(Studi Deskriptif pada Atlet Usia Dini KU V di Perkumpulan Renang Gemilang Prima)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Satu Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh
R. Andri Rahadian
0802655
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: contoh makalah tentang renang gaya bebas
(2)Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan
dan Gerakan Tungkai terhadap Hasil Renang gaya Bebas dan Gaya Dada” adalah sepenuhnya
karya saya sendiri tidak ada di dalamnya yang termasuk kriteria plagiat dari karya orang lain
dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Bandung, Januari 2013
Yang Membuat Pernyataan;
NAMA NIM
: :
R. ANDRI RAHADIAN 0802655
JUDUL : KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd. NIP. 195801171989031001
Pembimbing II
Ira Purnamasari, M.Pd. NIP.198107072008122002
Mengetahui; Ketua
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
ABSTRAK
KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA
Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana,M.Pd. 2. Ira Purnamasari,M.Pd.
R. Andri Rahadian*
Masalah yang penulis ajukan adalah: 1.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 2.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 3.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 4.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 5.) Berapa besar perberbedaan antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang gaya bebas dan gaya dada?
Hipotesis yang penulis ajukan adalah: 1.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 2.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya dada. 3.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 4.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 5.) Terdapat perbedaan kontribusi antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap renang gaya bebas dan gaya dada.
Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kontribusi teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada bahwa: 1.) Teknik kayuhan lengan gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.67%. 2.) Gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.16%. 3.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 98.72%. 4.) Teknik kayuhan lengan gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 16.41%. 5.) Gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 57.51%. 6.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang tidak positif sebesar 57.80%.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……….. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI……….. vi
DAFTAR GAMBAR………. viii
DAFTAR TABEL………. x
DAFTAR BAGAN……… xi
DAFTAR LAMPIRAN………. xii
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang………. 1
B. Rumusan Masalah………... 7
C. Tujuan Penelitian……… 8
D. Manfaat penelitian……….. 8
E. Batasan Penelitian ……….. 9
F. Batasan Istilah ………..……….... 9
BAB II TINJAUAN TEORETIS……… 12
A. Renang………. 12
B. Teknik Dalam Olahraga………. 13
C. Aspek-aspek Latihan……… 14
1. Latihan Fisik……… 15
2. Latihan Teknik……….. 16
3. Latihan Taktik……… 17
4. Latihan Mental……….. 18
D. Prinsip Tahanan (Resistance)…….………. 18
E. Prinsip Daya Dorong (Propulsion)……….. 21
1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 23
2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 24
3. Gerakan Lengan……….. 25
4. Pernafasan (Breathing)……….... 31
5. Koordinasi Gerakan Gaya Bebas………. 32
G. Analisis Gerakan Gaya Dada (Breaststroke)……….……….. 33
1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 34
2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 34
3. Gerakan Lengan……….. 38
4. Pernafasan (Breathing)……….... 41
5. Koordinasi Gerakan Gaya Dada………. 42
H. Analisis Hambatan dalam Renang Gaya Bebas & gaya Dada….….. 43
I. Anggapan Dasar……… 46
J. Hipotesis……….. 48
BAB III PROSEDUR PENELITIAN………... 49
A. Metode Penelitian………... 49
B. Desain Penelitian……… 50
C. Populasi dan Sampel……….. 51
D. Instrument Penelitian………. 52
E. Tempat dan Waktu Penelitian……… 53
F. Teknik dan Analisis Data………...………. 54
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA………. 60
A. Hasil Pengolahan data&analisis data………. 60
B. Diskusi Penemuan ………. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 75
A. Kesimpulan………. 75
B. Saran……… 76
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
Secara sederhana renang dapat diartikan „mengapung di air‟. Namun
demikian masih banyak pengertian lain yang intinya hampir sama, beberapa
diantaranya dikatakan dalam Meriam Webster’s Collegiate Dictionary
“menggerakan diri sendiri di air dengan cara alami”, sementara itu dalam Funk
and Wagenlls New Enslikopedia dikemukakan bahwa: “Renang merupakan
sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri atau gerakan diri sendiri dengan
menggunakan tangan dan kaki di dalam dan dipermukaan air atau kolam renang,
umumnya dipraktekan sebagai olahraga atau rekreasi”.
Sejalan dengan perkembangannya olahraga renang terus berkembang
dengan berbagai gaya. Seperti yang tercantum dalam peraturan induk organisasi
aquatik internasional Federation Internationale de Natation (FINA) yaitu
terdapat empat gaya yang diperlombakan dalam cabang olahraga renang, yaitu
Gaya Bebas, Gaya Gada, Gaya Punggung dan Gaya Kupu-kupu.
Empat gaya yang dikemukakan di atas tentunya perlu ditunjang oleh
beberapa aspek yang harus dilatih sebagai faktor pendukung tercapainya prestasi
olahraga. Berkaitan dengan hal tersebut Harsono (1988: 100) menyatakan bahwa
“Untuk mencapai prestasi maksimal harus ada empat aspek yang harus di
perhatikan dan di latih oleh atlet yaitu (a) latihan fisik (b) latihan teknik (c) latihan
R. Andri Rahadian,2013
Faktor-faktor pendukung yang menentukan prestasi atlet tersebut, harus
dimanfaatkan seefektif mungkin dan diusahakan agar terus ditingkatkan.
Berbicara mengenai masalah olahraga prestasi tentunya olahraga renang pun
termasuk kedalamnya, sebagai olahraga yang termasuk kedalam cabang olahraga
wajib di setiap Multi Event, banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan
dalam mendukung prestasinya. Prestasi tidak hanya dilihat dari bagaimana kita
meraih medali atau memenangkan suatu pertandingan tetapi masih ada hal yang
paling penting dari pada itu, yaitu proses pembibitan dan pelatihan dari cabang
olahraga tersebut, karena dengan pembibitan dan pelatihan yang baik pasti kita
akan mendapatkan hasil yang baik pula.
Dalam proses latihan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi,
dan suatu prestasi itu tidak dapat dihasilkan secara instan atau semudah
membalikan telapak tangan, karena banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui di
dalamnya. Untuk mencapai suatu prestasi yang gemilang paling tidak seorang
atltet harus mebutuhkan waktu selama 12 tahun, tentunya kurun waktu tersebut
tidak sebentar karena latihan itu harus diberikan secara sistematis. Di kemukakan
oleh Bill Sweetenham yang dikutip oleh Dick Hanula (2008: 43) dan di alih
bahasakan oleh Margarita Nining menyatakan bahwa :
Pertama kali yang harus anda ajarkan dalam melatih yaitu “Dasar -dasar yang harus dipelajari sebelum dilaksanakan, berlatihlah dengan dasar-dasar renang, kemudian berlatih untuk latihan, lalu berlatih untuk kompetisi dan akhirnya berlatih untuk menang.
Sistem pembinaan olahraga khususnya system olahraga nasional harus
memperhatikan faktor-faktor seperti yang dikemukakan di atas dan
terutama bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan
dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya secara
umum, sebagai dasar untuk bekal pembinanan olahraga di masa selanjutnya.
Olahraga renang sebagai cabang olahraga individu yang menuntut
kemampuan keterampilan teknik yang baik untuk dapat menghasilkan gaya
dorongan yang jauh ke depan dan mengurangi hambatan di dalam air, dengan
demikian seorang perenang harus memiliki keterampilan teknik yang sempurna
untuk dapat menampilkan mutu yang baik pada cabang olahraga tersebut.
Dalam pengertiannya teknik adalah gerakan-gerakan yang diperlukan
untuk mampu melakukan cabang olahraga yang ditekuni oleh atlet. Sudrajat
(1991) yang dikutip Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa : „Teknik dasar
merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat
berprestasi tinggi‟. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa (1997) dan
Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa: „Teknik dasar ialah semua gerakan
yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain
dengan baik atau terlatih secara terarah‟.
Berdasar pada dua pendapat di atas maka teknik ialah pola-pola gerak
dasar yang menjadi ciri dasar dalam suatu olahraga, dan perlu dilatih, seperti yang
diungkapkan oleh Harsono (1998: 100) bahwa : “Latihan teknik tujuannya adalah
untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan”. Begitu juga Santosa
(2007: 321) menjelaskan bahwa tujuan dari latihan teknik yaitu : “Untuk
melakukan gerakan-gerakan keterampilan cabang olahraga dari gerak
R. Andri Rahadian,2013
gerak tipu yang menjadi ciri cabang olahraga tersebut”. Latihan teknik merupakan
proses pembelajaran atau berlatih yang secara khusus ditujukan untuk dapat
menampilkan mutu yang tinggi cabang olahraga itu.
Dalam olahraga renang sendiri kita mengenal beberapa teknik yang harus
dikuasai agar menghasilkan suatu renangan yang baik dan benar, diantaranya
yaitu teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai. Kayuhan lengan dalam renang
adalah sebagai sumber utama dalam menghasilkan gaya dorongan, ibarat sebuah
perahu tangan kita adalah sebagai dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke
belakang tubuh kitapun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan lengan
sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan sewaktu berenang. Sedangkan
gerakan tungkai memiliki fungsi utama sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk
menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan stream line, sehingga tahanan air
menjadi lebih kecil. Dalam hal ini Counsilman (1969) yang di kutip oleh Mumara
(2008: 3) menjelaskan bahwa:
at any given time a swimmer’s forward speed is the result of two
force. One force is tending to hold him back. This is resistance (or drag), caused by the water he has to push out his way a pull along with him. The force which pushes him forward is called propulsion,and created by his arms and leags.
Secara garis besarnya pendapat tersebut menerangkan bahwa laju
kecepatan renang merupakan hasil dua gaya. Satu gaya yang menahannya,
dinamakan resistance (drag), disebabkan oleh pemindahan air selama dia
melakukan tarikan pada saat berenang, dan gaya yang medorongnya maju
dinamakan propulsion (dorongan), dan ini dihasilkan dari teknik gerakan lengan
Hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang perenang adalah
bagaimana mengurangi gaya gesekan dan hambatan di dalam air, karena
hambatan di dalam air menyebabkan seseorang mengeluarkan tenaga lima kali
lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan dengan berlari. Seperti yang
diungkapkan oleh Yuhanes (2007:1) “…energi perenang, menyebabkan orang
mengeluarkan tenaga lima kali lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan
untuk berlari”. Pertarungan tingkat dunia untuk memecahkan rekor berenang lebih
dititik beratkan kepada pertarungan bagaimana mengatasi hambatan di dalam air
tersebut. Tentunya untuk dapat mengatasi atau mengurangi hambatan di dalam air,
harus diperhatikan bagaimana melakukan keterampilan teknik berenang yang baik
dan benar, sehingga menghasilkan gaya dorongan ke depan yang cepat dan
mengefesiensikan tenaga yang dikeluarkan.
Di dalam kejuaraan nasional maupun daerah terdapat pembagian
kelompok umur. Seperti halnya Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten
se-Jawa Barat tahun 2012 yang diselenggarakan di Bandung bulan April lalu, ada
ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk putra dan putri, dihitung per 1
Januari 2012.
1. Senior : (18 Thn dan di atasnya), lahir sebelum 1 januari 1994.
2. KU. I : Umur 15-17 tahun lahir 02-01-1994 s/d 01 – 01 – 1997.
3. KU. II : Umur 13-14 tahun lahir 02-01-1997 s/d 01-01-1999.
4. KU.III : Umur 11-12 tahun lahir 02-01-1999 s/d 01-01-2001.
R. Andri Rahadian,2013
6. KU. V : Umur 9 tahun dan di bawahnya lahir 02 Januari 2003 dan
sesudahnya.
Melihat kenyataan pada saat ini adakalanya beberapa pelatih, terutama
yang tidak berlatar belakang pendidikan olahraga dan tidak memahami mengenai
ilmu kepelatihan, dalam menjalankan tugasnya mangabaikan beberapa prinsip
latihan, penekanan pada latihan tanpa mempertimbangkan masalah proses menjadi
salah satu penyebab beberapa pelatih mengabaikan pentingnya membekali anak
dengan keterampilan teknik atau kemampuan gerak dasar yang benar. Hal tersebut
sebagai dampak expectaxy yang memaksakan anak untuk meraih prestasi yang
terlalu dini. Umumnya para pelatih khususnya dalam pelatihan usia dini lebih
menekankan kepada aspek peningkatan kondisi fisiknya saja, dan jarang
menekankan kepada aspek lainnya terutama masalah aspek teknik dan mental.
Atas dasar tersebut di atas maka penulis berkeinginan untuk meneliti
seberapa besarnya kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik gerakan tungkai
terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada.
Menurut Matjan (2010: 122) bahwa : “ …Jenis olahraga renang, usia 5 – 8
adalah tahap persiapan, usia 9 – 14 adalah tahap pembangunan, mulai 15 tahun
adalah tahap spesialisasi ”.
Penulis mengambil sampel KU V karena mengacu pada pendapat yang
dikemukakan oleh Matjan, pada usia KU V (usia 5 - 8) termasuk tahap persiapan.
Kemudian penulis menunjuk perkumpulan renang Gemilang Prima sebagai
tempat dimana diadakannya penelitian ini. Penulis berasumsi bahwa Perkumpulan
Jawa Barat yang memiliki andil di dalam olahraga renang itu sendiri baik di Jawa
Barat umumnya dan di Kabupaten Bandung khususnya. Namun demikian sampai
saat ini belum memiliki kontribusi yang positif terhadap perkembangan prestasi
olahraga renang di Kabupaten Bandung.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka munculah suatu
permasalahan dari peneliti, sehingga masalah penelitiannya yaitu :
1. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya
bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang
Gemilang Prima ?
2. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya
dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang
Prima ?
3. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya
bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang
Gemilang Prima ?
4. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya
dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang
Prima ?
5. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara
bersama-sama terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini
R. Andri Rahadian,2013
6. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara
bersama-sama terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini
(KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
secara teoretis berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui makna
dan manfaat dari pola latihan teknik yang baik dalam mendukung performa atlet .
Sementara tujuan khusus penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan pada renang
gaya bebas dan gaya dada.
2. Untuk mengetahui kontribusi gerakan tungkai pada renang gaya
bebas dan gaya dada.
3. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik
gerakan tungkai secara bersama-sama terhadap hasil renang gaya
bebas dan gaya dada.
D. MANFAAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan
yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara Teoretis
a. Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga
mengenai pentingnya pelatihan teknik yang baik khususnya
b. Memberikan bahan informasi bagi para pelatih dalam
menjalankan tugasnya untuk lebih memperhatikan
prinsip-prinsip dan aspek-aspek latihan.
2. Secara Praktik
Dapat dijadikan pedoman/ acuan bagi para pelatih atau pembina
dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya
atle-atlet usia dini (pemula).
E. BATASAN PENELITIAN
Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan
dalam penelitian ini, yakni:
1. Yang menjadi dimensi penelitian guna membatasi penelitian ini adalah
fokus pada analisis kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang
gaya bebas dan gaya dada
2. Kemampuan yang akan diuji adalah indeks teknik, terhadap teknik
kayuhan lengan dan gerakan tungkai serta pengaruhnya terhadap hasil
renangan gaya bebas dan gaya dada.
3. Sampel penelitian ini adalah atlet renang usia dini (KU V) yang
tergabung dalam perkumpulan renang Gemilang Prima.
F. BATASAN ISTILAH
Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran terhadap istilah dalam
R. Andri Rahadian,2013
1. Latihan atau Training, adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih
atau bekerja, yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari
menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. (Harsono, 1988:
101).
2. Renang merupakan „ sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri
atau gerakan diri sendiri dengan menggunakan tangan dan kaki di
dalam dan di permukaan air atau kolam renang, umumnya dipraktekan
sebagai olah raga atau rekreasi‟. (Funk and Wagenlls New
Enslikopedia: 1).
3. Latihan fisik (physical training), latihan fisik merupakan bagian yang
terpenting untuk semua cabang olahraga. (Satriya, et all. 2007: 51).
Komponen-komponen latihan fisik yang perlu diperhatikan dan
dikembangkan yaitu daya than kadio vascular, daya tahan kekuatan,
kekuatan otot (strength, kelentukan (flexibility), kecepatan, stamina,
kelincahan dan power. (Harsono, 1988: 100)
4. Latihan teknik (technical training), adalah latihan untuk mempermahir
teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan
cabang olahraga yang dilakukan. (Harsono, 1988: 100)
5. Latihan taktik (tactical Training), latihan taktik adalah untuk
menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet.
(Harsono, 1988: 100)
7. Latihan mental (Psychological Training), adalah guna untuk
mempertinggi sfesiensi mental atlet, terutama apabila atlet berada
dalam suatu situasi streesyang kompleks. (Harsono, 1988: 101)
8. Stream line, suatu gerakan atau aliran yang bebas pada permukaan
tubuh yang mampu menghasilkan aliran yang tidak terputus dalam
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan
memberikan petunjuk bagaimana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan
data guna memecahkan suatu masalah, melalui cara-cara tertentu yang sesuai
dengan prosedur penelitian. Sugiyono (2011: 2) mengemukakan “Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan demikian penggunaan metode penelitian
bergantung kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. Dari
pertanyaan penelitian dapat diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa
gambaran peristiwa yang terjadi pada saat pengukuran dan pengumpulan data.
Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriprif. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh
Nazir (2005: 54) bahwa : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan
fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Pelaksanaan
metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan
Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment,
akan tetapi mengungkap dan menggambarkan fakta berdasarkan kondisi yang ada
pada saat ini. Melalui metode deskriptif akan disimpulkan sejumlah data dari hasil
pengukuran kontribusi teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai terhadap
terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada, untuk kemudian diolah dan
diambil kesimpulan tentang kontribusi kedua variabel tersebut terhadap variabel
satunya yaitu hasil renang gaya bebas dan gaya dada.
B. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian biasanya menggunakan desain penelitian.
Penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta
pokok masalah yang ingin diungkapkan, dan dengan desain penelitian
yang baik, maka pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi
eksperimental dapat dilakukan secara seksama, ketat, dan tertib. Atas dasar
hal tersebut, maka penulis menggunakan desain penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Keterangan : X1
= Gerakan Lengan
X2 = Gerakan Tungkai Y1 = Renang Gaya Bebas
Y2 = Renang Gaya Dada.
X
1X
2C. Populasi Dan Sampel
Mengenai populasi oleh Sugiyono (2011: 80), dijelaskan sebagai berikut:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah atlet renang Perkumpulan Renang Gemilang Prima yang
termasuk kedalam Kelompok Umur V (KU V) sebanyak 10 orang. Mengenai
jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011:
81) menjelaskan : “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”.
Dalam penentuan jumlah sampel di sini dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2011: 85) adalah:
“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel yang diambil
adalah atlet yang termasuk ke dalam kelompok umur V (KU V) yang berjumlah
10 orang, karena total sampling dalam perkumpulan renang Gemilang Prima yang
termasuk kedalam kategori KU V hanya terdapat 10 orang. Menurut peraturan
PRSI Jawa Barat dalam Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat
tahun 2012 bulan April yang lalu, ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk
putra dan putri, dihitung per 1 Januari 2012 yang termasuk KU V adalah umur 9
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian.
Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin
diukur. Untuk melaksanakan proses dan pengumpulan data pada penelitian ini,
maka instrument yang akan digunakan berupa tes indeks teknik, kemudian penulis
mengukur dengan stopwatch untuk melihat hasil renang gaya bebas dan gaya
dada. Tes akan dilaksanakan seperti berikut:
1. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik
gerakan lengan dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik
gerakan tungkai saja.
2. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik
gerakan tungkai dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik
gerakan lengan saja.
3. Melaksanakan tes renang gaya bebas dengan menggunakan teknik
renang gaya bebas secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik
gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya bebas.
4. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan
lengan dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan
tungkai saja.
5. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan
tungkai dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan
6. Melaksanakan tes renang gaya dada dengan menggunakan teknik
renang gaya dada secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik
gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya dada.
E.Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada hari kamis tanggal 2 juli
2012, tempat kolam renang Hadiana Banjaran Kabupaten Bandung, dengan
sampel sebanyak 10 orang.
Alat alat pengetesan terdiri dari:
1. Tes analisis teknik kayuhan lengan:
a. Pull bouy
b. Peluit
c. Formulir dan alat tulis
2. Tes analisis teknik gerakan tungkai:
a. Papan luncur
b. Peluit
c. Formulir dan alat tulis
3. Tes hasil renangan gaya bebas dan gaya dada:
a. Stopwatch
b. Peluit
Penelusuran beragam data empiric dan teoritik sebagai landasan kerangka berfikir
berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literature) Perumusan hipotesis dengan mengacu
pada kerangka berfikir dan kajian empiric serta teoretik
Penentuan metode penelitian berkenaan dengan; sampel, instrument, desain, dan procedure penelitian (method; subjek,
instrument, design & procedure)
Analisis dan Interpretasi data (Data Analiysis)
Penarikan Kesimpulan, implikasi saran berdasarkan hasil penelitian Penelusuran npermasalahan real
dilapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and
definition of aproblem)
Adapun langkah-langkah pengambilan data sebagai berikut :
Bagan3.1. Langkah-langkah Pengambilan Data
Diadaptasi dari sumber; LR Gay, Educational Research; Competencies for Analysis and Application; New Jersey; Prentice Hall Inc. 1996, pp.91-98)
F. Teknik dan Analisis Data
Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data
mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data
yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu
dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”
karangan Nurhasan (2008).
Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui
hubungan dari variabel bebas yaitu (teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai).
Terhadap variabel terikat yaitu (hasil renang gaya bebas dan gaya dada).
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rata-rata.
Untuk menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel,
digunakan rumus:
2. Menghitung simpangan baku, menurut Nurhasan dkk (2008: 38) sebagai
3. Mencari Z-skor, tujuannya untuk menggunakan persamaan dari berbagai
4. Uji normalitas data dari setiap tes dengan menggunakan uji kenormalan
Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2008:
118-119) adalah seperti dibawah ini:.
a. Pengamatan X1 , X2,…, Xn dijadikan bilangan baku Z1 , Z2,…,
Zn dengan menggunakan rumus:
S X Xi Zi
(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku
dari sampel)
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2… ,Zn < Z . Jika proporsi ini i
e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak
tersebut. Tentukan harga terbesar atau Lo. Kriteria Uji Normalitas
Liliefors, adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis diterima apabila Lo < L, Kesimpulannya populasi
distribusi normal.
2) Hipotesis ditolak apabila Lo > L, Kesimpulannya populasi
distribusi tidak normal.
5. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus :
terkecil
Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika
dan tolak jika,
6. Menghitung koefisien korelasi. Menurut Nurhasan dkk (2008: 55)
2
7. Menguji signifikansi koefisien korelasi. Perhitungan ini dilakukan
untuk menerima atau menolak hipotesis. Menurut Nurhasan dkk (2008:
163) rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
t = nilai hitung yang dicari. r = koefisien korelasi variabel. n = banyaknya sampel.
8. Menguji korelasi ganda (multiple), prosedur yang digunakan menurut
nurhasan dkk (2008: 68) dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
9. Menguji keberartian korelasi berganda, rumus yang digunakan menurut
Nurhasan dkk (2008: 166) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
F = F hitung yang dicari.
R = Koefisien korelasi berganda. K = Jumlah variabel bebas. N = Jumlah sampel.
10.Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka digunkan rumus determinan.
D = r2x 100%
Keterangan:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai teknik kayuhan
lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada,
maka penulis menyimpulkan bahwa:
1. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil
renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dengan
hasil renang gaya bebas adalah sebesar 94.67%.
2. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang
gaya bebas. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasilrenang
gaya bebas adalah sebesar 94.16%.
3. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan
tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi
yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan
dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 98.72%.
4. Terdapat kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan terhadap
hasil renang gaya dada. Kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan
lengan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 16.41%
5. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang
gaya dada. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasil renang
6. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan
tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi
yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan
dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 57.80%.
B. Saran-saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) selaku yang
menaungi olahraga aquatik, termasuk di dalamnya cabang olahraga
renang, dalam proses pembinaannya agar mempertimbangkan
nilai-nilai, kebiasaaan, dan kekhasan dari masing-masing cabor, terutama
bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan
dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan
fisiknya secara umum, sebagai dasar untuk bekal pembinaan dimasa
selanjutnya.
2. Bagi para pelatih, diharapkan mampu menerapakan metodologi dalam
proses latihan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam cabang
olahraga tersebut, terutama dalam peningkatan prestasi, khususnya
olahraga renang.
3. Bagi orang tua atlet untuk tidak mengexpektasi prestasi terlalu dini,
namun harus lebih mengedepankan aktifitas fisik dasar serta
penguasan keterampilan (teknik) yang lebih sempurna kepada
4. Untuk peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan perlu adanya
penelitian yang lebih dengan jumlah kondisi sampel yang lebih
representive yang lebih mengpengaruhi hasil penelitian itu, sehingga
R. Andri Rahadian,2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
Badruzaman. (2007), Modul Teori Renang I. FPOK UPI Bandung.
Bompa, Tudor O. (1994) Periodization Training for Sports, Amerika: York University.
Councilman, James E. (1977), Competitive Swimming Manual for Coaches and Swimmers, Bloomington,Indiana.
Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga: FPOK UPI Bandung.
Harsono. (1988) Coaching, dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, CV Tambak Kusuma. Jakarta.
Hanula, Dick. (2008) Sukses Melatih Renang, PT. Pustaka Insan Madani.Yogyakarta.
Hidayat, Imam R. (2003), Biomekanika, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI.
Matjan, Bastinus (2010), Olahraga dan cedera, Bandung: FPOK UPI
Margono. (2007) Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT Rineka Cipta. Jakarta.
Mumara, Jaka (2008). Skripsi Perbandingan Latihan Kaki Gaya Bebas
Menggunakan Fins Pendek Terhadap Peningkatan Kecepatan Kaki Gaya Bebas 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.
Mulayana, Boyke. (2010) Modul Renang, FPOK UPI Bandung.
Nurhasan,dkk.( 2008) Modul Statistika, FPOK UPI Bandung.
Nurhasanah, Neuis Rina (2009). Skripsi Kontribusi Dorongan Tungkai dan Tarikan Lengan Terhadap Kecepatan Renang gaya Dada 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.
Richards, RJ. (2004). Coaching Swimming an Introductory Manual. Australian Swimming Coaches and Teachers Association (ASCTA).
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, CV Alfabeta. Bandung.
Soemanto. Teknik dan Metode Dasar Melatih Dasar Renang.___________________
Zafar Sidik, Dikdik. (2008) Jurnal Panduan Pelatihan Olahraga Untuk Usia Sekolah 6-18 Tahun.
http:// www. Referensimakalah.com/ 2012/09/pengertian teknik-dalam- pembelajaran.html.(09/15/2012)
http://www.scribd.com/doc/44813839/8/Prinsip-prinsip-Olahraga-Renang
http://id.wikipedia.org/wiki/Malpraktik
http://id.wikipedia.org/wiki/Renang
http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Olahraga_07.pdf 2011)