INTEGRASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG BERBASIS
KELOMPOK TARUNA TANI
DI KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN KAWALU
KOTA TASIKMALAYA
BAB 1. PENDAHULUAN
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
PROPOSAL PENGEMBANGAN USAHA
BUDIDAYA SAPI POTONG
Kelurahan Tanjung Kecamatan Kawalu
KOTA TASIKMALAYA
Tasikmalaya, 27 Februari 2021
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
:
01/TT. IVB/2021
1 (satu) Berkas
Permohonan Bantuan
Sosial untuk Budidaya
Penggemukan Sapi
Potong
Kepada Yth;
BAPAK WALIKOTA TASIKMALAYA
Di
TASIKMALAYA
Assalamu’alaikum, wr.wb.
Salam sejahtera kami ucapkan, semoga Bapak ada dalam
lindungan Allah SWT dalam menjalankan segala aktivitas.
Amin.
Bersama ini, kami beritahukan bahwa di daerah kami
mempunyai lahan potensial untuk pengembangan Budidaya
Sapi Potong
Namun pada saat ini terkendala dengan permodalan,
sehingga penerapan teknologi budidaya tidak dilaksanakan
yang berakibat target produksi dan produktivitas tidak
tercapai dan mengakibatkan usaha tani belum mencapai titik
optimal dan kurang efisien. Selain itu untuk mendukung
program penyerapan tenaga kerja dan menambah kegiatan
petani yang tergabung dalam kelompok, kami memohon
bantuan kepada Bapak berupa bantuan dana untuk
Penggemukan Sapi Potong di Kelompok Taruna Tani Ivena
Berkah Abadi sebanyak
Rp.250.000.000.-
Proposal terlampir
KELOMPOK TARUNA TANI
IVENA BERKAH ABADI
Besar harapan kami permohonan ini dapat Bapak kabulkan.
Atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum, wr. wb
Ketua Taruna Tani
Ivena Berkah Abadi
ANGGA
Sekretaris Taruna Tani
Ivena Berkah Abadi
RIFKI SAIFUL MALIK
Mengetahui
Kepala Kelurahan Tanjung
(
Drs. Opang Japar Sidik, MM.Pd )
NIP. 19630928 198410 1 007
BAB 1. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Program swasembada daging nasional pada dasarnya adalah kegiatan peningkatan populasi ternak dalam negeri, khususnya ternak sapi, sehingga pada akhirnya dapat memenuhi konsumsi daging secara nasional. Keberhasilan program tersebut akan berimplikasi pada menurunya presentase impor sapi (baik sapi hidup atau daging beku), sehingga dimasa mendatang secara perlahan akan mencapai tahap swasembada. Saat ini Indonesia masih tergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi. Ketergantungan impor daging dan sapi potong, antara lain disebabkan oleh ketidakmampuan memenuhi kebutuhan permintaan daging dari pemotongan sapi lokal yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan daging. Pemenuhan permintaan daging sapi bila hanya dipenuhi melalui pemotongan sapi lokal, maka dapat berakibat terjadi pengurasan populasi sapi lokal, karena terjadi pemotongan terhadap sapi muda yang ukurannya masih kecil dan terhadap sapi betina produktif. Oleh karena itu diperlukan program usaha pembibitan sapi secara nasional sebagai sumber bakalan untuk penggemukan sapi.
Kondisi pembibitan sapi potong saat ini sangat beragam dan sebagian besar (95%) dikelola dan dikembangkan pada peternakan rakyat dengan pola produksi induk-anak dalam skala usaha kecil dan biasanya terintegrasi dengan usaha pertanian lainya. Investor hampir tidak ada yang tertarik untuk mengembangkan usaha cow-calf operation, karena diperlukan modal usaha yang besar, sedangkan bunga kredit tinggi, rantai pemasaran rumit, sarana transportasi dan pemilikan lahan terbatas. Oleh karena peran peternakan rakyat dalam penyediaan bibit sapi potong sangat dominan dalam sistem agribisnis peternakan, maka diperlukan inovasi manajemen berbasis Kelompok Taruna Tani. Manajemen pembibitan sapi potong berbasis kelompok-tani ternak, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan nilai ekonomi usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan anggota. Upaya ini diarahkan untuk terbentuknya kelompok–
Pengembagan kelompok pembibitan sapi potong yang berwawasan agribisnis, merupakan tanggungjawab bersama baik pemerintah sebagai regulator, lembaga ekonomi, perguruan tinggi dan kelompok ternak itu sendiri sebagai objek sekaligus subjek pengembangan.
II. Tujuan Kegiatan
a) Meningkatkan populasi dan produktivitas ternak lokal untuk membantu pemerintah mewujudkan program swasembada daging secara nasional. b) Meningkatkan pendapatan anggota kelompok melalui pengembangan unit
usaha penunjang dan efisiensi usaha kelompok menuju skala ekonomis. c) Meningkatkan kualitas kesehatan peternak dan lingkungan dengan cara
melalui penanganan limbah secara “zero waste” dan manajemen kandang kelompok yang jauh dari rumah tempat tinggal.
d) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, keterampilan dan manajemen beternak, kemampuan kewirausahaan, pengembangan usaha tani-ternak dan pemantapan kelompok tani.
e) Meningkatkan kesadaran, keinginan, rasa kebersamaan, dan percaya diri anggota untuk mengembangkan kelompok yang berwawasan agribisnis. f) Menciptakan dan mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang
ideal berbasis potensi dan kearifan lokal (indigenous knowledge) dan dapat diterapkan dalam kontek pembangunan nasional.
III. Target Wilayah Geografis
Program usaha penggemukan sapi potong akan dilaksanakan oleh Kelompok Taruna Tani Ivena Berkah Abadi di Kelurahan Tanjung, Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Secara geografis, Kelurahan Tanjung terletak di Kecamatan Kawalu.
Potensi Pakan. Dilihat dari segi potensi sebagai sumber hijauan pakan
ternak, wilayah ini mampu mencukupi kebutuhan pakan untuk populasi ternak yang ada saat ini baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Populasi ternak yang ada saat ini yaitu 38 ekor sapi, 141 ekor kambing dan 399 ekor domba (sekitar 69,6 satuan ternak). Wilayah Kelurahan Tanjung masih memiliki kapasitas tampung yang sangat memadai untuk pengembangan populasi ternak sapi. Wilayah Kelurahan Tanjung mampu memproduksi
285,1 pakan hijauan (bahan kering pertahun) dan mampu menampung lagi sekitar 54 ST atau setara 54 ekor sapi dewasa. Produksi hijauan ini belum termasuk hijauan pakan budidaya, seperti rumput gajah dan leguminosa pohon yang biasa dikombinasikan dengan sengon. Beberapa anggota Taruna Tanidan masyarakat lainya telah mempunyai kebun pakan khusus yang ditanam pada tegalan atau lahan irigasi. Selain itu, potensi Jerami dapat diambil dalam jumlah yang melimpah.
Potensi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat. Dari segi sosial ekonomi
dan budaya, masyarakat telah terbiasa melakukan budidaya ternak sapi dengan sistem penggemukan yang sifatnya sebagai usaha sampingan. Budaya masyarakat untuk berkelompok masih sangat kuat diantaranya, kelompok tani,. Kekuatan budaya ini menjadi modal yang sangat penting sebagai modal dasar pengembangan kelompok agribisnis yang solid.
Potensi Pasar. Untuk pemasaran ternak, wilayah desa memiliki jarak yang
relatif dekat dengan 2 lokasi pasar hewan dan dapat melakukan kemitraan dengan mitra di daerah JABOTABEK untuk pemasaran dalam jumlah besar.
IV. Pembinaan Kemampuan Teknis dalam Usaha Pembibitan dan Penggemukan
Sesuai dengan tujuan, arahan, dan sasaran program lingkup pembinaan meliputi peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kemampuan pengelolaan usaha bersama dan peningkatan kemampuan usaha. Untuk mencapai tujuan tersebut cara yang ditempuh adalah melakukan komunikasi yang intensif, efektif dan persuasif dengan sasaran pembinaan. Teknik penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan teknis yang meliputi materi berikut:
a) Pengelolaan sistem integrasi penggemukan dan pembibitan ternak berbasis Kelompok Taruna Tani.
b) Budidaya sapi potong.
c) Teknik pembuatan pakan konsentrat berbasis potensi lokal. d) Pengolahan limbah peternakan sapi.
e) Manajemen usaha dan kewirausahaan
BAB.2 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
I. Usaha Penunjang
Untuk menunjang usaha kelompok menuju skala ekonomis, maka akan dilakukan beberapa unit usaha penunjang diantaranya:
a) Pengolahan limbah ternak menjadi kompos dan pupuk cair, b) Pembuatan pakan konsentrat berbasis potensi lokal,
c) Unit usaha jual beli ternak yang juga ditujukan untuk memutus rantai niaga ternak
d) Unit usaha simpan pinjam untuk keperluan produktif dengan mekanisme bagi hasil
II. Output yang Diharapkan
Tabel 1. Output yang diharapkan dari berbagai komponen strategis
Komponen Strategis
Output
Ekonomi
Penambahan pendapatan sebagai anggota kelompok
Peningkatan produktivitas kerja
Semakin meluasnnya jaringan usaha dan sistem pemasaran
Penerapan teknologi tepat guna
Teknik budidaya yang “zero waste” akanmeningkatkan pendapatan ekonomi anggota dan kelompok
Organisasi
Terbentuknya Taruna Taniternak yang memiliki akta pendirian
Fungsi dan struktur organisasi yang berjalan dinamis
Mampu membiayai kegiatan operasionalSosial
Peningkatan kualitas pendidikan melalui sekolah lapang dan pennyuluhan
Pola pikir dan etos kerja yang tinggi
Pola hidup seimbang
Adanya kepercayaan, kerjasama untuk mengembangkan kelompok yang maju Ekologi
Pengelolaan limbah kandang yang baik akanmeningkatkan kesehatan manusia dan ternak, serta mengurangi pencemaran lingkungan
Adanya konservasi secara alami
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam yang akan menigkatkan kesadaran dalam menjaga keutuhan dan kelestarianya.BAB 3. SUSUNAN KEPENGURUSAN
NO
NAMA
JABATAN DALAM KELOMPOK
1
Angga
Ketua
2
Rifki Syaiful M
Sekretaris
3
Siti Nur Azizah
Bendahara
4
Pian Sopyan
Peternakan
5
Apeng Solehudin
Hortikultura dan Perikanan
6
Azhar Mimbar A
Pengelolaan Hasil
7
Zuliani Arizki Makki
Hama Penyakit/Kesehatan Hewan
BAB. 4 RENCANA ANGGARAN KEGIATAN
I. Rencana Alokasi Anggaran
Rencana alokasi anggaran usaha integrasi penggemukan dan pembibitan sapi potong sebagai berikut:
RENCANA USAHA KELOMPOK
No Uraian Harga Jumlah Satuan Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
I Pengadaan Ternak
1 Sapi Bakalan 15.000.000 10 Ekor 150.000.000
II Sarana Produksi
2 Kandang Semi Permanen 20.000.000 1 Unit 20.000.000
3 Konsentrat 10.000 10.500 Kg 63.000.000
4 Bibit Pakan Hijauan 250 10.000 pod 2.500.000
5 Obat-obatan 500.000 1 Paket 500.000
III Sarana Pengolahan Limbah
6 Perlengkapan (Artco, Arit, Sprayer, Dll) 4.000.000 1 Paket 4.000.000
7 Mesin Chooper Pakan 5.000.000 1 Unit 5.000.000
8 Pelatihan Pembuatan Pakan Tambahan 5.000.000 1 Paket 5.000.000 TOTAL
BAB 5. PENUTUP
Berdasarkan tujuan dan ouput yang diharapkan dari program usaha penggemukan dan pembibitan sapi ini, maka sudah semestinya program ini ditindaklanjuti dengan implementasi program dilapangan. Aspek kelayakan lokasi kelompok ternak, dan kelayakan finansial serta SDM yang berkualitas, menunjukkan bahwa program penggemukan sapi potong layak dilakukan di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung Kota Tasikmalaya dengan tajuk integrasi penggemukan sapi potong. Harapan kedepan, target pemerintah untuk mencapai program swasembada daging terpenuhi dan masyarakat peternak dapat diberdayakan. Hal terpenting yaitu transfer ilmu, teknologi serta manajemen budidaya dan organisasi melalui pendamping yang berkualitas, sehingga dapat mencapai kemandirian Taruna Tanidan kesejahteraan anggotanya.