• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Gross Up pada Perhitungan PPH 21 Sebagai Strategi Penghematan Pembayaran Pajak Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Gross Up pada Perhitungan PPH 21 Sebagai Strategi Penghematan Pembayaran Pajak Perusahaan (Studi Kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perpajakan sebagai salah satu bentuk kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Pajak penghasilan pasal 21 merupakan salah satu pajak yang paling sering berhubungan langsung dengan masyarakat, khususnya para pegawai.Metode Gross Up adalah metode dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang besarnya sesuai dengan Pajak penghasilan pasal 21 yang dipotong dari karyawan. Penerapan Metode Gross Up Pada Perhitungan Pph 21Sebagai Strategi Penghematan Pembayaran PajakPerusahaan (Studi Kasus Pada PT.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya beban pajak badan sebelum penerapan metode gross up dan sesudah penerapan metode gross up.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskiptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa daftar gaji dan laporan laba rugi. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya beban pajak badan sebelum penerapan metode gross up adalah sebesar Rp.382.098.656. Sedangkan besarnya beban pajak perusahaan sesudah penerapan metode gross up sebesar Rp.339.948.382. Hasil tersebut terdapat selisih sebesar Rp.42.150.274 atau dengan kata lain terjadi efisiensi beban pajak sebesar 0,12%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode gross up sangat menguntungkan badan karena memberikan efisiensi atau penghematan beban pajak yang lebih besar dibandingkan tanpa menggunakan metode gross up.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Taxation as a form of government activities related to the management of state finances, has the objective to establish and improve the welfare of its people. Income tax article 21 (PPH 21) is one of the most frequent tax deal directly with the public, especially the employees. Gross Up method is a method in which the company provides tax allowances that amount in accordance with income tax article 21 withheld from employees. Implementation Gross Up Method of Calculation On income tax article 21 savings Strategies Corporation Tax Payments (Case Study at PT.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada). This study aims to determine the amount the burden of corporate tax before the application of methods of gross-up and after application of the gross-up method.

The research method used is descriptive quantitative method. Source data used are secondary data from payroll and income statement. The results showed that the amount of the burden of corporate tax before the application of the method amounted to gross up Rp.382.098.656. While the amount of the corporate tax burden after the application of the gross-up method for Rp.339.948.382. These results there is a difference of Rp.42.150.274 or in other words the efficiency of the tax burden occurred by 0.12%. It concluded that the application of the method is very favorable gross up the body because it provides the efficiency or savings tax burden greater be compared without using the gross-up.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

2.4 Pajak Penghasilan Pasal 21 Ditanggung Pemerintah ... 24

2.5 Perencanaan Pajak ... 25

2.6 Penghitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Terutang ... 30

2.7 Rerangka Pemikiran ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2. Sejarah Badan ... 36

3.3. Struktur Organisasi ... 44

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 45

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.7 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Penerapan Metode Perhitungan Pajak pada PT.Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada ... 50

4.2 Strategi Perencanaan Pajak Dengan Metode Gross Up Dalam Penghitungan PPh Pasal 21 ... 55

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP ... 66

5.1 Kesimpulan... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 69

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 34 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.I Tarif Pajak Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi ... 23 Tabel 2.2 Tarif Pajak Untuk Wajib Pajak Badan ... 23 Tabel 4.1 Perhitungan Pajak Penghasilan Karyawan Setahun Gross Method ... 51 Tabel 4.2 Rekapitulasi Penghitungan PPh Pasal 21 Karyawan Tetap PT. Bank

Perkreditan Rakyat Gunadhana Mitrasembada 2013 ... 53 Tabel 4.3 Penghitungan Pajak penghasilan Karyawan Setahun Gross Up Method 56 Tabel 4.4 Penghitungan Pajak penghasilan Karyawan Setahun Gross Up Method

tahap 2 ... 58 Tabel 4.5 Rekapitulasi Penghitungan PPh Pasal 21 Karyawan Tetap PT. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) Gundahana Mitrasembada Menggunakan Metode Gross Up ... 60 Tabel 4.6 Perhitungan PPh Pasal 21 Pada Laporan Laba dan Rugi ... 62 Tabel 4.7 Perbandingan antara Sebelum dan Sesudah Penggunaan Metode Gross

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perincian Biaya Gaji Tahun 2013 ... 70

Lampiran B Perincian Biaya Gaji Tahun 2013 ... 71

Lampiran C SPT Tahunan PPh Pasal 21 ... 74

Lampiran D Rekapitulasi Gaji Seluruh Karyawan Gross Method ... 79

Lampiran E Rekapitulasi Gaji Seluruh Karyawan Gross Up Method ... 81

Lampiran F Laporan Laba Rugi Gross Method dan Gross Up Method ... 83

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan banyak

pembangunan yang sedang dilakukan. Pembangunan membutuhkan dana yang

berpengaruh langsung dan dana ini didapatkan dari rekening negara berupa pajak.

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak pembangunan

suatu negara tidak dapat dilaksanakan. Perpajakan sebagai salah satu bentuk

kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara,

mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan untuk

rakyatnya.

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat

dilakukan sesuai dengan peraturan penetapan dan ketatapan pajak yang jelas.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang

langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum

yang bermanfaat bagi masyarakat luas (Soemitro dalam Mardiasmo, 2009:1).

Diantara pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya

yaitu Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh). Pajak penghasilan pasal 21

merupakan salah satu pajak yang paling sering berhubungan langsung dengan

(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain

dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau

jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi.

Terdapat berbagai metode penelitian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yaitu :

a. Gross Method merupakan metode pemotongan pajak dimana karyawan

menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya,

b. Net Method merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan

menanggung pajak karyawannya, dan

c. Gross Up Method merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan

memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak

yang akan dipotong dari karyawan.

Metode Gross Up adalah metode dimana perusahaan memberikan tunjangan

pajak yang besarnya sesuai dengan Pajak penghasilan pasal 21 yang dipotong dari

karyawan. Dengan metode ini pegawai akan mendapatkan Take Home Pay yang

lebih besar karena gaji yang diperoleh masih ditambah dengan tunjangan pajak.

pegawai juga tidak harus membayar Pajak peghasilan pasal 21 yang terutang

karena jumlah tunjangan pajak yang diperoleh besarnya sama dengan Pajak

penghasilan pasal 21 terutang. Bagi perusahaan, pemberian tunjangan ini akan

menghindarkan perusahaan dari koreksi fiskal positif. Karena tunjangan yang

diberikan dalam bentuk uang merupakan salah satu biaya yang boleh dikurangkan

untuk mengetahui penghasilan netto perusahaan. Dengan begitu penghasilan kena

pajak perusahaan akan lebih kecil dan akan mengakibatkan pajak yang harus

(10)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

Upaya perusahaan untuk membayar pajak penghasilan dengan jumlah yang

lebih kecil, perusahaan dapat membuat suatu perencanaan pajak. Perencanaan

pajak merupakan cara legal yang dapat dilakukan untuk menekan jumlah pajak

yang akan dibayarkan agar sekecil mungkin dengan memanfaatkan Undang –

Undang Perpajakan yang berlaku. Perencanaan pajak merupakan langkah awal

dalam manajemen pajak. Definisi manajemen pajak adalah sarana untuk

memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar

dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang

diharapkan. Dalam perencanaan pajak akan dilakukan pengumpulan data terkait

dalam perhitungan pajak terhadap peraturan perpajakan yang berlaku agar

nantinya diperoleh jenis tindakan penghematan pajak yang seharusnya dilakukan

(Suandy, 2006:7) dalam bukunya Perencanaan Pajak.

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada merupakan

salah satu Bank (PERSERO) yang termasuk dalam wajib pajak badan yang

memiliki kewajiban untuk membayar pajak baik untuk pegawai atau badan. PT.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada merupakan bank yang

bergerak dibidang perkreditan untuk masyarakat. PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Gunadhana Mitrasembada menggunakan Gross Method dalam

pembayaran Pajak penghasilan pasal 21 untuk karyawannya. Dengan metode ini

PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembadadimana karyawan

diberikan tunjangan pajak (dinaikan gajinya) sebesar pajak yang akan

dibayarkannya sehingga pajak yang harus dibayarkan ditanggung sendiri. Karena

(11)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

mengurangi bebanpajak tersebut maka diperlukan perencanaan pajak yang sesuai

dengan Undang – Undang yang berlaku. Berdasarkan pola pemikiran diatas

penerapan perencanaan pajak pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Gunadhana Mitrasembada akan dibahas dalam skripsi “Penerapan Metode Gross

Up Pada Perhitungan Pajak Penghasilan PPh 21 Sebagai Strategi Penghematan

Pembayaran Pajak Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Gunadhana Mitrasembada)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode Gross Up dalam menghitung PPh pasal 21

karyawan tahun 2013 pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Gunadhana Mitrasembada sebagai strategi penghematan pembayaran

pajak perusahaan?

2. Bagaimana perbandingan jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan

antara metode yang saat ini digunakan perusahaan dengan metode Gross

Up?

1.3Tujuan Penelitian

Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data

(12)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1. Penerapan metode Gross Up dalam perhitungan PPh pasal 21 karyawan

tahun 2013 pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana

Mitrasembada dapat dijadikan sebagai strategi penghematan pembayaran

pajak perusahaan.

2. Jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan antara metode yang saat ini

digunakan perusahaan dengan metode Gross Up.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :

a. Kegunaan Teoritis

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menunjang ilmu

pengetahuan di bidang ilmu ekonomi akuntansi khususnya perpajakan dan

memberikan sumbangan pemikiran guna mendukung pengembangan teori

yang sudah ada, khususnya mengenai metode Gross Up pada perhitungan

PPh 21.

b. Kegunaan Praktis 1. Bagi Peneliti

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui sejauh mana

teori tentang perencanaan perpajakan mampu mengatasi permasalahan

yang terjadi dalam suatu perusahaan, peneliti juga dapat menambah

wawasan pengetahuan serta kemampan berfikir dalam bidang perpajakan

(13)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

pemahaman pemikiran kepada perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Gunadhana Mitrasembadadalam merencanakan dan

mengendalikan besarnya pajak yang akan dibayar dan dapat membantu

pihak manajemen dalam mengambil keputusan maupun kebijakan yang

tepat bagi perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat berguna sebagai bahan

referensi yang bermanfaat dan dapat meberikan dasar – dasar pemikiran

(14)

66 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa dengan penerapan metode gross up dalam perhitungan

PPh 21 karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana

Mitrasembada dapat dijadikan sebagai strategi penghematan pembayaran

pajak perusahaankarena memberikan efisiensi atau penghematan beban

pajak yang lebih besar dibandingkan tanpa menggunakan metode gross up.

2. Besarnya beban pajak PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana

Mitrasembada sebelum penerapan metode gross up adalah sebesar Rp.

382.098.656. Sedangkan besarnya beban pajak setelah metode gross up

adalah sebesar Rp. 339.948.382. Sehingga terdapat selisih

sebesarRp.42.150.274 atau dengan kata lain terjadi efisiensi beban pajak

(15)

Bab V Penutup 67

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi badan dan dapat menjadi pertimbangan danmasukan bagi peneliti

yang akan datang, antara lain :

Badan sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan metode gross

up dalam penghitungan PPh Pasal 21. Dengan metode gross up akan

menguntungkan kedua belah pihak yaitu badan dan karyawan. Bagi badan PPh

pasal 21 dapat dijadikan sebagai biaya pengurangan sehingga beban pajak yang

terutang menjadi lebih kecil. Dari sisi komersial mungkin akan terlihat

memberatkan badan karena bertambahnya tunjangan pajak yang akan diberikan

badan sehingga akan tercipta penghematan beban pajak yang lebih besar. Bagi

karyawan, dengan penggunaan metode gross up karyawan tidak perlu

menanggung PPh pasal 21 dan menerima penghasilannya tanpa dipotong pajak

(16)

PENERAPAN METODE GROSS UP PADA PERHITUNGAN

PPH 21SEBAGAISTRATEGI PENGHEMATAN

PEMBAYARAN PAJAKPERUSAHAAN

(Studi Kasus pada PT.Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) Gunadhana

Mitrasembada)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

FRIZKA PUTRI AZLIANI

1151268

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penyusunan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Program studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Menyelesaikan tugas akhir ini bukanlah suatu hal yang mudah. Terdapat banyak halangan, banyak tantangan yang harus penulis hadapi karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman. Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Soddin Mangunsong., M.S., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak,. CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Debbianita, S.E., M.Ak. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

5. Pihak PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Gunadhana Mitrasembada sebagai tempat penulis melaksanakan penelitian dan membantu penulis dalam memperoleh data yang penulis perlukan.

6. Kedua Orang Tua Papi (A Aziz Jauhari) dan Mami (Eli Herliana), Ayah (Ruli Cahyadi), Nin, dan adik saya Anindia yang telah memberikan bantuan material, semangat yang luar biasa dan meyakinkan penulis bahwa penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini serta doa yang tak henti-hentinya sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak serta berkenan membalas atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dan semua pihak yang membacanya.

Bandung, Mei 2016 Penulis

(18)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Indriantoro, Nur dan Supomo dan Bambang. (2009). Metodologi Penelitian

Bisnis, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Lumbantoruan, S. (1996). Akuntansi Pajak, Edisi Revisi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.

Mangoting, Yenni. (1999). Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Mei. Volume 1. No 1.

Mardiasmo. (2009). Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor: Per-31/PJ.2012. Pedoman Teknis Tata

Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pajak 21 dan/ atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.

Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia No.162/PMK.0.11.2012.

Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Resmi, Siti. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Pohan, Chairil Anwar. (2013). Optimizing Corporate Tax Management: Kajian

Perpajakan dan Tax Planning Terkini. Jakarta: Bumi Aksara

Suandy, Erly. (2009). Perencanaan Pajak. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Waluyo. (2000). Pepajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ..............................................................................
Tabel 2.I Tarif Pajak Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi ..........................................

Referensi

Dokumen terkait

demikian Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara faktor umur beton menggunakan semen Holcim jenis PCC

Keuntungan berikutnya ialah dengan air yang telah dalam keadaan panas masuk ke dalam drum ketel tersebut, untuk menguapkannya di dalam tungku hanya sedikit saja dibutuhkan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis memfokuskan penelti an dengan judul “ Perbandingan Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran STHL ( Student Team

Pendidikan perkoperasian merupakan salah satu bentuk program koperasi dimana pendidikan bagi anggota merupakan kewajiban bagi koperasi yang sudah disebutkan dalam

Karena nilai koefisien parameter bernilai negatif, dan nilai signifikansi di bawah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel moderasi Ukuran Perusahaan mampu

Perang Dingin merujuk kepada hubungan Amerika Syarikat (Blok Kapitalis) dengan kesatuan Soviet atau Rusia (Blok Komunis) selepas Perang Dunia kedua..

Peneliti mencoba mengkaitkan fenomena pria biseksual ini dengan menggunakan pendekatan fenomenologi yang mana untuk mengetahui motif mereka sehingga menjadi seorang

This research aims at finding some empirical facts about what types of assessments are used by the English teachers in assessing English Language, how is the