Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
367/SKRIPSI/PSI-FIP/UPI.10.2013
KECERDASAN EMOSIONAL PADA PEMAIN MUSIK (VOKAL DAN INSTRUMEN)
(Studi Kasus tentang tiga individu yang mengikuti aktivitas bermusik sejak dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indoneia)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
Disusun oleh :
Prinska Damara Sastri (0901315)
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
KECERDASAN EMOSIONAL PADA PEMAIN MUSIK (VOCAL DAN
INSTRUMEN)
(Studi Kasus tentang tiga individu yang mengikuti aktivitas bermusik sejak dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indoneia)
Oleh
Prinska Damara Sastri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
© Prinska Damara Sastri 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Prinska Damara Sastri (0901315). “Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada
Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni
Musik UPI)”. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung (2013).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan instrumen). Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini dipilih secara purposive, yaitu 3 orang individu yang mengikuti aktivitas bermusik sejak dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kecerdasan emosional dimana ketiganya sudah dapat secara dewasa berperilaku baik segi sosial bermasyarakat dan juga dalam bermusiknya. Ketiga subjek sudah memenuhi komponen-komponen kecerdasan emosionalnya, dimana hal itu meliputi kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati serta keterampilan subjek. Ketiga subjek sudah dapat mengelola emosi mereka ketika akan bermain musik. Dalam motivasi, ketiganya sudah memiliki motivasi dalam dirinya yaitu dalam bermusik maupun diluar itu. Serta kemampuan mereka dalam mengenali emosi orang sekitarnya maupun emosi para komposer dalam bermain musik. Dan yang terakhir, ketiganya dapat membina hubungan dengan baik, baik itu dalam bermusik dan diluar itu.
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAC
Prinska Damara Sastri (0901315). “Emotional Intelligence and Music Player (vocals and
instruments) (Case study on Three Individu which start music activity from early childhood in
the Department of Art Education Music UPI)”. Psychology Departement Faculty Education.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).
This study aims to describe the emotional intelligence in music player ( vocals and instruments ) . This study uses a case study design with qualitative approach . These subjects were selected purposively , There are 3 individuals who follow the activities of early music in the Department of Art Education Music UPI . The results show that emotional intelligence picture of where the trio was able to mature in terms of social well-behaved and well in the musical community . All three subjects had to meet the components of emotional intelligence , which it includes self-awareness, self-regulation , motivation , empathy and skill subjects . All three subjects are able to manage their emotions when they play music . In motivation , all of the subject have a motivation in their own that is in music and outside it . As well as their ability to recognize emotions and the emotions of the people around him in playing music composers . And lastly , all three can build a good relationship with , be it in music and beyond.
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGUJI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Subjek Penelitian ... 6
F. Metode Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8
A. Kecerdasan Emosional... 8
1. Definisi Kecerdasan ... 8
2. Definisi Emosi ... 9
3. Definisi Kecerdasan Emosional ... 10
4. Definisi Kecakapan Emosi ... 11
5. Kemampuan Kecerdasan Emosional Pemusik ... 12
B. Musik ... 20
1. Definisi Musik ... 20
2. Definisi Pemusik ... 22
BAB III METODE PENELITIAN...24
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Teknik Pengumpulan Data ... 25
C. Definisi Operasional ... 26
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Teknik Analisis Data ... 31
F. Keabsahan Data ... 35
G. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Profil Subjek Penelitian ... 37
1. Subjek Pertama ... 37
2. Subjek Kedua ... 39
3. Subjek Ketiga... 40
B. Profil Jurusan Pendidikan Seni Musik ... 41
C. Gambaran Kecerdasan Emosional Pada Pemain Musik (Vokal dan Instrumen) ... 42
1. Subjek 1 (S) ... 42
2. Subjek 2 (A) ... 65
3. Subjek 3 (G) ... 87
D. Pembahasan Gambaran Kecerdasan Emosional ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 130
A. Kesimpulan ... 130
B. Rekomendasi... 131
DAFTAR PUSTAKA
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Pedoman Wawancara Kecerdasan Emosional pada Pemain Musik (Vokal dan
Instrumen) ... 27
4.1 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Kesadaran Diri S ... 48
4.2 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Pengaturan Diri S ... 53
4.3 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Motivasi S ... 58
4.4 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Empati S ... 62
4.5 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Keterampilan Sosial S... 67
4.6 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Kesadaran Diri A ... 71
4.7 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Pengaturan Diri A ... 75
4.8 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Motivasi A ... 79
4.9Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Empati A ... 84
4.10 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Keterampilan Sosial A ... 88
4.11 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Kesadaran Diri G ... 94
4.12 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Pengaturan DiriG ... 98
4.13 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Motivasi G ... 104
4.14 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Empati G ... 109
4.15 Gambaran Kecerdasan Emosional Berdasarkan Keterampilan Sosial G ... 113
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kecerdasan emosional akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang cukup
hangat dikalangan masyarakat, karena dari beberapa penelitian kecerdasan
emosional memiliki peran yang penting bagi kesuksesan hidup seseorang. Goleman
(2009:44) mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang
setinggi-tingginya 20% bagi kesuksesan hidup seseorang, sisanya 80% lainnya diisi
salah satunya oleh kecerdasan emosional. Jadi untuk menjadi pribadi yang sukses
tidaklah cukup hanya mengandalkan intelektual, kecerdasan emosional juga perlu
dimiliki oleh tiap individu.
Pentingnya kecerdasan emosi ini diungkapkan dalam dua penelitian yang
mengungkap emosi dapat dikendalikan agar perilaku yang dapat merugikan
individu dapat diatasi. Peneliti pertama Goleman (Matualesy, 2007:10)
mengungkapkan “kecakapan dalam mengelola emosi akan membuat individu
terhindar dari hal-hal yang mungkin dapat menjerumuskannya dalam kesulitan bila
ia tidak dapat mengelola emosinya.” Selanjutnya, Young (Matualesy, 2007:10),
mengemukakan bahwa “dampak negative dari suatu perilaku yang muncul karena
ketidakmampuan dalam mengendalikan impuls emosi, sehingga menimbulkan
kerugian pada diri individu.”
Pada hakikatnya kajian kecerdasan emosional berkaitan dengan bagaimana
menggunakan kemampuan emosional untuk mengenal dan mengendalikan diri
sendiri serta memahami orang lain. Hal demikian sejalan dengan pemikiran yang
mengkaji kecerdasan emosional hanya dari dua sisi, pertama, peningkatan
2
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
motivasi diri, kedua, menggunakan kecerdasan emosional untuk berhubungan
dengan orang lain (Sakdanur, 2005).
Perkembangan emosi ini telah berkembang sejak anak-anak. Hurlock
(1978:210) menyatakan bahwa kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah
ada pada bayi. Gejala pertama perilaku emosional ialah keterangsangan umum
terhadap stimulus yang kuat. Namun, seiring dengan meningkatnya usia, maka
reaksi emosional seseorang anak akan menjadi kurang menyebar, kurang
sembarangan, dan lebih dibedakan (Hurlock, 1978: 212).
Kurangnya kecerdasan atau pengelolaan emosi ini juga dapat berakibat
fatal, yaitu mengakibatkan rendahnya prestasi akademik anak. Hasil survey
terhadap 69% siswa SD dari empat provinsi di Indonesia yang rata-rata nilai
raportnya kurang dari 6,0, dinyatakan 33% mengalami gangguan emosi dan
perilaku (Balitbang, 1996). Kecerdasan emosional yang tidak dilatih sejak dini akan
berdampak juga pada perilaku ketika usia remaja. Sebagai contoh tawuran antar
remaja.Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering
terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat
157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan
menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal
13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang
menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban
meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah
perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu
hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus (KPAI, 2011).
Dilihat dari contoh kasus di atas maka anak dituntut agar dapat
mengendalikan emosi. Apabila anak tidak dapat memenuhi tuntutan ini, mereka
akan memperoleh penilaian sosial yang tidak menyenangkan (Hurlock, 1978: 242).
Salah satu strategi untuk mendorong kecerdasan emosi anak ini adalah
dengan olahraga, tarian dan juga musik. Seorang anak yang terbiasa
3
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
emosionalnya dibandingkan anak yang jarang diperdengarkan musik. “Musik
sangat mempengaruhi manusia”, ujar EV. Andreas Christanday, seorang musikus dalam suatu ceramah musik “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa,
sedangkan harmoni mempengaruhi roh”. Sementara apabila hati sedang susah,
mencoba mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang
teratur (Inspirasi Dunia Kita, 2011).
Dewasa ini selain mendengarkan musik, aktivitas belajar memainkan alat
musik mulai banyak ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini, hal ini dapat
dilihat dari peran orang tua yang mulai memfasilitasi anaknya untuk menguasai dan
memainkan salah satu alat musik yang diinginkan. Berkenaan dengan hal itu, Kaul
(Nurjanah, 2009: 2) mengatakan bahwa,
“Sejak beberapa dekade belakangan ini, kesadaran orang tua untuk memperkenalkan musik pada anak sejak dini semakin tinggi. Terlihat dari menjamurnya sekolah musik yang membuka kelas musik untuk anak-anak umur balita. Biarpun biaya kursus relative mahal,tapi para orangtua tetap berusaha agar anak bisa sekolah musik disitu.”
Adapun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat
meningkatkan kecerdasan anak serta membuat anak menjadi kreatif, karena dengan
mendengarkan atau bermain musik akan melatih fungsi otak, yang berhubungan
dengan daya nalar dan intelektual. Kaul (Nurjanah, 2009: 2) menyatakan bahwa
“Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak
yang jarang mendengarkan musik.” Dimana musik yang dimaksud adalah musik
yang memiliki irama teratur serta nada-nada yang teratur. Anak pun dilatih peka
terhadap bunyi, hingga mampu menyelaraskan irama dengan gerak tubuh
(Nurjanah, 2009: 2).
Dalam bermain musik, juga terdapat beberapa paduan keseimbangan
4
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dituntut untuk dapat menyelaraskan kelima aspek tersebut agar dapat membuat satu
kesatuan yang baik dalam bermain musik.
Hasil wawancara peneliti dengan subjek yang memiliki minat terhadap
musik mengatakan bahwa musik membuat dirinya lebih disiplin, konsentrasi, serta
dapat mengeksplor dirinya menjadi lebih kreatif (Hasil wawancara tanggal 17 Juni
2013).
Dalam bermain musik, disebutkan bahwa kecerdasan emosional juga turut
berperan aktif. Siegel (Inspirasi Dunia Kita, 2011) ahli perkembangan otak,
mengatakan bahwa musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan
otak, walaupun dapat berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri, oleh karena adanya
cross-over dari kanan ke kiri dan sebaliknya yang sangat kompleks dari jaras-jaras
neuronal di otak.
Efek atau suasana perasaan dan emosi, baik persepsi, ekspresi, maupun
kesadaran pengalaman emosional, secara predominan diperantarai oleh hemisfer
otak kanan. Artinya, hemisfer ini memainkan peran besar dalam proses
perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusia
yang manusiawi (Inspirasi Dunia Kita, 2011).
Hasil studi pendahuluan peneliti pada subjek yang berkecimpung di dunia
musik, didapatkan bahwa musik memiliki pengaruh terhadap emosinya. Salah satu
contohnya adalah ia menjadi lebih terlatih dalam mengola emosinya. “Kayak
misalnya, aku jadi bisa nahan emosi aku, karena belajar musik itu butuh kesabaran
banget. Kayak aku tuh gak bisa memainkan lagu yang lembut dengan emosi aku
yang marah. Nah, disitu saya belajar awalnya dari itu saya tau kalau oh.., ternyata
saya tuh emang ga bisa bawain lagu yang gak sesuai ama mood saya, otomatis
saya jadi ngatur emosi saya kan disitu. Musiknya itu kayak gimana sih, saya harus
riang gembira atau gimana. Kalau di kehidupan nyata yah ,ini situasinya apa, dan
saya harus bertindak kayak gimana sih. Dari situ saya belajar” (Wawancara
5
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bermain musik merupakan salah satu bentuk komunikasi afektif dan
memberikan pengalaman emosional. Untuk dapat merasakan dan menghayati serta
mengevaluasi makna dari interaksi dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang
dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa dini. Evelyn Pitcer
(Inspirasi Dunia Kita: 2011) mengatakan musik membantu remaja untuk mengerti
orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan sosial dan perkembangan
terhadap emosional mereka.
Musik digambarkan sebagai salah satu “bentuk murni” ekspresi emosi.
Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi
bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia (Inspirasi
Dunia Kita, 2011).
Berdasarkan data-data tersebutl tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian secara kualitatif tentang kecerdasan emosional pada pemusik.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui fakta empiris mengenai
kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan instrumen), yang secara
spesifik dikembangkan menjadi:
1. Bagaimanakah profil pemain musik (vokal dan instrumen)?
2. Bagaimanakah profil jurusan Pendidikan Seni Musik UPI?
3. Bagaimanakah gambaran kecerdasan emosional pada pemain musik
(vokal dan instrumen)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui fakta empiri
mengenai kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan instrumen). Secara
khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan profil pemain musik (vokal dan instrumen)?
6
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mendeskripsikan gambaran mengenai kecerdasan emosional pada
pemain musik (vokal dan instrumen).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis dan bersifat
praktis.
1. Manfaat secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah
dalam kajian psikologi perkembangan, khususnya dalam aplikasi psikologi
perkembangan individu di bidang musik.
2. Manfaat secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemain musik
(vokal dan instrumen) mengenai kecerdasan emosionalnya dalam hal
kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati serta keterampilan sosial.
E. Subjek Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi mengenai bagaimana
kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan pemain instrumen). Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut peneliti memerlukan tiga orang subjek yaitu
individu yang telah mempelajari musik sejak kecil serta menekuni aktifitas bermain
musik hingga saat ini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
7
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi
(Sugiyono, 2013:1).
Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah rancangan studi kasus,
yaitu penelitian dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai
situasi dan makna sesuatu/subjek yang diteliti (Asmadi Alsa, 2007).
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
melakukan wawancara secara mendalam. Penelitian ini mengacu kepada lima
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi
kasus dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2013:1).
Adapun kutipan mengenai metode kualitatif yang dikemukakan oleh
Creswell (Creswell, 1994 :1-2) :
“This study is defined as an inquiry process of understanding
a social or human problem, based on building complex, holistic picture, formed with words, reporting detailed views of informants,
and conducted in a natural setting.”
Dimana penelitian kualitatif ialah suatu proses penelitian ilmiah untuk
memahami masalah-masalah manusia dalam konteks sosial dengan
menciptakan gambaran menyeluruh serta kompleks yang disajikan,
melaporkan pandangan terperinci dari para sumber informasi, serta dilakukan
dalam setting alamiah tanpa adanya intervensi dari peneliti.
Adapun pengertian lain dari penelitian kualitatif yang menyatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
25
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan studi kasus adalah penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna
sesuatu/subjek yang diteliti (Asmadi Alsa, 2007).
Adapun kutipan mengenai metode kualitatif yang dikemukakan oleh
Merriam dan Yin (Creswell, 1994 :12)
“Case studies, in which the researcher explores a single entiry or phenomenon (“the case”) bounded by the time and activity (a
program, event, process, institution, or social group) and collects detailed information by using a variety of data collection procedures
during a sustained period of time.”
Dimana dalam studi kasus peneliti mengeksplorasi entitas (dimana
entitas ini adalah sesuatu yang unik yang dianggap berbeda) atau fenomena
tunggal ("kasus") yang dibatasi oleh waktu dan kegiatan (program, kejadian,
proses, institusi, atau kelompok sosial) yang didapatkan dari informasi secara
rinci dengan menggunakan berbagai data prosedur pengumpulan selama
periode waktu yang berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin
memperoleh secara mendalam dalam suatu situasi mengenai fakta empiris
mengenai kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan instrumen)
dimana pemain musiknya itu sendiri sudah mengikuti aktivitas bermusik
sejak dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik wawancara serta dokumen. Dimana wawancara menurut
Moleong (2007 : 186) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Jenis
wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, menurut
Sugiyono (2013:73) dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan
wawacara terstruktur. Hal ini karena peneliti menggunakan pedoman
wawancara yang dijadikan patokan dalam alur pembicaraan dengan
pertanyaan terbuka sehingga subjek dapat mengemukakan jawaban apa pun
26
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Herdiansyah, 2012). Sedangkan teknik pengumpulan data dengan dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiono,2013:82).
Dalam hal ini peneliti melihat dokumen-dokumen foto dan juga hal lainnya
untuk pelengkap data.
Dalam proses wawancara kali ini peneliti mempersiapkan
perlengkapan wawancara yaitu alat tulis dan tape recorder.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional
adalah Dalam hal ini kecerdasan emosional merupakan kemampuan
mengendalikan emosi diri sendiri dan perasaan orang lain, serta mampu
mengalihkannya kepada hal-hal yang lebih positif. Kecerdasan emosional ini
terbagi menjadi lima dimensi dikemukakan oleh Goleman (1999), yaitu:
1. Kesadaran diri yaitu sadar akan kemampuan dirinya beserta emosi-emosi
yang muncul, yang terbagi menjadi tiga yaitu kesadaran emosi, penilaian diri,
dan kepercayaan diri.
2. Pengaturan diri yaitu kemampuan menangani emosi dimana terbagi menjadi
kendali diri, dapat dipercaya, inovasi, serta adaptabilitas.
3. Motivasi yaitu kemampuan individu untuk menggerakkan menuju sasaran
serta bertahan dalam menghadapi kegagal serta frustasi yang terbagi menjadi
dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme.
4. Empati merupakan kemampuan individu untuk dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain serta menempatkan diri pada sudut pandang orang
lain dimana terbagi menjadi memahami orang lain, mengembangkan orang
lain, orientasi pelayanan, dan mendayagunakan keragaman.
5. Keterampilan sosial yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat
berhubungan baik , mampu berinteraksi dan menjaga hubungan sehat dengan
orang lain, yang terbagi menjadi pengaruh, komunikasi, manajemen konflik,
27
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Peneliti menyiapkan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan pokok permasalah serta dapat berkembang sehingga
peneliti dapat menemukan informasi lain yang relevan mengenai gambaran
kecerdasan emosional pada individu yang bermusik sejak kecil.
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Kecerdasan Emosional pada Pemain Musik (Vokal dan Instrumen)
Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator Kisi-Kisi Pertanyaan
Kecerdasan
Emosional
pada Pemusik
Kesadaran
Diri
Kesadaran Emosi Mengenali emosi yang
mereka rasakan dan
me-ngapa hal tersebut dapat
terjadi
Mengetahui emosi yang muncul dalam diri
Mengetahui sebab mun-culnya emosi
Menyadari keterikatan
antara perasaan mereka
dengan apa yang mereka
pikirkan, perbuat dan
ka-takan
Mengetahui hubungan antara emosi, perbuatan,
pikiran dan perkataan
Mengetahui bagaimana
perasaan mereka dalam
bermusik maupun di luar
bermusik
Mengetahui perasaan mereka ketika bermusik
Mengetahui perasaan mereka ketika diluar
ber-musik
Penilaian Diri
Sadar tentang
kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahannya dalam
bermusik
Mengetahui kelemahan dan kelebihan mereka
28
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Menyempatkan diri
untuk merenung
Mampu introspeksi diri ketika ada masalah yang
dihadapi
Belajar dari pengalaman Mengetahui sisi baik dan
buruk dalam setiap
pengalaman
Terbuka terhadap umpan
balik baru seputar dunia musik
Mampu menangani masalah dari berbagai
sisi
Kepercayaan diri Berani tampil dengan
keyakinan diri
Senang menyuarakan pendapatnya ketika
bera-da di kelas
Pengaturan
Diri
Kendali Diri Mengelola emosi mereka Dapat mengelola emosi
negatif kearah yang
positif
Tetap berpikiran positif
dalam situasi apapun
serta dapat berpikir
jernih dan fokus pada
Mampu berpikir positif ketika berada dalam
29
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu tekanan apapun
Dapat dipercaya Dapat dipercaya Dapat menyimpan
raha-sia teman-temannya
kepercayaan serta
me-ngakui kesalahan sendiri
Mampu membangun kepercayaan yang
dibe-rikan teman-temannya
Mampu mengakui kesa-lahan yang diperbuat
Bepergang teguh pada
prinsip yang ada
Memiliki prinsip dan berpegang teguh pada
hal tersebut
Dapat memenuhi janji Dapat memenuhi
janji-nya pada orang lain
Bertanggung jawab serta
terorganisasi dan cermat
dalam bermusik
Dapat bertanggung ja-wab dalam pekerjaannya
Inovasi Selalu mencari gagasan
baru baik itu dalam
ber-main musik ataupun
dalam kehidupan
30
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Adaptabilitas Terampil dalam
mena-ngani beragam
ke-butuhan
Mampu bermain musik dengan tuntutan pasar
Prioritas dan perubahan
serta dapat
me-nyesuaikan diri dengan
keadaan
Memiliki skala prioritas
Mampu menyesuaikan diri dalam suatu
peru-bahan
Motivasi Dorongan
berprestasi
Berorientasi kepada hasil
yaitu memainkan karya,
mengaransemen lagu,
membuat komposisi, dan
membuat lagu
Memiliki dorongan ber-prestasi dalam
memain-kan karya, membuat dan tahu bagaimana cara
meraihnya
Berani memperlihatkan
bakat bermusik pada
ma-syarakat
Mampu memperliha-tkan bakat musik mereka
didepan banyak orang
Mencari informasi
sebanyak-banyaknya
guna mengurasi
keti-dakpastian dan mencari
cara yang lebih baik,
yaitu dengan secara rutin
berapresiasi pada semua
jenis musik
Mencari informasi me-ngenai teknik baru
da-lam bermain musik
Komitmen Memprioritaskan
bermusik dengan
31
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu lompok yang sudah
disepakati lebih dulu
kelompok ensemble
Memprioritaskan sebuah kelompok musik tanpa
memandang materi
Mampu berbaur pada
setiap kelompok tanpa
melihat genre musik, dan
status sosial
Keanekaragaman genre bermusik dipandang
positif
Kedisiplinan waktu Tepat waktu dalam
latihan
Inisiatif Siap memanfaatkan
peluang,
Mencoba berbagai genre musik atau membuat
sebuah musik yang baru
Opitimisme Tekun dalam mengejar
sasaran kendati banyak
halangan dan kegagalan
Dapat memandang ha-langan dan rintangan
sebagai suatu yang dapat
ditangani
Bermusik dengan
hara-pan untuk sukses
bu-kannya takut gagal
Memiliki harapan dalam menjalani profesi ini
tanpa takut gagal
Memandang kegagalan
sebagai situasi yang
da-pat dikendalikan
Dapat memandang kegagalan sebagai suatu
yang dapat ditangani
Empati Memahami orang
lain
Mampu memperhatikan
isyarat-isyarat emosi dan
mendengarkannya
den-gan baik
32
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Mampu peka pada orang
Memiliki strategi meng-hadapi temannya yang
kurang mahir dalam
bermain alat musik
Memaklumi dan mem-beritahu temannya yang
tidak tepat waktu dalam
latihan
Peduli pada arahan konduktor
Interpretasi dalam musik Sesering mungkin
meng-interpretasikan musik
dalam permainannya
Mengembangkan
orang lain
Mengakui dan
meng-hargai kelebihan orang
lain baik itu sesama
pemusik
Mengakui kelebihan pe-musik yang lain
Membantu kawannya
sesama pemusik untuk
lebih maju
Senang membantu te-mannya untuk maju
Mampu menjadi seorang
mentor apabila temannya
yang sesama pemusik
membutuhkan
bantuannya
33
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Orientasi
pelayanan
Mencari berbagai cara
untuk meningkatkan
kepuasan dan kesetiaan
audiens
Dapat mencari berbagai cara untuk
meningka-tkan kepuasan audiens
Memahami maksud
keinginan pasar yaitu
menginginkan genre
musik yang dinginkan
dan memberikan
masukan yang tepat
me-ngenai pemilihan lagu
dan sebagainya
terhadap perbedaan antar
kelompok
Memandang suatu genre tertentu dengan
pan-dangan positif
Mau bergaul dengan
o-rang-orang dari
berma-cam-macam latar
be-lakang
Tidak membatasi diri dalam bergaul
Memandang keragaman Memiliki pandangan
positi pada setiap genre
musik
Berani menentang sikap
membeda-bedakan
Menegur temannya yang menjelekkan satu aliran
musik
Terampil dalam persuasi Tahu cara bersosialisasi
dengan baik
Keterampilan
sosial
Pengaruh Tampil menarik untuk
menarik hati audiens
Tahu cara menarik hati penonton
Menyertakan isyarat
emosi yang tepat dalam
34
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu bermain musik serta
dalam kehidupan sosial
bemain musik
Pentingnya menyertakan isyarat emosi dalam
ber-main musik
Komunikasi Dapat menghadapi
ma-salah-masalah sulit tanpa
ditunda
bermusik maupun di luar
musik
Dapat menangani
orang-orang yang tidak
sepa-bedaan pendapat secara
terbuka, dan membantu
mendinginkan situasi
Dapat menyelesaikan perbedaan pedapat
Membangkitkan
se-mangat para anggotanya
Mampu membangkitkan semangat para
anggo-tanya yang berada di
titik jenuh
Kepemimpinan Memandu kinerja orang
lain namun tetap
mem-berikan tanggung jawab
juga
Dapat memberikan tanggung jawab pada
anggotanya dan
35
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Menyadari perlunya
perubahan
Pentinya perubahan da-lam sebuah kelompok
musik
Katalisator
perubahan
Menjadi pelopor
peru-bahan dan mengajak
orang lain kedalam
perjuangan itu
Memiliki cara agar menjadi pelopor dalam
perubahan
E. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini data akan dianalisis menggunakan model Miles
dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013: 92-99) sebagai berikut :
1.Reduksi Data (Data reduction)
Pada tahap ini peneliti akan merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta dicari tema dan
polanya. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada masalah yang diteliti
yaitu mengenai gambaran kecerdasan emosioal pada pemusik beserta
peranan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dimana peneliti
mengambil data pokok dan penting.
2.Penyajian Data (Data display)
Pada tahap ini penyajian yang digunakan adalah dengan teks yang
bersifat naratif yang disajikan dalam bentuk tabel.
3.Conclusion Drawing/ Verification
Pada tahap ini analisis data yang dilakukan yaitu berupa
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian ini
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya
masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
36
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini dibutuhkan keabsahan data, dimana penelitian ini
menggunakan pengujian keabsahan data sebagai berikut :
1.Triangulasi
Triangulasi dalam keabsahan data diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu
(Sugiyono, 2013:125). Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi
sumber dan teknik. Dimana dalam pengujian keabsahan data triangulasi
sumber dilakukan ke teman terdekat subjek dan orang tua serta
mengeknya dengan dokumentasi subjek berupa foto dan juga yang
dimiliki subjek sehingga menghasilkan suatu kesimpulan mengenai fakta
empiris kecerdasan emosional pada pemain musik (vokal dan instrumen).
2.Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data (Sugiyono, 2013:129). Dalam hal ini setelah
peneliti melakukan analisis data, peneliti akan berdiskusi dengan subjek
mengenai data yang dihasilkan, hal itu ditujukan agar hasil yang didapat
relevan.
G. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Seni Musik
Universitas Pendidikan Indonesia.
Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
37
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti
(Sugiyono, 2013: 54).
Subjek penelitian yaitu tiga orang mahasiswa Pendidikan Seni Musik
yang sudah berkecimpung dalam aktivitas bermusik sejak dini hingga
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kecerdasan emosional pada
pemain musik (vokal dan instrumen) yang sudah beraktifitas sejak kecil di
dapatkan kesimpulan bahwa gambaran kecerdasan emosional ketiga subjek
pada dasarnya berbeda-beda. Persamaan ketiga subjek adanya kecerdasan
emosional ini ketiganya sudah dapat secara dewasa dalam kesadaran diri,
pengaturan diri, motivasi, empati serta keterampilan sosial.
Perbedaan terlihat dari kesadaran diri subjek S dibandingkan dengan
A dan G yang sadar ketika emosi tersebut sudah muncul dalam dirinya. Dan
juga dalam bermain dalam tempo cepat, A dan G yang merasa lebih terpacu
adrenalinnya, sedangkan S yang lebih mementingkan kualitas permainannya
dibandingkan merasakan adanya emosi yang muncul dalam dirinya.Dan juga
dalam pengaturan diri, A dan G berpendapat bahwa perubahan harus
dilakukan asalakn hal tersebut baik, berbeda dengan S yang sulit melakukan
perubahan dengan cepat dimana harus adanya faktor lingungan yang
mendukung hal tersebut.
Dalam motivasi, ketiganya memiliki dorongan motivasi dalam
memainkan karya , serta motivasi lainnya yaitu S yang senang mengaransmen
lagu sedangkan A dan G yang senang dalam membuat lagu. Serta perbedaan
dalam memperlihatkan bakatnya dimana A senang memperlihatkan hal itu
berbanding terbalik dengan G dan S yang tidak terlalu senang
memperlihatkan bakatnya, walaupun ketika diatas panggung keduanya harus
tertap total.Dalam empati, G dan A biasanya memberikan masukan kepada
pemesannya yaitu masukan dalam instrumen dan daftar lagu dibandingkan S
131
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam keterampilan sosial, ketiganya terbuka akan perbedaan pendapat, hanya
saja disini S akan menuntut orang tersebut supaya sepaham dengannya
dibandingkan dengan G dan juga A.
B. Rekomendasi
Berikut ini adalah hal-hal yang direkomendasikan bagi pihak-pihak
tertentu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap ketiga
subjek adalah sebagai berikut :
1. Subjek diharapkan dapat terus berkembang dari sisi kecerdasan
emosional mereka. Dengan adanya kecerdasan emosional,
diharapkan kedepannya subjek lebih baik dalam bersikap, baik
itu di kehidupan masyarakat dan juga dalam bermain musik.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapakan dapat mengkaji lebih
dalam mengenai gambaran kecerdasan emosional pada
pemusik dengan metode penelitian kuantitatif atau mixed
method. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih
fokus meneliti dari satu bidang spesialisasi pada pemusik atau
berfokus pada satu aliran musik dan juga instrumen yang
dimainkan, agar gambaran mengenai kecerdasan emosional
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Alsa, A. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Anggraini, G.F (2009) Kecerdasan Emosional pada Anak yang Menari Balet. Skripsi pada Jurusan Psikologi UPI Bandung. : Tidak diterbitkan.
Atika A (2010). Program Bimbingan dan Konseling Untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa. Tesis pada Program Studi Bimbingan dan Konseling : Tidak diterbitkan.
Baskara, A., Soetjipto, P.H., Atamini, N. (2008). “Kecerdasan Emosi Ditinjau dari
Keikutsertaan dalam Program Meditasi”. ( Jurnal Psikologi Diterbitkan oleh
Fakultas Psikologi UGM) Volume 35, No.2, 101-115.
Creswell (1994) Research design : Quantitative and qualitative approaches. USA : SAGE Publication, Inc.
Daryono (2011). Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif dalam Upaya Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa SMA. Tesis pada Program Studi Bimbingan dan Konseling UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Djohan (2003). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.
Efendi, A (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta.
Gardner,Howard. (1993). Multiple Intelligences: The theory in Practise. New York: Basic Books, Inc.
Goleman, D. (2009). Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Alih bahasa oleh T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (1999). Working with Emotional Intelligence. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Alih bahasa oleh Alex Tri Kantjono. Jakarta :PT Gramedia.
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Herdiansyah, H. (2012). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hude, D.M. (2006). Emosi. Jakarta: Erlangga.
Mack, D. (1996). Pendidikan Musik Antara Harapan dan Realitas. Bandung : University Press IKIP Bandung.
Martin, D.A (2003). Emotional Quality Management. Jakarta: Penerbit Arga.
Matualesy, S. (2007). Kontribusi Kecakapan Emosi Terhadap Perilaku Penggunaan Internet. Skripsi pada Fakultas Psikologi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.
Moleong, J.L. (2007). Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Rosda.
Nasri, D. (2009) Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Konsep Diri pada Remaja Akhir. Skripsi pada Jurusan Psikologi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurjanah, I. (2009). Pembelajaran Ansambel Bagi Anak Usia 4–7 tahun di Sekolah Musik Genta Pakuan Bandung .Skripsi pada Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Bandung :Tidak diterbitkan.
Tridhonanto. (2010). Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia
Tyas, P.H.P (2013). Efektivitas Konseling Rational-Emotif Behavior Therapy (RBT) Dengan Pendekatan Naratif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional. Tesis pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Rohiat. (2008). Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.
Sakdanur (2005). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kinerja Kepala Sekolah (Survey di SLTP Riau Daratan Provinsi Riau). Jurnal Pendidikan Dasar Volume 6, No.1, 2005: 1 – 60).
Prinska Damara Sastri, 2013
Kecerdasan Emosional pada Pemusik (Studi Kasus pada Tiga Individu yang Mengikuti Aktivitas Bermusik Sejak Dini di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Supriatna, M. (2010). Model Konseling Aktualisasi Diri Untuk Mnegembangkan Kecakapan Pribadi Mahasiswa. Disertasi pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Sugiyono (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Alfabeta.Informasi
UPI (2009). Informasi UPI. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Yusuf, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.
Balitbang. (1996) [Online] Tersedia http://72.14.235.132/search?q=cache:e_ f28Igr2oJ:www.ditplb.or.id/profile.php%3Fid%3D52+data+gangguan+emosi +dari+balitbang&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=id&client. [12 November 2012]
Hardianto, D. (2008). Pemanfaatan Software Komputer Untuk Meningkatkan EQ Anak [Online]. Tersedia : Majalah Pembelajaran Nomer 2 Volume 4 [2 Desember 2012]
Kompasiana. (2009). Panduan Pembelajaran Musik di Sekolah Dasar [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com [24 September 2012].
Iffani, R. (2011). Pengaruh Musik pada Anak [Online].Tersedia: http://blog.elearning.unesa.ac.id/rizana-iffani/pengaruh-musik-pada-anak [23 Oktober 2012].
Inspirasi Dunia Kita (2011). Pengaruh Musik terhadap Kecerdasan Emosional [Online]. Tersedia : http://inspisasiduniakita.blogspot.com [23 Oktober 2012].
Wikipedia(2013).Emosi [Online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_James-Lange[31 Oktober 2013]
Wikipedia (2012). Musik [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Musik [23 Oktober 2012].
Wikipedia (2013). Musisi [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Musikus [15 Juni 2013].