PENERAPAN JOB SHEET BERBASIS MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATAKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BAKTI BANGSA DALAM PRAKTIKUM PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN
DAN HAMBATAN LISTRIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
oleh
YOHAN LIMANTO E.0451.0707145
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN JOB SHEET BERBASIS MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATAKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BAKTI BANGSA DALAM PRAKTIKUM PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN
DAN HAMBATAN LISTRIK
Oleh
Yohan Limanto
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
© Yohan Limanto 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
Yohan Limanto E.0451.0707145
PENERAPAN JOB SHEET BERBASIS MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATAKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BAKTI BANGSA DALAM PRAKTIKUM PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN
DAN HAMBATAN LISTRIK
Disetujui dan disahkan oleh:
Mengetahui,
Pembimbing I,
Dr. Jaja Kustija, M.Sc. NIP. 19591231 198503 1 002
Pembimbing II,
Wawan Purnama, S.Pd, M.Si. NIP. 19671026 199403 1 004
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,
PENERAPAN JOB SHEET BERBASIS MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATAKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BAKTI BANGSA DALAM PRAKTIKUM PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN
DAN HAMBATAN LISTRIK
Penelitian penerapan job sheet berbasis media interaktif dilatar belakangi dengan kurangnya sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum yang tersedia di SMK Bakti Bangsa, Jl. Sarijadi-Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan job sheet berbasis media interaktif yang diperoleh dengan gain hasil pretest dan posttest. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design dengan mengambil sampel sebanyak 20 orang siswa kelas X program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Bakti Bangsa, Jl. Sarijadi-Bandung.
Sebelum media interaktif diaplikasikan kepada siswa, uji kelayakan dilaksanakan terlebih dahulu oleh dua orang ahli yang kompenten. Hasil uji kelayakan menunjukan rata-rata persentase 83,62% dengan tingkat pencapaian kualifikasi baik sehingga media tidak perlu direvisi. Setelah melalui uji kelayakan, media diujicobakan secara terbatas kapada siswa kelas X SMK Bakti Bangsa.
Hasil penelitian menunjukan adanya efektifitas dalam pembelajaran pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik menggunakan job sheet berbasis media interaktif ini menunjukan hasil positif berdasarkan angket siswa yang menunjukan tingkat ketercapaian media 89% dengan kualifikasi baik, dan hasil angket guru yang menunjukan tingkat ketercapaian 91% dengan kualifikasi baik. Ditinjau dari hasil pretest-posttest dengan rata-rata gain 0,47. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan job sheet berbasis media interaktif mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang terukur dengan peningkatan gain
berdasarkan pretest-posttest serta mampu meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik berdasarkan hasil angket siswa dengan kualifikasi baik.
ABSTRACT
Research implementation of interactive media-based job sheet background with the lack of the means necessary for the implementation of the practicum is available at SMK Bakti Bangsa, Jl. Sarijadi-Bandung. The purpose of this study to determine the effectiveness of the use interactive media-based job sheet obtained by the gain pretest and posttest results. The method used is quantitative method with pre-experimental design with take a sample of 20 students of class X program expertise Computer Engineering and Networks SMK Bakti Bangsa, Jl. Sarijadi-Bandung.
Before the interactive media applied to students, due diligence carried out first by two competent experts who. Test results show the feasibility an average percentage of 83.62% with a good level of achievement of qualifications so the media is not need to be revised. Once through due diligence, the media tested in limited to students of class X SMK Bakti Bangsa.
The results show the effectiveness of learning measurement of current, voltage and electrical resistance using interactive media-based job sheet shows positive results based on student questionnaire that indicates the level of achievement of 89% with qualifying media good, and the results of the teacher questionnaire that indicates the level of achievement of 91% with qualifying better. Viewed from the results of pretest-posttest with an average gains 0.47. From these results, it can be concluded that the use of interactive media-based job sheet to improve student learning outcomes are measurable with increasing pretest-posttest gain based and able to increase student interest in learning measurement of current, voltage and electrical resistance based on the results of student questionnaire with good qualifications.
DAFTAR ISI
H. Hipotesis Penelitian ... 9
I. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 9
J. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
A. Pengertian Belajart dan Pembelajaran ... 11
1. Pengertian Belajar ... 11
2. Pengertian Pembelajaran ... 12
B. Pembelajaran Berbasis Media Interaktif ... 12
1. Pengembangan Media Interaktif ... 16
2. Elemen-elemen Pembangun Media Interaktif ... 18
3. Pengaturan Komposisi Elemen Pembangun Media Interaktif ... 19
C. Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 20
D. Pengukuran Arus (DC), Tegangan (AC dan DC) dan Hambatan... 22
1. Parameter Alat Ukur ... 22
2. Kesalahan Ukur Dalam Pengukuran ... 26
3. Prosedur Pengukuran ... 29
4. Panel Depan Multimeter dan Fungsinya ... 30
5. Pengukuran Tegangan (AC dan DC) ... 33
6. Pengukuran Arus (DC) ... 38
7. Pengukuran Hambatan... 41
1. Ranah Kognitif ... 43
2. Ranah Afektif ... 48
3. Ranah Psiokomotorik ... 49
BAB III METODE PENELITIAN ... 51
2. Uji CobaInstrumen Penelitian ... 62
F. Teknik Pengumpulan Data ... 68
2. Studi Pengembangan Media ... 80
C. Hasil Produk Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 101
1. Sistem Minimum Pengoperasian Job Sheet ... 101
2. Prosedur Operasional... 102
D. Temuan Hasil Penelitian ... 103
E. Pembahasan Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 104
F. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108
A. Kesimpulan ... 108
B. Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Desain Penelitian Tahap Evaluasi ... 51
Tabel 3.2. Subyek Penelitian ... 61
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 66
Tabel 3.4. Tabel klasifikasi daya pembeda ... 67
Tabel 3.5. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4 ... 70
Tabel 3.6. Kategori Perolehan Skor ... 72
Table 4.1. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 75
Tabel 4.2. Tabulasi Daya Pembeda Soal ... 76
Tabel 4.3. Tabulasi Tingkat Kesukaran Soal ... 77
Tabel 4.4. Hasil Uji Ahli Isi Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 90
Tabel 4.5. Konversi Tingkat Pencapaian Dengan Skala 4 ... 91
Tabel 4.6. Hasil Uji Ahli Media Pembelajaran ... 92
Tabel 4.7. Hasil Uji Ahli Rancangan ... 93
Tabel 4.8. Hasil Angket Siswa ... 95
Tabel 4.9. Hasil Angket Guru ... 97
Tabel 4.10. Hasil Data Pretest dan Posttest media Pengembangan ... 98
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Dale’s Cone of Experience ... 21
Gambar 2.2. Alat Ukur Standar Galvanometer ... 24
Gambar 2.3. Alat Ukur Skunder ... 24
Gambar 2.4. Rangkaian Pengukuran Amperemeter ... 25
Gambar 2.5. Rangkaian Pengukuran Voltmeter ... 36
Gambar 2.6. Knob Pemilihan Range ... 32
Gambar 2.7. Knob Pemilihan Range ... 34
Gambar 2.8. Rangkaian Pengukran Tegangan DC ... 35
Gambar 2.9. Penunjukan Tegangan DC ... 35
Gambar 2.10. Pengawatan Pengukuran Tegangan DC Salah ... 36
Gambar 2.11. Knob Pemilihan Range ... 36
Gambar 2.12. Rangkaian Pengukuran Tegangan AC Jala-jala ... 37
Gambar 2.13. Penunjukan Pengukuran Tegangan AC ... 37
Gambar 2.14. Rangkaian Kalibrasi Arus ... 38
Gambar 2.15. Gambar Rangkaian Pengukuran Arus DC ... 39
Gambar 2.16. Knob Pemilihan Range ... 40
Gambar 2.17. Skala Penunjukan Arus DC ... 40
Gambar 2.18. Knob Pemilihan Range ... 41
Gambar 2.19. Pengawatan Pengukuran Arus DC yang Salah ... 41
Gambar 2.20. Menghitung Resistor Berdasarkan Kode Warna ... 42
Gambar 2.21. Taksonomi Bloom ... 53
Gambar 2.22. Taksonomi Bloom ... 44
Gambar 3.1. Skematik Tahap-tahap Penelitian ... 57
Gambar 4.1. Rancangan Job Sheet Berbasis Media Interaktif ... 81
Gambar 4.2. Desain Tamplet Job Sheet ... 85
Gambar 4.3. Desain Navigasi Job Sheet ... 85
Gambar 4.4. Desain Isi Dengan Elemen Teks ... 86
Gambar 4.5. Desain Isi Dengan Elemen Gambar ... 87
Gambar 4.6. Desain Isi Dengan Elemen Animasi ... 88
Gambar 4.7. Desain Simulasi Latihan Pengukuran ... 89
Gambar 4.8. Desain Simulasi Latihan Pengukuran ... 89
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti pada setiap kegiatan pembelajaran, praktikum tidak terlepas dari
adanya proses penyampaian informasi dari guru ke peserta didik. Proses
pembelajaran tidak terlepas dari adanya alat-alat bantu atau benda yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan informasi
pembelajaran dari guru kepada peserta didik (Kartika, 2008). Dalam praktikum,
informasi yang perlu disampaikan dari guru kepada peserta didiknya adalah job
sheet sebagai pedoman untuk peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
praktikum.
Sekarang media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
sudah banyak jenisnya. Tampilan yang dapat disajikan pun semakin menarik dan
interaktif. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media interaktif yang sudah
biasa digunakan untuk mempresentasikan sebuah informasi. Media interaktif
berbasis computer menurut Hofstetter (Juhaeri, 2007) adalah pemanfaatan
komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan
menggunakan tools yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi.
Berdasarkan uraian tersebut media interaktif dapat dimanfaatkan sebagai
media pembelajaran. Penggunaan media interaktif sebagai media pembelajaran
salah satunya digunakan dalam penyampaian job sheet pada saat praktikum.
pembelajaran. Penggunaan media interaktif diharapkan dapat menarik minat
peserta didik untuk lebih memperhatikan job sheet yang akan dibagikan oleh guru.
Dengan media yang menarik, penyampaian materi dapat lebih mudah untuk
diserap dan dimengerti oleh peserta didik. Agar minat peserta didik lebih timbul
untuk memperhatikan job sheet yang akan diberikan. Pengemasan menggunakan
media interaktif pun dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan secara
interaktif. Interaktif disini ditujukan agar peserta didik dapat secara langsung
mensimulasikan job sheet yang diberikan oleh guru.
Menurut kerucut pengalaman melukiskan bahwa semakin konkret peserta
didik mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah pengalaman yang
didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak peserta didik mempelajari
bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang didapatkan. Namun
pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah sulit dilaksanakan
dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua bahan pelajaran
dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.
Selain memberikan dampak yang positif bagi peserta didik. Media
interaktif pun memiliki beberapa keunggulan lain dibandingkan dengan media
lain yang sering pula digunakan untuk penyampaikan materi pelajaran.
Keunggulan media interaktif adalah visualisai yang menarik, dapat digunakan di
setiap waktu dan di setiap tempat, mudah untuk direvisi atau dirubah isi
kontennya sesuai kebutuhan (upgradeable) dan pengguna dapat secara langsung
berinteraksi dengan adanya fitur simulasi. Simulasi pada media interaktif
penggunanya untuk dapat merasakan pengalaman yang mendekati pengalaman
yang nyata di lapangan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilaksanakan di SMK
Bakti Bangsa pada 20 Juni 2012, terdapat mata diklat dimana peserta didik
mengalami keterbatasan dalam penyelanggaraan kegiatan praktek. Mata diklat
tersebut adalah Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Informatika (DKKTI)
terkhusus pada materi pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik. Job sheet
untuk praktikum pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik dirasa tidak
dapat disampaikan hanya dengan metode ceramah saja. Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa keterbatasan cara penyampaian
materi dengan ceramah tidak berpengaruh banyak terhadap pemahaman materi
mata diklat. Keterbatasan lain yang ditemukan adalah terbatasnya peralatan untuk
praktikum mata diklat DKKTI. Mengingat DKKTI bukanlah mata diklat inti pada
program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Dari segala keterbatasan yang ada di SMK Bakti Bangsa, itu semua cukup
mepengaruhi tingkat pencapaian hasil pembelajaran. Karena keterbatasan tersebut
tingkat pencapaian peserta didik tidak dapat memenuhi standar minimal yang
ditentukan oleh SMK Bakti Bangsa. Ketidak tercapaian hasil pembelajaran dapat
terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh guru mata diklat DKKTI di SMK Bakti
Bangsa. Standar kompetensi pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik
merupakan salah satu standar kompetensi yang dinilai kurang tingkat
hambatan listrik merupakan kompetensi yang cukup perlu dikuasai oleh peserta
didik program keahlian computer dan jaringan.
Berdasarkan hasil temuan dari peneliti sebelumnya, mengenai
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif, seperti hasil
penelitian Gita Utari (2010) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta didik
Mengenai Dasar-dasar Mikrokontroler” dalam penelitiannya, Hasil analisis data
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif terhadap peningkatan
pemahaman peserta didik mengenai dasar-dasar mikrokontroler dilihat dari
penggunaan media yang efektif berdasarkan hasil peningkatan (gain) hasil
pembelajaran peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas dan berbagai faktor lainnya mendukung penulis
tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Job
Sheet Berbasis Media Interaktif Untuk Meningkatakan Kemampuan Peserta didik
Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Bakti Bangsa Dalam
Praktikum Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan Listrik”.
B. Perumusan Masalah
Berdasar kepada latar belakang dan pemikiran di atas, dengan demikian
rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan secara umum yaitu “Apakah job sheet
media interaktif dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada praktikum
pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik ?”. Adapun masalah secara
1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan job sheet berbasis media
interaktif terhadap peningkatan pemahaman materi pengukuran
arus, tegangan dan hambatan listrik pada peserta didik?
2. Bagaimanakah efektivitas penggunaan job sheet berbasis media
interaktif terhadap peningkatan pemahaman materi pengukuran
arus, tegangan dan hambatan listrik pada peserta didik ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi serta perumusan masalah, agar
penelitian Penerapan job sheet berbasis media interaktif lebih efektif maka
batasan permasalahan penelitian:
1. Pada penelitian Penerapan job sheet berbasis media interaktif hanya
akan dibahas pengaruh media pembelajaran terhadap peningkatan
hasil belajar.
2. Variabel yang akan diteliti adalah media, pemahaman peserta didik,
proses pembelajarannya. Jika pada media, maka variabel yang
diteliti adalah pada proses desain dan uji coba terbatas saja.
3. Penelitian Penerapan job sheet berbasis media interaktif
dilaksanakan sampai pada uji coba terbatas saja, sehingga
penelitian dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas X dan di satu
sekolah yaitu SMK Bakti Bangsa.
4. Pengukuran hasil belajar didasarkan pada pencapaian peserta didik
a. Pada aspek kognitif, dibatasi pada aspek Pengetahuan (C1),
aspek Pemahaman(C2), aspek Penerapan(C3), dan aspek
Analisi(C4).
b. Pada aspek afektif, dibatasi pada aspek Menerima
(receiving) dan Menjawab (responding).
c. Pada aspek psikomotor, dibatasi pada aspek manipulasi.
D. Asumsi Dasar
1. Siswa telah memahami penggunaan fitur movie player yang
terdapat pada komputer
2. Perangkat komputer telah mendukung untuk membuka dan
menjalankan file job sheet interaktif
3. Komputer yang digunakan adalah fasilitas yang terdapat di sekolah
E. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian Penerapan job sheet berbasis media
interaktif adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
penggunaan alat ukur arus dan tengan listrik. Adapun secara khusus, penelitian
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh penggunaan job sheet berbasis media
interaktif terhadap pembelajaran pengukuran arus, tegangan dan
2. Mengetahui efektivitas penggunaan job sheet berbasis media
interaktif dalam pembelajaran pengukuran arus, tegangan dan
hambatan listrik pada peserta didik.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian tentang job sheet berbasis media interaktif diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi sekolah, hasil penelitian dapat dijadikan alternative
penggunaan media pembelajaran setelah diseminasikan.
2. Bagi guru, media pembelajaran berbasis multimedia interaktif
diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas proses
dan kemampuan memahami mata diklat Dasar Kompetensi
Kejuruan Teknik Informatika.
3. Bagi peserta didik, penggunaan job sheet berbasis media interaktif
diharapkan akan meningkatkan kemampuan untuk memahami
pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik pada peserta didik.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian Penerapan job sheet berbasis media
interaktif diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas
wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran
G. Definisi Operasional
Dalam penelitian pengambangan job sheet berbasis media interaktif,
terdapat beberapa istilah yang perlu didefinisikan dengan maksud agar tidak
terjadi kesalahpahaman mengenai pokok masalah dan arah penelitian, sebagai
berikut :
1. Job sheet panduan informasi dan tugas yang harus dilaksanakan
oleh peserta didik. Setiap judul percobaan dikemas dalam bentuk
job sheet. Informasi yang dibutuhkan dalam job sheet adalah tujuan
dan ringkasan teori beserta formula atau rumus-rumus yang
digunakan dalam percobaan.
2. Media Interaktif adalah sistem yang menggunakan lebih dari satu
media presentasi (teks, suara, citra, animasi, video dan simulasi)
secara bersamaan dan melibatkan keikutsertaan pemakai untuk
memberi perintah dan mengendalikan.
3. Tingkat pemahaman adalah tingkat kemampuan pikiran yang
mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang
diketahuinya. Dalam dalam tingkat pemahaman, pikiran tidak
hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis diartikan sebagai “jawaban sementara terhadap suatu rumusan
masalah penelitian” (Sugiyono, 2010:159). Dalam penelitian Penerapan job sheet
berbasis media interaktif rumusan masalah yang bersifat deskriptif tidak dituntut
adanya hipotesis, oleh karenanya hipotesis yang diuji dalam penelitian adalah :
I. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Bakti Bangsa, sebagai lokasi Penerapan
job sheet berbasis media interaktif dan di uji coba secara terbatas. Subyek utama
dalam penelitian Penerapan job sheet berbasis media interaktif yaitu peserta didik
kelas X SMK dengan program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan semester
ganjil tahun ajaran 2012/2013 di SMK Bakti Bangsa, Sarijadi Blok 1, Bandung,
Jawa Barat.
 H1 =
 H0 =
Terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan job sheet
berbasis media interaktif pada mata diklat dasar kompetensi
kejuruan teknik informatika.
Tidak Terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan job
sheet berbasis media interaktif pada mata diklat dasar kompetensi
J.
Sistematika PenulisanSistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman
penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju
tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian adalah sebagai
berikut:
BAB I meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, asumsi dasar, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, hipotesis penelitian, lokasi dan sampel penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II berisi landasan teori yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran,
job sheet, media pembelajaran, Pembelajaran Berbasis media Interaktif,
Pengembangan media Interaktif, pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik,
Evaluasi Hasil Pembelajaran.
BAB III membahas tentang model penelitian, Prosedur Penelitian, Ujicoba
Produk, Lokasi dan Subyek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data.
BAB IV menjelaskan uraian hasil penelitian, seperti hasil studi
pendahuluan, Penerapan job sheet berbasis media interaktif, produk job sheet
berbasis media interaktif beserta pembahasan hasil penelitian.
BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain
eksperimen. Desain penelitian ini tergolong sederhana, karena subjek penelitian
yaitu kelompok tunggal atau jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol,
sehingga sering disebut sebagai single group experiment.
Secara lebih terperinci pada penelitian ini, peneliti menggunakan
Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design yang
merupakan pengembangan dari one-shot case study. Pengembangannya yaitu
dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan
setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan
kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan
pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan Job sheet berbasis media
interaktif sebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest.
Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2011)
O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya E-Learning
berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.
X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan E-
Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.
O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning
berbasis Moodle sebagai media pembelajaran.
Terdapat dua macam analisis yang digunakan dalam pelaksanaan metode
penelitian penerapan job sheet berbasis media interaktif, yaitu: deskriptif dan
evaluatif. Metode Deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk
mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Metode Evaluatif digunakan
untuk mengevaluasi proses ujicoba penerapan suatu produk. Produk
dikembangkan melalui serangkaian ujicoba dan disetiapnya diadakan evaluasi,
baik hasil maupun proses. Berdasarkan temuan-temuan hasil ujicoba tersebut
diadakan penyempurnaan.
B. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian penerapan akan memaparkan prosedur yang ditempuh
oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Adapun prosedur
pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall (1989:775) mengembangkan
pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah:
1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk
identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan
merangkum permasalahan.
2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan,
perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau
ujicoba pada skala kecil, atau expert judgement.
3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan
materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat
evaluasi.
4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3
sekolah menggunakan 6-10 subyek ahli. Pengumpulan
informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
kuesioner, dan dilanjutkan analisis data.
5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan
dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal.
6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5
sekolah, dengan 30-80 subyek. Tes/penilaian tentang prestasi
belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan
masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30
sekolah, melibatkan 40-200 subyek), data dikumpulkan melalui
9. Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam
uji coba lapangan.
10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan
dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah,
bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk
komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.
Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall (1989), dapat
juga dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir
Dalam penelitian penerapan diperbolehkan meneliti sampai pada tahap uji
coba terbatas saja. Oleh karenanya penelitian pengembangan media job sheet
berbasis media interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai
pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik menggunakan prosedur dalam
tiga tahap sebagai penyederhanaan dari tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya
dan sesuai dengan batasan masalah yang telah dicantumkan pada Bab I, berikut
tahapannya:
1. Tahap Studi Pendahuluan; merupakan tahap prasurvey (tahap
a. mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran
dengan penggunaan media berbasis multimedia interaktif,
b. mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan
erat dengan pembelajaran dengan penggunaan media
berbasis multimedia interaktif,
c. melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran
umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses
pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas
pembelajaran yang mendukung.
2. Tahap Studi Pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap
kedua meliputi:
a. Perencanaan media
Langkah perencanaan media ditujukan untuk merencanakan
produk yang akan dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari
studi pendahuluan. Pada langkah perencanaan media dihasilkan
rancangan produk yang akan dibuat dengan konsep-konsep dan
isi yang disesuaikan dengan landasan pemikiran dan keilmuan
hasil dari studi pendahuluan.
b. Pengembangan draft awal
Langkah pengembangan draft awal meliputi pengembangan
produk yang mengacu pada rancangan yang telah ditentukan
sebelumnya pada tahap perencanaan media.
Uji kelayakan atau validasi merupakan tahap lanjutan untuk
menilai apakah produk yang telah dibuat efektif dalam
mengatasi permasalahan yang ada. Validasi dilaksanakan
dengan cara mendatangkan para ahli atau pakar yang kompeten
dibidang yang terkait dengan produk yang akan dibuat. Hasil
dari uji kelayakan akan menentukan apakah produk layak atau
tidak untuk digunakan.
d. Evaluasi dan perbaikan
Pada tahap evaluasi dan perbaikan, dilaksanakan evaluasi
berdasarkan hasil dari uji kelayakan produk. Eavaluasi berguna
untuk mengetahui kekurangan dari produk yang telah dibuat
sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap produk tersebut
sesuai dengan kritik dan saran dari para ahli atau pakar.
3. Tahap Evaluasi, pada tahap evaluasi dilakukan:
a. Pretest
Tes awal yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar
siswa sebelum produk yang baru diterapkan.
b. Implementasi produk
Implementasi dari produk yang telah dikembangkan dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Post test
Tes akhir yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar
d. Perolehan produk akhir
Produk akhir yang dihasilkan dari tahap-tahap diatas yang akan
menentukan efektifitas produk yang dibuat pada pembelajaran
Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Informatika.
Berikut merupakan Tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik
dapat tergambar pada gambar 3.1. dan sesuai diagram alir pada gambar 3.2.
Gambar 3.1 Skematik Tahap-tahap Penelitian Research and Development
Studi Lapangan
Uji Tingkat Kesukaran dan daya pembeda
Evaluasi dan revisi hasil uji validasi
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan daya
pembeda
Pada penelitian pengembangan job sheet berbasis media interaktif,
keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas saja. Pada
tahap evaluasi, subyek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan media
job sheet berbasis media interaktif. Subyek diberikan pretest dan posttest untuk
mengetahui seberapa pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman
siswa mengenai Pengukuran arus, tegangan dan hambatan listrik.
C. Uji Coba Produk
Uji Coba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian
pengembangan. Tahap uji coba dilakukan setelah rancangan produk selesai.
Ujicoba Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak
digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk
menyelesaikan masalah pembelajaran. Ujicoba, untuk melihat sejauh mana
produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Produk yang baik
memenuhi 2 kriteria: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria
Uji coba dilakukan 2 kali: (1) Uji-ahli multimedia interaktif (2) Uji terbatas
dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; Dengan uji coba
kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
Adapun tahapan dalam Uji Coba Produk:
1. Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli
perancangan, multi media dan bidang studi. Kegiatan dilakukan
untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk
perbaikan. Proses validasi disebut Eexpert Judgement.
2. Analisis konseptual
3. Revisi I
4. Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap
kelompok kecil sebagai pengguna produk.
5. Revisi II
6. Produk Akhir
D. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian Ujicoba terbatas dilakukan di SMK Bakti Bangsa. Penelitian
akan dilakukan dengan sasaran utamanya adalah siswa kelas X pada semester
ganjil tahun ajaran 2012/2013 dengan program keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan. Adapun secara lebih rinci adalah sebagai berikut seperti terdapat pada
Tabel 3.2. Subyek Penelitian
2 orang Tenaga ahli: bidang
studi, perancangan, multi media.
Kualitatif (Expert Judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kesesuaian substansi,
Sugiyono (2010: 102) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati”.
1. Jenis Instrument
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi
yang mengarah pada dua aspek, yaitu :
1) Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan
program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar,
penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi
warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik
sebagai ilustrasi.
2) Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi
yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan
digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan,
interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik.
b. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang
pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman yang cepat pada pembelajaran Prinsip Register dengan
menggunakan media job sheet berbasis media interaktif.
c. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan
pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan
sesudah menggunakan media job sheet berbasis media interaktif.
2. Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat.
Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997 : 65) bahwa :
“Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur”Cara mendapatkan alat ukur pengumpulan data memiliki
derajat kesahihan tinggi, maka dilakukan uji validitas. Pengertian validitas
dikemukakan oleh Purwanto (1998 : 137) : “Validitas (kesahihan) adalah
kualitas yang menunjukan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis)
dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tigkah laku ”. Untuk menguji
validitas tiap butir tes, maka skor-skor pada butir (X), dikorelasikan
pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan
angka kasar yang dikemukakan oleh pearson yaitu :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 80)
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi
X = Skor tiap item dari setiap responden
Y = Skor total seluruh item dari setiap responden
∑X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
∑Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden
n = Jumlah responden uji coba
Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan
dengan taraf signifikansi korelasi untuk menguji signifikansi hubungan
dengan menggunakan rumus distribusi thitung, yaitu :
√
√
(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 81)
Dimana :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden yang diujicoba
Uji validitas dikenakan pada setiap item tes, sehingga
Validitas item akan terbukti jika thitung > ttabel, dengan taraf kepercayaan
95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika thitung < ttabel,
maka item soal tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Agar penelitian dimaksudkan dapat mengungkapkan data
diperlakukan dan dapat dipercaya, maka instrumen penelitian digunakan
harus diuji reliabilitasnya. Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1997 :
86) adalah “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Maka
pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan tes.
Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut
dalam mengukur apa yang diukur, artinya alat ukur tersebut digunakan
untuk memberikan hasil ukur sama. Pengujian reliabilitas uji coba
instrumen penelitian menggunakan rumus K - R20 dari Kuder
Richardson ditulis dalam rumus :
[ ] [ ∑ ]
(Sumber : Arikunto, 1997 : 182)
Dimana ;
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subyek menjawab item dengan benar
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
k = Jumlah item instrumen
= Varian Total
Harga standar deviasi ( ) dihitung dengan menggunakan
rumus berikut:
∑ ∑ (Sumber : Arikunto, 1997 : 178)
Dimana :
Vt = Varians Total
∑ = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item
N = Banyaknya responden
Kemudian hasil r dikonsultasikan dengan rumus thitung, sebagai
berikut
√
√
(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 81)
Kemudian, thitung dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat
kepercayaan 95 % dengan dk = n-2. Adapun penafsiran dari harga thitung
dan ttabel, Jika thitung > ttabel maka instrumen tersebut reliabel, sedangkan jika
thitung < ttabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan
bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran
dapat dihitung dengan rumus :
(Suharsimi Arikunto, 1997 : 208)
Dimana :
P = Indeks kesukaran
B = Total responden yang menjawab soal dengan benar
Js = Jumlah seluruh responden
Menurut Suharsimi Arikunto (1997 : 210) indeks kesukaran dapat
diklasifikasikan seperti Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1. 0,70  P  1,00 Mudah
2. 0,30  P < 0,70 Sedang
3. 0,00  P < 0,30 Sukar
(Suharsimi Arikunto, 1997 : 210)
d. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara
jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan dikemukakan
oleh Suharsimi Arikunto (1997 : 211) “Daya pembeda soal adalah suatu
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Daya pembeda dapat
diketahui dengan menggunakan rumus :
(Suharsimi Arikunto, 1997 : 213)
Dimana :
D = Indeks daya pembeda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka
1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item
tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif
menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada
tabel 3.4. dibawah menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda.
Tabel 3.4. Tabel klasifikasi daya pembeda
No. Rentang Nilai D Klasifikasi
1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang)
2. 0,00  D < 0,20 Jelek
4. 0,40  D < 0,70 Baik
5 0,70  D  1,00 Baik sekali
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan tersebut
mengarah pada dua aspek, yaitu :
1. Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program,
keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar
animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi,
penggunaan suara musik sebagai ilustrasi.
2. Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang
akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan
kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan,
ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas,
ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik.
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi
berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran Dasar
Kompetensi Kejuruan Teknik Informatika, penggunaan media
pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan siswa dan guru
terhadap job sheet berbasis media interaktif.
2. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang
pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
Kejuruan Teknik Informatika, dengan menggunakan job sheet
berbasis media interaktif.
3. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan
pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan
sesudah menggunakan job sheet berbasis media interaktif.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data
dikumpulkan. Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan
penyajian data baik dengan tabel, diagram, atau grafik. Data akan dianalisis secara
deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil
analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual.
Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara
deskriptif naratif. Analisis tersebut digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase.
Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
∑ = jumlah
n = jumlah seluruh item angket
Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan,
Tabel 3.5. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi
65% - 74% Cukup Direvisi
55% - 64% Kurang Direvisi
0 – 54% Sangat Kurang Direvisi
(Sumber : Sudjana:2005)
Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrument
berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan
media job sheet berbasis media interaktif .
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan
jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank
Spearman.
Berikut adalah langkah-langkah uji normalitas distribusi variabel X dan
variabel Y untuk Chi Kuadrat, jika χ2hitung < χ 2
tabel maka, penyebaran skor
variabel X dan variabel Y berdistribusi normal.
a. Hitung rentang skor (r) :
–
(Nana Sudjana, 2005 : 47)
k = 1 + 3,3 log n (Nana Sudjana, 2005 : 47)
c. Kemudian tentukan panjang interval kelas :
(Nana Sudjana, 2005 : 47)
d. Menentukan daftar distribusi frekuensi variabel
e. Hitung rata-rata skor :
∑ ∑ (Nana Sudjana, 2005 : 67)
f. Kemudian hitung simpangan baku :
√( ∑ ) ∑ (Nana Sudjana, 2005 : 95)
g. Hitung harga baku :
(Purwanto, 1998 : 104)
Keterangan :
Z = Harga baku
K = Batas kelas
X = Mean (rata-rata)
SD = Simpangan baku
h. Hitung luas interval kelas :
i. Hitung frekuensi ekspektasi :
j. Kemudian hitung Chi Kuadrat :
Dimana Ft adalah frekuensi pengamatan.
k. Buat tabel normalitas distribusi Chi Kuadrat masing-masing
variabel.
l. Jika χ 2hitung < χ 2tabel pada taraf kepercayaan 99 % dengan dk = k –
3, maka data berdistribusi normal.
Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data
selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien
korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi
menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan jika hasil uji
normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan
koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus
korelasi peringkat atau korelasi rank spearman.
2. Uji Gain
(Savinainen & Scott,2002:45)
Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada table 3.6.
Tabel 3.6. Kategori Perolehan Skor
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan pada penelitian pengembangan job sheet berbasis media
interaktif, diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Uji pihak kiri dilakukan apabila : H1 berbunyi “lebih besar atau sama
dengan” (≥) dan H0Berbunyi “lebih kecil” (<).
̅ √
(Syukri Nazar, 2012 : 7)
Keterangan : t = Nilai t hitung
̅ = Nilai data yang diperoleh
µ0 = Nilai yang dihipotesiskan
s = Simpangan Baku
n = Jumlah Sampel
 H1 =
 H0 =
Terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan job
sheet berbasis media interaktif pada mata diklat dasar
kompetensi kejuruan teknik informatika.
Tidak Terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan
job sheet berbasis media interaktif pada mata diklat dasar
Yohan Limanto,2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian dan pengembangan
Job Sheet Berbasis Media Interaktif yang dilaksanakan di SMK Bakti Bangsa
Bandung, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Respon siswa sangat baik terhadap Job Sheet Berbasis Media
Interaktif berdasarkan hasil angket siswa yang menunjukan
ketercapaian angket siswa sebesar 89%. Respon guru sangat baik
terhadap Job Sheet Berbasis Media Interaktif berdasarkan hasil
angket guru yang menunjukan ketercapaian angket siswa sebesar
dan angket guru sebesar 91 %.
2. Produk Job Sheet Berbasis Media Interaktif yang dikembangkan
layak digunakan sebagai media pembelajaran. Rata-rata
peningkatan gain mecapai 0,47 sehingga pemebelajaran
menggunakan Job Sheet Berbasis Media Interaktif dapat dikatakan
Yohan Limanto,2013
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat
beberapa saran untuk siswa maupun semua pihak yang berkepentingan. Adapun
saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:
1. Media pembelajaran harus digunakan sebaiknya mungkin dan
selalu update materi dan lembar kegiatan praktikum dengan
menambahkan elemen-elemen video, animasi dan simulasi
praktikum yang berkaitan dengan praktikum pengukuran
elektronika pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan teknik
informatika.
2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih konkret, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut pada Job Sheet berbasis media
DAFTAR PUSTAKA
---.Tabel Nilai Kritis Distribuasit. [Online]. Tersedia: http://digilib.petra.ac.id
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnawir H. Prof. dan Drs. M. Basyirudin Usman, M. Pd, “Media Pembelajaran”,
Ciputat Pers Jakarta, 2002
Atimatunisa. (2010). Peranan Multimedia dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://gakuseishinsetsu.wordpress.com/2010/01/06/peranan-multimedia-dalam-pembelajaran/ [8 Januari 2012]
Azhar, Arsyad. (2002), Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Dale, E. (1969). Audiovisual Methods in Teaching. [Online]. Tersedia:
http://www.public-health.uiowa.edu [15 Juni 2012]
Daryanto. (1997). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dilamonisa. (2011). Dasar Pertimbangan Dalam Memilih Media. [Online]. Tersedia: http://dilamonisa.wordpress.com/2011/06/05/dasar-pertimbangan-dalam-pemilihan-media [10 September 2012]
Fitz-Gibbon, C. T. (1978). How to Calculate Statistic. Los Angeles: University of California
M. D. Gall,Joyce P. Gall,Walter dan R.Borg. (1989). Educational Research. Boston: Allyn and Bacon
Gerlach, V. S. dan Donald P. Elly. (1980). Teaching & Media: A Systematic Approach. Second edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc
Handayani, P.dkk. (2008). Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika Jilid 1 Untuk SMK. Jawa Barat: Dinas Pendidikan Jawa Barat
Hilgard, E R dan Bower G H. (1975). Theories of learning. Englewood Cliffs, New York: Prentice-Hall.
Juhaeri. (2007). Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://ilmukomputer.com. [29 Juni 2012)
Laria, Kartika. (2008). Kajian Pustaka : Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.infoskripsi.com/Article/Kajian-Pustaka-Media-Pembelajaran.html [8 Januari 2012]
Nazar, Syukri. (2012). Statistik dan Probabilitas. [Online]. Tersedia:
http://kk.mercubuana.ac.id.html [31 Agustus 2012]
Purwanto, M.N. (1998). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Riduwan, Sunarto (2009). Pengantar Statistik dan Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Savinainen A. and Scott P. (2002). The Force Concept Inventory: a tool for monitoring student learning. [Online]. Tersedia: http://iopscience.iop.org [23 Oktober 2012]
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susilana, dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: PT CV Wacana Prima.
Triyono, M.B. (2004). Layanan PBM Laboratorium. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/ [29 Juni 2012]
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI.
Utari, Gita. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa mengenai Dasar-Dasar Mikrokontroler. Skripsi UPI. Tidak Diterbitkan.
Wahyudi, Adip. (2011). Model Penelitian dan Pengembangan Borg and Gall (1983).
[Online]. Tersedia:
http://adipwahyudi.blogspot.com/2011/01/model-penelitian-pengembangan-borg-and.html [29 Juni 2012]
Yuda.(2011). Mengitung dan Mengukur Resistor. [Online]. Tersedia: Juni
http://www.linksukses.com/2011/06/mengitung-dan-mengukur-resistor.html [29 Juni 2012]
Yudha. (2009). Kelompok Media Penyaji for Kurikulum Dan Pembelajaran Yhuda.