Dinaria Sitio, 2013
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN
“
SI BOLANG
”
TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan
oleh
Dinaria Sitio
NIM 0807220
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN
SI BOLANG TRANS7 DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI
(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Oleh Dinaria Sitio
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Dinaria Sitio 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7 dan tanpa menggunakan media film semidokumenter “Si Bolang” Trans7. “Si Bolang” merupakan film dokumenter per episode yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi swasta yaitu Trans7.
Penelitian ini menggunakan pretest-posttest one group design dengan rancangan prates dan pascates pada satu kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data prates dan pascates kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata siswa sebelum diberi perlakuan (prates) adalah 66,82, sedangkan nilai rata-rata siswa setelah diberi perlakuan (pascates) adalah 86,14. Kemudian, peneliti melakukan uji persyaratan data dengan dua tahap, yaitu uji normalitas dan uji hipotesis.
Uji persyaratan data yang pertama adalah uji normalitas. Uji normalitas nilai prates dan pascates dihitung berdasarkan tabel nilai Skewness dan standar erornya. Uji Skewness pada hasil prates dinyatakan normal karena hasil perbandingan nilai Skewness dan standar erornya adalah 0,228 < 2 dan uji Skewness pada hasil pascates dinyatakan normal karena -2,98 < 2. Selain itu, uji normalitas dilihat berdasarkan hasil gambar histogram dan kurva normal. Berdasarkan grafik histogram dan kurva normal, bentuknya menyerupai bel shape, berarti distribusi normal. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa data prates dan pascates memiliki distribusi normal.
Uji persyaratan data yang kedua adalah uji hipotesis. Hipotesis yang diambil adalah Ho atau hipotesis nihil dan H1 atau hipotesis kerja. Berdasarkan penghitungan uji hipotesis Paired Samples T Test diperoleh thitung sebesar -6,553 sedangkan ttabel -2,08 atau thitung sebesar 6,553, sedangkan ttabel 2,08, maka thitung > ttabel. Artinya, H0 (hipotesis nihil) ditolak dan H1 (hipotesis kerja) diterima. Analisis ini menyimpulkan bahwa penggunaan media film semidokumenter “Si
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether there is any significant difference between students' abilities in writing essay description using the medium of film documenter "Si Bolang" Trans7 and without the use of media documenter movie "The Bolang" Trans7. "The Bolang" is a documentary film per episode that aired by a private television station that Trans7.
This study uses one-group pretest-posttest design with pre-test and post-test design in an experimental class. Based on the analysis of the pre-test and post-test experimental class earned an average score of students before being given treatment (pre-test) was 66.82, while the average student after given treatment (post-test) is 86.14. Then, the researchers conducted a test data requirements in two stages, namely normality and hypothesis testing.
Test requirements are the first data normality test. Normality test for pre-test and post-test value is calculated based on the value of Skewness and standard tables erornya. Skewness test on pre-test results for the comparison of otherwise normal and standard erornya Skewness value is 0.228 <2 and the Skewness test post-test results revealed normal since -2.98 <2. In addition, the views based on the results of the normality test and normal curve image histogram. Based on the graph histogram and normal curve, its shape resembles a bell shape, meaning the normal distribution. Overall, it can be concluded that the pre-test and post-test data is normally distributed.
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...3
1. Identifikasi Masalah ...3
2. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...5
1. Manfaat Teoretis ...5
2. Manfaat Praktis ...5
E. Struktur Organisasi Skripsi ...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...8
A. Kajian Pustaka ...8
1. Media Pembelajaran ...8
a. Pengertian Media Pembelajaran ...9
b. Manfaat Media dalam Pembelajaran ...9
c. Jenis Media ...12
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media ...15
a. Pengertian Film “Si Bolang” ...16
b. Manfaat tayangan Film “Si Bolang” ...17
3. Pembelajaran Menulis ...17
a. Pengertian Menulis ...18
b. Tujuan Menulis ...18
c. Manfaat Menulis ...20
4. Mengarang ...21
a. Pengertian Mengarang ...21
b. Jenis Karangan ...21
c. Syarat-syarat Pembentukan Karangan ...22
5. Karangan Deskripsi ...23
a. Pengertian Karangan Deskripsi ...24
b. Ciri-ciri Karangan Deskripsi ...25
c. Pola Pengembangan Karangan Deskripsi ...25
d. Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi ...26
e. Penilaian terhadap Karangan Deskripsi ...26
B. Kerangka Pemikiran ...28
C. Hipotesis Penelitian ...29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30
A. Metode Penelitian ...30
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ...33
1. Lokasi ...33
2. Populasi ...33
3. Sampel ...34
C. Defenisi Operasional ...34
D. Instrumen Penelitian ...35
1. Instrumen Perlakuan ...35
a. Perencanaan ...35
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Analisis Data ...39
1. Menganalisi Data Prates dan Pascates ...40
2. Melakukan Uji Persyaratan Data ...40
a. Uji Normalitas ...41
b. Uji Hipotesis ...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...43
A. Analisis Data ...43
1. Data Hasil Prates dan Pascates ...45
a. Data Hasil Prates dan Pascates Disusun di Dalam Tabel ...46
b. Analisis Mean, Standar Deviasi, dan Identifikasi Kecenderungan Hasil Prates ...61
c. Analisis Mean, Standar Deviasi, dan Identifikasi Kecenderungan Hasil Pascates ...65
2. Uji Persyaratan Data ...68
a. Uji Normalitas ...69
b. Uji Hipotesis ...73
B. Pembahasan atau Analisis Temuan ...77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...80
A. Simpulan ...80
B. Saran ...80
DAFTAR PUSTAKA ...82
Dinaria Sitio, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menulis atau mengarang bukanlah hal yang menarik bagi sebagian besar
siswa. Salah satu faktor penyebab siswa kurang menyukai pembelajaran menulis
adalah karena siswa sendiri merasakan pembelajaran menulis khususnya
mengarang sebagai beban belaka dan sesuatu yang kurang menarik (Tarigan,
1991: 3 dalam Sobariah, 2008: 2). Hal ini bisa disebabkan oleh kekeliruan
pemahaman esensi konsep menulis, pengalamannya di sekolah dalam belajar
menulis mungkin tidak menyenangkan (Suparno dan Yunus, 2006: 1). Menurut
Tarigan (1982: 9), keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya.
Keterampilan menulis menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan
yang berprogram. Oleh karena itu, latihan menulis secara intensif sangat
diperlukan sebab menulis merupakan suatu proses.
Untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis atau
mengarang, alangkah baiknya jika guru menggunakan media karena pada
kenyataannya penggunaan media pembelajaran masih jarang dimanfaatkan oleh
guru. Padahal, penggunaan media sangat digemari oleh para siswa. Penulis
melirik hal ini untuk dijadikan sebuah perbaikan cara belajar siswa.
Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan
2
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, dan cara mengikuti
ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh.
Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara
belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar (Gie,
1984; dalam Mappeasse, 2009: 1).
Dewasa ini siswa-siswa lebih senang menonton televisi jika dibandingkan
membaca. Misalnya, mereka lebih senang menonton berita di televisi daripada
membaca koran. Berdasarkan pengamatan penulis, 75% anak dalam satu kelas
lebih memilih menonton daripada membaca. Pada intinya mereka lebih tertarik
terhadap sesuatu yang bersifat audiovisual. Alasan lain adalah karena siswa sudah
terbiasa menyaksikan film televisi. Ini dapat dijadikan alasan untuk
memanfaatkan media film televisi dalam memengaruhi cara belajar mereka
sehingga mereka tertarik untuk mengikuti pelajaran. Kemungkinan juga hal ini
disebabkan oleh kejenuhan mereka dengan metode belajar yang itu-itu saja.
Artinya, mereka jenuh dengan pola pengajaran guru yang tradisional dan sifatnya
monoton dengan cara teori kemudian penugasan. Di sinilah tugas penulis sebagai
calon guru untuk mencari tahu bagaimana cara agar mereka menyukai pelajaran.
Penulis memilih film “Si Bolang” TRANS7 sebagai media dalam
pembelajaran menulis karangan deskripsi. “Si Bolang” dipilih karena merupakan
salah satu film yang cukup diminati oleh pengguna televisi di Indonesia.
Sementara itu, “Si Bolang” juga merupakan contoh konkret dari karangan
3
Dinaria Sitio, 2013
contoh konkret karena menyuguhkan pendeskripsian objek dengan pemilihan kata
yang tepat, kesesuaian dengan tema, alur yang logis, teknik penceritaan atau
pengimajinasian objek yang menarik, dan melibatkan indra penglihatan,
pendengaran, dan perasaan.
Dengan menggunakan audiovisual, siswa akan lebih mudah memahami jika
dibandingkan hanya dengan memberi teori yang mereka anggap sudah
membosankan. Jadi, ada baiknya jika dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi, penulis menggunakan media film “Si Bolang” dari sumber stasiun
televisi TRANS7. Penulis akan mengutip dua episode film “Si Bolang” tersebut
untuk melakukan eksperimen di kelas. Penulis berharap semoga siswa-siswa
merasa tertarik dan lebih mudah memahami pelajaran yang akan penulis sajikan
nanti supaya pembelajaran menulis karangan deskripsi ini pun berhasil sesuai
harapan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pada bagian ini akan dijelaskan masalah yang menjadi fokus penelitian.
Penjelasan tersebut meliputi (1) identifikasi masalah, (2) batasan masalah, dan (3)
rumusan masalah.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil dari pengamatan, penulis menemukan rendahnya
4
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
masih bersifat konvensional. Pembelajaran hanya sekedar menyampaikan materi
tentang menulis seperti definisi kata deskripsi yang harus dihafal oleh siswa
kemudian diberikan contoh tulisan deskripsi. Setelah itu, siswa dituntut untuk
mampu menulis karangan deskripsi. Hal tersebut dirasa terlalu memberatkan
siswa yang belum begitu memahami materi. Pembelajaran menulis karangan
deskripsi masih banyak dijejali berbagai teori tentang serta cara penulisannya
dengan aplikasi yang sangat terbatas. Akibatnya, siswa tidak terlatih untuk
berkreasi menulis karangan deskripsi. Lebih lanjut, keterampilan menulis siswa
tidak terkembangkan dengan baik. Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang
berorientasi pada teori tanpa inovasi menjadikan siswa merasa jenuh dan bosan
pada pembelajaran menulis.
Pembelajaran karangan deskripsi memerlukan suatu cara yang berbeda
dalam proses pembelajaran. Untuk itulah, penulis memilih film “Si Bolang”
sebagai media audiovisual untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana kemampuan siswa VII SMP Kartika XIX-2 dalam menulis
karangan deskripsi sebelum menggunakan film “Si Bolang”?
2) Bagaimana kemampuan siswa VII SMP Kartika XIX-2 dalam menulis
5
Dinaria Sitio, 2013
3) Apakah perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis
karangan deskripsi sebelum dan sesudah menggunakan media film “Si
Bolang” pada siswa VII SMP Kartika XIX-2?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai ialah untuk mendeskripsikan hal-hal
sebagai berikut:
1) kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum menggunakan film “Si
Bolang”;
2) kemampuan menulis karangan deskripsi sesudah menggunakan film “Si
Bolang”;
3) perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah
menggunakan media film “Si Bolang”.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik teoretis maupun
praktis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Kajian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah khazanah keilmuan,
6
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan pribadi khususnya
mengenai penggunaan media dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
Selain itu, penelitian ini bisa menjadi rujukan untuk mengetahui sejauh apa
pengaruh yang ditimbulkan oleh penerapan media tersebut terhadap minat
siswa. Kemudian, penggunaan media film “Si Bolang” melatih penulis untuk
menemukan dan menerapkan media yang inovatif dan kreatif dalam proses
pembelajaran.
2) Bagi guru, penelitian ini dapat menambah referensi dalam penggunaan media
untuk pembelajaran menulis karangan deskriptif. Hal ini sebagai upaya
peningkatan kualitas hasil pengajaran.
3) Bagi siswa, siswa menyukai pelajaran menulis atau mengarang sehingga
diharapkan adanya peningkatkan dalam kemampuan menulis, khususnya
dalam menulis karangan deskripsi.
4) Bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam bidang
penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menulis karangan
7
Dinaria Sitio, 2013
E. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam bagian ini dibahas urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab
dalam skripsi. Bab I yang merupakan pendahuluan berisi latar belakang
penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Bab II berisi kajian pustaka yang
meliputi kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Adapun dalam bab III
dijelaskan metode penelitian. Bab ini berisi lokasi, populasi, sampel penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, defenisi operasional, instrumen penelitian,
dan analisis data.
Dalam bab IV diuraikan hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini terdiri
atas dua hal utama, yakni pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan.
Sementara itu, bab V berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab ini disajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Variabel adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor, atau
ukuran yang berbeda untuk unit observasi atau individu yang berbeda (Wirartha,
2006: 39). Jumlah variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini sebanyak
dua variabel. “Media Tayangan Si Bolang Trans7” merupakan variabel bebas,
sementara itu “Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi” merupakan variabel
terikat.
Pelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif.
Karakter formal dan intensif karena merka terkait dengan aturan, urutan, maupun
cara penyajian agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia (Sukardi, 2003: 4). Maka, metodologi penelitian dapat diartikan sebagai
kegiatan yang secara sistematis direncanakan oleh para peneliti untuk
memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat maupun
bagi peneliti itu sendiri (sukardi, 2003: 17).
Menurut Nasution (2003: 29), penelitian eksperimen meneliti pengaruh
variabel terhadap suatu kelompok dan bertujuan untuk menetapkan hubungan
sebab-akibat dengan mengisolasi hubungan variabel kausal (Davis dalam Emzir,
2012: 63). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu.
31
Dinaria Sitio, 2013
Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang ilmu pendidikan (sukardi, 2003:
16). Penelitian ini untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol
dalam penelitian (Sugiono, 2008: 112).
Penulis menggunakan metode kuantitatif. Metode atau pendekatan
kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan
paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab-akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan
pernyataan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian
teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang
memerlukan statistik (Emzir, 2012: 28). Metode ini juga sebagai metode ilmiah
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkret/empiris, objektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru.
Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2011: 7).
Penelitian ini menggunakan desain penelitian “pretest-posttest one group design” pada kelas yang disebut sebagai kelas eksperimen semu. Pengukuran
dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum penerapan
perlakuan yang disebut pretest dan sesudah penerapan perlakuan yang disebut
posttest. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut (Syamsuddin dan Vismaia, 2007: 157):
32
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
O1: Tes awal (pretest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen
O2: Tes akhir (posttest) menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen
X: Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan media film “Si Bolang”
Trans 7”
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian:
1) mengadakan tes awal untuk mengukur kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa sebelum perlakuan dengan menggunakan media gambar
seperti yang sudah biasanya dilakukan;
2) memberikan perlakuan atau perlakuan berupa penggunaan media film “Si
Bolang” Trans 7 dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kepada
siswa;
3) mengadakan post-test untuk mengukur kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa setelah perlakuan atau perlakuan diberikan.
Untuk membuktikan keberhasilan teknik yang akan diuji, pada kelas
eksperimen akan diberikan perlakuan sebanyak dua kali. Dalam setiap perlakuan,
digunakan jenis karangan deskripsi yang berbeda. Rancangan pelaksanaan
perlakuan digambarkan dalam bentuk tabel di bawah ini.
TABEL 3.1
RANCANGAN PELAKSANAAN PERLAKUAN
33
Dinaria Sitio, 2013
deskripsi yang digunakan
Perlakuan pertama Karangan deskripsi spasial Media “Si Bolang”
Perlakuan kedua Karangan deskripsi subjektif Media “Si Bolang”
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Dalam bagian ini akan dijelaskan secara singkat lokasi, populasi, dan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Lokasi
Lokasi penelitian di kelas VII-C SMP Kartika XIX-2. Penentuan lokasi
ditentukan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:
1) adanya kemudahan memperoleh data dari lokasi penelitian karena lokasi
tersebut merupakan tempat penulis melaksanakan PLP;
2) di lokasi tersebut belum pernah diadakan penelitian yang sama dengan
permasalahan yang akan diteliti.
2. Populasi
Populasi didefenisikan sebagai himpunan (yang lengkap atau sempurna)
dari sebuah unit penelitian yang mungkin (Wirartha, 2006: 44). Populasi bukan
hanya orang, melainkan juga objek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono,
2008: 117). Sementara menurut Sukardi (2003: 53), populasi pada prinsipnya
adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang
34
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP Kartika XIX-2.
3. Sampel
Menurut Wirartha (2006: 44), sampel didefenisikan sebagai himpunan unit
penelitian yang membarikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu
studi atau himpunan bagian dari populasi. Adapun Sukardi (2003: 54)
mengungkapkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk
sumber data.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability
sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara
demikian sering disebut dengan random sampling (Sugiyono, 2011: 90). Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-C SMP Kartika
XIX-2.
C. Defenisi Operasional
Bagian ini menjelaskan definisi dari setiap variabel yang dijadikan sebagai
kata kunci dalam penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam
35
Dinaria Sitio, 2013
1) Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerja to describe (melukiskan dengan bahasa).
Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek
pelukisan sebuah benda bagaimana adanya. Hal ini sesuai dengan asal
katanya, yaitu describere (bahasa Latin) yang berarti menulis tentang, membeberkan (memerikan), melukiskan sesuatu hal (Finoza, 2008: 234).
2) “Si Bolang” atau bocah petualang adalah salah satu program petualangan
anak di TRANS7. Program ini mencoba mendekatkan kembali
anak-anak di seluruh nusantara dengan alam dan budayanya. Bagaimana Si Anak
berinteraksi dengan alam, budaya, dan bermain dengan beraneka ragam
permainan tradisional. Selain itu, sisi-sisi human interest sang tokoh ketika menghadapi suatu masalah juga ditampilkan di film semidokumenter ini
(Trans7, 2012: 1).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati (Sugiyono, 2008: 148). Dalam bagian ini diulas (1) instrumen
perlakuan dan (2) instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Perlakuan
Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis menyusun langkah-langkah
36
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Perencanaan
Instrumen perencanaan yang digunakan berupa RPP yang akan dijadikan
acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Pertemuan pertama mengulas
materi karangan deskripsi tanpa menggunakan media film “Si Bolang” sedangkan
pada pertemuan kedua dan ketiga menggunakan media film “Si Bolang”.
Sementara itu, pertemuan keempat merupakan pascates untuk menguji
pemahaman akhir siswa setelah dikenai perlakuan pada pertemuan kedua dan
ketiga.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Setelah menyiapkan RPP, penulis akan ke tahap pengaplikasian isi dari RPP
tersebut.
1) Pelaksanaan prates
Berdasarkan RPP pertemuan pertama, penulis sebagai pengajar akan
melakukan prates terhadap siswa. Penulis menjelaskan sedikit materi penulisan
karangan deskripsi kemudian melakukan evaluasi. Tujuannya supaya penulis
memperoleh data sebelum siswa mendapatkan perlakuan.
2) Pelaksanaan Perlakuan
Perlakuan dilakukan selama dua kali pertemuan. Perlakuan dengan
menggunakan film semi dokumenter “Si Bolang” dengan tema yang berbeda.
37
Dinaria Sitio, 2013
menulis karangan deskripsi supaya siswa lebih memahami bagaimana menulis
karangan deskripsi yang lebih kreatif (melibatkan lebih banyak pengindraan).
3) Pelaksanaan pascates
Setelah melaksanakan perlakuan, penulis melaksanakan pascates.
Pelaksanaan pascates merupakan langkah akhir dari kegiatan. Tujuan pelaksanaan
pascates ini untuk mengetahui pemahaman akhir siswa dalam menulis karangan
deskripsi setelah dikenai perlakuan. Prates dan pascates dikenai pada kelas, siswa,
dan jumlah waktu tes yang sama.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes
yang diberikan adalah prates dan pascates. Prates bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa mengenai karangan deskripsi tanpa dikenai
perlakuan, sedangkan pascates bertujuan untuk mengetahui pemahaman akhir
siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah dikenai perlakuan sehingga jelas
diketahui apakah perlakuan yang dilakukan berhasil atau tidak. Bentuk tes yang
digunakan berupa uraian. Berikut adalah contoh kriteria penilaian yang akan
38
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Paragraf (Kohesi) 2
2 (76% - 100%) = Penggunaan ejaan sudah sesuai EYD.
1 (41% - 75%) = Penggunaan ejaan kurang sesuai dengan EYD.
0 (0% - 40%) = Penggunaan ejaan tidak sesuai EYD.
b) Diksi
2 (76% - 100%) = Pilihan kata yang sesuai dengan tema.
1 (41% - 75%) = Pilihan kata yang kurang sesuai dengan tema.
0 (0% - 40%) = Pilihan kata yang tidak sesuaidengan tema.
c) Kalimat (Koherensi)
2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara kalimat yang satu
dengan yang lainnya.
1 (41% - 75%) = Sebagian kalimat memiliki hubungan yang logis,
39
Dinaria Sitio, 2013
0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara kalimat yang
satu dengan yang lainnya.
d) Paragraf (Kohesi)
2 (76% - 100%) = Adanya hubungan yang logis antara paragraf dengan
topik.
1 (41% - 75%) = Sebagian paragraf memiliki hubungan yang logis,
sebagian lagi tidak memiliki hubungan yang logis dengan topik.
0 (0% - 40%) = Tidak ada hubungan yang logis antara paragraf dengan
topik.
2) Aspek Deskripsi
Cara Penggambaran/Pelukisan
6 (76% - 100%) = Karangan deskripsi sudah ditulis dengan melibatkan
banyak indra. Misalnya; penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa.
3 (41% - 75%) = Karangan deskripsi sudah ditulis, namun indra yang
dilibatkan cukup terbatas.
0 (0% - 40%) = Tidak melibatkan indra. Cenderung seperti karangan narasi.
3) Tata Tulis
a) Penulisan Huruf
2 (76% - 100%) = Penulisan huruf sudah sesuai EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan huruf kurang sesuai EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan huruf tidak sesuai EYD.
40
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2 (76% - 100%) = Penulisan kata sudah sesuai EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan kata kurang sesuai EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan kata tidak sesuai EYD.
c) Penulisan Tanda Baca
2 (76% - 100%) = Penulisan tanda baca sudah sesuai EYD.
1 (41% - 75%) = Penulisan tanda baca kurang sesuai EYD.
0 (0% - 40%) = Penulisan tanda baca tidak sesuai EYD.
F. Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya akan dianalisis.
Pengolahan atau analisi data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan
program Sofware SPSS 17 for Windows supaya memperoleh hasil yang tepat.
Analisis data tersebut meliputi (1) menganalisis data prates dan pascates, serta (2)
uji persyaratan data.
1. Menganalisis data Prates dan Pascates
Dalam menganalisis data prates dan pascates, peneliti melakukan
langkah-langkah analisis data dengan cara berikut:
a. Data hasil prates dan pascates disusun di dalam tabel setelah mengubah skor
prates dan pascates menjadi nilai dengan rumus:
41
Dinaria Sitio, 2013
TABEL 3.3
Kategori Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Berdasarkan Skala Nilai
Skala Nilai Kategori
85-100 Sangat Baik (SB)
70-84 Baik (B)
55-69 Cukup (C)
40-54 Kurang (K)
<40 Sangat Kurang (SK)
b. Analisis mean skor prates dan pascates dari kelas eksperimen.
c. Analisis standar deviasi skor prates dan pascates dari kelas eksperimen.
d. Identifikasi kecenderungan hasil prates dan pascates.
2. Melakukan Uji Persyaratan Data
Dalam uji persayaratan data, penulis melakukan (a) uji normalitas, dan (b)
uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Menurut Riko (2012: 1), pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui
normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan
ketetapatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Sementara itu,
Hastono (2006: 86) mengungkapkan bahwa untuk menguji normalitas dapat
dilihat dari grafik histogram, kurva normal, serta menggunakan nilai Skewness
dan standar erornya.
42
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah uji normalitas dilaksanakan, langkah berikutnya adalah
melaksanakan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah H0
(hipotesis nihil) diterima atau ditolak. Dalam menguji hipotesis dilakukan
penghitungan dengan menggunakan uji “t”. Uji “t” dapat dibuktikan berdasarkan
dua ketentuan berikut:
1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima;
2) Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Penghitungan hipotesis dilakukan dengan Paired Sample T Test. Uji T untuk
dua sampel yang berpasangan (paired) diartikan sebagai sebuah sampel dengan
subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang
berbeda, seperti subyek A akan mendapatkan perlakuan I kemudian peralakuan II
(Santoso, 2003: 257). Sementara itu, Trihendradi (2008: 148) berpendapat bahwa
apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya
adalah nol.
Di samping menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel, peneliti
juga dapat melakukan perbandingan Signifikansi (2-tailed) dengan α. Uji hipotesis
dapat dibuktikan berdasarkan ketentuan nilai probabilitas sebagai berikut:
1) jika probabilitas (signifikansi 2-tailed) > 0,05, maka Hο diterima dan H1 ditolak;
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa sebelum menggunakan film
"Si Bolang" adalah cukup dengan nilai rata-rata prates siswa yaitu 66.82.
2) Kemampuan menulis karangan deskripsi siswa setelah menggunakan film "Si
Bolang" adalah sangat baik dengan nilai rata-rata pascates siswa yaitu 86,1 d.
3) Terdapat kenaikan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis
karangan deskripsi sebelum clan sesudah menggunakan media film "Si
Bolang" pada siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2. Pembelajaran setelah
menggunakan media tayangan film "Si Bolang" Trans7 lebih mempermudah
siswa dalam memahami pembelajaran menulis karangan deskripsi.
B. Saran
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pembelajaran menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan film semidokumenter "Si Bolang", penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut.
1) Sebaiknya tenaga pendidik yang akan menggunakan film "Si Bolang" harus
menyesuaikan film yang dipilih sebagai media dengan SKKD menulis
karangan deskripsi karena ada beberapa episode film "Si Bolang" yang tidak
81
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terdapat episode yang cenderung lebili tepat digunakan dalam pembelajaran
menulis karangan narasi. Jadi, tenaga pendidik harus lebih selektif.
2) Tenaga pendidik sebaiknya mempersiapkan tanyangan film "Si Bolang"
dengan durasi KBM yang telah ditentukan atau disesuaikan den(,an RPP.
Alangkah lebih balk jika film dipersiapkan sesuai durasi dengan cara editing
sebelum ditanyangkan. Namun, jika tidak memungkinkan, sebaiknya tenanga
pendidik memotong bagian film yang tidak diperlukan untuk mempercepat
tayangan pada saat ditayangkan agar menghemat waktu.
3) Tenaga pendidik harus menilai hasil belajar siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran selesai supaya menemukan kekurangan dalarn penulisan
karangan deskripsi. Hal ini mempermudah tenaga pendidik dalam melakukan
evaluasi. Dengan demikian, tenaga pendidik wajib memberitahukan
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pertemuan sebelumnya sehingga
Dinaria Sitio, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana. 2008. Penelitian Eksperimen [On Line]. Tersedia: http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-eksperimen/. [20 Februari 2012]
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asih, dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Carrag13. 2010. Si Bolang (Trans7) Menghibur dan Mendidik [On Line]. Tersedia:
http://www.indoswara.com/view.php?pg=2010/07/16072010/7381&. [15 Februari 2012]
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Dasista. 2011. Contoh Karangan Deskripsi [On Line]. Tersedia: http://dasistalovers.wordpress.com/2011/06/03/contoh-karangan-deskripsi/. [15 Februari 2012]
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Fitriani, Rina. 2010. “Keefektifan Media Tayangan Iklan Layanan Masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hastono S., Priyo. 2006. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI: Tidak Dirterbitkan.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
75
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mariana K., Leni. (2008). “Penggunaan Teknik Wawancara dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Mappeasse, M. Yusuf. 2009. “Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar” [On Line]. Tersedia:
http://www.ft-unm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%20Vo.%201_No.2_Oktober%202009/ M.%20Yusuf%20Mappeasse.pdf. [15 Februari 2012]
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press.
Prayoga, Andi. 2010. Ciri Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi
[On Line]. Tersedia:
http://multimediabersatu.wordpress.com/2010/11/14/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-eksposisi-dan-argumentasi/. [20 Februari 2012]
Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Rahman, I. Ali. 2010. “Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Film Dokumenter (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-C SMP Negeri 19 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Riko. 2012. Uji Persyarat Analisis Dan Pengujian Hipotesis [On Line]. Tersedia: http://rikosangatkeren.blogspot.com/2012/06/uji-persyarat-analisis-dan-pengujian.html. [20 Februari 2012]
Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Singgih. 2003. Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: Gramedia.
Shihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascaserjana UPI.
76
Dinaria Sitio, 2013
Sobariah, Siti. (2008). “Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Subana, H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Media.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sururi dan Nugraha Suharto. 2007. Belajar SPSS for Windows untuk Mengelola Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi.
Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Bahasa Indonesia. Bandung: Rosdakarya.
Tarigan, H. Guntur. 1994. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
TRANS7. 20012. Sinopsis Program [On Line]. Tersedia: http://www.trans7.co.id/frontend/home/view/173. [2 Januari 2012]
Trihendradi, C. 2008. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi.
Wijaya, Algo. 2012. Contoh Paragraf deskripsi [On Line]. Tersedia: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/03/contoh-paragraf-deskripsi.html. [15 Ferbruari 2012]
Wijaya, Toni. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. 2012. Karangan [On Line]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan. [2 Januari 2012]
77
Dinaria Sitio, 2013
Efektivitas Penggunaan Media Tayangan “Si Bolang” Trans7 Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)