan dari hasil pengawetan

makanan agar makanan memiliki daya simpan yang lama dengan

mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan (Hariyadi P, 2012:28)

Pengertian Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

mengacu pada pengertian yang dikemukakan diatas, sehingga pengertiannya yaitu

(24)

68

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

makanan awetan yang bertujuan untuk mencari keuntungan dan memuaskan

kebutuhan konsumen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan

dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup berupa pilihan

ganda, Arikunto (2010: 194) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui kuesioner selanjutnya

dideskripsikan melalui penyajian data untuk memperoleh gambaran tentang

bagaimana Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan pada Kesiapan

Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menyusun instrument adalah pekerjaan penting di dalam langkah

penelitian. Nana Sudjana (2010:97) mengemukakan bahwa : “Keberhasilan

penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang

diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji

hipotesis melalui instrument”. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus

betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris

sebagaimana adanya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

(25)

69

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Sugiyono (2010:142)

mengemukakan bahwa : “ angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket yang digunakan oleh penulis

adalah angket tertutup, karena jawabannya telah disediakan sehingga responden

tinggal memilih.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang

manfaat hasil belajar pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa

berwirausaha produk makanan awetan dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan tertulis kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah

Mahasiswa Pendidikan Tata Boga angkatan 2010 yang berjumlah 48 orang.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran

menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih

lanjut. Teknik pengolahan data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Persiapan

Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan mengacu

pada kisi-kisi penelitian, yang berkaitan dengan Manfaat hasil belajar

pengawetan makanan pada kesiapan mahasiswa berwirausaha produk makanan

(26)

70

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Tabulasi data

Kegiatan tabulasi data adalah memberikan skor terhadap item-item yang

perlu diberi skor, memberikan kode terhadap item-item yang diberi skor,

mengubah jenis data, disesuaikan dengan teknik analisis yang akan digunakan

serta memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan

menggunakan computer. Tabulasi data dilakukan untuk menentukan skor hasil

pengukuran melalui tabel-tabel distribusi frekuensi jawaban untuk angket yang

menghasilkan data nominal.

3. Pengolahan data

Data diolah berdasarkan pada angket yang telah disebar dan dijawab oleh

mahasiswa sebagai responden. Pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan presentase yang bertujuan untuk melihat perbandingan besar

kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden. Rumus presentase

yang digunakan menurut Sudjana (2010:129) adalah :

Keterangan :

P : Presentase yang dicari

(27)

71

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Analisis dan penafsiran data

Penafsiran data dengan menggunakan acuan batasan-batasan menurut

Riduwan (2011:41), penafsiran data yang dianalisis digunakan batasan sebagai

berikut :

81-100% : Sangat Baik

61-80% : baik

41-60% : Cukup baik

21-40% : Kurang baik

0-20% : Sangat Kurang Baik

Kriteria yang dikemukakan oleh Riduwan, dijadikan rujukan penulis

dengan bahasa penafsiran menurut penulis yaitu sebagai berikut :

81% - 100% = Sangat Bermanfaat

61% - 80% = Bermanfaat

41% - 60% = Cukup Bermanfaat

21% - 40% = Kurang Bermanfaat

(28)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini , berdasarkan

keseluruhan kegiatan penelitian mengenai “ Manfaat Hasil Belajar Pengawetan

Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan “

pada Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2010.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada latar belakang masalah,

tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.

Kesimpulan tentang Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan

Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan berkaitan dengan :

1. Materi tentang tujuan pengawetan makanan, faktor-faktor penyebab

kerusakan bahan makanan, jenis-jenis pengawetan makanan, jenis-jenis

kerusakan bahan makanan, syarat kemasan, syarat pelabelan dan sanitasi

hygiene pada produk makanan awetan sebagai kesiapan dalam hal

pengetahuan dan keterampilan untuk berwirausaha produk makanan

awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa mengetahui materi pengawetan makanan sebagai kesiapan

pengatahuan dan keterampilan untuk berwirausaha produk

makananawetan.

2. Ketelitian dan kecermatan dalam menggunakan bahan tambahan pangan

(BTM) yang aman, pengemasan dan pelabelan sebagai kesiapan sikap

(29)

118

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pada kriteria bermanfaat. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa

mengetahui dan memahami tentang ketelitian dan kecermatan dalam

menggunakan bahan tambahan pangan (BTM) yang aman, pengemasan

dan pelabelan sebagai kesiapan sikap dan pengetahuan untuk

berwirausaha produk makanan awetan.

3. Penyusunan perencanaan usaha sebagai kesiapan motif dan tujuan untuk

berwirausaha produk makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat .

Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa mengetahui dan memahami cara

penyusunan perencanaan usaha sebagai kesiapan motif dan tujuan untuk

berwirausaha produk makanan awetan.

4. Keterampilan mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan

dalam hal fisik, sikap dan emosional untuk berwirausaha produk

makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini menunjukan

bahwa mahasiswa mengetahui dan memahami keterampilan cara

mengatasi kegagalan dalam praktek sebagai kesiapan dalam hal fisik,

sikap dan emosional untuk berwirausaha produk makanan awetan.

5. Keterampilan dalam mempraktekan macam-macam produk makanan

awetan sebagai kesiapan keterampilan untuk berwirausaha produk

makanan awetan berada pada kriteria bermanfaat. Hal ini menunjukan

bahwa mahasiswa mengetahui dan memahami keterampilan dalam

mempraktekan macam-macam produk makanan awetan sebagai

(30)

119

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Saran yang penulis kemukakan berikut ini ditujukkan kepada :

1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah lulus mata

kuliah pengawetan makanan berdasarkan data yang penulis peroleh,

penulis menyarankan hendaknya mahasiswa dapat mempertahankan dan

berupaya meningkatkan lagi kemampuan pengetahuan dengan menggali

wawasan dan pengetahuan dengan memanfaatkan sumber daya berupa

media cetak dan elektronik.

2. Dosen Prodi Pendidikan Tata Boga khususnya Tim Dosen mata kuliah

Pengawetan Makanan, dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil

belajar pengawetan makanan yang telah dipelajari bermanfaat untuk

membuka usaha produk makanan awetan, sehingga penulis memberi

masukan kepada Dosen mata kuliah Pengawetan Makanan diharapkan

dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa agar siap untuk

(31)

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B.(2008). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S.(2002). Belajar dan Segala Aspeknya. Jakarta : Gramedia

.(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.Rineka Cipta

Burhan, B.(2010). Teknik pemilihan Bahan Makanan. Jakarta : Gramedia

Cholid, N, Abu Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Djaali.(2006). Kesiapan Berwirausaha. Yogyakarta: Gajahmada Univ

Fellows,P.J.(1992). Food Processing Technology: Principle and Practice. Ellis Horwood, New York.

Hamalik, Oemar.(2005). Belajar dan pengaruhnya. Jakarta: Gramedia Utama

Hariyadi R, Dewanti R.(2011). Memproduksi Pangan yang Aman. Jakarta: Dian Rakyat

Hariyadi, P.(2000). Dasar-dasar Teori dan Praktek Proses Termal. Pusat Studi Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor15/menkes/sk/v/.(2003). Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan. Jakarta

Kurikulum PKK. (2010).Tujuan FPTK UPI. Bandung

Menteri Kesehatan dan Menteri Agama Mo. 427/MENKES/SKB/VIII/. (1985). Makanan yang Halal oleh Agama. Jakarta

Moehyi, M.(2007). Kesiapan Berwirausaha. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Muchtadi,R , Ayustaningwarno F.(2010). Teknologi Proses pengolahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Nikmawati, E, Ai Mahmudatussa’adah.(2012). Silabus Pengawetan Makanan. Bandung

(32)

121

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Riduwan.(2011). Belajar Mudah Penelitian Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

.(2011). Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta

Sardiman A.M.(2004). Belajar dan Hasil Belajar. Surabaya: Pustaka Pelajar

Slameto.(2009). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta; Bima Aksara

Soemanto (2007). Wirausaha Sukses dan Mandiri. Surabaya: PT. Rineka Cipta

Sudjana, N.( 2009). Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono.(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

Supli, Effendi M.(2009). Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung : Alfabeta

Syamsudin, Makmun A.(2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar. Malang : Pustaka Setia

Undang-Undang Sisdiknas RI No. 20 pasal 3.(2003). Tujuan Pendidikan Nasional. Jakarta

Undang-Undang RI No. 7.(1996). Undang-Undang Pelabelan. Jakarta

Undang-Undang RI No.7.(1996). Undang-Undang Pangan. Jakarta

Winarno, F.G.(1982). Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Winkel,W.S (2009). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

(33)

122

Wiji Nurcahyani, 2013

Manfaat Hasil Belajar Pengawetan Makanan Pada Kesiapan Mahasiswa Berwirausaha Produk Makanan Awetan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber lain:

FileUPI.(2010). Kerusakan Bahan Pangan.[Online].Tersedia: http://www.file.directori.upi.edu. [10 Agustus 2012]

Nitawahyuningsih.(2011). Zat Aditif pada Makanan.[Online].Tersedia: http://nitawahyuningsih.wordpress.com. [10 Agustus 2012]

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi: mahasiswa memahami perkembangan sejarah kebudayaan Jawa secara holistic dengan tinjauan diakronik-sinkronik sehingga dapat memiliki wawasan dan apresiasi

Pada penelitian ini memang terjadi pebedaan antara teori yang ada dengan hasil penelitaian bahwa tidak adanya hubungan dua arah atau kausalitas antara (e) dan CA serta tidak

Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan pengetahuan karyawan tentang keselamatan kerja yang tinggi dan pengalaman kerja

Student able to apply the criteria to select the right location for a public building function.. Student able to analyze the site to set an appropriate site planning in

Pada hari ini Selasa Tanggal Empat Belas Bulan April Tahun Dua Ribu Lima Belas (14-04-2015), berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Prakualifikasi Nomor : 008/POKJA-ULP/SDA-PRA

Mata kuliah ini membahas prinsip multimedia dalam pembelajaran, perancangan dan evaluasi program pembelajaran berbasis multimediab. Karakteristik dan metodologi software

b.Oditurat Militer Tinggi : memiliki tugas dan wewenang melakukan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana yang terdakwanya prajurit berpangkat Mayor

Introduction to Computer Science using Java, Java 5.0 version, January 2006, Bradley Kjell, Central Connecticut State