• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 Makanan Untuk Penderita Penyakit Ginja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "7 Makanan Untuk Penderita Penyakit Ginja"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

17 Makanan Untuk Penderita

Penyakit Ginjal

Sponsored Link

Menjadi sebuah keharusan bagi anda yang divonis menderita sebuah

penyakit berat untuk melakukan diet atau menyeleksi asupan makanan

dalam tubuh. Begitupun bagi anda penderita penyakit ginjal. Ginjal yang

merupakan organ vital dalam tubuh sangat mempengaruhi kondisi

kesehatan kita selama kita hidup.

Ketika menderita penyakit ginjal, jenis makanan untuk penderita penyakit

ginjal wajib anda hindari dan masukkan dalam diet anda. Berikut adalah

beberapa kriteria makanan yang harus anda hindari.

Membatasi cairan

Makan diet rendah protein

Membatasi garam, kalium, fosfor, dan elektrolit lain

Mendapatkan cukup kalori jika anda kehilangan berat badan

Ginjal yang sehat akan menghasilkan tubuh yang sehat dan ginjal yang

tidak sehat akan menghasilkan tubuh yang tidak sehat. Berbagai penyakit

ginjal dapat datang dengan berbagai sebab seperti pola hidup khususnya

dalam hal asupan makanan yang dikonsumsi sehari – hari. Untuk

membantu pengobatan, makanan bagi penderita ginjal juga harus

diseleksi atau dipilih. Inilah makanan yang cocok bagi penderita penyakit

ginjal:

1. Apel

1 Apel ukuran sedang termasuk kulit mengandung = 0 natrium, 158

mg kalium, fosfor 10 mg

Buah apel selain terkenal untuk diet, mencegah serangan jantung, dan

mencegah kanker, ternyata juga baik untuk ginjal. Apel juga menjadi

salah satu buah yang dapat dikonsumsi oleh penderita penyakit ginjal.

Disarankan untuk mengkonsumsi apel dengan jumlah setengahnya dari

satu buah apel. Karena apel juga mengandung banyak air yang tentu

dibatasi untuk masuk ke dalam tubuh penderita penyakit ginjal. Apel

dapat membantu keluarkan racun dan membersihkan ginjal. Tetapi bagi

penderita penyakit ginjal yang sudah masuk pada tahap kronis lebih baik

jauhi mengkonsumsi buah ini.

2. Anggur Merah

1/2 Cangkir (±110 gr) Mengandung 1 mg sodium, 88 mg potassium,

4 mg fosfor

(2)

buah ini juga harus dibatasi misalnya hanya dua sampai tiga buah saja

perhari dikarenakan mengandung banyak air.

3. Buah Ceri

1/2 Cangkir (±110 gr) = 0 mg sodium, 160 mg potassium, 15

mg fosfor

Cherry juga menjadi salah satu buah yang dapat dikonsumsi bagi

penderita penyakit ginjal. Buah ini sangat baik mencegah antioksidan dan

dapat bertindak sebagai anti inflamasi.

Para penderita penyakit ginjal disarankan untuk tidak terlalu banyak

mengkonsumsi protein dan buah cherry tidak memiliki banyak portein.

Mengkonsumsi cherry dapat mengurangi kadar kalium dalam tubuh dan

menyehatkan ginjal.

Selain ceri, ternyata buah yang termasuk keluarga beri ini cukup ampuh

untuk dimakanan para penderita ginjal. Untuk itu sangat penting jika anda

hobi makan buah buahan untuk mengkonsumsi jenis buah ceri ini.

4. Bawang Putih

1 Siung bawang putih mengandung = 1 mg sodium, 12 mg

potassium, 4 mg fosfor

Bawang putih menjadi satu bahan yang baik dikonsumsi bagi penderita

penyakit ginjal. Memang tidak sulit menemukan bahan makanan ini di

berbagai menu makanan. Namun silahkan perbanyaklah jumlah bawang

putih dalam menu makanan diet anda yang menderita penyakit ginjal.

Karena bawang putih dapat mencegah proses oksidasi juga pembekuan

darah. Selain itu bawang putih yang tidak terlalu diolah dapat mengurangi

kadar kolesterol dalam tubuh dan menghindari peradangan. Disarankan

untuk memakannya mentah – mentah.

5. Kecambah/Touge

(3)

Disarankan untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah dan tidak diolah

menjadi apapun. Tenang, rasa touge cukup nikmat bila belum diolah.

6. Bawang Merah

Tidak hanya bawang putih, bawang merah juga baik bagi penderita ginjal.

Bawang merah dapat menjadi penghilang racun dalam tubuh dan

membersihkan ginjal. Selain itu bawang merah juga dipercaya dapat

menjadi obat bagi penderita batu ginjal. Anda bisa mengkonsumsi bawang

merah dengan cara dimakan langsung atau dicampurkan dalam makanan.

7. Paprika Merah

1/2 Cangkir (±110 gr) paprika merah mengandung = 1 mg sodium, 88 mg potassium, 10 mg fosfor

Para ahli ksehatan banyak yang menyarankan untuk memasukan bahan

makanan yang satu ini ke dalam menu makanan kita sehari – hari. Sebab paprika berwarna merah dapat membatu meringankan penyakit ginjal dan jga mencegah penyakit kanker tumbuh dalam tubuh kita. Paprika merah tidak begitu banyak mengandung kalium seperti parika waarna lainnya. Sayuran ini juga

mengandung serat, asam folat, Vitamin A, Vitamin B6, dan Vitamin C. 8. Minyak Zaitun

1 sendok minyak zaitun mengandung = <1 mg sodium, < 1 mg potassium, 0 mg fosfor

Ada banyak jenis minyak yang dapat dikonsumsi tetapi minyak dari buah zaitunlah yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita penyakit ginjal. Minyak zaitun mengandung anti-inflamasi, anti-oksidan, juga asam lemak di mana membantu menyehatkan organ ginjal. Masaklah menggunakan minyak ini.

ads

9. Kubis/Labu

1/2 Cangkir (±110 gr) mengandung = 6 mg sodium, 60 mg potassium, 9 mg fosfor

Kubis atau labu juga menjadi makanan yang cocok bagi penderita penyakit ginjal. Kubis mengandung banyak vitamin dan dapat menjadi karbohidrat yang baik. Kubis memiliki manfaat sebagai peningkat fungsi ginjal dan membuat ginjal menjadi lebih sehat. Karena penderita penyakit ginjal lebih baik menghindari nasi, ubi, kentang, gandum, maka kubis dapat menjadi karbohidrat pengganti. 10. Yoghurt

Penderita penyakit ginjal sangat dibatasi asupan mineral dalam tubuhnya. Dan semua asupan mineral tergantung pada kondisi ginjal sang penderita termasuk mineral dari makanan maupun minuman. Yoghurt dapat dimasukan menjadi salah satu mineral karena mengandung prabiotik yang mampu menyehatkan ginjal dan mengusir bakteri jahat. Tetapi tentu harus perlu diperhatikan takarannya.

11. Ikan

85 Gram salmon mengandung = 50 mg sodium, 368 mg potassium, 274 mg fosfor

Penderita penyakit ginjal juga tidak boleh mengkonsumsi banyak protein.

Maka dari itu daging – dagingan seperti daging merah, atam, udang, dan lainnya dilarang untuk dikonsumsi. Namun daging ikan yang kaya akan omega-3 masih dapat dikonsumsi sebab dapat mengurangi peradagan. Daging ikan yang

direkomendasikan adalah ikan salmon, ikan mackarel, dan ikan tuna. 12. Aneka Rempah – Rempah

Tidak nikmat rasanya bila menyantap makanan tanpa rempah – rempah. Meski penderita penyakit ginjal sangat dibatasi dalam menyantap makanan dan jumlah kalori, tetapi makanan yang dikonsumsi masih dapat dicampur dengan aneka rempah – rempah. Khususnya jahe, kunyit, dan ketumbar. Di mana ketiga rempah – rempah tersebut memiliki fungsi memurnian darah, membersihkan ginjal, dan menjaga kesehatan ginjal.

13. Raspberry

(4)

Raspberry adalah salah satu jenis buah yang paling cocok untuk penderita penyakit ginjal. Kandungan phytonutrient yang dikenal dengan asam ellagic dapat membantu ginjal lebih rusak dengan menetralkan radikal bebas untuk mencegah kerusakan sel.

Raspberry mengandung banyak flavonoid yang merupakan anthocyanin yang menyebabkan buah ini menjadi warna merah. Selain itu buah ini juga sangat banyak buah mangan, vitamin C, serat, dan folat serta vitamin B. Bauh ini juga ampuh membunuh sel kanker.

14. Stroberi

1/2 Cangkir (±110 gr) mengandung = 1 mg sodium, 120 mg potassium, 13 mg fosfor

Buah ini sangat ampuh untuk mencegah kanker, namun ternyata stroberi sangat baik untuk untuk ginjal. Kandungan dua fenol, anthocyanin dan ellagitannins sangat penting untuk membentuk struktur tubuh.

Anthocyananins, merupakan salah satu fenol yang dapat menjadi antioksidan. Kedua fenol ini merupakan zat pembentuk warna merah pada stroberi dan menjadi hal yang sangat sangat penting untuk mencegah kerusakan oksidatif. Selain itu, buah ini baik untuk sumber serat dan vitamin C yang penting sebagai zat dan komponen anti-inflamasi.

15. Bluberi

1/2 Cangkir (±110 gr) mengandung = 4 mg sodium, 65 mg potassium, 7 mg fosfor

Bluberi memiliki kandungan fitnutrien yang merupakan antioksidan yang dinamakan anthocyanidins. Blueberi berwarna biru adalah salah satu efek dari antioksidan ini. Antioksidan yang ditemukan dalam bluberi serta berbagai jenis buah beri lainnya, telah membantu dalam mencegah kerusakan tulang (dalam penelitian tikus). Selain itu cukup ampuh menjaga kesehatan ginjal.

16. Putih Telur

2 butir putih telur memiliki kandungan 7 grams protein, 110 mg sodium, 108 mg potassium, 10 mg fosfor

Protein putih telur merupakan salah satu sumber protein yang memberikan kualitas tinggi dan mengandung asam amino esensial. Putih telur merupakan salah satu jenis diet makanan sehat untuk ginjal.

17. Keluarga Barries

Penderita penyakit ginjal dapat mengkonsumsi aneka buah dari keluarga barries seperti strawberry, blueberry, cranberrie, redberry, dan lain – lain. Buah dari keluarga barries mengandung anti-oksidan dan anti-inflamasi di mana sangat ramah bagi organ ginjal. Penderita penyakit ginjal tidak bisa sembarangan

mengkonsumsi buah jadi inilah salah satu buah yang aman dan bisa dikonsumsi. Selain itu buah dari keluarga barries juga dapat meningkatkan fungsi pada

kandung kemih.

Pada umumnya penderita penyakit ginjal hanya boleh mengkonsumsi kalori sekitar 35kkal/kg/hari (dikalikan berat tubuh). Sedangkan untuk asupan mineral hanya boleh rata – rata 500 mililiter per-hari. Asupan sayur dan buah yang tinggi kalium sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Begitu pun protein dan

karbohidrat yang tinggi, jadi aturlah makanan untuk penderita penyakit ginjal agar tidak berdampak berbahaya.

Lebih Makanan Tepat untuk Pasien Hemodialisa by Hygiena Kumala Suci | Kesehatan Umum Makanan tepat untuk pasien hemodialisa sangat dibutuhkan untuk membantu pasien menjadi lebih sehat. Makanan tepat untuk pasien hemodialisa sangat dibutuhkan untuk membantu pasien menjadi lebih sehat. Berikut adalah panduan sederhana untuk memilih makanan sehat yang tepat selama menjalani hemodialisa. Memenuhi kebutuhan kalori sehari Kalori

menyediakan energy bagi tubuh untuk melakukan aktivitasnya. Kebutuhan kalori standar bagi pasien dengan gagal ginjal adalah 35kcal/kgBB/hari. Berat badan yang dimaksud adalah berat badan kering bukan berat saat anda bengkak. Minyak dari bahan sayuran adalah sumber kalori yang baik untuk anda misalnya minyak zaitun, minyak canola, dan minyak biji bunga matahari. Gunakanlah minyak jenis ini dalam mengolah roti, nasi dan mie sebagai sumber kalori.

(5)

agar-agar menyediakan kalori dan energy tanpa membahayakan pembuluh darah. Tetapi bila memiliki diabetes mellitus sebagai penyakit tambahan maka

sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter mengenai asupan kalori yang tepat. Mengurangi asupan cairan Fungsi ginjal yang rusak membuat tubuh tidak dapat membuang cairan berlebih yang dihasilkan oleh tubuh baik akibat metabolisme tubuh maupun akibat banyaknya cairan yang diminum. Karena itulah pasien hemodialisa dianjurkan untuk mengurangi atau membatasi asupan cairan tiap harinya. Cairan disini tidak hanya yang berbentuk air tapi juga segala makanan yang berbentuk cairan pada suhu kamar misalnya sup, jeli atau agar-agar, dan es krim. Buah-buahan dan sayuran juga ada yang banyak mengandung cairan misalnya melon, anggur, apel, jeruk, tomat, selada, dan seledri sehingga jangan lupa menambahkan ini dalam data asupan cairan. Kebutuhan cairan dihitung dari berat kering yaitu berat yang dicapai setelah anda menjalani hemodialisa saat semua cairan berlebih telah dibuang. Biasanya kebutuhan cairan ini bervariasi dari 500-1000 ml per harinya. Untuk kebutuhan tepatnya, berkonsultasilah dengan dokter mengenai berat kering dan berapa jumlah cairan yang harus diminum setiap harinya. Tips dalam mengontrol rasa haus dalam menjalani restriksi cairan : Kurangilah makanan yang asin atau berbumbu asin karena rasa asin akan semakin merangsang rasa haus Minumlah air secara perlahan dengan menggunakan gelas berukuran kecil Bekukanlah minuman atau jus dalam bentuk batu es berukuan kecil dan kunyahlah secara perlahan sehingga rasa haus akan berkurang Mengurangi kadar potassium (kalium) Potasium adalah elektrolit yang dapat mempengaruhi keteraturan detak jantung. Pada pasien yang menjalani hemodialisa, kadar potasium biasanya akan meningkat akibat proses dialisis dan ini bisa membahayakan karena jantung dapat berhenti berdetak akibat kadar potassium yang berlebihan. Karena itu sangat penting untuk mengurangi asupan makanan yang tinggi potassium dalam menu sehari-hari (biasanya dibatasi hanya 2-3 gram tiap harinya). Berikut adalah makanan yang dikenal sebagai sumber potassium tinggi* : Apricot Remis besar Melon Buah pir Sarden Alpukat Biji-bijian Susu Kentang Bayam Pisang Daun ara Madu Buah prem Tomat Gula bit Buah kiwi Jus jeruk Jus prem Labu Belewar Buncis Kacang Kismis Yogurt *rata-rata mengandung 250-350mg potassium per satu kali penyajian. Tips untuk mengurangi kadar postasium : Makanlah makanan yang tinggi potassium dalam porsi kecil misalnya hanya setengah atau hanya berupa potongan kecilnya saja Memotong-motong sayur dalam ukuran kecil lalu kemudian merebusnya

sehingga kadar potasiumnya berkurang Hindarilah buah alpukat, pisang, kiwi, dan buah-buahan yang dikeringkan karena kadar potassium yang amat tinggi Mengurangi mineral fosfat. Fosfat adalah mineral yang banyak terdapat dalam berbagai jenis makanan. Pada keadaan gagal ginjal, fosfat akan menumpuk dalam darah akibatnya fosfat akan menarik kalsium dalam tulang sehingga tulang akan lemah dan mudah patah. Selain itu tingginya kadar fosfat

menyebabkan badan menjadi gatal tanpa sebab. Karena itulah sebisa mungkin harus mengurangi asupan makanan yang kaya akan fosfat yaitu tidak lebih dari 2-3 gram per harinya atau sesuai petunjuk dokter yang menangani. Makanan yang kaya akan fosfat dan harus dikurangi adalah susu, keju, es krim, pudding, buncis, kacang polong, minuman bersoda, bir, coklat, kacang-kacangan dan selai kacang. Biasanya pasien hemodialisa disarankan hanya meminum ½ gelas susu setiap harinya. Selain itu mungkin harus mengkonsumsi obat pengikat fosfat selama dialysis berlangsung. Obat ini akan menyerap fosfat dan membuangnya lewat kotoran. Konsultasikanlah dengan dokter mengenai pilihan obat pengikat fosfat yang tepat. Mengkonsumsi protein berkualitas. Sebelum menjalani

(6)

sodium/natrium. Sodium banyak ditemukan dalam garam dan berbagai makanan yang lain. Biasanya makanan kaleng dan makanan yang dibekukan kaya akan garam. Tingginya kadar sodium dalam makanan akan membuat menjadi lebih haus, padahal asupan cairan yang berlebih akan membebani jantung dan membuat tekanan darah jadi tinggi. Oleh karena itu asupan garam biasanya dibatasi hanya 2-3 gram per harinya. Tips untuk mengurangi sodium : Hindarilah makanan kaleng dan makanan beku Selalu usahakan mengkonsumsi makanan segar Carilah produk yang berlabel rendah garam atau perhatikan kadar garam dalam komposisinya. Usahakan kurang dari 250mg per sekali saji. Jangan

menggunakan pengganti garam karena produk ini tinggi akan potassium Kurangi bumbu seperti kecap, saus teriyaki, bawang putih dan bawang merah karena tinggi akan garam Hindari cemilan atau snack Haruskah saya mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral? Karena banyaknya makanan yang harus dipantang, maka kemungkinan juga ada vitamin dan mineral yang tidak

terpenuhi sehingga diperlukan suplemen tambahan yang mengandung vitamin dan mineral tersebut. Tapi sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai suplemen yang tepat. Jangan pernah membeli suplemen tanpa sepengetahuan dokter karena suplemen itu mungkin mengandung zat atau tambahan yang berbahaya bagi tubuh. Sumber :

Jawaban TanyaDok.com di : https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/makanan-tepat-untuk-pasien-hemodialisa

Makanan yang Harus Dikonsumsi Pasien Dialisis (Cuci Darah) Amazine.co - Online Popular Knowledge

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang merah yang terletak di perut bagian bawah dan bertanggung jawab untuk menyaring limbah keluar dari tubuh.

Karena fungsi penting yang dimilikinya, ginjal dianggap sebagai salah satu organ vital dalam tubuh.

Saat ginjal gagal berfungsi dengan baik, limbah dan racun akan menumpuk di dalam tubuh yang dapat membahayakan.

Ginjal pada pasien yang menderita gagal ginjal akut atau penyakit ginjal kronis tidak dapat membuang limbah dari tubuh.

Dalam kasus tersebut, pasien akan disarankan menjalani dialisis (cuci darah) yang merupakan prosedur artifisial untuk menggantikan fungsi ginjal dalam membuang racun.

Ketika menjalani dialisis, pasien juga disarankan mengikuti diet dialisis untuk mendukung upaya perawatan.

Panduan Diet untuk Pasien Dialisis

Jenis diet akan tergantung pada jenis dialisis yang dilakukan.

Untuk diketahui, terdapat dua jenis dialisis yaitu dialisis peritoneal dan hemodialisis.

Dialisis peritoneal umumnya dilakukan setiap hari dan diperuntukkan bagi orang yang menderita gagal ginjal parah. Di sisi lain, hemodialisis dilakukan 3-5 kali seminggu.

Diet dialisis (cuci darah) berfokus pada asupan cairan, protein, dan menjaga keseimbangan elektrolit dengan mengatur asupan natrium, kalium, dan fosfor. Berikut ini adalah panduan yang akan membantu mengetahui jenis makanan apa saja yang harus diasup pasien dialisis.

>> Protein

Saat seseorang melakukan dialisis, maka kebutuhan proteinnya akan meningkat. Kebutuhan protein akan lebih tinggi pada pasien yang menjalani dialisis

peritoneal karena banyak protein hilang saat cairan peritoneal dibuang. Daging, telur, ikan, susu dan produk susu adalah beberapa makanan kaya protein yang bisa dikonsumsi.

Namun, perlu diingat pula bahwa asupan protein yang terlalu tinggi bisa membebani ginjal yang sudah lemah.

Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan asupan protein yang tepat.

(7)

Pasien yang menjalani hemodialisis harus menurunkan asupan kalium karena mineral ini dapat menumpuk dalam tubuh sehingga menyebabkan hiperkalemia. Di sisi lain, pasien yang menjalani dialisis peritoneal harus mendapatkan asupan kalium lebih tinggi karena kadar kalium yang turun akibat melakukan prosedur dialisis ini.

Beberapa makanan kaya kalsium diantaranya adalah tomat, pisang,dan jeruk.

>> Cairan

Fungsi ginjal yang terganggu akan menurunkan kemampuannya dalam menyingkirkan kelebihan cairan dari tubuh.

Hal ini menyebabkan retensi air yang meningkatkan tekanan darah sehingga asupan cairan harus dibatasi.

Itu sebab, seorang pasien dialisis (cuci darah) harus membatasi konsumsi jus buah atau buah-buahan yang mengandung air seperti melon, anggur, dll. Air dan minuman lain juga harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

>> Natrium

Makanan yang mengandung natrium umumnya memicu rasa haus sehingga akan meningkatkan asupan cairan.

Oleh karena itu, pasien dialisis disarankan mengurangi makanan mengandung natrium yang meliputi makanan asin, rempah-rempah, dan makanan yang diawetkan.

>> Fosfor

Pasien dialisis juga perlu membatasi asupan makanan yang mengandung fosfor karena kelebihan mineral ini akan membuat tulang menjadi berongga.

Keju, kacang polong, kacang-kacangan, dan selai kacang merupakan makanan mengandung jumlah tinggi fosfor sehingga harus dihindari.

Saran Tambahan

Pasien dialisis berada pada risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Oleh karena itu, mereka harus menjaga berat badan dan membatasi asupan lemak. Selain itu, konsumsilah kalori secukupnya sekedar untuk mendapatkan energi. Makanan berlemak seperti makanan yang diasinkan, digoreng, dan produk susu mengandung lemak juga harus dihindari sepenuhnya.

Kadang-kadang, seorang pasien disarankan menambah berat badan, jika mereka memiliki berat badan yang rendah.

Kenaikan berat badan biasanya dicapai dengan mengkonsumsi makanan bertepung seperti roti dan nasi.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi asupan makanan yang tepat sesuai kondisi tiap pasien.[]

Pengaturan Makan untuk Pasien Hemodialisa

Gambaran umum hemodialisa Tujuan diet untuk pasien hemodialisa

Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa 12.Proses Penyuluhan

(8)

tentang materi yang

mengucapkan salam dan terima kasih

Sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien (pre dan post test)

2. Jenis test

Test yang dilakukan adalah test secara lisan yang berisi beberapa pertanyaan 3. Soal pre dan post tes

MATERI PENYULUHAN

A.

Gambaran Umum Hemodialisa

Manajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya adalah hemodialisia. Gagal ginjal adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronik yang ditandai dengan kerusakan ginjal secara permanen dan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dengan GFR < 5 mL/min/1,73 m2, yang memerlukan renal replacement therapy (RRT) berupa hemodialisis atau transplantasi ginjal (Suwitra, 2006).

Hemodialisa adalah suatu proses pembersihan darah dengan menggunakan ginjal buatan (dialyzer), dari zat-zat yang konsentrasinya berlebihan di dalam tubuh. Zat-zat tersebut dapat berupa zat yang terlarut dalam darah, seperti toksin ureum dan kalium, atau zat pelarutnya, yaitu air atau serum darah (Suwitra, 2006). Kesuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, prevalensi ketidakpatuhan cairan 60%,

ketidakpatuhan diet 57%, waktu dyalisis terhambat 19%, ketidakpatuhan obat 9% (Griva, 2011). Pasien hemodialisa harus membatasi asupan cairan untuk mencegah overload cairan karena overload cairan kronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongestif, dan prematur kematian. Hemodialisa dapat menyebabkan beberapa komplikasi, karena penyakit yang mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik tersebut atau oleh karena proses selama menjalani hemodialisa tersebut atau dapat disebut juga komplikasi akut hemodialisa (Rahardjo et al., 2006).

B. Pengaturan Makanan Untuk Pasien Hemodialisa

Diet yang diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal tahap akhir dengan terapi pengganti, jika hasil tes klien kreatinin < 15 ml/ menit.

1. Tujuan diet untuk pasien hemodialisa

a. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal.

b. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

c. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebihan. d. Pasien mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.

2. Syarat diet

a. Energi 35 kkal/kg BBI/hari

b. Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi c. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total d. Karbohidrat cukup 55-75% dari kebutuhan energi total e. Natrium, yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam f. Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam g. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml

(9)

a. Bahan Makanan Dianjurkan

 Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie, makaroni, spageti, lontong, bihun, makanan yang dibuat dari tepung-tepungan, gula, madu, sirup, permen, dll.

 Bahan makanan sumber protein : telur, ayam, daging, ikan, susu (Dalam jumlah sesuai anjuran).

 Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis, kacang panjang, kol, kembang kol, slada, wortel, jamur, dll . (Dalam jumlah sesuai anjuran).

 Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo, pear, strawberi, apel hijau, anggur, jeruk manis, dll. (Dalam jumlah sesuai anjuran).

(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)

b. Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi

 Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong, kentang, havermout, ubi, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, bayam, daun pepaya, daun singkong, kembang kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat, apel merah, duku, durian, belimbing. nangka, coklat, santan.

 Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan asites. Bahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering, makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan, minuman bersoda.

 Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. Tips mengendalikan air minum: masukan air kadalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus (cobalah permen, 1 slice jeruk manis, permen, air dingin/batu es, berkumur, atau mandi), kurangi garam, gunakan bumbu-bumbu.

c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

- Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.

- Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam bentuk tidak berkuah misalnya: ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng. - Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam dan menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya.

- Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen, dianjurkan sebagai penambah kalori, tetapi hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan, karena mengurangi nafsu makan.

- Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti bawang, jahe, kunyit, salam, dll

- Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan : cucilah sayuran, buah, dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian rendamlah bahan makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat celcius (air hangat) selama 2 jam, banyaknya air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa menit. Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan untuk memasak banyaknya 5 kali bahan makanan.

(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)

d. Contoh Menu sehari Misalnya:

Pasien (laki-laki) berusia 60 tahun, TB 165 cm, BB 55 kg. Energi = 35 x 55 = 1925 kkal

Protein = 1 x 55 = 55 g (11,4%) Lemak = 25% x 1925/9 = 53.5 g KH = 63,6% x 1925/4 = 306, 1 g Menu sehari

Waktu Menu JumlahGram URT

Makan Pagi

Nasi 100 ¾ gls

Semur telur 55 1 btr

Tumis wortel 50 ½ gls

Pepaya 110 1 ptg bsr

Susu hangat 20 4 sdm

(10)

Makan Siang

Nasi 150 1 ¼ gls

Rolade daging 35 1 ptg sdg

Capcay 100 1 gls

Apel malang 75 1 bh sdg

Selingan Sore Kue talam 50 2 bh sdg

Makan Malam

Nasi 100 ¾ gls

Ayam bb kuning 40 1 ptg sdg

Sup sayuran 50 ½ gls

Jeruk manis 110 1 bh bsr

(11)

Menu Makanan untuk Penderita Gagal Ginjal

Posted by Dephi Chute Posted on 09.30 with No comments

Bagi anda yang pernah mengalami gagal ginjal tentu harus lebih menjaga pola makan karena diketahui bahwa beberapa makanan bisa memperparah penyakit ginjal yang dialami. Penderita Gagal Ginjal tidak disarankan mengonsumsi banyak buah dan sayur. Meski buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk orang sehat, namun untuk penderita ginjal makanan ini akan berpotensi

memperparah kesehatan anda.

Penderita gagal ginjal harus mengetahui kandungan buah dan sayur yang mereka makan. Jangan sampai mengkonsumsi jenis buah dan sayur yang mempunyai kadar Kalium (Potassium) yang tinggi. Hal tersebut diketahui dapat mengganggu irama jantung.

Sebagai contoh bagi anda penderita gagal ginjal adalah hanya boleh

mengkonsumsi buah apel setengah saja setiap harinya. Namun apabila kondisi penderita gagal ginjal sudah terlalu parah, hentikan konsumsi buah dan sayur hingga gejala penyakit ginjal (seperti sering kencing )menghilang.

Namun bagi anda yang belum pernah melakukan cuci darah, dianjurkan

melakukan diet rendah protein 40-45 gram/hari. Hal tersebut tergantung fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka tentu diperlukan cuci darah.

Sedangkan untuk penderita gagal ginjal kronis, harus menjalani diet ketat dengan beberapa tujuan, yaitu: Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan menjaga agar Pasien Gagal Ginjal tetap dapat beraktivitas seperti orang normal.

Prinsip Diet untuk Penderita Gagal Ginjal kroni: Diet lunak atau biasa,

Konsumsi sumber karbohidrat: selai, gula pasir, permen dan sirup, Konsumsi Cukup energi namun rendah protein,

Konsumsi sumber protein, diutamakan protein hewani, seperti: daging sapi, ,susu, dan ikan. Takarannya tentu disesuaikan dengan kegagalan fungsi ginjal penderita.

Konsumsi makanan sumber lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan sekitar 25 persen dari total energi yang diperlukan setiap hari.

Kebutuhan air penderita gagal ginjal sebaiknya sesuai dengan jumlah urine selama satu hari sekitar 500 mililiter yang didapatkan dari minuman dan makanan.

Konsumsi makanan yang mengandung kalium dan natrium, dengan jumlah sesuai keadaan penderita.

Kebutuhan kalori Penderita Gagal Ginjal, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari. Kurangi konsumsi garam dapur, apabila anda juga menderita hipertensi bengkak. Konsumsi agar-agar, karena selain mengandung sumber energi makanan ini juga mengandung serat yang larut.

Pantangan Makanan untuk Penderita Gagal Ginjal

(12)

Kurangi Konsumsi Protein hewani, seperti: daging kambing dan ayam, hati, ikan, keju, udang dan telur.

Kurangi konsumsi Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: alpukat, apel, jeruk, pisang, buah dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli dan buncis. Penderita Gagal Ginjal sebaiknya juga mengurangi konsumsi makanan yang sudah diawetkan seperti ikan asin, cornet, abon, buah dan sayur dalam kaleng, keju dan susu yang diawetkan diketahui dapat memperparah penyakit ginjal.

Ringkasan:

Beberapa Makanan harus dihindari agar tidak memperparah Gagal Ginjal, Penderita gagal ginjal bahkan harus membatasi konsumsi buah-buahan, Makanan yang diawetkan juga tidak baik untuk Pasien Gagal Ginjal

DIET PADA PASIEN HEMODIALISIS

Gagal ginjal merupakan ketidakmampuan ginjal memenuhi fungsinya secara optimal yang dinilai dengan beberapa parameter tertentu. Proses hemodialisis menggantikan fungsi dari ginjal tersebut. Kualitas hidup penderita gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis sewaktu-waktu dapat menurun. Adalah hal penting bagi penderita maupun keluarga agar dapat menjaganya, salah satunya yaitu dengan mengatur pola diet yang tetap dan tetap memiliki rasa yang enak. MANFAAT DAN TUJUAN DIET

Mencegah kekurangan nutrisi, mempertahankan dan memperbaiki status nutrisi penderita

Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

Mencegah akumulasi zat-zat beracun hasil dari metabolisme tubuh terutama ureum.

Membantu mengontrol tekanan darah atau kadar gula darah (dengan riwayat Diabetes) dan berat badan secara normal.

CARA AGAR DIET BERLANGSUNG EFEKTIF

Kenali kondisi penyakit dan terapi yang dijalani. Pola diet belum tentu sama pada setiap pasien hemodialisis.

Sesuaikan aturan diet bagi penderita gagal ginjal dengan sisa fungsi ginjal dan ukuran tubuh (tinggi maupun berat badan).

Bisa saja pasien kehilangan selera makan. Sangat penting dijaga selera makannya. Sajikan makanan kesukaan pasien tetapi masih dalam batas diet

yang ditetapkan.

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA DIET PASIEN HEMODIALISIS DIET RENDAH KALIUM (POTASSIUM) DAN NATRIUM (SODIUM)

Natrium banyak terkandung dalam garam dapur (natrium klorida), sedangkan kalium banyak pada buah dan sayur. Bagi penderita gagal ginjal, hindari

makanan yang mengandung natrium tinggi. Nilai normal natrium adalah 135 - 145 mmol/L dan kalium 3.5-5.5 mmol/L.

Kalium adalah mineral yang ada dalam makanan. Kalium memiliki peran penting dalam aktivitas otot polos (terutama otot jantung) dan sel saraf.

Ginjal normal akan membuang kelebihan kalium, namun pada pasien,

kemampuan tersebut menurun, sehingga dapat terjadi akumulasi/ penimbunan kalium dalam darah. Biasanya konsentrasi kalium yang tinggi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi kalium yang rendah.

Konsentrasi kalium darah yang lebih dari 5.5 mEq/L akan mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung.

Kadar kalium yang sangat tinggi akan membuat otot melemah, mengganggu irama jantung dan dapat menyebabkan kematian. Pilih buah/sayur yang rendah kalium.

MAKANAN YANG TINGGI KALIUM

(13)

Kandungan kalium dalam buah dan sayur ternyata dapat dikurangi. Berikut ini caranya:

Kupas sayur atau buah, potong tipis, cuci dengan air mengalir.

Letakkan dalam mangkok, tambahkan air hangat sampai sayur atau buah terendam. –

Rendam minimum 2 jam sebelum dimasak

Buah dan sayuran dapat dilakukan dua kali perebusan, lalu air rebusan dibuang dan tiriskan. Biasakan rebus dalam air banyak, sehingga kalium terbuang.

FOSFOR DAN KALSIUM

Tubuh memerlukan keseimbangan fosfor dan kalsium, terutama untuk

membangun massa tulang. Jika ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik maka kadar fosfor naik sehingga kalsium menjadi turun. Agar aliran darah tetap stabil, pasokan kalsium diambil dari tulang sehingga massa kalsium dalam tulang menjadi berkurang. Hal ini yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Jumlah fosfor yang dibutuhkan sehari 800-1.200 mg, sedangkan kalsium 1.000 mg. Agar dapat menyeimbangkan jumlah keduanya, sebaiknya perhatikan

kandungannya dalam bahan makanan. Dalam darah, nilai normal phosphor: 2,5 - 4,5 mg/dl, sedangkan kalsium 8,4 - 10,2 mg/dl

Phosphor adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk tulang. Jika ginjal tidak berfungsi baik, kelebihan phosphor tidak bisa dibuang. Kadar phosphor yang tinggi dapat menurunkan kadar kalsium di tulang, melepaskannya ke darah, sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat. Ini akan menyebabkan tulang rapuh, gatal2, tulang nyeri dan mata merah.

TIPS UNTUK DIET PHOSPHOR:

1. Batasi makanan yang banyak mengandung phospor

2. Mengkonsumsi obat pengikat phosphor/phosphate binder, Seperti kalsium karbonat (CaCO3) dan Aluminium hidroksida.

Obat ini dikonsumsi di pertengahan makan agar efektif…!!!

MAKANAN TINGGI PHOSPHOR:

Produk susu : Susu, Keju, Yoghurt, Es krim.

Produk sereal : Oatmeal, Coklat, Waffle, Roti gandum.

Sayuran: Kacang2an, Biji bunga matahari, Kedelai,

Daging, Ikan dan telur: Hati, Seafood (udang, kepiting), Kuning Telur, Sarden, Ikan Bilis.

CAIRAN

Pada pasien hemodialisis mudah terjadi penumpukan cairan yang berlebih karena fungsi ekskresi ginjal yang terganggu. Asupan cairan dalam 24 jam setara dengan urin yang dikeluarkan 24 jam ditambah 500 cc (berasal dari pengeluaran cairan dari keringat dan BAB). Ingat juga bahwa makanan berkuah tetap dihitung sebagai cairan.

Tips untuk hemat air: sebaiknya mengkonsumsi obat dengan makanan. Tips mengurangi rasa haus:

1. Kurangi konsumsi garam 2. Mengisap/mengkulum es batu. 3.Mengunyah permen karet.

Bahan-bahan yang dianjurkan untuk ditingkatkan konsumsinya Protein

(14)

Asupan protein per hari yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kg berat badan

(BB) ideal.

1.Kalori

Kebutuhan kalori (energi) per hari sekitar 35 kkal/kg BB. Beberapa

makanan yang mengandung kalori tinggi, seperti mentega, nasi,

lontong, mie, bihun, dan makanan yang digoreng.

2.Lemak

Kebutuhan lemak per hari adalah 10-25% dari total kebutuhan energi.

Lemak yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh,

seperti minyak nabati, minyak jagung, dan minyak zaitun.

3.Karbohidrat

Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-75% dari total

kebutuhan energi. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat,

seperti nasi, mie, bihun, jagung, kentang, dan roti.

Pengaturan Makan Untuk Pasien Hemodialisa

PENGATURAN MAKAN UNTUK PASIEN HAEMODIALISA

Oleh : Dwi Hananta Dewi*

Ginjal adalah salah satu bagian tubuh yang sangat penting. Keberadaan ginjal sebagai penyaring darah dari sisa-sisa metabolisme menjadikan fungsinya tak bisa tergantikan oleh yang lainnya. Fungsi ginjal yang terganggu akan mengakibatkan kegagalan fungsi pembersihan yang menyebabkan menumpuknya bahan-bahan buangan di dalam tubuh. Bahan ini sebagian besar berupa sampah nitrogen yang disebut toksin uremik. Menumpuknya toksin uremik mengakibatkan gejala keracunan yang disebut uremia. Gejala uremia ditandai dengan mual, muntah, nafsu makan menurun, cegukan, gatal, lemas, gerakan tanpa disadari pada tungkai dan lengan serta bau nafas yang khas. Pada kasus-kasus yang berat dapat terjadi koma/penurunan kesadaran.

Menumpuknya air dalam tubuh akibat kegagalan dalam mengeluarkan cairan dari badan akan menyebabkan bengkak (edema) di seluruh badan, sesak nafas, tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi jantung.

Klasifikasi gangguan fungsi ginjal dari NKF-K/DOQI (2000) dan rencana kerja berdasarkan stadium penyakit ginjal kronik adalah :

STADIUM DESKRIPSI LFG(ml/1,73

m²)

AKSI

1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal

> 90 Diagnosis dan

pengobatan. Terapi penyakit penyerta, penghambatan

progresifitas

2 Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan LFG

60 – 89 Penurunan resiko

panyakit kardiovaskuler

(15)

4 Penurunan berat LFG 15 – 29 Evaluasi dan pengobatan komplikasi

5 Gagal ginjal < 15 Terapi pengganti ginjal

LFG : Laju Filtrasi Glomerulus

Untuk menghitung Kreatinin klearens dengan menggunakan rumus Crocroft & Gault yaitu :

Laki-laki : ( 140 – umur ) x Berat badan 72 x kreatinin serum

Wanita : ( 140 – umur ) x Berat badan X 0.85 72 x kreatinin serum

Contoh : Seorang laki-laki umur 50 tahun, berat badan 70 kg, kreatinin serum 7. Berapa kreatinin klearens?

Kreatinin klearens : ( 140 – umur ) x Berat badan

72 x kreatinin serum

: ( 140 – 50 ) x 70

72 x 7

: 6300 : 12.5 504

à termasuk stadium 5 ( < 15 ) penanganan terapi pengganti ginjal/dialisa

Keadaan dimana ginjal lambat laun mulai tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik disebut gagal ginjal kronik, sedangkan gagal ginjal terminal merupakan tahap akhir dari gangguan fungsi ginjal dimana pasien harus menjalani terapi dialisa selama sisa hidupnya. Bentuk terapi dialisa ada 2 macam yaitu CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) dan Hemodialisa ( HD )/cuci darah, yang sering dilakukan di Indonesia adalah Hemodialisa/cuci darah.

Pasien gagal ginjal terminal semakin meningkat jumlahnya. Menurut Suhud (2010) insiden gagal ginjal di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 8% tiap tahun. Di RSU dr.Soetomo Jakarta pada tahun 2004-2006, diperkirakan setiap tahun ada 2000 pasien baru dengan kasus gagal ginjal. Sedangkan di Instalasi Hemodialisa RSUP Prof.dr.Margono Soekarjo Purwokerto menunjukan adanya peningkatan jumlah pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Pada tahun 2004 dilakukan tindakan hemodialisa sebanyak 4543 kali. Sedangkan pada tahun 2005 dilakukan tindakan hemodialisa sebanyak 7208 kali (Yusuf,2006).

Pengaturan makan pasien Hemodialisa/Diet Hemodialisa

Pasien yang menjalani hemodialisa harus mengatur makannya dengan tepat agar tidak menambah berat penyakitnya dan bisa juga pasien menjadi kurang gizi. Penyebab penurunan status gizi pada pasien hemodialisa adalah :

 Hemodialisa merupakan proses katabolik (pemecahan senyawa komplek

menjadi senyawa yang lebih sederhana), di dalam proses hemodialisa terjadi pengeluaran asam amino melalui dialisat dan penurunan sintesis (pembentukan) protein. Selama proses HD otot akan melepaskan asam-asam amino.

 Uremia (terdapatnya ureum dalam darah/tingginya kadar ureum dalam

(16)

 Adanya perubahan hormonal dan penyakit penyerta.

Anjuran diet untuk pasien haemodialisa atau cuci darah adalah sebagai berikut : 1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB ideal/hari pada klien Hemodialisa (HD)

maupun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis(CAPD). Pada CAPD diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan dialisis. Bila diperlukan penurunan berat badan, harus dilakukan secara berangsur (250 – 500 gr/minggu) untuk mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa lemak (lean Body Mass).

2. Protein tinggi, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1 – 1,2 gr/kg BB ideal/hari pada HD dan 1,3 gr/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 % protein hendaknya bernilai biologi tinggi.

3. Karbohidrat cukup, yaitu 55 – 75 % dari kebutuhan energi total. 4. Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi total. 5. Natrium diberikan sesuai dgn jumlah urin yang keluar/24 jam, yaitu :

 1 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (HD).

 1 – 4 + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).

6. Kalium sesuai dengan urin yang keluar/24 jam, yaitu :

 2 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (HD).

 3 gr + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gr untuk tiap 1 liter urin (CAPD).

7. Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium. 8. Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kg BB ideal/hari.

9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin/24 jam ditambah 500 – 750 ml.

10.Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam folat, dan vitamin C.

11.Bila nafsu makan kurang, berikan suplemen enteral yang mengandung energi dan protein tinggi.

Bahan makanan yang mengandung Natrium tinggi antara lain : Garam dapur, Kecap, krakers, roti bakar, corned, ham, keju, sosis, lemak babi, margarine, mentega, saos.

Bahan makanan yang mengandung Kalium tinggi antara lain : Hazermouth, singkong, sardin, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, pisang, peterseli, daun papaya muda, bayam. Untuk mengurangi kadar kalium dalam sayur dan buah bisa dengan merendam sayur dan buah dengan air panas selama 15 menit atau dengan merendam sayur yang akan dimasak selama 2 jam dengan air. Cara ini membuat vitamin yang ada dalam sayur dan buah banyak yang hilang tetapi kebutuhan vitamin bisa tercukupi dengan penambahan suplemen kalau diperlukan.

Contoh pengaturan menu sehari untuk pasien HD dengan berat badan kering 55 kg dan Tinggi badan 161 cm, Jenis kelamin laki-laki dan umur 35 tahun. Berat badan Ideal 54.9 kg ( dibulatkan 55 kg ). Indeks Massa Tubuh pasien tersebut 22 ( Normal ). Jumlah urin yang keluar 1000 cc/24 jam. Pasien tidak oedem. Kebutuhan zat gizi pasien sehari adalah :

1. Energi = 35 x 55 = 1925 Kalori

2. Protein = 1,2 x 55 = 66 gram ( 264 kalori ) 3. Lemak = 25% x 1925 = 481 kalori ( 53 gram)

4. Karbohidrat = 1925 – 264 – 481 = 1180 kalori = 295 gram

5. Natrium sehari = 1 gram + 2 gram ( 1 gram untuk ½ L urin yang keluar ) = 3 gram

6. Kalium sehari = 2 gram + 1 gram ( 1 gram untuk 1 L urin yang keluar ) = 3 gram

7. Kalsium 1000 mg/hari

8. Fosfor 17 mg x 54 = 918 mg

(17)

Waktu Ukuran Rumah Tangga Berat (gr) Pagi

Nasi putih ¾ gelas 100

Telur dadar 1 butir 55

Tempe bacem 1 potong sedang 25

Tumis labu siam ¾ gelas 75

10.00 WIB

Puding maizena saos sirup 1 potong sedang 50

Siang

Nasi Putih 1 1/4 gelas 200

Ayam goreng 1 potong sedang 50

Pepes tahu 1 bujur besar 110

Sayur sop 1 gelas 100

Pepaya 1 potong sedang 110

16.00 WIB

Nagasari tanpa isi 1 bungkus 50

Sore

Nasi putih 1 1/4 gelas 200

Ikan pepes 1 potong 50

Tempe bumbu kuning 2 potong sedang 50

Tumis kangkung 1 gelas 100

Semangka 1 potong sedang 180

Energi: 1866 kalori Protein : 68.5 gram Lemak : 53.6 gram Karbohidrat : 282 gram

Natrium : 190 mg Kalium :1825 mg Kalsium : 396 mg Fosfor : 908.6 mg

Gambar diambil di Unit Hemodialisa RSUD dr.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Makanan Wajib Bagi Pasien Cuci Darah (Dialisis)

Written By herry siswandi on Rabu, 26 November 2014 |

13.32

Makanan Wajib Bagi Pasien Cuci Darah (Dialisis)|resepcarasehat - Ginjal adalah organ berupa seperti kacang merah yang terdapat di perut sisi bawah serta berfungsi untuk menyaring limbah yang keluar dari badan.

Lantaran manfaat utama yang dipunyainya, ginjal merupakan sebagai salah satu organ vital pada badan.

(18)

Ginjal pada pasien yang menderita ginjal akut atau penyakit ginjal kritis tidak bisa buang limbah dari badan.

Dalam masalah itu, pasien bakal dianjurkan melakukan dialisis (cuci darah) yang disebut prosedur artifisial untuk menukar fungsi ginjal dalam membuang toksin.

Saat melakukan dialisis, pasien juga dianjurkan ikuti diet dialisis untuk mensupport upaya perawatan.

Tips Diet untuk Pasien Dialisis

Type diet akan bergantung pada type dialisis yang dikerjakan.

Untuk di ketahui, ada dua type dialisis yakni dialisis peritoneal serta hemodialisis.

Dialisis peritoneal biasanya dikerjakan sehari-hari serta ditujukan untuk orang yang menderita gagal ginjal kronis. Di segi lain, hemodialisis dikerjakan 3-5 kali satu minggu.

Diet dialisis (cuci darah) fokus pada konsumsi cairan, protein, serta melindungi keseimbangan elektrolit dengan mengatur konsumsi natrium, kalium, serta fosfor.

Di bawah ini yaitu tips yang menolong tentang informasi makanan apa sajakah yang perlu diberikan pasien dialisis.

Protein

Waktu seorang lakukan dialisis, jadi keperluan proteinnya bakal bertambah.

Keperluan protein bakal lebih tinggi pada pasien yang melakukan dialisis peritoneal lantaran banyak protein hilang waktu cairan peritoneal dibuang. Daging, telur, ikan, susu serta product susu yaitu sebagian makanan kaya protein yang dapat dikonsumsi.

Tetapi, butuh diingat juga bahwa konsumsi protein yang terlampau tinggi dapat membebani ginjal yang telah lemah.

Oleh karenanya, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan konsumsi protein yang pas.

Kalium

Pasien yang melakukan hemodialisis mesti turunkan konsumsi kalium lantaran mineral ini bisa menumpuk pada badan hingga mengakibatkan hiperkalemia.

Di segi lain, pasien yang melakukan dialisis peritoneal mesti memperoleh konsumsi kalium lebih tinggi lantaran kandungan kalium yang turun disebabkan lakukan prosedur dialisis ini.

Sebagian makanan kaya kalsium salah satunya yaitu tomat, pisang, serta jeruk.

Cairan

Ginjal yang terganggu bakal turunkan kemampuannya dalam membuang kelebihan cairan dari tubuhnya.

(19)

Itu karena, seseorang pasien dialisis (cuci darah) mesti membatasi mengkonsumsi juice buah atau buah-buahan yang memiliki kandungan air seperti melon, anggur, dan lain-lain.

Air serta minuman lain juga mesti dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

Natrium

Makanan yang memiliki kandungan natrium biasanya menyebabkan rasa haus hingga bakal tingkatkan konsumsi cairan.

Oleh karenanya, pasien dialisis dianjurkan kurangi makanan memiliki kandungan natrium yang mencakup makanan asin, rempah-rempah, serta makanan yang diawetkan.

Fosfor

Pasien dialisis juga butuh membatasi konsumsi makanan yang memiliki kandungan fosfor lantaran keunggulan mineral ini bakal bikin tulang jadi berongga.

Keju, kacang polong, kacang-kacangan, serta selai kacang adalah makanan memiliki kandungan jumlah tinggi fosfor hingga mesti dijauhi.

Anjuran Tambahan

Pasien dialisis ada pada resiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Oleh karenanya, mereka mesti melindungi berat tubuh serta membatasi konsumsi lemak.

Diluar itu, makanlah kalori seperlunya sebatas untuk memperoleh daya.

Makanan berlemak seperti makanan yang diasinkan, digoreng, serta product susu memiliki kandungan lemak juga mesti dijauhi.

Terkadang, seseorang pasien dianjurkan menaikkan berat tubuh, bila mereka mempunyai berat tubuh yang rendah.

Kenaikan berat tubuh umumnya diraih dengan konsumsi makanan bertepung seperti roti serta nasi.

Gambar

Gambar diambil di Unit Hemodialisa RSUD dr.R.Goeteng Taroenadibrata

Referensi

Dokumen terkait