• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AGAMA ISLAM 1 KEBUDAYAAN ISLAM O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH AGAMA ISLAM 1 KEBUDAYAAN ISLAM O"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AGAMA ISLAM 1 KEBUDAYAAN ISLAM

OLEH :

1. ARDIANA ILHAM NURROHMAN (KIMIA/081711533037)

2. SALMAN ALFARIZI (KIMIA/081711533040)

(2)

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Agama Islam tentang Kebudayaan Islam.

Makalah agama ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui pengertian Kebudayaan Islam. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami.

Surabaya, 26 Agustus 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB 1 PENDHAHULUAN LATAR BELAKANG...4

RUMUSAN MASALAH...4

TUJUAN MAKALAH...4

MANFAAT MAKALAH...4

BAB 2 PEMBAHASAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM...5

BAB 3 PENUTUP KESIMPULAN...11

SARAN...11

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang secara pesat ke seluruh dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara otomatis Islam telah meletakkan nilai-nilai kebudayaannya.

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal,budi,rasa,dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu hewani, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana kebudayaan dan peradaban islam ?

b. Bagaimana nilai nilai islam dalam budaya Indonesia ? c. Bagaimana masjid dapat menjadi pusat peradaban islam ? 1.3 Tujuan Makalah

(5)

c. Untuk mengetahui bagaimana masjid dapat menjadi pusat peradaban islam 1.4 Manfaat Makalah

a. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai kebudayaan dan peradaban islam

b. Menambah pengetahuan tentang nilai nilai kebudayaan islam di indonesia

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Kebudayaan dan Peradaban Islam

Islam disamping mengandung ajaran utama sebagai syari’ah , juga memotivasi umat islam untuk mengembangkan kebudayaan islam , yaitu kebudayaan yang mencerminkan nilai nilai islam. Islam tidak melarang umatnya untuk mengembangkan budayanya, bahkan mendorongnya tetapi ada batas batasyang harus diperhatikan dalam pengembangannya itu sehingga tidak menyimpang dari nilai nilai Islam yang berusaha menjaga fitrah hidup manusia untuk memperoleh kemudahan, kesenangan hidup, tetapi selamat dari perilaku menyimpang yang menyesatkan.

Kebudayaan Islam

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, karsa dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai Tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal, budi, rasa, karsa yang telah terseleksi oleh nilai nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan atura yang mengikat agartidak terperngkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan diri sendiri. Agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehngga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaban islam.

(6)

setempat dengan nilai-nilai islam yang kemudian menghasilkan kebudayaan islam, dan berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara uiversal.

Peradaban Islam

Peradaban Islam adalah peradaban yang dibangun dari kata iqra. Sebuah kata yang secara filosofis merupakan simbol bahwa islam adalah agama yang sngat peduli akan pentingnya menumbuhkan msyarakat yang maju dalam pengetahuan. Islam merupakan agama pendidikan, agama yang menganjurkan umatnya untuk memahai segala fenomena yang terjadi di masyarakat. Islam sebagai agama ilmu pengetahuan sangat peka akan pentingnya sumber daya manusia. Untuk mengantarkan masyarakat yang educated al Qur’an mengarusutamakan istilah iqra’. Kalu tokoh dan pemikir dunia hanya mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial, makhluk politik, dan sebagainya, al-Qur’an memperkenalkan konsep manusia sebagai makhluk membaca. Islam memandang bahwa kemajuan hanya bisa diraih dengan kata kunci membaca.

Perkembangan agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan pesatnya perkembangan Islam ke Barat dan Timur membuat peradaban Islam dianggap sebagai peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Berbagai bukti kemajuan peradaban Islam kala itu dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain:

1. Keberadaan perpustakaan Islam dan lembaga-lembaga keilmuan sepeti Baitul Hikmah, Masjid Al-Azhar, Masjid Qarawiyyin dan sebagainya, yang merupakan pusat para intelektual muslim berkumpul untuk melakukan proses pengkajian dan pengembangan ilmu dan sains

2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina , Ibn Haytam, Imam Syafii, Ar-Razi, Al-Kindy, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun dan lain sebagainya.

3. Penemuan-penemuan intelektual yang dapat mengubah budaya dan tradisi umat manusia, seperti penemuan kertas, karpet, kalender islam, penyebutan hari-hari, seni arsitektur dan tata perkotaan.

(7)

2.2 Nilai-nilai Islam dalam Budaya Indonesia

Islam masuk ke indonesia dengan budayanya. Karena islam berasal dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya. Pada aawal awal masuknya dakwah Isalm ke Indonesia dirasakan sangat sulit mana ajaran islam dan mana budaya Arab. Masyarakat awam menyamakan perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-olah apa yang dilakukan oleh orang Arab itu semuanya mencerminkan ajaran Islam. Bahkan budaya Arab hingga kini masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.

Di zaman modern, ada satu fenomena yang menarik untuk kita simak bersama yaitu semangat dan pemahaman sebagian generasi muda umat Ilsam khususnyamahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam. Mereka berpandangan bahwa Islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh Nabi Muhammad SAW, secara utuh termasuk niali niali budaya Arabnya . Dalam kajian budaya sudah barang tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku kehidupannya terdapat nilai nilai budaya lokal. Sedangkan nilai-nilai Islam itu bersifat universal. Maka dari itu sangat dimungkinkan apa yang dicontoh oleh Nabi dalam hal mu’amalah ada nuansa-nuansa budaya yang dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan modern dan disesuaikan dengan budaya lokal masing-masing. Contohnya dalam cara berpakaian dan cara makan, dalam ajaran Islam sendiri meniru budaya satu kaum boleh-boleh saja sepanjang tidak bertentangan dengan nilai nilai dasar Islam, apalagi yang ditirunya adalah panutan suci Nabi Muhammad SAW, namun yang tidak boleh adalah menganggap bahwa nilai-nilai budaya Arabnya dipandang sebagai ajaran Islam.

(8)

Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai Islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara adat dan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Bahas Al Qur’an/ Arab sudah banyak diserap kedalam bahasa daerah bahkan ke dalam Bahasa Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam.

Tugas berikutnya para intelektual muslim untuk menjelaskan secara sistematis dan melanjutkan upaya penetrasi yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Dengan penjelasan penjelasan tersebut perilaku yang diniatkan hanya sekedar melaksanakan suatu tradisi akan berubah menjadi bentuk ibadah dan akan bertambah pula nilai kemanfaatannya yang dicatat menjadi amal shaleh karena disadari bahwa semua itu adalah pelaksanaan sebagian dari ajaran Islam.

Integrasi nilai-nilai Islam ke dalam tatanan kehidupan bangsa Indonesia ternyata tidak sekedar masuk pada aspek budaya semata tetapi sudah masuk ke wilayah hukum. Sebagai contoh dalam kehidupan keluarga (Akhwalu syahsiyah) masalah waris, masalah pernikahan dan lain lain. Mereka tidak sadar bahwa nilai-nilai Islam masuk ke wilayah hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu Mmunawir Sazali berani mengatakan bahwa hukum Islam sebagian besar sudah berlaku di Indonesia, tinggal masalah pidana saja yang belum dapat dilakuakan.

2.3 Masjid Sebagai Pusat Peradaban Islam

(9)

mampu memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa , bahkan pengentasan kemiskinan pun merupakan program nyata masjid.

Tapi santat disesalkan masjid kemudian mengalami penyempit fungsi karena adanya interfensi pihak-pihak tertentu yang mempolitiking masjid sebagai alat untuk memperoleh dan mepertahankan kekuasaan. Ruh peradaban yang sarat dengan misi keTuhanan telah mati, awal kematiannya bermula dari hilangnya tradisi berfikir inegral dan komprehensip menjadi berpikir sektoral yang penting. Ruh dan aktifitas pendidikan serta merta hengkang dari masjid. Masjid hanya mengajari umat tentang baca tulis Al Qur’an tanpa pengembangan wawasan dan pemikiran islami. Lebih parah lagi masjid-masjid menjadi tempat belajar menghujat dan saling menyalahkan madzab-madzab lain yang berbeda. Dengan menyempitkan fungsi masjid seperti ini, akan tertanam sikap saling permusuhan.

Di Indonesia kondisi ini terjadi sejak masa penjajahan Belanda, saat itu kita akan sulit menemukan masjid yang memiliki program nyatadi bidan pencerahan keberagaman umat Islam. Kita (mungkin) tidak akan menemukan masjid yang memiliki kegiatan yang terprogram secara baik dalam pembinaan keberagaman umat. Terlebih lagi masjid yang menyediakan beasiswa dan upaya pengentasan kemiskinan.

Pada perkembangan berikutnya muncul kelompok-kelompok yang sadar untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaimana mestinya. Kesadaran kearah optimalisasi fungsi masjid kembali tumbuh terutama di kalangan para intelektual muda, khususnsya pada para aktivis masjid di mulai dengan pesantren kilat di masjid pada awal tahun 1978, pengentasan buta huruf Al-Qur’an di awal tahun 90 an.

Kini mulai tumbuh kesadaran umat akan pentingnya peranan masdjid untuk mencerdaskan dan menyejahterakan jamaahnya. Fungsi dan peran masjid dari waktu ke waktu terus meluas, membuktikan pemahaman dan kesadaran umat Islam terhadap pemanaatan masjid semakin meningkat. Meluasnya fungsi dan peran masjid ini seiring dengan laju pertumbuhan umat Islam di Indonesia, baik secara kwantitatif maupun kualitatif yang tercermin dalam pertumbuhan jumlah penduduk muslim dan peningkatan kualitas umat Islam. Kondisi inilah yang mendorong terjadinya perluasan fungsi dan tugas masjid.

(10)

digunakan aadalah Al Qur’an, maka masjid yang didirikan berdasarkan takwa tidak akan pernah berubah dari tujuan dan misinya.

Berdasarkan paradigm inilah kita akan berpikir tentang konsep, tujuan dan perlakuan terhadap masjid itu memiliki kesamaan. Melalui paradigma inilah kita akan mampu mengontrol kesucian masjid dari pemikiran yang dikhotomis dan berbagai pelecehan lainnya.

Dari segi tujuan pendirian misalnya, jika paradigma yang kita sepakati hanya Al Qur’an maka tujuan yang syah mendirikan masjid adalah berdasarkan takwa kepada Allah, bukan karena yang lain-lain sebagaimana peringatan Allah (Q. S. Attaubah (9) : 107). Dalam syarian Islam masjid memiliki dua fungsi utama yaitu : pertama sebagai pusat ibadah , ritual kedua berfungsi sebagai pusatibadah sosial. Dari kedua fungsi tersebut titik sentralnya bahwa fungsi utama masjid adalah sebagai pusat pembinaan umat Islam.

Sejak zaman Rasulullah SAW hingga masa keemasan umat Islam, masjid bahkan berfungsi sebagai pusat pendidikan, ekonomi, politik. Sidi Gazalba yang menyebutkan “Masjid sebagai pusat peribadatan dan kebudayaan Islam”.

(11)

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Rosululloh SAW mengawali tugas kerasulannya dengan meletakkan dasar-dasar kebudayaan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam.

Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masji berfungsi lebih luas dari pada sekedar tempat shalat. Sejak awal berdirinya masjid belum bergeser dari fungsi utamanya yaitu tempat sholat. Akan tetapi perlu diingat bahwa masjid di zaman nabi berfungsi sebagai pusat peradaban, Nabi Muhammad SAW menyucikan jiwa kaum muslimin, mengajarkan Al Qur’an dan Al Hikmah, bermusyawarah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kaum muslimin, membina sikap dasar kaum muslimin terhadap orang yang berbeda agama dan ras, hingga upaya-upaya mensejahterakan umat justru di masjid.

3.2 Saran

(12)

yang lebih banyak. Kami juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ali, mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, Cetakan kesatu, 1998

2. Bobrick, Benson, Kejayaan Sang Khalifah Harun Ar-Rasyid Kemajuan peradaban Dunia pada Zaman Keemasan Islam. Jakarta: Alvabet, 2013

3. Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi, 2000

4. Maman. Pola Berpikir Sains Membangkitkan kembali Tradisi Keilmuan Islam. Bogor: QMM Publishin, 2012

5. Rahmat, Munawar & Syahidin. Fungsi Masjid. (Modul). Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam Kemanag RI, 2005

(13)

Referensi

Dokumen terkait

dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada hubungan antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intra okuli yang terjadi pada pasien dirumah sakit Ibnu Sina Makassar.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik migran risen dan memetakan arus migrasi risen tahun 1980-2010 dan tahun 2015 di Provinsi D.I.Yogyakarta. Penelitian ini

Referendum adalah kegiatan untuk meminta pendapat rakyat secara langsung yang menyatakan setuju atau tidak setuju untuk meminjam bantuan ekonomi.. Tanam paksa yang

Dari pembahasan dan uraian tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa dalam posisi Pemerintah sebagai stimulator pembangunan, maka masyarakat akan berpartisipasi

Hasil yang diperoleh ini dikarenakan pada waktu kontak 3 jam selulosa daun mahkota nanas sebagai adsorben sudah mendekati titik jenuh sehingga logam yang sudah

Kondisi pembibitan sapi potong saat ini sangat beragam dan sebagian besar (95%) dikelola dan dikembangkan pada peternakan rakyat dengan pola produksi induk-anak dalam

Dalam penelitian ini akan membandingkan tingkat akurasi mana yang lebih baik antara peramalan nilai tukar rupiah menggunakan fuzzy time series hsu atau

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara