• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Deskriptif pada Atlet Usia Dini KU V di Perkumpulan Renang Gemilang Prima)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Satu Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

R. Andri Rahadian

0802655

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: contoh makalah tentang renang gaya bebas

(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan

dan Gerakan Tungkai terhadap Hasil Renang gaya Bebas dan Gaya Dada” adalah sepenuhnya

karya saya sendiri tidak ada di dalamnya yang termasuk kriteria plagiat dari karya orang lain

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Bandung, Januari 2013

Yang Membuat Pernyataan;

(3)

NAMA NIM

: :

R. ANDRI RAHADIAN 0802655

JUDUL : KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd. NIP. 195801171989031001

Pembimbing II

Ira Purnamasari, M.Pd. NIP.198107072008122002

Mengetahui; Ketua

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)

ABSTRAK

KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA

Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana,M.Pd. 2. Ira Purnamasari,M.Pd.

R. Andri Rahadian*

Masalah yang penulis ajukan adalah: 1.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 2.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 3.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 4.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 5.) Berapa besar perberbedaan antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang gaya bebas dan gaya dada?

Hipotesis yang penulis ajukan adalah: 1.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 2.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya dada. 3.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 4.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 5.) Terdapat perbedaan kontribusi antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap renang gaya bebas dan gaya dada.

Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kontribusi teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada bahwa: 1.) Teknik kayuhan lengan gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.67%. 2.) Gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.16%. 3.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 98.72%. 4.) Teknik kayuhan lengan gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 16.41%. 5.) Gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 57.51%. 6.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang tidak positif sebesar 57.80%.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR GAMBAR………. viii

DAFTAR TABEL………. x

DAFTAR BAGAN……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang………. 1

B. Rumusan Masalah………... 7

C. Tujuan Penelitian……… 8

D. Manfaat penelitian……….. 8

E. Batasan Penelitian ……….. 9

F. Batasan Istilah ………..……….... 9

BAB II TINJAUAN TEORETIS……… 12

A. Renang………. 12

B. Teknik Dalam Olahraga………. 13

C. Aspek-aspek Latihan……… 14

1. Latihan Fisik……… 15

2. Latihan Teknik……….. 16

3. Latihan Taktik……… 17

4. Latihan Mental……….. 18

D. Prinsip Tahanan (Resistance)…….………. 18

E. Prinsip Daya Dorong (Propulsion)……….. 21

(6)

1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 23

2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 24

3. Gerakan Lengan……….. 25

4. Pernafasan (Breathing)……….... 31

5. Koordinasi Gerakan Gaya Bebas………. 32

G. Analisis Gerakan Gaya Dada (Breaststroke)……….……….. 33

1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 34

2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 34

3. Gerakan Lengan……….. 38

4. Pernafasan (Breathing)……….... 41

5. Koordinasi Gerakan Gaya Dada………. 42

H. Analisis Hambatan dalam Renang Gaya Bebas & gaya Dada….….. 43

I. Anggapan Dasar……… 46

J. Hipotesis……….. 48

BAB III PROSEDUR PENELITIAN………... 49

A. Metode Penelitian………... 49

B. Desain Penelitian……… 50

C. Populasi dan Sampel……….. 51

D. Instrument Penelitian………. 52

E. Tempat dan Waktu Penelitian……… 53

F. Teknik dan Analisis Data………...………. 54

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA………. 60

A. Hasil Pengolahan data&analisis data………. 60

B. Diskusi Penemuan ………. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 75

A. Kesimpulan………. 75

B. Saran……… 76

(7)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Secara sederhana renang dapat diartikan „mengapung di air‟. Namun

demikian masih banyak pengertian lain yang intinya hampir sama, beberapa

diantaranya dikatakan dalam Meriam Webster’s Collegiate Dictionary

“menggerakan diri sendiri di air dengan cara alami”, sementara itu dalam Funk

and Wagenlls New Enslikopedia dikemukakan bahwa: “Renang merupakan

sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri atau gerakan diri sendiri dengan

menggunakan tangan dan kaki di dalam dan dipermukaan air atau kolam renang,

umumnya dipraktekan sebagai olahraga atau rekreasi”.

Sejalan dengan perkembangannya olahraga renang terus berkembang

dengan berbagai gaya. Seperti yang tercantum dalam peraturan induk organisasi

aquatik internasional Federation Internationale de Natation (FINA) yaitu

terdapat empat gaya yang diperlombakan dalam cabang olahraga renang, yaitu

Gaya Bebas, Gaya Gada, Gaya Punggung dan Gaya Kupu-kupu.

Empat gaya yang dikemukakan di atas tentunya perlu ditunjang oleh

beberapa aspek yang harus dilatih sebagai faktor pendukung tercapainya prestasi

olahraga. Berkaitan dengan hal tersebut Harsono (1988: 100) menyatakan bahwa

“Untuk mencapai prestasi maksimal harus ada empat aspek yang harus di

perhatikan dan di latih oleh atlet yaitu (a) latihan fisik (b) latihan teknik (c) latihan

(8)

R. Andri Rahadian,2013

Faktor-faktor pendukung yang menentukan prestasi atlet tersebut, harus

dimanfaatkan seefektif mungkin dan diusahakan agar terus ditingkatkan.

Berbicara mengenai masalah olahraga prestasi tentunya olahraga renang pun

termasuk kedalamnya, sebagai olahraga yang termasuk kedalam cabang olahraga

wajib di setiap Multi Event, banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan

dalam mendukung prestasinya. Prestasi tidak hanya dilihat dari bagaimana kita

meraih medali atau memenangkan suatu pertandingan tetapi masih ada hal yang

paling penting dari pada itu, yaitu proses pembibitan dan pelatihan dari cabang

olahraga tersebut, karena dengan pembibitan dan pelatihan yang baik pasti kita

akan mendapatkan hasil yang baik pula.

Dalam proses latihan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi,

dan suatu prestasi itu tidak dapat dihasilkan secara instan atau semudah

membalikan telapak tangan, karena banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui di

dalamnya. Untuk mencapai suatu prestasi yang gemilang paling tidak seorang

atltet harus mebutuhkan waktu selama 12 tahun, tentunya kurun waktu tersebut

tidak sebentar karena latihan itu harus diberikan secara sistematis. Di kemukakan

oleh Bill Sweetenham yang dikutip oleh Dick Hanula (2008: 43) dan di alih

bahasakan oleh Margarita Nining menyatakan bahwa :

Pertama kali yang harus anda ajarkan dalam melatih yaitu “Dasar -dasar yang harus dipelajari sebelum dilaksanakan, berlatihlah dengan dasar-dasar renang, kemudian berlatih untuk latihan, lalu berlatih untuk kompetisi dan akhirnya berlatih untuk menang.

Sistem pembinaan olahraga khususnya system olahraga nasional harus

memperhatikan faktor-faktor seperti yang dikemukakan di atas dan

(9)

terutama bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan

dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya secara

umum, sebagai dasar untuk bekal pembinanan olahraga di masa selanjutnya.

Olahraga renang sebagai cabang olahraga individu yang menuntut

kemampuan keterampilan teknik yang baik untuk dapat menghasilkan gaya

dorongan yang jauh ke depan dan mengurangi hambatan di dalam air, dengan

demikian seorang perenang harus memiliki keterampilan teknik yang sempurna

untuk dapat menampilkan mutu yang baik pada cabang olahraga tersebut.

Dalam pengertiannya teknik adalah gerakan-gerakan yang diperlukan

untuk mampu melakukan cabang olahraga yang ditekuni oleh atlet. Sudrajat

(1991) yang dikutip Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa : „Teknik dasar

merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat

berprestasi tinggi‟. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa (1997) dan

Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa: „Teknik dasar ialah semua gerakan

yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain

dengan baik atau terlatih secara terarah‟.

Berdasar pada dua pendapat di atas maka teknik ialah pola-pola gerak

dasar yang menjadi ciri dasar dalam suatu olahraga, dan perlu dilatih, seperti yang

diungkapkan oleh Harsono (1998: 100) bahwa : “Latihan teknik tujuannya adalah

untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan”. Begitu juga Santosa

(2007: 321) menjelaskan bahwa tujuan dari latihan teknik yaitu : “Untuk

melakukan gerakan-gerakan keterampilan cabang olahraga dari gerak

(10)

R. Andri Rahadian,2013

gerak tipu yang menjadi ciri cabang olahraga tersebut”. Latihan teknik merupakan

proses pembelajaran atau berlatih yang secara khusus ditujukan untuk dapat

menampilkan mutu yang tinggi cabang olahraga itu.

Dalam olahraga renang sendiri kita mengenal beberapa teknik yang harus

dikuasai agar menghasilkan suatu renangan yang baik dan benar, diantaranya

yaitu teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai. Kayuhan lengan dalam renang

adalah sebagai sumber utama dalam menghasilkan gaya dorongan, ibarat sebuah

perahu tangan kita adalah sebagai dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke

belakang tubuh kitapun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan lengan

sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan sewaktu berenang. Sedangkan

gerakan tungkai memiliki fungsi utama sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk

menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan stream line, sehingga tahanan air

menjadi lebih kecil. Dalam hal ini Counsilman (1969) yang di kutip oleh Mumara

(2008: 3) menjelaskan bahwa:

at any given time a swimmer’s forward speed is the result of two

force. One force is tending to hold him back. This is resistance (or drag), caused by the water he has to push out his way a pull along with him. The force which pushes him forward is called propulsion,and created by his arms and leags.

Secara garis besarnya pendapat tersebut menerangkan bahwa laju

kecepatan renang merupakan hasil dua gaya. Satu gaya yang menahannya,

dinamakan resistance (drag), disebabkan oleh pemindahan air selama dia

melakukan tarikan pada saat berenang, dan gaya yang medorongnya maju

dinamakan propulsion (dorongan), dan ini dihasilkan dari teknik gerakan lengan

(11)

Hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang perenang adalah

bagaimana mengurangi gaya gesekan dan hambatan di dalam air, karena

hambatan di dalam air menyebabkan seseorang mengeluarkan tenaga lima kali

lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan dengan berlari. Seperti yang

diungkapkan oleh Yuhanes (2007:1) “…energi perenang, menyebabkan orang

mengeluarkan tenaga lima kali lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan

untuk berlari”. Pertarungan tingkat dunia untuk memecahkan rekor berenang lebih

dititik beratkan kepada pertarungan bagaimana mengatasi hambatan di dalam air

tersebut. Tentunya untuk dapat mengatasi atau mengurangi hambatan di dalam air,

harus diperhatikan bagaimana melakukan keterampilan teknik berenang yang baik

dan benar, sehingga menghasilkan gaya dorongan ke depan yang cepat dan

mengefesiensikan tenaga yang dikeluarkan.

Di dalam kejuaraan nasional maupun daerah terdapat pembagian

kelompok umur. Seperti halnya Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten

se-Jawa Barat tahun 2012 yang diselenggarakan di Bandung bulan April lalu, ada

ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk putra dan putri, dihitung per 1

Januari 2012.

1. Senior : (18 Thn dan di atasnya), lahir sebelum 1 januari 1994.

2. KU. I : Umur 15-17 tahun lahir 02-01-1994 s/d 01 – 01 – 1997.

3. KU. II : Umur 13-14 tahun lahir 02-01-1997 s/d 01-01-1999.

4. KU.III : Umur 11-12 tahun lahir 02-01-1999 s/d 01-01-2001.

(12)

R. Andri Rahadian,2013

6. KU. V : Umur 9 tahun dan di bawahnya lahir 02 Januari 2003 dan

sesudahnya.

Melihat kenyataan pada saat ini adakalanya beberapa pelatih, terutama

yang tidak berlatar belakang pendidikan olahraga dan tidak memahami mengenai

ilmu kepelatihan, dalam menjalankan tugasnya mangabaikan beberapa prinsip

latihan, penekanan pada latihan tanpa mempertimbangkan masalah proses menjadi

salah satu penyebab beberapa pelatih mengabaikan pentingnya membekali anak

dengan keterampilan teknik atau kemampuan gerak dasar yang benar. Hal tersebut

sebagai dampak expectaxy yang memaksakan anak untuk meraih prestasi yang

terlalu dini. Umumnya para pelatih khususnya dalam pelatihan usia dini lebih

menekankan kepada aspek peningkatan kondisi fisiknya saja, dan jarang

menekankan kepada aspek lainnya terutama masalah aspek teknik dan mental.

Atas dasar tersebut di atas maka penulis berkeinginan untuk meneliti

seberapa besarnya kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik gerakan tungkai

terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada.

Menurut Matjan (2010: 122) bahwa : “ …Jenis olahraga renang, usia 5 – 8

adalah tahap persiapan, usia 9 – 14 adalah tahap pembangunan, mulai 15 tahun

adalah tahap spesialisasi ”.

Penulis mengambil sampel KU V karena mengacu pada pendapat yang

dikemukakan oleh Matjan, pada usia KU V (usia 5 - 8) termasuk tahap persiapan.

Kemudian penulis menunjuk perkumpulan renang Gemilang Prima sebagai

tempat dimana diadakannya penelitian ini. Penulis berasumsi bahwa Perkumpulan

(13)

Jawa Barat yang memiliki andil di dalam olahraga renang itu sendiri baik di Jawa

Barat umumnya dan di Kabupaten Bandung khususnya. Namun demikian sampai

saat ini belum memiliki kontribusi yang positif terhadap perkembangan prestasi

olahraga renang di Kabupaten Bandung.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka munculah suatu

permasalahan dari peneliti, sehingga masalah penelitiannya yaitu :

1. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya

bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang

Gemilang Prima ?

2. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya

dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang

Prima ?

3. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya

bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang

Gemilang Prima ?

4. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya

dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang

Prima ?

5. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara

bersama-sama terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini

(14)

R. Andri Rahadian,2013

6. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara

bersama-sama terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini

(KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

secara teoretis berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui makna

dan manfaat dari pola latihan teknik yang baik dalam mendukung performa atlet .

Sementara tujuan khusus penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan pada renang

gaya bebas dan gaya dada.

2. Untuk mengetahui kontribusi gerakan tungkai pada renang gaya

bebas dan gaya dada.

3. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik

gerakan tungkai secara bersama-sama terhadap hasil renang gaya

bebas dan gaya dada.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan

yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara Teoretis

a. Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga

mengenai pentingnya pelatihan teknik yang baik khususnya

(15)

b. Memberikan bahan informasi bagi para pelatih dalam

menjalankan tugasnya untuk lebih memperhatikan

prinsip-prinsip dan aspek-aspek latihan.

2. Secara Praktik

Dapat dijadikan pedoman/ acuan bagi para pelatih atau pembina

dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya

atle-atlet usia dini (pemula).

E. BATASAN PENELITIAN

Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan

dalam penelitian ini, yakni:

1. Yang menjadi dimensi penelitian guna membatasi penelitian ini adalah

fokus pada analisis kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang

gaya bebas dan gaya dada

2. Kemampuan yang akan diuji adalah indeks teknik, terhadap teknik

kayuhan lengan dan gerakan tungkai serta pengaruhnya terhadap hasil

renangan gaya bebas dan gaya dada.

3. Sampel penelitian ini adalah atlet renang usia dini (KU V) yang

tergabung dalam perkumpulan renang Gemilang Prima.

F. BATASAN ISTILAH

Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran terhadap istilah dalam

(16)

R. Andri Rahadian,2013

1. Latihan atau Training, adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih

atau bekerja, yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari

menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. (Harsono, 1988:

101).

2. Renang merupakan „ sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri

atau gerakan diri sendiri dengan menggunakan tangan dan kaki di

dalam dan di permukaan air atau kolam renang, umumnya dipraktekan

sebagai olah raga atau rekreasi‟. (Funk and Wagenlls New

Enslikopedia: 1).

3. Latihan fisik (physical training), latihan fisik merupakan bagian yang

terpenting untuk semua cabang olahraga. (Satriya, et all. 2007: 51).

Komponen-komponen latihan fisik yang perlu diperhatikan dan

dikembangkan yaitu daya than kadio vascular, daya tahan kekuatan,

kekuatan otot (strength, kelentukan (flexibility), kecepatan, stamina,

kelincahan dan power. (Harsono, 1988: 100)

4. Latihan teknik (technical training), adalah latihan untuk mempermahir

teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan

cabang olahraga yang dilakukan. (Harsono, 1988: 100)

5. Latihan taktik (tactical Training), latihan taktik adalah untuk

menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet.

(Harsono, 1988: 100)

(17)

7. Latihan mental (Psychological Training), adalah guna untuk

mempertinggi sfesiensi mental atlet, terutama apabila atlet berada

dalam suatu situasi streesyang kompleks. (Harsono, 1988: 101)

8. Stream line, suatu gerakan atau aliran yang bebas pada permukaan

tubuh yang mampu menghasilkan aliran yang tidak terputus dalam

(18)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan

memberikan petunjuk bagaimana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan

data guna memecahkan suatu masalah, melalui cara-cara tertentu yang sesuai

dengan prosedur penelitian. Sugiyono (2011: 2) mengemukakan “Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan demikian penggunaan metode penelitian

bergantung kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. Dari

pertanyaan penelitian dapat diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa

gambaran peristiwa yang terjadi pada saat pengukuran dan pengumpulan data.

Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriprif. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh

Nazir (2005: 54) bahwa : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan

fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Pelaksanaan

metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan

(19)

Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment,

akan tetapi mengungkap dan menggambarkan fakta berdasarkan kondisi yang ada

pada saat ini. Melalui metode deskriptif akan disimpulkan sejumlah data dari hasil

pengukuran kontribusi teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai terhadap

terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada, untuk kemudian diolah dan

diambil kesimpulan tentang kontribusi kedua variabel tersebut terhadap variabel

satunya yaitu hasil renang gaya bebas dan gaya dada.

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian biasanya menggunakan desain penelitian.

Penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta

pokok masalah yang ingin diungkapkan, dan dengan desain penelitian

yang baik, maka pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi

eksperimental dapat dilakukan secara seksama, ketat, dan tertib. Atas dasar

hal tersebut, maka penulis menggunakan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan : X1

= Gerakan Lengan

X2 = Gerakan Tungkai Y1 = Renang Gaya Bebas

Y2 = Renang Gaya Dada.

X

1

X

2

(20)

C. Populasi Dan Sampel

Mengenai populasi oleh Sugiyono (2011: 80), dijelaskan sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah atlet renang Perkumpulan Renang Gemilang Prima yang

termasuk kedalam Kelompok Umur V (KU V) sebanyak 10 orang. Mengenai

jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011:

81) menjelaskan : “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penentuan jumlah sampel di sini dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2011: 85) adalah:

“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel yang diambil

adalah atlet yang termasuk ke dalam kelompok umur V (KU V) yang berjumlah

10 orang, karena total sampling dalam perkumpulan renang Gemilang Prima yang

termasuk kedalam kategori KU V hanya terdapat 10 orang. Menurut peraturan

PRSI Jawa Barat dalam Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat

tahun 2012 bulan April yang lalu, ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk

putra dan putri, dihitung per 1 Januari 2012 yang termasuk KU V adalah umur 9

(21)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian.

Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin

diukur. Untuk melaksanakan proses dan pengumpulan data pada penelitian ini,

maka instrument yang akan digunakan berupa tes indeks teknik, kemudian penulis

mengukur dengan stopwatch untuk melihat hasil renang gaya bebas dan gaya

dada. Tes akan dilaksanakan seperti berikut:

1. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik

gerakan lengan dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik

gerakan tungkai saja.

2. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik

gerakan tungkai dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik

gerakan lengan saja.

3. Melaksanakan tes renang gaya bebas dengan menggunakan teknik

renang gaya bebas secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik

gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya bebas.

4. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan

lengan dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan

tungkai saja.

5. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan

tungkai dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan

(22)

6. Melaksanakan tes renang gaya dada dengan menggunakan teknik

renang gaya dada secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik

gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya dada.

E.Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada hari kamis tanggal 2 juli

2012, tempat kolam renang Hadiana Banjaran Kabupaten Bandung, dengan

sampel sebanyak 10 orang.

Alat alat pengetesan terdiri dari:

1. Tes analisis teknik kayuhan lengan:

a. Pull bouy

b. Peluit

c. Formulir dan alat tulis

2. Tes analisis teknik gerakan tungkai:

a. Papan luncur

b. Peluit

c. Formulir dan alat tulis

3. Tes hasil renangan gaya bebas dan gaya dada:

a. Stopwatch

b. Peluit

(23)

Penelusuran beragam data empiric dan teoritik sebagai landasan kerangka berfikir

berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literature) Perumusan hipotesis dengan mengacu

pada kerangka berfikir dan kajian empiric serta teoretik

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan; sampel, instrument, desain, dan procedure penelitian (method; subjek,

instrument, design & procedure)

Analisis dan Interpretasi data (Data Analiysis)

Penarikan Kesimpulan, implikasi saran berdasarkan hasil penelitian Penelusuran npermasalahan real

dilapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and

definition of aproblem)

Adapun langkah-langkah pengambilan data sebagai berikut :

Bagan3.1. Langkah-langkah Pengambilan Data

Diadaptasi dari sumber; LR Gay, Educational Research; Competencies for Analysis and Application; New Jersey; Prentice Hall Inc. 1996, pp.91-98)

F. Teknik dan Analisis Data

Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data

mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data

yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu

(24)

dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”

karangan Nurhasan (2008).

Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui

hubungan dari variabel bebas yaitu (teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai).

Terhadap variabel terikat yaitu (hasil renang gaya bebas dan gaya dada).

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata.

Untuk menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel,

digunakan rumus:

2. Menghitung simpangan baku, menurut Nurhasan dkk (2008: 38) sebagai

(25)

3. Mencari Z-skor, tujuannya untuk menggunakan persamaan dari berbagai

4. Uji normalitas data dari setiap tes dengan menggunakan uji kenormalan

Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2008:

118-119) adalah seperti dibawah ini:.

a. Pengamatan X1 , X2,…, Xn dijadikan bilangan baku Z1 , Z2,…,

Zn dengan menggunakan rumus:

S X Xi Zi 

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku

dari sampel)

b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal

(26)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2… ,Zn < Z . Jika proporsi ini i

e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak

tersebut. Tentukan harga terbesar atau Lo. Kriteria Uji Normalitas

Liliefors, adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis diterima apabila Lo < L, Kesimpulannya populasi

distribusi normal.

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > L, Kesimpulannya populasi

distribusi tidak normal.

5. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus :

terkecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika

dan tolak jika,

6. Menghitung koefisien korelasi. Menurut Nurhasan dkk (2008: 55)

(27)

2

7. Menguji signifikansi koefisien korelasi. Perhitungan ini dilakukan

untuk menerima atau menolak hipotesis. Menurut Nurhasan dkk (2008:

163) rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

t = nilai hitung yang dicari. r = koefisien korelasi variabel. n = banyaknya sampel.

8. Menguji korelasi ganda (multiple), prosedur yang digunakan menurut

nurhasan dkk (2008: 68) dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

9. Menguji keberartian korelasi berganda, rumus yang digunakan menurut

Nurhasan dkk (2008: 166) adalah sebagai berikut:

(28)

Keterangan:

F = F hitung yang dicari.

R = Koefisien korelasi berganda. K = Jumlah variabel bebas. N = Jumlah sampel.

10.Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas

terhadap variabel terikat, maka digunkan rumus determinan.

D = r2x 100%

Keterangan:

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai teknik kayuhan

lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada,

maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil

renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dengan

hasil renang gaya bebas adalah sebesar 94.67%.

2. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang

gaya bebas. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasilrenang

gaya bebas adalah sebesar 94.16%.

3. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan

tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi

yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan

dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 98.72%.

4. Terdapat kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan terhadap

hasil renang gaya dada. Kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan

lengan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 16.41%

5. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang

gaya dada. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasil renang

(30)

6. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan

tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi

yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan

dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 57.80%.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) selaku yang

menaungi olahraga aquatik, termasuk di dalamnya cabang olahraga

renang, dalam proses pembinaannya agar mempertimbangkan

nilai-nilai, kebiasaaan, dan kekhasan dari masing-masing cabor, terutama

bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan

dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan

fisiknya secara umum, sebagai dasar untuk bekal pembinaan dimasa

selanjutnya.

2. Bagi para pelatih, diharapkan mampu menerapakan metodologi dalam

proses latihan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam cabang

olahraga tersebut, terutama dalam peningkatan prestasi, khususnya

olahraga renang.

3. Bagi orang tua atlet untuk tidak mengexpektasi prestasi terlalu dini,

namun harus lebih mengedepankan aktifitas fisik dasar serta

penguasan keterampilan (teknik) yang lebih sempurna kepada

(31)

4. Untuk peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan perlu adanya

penelitian yang lebih dengan jumlah kondisi sampel yang lebih

representive yang lebih mengpengaruhi hasil penelitian itu, sehingga

(32)

R. Andri Rahadian,2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Badruzaman. (2007), Modul Teori Renang I. FPOK UPI Bandung.

Bompa, Tudor O. (1994) Periodization Training for Sports, Amerika: York University.

Councilman, James E. (1977), Competitive Swimming Manual for Coaches and Swimmers, Bloomington,Indiana.

Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga: FPOK UPI Bandung.

Harsono. (1988) Coaching, dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, CV Tambak Kusuma. Jakarta.

Hanula, Dick. (2008) Sukses Melatih Renang, PT. Pustaka Insan Madani.Yogyakarta.

Hidayat, Imam R. (2003), Biomekanika, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI.

Matjan, Bastinus (2010), Olahraga dan cedera, Bandung: FPOK UPI

Margono. (2007) Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT Rineka Cipta. Jakarta.

Mumara, Jaka (2008). Skripsi Perbandingan Latihan Kaki Gaya Bebas

Menggunakan Fins Pendek Terhadap Peningkatan Kecepatan Kaki Gaya Bebas 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.

Mulayana, Boyke. (2010) Modul Renang, FPOK UPI Bandung.

Nurhasan,dkk.( 2008) Modul Statistika, FPOK UPI Bandung.

Nurhasanah, Neuis Rina (2009). Skripsi Kontribusi Dorongan Tungkai dan Tarikan Lengan Terhadap Kecepatan Renang gaya Dada 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.

Richards, RJ. (2004). Coaching Swimming an Introductory Manual. Australian Swimming Coaches and Teachers Association (ASCTA).

(33)

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, CV Alfabeta. Bandung.

Soemanto. Teknik dan Metode Dasar Melatih Dasar Renang.___________________

Zafar Sidik, Dikdik. (2008) Jurnal Panduan Pelatihan Olahraga Untuk Usia Sekolah 6-18 Tahun.

http:// www. Referensimakalah.com/ 2012/09/pengertian teknik-dalam- pembelajaran.html.(09/15/2012)

http://www.scribd.com/doc/44813839/8/Prinsip-prinsip-Olahraga-Renang

http://id.wikipedia.org/wiki/Malpraktik

http://id.wikipedia.org/wiki/Renang

http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Olahraga_07.pdf 2011)

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Jika penerimaan pertama dimulai 10 bulang lagi dan tingkat bunga yang relevan J12=12%, hitunglah nilai yang diterima Antan pada saat ini!.

Mengingat adanya keterbatasan data dalam laporan keuangan dan keterbatasan kemampuan penulis, maka dalam penelitian ini hanya fokus pada penilaian tingkat kesehatan bank

las yang tidak sesuai anjuran keselamatan karena merasa itu lebih nyaman Mata terkena percikan api dan rabun sesaat karena cahaya las yang kadang terlalu silau, menghambat

Secara historis, sebelum amandemen Konstitusi Indonesia, rekonstruksi tradisi yang dipraktekkan berdasarkan model partikular absolut., sedangkan setelah amandemen

Kabupaten Bogor .(Jurnal).UniversitasPendidikan Indonesia

merupakan sikap pemerintah yang menghendaki agar Gubernur DIY tidak.. dijabat oleh Sultan Yogyakarta karena merupakan perwujudan dari

Diameter dari pulley pada poros kompresor tidak lebih besar dari 1 meter. sedangkan jarak antara puli yaitu

Sumber data sekunder diperoleh dari dokumen atau arsip, antara lain berupa dokumen-dokumen dan arsip yang ada kaitannya dengan langkah yang dilakukan berkenaan