• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA :Studi Expost Facto Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA :Studi Expost Facto Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Shofiyuddin, 2013

(2)

Shofiyuddin, 2013

Pengaruh Pembelajaran Sepakbola Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa (Studi Expost Facto Ekstrakulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 9 Cirebon)

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

Nama : SHOFIYUDDIN NIM : 0803174

Judul : PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi Expost Facto Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Dr. Nina Sutresna, M. Pd NIP. 196412151989012001

Pembimbing II

Dr. Mulyana, M. Pd NIP. 197108041998021001

Mengetahui,

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,

(3)

Shofiyuddin, 2013

Pengaruh Pembelajaran Sepakbola Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa (Studi Expost Facto Ekstrakulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 9 Cirebon)

PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi Expost Facto

Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon)

Oleh SHOFIYUDDIN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© SHOFIYUDDIN 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Shofiyuddin, 2013

ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA

(Studi Expost Facto Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon)

Pembimbing I : Dr. Nina Sutresna, M.Pd. Pembimbing II : Dr. Mulyana, M.Pd.

Oleh : Shofiyuddin

0803174

Kegiatan pembelajaran sepakbola di sekolah, khususnya di SMA Negeri 9 Cirebon dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Respon positif yang diberikan siswa pun begitu besar. Aspek - aspek sosial yang terkandung dalam permainan sepakbola ini nampak dapat diterima dan dilaksanakan oleh siswa secara sukarela, seperti kerjasama antar individu, unit maupun kelompok, menghentikan permainan jika terjadi pelanggaran, menerima kekalahan, dan lain sebagainya. Berdasarkan masalah tersebut, pertanyaan dalam penelitian ini adalah: “Apakah Pembelajaran Sepakbola Memberikan Pengaruh Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa?”

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode expost facto. Populasi dan sampel penelitian yang dijadikan sebagai sumber data yaitu siswa SMA Negeri 9 Cirebon sebanyak 80 orang. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah angket untuk mengetahui sejauh mana perilaku sosial siswa yang mengikuti pembelajaran sepakbola.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah: Pembelajaran sepakbola memberikan pengaruh yang positif terhadap perubahan perilaku sosial siswa SMA Negeri 9 Cirebon. Hal ini berarti program dan pelaksanaan pembelajaran sepakbola, guru dan pimpinan sekolah di SMA Negeri 9 Cirebon dapat melaksanakan tugasnya dengan cukup baik sehingga dapat menjadi fasilitator bagi siswa dalam perbaikan perilaku sosial. Saran yang penulis kemukakan kaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi lembaga pendidikan khususnya SMA Negeri 9 Cirebon agar lebih meningkatkan lagi peran kegiatan pembelajaran yang bersifat jasmani khususnya pembelajaran sepakbola dalam proses pemberdayaan aspek afektif siswa seperti perilaku sosial siswa. 2) Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek sosiologis dari kegiatan olahraga sebaiknya melakukan pengkajian terhadap berbagai nilai sosial dalam olahraga diantaranya kerjasama, fair-play dan sportivitas. 3) Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.

(5)

Shofiyuddin, 2013

A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian ... D. Metode Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Definisi Operasional ... 1 HIPOTESIS PENELITIAN ... 7 A. Hakekat Pembelajaran ...

1. Pengertian ... 2. Faktor Pendukung Kegiatan Pembelajaran.... ... B. Permainan Sepakbola ...

1. Pengertian... 2. Nilai - nilai Sosial dalam Permainan Sepakbola... C. Perilaku Sosial ...

1. Pengertian ... ... 2. Faktor - faktor yang Membentuk Perilaku Sosial ... 3. Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial ... D. Pengaruh Pembelajaran Sepakbola terhadap Perubahan

(6)

Shofiyuddin, 2013

Perilaku Sosial Siswa ... E. Hipotesis ...

18 21 BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian ... B. Desain Penelitian... C. Populasi dan Sampel... D. Instrumen Penelitian... ... 1. Angket... E. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ...

22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

A. Hasil Penelitian... 1. Hasil Perbandingan Perilaku Sosial Siswa dalam

Pembelajaran Sepakbola antara Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Sepakbola dengan Siswa yang Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Sepakbola ... a. Uji Normalitas... b. Uji Homogenitas... c. Uji Hipotesis... 2. Hasil Perilaku Sosial Siswa yang Mengikuti Kegiatan

Ekstrakurikuler Sepakbola... 3. Hasil Perilaku Sosial Siswa yang Tidak Mengikuti

(7)

Shofiyuddin, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 1.2 1.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.17

4.30

Kisi-Kisi Angket Tentang Perilaku Sosial....……….………... Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban …...………..…... Hasil Pengujian Validitas Butir Angket .………...……..…... Deskripsi Data Hasil Angket Perilaku Sosial………... Hasil Uji Normalitas... Hasil Uji Homogenitas...………....………….. Hasil Uji Hipotesis T-Tes... Rekapitulasi Semua Aspek Siswa yang Mengikuti Kegiatan

Ekstrakurikulerer Sepakbola..………... Rekapitulasi Semua Aspek Siswa yang Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikulerer Sepakbola ………...

25 27 29 38 39 40 41

(8)

Shofiyuddin, 2013 Data Hasil Uji Coba Angket... Uji Validitas Butir Angket... Hasil Uji Realibilitas Butir Angket... Kisi – kisi Angket Penelitian... Angket Penelitian... Data Hasil Butir Angket Penelitian... Hasil Output Uji Normalitas... Hasil Output Uji Homogenitas... Hasil Uji T Hipotesis... Tabel Nilai Distribusi r Product Moment... Tabel Nilai Distribusi t ...

(9)

Shofiyuddin, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang umumnya disukai oleh siswa, Melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani yang di tata dengan baik dan benar dapat meningkatkan perkembangan fisik dan mental siswa.Dalam proses belajar pendidikan jasmani, siswa diberi pengalaman-pengalaman gerak lewat aktivitas olahraga. Dengan aktivitas olahraga ini diharapkan akan berkembangnya kemampuan gerak dasar siswa. Hal ini tercantum dalam Kurikulum Depdiknas (2003:1) yaitu:

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun demikian, perolehan keterampilan dan perkembangan lainnya yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan olahraga. Ahli pendidikan meyakini dan kerapkali menyampaikan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik.

(10)

2

Shofiyuddin, 2013

pembelajaran.” Lebih lanjut lagi Hamalik (1995:58-64) mengemukakan sebagai berikut:

1. Pembelajaran adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/siswa

2. Pembelajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah

3. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik

4. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik

5. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah salah satu bentuk pendidikan yang diberikan oleh pendidik terhadap peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan agar terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Dalam pembelajaran olahraga sepakbola baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, siswa tidak saja belajar aspek kognitif dan psikomotorik, melainkan ia juga belajar aspek afektif, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan perilaku dan sikap.

Ditinjau dari aspek afektif, banyak hal dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa diantaranya sikap peduli terhadap teman, sportif, fair-play, kerjasama, menghargai kemampuan orang lain, mengakui kelemahan diri sendiri dan lain sebagainya. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan secara umum yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya.

(11)

3

Shofiyuddin, 2013

ditangani oleh 1 orang pelatih dan diikuti oleh kurang lebih 40 siswa, peralatan yang tersedia seperti bola sebanyak 10 buah, dua lapangan sepakbola yang biasa dipakai untuk latihan dengan ukuran panjang 70 x 80 m dan lebar 34 x 45. Kegiatan ekstrakurikuler sepakbola ini selain dilaksanakan di sekolah juga dilaksanakan di tempat lain seperti lapangan sepakbola Bima dan Arhanud di kota Cirebon.

Prestasi yang sudah diraih cukup membanggakan diantaranya sebagai berikut :

1. Juara I Liga FootBall tahun 1999-2000.

2. Juara I Sepakbola POP KOTA Cirebon tahun 2005.

3. Juara II Sepakbola antar-SLTA HUT RI ke-60 tahun 2005. 4. Juara II Sepakbola POP KOTA Cirebon tahun 2009.

Pada kegiatan ekstrakurikuler sepakbola, respon dan antusias siswa begitu besar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan materi permainan sepakbola.

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong dalam cabang olahraga permainan. Sepakbola itu sendiri merupakan cabang permainan beregu atau permainan team, untuk mencapai kerjasama team yang baik diperlukan pemain – pemain yang dapat menguasai semua bagian – bagian dan macam - macam tekhnik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, sehingga dapat memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat, dan cermat, artinya tidak membuang - buang energi dan waktu (Sukatamsi, 1984:12). Aspek lain dalam permainan sepakbola mencakup aspek semangat, peduli terhadap teman, kerja sama, sportivitas, kedisiplinan, interaksi sosial, dan pendidikan moral. Oleh karena itu aspek - aspek tersebut harus ditumbuh kembangkan pada setiap siswa.

(12)

4

Shofiyuddin, 2013

sebagainya. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pembelajaran sepakbola terhadap perubahan perilaku sosial siswa.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Agar penelitian lebih terarah, untuk menghindari terlalu luasnya ruang lingkup permasalahan yang dimungkinkan akan memperoleh hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian dibatasi agar sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan, variabel - variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran sepakbola. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku sosial.

Perilaku sosial yang terkandung dalam proses pembelajaran sepakbola harus ditumbuh kembangkan kepada setiap siswa. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Apakah pembelajaran sepakbola memberikan pengaruh terhadap perubahan perilaku sosial siswa?”

C. Tujuan Penelitian

Dalam segala bentuk kegiatan, tujuan merupakan dasar pemikiran yang paling utama, tanpa adanya tujuan suatu kegiatan tidak akan berjalan lancar. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Untuk mengetahui sejauh mana perilaku sosial siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola”.

D. Metode Penelitian

(13)

5

Shofiyuddin, 2013

dalam penelitian ini adalah metode expost facto, Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 9 Cirebon.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon.

3. Instrumen penelitian ini adalah angket mengenai perilaku sosial siswa.

E. Manfaat Penelitian

Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus berguna baik bagi pribadi maupun orang lain, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi yang bermanfaat tentang pembelajaran sepakbola dalam hubungannya dengan perubahan perilaku sosial siswa.

2. Sebagai masukan atau informasi bagi lembaga pendidikan maupun perorangan, seperti guru pendidikan jasmani, mahasiswa, para pembaca dan pemerhati olahraga mengenai pengaruh pembelajaran sepakbola terhadap perubahan perilaku sosial.

3. Sebagai bahan penelitian bagi lembaga FPOK UPI Bandung khususnya Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga mengenai pengaruh pembelajaran sepakbola terhadap perubahan perilaku sosial, terutama berkaitan dengan mata kuliah sosiologi olahraga.

F. Definisi operasional

Untuk lebih memahami dan memudahkan istilah-istilah penelitian, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(14)

6

Shofiyuddin, 2013

Menurut Rusli Ibrahim (2001)“Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia.”

2. Olahraga Sepakbola menurut Sucipto dkk. (2000:7) sebagai berikut: Sepak bola merupakan permainan beregu, masing - masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang.

Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

(15)

Shofiyuddin, 2013

Pengaruh Pembelajaran Sepakbola Terhadap Perubahan Perilaku Sosial Siswa (Studi Expost Facto

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode expost facto. Tentang metode expost facto dijelaskan oleh Sukardi (2003:174) bahwa, “Penelitian expost facto merupakan penelitian dimana rangkaian variabel - variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variabel terikat.”

Berdasar pada pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian expost facto adalah penelitian dimana variabel - variabel bebas telah terjadi ketika

(16)

23

Shofiyuddin, 2013

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah rancangan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan perlakuan terhadap sampel, baik secara metode maupun media karena penelitian ini bukan penelitian eksperimen. Perlakuan yang diberikan peneliti kepada sampel hanya sebatas pemberian angket. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Expost Facto, sebagaimana penulis kutip dari Sugiono (2013:14) sebagai berikut:

R1 O

R2 O

Keterangan:

R1 = Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola

R2 = Siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola

O = Pemberian angket (skala)

C. Populasi dan Sampel

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian. Ibrahim dan Sudjana (2001:84) menjelaskan, “Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut dapat berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi dan lain - lainnya.” Arikunto (2002:102) menjelaskan, “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.” Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi.

Dalam penarikan sampel peneliti menggunakan teknik non probality sampling. Teknik non probability sampling digunakan adalah teknik purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria

(17)

24

Shofiyuddin, 2013

pertimbangan - pertimbangan tertentu sesuai dengan keadaan populasi. Pertimbangan tersebut didasarkan dari hasil wawancara tidak terstruktur dengan guru / pelatih dan beliau menyarankan dalam pengambilan sampel harus berdasarkan kriteria tertentu yaitu yang siswanya lebih beragam yang semua siswanya dianggap rata tidak ada kelas unggulan.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 9 Cirebon, sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola sebanyak 40 orang dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola sebanyak 40 orang di SMA Negeri 9 Cirebon.

D.Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat - alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Teknik yang digunakan dalam metode expost facto sehubungan dengan penelitian ini adalah teknik survey. Mengenai teknik survey oleh Surakhmad (1998:141) dijelaskan, “Survey pada umumnya mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan, jumlah itu biasanya cukup besar.”

Adapun alasan menggunakan teknik survey adalah sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan penulis dalam mengumpulkan data, karena dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan.

2. Relatif lebih ekonomis dan praktis

(18)

25

Shofiyuddin, 2013

perilaku sosial siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola.

1. Angket

Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Arikunto (2002:124) sebagai berikut: “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator - indikator dan pertanyaan. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran tentang perilaku dan sikap sosial setelah megikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir - butir pertanyaan atau pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya.

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Melakukan spesifikasi data.

Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci.Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi:

TABEL 1.1

KISI-KISI ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL

Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal

(-) (+) Perilaku Sosial 1. Kecenderungan

perilaku peran

a. Sifat pemberani dan pengecut secara sosial b. Sifat berkuasa dan sifat

patuh

c. Sifat inisiatif secara

(19)

26 d. Sifat mandiri dan

tergantung

a. Dapat diterima atau ditolak oleh orang lain b. Suka bergaul atau tidak

suka bergaul

c. Sifat ramah dan tidak ramah

d. Simpatik atau tidak simpatik

a. Sifat suka bersaing

b. Sifat agresif dan tidak agresif

c. Sifat kalem atau sifat tenang secara sosial d. Sifat suka pamer atau

menonjolkan diri

Indikator - indikator yang telah dirumuskan di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir - butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir - butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan - pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Mengenai skala Likert dijelaskan oleh Ibrahim dan Sudjana (2001:107) sebagai berikut:

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah skala Likert.Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subyek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(20)

27

Shofiyuddin, 2013

TABEL 1.2

KATEGORI PEMBERIAN SKOR ALTERNATIF JAWABAN Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

Perlu penulis jelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan - pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan - pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1998:184) sebagai berikut:

1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya 2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif 3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif

4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain

5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi

Dari uraian tersebut, maka dalam menyusun pernyataan dalam angket ini harus bersifat jelas, ringkas dan tegas. Pernyataan - pernyataan angket penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

3. Uji coba angket

(21)

28

Shofiyuddin, 2013

Uji coba angket ini dilaksanakan tanggal 20 Juli 2013 pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 6 Cirebon. Angket tersebut diberikan kepada para sampel penelitian sebanyak 80 orang.

a) Uji Validitas

Untuk mengukur kevalidan angket penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi yang dicari XY : jumlah perkalian skor x dan skor y

X : jumlah skor x

Y : jumlah skor y

n : jumlah banyaknya soal

Dalam menentukan valid tidaknya sebuah butir pernyataan tes dilakukan pendekatan signifikansi, Membandingkan nilai r-hitung dengan nilai r-tabel dalam taraf nyata 0.05 atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrumen penelitian ini memiliki tingkat kebebasan N -2 = 80-2 = 78, nilai r-tabel menunjukkan harga 0.22, yaitu jika r-hitung lebih besar atau sama dengan r-tabel maka dinyatakan pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data, tetapi jika sebaliknya, jika r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut tidak signifikan, dengan kata lain pernyataan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.Adapun hasil uji validitas angket dapat dilihat pada tabel 1.3

n XY – (X) (Y) rxy =

(22)

29

Shofiyuddin, 2013

.TABEL 1.3

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS BUTIR ANGKET

(23)

30

Shofiyuddin, 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa butir angket yang berjumlah 48 butir soal ternyata 18 butir soal tidak valid, sehingga tidak digunakan dan selebihnya yaitu 30 butir soal dijadikan sebagai alat pengumpul data.

b.) Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala.

Kriteria keputusan uji reliabilitas menurut Umi Sekaran sesuai dengan yang dikutip oleh Duwi Priyatno (2013:30) adalah:

1)Cronbach’s Alpha <0,6 = reliabilitas buruk

2) Cronbach’s Alpha 0,6 – 0,79 = reliabilitas diterima 3) Cronbach’s Alpha 0,8 = reliabilitas baik

Langkah-langkah uji reliabilitas menggunakan programSPSS V.16 sebagai berikut:

a) Buka program SPSS b) Klik Variabel View

c) Pada kolom name ketik item 1 sampai item 48 d) Pada kolom decimal ubah menjadi 0

e) Pada kolom label bisa kosongkan saja dan kolom lainya hiraukan saja f) Klik Data View kemudian isikan data sesuai dengan variabelnya g) Klik Analyze-Scale-Relibiality Analysis

h)Masukan item – item yang tidak gugur ke kotak items kemudian klik tombol statistics

i) Pada kotak dialog descriptive for, beri tanda centang pada item (jika ingin menampilkan deskripsi tiap item)

(24)

31

Shofiyuddin, 2013

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dan reliabel dalam arti instrumen itu dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis memperbanyak angket untuk disebarkan kepada sampel penelitian yang merupakan sumber data dalam penelitian. Angket tersebut disebarkan kepada para sampel pada tanggal 28 Agustus 2013 sampai dengan selesai.

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi data. Setelah angket terkumpul dari para sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket. Mungkin saja terdapat sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh responden.

2. Memberikan nilai pada tiap - tiap butir pernyataan dalam angket dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk pernyataan positif: SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2 dan STS = 1 b. Untuk pernyataan negatif: SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4 dan STS = 5 3. Mengelompokkan setiap butir pernyataan.

4. Menjumlahkan nilai seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan.

5. Menganalisa data, yaitu untuk memperoleh kesimpulan yang dapat dipercaya. Untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkapyaitu pengaruh pembelajaran sepakbola terhadap perubahan perilaku sosial siswa, maka teknik pengolahan data yang telah diperoleh dianalisa dengan cara sebagai berikut:

1. Memberikan skor untuk setiap jawaban siswa pada kuesioner perilaku sosial dengan membuat data mentah terlebih dahulu.

2. Uji Persyaratan Analisis Parametrik a. Uji Normalitas

(25)

32

Shofiyuddin, 2013

sesuai dengan penggunaan program SPSS untuk menghitung normalitas ini, maka peneliti menggunakan rumus Shapiro Wilk sebagai berikut:

( )

[∑

]

̅

Keterangan:

G = Identik dengan nilai z (distribusi normal) = Koefesien tes Shapiro Wilk

= Angka ke –(n-i+1) pada data

= Angka ke-i pada data ̅ = Rata-rata

= konversi statistik Shapiro Wilk pendekatan distribusi normal

Adapun langkah-langkah uji normalitas dengan menggunakan program SPSS V.16 sebagai berikut:

a) Buka program SPSS b) Klik Variabel View

c) Pada kolom name baris pertama ketik perilaku sosial dan baris kedua ketik siswa

d) Pada kolom decimal, ubah menjadi 0 untuk semua variabel e) Pada kolom label, kolom baris pertama ketik perilaku sosial dan

kolom pada baris kedua ketik siswa

(26)

33

Shofiyuddin, 2013

value dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola

pada label kemudian klik ok.

g) Klik Data View kemudian isikan data sesuai dengan variabelnya h) Pada kolom measure, pada baris pertama scale dan baris kedua

nominal

i) Klik Analyze-Descriptive Statistics-Explore

j) Pada kotak explore klik variable (perilaku sosial) dan masukan ke kotak Dependent List, kemudian klik variabel (kode) dan masukkan ke kotak Factor List

k) Klik Plot kemudian klik Normality plots with test l) Klik Continue

m) Klik ok

Kriteria keputusan uji normalitas untuk data perilaku sosial yaitu:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal. 2) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas ini digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varian yang homogen atau heterogen. Untuk menguji homogen atau tidaknya skor setiap variabel, maka peneliti menggunakan rumus Lavene agar sesuai dengan program yang digunakan. Adapun rumusnya sebagai berikut:

∑ ̅ ̅ ∑ ̅

(27)

34

Shofiyuddin, 2013

N : jumlah sampel ̅ : rata-rata data residual

: jumlah kelompok

Langkah-langkah menguji homogenitas dengan menggunakan program SPSS V.16 adalah sebagai berikut:

a) Klik Variabel View

b) Pada kolom name baris pertama ketik perilaku sosial dan baris kedua ketik siswa

c) Pada kolom decimal, ubah menjadi 0 untuk semua variable d) Pada kolom label, kolom baris pertama ketik perilaku sosial dan

kolom pada baris kedua ketik siswa

e) Pada kolom value, klik tombol kecil pada kolom baris kedua akan muncul kotak value label kemudian pada value ketik 1 dan pada label ketik siswa yang ikut ekstrakurikuler sepakbola, kemudian klik add. Lanjutkan pengisian dengan angka 2 pada value dan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sepakbola

pada label kemudian klik ok.

f) Pada kolom measure, pada baris pertama scale dan baris kedua nominal

g) Klik Analyze > Compara Means > One-Way Anova

h) Klik variable perilaku sosial dan masukkan ke kotak Dependent List kemudian klik variabel siswa dan masukkan ke kotak Factor

i) Klik tombol Options dan beri tanda centang pada Homogeneity variance test.

j) Klik Continue kemudian Ok

Kriteria keputusan uji homogenitas data perilaku sosial dapat dikatakan homogen atau tidak yaitu:

(28)

35

Shofiyuddin, 2013

b) Jika nilai probabilitas atau sig. > 0,05 maka data dikatakan homogen.

3. Uji Hipotesis a. Uji Parametrik

Pengujian hipotesis parametrik dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus Uji t (Independent Samples T-Test), yaitu:

̅

Keterangan:

= harga yang dihitung dan menunjukan nilai standar deviasi

dari distribusi t (Tabel t)

̅ = rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data = nilai yang dihipotesiskan

= standar deviasi sampel yang dihitung = jumlah sampel penelitian

Langkah-langkah uji t dua sampel independen dengan menggunakan program Microsoft Excel adalah sebagai berikut: a. Buka program microsoft excel

b. Masukkan data yang telah didapat ke dalam worksheet excel c. Di menu bar klik [data]

d. Klik [data analysis] pada menu bar Data maka akan muncul window “Data Analysis”

e. Pilih [t-test:two sample assuming t equal variance]

f. Klik [ok] maka akan muncul window ” t-test:two sample assuming

t equal variance”

(29)

36

Shofiyuddin, 2013

h. Pada kotak variabel 2 range, blok data yang akan dianalisis yaitu siswa yang tidak ikut ekskul

i. Pada kotak ” Hypothesized Mean Difference” isikan 0, dengan asumsi tidak ada perbedaan variance antara yang ikut ekskul dan yang tidak ikut ekskul

j. Centang” label” untuk memberikan keterangan pada tabel hasil analisis

k. Pada kotak “alpha” isi 0,05 yaitu taraf signifikansi

l. Pada output option pilih “new worksheet ply” kemudian isikan hasil analisis uji t

m. Klik ok

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0= Tidak terdapat perbedaan perilaku sosial dalam pembelajaran

sepakbola antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Kota Cirebon.

H1= Terdapat perbedaan perilaku sosial dalam pembelajaran

sepakbola antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Kota Cirebon.

Kriteria keputusan uji hipotesis:

a. Jika nilai thitung ttabel pada taraf nyata = 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima, dengan arti terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Jika nilai thitung ttabel pada taraf nyata = 0,05, maka H0 diterima

dan H1 ditolak, dengan arti bahwa tidak terdapat perbedaan yang

(30)

Shofiyuddin, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui perbandingan perilaku sosial dalam pembelajaran sepakbola antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dengan menggunakan instrumen pemberian angket, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Perilaku sosial siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon dalam

pembelajaran sepakbola yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola berada pada kategori tinggi yaitu 69,6%.

2. Perilaku sosial siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon dalam pembelajaran sepakbola yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola berada pada kategori tinggi yaitu 66,5%.

3. Berdasarkan hasil analisis data, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku sosial siswa dalam pembelajaran sepakbola antara siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Hal ini ditunjukkan bahwa diperoleh nilai thitung yaitu 2,30 > ttabel 1,99 sehingga H0 ditolak H1

diterima.

B. Saran

Setelah mendapatkan hasil dan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

(31)

65

Shofiyuddin, 2013

2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek-aspek sosiologis dari kegiatan olahraga sebaiknya melakukan pengkajian terhadap berbagai nilai sosial dalam olahraga.

(32)

Shofiyuddin, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, Norman B. (2004). Understanding Radical And Ethnic In Health In Late Life.

Depdiknas. (2003). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Depdiknas. Dahar, R .W, (2012). Teori – teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim. (2001). Penilaian dan Penelitian Pendidikan. Bandung. Tarsito.

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mutohir, Toho Cholik. 2004. Olahraga dan pembangunan. Jakarta: Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga, Direktorat Jenderal Olahraga, Departemen Pendidikan Nasional.

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Poerwadarminta. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Riduwan dan Sunarto. 2007. Statistik untuk Pengantar Penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sadiman. (2002). Media Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Sucipto. (2000). Teori dan Praktek Sepakbola. Bandung. FPOK UPI.

Sugiono. (2013). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung. Alfabeta

Sukatamsi. (1984). Permainan Sepak Bola. Jakarta. Bumi Aksara. Sukintaka. (1979). Permainan. Jakarta. P dan K.

(33)

67

Shofiyuddin, 2013

Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.Washington DC.

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Bumi Aksara.

SUMBER INTERNET

Budiman, D. Bahan Ajar M. K. Psikologi Anak dalam Penjas PGSD. Tersedia : http://file.upi.edu.

Kusumawati, M. Dampak Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Terhadap Perilaku Sosial. Tersedia : http://www.ejournal-unisma.net.

Gambar

Tabel
Tabel Nilai Distribusi r Product Moment............................
TABEL 1.1 KISI-KISI ANGKET TENTANG PERILAKU SOSIAL
TABEL 1.2 KATEGORI PEMBERIAN SKOR ALTERNATIF JAWABAN

Referensi

Dokumen terkait

bahwa masing-masing orang terjadi perbedaan pendapat, diantaranya: 1) Ali ibn Abi Talib, kebaikan adalah menjauhkan diri dari larangan, mencari sesuatu yang halal,

Terhadap tuduhan al-Ghazali, bahwa Tuhan tidak mengetahui princian yang ada dalam alam ini, Ibn Rusyd mengatakan bahwa al- Ghazali salah paham, karena tidak pernah kaum filosof

Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi Augmented Reality sebagai alat peraga, dalam menjelaskan spesifikasi dan fitur unggulan smartphone yang dipromosikan

Meskipun ditemukan bahwa musik mempengaruhi emosi, hasil yang didapatkan adalah; dua kelompok yang mendengarkan musik (klasik dan rock ) berperforma lebih buruk

dalam ransum berbasis hijauan rumput dapat meningkatkan konsumsi dan kecernaan serta efisiensi penggunaan ransum yang selanjutnya meningkatkan taraf pertambahan

37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU tersebut mengemukakan bahwa dalam hal menyangkut putusan atas permohonan pernyataan pailit oleh lebih dari satu

Analisis sensitivitas pada usaha kerapu bebek menunjukkan bahwa peningkatan dan penurunan biaya variabel menghasilkan NPV positif pada skala produksi yang

Kombinasi Tanaman Purun Tikus ( Eleocharis dulcis ), Ekor Kucing ( Typha latifolia ), Dan Eceng Gondok ( Eichhornia crassipes) terbukti dapat menurunkan pencemar dalam