BLOK 4 .3
ELEK T I F
T OPI K 2 B.K EDOK T ERAN OLAH RAGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1
PANDUAN M AHASISW A
BLOK 4.3
ELEKTIF
Penanggung Jaw ab,
Koordinator Blok 4.3 Sub Koordinator Blok 4.3
Topik 2.B
Dr.Henny M ulyani, SpPA, M .Biomed DR.dr.Afriwardi, SpKO,AIFO
NIP. NIP: 196704211997021001
W akil Dekan 1
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2
DAFTAR ISI
Halaman
Penanggung Jaw ab 1
Daft ar isi 2
Daft ar lampiran 3
Pendahuluan 4
Karakt erist ik M ahasisw a 5
M et ode Pembelajaran 6
Evaluasi 8
Daft ar Kuliah Pengantar 9
Daft ar topik prakt ikum 9
Jadw al kegiat an 10
Daft ar referensi 11
M odul 1. Skenario 1: Bayi Nunik Selalu M untah 12
M odul 2. Skenario 2:Si Perut Gembung 13
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3
DAFTAR LAM PIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 4.3 14
Lampiran 2. Daftar nam a t ut or Blok 4.3 Topik 2B 15
Lampiran 3. Daftar nam a moderat or dan narasumber diskusi pleno 16
Lampiran 4. M et ode Seven Jump 17
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4
PENDAHULUAN
Ilmu kedokt eran olahraga m erupakan salah sat u cabang ilm u kedokt eran yang m engkhusukan pem bahasan pada penggunaan olah raga sebagai m edia at au sarana untuk m encapai derajat kesehat an yang optim al melalui upaya promot if, prevent if, kurat if dan rehabilit atif. Selain itu dikenal juga ist ilah Ilm u Kesehat an Olah raga yang m engkaji pelaksanaan olah raga pada orang sehat .
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5
KARAKTERISTIK M AHASISW A
M ahasisw a yang dapat mengikuti Blok Gangguan Sist em Pencernaan ini adalah
m ahasisw a Fakult as Kedokt eran Universit as Andalas angkat an 2009 yang t elah m engikut i
blok 1.1 sampai 4.2, yaitu :
Blok 1.1 Pengant ar Pendidikan Kedokt eran Blok 1.2 Kardiorespirasi
Blok 1.3 Neuromuskuloskelet al
Blok 1.4 Pencernaan, met abolism dan horm on Blok 1.5 Urogenit al
Blok 1.6 Siklus Kehidupan
Blok 2.1 Pert umbuhan sel dan kanker Blok 2.2 Imunologi dan infeksi
Blok 2.3 Reproduksi
Blok 2.4 Gangguan hem at olimfopoiet ik Blok 2.5 Gangguan Horm on dan M et abolism e Blok 2.6 Gangguan sist em pencernaan
Blok 3.1 Gangguan Neuropsikiat ri Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskular Blok 3.3 Gangguan Respirasi Blok 3.4 Gangguan Urogenit al Blok 3.5 Gangguan M uskuloskelet al Blok 3.6 Gangguan Indra Khusus Blok 4.1 Pengendalian Penyakit Tropis
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6
M ETODE PEM BELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadw alkan dua kali sem inggu dengan m enggunakan m et ode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuat u hal, mahasisw a yang bersangkut an harus m enginform asikan kepada t utor dalam w aktu 2 x 24 jam.
2. Skills Lab.
Kegiat an unt uk m endapat kan ket erampilan medik, mulai dari komunikasi, ket eram pilan laborat orium, ket eram pilan prosedural dan ket erampilan klinik
3. Praktikum
Kegiat an yang dilakukan di laboratorium, yang bert ujuan unt uk meningkat kan pem aham an t ent ang t eori.
4. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk m em persam akan dan m em bandingkan proses pem belajaran kelom pok untuk m encegah adanya kelom pok yang mengambil jalur yang salah. Kelom pok dapat m engajukan masalah yang belum t erpecahkan dan fasilit ator akan m engarahkan diskusi . Kegiat an ini diadakan set iap minggu dan dihadiri oleh pakar yang t erkait
5. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bert ujuan untuk m em berikan pedoman kepada m ahasiswa dalam m em pelajari suatu topik.
6. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.
Konsult asi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian seb elum nya
7. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dew asa, anda diharapkan untuk melakukan belajar m andiri, suat u ket erampilan yang pent ing untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Ket eram pilan ini m eliputi m enget ahui m inat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang t ersedia, m engert i inform asi dengan m enggunakan st rat egi pem belajaran yang berbeda dan berbagai akt ivit as, m enilai pem belajaran anda sendiri dan m engidentifikasi kebut uhan pem belajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catat an kuliah at au buku t eks. Belajar m andiri adalah ciri yang penting pada pendekat an PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir t anpa bat as untuk memperoleh inform asi.
8. Diskusi kelompok tanpa tutor
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7
pem belajaran kelom pok, unt uk m em ast ikan bahw a kelom pok t ersebut t elah m engumpulkan cukup inform asi, at au unt uk mengident ifikasi pert anyaan prakt is
B. Sumber Pembelajaran
Sumber pem belajaran berupa :
a. Buku t eks
b. M ajalah dan Jurnal c. Int ernet (e-library) d. Narasum ber e. Laboratorium
C. M edia Instruksional
M edia inst ruksional yang digunakan
a. Panduan tutorial (Panduan tutor dan m ahasiswa) b. Penunt un Prakt ikum
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8
EVALUASI
NO KOM PONEN BOBOT
1 Penilaian Tut orial 20%
2 Ujian Skills Lab 20%
3 Ujian Tulis (M CQ, PAQ) 60%
Ketentuan :
1. M ahasiswa yang akan mengikut i ujian tulis/ skills lab/ prakt ikum harus m engikut i persyarat an berikut :
a. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi tut orial 80% b. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi pleno 80% c. M inim al kehadiran dalam kegiat an skills lab 80% d. M inim al kehadiran dalam kegiat an prakt ikum 80%
2. Apabila tidak lulus dalam ujian t ulis, m ahasiswa mendapat kesem pat an unt uk ujian rem edial sat u kali pada akhir t ahun akadem ik yang bersangkut an. Jika m asih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus m engulang Blok.
3. Apabila t idak lulus ujian skills lab, mahasisw a mendapat kesem pat an unt uk ujian rem edial sat u kali di akhir blok. Jika m asih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus mengulang Blok
4. Ket ent uan penilaian berdasarkan perat uran akademik program sarjana Universit as Andalas t ahun 2011.
Nilai Angka Nilai M utu Angka M utu Sebutan M utu
≥ -100 A 4.00 Sangat cem erlang
≥ 0 < A- 3.50 Cemerlang
≥ < 0 B+ 3.25 Sangat baik
≥ 0 < B 3.00 Baik
≥ < 0 B- 2.75 Ham pir baik
≥ 0 < C+ 2.25 Lebih dari cukup
≥ < 0 C 2.00 Cukup
≥ 0 < C- 1.75 Ham pir cukup
≥ 0 < 0 D 1.00 Kurang
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9
DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR
M inggu Topik Kuliah Pengant ar Kode Topik Dosen Pemberi Kuliah 1 1. Ilmu Kedokt eran Olah raga KP4.3.3.1b DR.dr. Afriwardi, SpKO,M A
2. Kebijakan pembinaan olahraga Indonesia
KP4.3.3.2b DR.Syahrial Bacht iar, M .Pd
3. Gizi olahraga KP4.3.3.3b DR.dr.Delmi Sulast ri, M S, SpGK
4. Doping KP4.3.3.4b Dr.Rahmat ini, M .Kes
5. Kebugaran Jasmani KP4.3.3.5b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A
6. Pemeriksaan skrining dan kebugaran jasmani
KP4.3.3.6b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A
7. Program Lat ihan KP4.3.3.7b Prof.DR.Syafruddin, M .Pd
2 1. Fisiologi olahraga KP4.3.4.1b Prof .dr.Rahmat ina B.Herman,
PhD 2. Olahraga pada kelompok
khusus
KP4.3.4.2b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A
3. Olahraga pada berbagai penyakit
KP4.3.4.3b DR.dr.Afriw ardi, SpKO,M A
4. Trauma Olah raga KP4.3.4.4b Prof.DR.dr.M enkher manjas,
SpBO,FICS 5. Rehabilit asi cidera olah raga KP4.3.4.5b Dr.Poppy, SpRM
DAFTAR TOPIK PRAKTIKUM
M inggu Topik Praktikum Kode topik praktikum
Penanggung Jaw ab Tem pat
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10
JADW AL KEGIATAN AKADEM IK
BLOK 4.3.ELEKTIF (M INGGU 3-4) TOPIK 2B.KEDOKTERAN OLAH RAGA
TAHUN 2012
13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
14.00 – 15.00
13.00 – 14.00 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
14.00 – 15.00
1. Tutorial : Gedung Tutorial ABCD 2. Kuliah Pengantar : Ruang Aula
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 11
DAFTAR REFERENSI
1. Guyt on and Hall 2. Sherwood L
3. Afriwardi.Ilmu Kedokt eran Olahraga.2002
4. Purba A, Sanist ioro A, Sugiat o B, dkk. Pedom an kesehat an Olah Raga.2002.Jakart a:Depart em en Kesehat an RI
5. Wirapranat a M P, Tilarso H, Suharto, dkk.Olahraga pada berbagai penyakit .1993.Jakart a:Depart emen kesehat an RI
6. Buku Gizi
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12
M ODUL 1
SKENARIO 1 : PENGALAM AN DOKTER ORGA
Dokt er Orga adalah lulusan FK-Unand yang dit em pat kan di sebuah Puskesm as yang m asyarakat sekit arnya gem ar berolah raga. Pada suatu hari dokt er Orga dihubungi oleh ket ua pem uda set em pat untuk dim int a bantuan melakukan pem eriksaan kesehat an t erhadap calon pesert a pert andingan bola kaki yang akan dikirim kan ke t ingkat kecamat an. Dokt er Orga sangat senang dengan permint aan t ersebut karena dulu waktu kuliah dia sem pat m engikut i blok elekt if t ent ang kedokt eran olah raga. Ket ua pem uda juga m enanyakan apakah diperlukan pem eriksaan laborat orium dan ket ersediaan fasilit as t ersebut di Puskesmas bagi atlet yang akan m ereka kirim t ersebut
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13
M ODUL 2
SKENARIO 2 : OLAH RAGA UNTUK SEM UA
Demio, 19 t ahun m engant ar neneknya seorang penderit a DM untuk m engikut i kegiat an olah raga yang diselenggarakan oleh perkum pulan penderit a DM . Nenek Dem io sangat senang dengan kegiat an ini dan m erasa penyakit nya semakin membaik. Nenek Demio m encerit akan pada Dem io bahwa menurut dokt er, olah raga ini akan meningkat kan sensit ifit as resept or insulin pada penderit a DM .
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14
Lampiran 1 : Daftar nama pengelola
TIM PENGELOLA BLOK 4.3.ELEKTIF TOPIK KEDOKTERAN OLAH RAGA
TAHUN 2012
Koordinator Blok.4.3 : dr.Henny M ulyani, SpPA, M .Biom ed Wakil Koordinator Blok 4.3 : dr.Arina Widya M urni, SpPD,K-Psi PJ tutorial dan pleno : dr.Eka Novit a
PJ skills lab dan prakt ikum dr.Edi Saum a PJ ujian Tulis Dra.Ast erina, M S
Sub koordinat or t opik 2B :DR.dr.Afriw ardi, SpKO, AIFO
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15
Lampiran 2 : Daftar nama tutor
No Nama Tutor Kelompok Tempat
1 Prof. Dr. dr. Yanwirasti, PA(K) 1 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D )
2 dr. Djusmaini Ismail 2 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D )
3 dr. Gayatri Asman 3 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D )
4 dr. Yenita, SpPA, M. Biomed 4 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D ) 5 dr. Tofrizal, SpPA, M. Biomed 5 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D )
6 dr. Dewi Rusnita 6 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D )
7 dr. Erly, SpMK 7 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D )
8 dr. Roslaili Rasyid, M. Kes 8 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D )
9 dr. Yulistini, M. Med.Ed 9 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D )
10 dr. Sofina Rusdan, Cert.Med. Sc 10 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D )
11 dr. Ifdelia Suryadi 11 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D )
12 dr. Yuniar Lestari, M. Kes 12 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D )
13 dr. Yaswir Yasrin, AIF 13 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D )
14 Prof. dr. Rahmatina B. Herman, PhD, AIF 14 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D ) 15 Prof. dr. Fadil Oenzil, PhD, SpGK 15 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D ) 16 dr. Susila Sastri, M. Biomed 16 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D ) 17 Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK 17 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D )
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16
Lampiran 3 : Daftar nama moderator dan narasumber
DAFTAR NAM A M ODERATOR DAN NARASUM BER
DISKUSI PLENO BLOK 4.3.ELEKTIF TOPIK KEDOKTERAN OLAHRAGA TAHUN AKADEM IK 2012/ 2013
M inggu KE
HARI/ TANGGAL JAM NAM A M ODERATOR NAM A NARASUM BER
3 JUM AT 7– 12 - 2012
07.00 – 08.50 DR.dr.Afriw ardi, SpKO DR.Syahrial Bacht iar, M .Pd
DR.dr.Delmi Sulast ri, M S, SpGK Dr.Rahmat ini, M .Kes
DR.dr.Afriw ardi, SpKO 4 JUM AT
14 – 12 - 2012
07.00 – 08.50 DR.dr.Afriw ardi, SpKO Prof.dr.Rahmat ina B.Herman,
PhD
Prof.DR.dr.M enkher M anjas, SpBO, FICS
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17
Lampiran 4 :
M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)
LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/ terminologi asing (yang tidak dimengerti)
• Proses
M ahasisw a m engidentifikasi kat a-kat a yang m aknanya belum jelas dan anggot a kelompok yang lain m ungkin dapat memberikan definisinya. Semua m ahasisw a harus dibuat m erasa am an, agar mereka dapat m enyam paikan dengan jujur apa yang m ereka t idak m engert i.
• Alasan
Ist ilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi ist ilah w alaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.
• Out put t ert ulis
Kat a-kat a at au ist ilah yang t idak disepakat i pengert iannya oleh kelom pok dijadikan t ujuan pem belajaran (learning object ives)
LANGKAH 2. M enetapkan masalah
• Proses
Ini merupakan sesi t erbuka dim ana semua m ahasiswa didorong untuk berkont ribusi pendapat t ent ang m asalah. Tutor mungkin perlu m endorong semua m ahasiswa untuk berkont ribusi dengan cepat t et api dengan analisis yang luas.
• Alasan
Sangat mungkin set iap anggot a kelompok t ut orial mem punyai perspekt if yang berbeda t erhadap suatu m asalah. M em bandingkan dan m enyatukan pandangan ini akan m emperluas cakraw ala int elekt ual mereka dan menent ukan tugas berikutnya.
• Out put t ert ulis
Daft ar masalah yang akan dijelaskan
LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan
• Proses
Lanjut an sesi t erbuka, t et api sekarang semua mahasisw a m encoba m em form ulasikan, m enguji dan mem bandingkan m anfaat relat if hipot esis m ereka sebagai penjelasan m asalah at au kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotet is dan mencegah m asuk t erlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam kont eks ini:
a. Hipot esis berart i dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran t anpa asumsi kebenarannya, at aupun sebagai tit ik aw al invest igasi
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 18
• Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang m endorong penggunaan prior knowledge dan m em ori sert a m em ungkinkan m ahasisw a untuk m enguji at au menggam barkan pem aham an lain; link dapat dibentuk ant ar it em jika ada penget ahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika dit angani dengan baik oleh t utor dan kelom pok, langkah ini akan m em buat m ahasiswa belajar pada tingkat pem aham an yang lebih dalam .
• Out put t ert ulis
Daft ar hipot esis at au penjelasan
LANGKAH 4. M enyusun penjelasan menjadi solusi sementara
• Proses
M ahasisw a akan m em iliki banyak penjelasan yang berbeda. M asalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipot esis at au penjelasan yang diajukan, unt uk m elihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini mem ulai proses penent uan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan unt uk m enuliskannya t erlalu cepat .
• Alasan
Tahap ini m erupakan pem rosesan dan rest rukt urisasi penget ahuan yang ada secara akt if sert a m engident ifikasi kesenjangan pem aham an. M enuliskan t ujuan pem belajaran t erlalu cepat akan m enghalangi proses berpikir dan proses int elekt ual cepat , sehingga tujuan pembelajaran m enjadi t erlalu m elebar dan dangkal.
• Out put t ert ulis
Pengorganisasian penjelasan m asalah secara skem at is yait u m enghubungkan ide-ide baru sat u sam a lain, dengan penget ahuan yang ada dan dengan kont eks yang berbeda. Proses ini m emberikan out put visual hubungan ant ar pot ongan informasi yang berbeda dan m emfasilit asi penyimpanan inform asi dalam mem ori jangka panjang. (Perhat ian: Dalam m emori, unsur-unsur penget ahuan disusun secara skem at is dalam framew orks at au net w orks, bukan secara sem antis sepert i kam us).
LANGKAH 5. M enetapkan Tujuan Pembelajaran
• Proses
Anggot a kelompok m enyet ujui seperangkat inti tujuan pem belajaran (learning object ives) yang akan m ereka pelajari. Tutor m endorong m ahasisw a untuk fokus, tidak t erlalu lebar at au dangkal sert a dapat dicapai dalam w aktu yang t ersedia. Beberapa m ahasisw a bisa saja punya t ujuan pem belajaran yang bukan merupakan t ujuan pem belajaran kelom pok, karena kebut uhan at au kepent ingan pribadi.
• Alasan
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 19
• Out put t ert ulis
Tujuan pembelajaran adalah output ut ama dari t ut orial pert am a. Tujuan pem belajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pert anyaan at au hipot esis spesifik. M isalnya, " penggunaan grafik cant le untuk menilai pert um buhan anak" lebih baik dan lebih t epat daripada ” t opik global pert umbuhan”
LANGKAH 6. M engumpulkan informasi dan belajar mandiri
• Proses
Proses ini m encakup pencarian m at eri di buku t eks, di lit erat ur yang t erkom put erisasi, m enggunakan int ernet , melihat spesim en pat ologis, konsult asi pakar, atau apa saja yang dapat m em bantu m ahasiswa m em peroleh inform asi yang dicari. Kegiat an PBL yang t erorganisir dengan baik m eliputi buku program at au buku blok yang m emuat saran cara memperoleh at au mengont ak sum ber pem belajaran spesifik yang mungkin sulit dit em ukan at au diakses.
• Alasan
Jelas bagian pent ing dari proses belajar adalah mengumpulkan dan m em peroleh inform asi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasisw a
• Out put t ert ulis
Cat at an individual m ahasisw a.
LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri
• Proses
Berlangsung beberapa hari set elah t ut orial pertam a (langkah 1-5). M ahasisw a m em ulai dengan kem bali ke daft ar t ujuan pem belajaran m ereka. Pert am a, m ereka m engident ifikasi sumber inform asi individual, mengum pulkan inform asi dari belajar m andiri sert a saling m em bantu m em ahami dan mengident ifikasikan area yang sulit unt uk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Set elah it u, m ereka berusaha untuk m elakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari m asalah.
• Alasan
Langkah ini m ensint esis kerja kelom pok, mengkonsolidasi pem belajaran dan m engident ifikasikan area yang masih m eragukan, mungkin unt uk st udi lebih lanjut . Pem belajaran pasti tidak lengkap (incomplet e) dan t erbuka (open-ended), t api ini agak hati-hati karena m ahasiswa harus kembali ke t opik ket ika ’pem icu’ yang t epat t erjadi di m asa dat ang.
• Out put t ert ulis
Blok 4.3.Elektif Topik 2B.Kedokteran Olah Raga Tahun 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 20
Lampiran 5 :
LEM BAR PENILAIAN TUTORIAL KELOM POK …..
2. Keaktifan dan kreatifit as
0 Tidak m em ber ikan pendapat selam a diskusi t ut orial 0,5 M emberikan pendapat set elah dim int a ket ua/ t ut or
1 M emberikan pendapat pada sebagian kecil LO at au selalu menyam paikan pendapat dengan cara m embacakan buku/ cat at an/ handout/ dll
2 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO at au kadang-kadang m enyam paikan pendapat dengan cara m em bacakan buku/ catat an/ handout / dll
2,5 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO t anpa mem bacakan buku/ cat at an/ handout/ dll dan at au kreat if (m enyam paikan secara sist em at is at au m enggunakan gam bar/ skem a sehingga m udah dim engert i) 3 M enyam paikan pendapat pada set iap LO t anpa m em bacakan buku/ cat at an/ handout / dll dan kreatif
(m enyampaikan secara sist em at is at au menggunakan gam bar/ skem a sehingga m udah dim engert i)
3. Relevansi
0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO at au tidak m em berikan pendapat 1 Sebagian kecil dari pendapat yang disam paikan relevan dengan LO
2 Sebagian besar dar i pendapat yang disam paikan relevan dengan LO 3 Sem ua pendapat yang disam paikan relevan dengan LO
4. Sikap
0 M engham bat jalannya diskusi at au t idak m enghargai pendapat anggot a lain (dom inasi, mengejek at au m enyela) at au tidak m enghar gai t ut or
1 Tidak acuh at au m elakukan kegiat an yang t idak ada hubungannya dengan kegiat an t ut orial 1,5 M emberikan pendapat t anpa melalui ket ua kelompok
2 M enunjukkan sikap m enghargai pendapat dan peran anggot a lain dan t utor Padang,………..
Tutor,
Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 1
UNIVERSI T AS ANDALAS
Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id
JA DW A L KEGIA TA N KETERA M PILA N LA BORA TORIUM
(SKILLS LAB)
PBL BLOK 4.3 ( ELEKTIF ) MINGGU III - IV
TOPIK : KEDOKTERAN OLAHRAGA
TAHUN AJARAN 2012/2013
MINGGU KE -III
Hari/Tanggal : Senin, 10 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 A
Latihan
1 Kedokteran Olahraga
dr. Siti Nurhajjah, Msi.Med C.5 (Gedung A,B,C,D)
2 dr. Dewi Rusnita C.6 (Gedung A,B,C,D)
3 dr. Mailinda Mainapuri D.1 (Gedung A,B,C,D)
4 Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO D.2 (Gedung A,B,C,D)
5 dr. Husnil Kadri, M.Kes D.3 ( Gedung AB,C,D)
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 B
Latihan
6 Kedokteran Olahraga
dr. Rika Susanti, Sp.F C.5 (Gedung A,B,C,D)
7 dr. Taufik Hidayat C.6 (Gedung A,B,C,D)
8 dr. Deddy Herman, Sp.P D.1 (Gedung A,B,C,D)
9 dr. Yessy Susanty Sabri, Sp.P D.2 (Gedung A,B,C,D)
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 C
Latihan
10 Kedokteran Olahraga
dr. Russilawati C.5 (Gedung A,B,C,D)
11 dr. Fenty Anggraini C.6 (Gedung A,B,C,D)
12 dr. Dwitya Elfira D.1 (Gedung A,B,C,D)
13 dr. Wahyudi D.2 (Gedung A,B,C,D)
14 dr. Eldi Sauma D.3 ( Gedung AB,C,D)
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 D
Latihan
15 Kedokteran Olahraga
dr. Fathiya Juwita Hanum C.5 (Gedung A,B,C,D)
16 dr. Noverial, Sp.OT C.6 (Gedung A,B,C,D)
17 dr. Tuti Lestari D.1 (Gedung A,B,C,D)
18 dr. Ardian Riza, Sp.OT,
M.kes
Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 2
UNIVERSI T AS ANDALAS
Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id
JA DW A L KEGIA TA N KETERA M PILA N LA BORA TORIUM
(SKILLS LAB)
PBL BLOK 4.3 ( ELEKTIF ) MINGGU III - IV
TOPIK : KEDOKTERAN OLAHRAGA
TAHUN AJARAN 2012/2013
MINGGU KE -Iv
Hari/Tanggal : Senin, 17 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 A
Ujian
1 Kedokteran Olahraga
dr. Siti Nurhajjah, Msi.Med C.5 (Gedung A,B,C,D)
2 dr. Dewi Rusnita C.6 (Gedung A,B,C,D)
3 dr. Mailinda Mainapuri D.1 (Gedung A,B,C,D)
4 Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO D.2 (Gedung A,B,C,D)
5 dr. Husnil Kadri, M.Kes D.3 ( Gedung AB,C,D)
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 B
Ujian
6 Kedokteran Olahraga
dr. Rika Susanti, Sp.F C.5 (Gedung A,B,C,D)
7 dr. Taufik Hidayat C.6 (Gedung A,B,C,D)
8 dr. Deddy Herman, Sp.P D.1 (Gedung A,B,C,D)
9 dr. Yessy Susanty Sabri, Sp.P D.2 (Gedung A,B,C,D)
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 C
Ujian
10 Kedokteran Olahraga
dr. Russilawati C.5 (Gedung A,B,C,D)
11 dr. Fenty Anggraini C.6 (Gedung A,B,C,D)
12 dr. Dwitya Elfira D.1 (Gedung A,B,C,D)
13 dr. Wahyudi D.2 (Gedung A,B,C,D)
14 dr. Eldi Sauma D.3 ( Gedung AB,C,D)
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Desember 2012
JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT
14.00-16.00 D
Ujian
15 Kedokteran Olahraga
dr. Fathiya Juwita Hanum C.5 (Gedung A,B,C,D)
16 dr. Noverial, Sp.OT C.6 (Gedung A,B,C,D)
17 dr. Tuti Lestari D.1 (Gedung A,B,C,D)
Jadwal Skills Lab Blok 4.3 ( Elektif ) Edisi ke-1 Tahun 2012 3
UNIVERSI T AS ANDALAS
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM
BLOK 4 .3
ELEK T I F
T OPI K 2 B.K EDOK T ERAN OLAH RAGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2
PEMERIKSAAN KEBUGARAN JASMANI
Banyak definisi yang diajukan oleh para ahli tentang kebugaran jasmani, tapi yang
sering dijadikan rujukan adalah yang diajukan oleh Clarks. Menurut Clarks kebugaran
jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari dengan penuh
vitalitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai tenaga yang cukup
untuk menikmati kehidupan.
Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan dimana tubuh masih memiliki sisa tenaga
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan
kegiatan/aktifitas fisik rutin. Dengan kata lain bugar itu adalah keadaan dimana tubuh tidak
mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegiatan rutin. Kebugaran jasmani
sangat individual, artinya masing-masing orang memiliki tingkat kebugaran yang spesifik
untuk dirinya. Aktifitas fisik rutin seorang petani adalah mencangkul, bercocok tanam atau
panenan dan lain-lain. Kebugaran petani tersebut ditentukan oleh keadaan ketersediaan
tenaga setelah petani tersebut melakukan kegiatan rutinnya. Petani dikatakan bugar bila
petani tersebut masih mampu untuk melakukan kegiatan lain seperti jalan-jalan keliling desa
atau mencari kayu bakar. Tapi jika petani tadi hanya bisa melakukan aktifitas rutin dan
kemudian petani tersebut harus tidur sampai besoknya, maka petani tersebut memilki tingkat
kebugaran jasmani yang jelek.
Acuan terhadap kebugaran dilihat aktifitas yang dilakukan oleh orang yang
bersangkutan, bukan aktifitas rutin orang lain. Seorang mahasisiwa jika melakukan kegiatan
yang dilakukan oleh petani diatas, maka mahasiswa akan mendapatkan kelelahan yang
berarti, mungkin mahasiswa langsung tertidur satu hari. Mahasiswa kehabisan tenaga karena
melakukan kegiatan diluar rutinitas yang mereka lakukan. Mahasiswa belum bisa
dikategorikan tidak bugar, karena aktifitas yang dia lakukan bukanlah aktifitas rutin dia.
Dari uraian pengertian di atas jelaslah bahwa kebugaran jasmani itu sangat
tergantung kepada tingkat kemampuan fisik dalam melaksanakan pekerjaan seseorang.
Seorang buruh kasar akan membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang berbeda
dibandingkan dengan pekerja kantoran. Begitu juga, seorang atlet membutuhkan tingkat
kebugaran jasmani yang berbeda dengan orang biasa. Secara umum, kebugaran jasmani
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3
related physical fitness dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan yaitu health
related physical fitness.
Kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh :
1. Umur
Sesuai dengan perjalanan umur, maka tingkat kebugaran jasmani akan selalu meningkat
sampai usia 30 tahun. Dan setelah usia 30 tahun akan terjadi penurunan tingkat kebugaran
secara perlahan. Fluktuasi peningkatan dan penurunan tersebut berjalan secara alamiah
jika tidak dilakukan intervensi.
2. Jenis kelamin
Pria memiliki tingkat kebugaran jasmani yang melebihi kaum wanita. Perbedaan
perkembangan dan fungsi hormone diantara keduanya dianggap faktor yang paling
bertanggung jawab dalam membedakan hasil ini. Hormon androgenik yang dimiliki pria
berpengaruh terhadap perkembangan otot, sehingga disbanding otot wanita umumnya,
maka otot pria lebih kuat.
3. Keturunan
Keturunan kulit berwarna memiliki kemampuan fisik melebihi orang kulti putih.
Kemampuan olahraga marathon orang Kenya tak dapat diragukan lagi, terbukti dengan
seringnya mereka menjuarai even olahraga marathon dunia. Kemampuan yang dimilki
oleh keturunan tertentu diduga terkait dengan jumlah mitokondria yang dimilki oleh
keturunan tertentu. Orang-orang kulit berwarna dari suku bangsa Afrika ternyata sejak
lahirnya telah memilki jumlah mitokondria sel lebih banyak. Dengan memiliki jumlah
mitokondria lebih banyak menjadikan kemampuan sel untuk menyediakan energi manjadi
lebih banyak. Hal ini akan berdampak timbulnya kelalahan menjadi lebih lama.
4. Makanan
Asupan kalori dan zat gizi menentukan kestersediaan sumber energi dalam tubuh.
Kurangnya asupan kalori dan zat gizi tentu berdampak terhadap berkurangnya
kemampuan tubuh dalam melakukan aktifitas. Kontraksi otot memerlukan ATP,
persediaan ATP dalam otot terbatas, sehingga diperlukan tambahan energi untuk
mengganti atau membentuk ATP lagi. Pembentukan ATP memerlukan bahan baku dalam
bentuk karbohidrat, lemak atau protein. Karbohidrat, lemak dan protein didapat dari
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4
selalu harus terjaga dalam posisi seimbang. Kurangnya kualitas makanan yang diperoleh
dalam diet sehari-hari menentukan tingkat kebugaran seseorang.
5. Kebiasaan merokok
Merokok dapat menyebabkan gangguan pertukaran dan transportasi oksigen alam tubuh.
Bahan yang beracun pada asap rokok seperti nikotin, tar, dan lain sebagainya dapat
menempel dipermukan dalam saluran nafas. Penempelan bahan yang beracun terutama
pada muosa alveoli sangat mengganggu pertukaran gas antara alveoli dan pembuluh
darah di paru. Hambatan diatas tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan ambilan
oksigen tubuh. Terdapat bukti dalam beberapa penelitian ditemukan rerata VO2 maks
pelajar yang merokok lebih rendah dibanding yang tidak meokok.
6. Latihan
Latihan fisik yang dilakukan oleh seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat
kebugaran. Orang yang terlatih akan memiliki otot lebih kuat, lebih lentur, dan memiliki
ketahanan kardirepirasi yang baik.
Pada kesempatan ini akan kita praktikumkan adalah kebugaran jasmani yang
berkaitan dengan kesehatan, yakni :
1. Komposisi tubuh (body composition) atau persentase lemak tubuh.
2. Daya tahan jantung-paru (cardiorespiratory endurance)
3. Kekuatan otot-otot (muscular strength)
4. Daya tahan otot-otot (muscular endurance)
5. Kelentukan (flexibility)
Untuk menilai kebugaran jasmani seseorang, maka kelima komponen di atas harus dinilai.
Guna menselaraskan dengan kaidah berolahraga dan mengurangi resiko cedera olahraga,
maka urutan pemeriksaan sebaiknya dilakukan sesuai dengan urutan nomor di atas.
Persiapan percobaan
1. Orang coba hendaknya tidak melakukan kegiatan fisik yang melelahkan sebelum
praktikum ini.
2. Minimal telah 1 jam berlalu dari memakan makanan ringan dan 2 jam setelah
makanan berat
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5
4. Dianjurkan memakai pakaian (termasuk sepatu) olahraga
5. Cukup sehat untuk melakukan tes ini, menggunakan PAR-Q (Phisical Activity
Readiness-Quisioner) dengan menanyakan riwayat tentang kesiapan tubuh untuk
melakukan aktifitas.
I. KOMPOSISI TUBUH
Komposis tubuh menunjukan berapa persen tubuh seseorang terdiri dari jaringan
lemak (jaringan adiposium) dan berapa persen yang bukan lemak (lean body mass).
Komposisi lemak trubuh merupakan perbandingan masa jaringan tubuh aktif dengan yang
tidak aktif dalam keterlibatan sebagai tempat metabolisme energi. Jaringan lemak merupakan
jaringan tubuh yang tidak terlibat langsung dalam proses pembentukan energi. Sebaliknay
jaringan otot merupakan jaringan paling aktif yang terlibat dalam pembentukan energi.
Seseorang dianggap memiliki kebugaran yang lebih baik jika memiliki masa jaringan aktif
lebih banyak dari yang tidak aktif. Seseorang yang memiliki jaringan lemak lebih banyak,
maka yang bersangkutan akan memiliki kemampuan menghasilkan energi lebih sedikit
dibandingkan dengan orang yang memiliki jaringan lemak sedikit. Artinya orang yang gemuk
memiliki relatif berat badan dengan masa jaringan tidak aktif lebih banyak, sehingga akan
menambah beban jaringan aktif. Otot tentu akan berkontraksi lebih besar guna menompang
berat badan yang berlebih tersebut.
Ada bermacam metode yang dapat digunakan untuk menentukan komposisis lemak
tubuh. Metod yang palin tepat dan akurat tentulah dengan melakukan pengukuran langsung,
artinya dilakukan penguraian dan pemisahan semua jaringan lemak dan ditimbang sehingga
persentase lemak diketahui secara pasti, tentu metode ini tidak mungkin dilaksanakan.
Dikembangkan metode tidak langsung dengan memperkirakan dari pengukuran berat badan
dan tinggi badan (Body Mass Index = BMI) atau denagan mencari BD (Body Density) atau
berat jenis tubuh, sehingga persentase lemak tubuh dapat diperkirakan. Berat jenis tubuh
secara pasti dapat diketahui dengan mengukur berat badan dalam air. Cara paling mudah
untuk mengestimasi berat jenis tubuh adalah dengan melakukan pengukuran tebal lemak
dibawah kulit dengan memakai Skinfold Caliper atau dapat juga dilakukan dengan
menggunakan ronsen foto. Ada banyak protokol untuk mengukur berat jenis tubuh dengan
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6
Tujuan Percobaan
Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini komposisi
lemak tubuh, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,
Alat yang diperlukan
1. Skinfold Kalipper
2. Normogram Sloan and Weir
Cara melakukan percobaan
1. Ambil lipatan kulit di daerah supra iliaka, kira-kira 2-3 cm diatas tulang iliaka kiri
atau kanan (untuk tricep kontralateralnya)
2. Jepitkan skinfold kaliper ditempat lipatan kulit tadi
3. Hitung skala di alat. Catat sebagai X1
4. Pembacaan skala harus dilakuan cepat guna menghindari kesalahan akibat penekanan
alat.
5. Kemudian hal yang sama dilakukan didaerah trisep persis dipertengahan humerus
bagian belakang kontra lateral dengan pemeriksaan suprailiaka. Catat sebagai X2
Perhitungan
1. Tentukan Berat jenis tubuh dengan menggunakan Normogram Sloan and Weir. Hasil
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7
Nomogram Sloan & Weir
Dikiri untuk wanita dan dikanan untuk laki-laki, untuk menentukan body density dan
total lemak tubuh dari pengukuran tebal lapisan kulit.
2. Kemudian tentukan persentase lemak lemak tubuh dengan menggunakan rumus
Brozek
Persentase = [4,750 – 4,142]x 100%
BD
II. DAYA TAHAN JANTUNG-PARU
Daya tahan jantung-paru ini disebut juga daya tahan kardiovaskuler (cardiovascular
endurance). Daya tahan jantung-paru ini menunjukkan bagaimana kemampuan jantung dan
paru seseorang menghadapi beban kerja fisik. Ketahanan jantung paru dapat djadikan
pedoman langsung dalam menilai tingkat kebugaran seseorang. Kemampuan ambilan oksigen
pada saat melakukan latihan fisik, mencerminkan kemampuan metabolisme yang dimiliki
orang tersebut. Dalam menilai ketahanan jantung paru dikenal istilah VO2 maks, yang
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 8
Pengukuran VO2 max dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Secara langsung (direct).
Dimana seseorang melakukan kerja dengan menggunakan ergometer sepeda atau
treadmill dengan beban tertentu sampai kemampuan maksimalnya dan diukur berapa
oksigen yang dipakai orang itu dengan menggunakan spirometer. Ini belum bisa
dilakukan karena fasilitas untuk lni belum ada.
2. Secara tidak langsung (indirect)
Pemeriksaan secara tidak langsung dapat dilakukan di :
a. Dalam ruang laboratorium : Menggunakan protocol Astrand dengan ergometer
sepeda, menggunakan tes naik turun bangku Harvard (Harvard step up test) atau
Tes Schncider
b. Lapangan : Test Cooper, yang terdiri atas tes l2 menit dan tes 2,4 km
Yang akan dipraktikumkan adalah cara tidak langsung dengan memakai ergometer
sepeda dengan menggunakan protokol Astrand. Yang dijadikan dasar percobaan adalah
peningkatan denyut jantung (nadi) sewaktu melakukan kerja dengan peningkatan beban.
Makin kecil peningkatan denyut jantung yang terjadi, maka makin baik kemampuan
jantung-paru orang tersebut.
Tujuan Percobaan
Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini kemampuan
atau daya tahan jantung-paru, guna mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,
Alat-alat yang diperlukan
1. Ergocycle (ergometer sepeda) Monark tipe 868.
2. Polar Heart Ratc monitor untuk menghitung dan merekam denyut jantung (kalau ada).
Kalau tidak ada perhitungan dapat dilakukan secara manual dengan memakai
stopwatch.
3. Metronom, kalau tidak ada dapat dipedomani speedometer Ergocycre.
4. Tensimeter untuk mengukur tekanan darah orang coba
5. Stetoskop,
6. Jam meja untuk menentukan lama percobaan,
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9
Cara melakukan percobaan
1. Atur tinggi sadel. Sadel tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Aturlah tinggi
sadel sedemikian rupa sehingga sewaktu kaki orang coba berada pada pedal yang
dibawah, lutut dari kaki tersebut harus lurus.
2. Timbang berat badan orang coba
3. Pasang manset tensimeter pada lengan aks orang coba
4. Pasang receiver Polar Heart Rate Monitor pada pergelangan tangan yang satu lagi,
dan pasang transmitter Polar Heart Monitor di dada orang coba.
5. Kalau tidak ada Polar Heart Rate Monitor, hitung denyut nadi secara manual. Caranya
dengan menghitung denyut nadi radial selama 15 detik dan hasilnya dilaki dengan 4
untuk mendapatkan denyut nadi selama l menit.
6. Setel metronom 50 x per menit
7. Hitung dan catat nadi, dan tekanan darah sewaktu istirahat di atas sadel.
8. Minta orang coba untuk mengayuh pedal ergocycle dengan beban nol beberapa saat,
setelah itu berikan beban awal sebesar I Kp atau 300 watt untuk orang coba wanita
dan 2 Kp (600 watt) untuk orang coba pria dengan irama mengikuti irama metronom.
Kalau tidak ada metronom kayuhlah ergocycle dengan kecepatan 50 rpm (rotation per
minute) yang dapat dilihat dari speedometer pada ergocycle..
9. Catat waktu kapan orang coba mulai mengayuh dengan beban tersebut.
10.Hitung dan catat denyut nadi setiap menit dan tekanan darah setiap 3 menit.
11.Tes dilakukan selama 6 menit. Kalau setelah 6 menit denyut nadi telah mencapai
130/menit maka tes dihentikan. Kalau denyut jantung masih berada di bawah
130/menit maka tes dilanjutkan dengan menambah beban menjadi 2 Kp atau 600 watt.
Dan kalau denyut nadi dengan beban 2 Kp masih di bawah 150/menit maka beban
dapat dinaikkan lagi menjadi 3 Kp atau 900 watt.
12.Setelah tercapai denyut nadi yang diinginkan maka beban kerja dinolkan dan orang
coba tetap mendayung selama 6 menit untuk melihat proses pemulihan (recovery)
13.Kalau sewaktu melakukan kerja orang coba mengalami rasa tertekan di dada, atau
nyeri dada, atau nyeri yang menjalar ke lengan kiri dan atau ke dagu atau nafas sesak
sekali tes harus segera dihentikan.
14.Lakuksn percobaan ini pada I orang coba laki-laki dan I orang coba perempuan untuk
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10
Penilaian
Yang dijadikan parameter atau ukuran dari kemampuan jarntung-paru pada orang
coba adalah konsumsi oksigen maksimal orang tersebut (VO2 max).untuk mendapatkan VO2
max ini, nilai denyut nadi pada akhir menit ke 6 atau akhir menit ke l2 dan seterusnya
(tergantung beban kerja), dipadukan dengan tabel beban (lihat tabel l). VO2 max ini
dinyatakan dalam ml/kg berat badan/menit, dan ditentukan oleh umur, berat badan dan jenis
kelamin. oleh karena itu vo2 max yang didapat harus dikoreksi dengan faktor umur (gunakan
tabel 2) dan berat badan (oleh karena itu hasil vo2 max harus dibagi dengan berat badan
orang coba. Selanjutnya tentukan tingkat kemampuan jantung-paru orang coba dengan
menggunakan tabel3.
Contoh perhitungan
Seorang mahasiswi usia 20 tahun dengan berat badan 50 kg melakukan praktikum
kebugaran jasmani 1 dengan ergometer sepeda menggunakan protokol Astrand-Rhyming.
Beban kerja yang diberikan adalah I Kp (300 watt). Denyut nadi (Denyut jantung) setelah 6
menit adalah 140/menit. Dengan menggunakan tabel I kita dapatkan vo2 max mahasiswi
tersebut sebesar 1,8 liter/menit.Hasil yang didapat ini dikalikan dengan faktor koreksi umur
(gunakan tabel 2) yaitu 1.00, hasilnya adalah 1,8 liter/menit. untuk mendapatkan vo2 max
dalam ml/kg berat badan/menit maka hasil yang didapat tadi dikali dengan 1000 dan dibagi
dengan s bedan sbb:
VO2 max = (1,8 x 1000) : 50 = 35 ml/kg berat badan/menit.
Untuk menentukan tingkat kemampuan jantung-paru orang coba tersebut gunakan tabel 3,
dalam hal ini tingkat kemampuan jantung-paru mahasiswi tersebut termasuk kategori
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12
Tabel Tingkat Kemampuan Kardiorespirasi berdasarkan VO2 maks
Age Very Poor Poor Average Good Very Good
III. PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
Sangat mudah dipahami bahwa orang yang memiliki otot yang kuat dan dapat
bertahan lama memiliki kebugaran baik. Kekuatan dan ketahanan otot berbanding lurus
dengan tingkat kebugaran seseorang. Kekutan dan ketahanan otot dapat ditingkatkan dengan
memberikan latihan fisik yang sesuai dengan kaidah olahraga.
Pemeriksaan kekuatan otot-otot dilakukan dengan memakai dynamometer. Ada macam
macarn pemeriksaan untuk mengukur kekuatan otot, antara lain:
1. Grip strength (kekuatan genggaman tangan kiri dan kanan) Latihan ini diukur dengan
Hand Dynamometer.
2. Back strength (kekuatan otot-otot punggung). Diukur dengan menggunakan back
strength dynamometer.
Tujuan percobaan
Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini kekuatan otot,
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13
Alat yang diperlukan
1. Hand Dynamometer.
2. Back strength dynamometer
Cara melakukan percobaan
Grip Strength :
1. Pegangan dynamometer distel sesuai dergan besar genggaman orang percobaan dalam
posisi berdiri.
2. Pegangan dynamometer digenggam sekuat-kuatnya dengan tangan kanan, dengan
posisi lengan dijauhkan dari badan.
3. Ulangi sebanyak 3 kali dengan selang waktu istirahat
4. Setiap kali rnelakukan posisi jarum dynamometer harus berada pada angka nol.
5. Ambilah nilai yang tertinggi.
6. Ulangi latihan ini dengan memakai tangan kiri
Back Strength
1. Orang percobaan berdiri tegak dengan posisi agak membungkuk
2. Kedua lutut dalam posisi lurus dan kedua tangan memegang tangkai dynamometer
3. Setiap kali melakukan posisi jarum dynamometer harus berada ada angka nol.
4. Orang percobaan menarik tangkai dynamometer dengan sekuat tenaga (jangan
disentak).
5. Ulangi sebanyak 3 kali dan ambil nilai yang terbesar
IV. KETAHANAN OTOT
Mudah dipahami bahwa otot yang dapat berkontraksi lebih lama atau dengan kata lain
dapat melakukan aktifitas dalam durasi yang lebih lama tentu diinterprestasi sebagai otot
yang lebih bugar. Ketahanan otot dapat menggambarkan tingkat kemampuan
metabolismepengadaan energi sekelompok otot. Cara sederhana untuk menilai ketahanan
otot-otot adalah dengan melakukan Bent-Leg Sit Up, Pull up, atau Push up.
Tujuan Percobaan
Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini ketahanan otot,
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14
Alat yang diperlukan
1. Matras tipis
2. Stopwatch
Cara melakukan percobaan (Bent-Leg Sit Up)
1. Orang coba berbaring telentang dengan jari-jari saling kait di belakang kepala.
2. Kaki dibengkokkan dengan sendi lutut membentuk sudut 900 dan kedua telapak kaki
menyentuh lantai
3. Suruh salah seorang teman sekerja memegang kaki orang percobaan.
4. Kemudian orang percobaan disuruh duduk sehingga siku kanan menyentuh lutut kiri,
kemudian berbaring kembali dan disuruh duduk lagi sehingga siku kiri menyentuh
lutut kanan.
5. Prosedur diulang selama 1 menit,
6. Latihan ini dapat juga dilakukan dengan kedua siku menyentuh kedua lutut tanpa
mengganti-ganti siku yang menyentuh lutut.
7. Catatlah berapa kali orang percobaan dapat melakukan latihan ini selama 1 menit
8. Bandingkanlah hasil yang saudara dapat dengan persentil di bawah ini
TABEL: PROFIL KETAHANAN OTOT PRIA DAN WANITA
Jumlah Sit-Up dalam 1 Menit Persentil
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15
V. PEMERIKSAAN FLEKSIBILITAS
Istilah fleksibilitas atau dengan nama lain kelenturan, merupakan ketersediaan ruang
gerak sendi dalam memberikan toleransi terhadap usaha penggunaan maksimal dari sendi.
Fleksibilitas hampir identik dengan ruang gerak sendi yang tentu akan dipengaruhi oleh :
- Komponen-komponen sendi, yang meliputi kapsul sendi, mangkok sendi atau
jaringan sekitar sendi
- Umur : dengan bertambahnya usia maka ruang gerak sendi akan mengalami
keterbatasan, sehingga pada orang tua sendi menjadi lebih kaku.
- Jenis kelamin : secara umum wanita lebih lentur jika dibanding dengan pria. Peran
hormon estrogen dan progesteron terhadap ligamen menjadikan wanita memiliki
ruang gerak sendi lebih luas.
- Latihan : pada orang yang terlatih memiliki kelenturan lebih baik, seperti
kelenturan yang dimiliki oleh para atlet senam
Seseorang yang memiliki kelenturan yang baik berarti memiliki tingkat kebugaran yang lebih
baik.
Pengukuran fleksibilitas secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan
bangku atau dinding saja. Di laboratorium dikembangkan 3 macam tes yang secara umum
dapat menilai fleksibilitas seseorang. Yaitu:
1. Sit and Reach Test
2. Trunk Extension
3. Soulder Lift
Tujuan percobaan
Untuk menilai salah satu komponen kebugaran jasmani dalam hal ini fleksibilitas, guna
mengestimasi tingkat kebugaran jasmani seseorang,
Alat yang diperlukan
1. Bangku yang berskala
2. Mistar 100 cm
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16
Cara melakukan percobaan
1. Sit and Reach Test
a. Orang percobaan coba memakai pakaian olahraga.
b. Orang percobaan dalam posisi duduk dengan lutut diluruskan dan telapak kaki
menempel pada dindinag alat ukur
c. Julurkan lengan dan tangan sejauh mungkin dari badan sambil mendorong
petunjuk skala pengukur
d. Baca pada skala jauh jangkauan o.p tersebut
e. Ulangi sampai 3 kali dan ambil nilai yang tertinggi
2. Trunk Extension
a. Orang percobaan berbaring menelungkup
b. Suruh teman sekerja memegang bokong supaya jangan terangkat keatas
c. Kedua tangan orang percobaan diletakan dibelakang kepala
d. Angkat kepala dan bahu orang percobaan setinggi mungkin dari lantai
e. Ukur jarak dari lantai ke dagu orang percobaan
f. Catat hasil yang didapatkan
3. Soulder Lift
a. Orang percobaan berbaring dengan dagu dan kening menyentuh lantai
b. Lengan dijulurkan sejajar kedepan sambil memegang rol
c. Angkatlah rol setinggi mungkin dengan lengan tetap lurus, dagu dan kening harus
tetap menyentuh lantai
d. Ukur jarak antara lantai dengan tepi bawah rol
e. Pada ketiga prosedur di atas posisi dipertahankan selama 3 detik bandingkan hasil
Blok 4.3.Elektif Tahun 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17
TABEL: PROFIL FLEKSIBILITAS PADA PRIA DAN WANITA