No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013
INVENTARISASI DATA SPASIAL DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG
MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS
TUGAS AKHIR
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar ahli madya
Program studi Survey Pemetaan dan Informasi geografis
Disusun oleh :
Vina Kholifatul Hamdah 1000688
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013
INVENTARISASI DATA MATA AIR HULU
SUNGAI CITARUM DI KABUPATEN
BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE ARCGIS
Oleh
Vina Kholifatul Hamdah
1000688
Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Vina Kholifatul Hamdah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK
DI BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD) PROVINSI JAWA BARAT
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Dengan Judul :
INVENTARISASI DATA SPASIAL DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG
MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS Telah diperiksa dan disetujui
Bandung, Juni 2013
Menyetujui :
Dosen Luar Biasa PLA, Dosen Pembimbing,
Nita Nilawati Walla S.P Iwan Setiawan S.Pd, M.Si NIP 19700109 199903 2003 NIP. 19710604 199903 1002
Diketahui oleh :
Ketua Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis,
ABSTRAK
Mata air adalah salah satu sumber daya air yang terpenting dalam kehidupan manusia maka dari itu sangat perlu untuk dijaga kelestariannya. Peningkatan jumlah penduduk yang terus menerus di setiap daerah membuat kebutuhan sumber daya air terus meningkat, sehingga apabila kelestarian mata
air sebagai sumber daya air yang cukup vital tidak terjaga kelestariannya maka sangat memungkinkan terjadi kekurangan ketersediaan air di masyarakat. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sebagai instansi terkait ikut berperan dalam menjaga kelestarian air, salah satu program BPLHD untuk menjaga kelestarian sumber daya air adalah melakukan inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung
Ada beberapa cara untuk melakukan inventarisasi data salah satunya dalam pekerjaan inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten bandung ini dengan menggunakan salah satu software GIS yaitu software ArcGIS. Inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dilakukan dengan memanfaatkan tools – tools yang tersedia di dalam software tersebut.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Batasan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Manfaat ... 3
1.5 Metode penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air dan Sumber Air ... 5
2.1.1 Pengertian Air ... 5
2.1.2 Macam – Macam Sumber Air ... 5
2.2 Pengertian Inventarisasi Data ... 8
2.2.1 Pengertian Inventarisasi ... 8
2.2.2.1 Jenis Jenis Data ... 9
2.3 Teknologi Dalam Inventarisasi Data ... 10
2.3.1 GPS Handheld Garmin Tipe Montana S60 ... 11
2.3.1.1 Definisi GPS ... 11
2.3.1.2 Penggunaan GPS Handheld ... 12
2.3.2 ArcGIS 9.3 ... 14
BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA 3.1 Sejarah Singkat Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 17
3.1.1 Sejarah Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 17
3.1.2 Arti Lambang BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 18
3.1.3 Visi dan Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19
3.1.3.1 Visi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19
3.1.3.2 Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19
3.1.4 Tugas Pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 20
3.1.5 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 20
3.1.6 Program Kerja BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 21
3.2 Struktur Organisasi ... 22
3.3 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang ... 24
3.4 Deskripsi Kegiatan PLA ... 27
3.5 Jadwal Kerja Kegiatan PLA ... 27
3.6 Masalah dan Cara Penyelesaian ... 28
3.7 Pembimbingan ... 29
3.7.1 Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia ... 29
4.1 Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum
di Kabupaten Bandung ... 30
4.2 Persiapan ... 31
4.2.1 Pengadaan Data Sekunder ... 32
4.2.2 GPS Handheld dan Software ArcGIS ... 32
4.3 Proses Input Data ... 32
4.3.1Merapihkan Data Sekunder dengan Software Microsoft Excel dan GPS Handheld ... 32
4.3.2 Meng-Input Data Koordinat dari Excel ke Software ArcGIS ... 33
4.4 Proses Inventarisasi Data ... 42
4.4.1 Melakukan Buffer Sungai Utama Citarum ke Dua Arah Sebesar 2500m dengan Software ArcGIS ... 42
4.4.2 Meng-Select , Meng- Clip dan Me-Merge Data Desa Das Citarum Ke Data Sungai Utama Citarum ... 44
4.5 Hasil Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57 Kabupaten Bandung dengan menggunakan Software ArcGIS\
Lampiran 3 Peta Sebaran Mata Air DAS Citarum di Kabupaten Bandung Hasil Inventarisasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam penting bagi
kehidupan. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah
meningkatkan kebutuhan terhadap sumber daya air. Di lain pihak,
ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, bahkan di beberapa tempat
dikategorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang
mengabaikan kelestarian lingkungan, dan perubahan fungsi daerah tangkapan
air.
Mata air sebagai salah satu sumber daya air non-perpipaan yang
terlindungi, keberadaannya tidak selalu berada di kawasan lindung atau
kawasan hutan. Hal ini karena telah ditemukan sejumlah mata air di lahan
penduduk, sempadan sungai, bantaran sungai, danau, bahkan di pantai.
Menurunnya jumlah mata air maupun debit volume air di berbagai mata air
merupakan indikator adanya ancaman terhadap kelestarian keberadaan mata
air tersebut, juga adanya gangguan terhadap siklus hidrologi dan tatanan
ekosistem setempat. Hal ini diakibatkan antara lain oleh adanya kebijakan
pengelolaan ekosistem perairan darat yang kurang tepat selama ini.
Masing-masing peradaban mempunyai cara tersendiri (local wisdom)
dalam memelihara air dan ekosistemnya. Tidak jarang ditemukan aktivitas
irasional dalam memelihara dan mempertahankan kualitas mata air.
Oleh karena itu Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah atau
BPLHD Provinsi Jawa Barat sebagai instansi terkait memiliki peran penting
untuk pelestarian mata air baik di daerah kota maupun kabupaten di dalam
Provinsi Jawa Barat. BPLHD adalah kantor pemerintahan dimana penulis
satu program Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengembangkan
inovasi pendidikan, dan merupakan kegiatan intrakulikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Pendidikan Survey Pemetaan & Informasi Geografi (Prodi SPIG) dengan tujuan sebagai syarat kelulusan mahasiswa SPIG dan juga sebagai pengalaman di luar bangku perkuliahan dengan mengaplikasikan konsep dan prinsip selama di bangku perkuliahan.
Melalui Bidang Konservasi Sumber Daya Alam atau KSDA di BPLHD
penulis diberi kesempatan untuk melaksanakan PLA dan melakukan beberapa
pekerjaan salah satu pekerjaannya yaitu melakukan Inventarisasi Data Spasial
dan Atribut Mata Air Hulu Citarum Di Kabupaten Bandung dengan
menggunakan software ArcGIS. Mata air hulu Sungai Citarum menjadi
pilihan karena menjadi program KSDA pada tahun 2013. Rencana dari
program tersebut diatas adalah untuk mengetahui keadaan mata air di hulu
Sungai Citarum pada tahun ini dan apabila ada kerusakan maka akan
dilakukan kegiatan pengendalian terhadap kerusakan yang terjadi terhadap
mata air di hulu Sungai Citarum Kabupaten Bandung dan target BPLHD
tahun ini yaitu mata air yang berada di 10 Km dari hulu utama sungai
Citarum yang berada di Cisanti dan ciwidey dan 2,5 Km ke arah kiri dan
kanan dari aliran Sungai utama Citarum.
Penulis merasa kegiatan ini cukup menarik perhatian karena memang
kegiatan nya berhubungan dengan air, karena air adalah salah satu faktor penting untuk segala kegiatan ataupun kehidupan seluruh manusia dan
memang sangat perlu untuk diadakan analisis kerusakan terhadapnya, juga
pengerjaannya mengunakan GIS dimana penulis dapat mengaplikasikan
konsep yang berhubungan dengan GIS terutama pada software ArcGIS yang
penulis dapat selama di bangku perkuliahan.
Dari kegiatan tersebut diatas penulis tertarik untuk menyusun Tugas
Akhir dengan judul “Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu
Sungai Utama Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan
1.2Batasan Masalah
Dalam program BPLHD tahun 2013 yang rencana nya melakukan inventarisasi Data Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung di wilayah 10 Km dari hulu sungai utama Citarum di daerah Cisanti dan Ciwidey dan 2,5 Km ke arah kanan dan kiri sepanjang aliran sungai utama Citarum, maka penulis melakukan Inventariasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu
Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan batas panjang aliran 10 Km dari hulu sungai utama Citarum dan 2,5 Km ke arah kanan dan kiri dari aliran sungai utama Citarum dengan software ArcGIS.
1.3 Tujuan
Sesuai dengan yang telah penulis uraikan diatas, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk menerapkan cara menginventarisasi data spasial dan atribut mata air hulu sungai utama Citarum di Kabupaten Bandung dengan software ArcGIS
2. Untuk menerapkan tahapan – tahapan transformasi data koordinat menggunakan GPS Handheld GARMIN
3. Untuk menerapkan tahapan – tahapan inventarisasi data spasial dan atribut menggunakan software ArcGIS
4. Untuk menampilkan hasil inventariasai data spasial dan atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum ,]Sungai Citarum dan Desa DAS Citarum.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari inventarisasi data mata air adalah sebagai berikut : 1. Dapat memiliki kemampuan dalam menjalankan prosedur Inventarisasi
Data
2. Menguasai cara penggunaan GPS Handheld dan software ArcGIS untuk
inventarisasi data spasial dan atribut.
3. Trampil dalam menjalankan tahapan - tahapan kegiatan penginventarisasian data menggunakan sofware ArcGIS.
1.5Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan Software ArCGIS adalah metode Analisis dari data Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung yang telah ada sebelumnya.
Data yang dibutuhkan untuk kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Utama Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan
menggunakan Software ArCGIS ini didapat Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
Alat yang digunakan untuk kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan
Software ArCGIS adalah GPS Handheld Garmin Montana 60S dan Software
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA
3.1 Sejarah Singkat Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat 3.1.1 Sejarah Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat
Pelaksanan fungsi kewenangan lingkungan hidup tingkat Provinsi Jawa Barat sebelum tahun 1998 dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah melalui unit kerja Biro Bina Lingkungan Hidup. Sejalan dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Bapedalda Provinsi Jawa Barat maka Biro Bina Lingkungan Hidup melebur menjadi Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Jawa Barat. Bapedalda Provinsi Jawa Barat beroperasi sejak tanggal 11 Agustus 1998 dengan pimpinan Drs. Dodo Perdata, MA serta berkantor sementara di Jl. Merak No. 13 Bandung. Pada tahun 1999 kantor Bapedalda berlokasi tetap di Jl Sampurna No. 18 Bandung setelah sempat terlebih dahulu berkantor sementara di Jl. Garut No.11 Bandung.
Kemudian seiring terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat, Bapedalda Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Badan
Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl. SE, M. Eng. Organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berubah lagi menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat
3.1.2 Arti Lambang BPLHD Provinsi Jawa Barat
3.1 Gambar Lambang BPLHD
Sebagai instansi yang bergerak di bidang lingkungan hidup BPLHD ingin menunjukan semangat etos kerja yang ditunjukan pada logo BPLHD tersebut diantaranya :
- Gambar logo Jawa barat menunjukan bahwa BPLHD adalah instansi dibawah naungan pemerintah Provinsi Jawa Barat
- Gambar daun tersenyum menunjukan bahwa BPLHD dan semua staf di dalam nya selalu ramah dan tersenyum dalam melayani masyarakat.
3.1.3 Visi Dan Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat
Sebagai instansi pemerintahan BPLHD juga memiliki Visi dan Misi yaitu ;
3.1.3.1 Visi BPLHD Provinsi Jawa Barat
BPLHD Provinsi Jawa Barat menetapkan Visi yaitu ”Menjadi Agen Perubahan Dalam Sikap Dan Prilaku Ramah Lingkungan Guna Mencapai Pembangunan Yang Berkelanjutan 2013”
3.1.3.2 Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat
Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat yang sedang dan akan kita wujudkan dalam Program/Kegiatan pada tahun 2008– 2013 yang merupakan penjabaran dari Misi Jawa Barat pada butir 4 yaitu adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan (Air, Udara, dan Tanah).
2. Menjaga Keselarasan dan Keseimbangan Pemanfaatan SDA Untuk Kesejahteraan Rakyat.
3. Mengelola Lingkungan Berdasarkan Perkembangan Sains dan Teknologi.
4. Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan dunia Usaha dan Industri.
5. Membangun Kewaspadaan dan Partisipasi Masyarakat yang Responsif.
6. Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan (Green Society).
8. Mengembangkan Balai kliring (Clearing House) Lingkungan Hidup.
3.1.4 Tugas Pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tentang Tugas Pokok Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok yaitu : merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan di bidang Pengendalian Lingkungan Hidup sesuai kebutuhan daerah dan kewenangan lain yang
dilimpahkan.
3.1.5 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :
2. Penyelenggaraan fasilitasi pengendalian lingkungan hidup kepada Kabupaten/Kota dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;
3. .Penyelenggaraan kesekretariatan Badan.
3.1.6 Program Kerja BPLHD Provinsi Jawa Barat
Program kerja berserta sasarannya yang ada di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan, dengan sasaran:
Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestic
Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri;
Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3;
Mengembangkan produksi yang lebih bersih (Cleaner Production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager)
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup, dengan sasaran:
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis;
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA dan bencana;
Meningkatkan konservasi air bawah tanah;
Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
3. Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan
Masyarakat, dengan sasaran:
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana;
Meningkatkan kemampuan dan jumlah sumber daya penanggulangan bencana.
4. Program Pengelolaan Kawasan Lindung, dengan sasaran:
Melakukan penataan dan perbaikan fungsi kawasan lindung;
Meningkatkan pengamanan dan perlindungan kawasan;
Mengembangkan kawasan lindung baru;
Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan lindung.
5. Program Pengelolaan Ekosistem dan Laut, dengan sasaran:
Meningkatkan kondisi kawasan mangrove dan terumbu karang;
Meningkatkan vegetasi pelindung pantai;
Menyiapkan pranata pengelolaan pesisir, laut dan pulau kecil
3.2 Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat adalah dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Komposisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat
NO. Jabatan Struktural/
Komposisi Pegawai BPLHD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Tingkat Pendidikan,
Kondisi Bulan Desember 2008
NO. Pendidikan Golongan Jumlah
Bagan 3.1 Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat
3.3 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang 1. Kepala BPLHD Prov Jawa Barat
Tugas Pokok : Merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksaaaan kegiatan tugas pokok badan serta
mengkordinasikan dan membina UPTB.
2. Sekertaris Badan
3. KaSub Bagian Kepegawaian dan Umum
Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.
a. Sub Bagian Keuangan
Tugas Pokok : Melaksanakan Pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan.
b. Sub Bagian Perencanaan dan Program
Tugas Pokok : Melaksanakan Koordniasi Perencanaan dan penyusunan program.
4. Bidang 1 ( Tata Kelola Lingkungan )
Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi tata kelola lingkungan.
a. Sub Bidang PELHS
Tugas Pokok : Melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyelarasan dan evaluasi lingkungan hidup strategis.
b. Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan
Tugas Pokok : Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengkajian AMDAL dan teknologi lingkungan.
5. Bidang 2 ( Pengendalian Pencemaran Lingkungan )
a. Sub Bidang Pemantauan PPL
Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemantauan pencemaran lingkungan.
b. Sub Bidang Pembinaan PPL
Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijkana teknis dan fasilitasi pembinaan pengendalian pencemaran lingkungan.
6. Bidang 3 ( Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana)
a. Kepala Bidang 3
Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis serta fasilitasi konservasi SDA dan Mitigasi Bencana. b. Sub Bidang KSDA
Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan pemulihan kerusakan lingkungan.
c. Sub Bidang Mitigasi Bencana
Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi mitigasi bencana.
7. Bidang 4 ( Penataan Hukum , Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas) a. Kepala Bidang 4
Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pentaatan hukum , kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan.
b. Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan
Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi penaatan hukum lingkungan.
Tugas Pokok : Melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kapasitas dan kemitraan lingkungan.
8. HUMAS (Front Office)
3.4 Deskripsi Kegiatan PLA
Kegiatan penulis selama melakukan PLA di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat di bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) lebih ke kegiatan pengukuran dan GIS, Kegiatan penulis di kantor tersebut yang paling mendominasi adalah pengukuran dan pembuatan peta Koleksi Tanaman di Taman Keanekaragaman Hayati Kiara Payung Jatinangor.
3.5 Jadwal Kerja Kegiatan PLA
Jadwal kerja selama penulis melakukan kegiatan PLA adalah setiap hari kerja yaitu senin – jumat , dimana setiap harinya penulis diharuskan melakukan apel pagi jam 07.30 dan mulai bekerja pada jam 8.00 istirahat siang pada jam 12.00 - 13.00 dan kembali bekerja hingga pukul 16.00 . Kegiatan tersebut dimulai dari awal bulan Februari hingga akhir bulan April untuk bulan Mei penulis gunakan untuk bimbingan kepada dosen pembimbing di UPI dan dosen luar biasa di BPLHD.
Tabel 3.3 Kegiatan pengerjaan bahan tugas akhir penulis di BPLHD
NO TANGGAL KEGIATAN PEMBIMBING
1. 12–04–2013 s/d
20-04-2013
Melakukan setiap tahapan
Inventarisasi Data Spasial Dan
Atribut Mata Air Hulu Sungai
UtamaCitarum Di Kabupaten
Mendiskusikan TA dengan
pembimbing Luar Biasa di BPLHD
Jawa Barat.
Melakukan Pengerjaan TA masing – masing dan mulai melakukan
3.6 Masalah dan Cara Penyelesaian
Pada setiap kegiatan yang dijalani bukan tidak mungkin ada nya kendala atau masalah yang harus dihadapi namun tentu setiap masalah ada jalan keluar begitupun dengan penulis. Dalam kegiatan PLA yang penulis jalani tentu ada masalah yang mesti penulis hadapi, masalah yang penulis hadapi selama kegiatan PLA antara lain :
1. Pada awal pertama penulis melakukan kegiatan di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat tersebut penulis bingung kegiatan apa yang harus dilakukan
pertama kali, dikarenakan sebelumnya tidak ada rapat teknis tentang gambaran kegiatan PLA yang akan dilakukan di bidang KSDA. penulis hanya diberikan orientasi awal oleh divisi Humas BPLHD Provinsi Jawa Barat.
- Penyelesaiannya yaitu penulis bertanya kemudian bersosialisasi langsung dengan ketua bidang yaitu ibu Nita tentang apa yang pertama kali penulis harus lakukan dalam kegiatan PLA di bidang KSDA dan akhirnya ibu Nita memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan sehingga penulis dapat memulai kegiatan PLA di bidang KSDA. 2. Kurangnya pemahaman terhadap penggunaan tools – tools yang ada pada
software ArcGIS , sementara di BPLHD Provinsi Jawa Barat penggunaan GIS nya menggunakan software ArcGIS.
- Penyelesaiannya yaitu dengan bertanya dan banyak belajar dengan pegawai – pegawai di BPLHD Provinsi Jawa Barat baik di bidang III berkonsultasi dengan Kang Reza Sopiyana maupun di bidang I dengan kang Arif Nurrohman.
3. Pada saat pengolahan data pada pekerjaan yang bidang KSDA berikan pada penulis terkadang ada yang tertinggal atau terlewat.
20–05–2013 bimbingan dengan dosen
pembimbimg di UPI dan dosen luar
3.7 Pembimbingan
Penulis melakukan pembimbingan oleh dosen Pembimbing dari Universitas Pendidikan Indonesia dan oleh Dosen Luar Biasa di BPLHD Provinsi Jawa Barat
3.7.1 Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan setiap hari Rabu selama bulan Mei sampai sebelum dilaksanakan nya pengumpulan TA, dengan dosen pembimbingnya yaitu oleh Bapak Iwan Setiawan S.Pd., M.Si.
Konsultasi yang dilakukan adalah segala masukan dan juga koreksi
dari dosen pembimbing mengenai segala proses yang penulis lakukan untuk pembuatan Tugas Akhir dari awal hingga selesai dan juga membantu mengatasi masalah – masalah yang penulis hadapi baik
secara teknis maupun non teknis.
3.7.2 Pembimbingan oleh Dosen Luar Biasa di BPLHD Provinsi Jawa Barat
Pembimbingan oleh Dosen luar Biasa di BPLHD Provinsi jawa Barat dilaksanakan semenjak penulis melaksanakan kegiatan PLA di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat hingga dengan selesai, dengan dosen luat biasanya yaitu Ibu Nita Nilawati S.P
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapat dari kegiatan ini adalah
1. Untuk mengeksport data yang berisi koordinat ke sofware ArcGIS diperlukan data yang benar benar valid, seperti dalam kegiatan yang
penulis lakukan sistem koordinatnya harus sama yaitu di seragamkan menjadi sistem koordinat UTM.
2. Untuk membuat radius atau jarak dari suatu file dalam hal ini data sungai utama citarum shp dalam bentuk polyline, software ArcGIS memiliki tools Buffer yang berada di Arctoolbox untuk mempermudah pekerjaan tersebut.
3. Untuk memudahkan memilih data yang akan dipakai ArcGIS juga memiliki tools selection, pada kegiatan ini yang digunakan adalah tools select by location karna yang akan di select adalah data Desa DAS Citarum ke data Sungai Citarum Buffer 2500m
4. Untuk memudahkan melakukan analisis pada software ArcGIS juga terdapat tools merge dan clip, merge untuk menyatukan data dari beberapa data menjadi satu data sementara klip membuang data yang tidak perlu sehingga lebih memudahkan analisis karena terfokus pada data yang akan dianalisis saja nantinya.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sanim, Bunasor. 2011. Sumber Daya Air Dan Kesehatan Publik (Suatu Tinjauan Teoritis dan Kajian Praktis). Bogor : PT penerbit IPB Press
Budiyanto, Eko. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARCVIEW GIS. Yogyakarta: CV Andi Oftset
http://www.metrotvnews.com/front/kolom/2011/12/26/235/Mata-Air-Perlu-Dilindungi-dan-Dikonservasi
http://yuliesugiarti.wordpress.com/2012/12/19/teknik-buffering-pada-arcgis/
http://chandrafz13.blogspot.com/2012/12/penggunaan-merge-arctoolbox-dan-clip-di.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air
http://windaadju.files.wordpress.com/2012/10/bab-9 geoprocessing.pdf
http://www.bplhdjabar.go.id