• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARASI DATA DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INVENTARASI DATA DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013

INVENTARISASI DATA SPASIAL DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG

MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS

TUGAS AKHIR

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar ahli madya

Program studi Survey Pemetaan dan Informasi geografis

Disusun oleh :

Vina Kholifatul Hamdah 1000688

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013

INVENTARISASI DATA MATA AIR HULU

SUNGAI CITARUM DI KABUPATEN

BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE ARCGIS

Oleh

Vina Kholifatul Hamdah

1000688

Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Vina Kholifatul Hamdah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

No. Daftar FPIPS : 65/UN.40.2.4.1/PL/2013

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK

DI BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BPLHD) PROVINSI JAWA BARAT

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Dengan Judul :

INVENTARISASI DATA SPASIAL DAN ATRIBUT MATA AIR HULU SUNGAI UTAMA CITARUM DI KABUPATEN BANDUNG

MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS Telah diperiksa dan disetujui

Bandung, Juni 2013

Menyetujui :

Dosen Luar Biasa PLA, Dosen Pembimbing,

Nita Nilawati Walla S.P Iwan Setiawan S.Pd, M.Si NIP 19700109 199903 2003 NIP. 19710604 199903 1002

Diketahui oleh :

Ketua Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis,

(4)

ABSTRAK

Mata air adalah salah satu sumber daya air yang terpenting dalam kehidupan manusia maka dari itu sangat perlu untuk dijaga kelestariannya. Peningkatan jumlah penduduk yang terus menerus di setiap daerah membuat kebutuhan sumber daya air terus meningkat, sehingga apabila kelestarian mata

air sebagai sumber daya air yang cukup vital tidak terjaga kelestariannya maka sangat memungkinkan terjadi kekurangan ketersediaan air di masyarakat. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sebagai instansi terkait ikut berperan dalam menjaga kelestarian air, salah satu program BPLHD untuk menjaga kelestarian sumber daya air adalah melakukan inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung

Ada beberapa cara untuk melakukan inventarisasi data salah satunya dalam pekerjaan inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten bandung ini dengan menggunakan salah satu software GIS yaitu software ArcGIS. Inventarisasi data mata air hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dilakukan dengan memanfaatkan tools – tools yang tersedia di dalam software tersebut.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

1.5 Metode penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air dan Sumber Air ... 5

2.1.1 Pengertian Air ... 5

2.1.2 Macam – Macam Sumber Air ... 5

2.2 Pengertian Inventarisasi Data ... 8

2.2.1 Pengertian Inventarisasi ... 8

(6)

2.2.2.1 Jenis Jenis Data ... 9

2.3 Teknologi Dalam Inventarisasi Data ... 10

2.3.1 GPS Handheld Garmin Tipe Montana S60 ... 11

2.3.1.1 Definisi GPS ... 11

2.3.1.2 Penggunaan GPS Handheld ... 12

2.3.2 ArcGIS 9.3 ... 14

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA 3.1 Sejarah Singkat Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 17

3.1.1 Sejarah Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 17

3.1.2 Arti Lambang BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 18

3.1.3 Visi dan Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19

3.1.3.1 Visi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19

3.1.3.2 Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 19

3.1.4 Tugas Pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 20

3.1.5 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 20

3.1.6 Program Kerja BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 21

3.2 Struktur Organisasi ... 22

3.3 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang ... 24

3.4 Deskripsi Kegiatan PLA ... 27

3.5 Jadwal Kerja Kegiatan PLA ... 27

3.6 Masalah dan Cara Penyelesaian ... 28

3.7 Pembimbingan ... 29

3.7.1 Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia ... 29

(7)

4.1 Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum

di Kabupaten Bandung ... 30

4.2 Persiapan ... 31

4.2.1 Pengadaan Data Sekunder ... 32

4.2.2 GPS Handheld dan Software ArcGIS ... 32

4.3 Proses Input Data ... 32

4.3.1Merapihkan Data Sekunder dengan Software Microsoft Excel dan GPS Handheld ... 32

4.3.2 Meng-Input Data Koordinat dari Excel ke Software ArcGIS ... 33

4.4 Proses Inventarisasi Data ... 42

4.4.1 Melakukan Buffer Sungai Utama Citarum ke Dua Arah Sebesar 2500m dengan Software ArcGIS ... 42

4.4.2 Meng-Select , Meng- Clip dan Me-Merge Data Desa Das Citarum Ke Data Sungai Utama Citarum ... 44

4.5 Hasil Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57 Kabupaten Bandung dengan menggunakan Software ArcGIS\

Lampiran 3 Peta Sebaran Mata Air DAS Citarum di Kabupaten Bandung Hasil Inventarisasi

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya alam penting bagi

kehidupan. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah

meningkatkan kebutuhan terhadap sumber daya air. Di lain pihak,

ketersediaan sumber daya air semakin terbatas, bahkan di beberapa tempat

dikategorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai

faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang

mengabaikan kelestarian lingkungan, dan perubahan fungsi daerah tangkapan

air.

Mata air sebagai salah satu sumber daya air non-perpipaan yang

terlindungi, keberadaannya tidak selalu berada di kawasan lindung atau

kawasan hutan. Hal ini karena telah ditemukan sejumlah mata air di lahan

penduduk, sempadan sungai, bantaran sungai, danau, bahkan di pantai.

Menurunnya jumlah mata air maupun debit volume air di berbagai mata air

merupakan indikator adanya ancaman terhadap kelestarian keberadaan mata

air tersebut, juga adanya gangguan terhadap siklus hidrologi dan tatanan

ekosistem setempat. Hal ini diakibatkan antara lain oleh adanya kebijakan

pengelolaan ekosistem perairan darat yang kurang tepat selama ini.

Masing-masing peradaban mempunyai cara tersendiri (local wisdom)

dalam memelihara air dan ekosistemnya. Tidak jarang ditemukan aktivitas

irasional dalam memelihara dan mempertahankan kualitas mata air.

Oleh karena itu Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah atau

BPLHD Provinsi Jawa Barat sebagai instansi terkait memiliki peran penting

untuk pelestarian mata air baik di daerah kota maupun kabupaten di dalam

Provinsi Jawa Barat. BPLHD adalah kantor pemerintahan dimana penulis

(9)

satu program Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengembangkan

inovasi pendidikan, dan merupakan kegiatan intrakulikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Pendidikan Survey Pemetaan & Informasi Geografi (Prodi SPIG) dengan tujuan sebagai syarat kelulusan mahasiswa SPIG dan juga sebagai pengalaman di luar bangku perkuliahan dengan mengaplikasikan konsep dan prinsip selama di bangku perkuliahan.

Melalui Bidang Konservasi Sumber Daya Alam atau KSDA di BPLHD

penulis diberi kesempatan untuk melaksanakan PLA dan melakukan beberapa

pekerjaan salah satu pekerjaannya yaitu melakukan Inventarisasi Data Spasial

dan Atribut Mata Air Hulu Citarum Di Kabupaten Bandung dengan

menggunakan software ArcGIS. Mata air hulu Sungai Citarum menjadi

pilihan karena menjadi program KSDA pada tahun 2013. Rencana dari

program tersebut diatas adalah untuk mengetahui keadaan mata air di hulu

Sungai Citarum pada tahun ini dan apabila ada kerusakan maka akan

dilakukan kegiatan pengendalian terhadap kerusakan yang terjadi terhadap

mata air di hulu Sungai Citarum Kabupaten Bandung dan target BPLHD

tahun ini yaitu mata air yang berada di 10 Km dari hulu utama sungai

Citarum yang berada di Cisanti dan ciwidey dan 2,5 Km ke arah kiri dan

kanan dari aliran Sungai utama Citarum.

Penulis merasa kegiatan ini cukup menarik perhatian karena memang

kegiatan nya berhubungan dengan air, karena air adalah salah satu faktor penting untuk segala kegiatan ataupun kehidupan seluruh manusia dan

memang sangat perlu untuk diadakan analisis kerusakan terhadapnya, juga

pengerjaannya mengunakan GIS dimana penulis dapat mengaplikasikan

konsep yang berhubungan dengan GIS terutama pada software ArcGIS yang

penulis dapat selama di bangku perkuliahan.

Dari kegiatan tersebut diatas penulis tertarik untuk menyusun Tugas

Akhir dengan judul “Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu

Sungai Utama Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan

(10)

1.2Batasan Masalah

Dalam program BPLHD tahun 2013 yang rencana nya melakukan inventarisasi Data Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung di wilayah 10 Km dari hulu sungai utama Citarum di daerah Cisanti dan Ciwidey dan 2,5 Km ke arah kanan dan kiri sepanjang aliran sungai utama Citarum, maka penulis melakukan Inventariasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu

Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan batas panjang aliran 10 Km dari hulu sungai utama Citarum dan 2,5 Km ke arah kanan dan kiri dari aliran sungai utama Citarum dengan software ArcGIS.

1.3 Tujuan

Sesuai dengan yang telah penulis uraikan diatas, penulis memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menerapkan cara menginventarisasi data spasial dan atribut mata air hulu sungai utama Citarum di Kabupaten Bandung dengan software ArcGIS

2. Untuk menerapkan tahapan – tahapan transformasi data koordinat menggunakan GPS Handheld GARMIN

3. Untuk menerapkan tahapan – tahapan inventarisasi data spasial dan atribut menggunakan software ArcGIS

4. Untuk menampilkan hasil inventariasai data spasial dan atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum ,]Sungai Citarum dan Desa DAS Citarum.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari inventarisasi data mata air adalah sebagai berikut : 1. Dapat memiliki kemampuan dalam menjalankan prosedur Inventarisasi

Data

2. Menguasai cara penggunaan GPS Handheld dan software ArcGIS untuk

inventarisasi data spasial dan atribut.

3. Trampil dalam menjalankan tahapan - tahapan kegiatan penginventarisasian data menggunakan sofware ArcGIS.

(11)

1.5Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan Software ArCGIS adalah metode Analisis dari data Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung yang telah ada sebelumnya.

Data yang dibutuhkan untuk kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Utama Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan

menggunakan Software ArCGIS ini didapat Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.

Alat yang digunakan untuk kegiatan Inventarisasi Data Spasial dan Atribut Mata Air Hulu Sungai Citarum di Kabupaten Bandung dengan menggunakan

Software ArCGIS adalah GPS Handheld Garmin Montana 60S dan Software

(12)

BAB III

DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA

3.1 Sejarah Singkat Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat 3.1.1 Sejarah Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat

Pelaksanan fungsi kewenangan lingkungan hidup tingkat Provinsi Jawa Barat sebelum tahun 1998 dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah melalui unit kerja Biro Bina Lingkungan Hidup. Sejalan dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Bapedalda Provinsi Jawa Barat maka Biro Bina Lingkungan Hidup melebur menjadi Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Jawa Barat. Bapedalda Provinsi Jawa Barat beroperasi sejak tanggal 11 Agustus 1998 dengan pimpinan Drs. Dodo Perdata, MA serta berkantor sementara di Jl. Merak No. 13 Bandung. Pada tahun 1999 kantor Bapedalda berlokasi tetap di Jl Sampurna No. 18 Bandung setelah sempat terlebih dahulu berkantor sementara di Jl. Garut No.11 Bandung.

Kemudian seiring terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat, Bapedalda Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Badan

(13)

Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl. SE, M. Eng. Organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berubah lagi menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

3.1.2 Arti Lambang BPLHD Provinsi Jawa Barat

3.1 Gambar Lambang BPLHD

Sebagai instansi yang bergerak di bidang lingkungan hidup BPLHD ingin menunjukan semangat etos kerja yang ditunjukan pada logo BPLHD tersebut diantaranya :

- Gambar logo Jawa barat menunjukan bahwa BPLHD adalah instansi dibawah naungan pemerintah Provinsi Jawa Barat

- Gambar daun tersenyum menunjukan bahwa BPLHD dan semua staf di dalam nya selalu ramah dan tersenyum dalam melayani masyarakat.

(14)

3.1.3 Visi Dan Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat

Sebagai instansi pemerintahan BPLHD juga memiliki Visi dan Misi yaitu ;

3.1.3.1 Visi BPLHD Provinsi Jawa Barat

BPLHD Provinsi Jawa Barat menetapkan Visi yaitu ”Menjadi Agen Perubahan Dalam Sikap Dan Prilaku Ramah Lingkungan Guna Mencapai Pembangunan Yang Berkelanjutan 2013”

3.1.3.2 Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat

Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat yang sedang dan akan kita wujudkan dalam Program/Kegiatan pada tahun 2008– 2013 yang merupakan penjabaran dari Misi Jawa Barat pada butir 4 yaitu adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan (Air, Udara, dan Tanah).

2. Menjaga Keselarasan dan Keseimbangan Pemanfaatan SDA Untuk Kesejahteraan Rakyat.

3. Mengelola Lingkungan Berdasarkan Perkembangan Sains dan Teknologi.

4. Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan dunia Usaha dan Industri.

5. Membangun Kewaspadaan dan Partisipasi Masyarakat yang Responsif.

6. Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan (Green Society).

(15)

8. Mengembangkan Balai kliring (Clearing House) Lingkungan Hidup.

3.1.4 Tugas Pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tentang Tugas Pokok Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok yaitu : merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan di bidang Pengendalian Lingkungan Hidup sesuai kebutuhan daerah dan kewenangan lain yang

dilimpahkan.

3.1.5 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi,

Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

(16)

2. Penyelenggaraan fasilitasi pengendalian lingkungan hidup kepada Kabupaten/Kota dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;

3. .Penyelenggaraan kesekretariatan Badan.

3.1.6 Program Kerja BPLHD Provinsi Jawa Barat

Program kerja berserta sasarannya yang ada di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan, dengan sasaran:

 Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestic

 Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri;

 Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3;

 Mengembangkan produksi yang lebih bersih (Cleaner Production) dan EPCM (Environmental Pollution Control Manager)

2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup, dengan sasaran:

 Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis;

 Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA dan bencana;

 Meningkatkan konservasi air bawah tanah;

 Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.

3. Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan

Masyarakat, dengan sasaran:

(17)

 Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana;

 Meningkatkan kemampuan dan jumlah sumber daya penanggulangan bencana.

4. Program Pengelolaan Kawasan Lindung, dengan sasaran:

 Melakukan penataan dan perbaikan fungsi kawasan lindung;

 Meningkatkan pengamanan dan perlindungan kawasan;

 Mengembangkan kawasan lindung baru;

 Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan lindung.

5. Program Pengelolaan Ekosistem dan Laut, dengan sasaran:

 Meningkatkan kondisi kawasan mangrove dan terumbu karang;

 Meningkatkan vegetasi pelindung pantai;

 Menyiapkan pranata pengelolaan pesisir, laut dan pulau kecil

3.2 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat adalah dapat dilihat pada

(18)

Tabel 3.1

Komposisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat

NO. Jabatan Struktural/

Komposisi Pegawai BPLHD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Tingkat Pendidikan,

Kondisi Bulan Desember 2008

NO. Pendidikan Golongan Jumlah

(19)

Bagan 3.1 Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat

3.3 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang 1. Kepala BPLHD Prov Jawa Barat

Tugas Pokok : Merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksaaaan kegiatan tugas pokok badan serta

mengkordinasikan dan membina UPTB.

2. Sekertaris Badan

(20)

3. KaSub Bagian Kepegawaian dan Umum

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.

a. Sub Bagian Keuangan

Tugas Pokok : Melaksanakan Pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan.

b. Sub Bagian Perencanaan dan Program

Tugas Pokok : Melaksanakan Koordniasi Perencanaan dan penyusunan program.

4. Bidang 1 ( Tata Kelola Lingkungan )

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi tata kelola lingkungan.

a. Sub Bidang PELHS

Tugas Pokok : Melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penyelarasan dan evaluasi lingkungan hidup strategis.

b. Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan

Tugas Pokok : Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengkajian AMDAL dan teknologi lingkungan.

5. Bidang 2 ( Pengendalian Pencemaran Lingkungan )

(21)

a. Sub Bidang Pemantauan PPL

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemantauan pencemaran lingkungan.

b. Sub Bidang Pembinaan PPL

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijkana teknis dan fasilitasi pembinaan pengendalian pencemaran lingkungan.

6. Bidang 3 ( Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana)

a. Kepala Bidang 3

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis serta fasilitasi konservasi SDA dan Mitigasi Bencana. b. Sub Bidang KSDA

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan pemulihan kerusakan lingkungan.

c. Sub Bidang Mitigasi Bencana

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi mitigasi bencana.

7. Bidang 4 ( Penataan Hukum , Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas) a. Kepala Bidang 4

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pentaatan hukum , kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan.

b. Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan

fasilitasi penaatan hukum lingkungan.

(22)

Tugas Pokok : Melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kapasitas dan kemitraan lingkungan.

8. HUMAS (Front Office)

3.4 Deskripsi Kegiatan PLA

Kegiatan penulis selama melakukan PLA di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat di bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) lebih ke kegiatan pengukuran dan GIS, Kegiatan penulis di kantor tersebut yang paling mendominasi adalah pengukuran dan pembuatan peta Koleksi Tanaman di Taman Keanekaragaman Hayati Kiara Payung Jatinangor.

3.5 Jadwal Kerja Kegiatan PLA

Jadwal kerja selama penulis melakukan kegiatan PLA adalah setiap hari kerja yaitu senin – jumat , dimana setiap harinya penulis diharuskan melakukan apel pagi jam 07.30 dan mulai bekerja pada jam 8.00 istirahat siang pada jam 12.00 - 13.00 dan kembali bekerja hingga pukul 16.00 . Kegiatan tersebut dimulai dari awal bulan Februari hingga akhir bulan April untuk bulan Mei penulis gunakan untuk bimbingan kepada dosen pembimbing di UPI dan dosen luar biasa di BPLHD.

Tabel 3.3 Kegiatan pengerjaan bahan tugas akhir penulis di BPLHD

NO TANGGAL KEGIATAN PEMBIMBING

1. 12–04–2013 s/d

20-04-2013

Melakukan setiap tahapan

Inventarisasi Data Spasial Dan

Atribut Mata Air Hulu Sungai

UtamaCitarum Di Kabupaten

Mendiskusikan TA dengan

pembimbing Luar Biasa di BPLHD

Jawa Barat.

Melakukan Pengerjaan TA masing – masing dan mulai melakukan

(23)

3.6 Masalah dan Cara Penyelesaian

Pada setiap kegiatan yang dijalani bukan tidak mungkin ada nya kendala atau masalah yang harus dihadapi namun tentu setiap masalah ada jalan keluar begitupun dengan penulis. Dalam kegiatan PLA yang penulis jalani tentu ada masalah yang mesti penulis hadapi, masalah yang penulis hadapi selama kegiatan PLA antara lain :

1. Pada awal pertama penulis melakukan kegiatan di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat tersebut penulis bingung kegiatan apa yang harus dilakukan

pertama kali, dikarenakan sebelumnya tidak ada rapat teknis tentang gambaran kegiatan PLA yang akan dilakukan di bidang KSDA. penulis hanya diberikan orientasi awal oleh divisi Humas BPLHD Provinsi Jawa Barat.

- Penyelesaiannya yaitu penulis bertanya kemudian bersosialisasi langsung dengan ketua bidang yaitu ibu Nita tentang apa yang pertama kali penulis harus lakukan dalam kegiatan PLA di bidang KSDA dan akhirnya ibu Nita memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan sehingga penulis dapat memulai kegiatan PLA di bidang KSDA. 2. Kurangnya pemahaman terhadap penggunaan tools – tools yang ada pada

software ArcGIS , sementara di BPLHD Provinsi Jawa Barat penggunaan GIS nya menggunakan software ArcGIS.

- Penyelesaiannya yaitu dengan bertanya dan banyak belajar dengan pegawai – pegawai di BPLHD Provinsi Jawa Barat baik di bidang III berkonsultasi dengan Kang Reza Sopiyana maupun di bidang I dengan kang Arif Nurrohman.

3. Pada saat pengolahan data pada pekerjaan yang bidang KSDA berikan pada penulis terkadang ada yang tertinggal atau terlewat.

20–05–2013 bimbingan dengan dosen

pembimbimg di UPI dan dosen luar

(24)
(25)

3.7 Pembimbingan

Penulis melakukan pembimbingan oleh dosen Pembimbing dari Universitas Pendidikan Indonesia dan oleh Dosen Luar Biasa di BPLHD Provinsi Jawa Barat

3.7.1 Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbingan oleh Dosen Pembimbing di Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan setiap hari Rabu selama bulan Mei sampai sebelum dilaksanakan nya pengumpulan TA, dengan dosen pembimbingnya yaitu oleh Bapak Iwan Setiawan S.Pd., M.Si.

Konsultasi yang dilakukan adalah segala masukan dan juga koreksi

dari dosen pembimbing mengenai segala proses yang penulis lakukan untuk pembuatan Tugas Akhir dari awal hingga selesai dan juga membantu mengatasi masalah – masalah yang penulis hadapi baik

secara teknis maupun non teknis.

3.7.2 Pembimbingan oleh Dosen Luar Biasa di BPLHD Provinsi Jawa Barat

Pembimbingan oleh Dosen luar Biasa di BPLHD Provinsi jawa Barat dilaksanakan semenjak penulis melaksanakan kegiatan PLA di kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat hingga dengan selesai, dengan dosen luat biasanya yaitu Ibu Nita Nilawati S.P

(26)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat dari kegiatan ini adalah

1. Untuk mengeksport data yang berisi koordinat ke sofware ArcGIS diperlukan data yang benar benar valid, seperti dalam kegiatan yang

penulis lakukan sistem koordinatnya harus sama yaitu di seragamkan menjadi sistem koordinat UTM.

2. Untuk membuat radius atau jarak dari suatu file dalam hal ini data sungai utama citarum shp dalam bentuk polyline, software ArcGIS memiliki tools Buffer yang berada di Arctoolbox untuk mempermudah pekerjaan tersebut.

3. Untuk memudahkan memilih data yang akan dipakai ArcGIS juga memiliki tools selection, pada kegiatan ini yang digunakan adalah tools select by location karna yang akan di select adalah data Desa DAS Citarum ke data Sungai Citarum Buffer 2500m

4. Untuk memudahkan melakukan analisis pada software ArcGIS juga terdapat tools merge dan clip, merge untuk menyatukan data dari beberapa data menjadi satu data sementara klip membuang data yang tidak perlu sehingga lebih memudahkan analisis karena terfokus pada data yang akan dianalisis saja nantinya.

5.2 Saran

(27)
(28)

DAFTAR PUSTAKA

Sanim, Bunasor. 2011. Sumber Daya Air Dan Kesehatan Publik (Suatu Tinjauan Teoritis dan Kajian Praktis). Bogor : PT penerbit IPB Press

Budiyanto, Eko. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARCVIEW GIS. Yogyakarta: CV Andi Oftset

http://www.metrotvnews.com/front/kolom/2011/12/26/235/Mata-Air-Perlu-Dilindungi-dan-Dikonservasi

http://yuliesugiarti.wordpress.com/2012/12/19/teknik-buffering-pada-arcgis/

http://chandrafz13.blogspot.com/2012/12/penggunaan-merge-arctoolbox-dan-clip-di.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air

http://windaadju.files.wordpress.com/2012/10/bab-9 geoprocessing.pdf

http://www.bplhdjabar.go.id

Gambar

Gambar berikut. Sementara itu, komposisi Jabatan Struktural dan Jabatan
Tabel 3.1 Komposisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional
Tabel 3.3 Kegiatan pengerjaan bahan tugas akhir penulis di BPLHD

Referensi

Dokumen terkait

Iman dalam Islam bukanlah semata-mata pengetahuan seperti pengetahuan para theologi dan ahli falsafah, bukan pula semata-mata perasaan jiwa yang menerawang seperti perasaan orang

Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.. Jurnal

Contoh perhitungan dosis ekstrak etanol daun kelapa sawit yang akan diberikan pada mencit hiperkolesterolemia. Cara pembuatan suspensi ekstrak etanol daun kelapa

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penetapan Inpassing Pangkat Dosen Bukan

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMK Negeri 11 Bandung!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut pada bulan

(2) Satker terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pengujian dan perbaikan secara berkala untuk meningkatkan keandalan aplikasi pangkalan data untuk konten

Setelah peneliti memperoleh data, baik dari sumber data primer maupun sumber data sekunder, hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, segera dilakukan