• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT PENGAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT PENGAW"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Media Sosial sebagai Alat Pengawas Ketahanan Nasional di Bidang Sosial

Budaya”

Dosen Pengampu : Irton, SE.,M.Si Disusun Oleh :

1. Elanda Arief Rachman (13.01.3210)

2. Muhammad Idham Lubis (13.01.3211)

3. Didik Ariyanto (13.01.3212)

4. Galih Dwi Pambudi (13.01.3213)

5. Wahyu Ramadhan (13.01.3214)

6. Reza Wahyu Firmansyah (13.01.3216)

7. Juni Andri (13.01.3217)

8. Bayu Prasetya Wicaksana (13.01.3218)

9. Fakhri Fadhlulloh (13.01.3219)

Kelas 13-D3TI-01

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Media Sosial

sebagai Alat Pengawas Ketahanan Nasional di Bidang Sosial Budaya”. Penulisan

makalah merupakan salah satu tugas dan merupakan syarat untuk menyelesaikan

tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini masih

banyak terdapat kekurangan baik pada teknis penulisan, maupun materi, maka

dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan penulisan makalah ini. Dalam makalah ini kami menyampaikan

ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan

penulisan makalah ini, khususnya kepada:

1. Irton,SE.,M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah kewarganegaraan.

2. Rekan-rekan mahasiswa kelas 13 D3TI 01.

3. Secara khusus kami menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta yang

telah memberikan dorongan dan pengertian serta bantuan yang besar kepada

penulis, baik selama mengikuti perkuliahan mupun dalam menyelesaikan

makalah ini.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis berharap Allah SWT

memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan

(3)

ii

2.0 Ketahanan Nasional ... 3

2.1 Hakikat Ketahanan Nasional ... 3

2.2 Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional ... 3

2.2.1 Tujuan Ketahanan Nasional ... 3

2.2.2 Fungsi Ketahanan Nasional ... 4

2.3 ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA ... 5

2.4 SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA ... 7

2.5 Definisi Media Sosial ... 9

2.6 Definisi Pengawasan ... 9

2.7 Hubungan media sosial dengan ketahanan nasional ... 9

2.8 Pengaruh media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di bidang sosial budaya ... 10

2.9 Contoh kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di bidang sosial budaya. ... 11

2.10 Cara penyelesaian kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di bidang sosial budaya ... 12

BAB III PENUTUP ... 13

3.0 Simpulan ... 13

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan tekhnologi sangat pesat di jaman era globalisasi saat ini.

Tekhnologi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam mempermudah setiap

pekerjaan manusia. Salah satunya dalam hal komunikasi. Mudahnya setiap orang

untuk berkomunikasi saat ini dimana pun dan kapanpun membawa dampak besar

bagi kehidupan. Salah satunya penggunaan media sosial yang semakin menjamur

dikalangan masyarakat. Selain berbagai dampak positif yang kita dapat dari

kemajuan tekhnologi saat ini, terdapat juga dampak negatifnya yang tidak bisa

begitu saja diabaikan. Salah satunya yang sangat berpengaruh adalah perubahan

sifat dan karakter seseorang dari penggunaan alat-alat modern khususnya media

komunikasi. Facebook, twitter, BBM, dan lain sebagainya seperti sudah menjadi

trend tersendiri di masyarakat, selain itu media sosial tersebut juga dapat menjadi

ancaman terhadap ketahanan nasional. Media sosial menyedot banyak pengguna

dari dalam negeri dimana mereka dapat berkomunikasi dengan pihak asing, dari

situ kami menyimpulkan bahwa media sosial dapat menimbulkan masalah pada

ketahanan nasional dalam berbagai aspek kehidupan tetapi yang paling berdampak

yaitu pada aspek sosial budaya.Media sosial sebenarnya dapat menjadi sebuah alat

untuk mengawasi ancaman terhadap ketahanan nasional. Dengan membuat aturan

– aturan untuk membatasi tindak kejahatan yang ditumbulkan dari media sosial

(5)

2 1.2 Rumusan Masalah

- Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional ?

- Apa Hakikat Ketahanan Nasional ?

- Apa Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional?

- Definisi Media Sosial

- Definisi Pengawasan

- Hubungan media sosial dengan ketahanan nasional

- Pengaruh media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di bidang

sosial budaya.

- Contoh kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di

bidang sosial budaya

- Cara penyelesaian kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan

(6)

3 BAB II

PEMBAHASAN

2.0 Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional menurut undang-undang nomor 2 tahun 2002 ialah

segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan

gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

2.1 Hakikat Ketahanan Nasional

Hakikat ketahanan nasional adalah segala upaya pertahanan bersifat

semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan

kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

2.2 Tujuan dan Fungsi Ketahanan Nasional

Srijanti, dkk (2009) menjelaskan tujuan dan fungsi dari ketahanan nasional

sebagai berikut:

2.2.1 Tujuan Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas

pokok pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban,

terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan

dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta

(7)

4 2.2.2 Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai:

(a). Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,

ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk

ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas,

integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

(b). Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan

sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

(c). Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja

intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya

diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat

kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai

(8)

5 2.3 ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Asas ketahanan nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai

hukum yang tersusun didalam Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nasional yang

terdiri dari:

1. Asas kesejahteraan dan keamanan

Kesejahteraan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar dan esensial bagi

manusia secara perorangan maupun secara berkelompok dalam masyarakat,

bangsa dan negara. Karena itu kesejahteraan dan keamanan menjadi asas dalam

sistem kehidupan nasional beserta nilai intrinsiknya. Dalam realisasinya,

kesejahteraan menjadi titik focus tetapi dengan tidak mengabaikan keamanan,

begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu keduanya harus sama-sama tidak boleh

diabaikan dan tetap dibutuhkan pada kondisi apapun, karena keduanya merupakan

parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.

2. Asas komprehensif integhral atau menyeluruh terpadu

Sistem kehidupan nasonal mencakup semua aspek kehidupan bangsa secara

menyeluruh dan tersistem dalam perwujudan persatuan dan perpaduan yang

seimbang, serasi dan selaras daris eluruh aspek kehidupan masyarakat, brbangsa

dan bernegara. Oleh karena itu, ketahanan nasional mancakup ketahanan segenap

aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu atau komprehensif

(9)

6 3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan antara interaksi aspek

kehidupan bangsa. Sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan

lingkungan luar terutama dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Karena dari

itu setiap proses interaksi pasti akan timbul berbagai dampak yang baik maupun

dampak yang buruk bagi kehidupan bangsa itu sendiri. Untuk itu perlu adanya

sikap mawas ke dalam dan mawas ke luar.

4. Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung nilai keadilan, kearifan, kebersamaan,

gotong-royong, tenggang rasa, kepedulian antar sesama, saling membantu, saling

menghormati dan menghargai juga saling bertanggung jawab dalam kehidupan

bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Dalam asas ini diakui adanya

perbedaan yang harus dihargai dan dihormati serta berdampingan secara serasi

dalam hubungan kemitraan dan dijaga supaya tidak terjadinya konflik yang

berujung saling merugikan antara 2 pihak negara atau lebih dan dapat saling

(10)

7 2.4 SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang

terkandung dalam landasan dan asas-asasnya yaitu:

1. Mandiri

Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri

dengan keuletan dan ketangguhan dengan tidak mudah menyerah dan tetap

menjaga nilai-nilai identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian juga

berarti mempunyai kemampuan dalam tindakan dan berfikir yang lebih dewasa

dan dapat bertanggung jawab dalam setiap tindakannya. Kemandirian merupakan

prasyarat untuk menjalin kerjasama dengan negara lain untuk memperoleh hal

yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2. Dinamis

Ketahanan nasional tidak bersifat tetap melainkan dinamis atau dapat meningkat

ataupun dapat menurun tergantung dengan situasi dan kondisi bangsa dan negara

serta kondisi lingkungan strategisnya yang sedang terjadi. Seperti pada pengertian

dan hakikatnya sendiri yaitu segala sesuatu didunia ini senantiasa berubah dan

perubahan itu selalu senantiasa berubah pula. Maka dari itu, usaha untuk

meningkatkan pertahanan nasional harus selalu diprioritaskan dan diorientasikan

ke masa depan untuk mengkembangkan kondisi kehidupan nasional yang lebih

(11)

8 3. Wibawa

Keberhasilan dalam sistem ketahanan nasional Indonesia yang ulet, kuat dan

tangguh secara berlanjut, berkesinambungan serta seimbang akan meningkatkan

kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi perhatian dari pihak lain.

Makin tinggi dan kuatnya ketahanan nasional Indonesia maka makin tinggi pula

kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi pula pandangan mengenai bangsa

dan negara Indonesia dimata dunia serta makin berkemampuan dalam menangkal

dan menghindari dampak negative dari lingkunangan srategis luar negeri yang

dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.

4. Konsultasi dan kerjasama

Konsep ketahanan nasioanal tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan

antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata hanya untuk

mencari keuntungan sendiri, tetapi lebih pada sikap konsultatif dan kerjasama

serta saling menghargai, menghormati dan mengandalkan pada kekuatan moral

(12)

9 2.5 Definisi Media Sosial

Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,

wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

2.6 Definisi Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan

tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan

kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

2.7 Hubungan media sosial dengan ketahanan nasional

Media sosial atau perantara interelasi antar angggota masyarakat dalam upaya

mewujudkan ketahanan sosial bersama yang dilakukan oleh struktur sosial

tertentu dalam kondisi yang terintegrasi. Secara faktual media sosial juga dapat

dipandang sebagai alat, materiil maupun spritual yang mampu membentuk bahasa

dan isyarat dalam rangka komunikasi antar anggota masyarakat. Dalam hal ini

pemimpin suatu negara haruslah mempunyai wawasan yang luas dan berdedikasi

tinggi, agar masyarakat mau dan bisa menjalankan suatu konsekuensi

(13)

10 2.8 Pengaruh media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di

bidang sosial budaya

Dalam zaman yang sudah modern ini, kita sudah banyak mengenal apa itu dunia

maya atau biasa disebut dengan adanya media sosial yang penggunanya mayoritas

adalah masyarakat dan tidak ketinggalan aparat penegak hukum juga

menggunakannya.

Untuk menjaga ketahanan nasional tidak hanya meliputi anggota militer saja,

tetapi juga masyarakat sipil atau bangsa, ancaman yang sering muncul bukan

dengan fisik melainkan dengan kebebasan berpendapat dalam suatu media sosial

yang cenderung lebih sensitif.

Adapun pengaruh media sosial sebagai alat pengawas dibagi menjadi dua, yaitu

pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif, antara lain:

a) Adanya kontrol sosial dalam suatu negara tanpa biaya yang besar.

b) Proses transparansi lebih terang.

c) Semua elemen masyarakat dapat mengapresiasikan pendapat

masing-masing dengan mudah karena adanya teknologi informasi.

d) Upaya pencegahan tindakan penyelewengan dalam melingkupi ketahanan

nasional baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan

(14)

11 Pengaruh negatif, antara lain :

a) Tingginya gejolak sosial pada masyarakat karena adanya kebebasan

berpendapat yang tidak terkontrol/diluar kontrol.

b) Hal yang seharusnya adalah sesuatu yang amat pribadi/dokumen rahasia

negara bisa bocor ke publik hanya dengan media sosial, sehingga

ketahanan nasional suatu negara dapat goyah kapan saja.

c) Rentan akan manipulasi informasi atau data.

2.9 Contoh kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan nasional di

bidang sosial budaya.

Salah satu contoh media sosial yang sangat populer di kalangan masyarakat

Indonesia adalah facebook. Situs jejaring sosial facebook sangat lah rentan akan

tindakan penyelewengan dan ancaman individu, kelompok maupun negara.

Pengaruh negatif sosial media sangat berperan besar akan terjadinya/munculnya

kasus internal maupun eksternal. Salah satu kasus internal media sosial adalah

pencemaran nama baik, yaitu kasus Bupati Kutai Timur Isran Noor yang di-bully

di Facebook. Warga tersebut dinilai telah melakukan pencemaran nama baik dan

(15)

12 2.10 Cara penyelesaian kasus media sosial sebagai alat pengawas ketahanan

nasional di bidang sosial budaya

Dengan adanya kasus yang terjadi, kami berpendapat bahwa sudah/perlu adanya

upaya pencegahan dan penyelesaian, antara lain:

a) Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat

menangkal pengaruh-pengaruh media sosial yang tidak sesuai dengan

norma-norma kehidupan bangsa Indonesia

b) Dibuatkannya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik

(UUITE).

c) Sosialisasi masyarakat akan kesadaran diri sebagai makhluk Tuhan yang

tidak menggunakan haknya secara berlebihan.

Situs jejaring sosial Facebook yang utama adalah sebagai sarana komunikasi.

Kemampuan pengguna dalam memanfaatkan Facebook sebagai sarana

komunikasi, sosialisasi dan belajar dapat dijadikan sebagai sarana pemersatu.

Kemudahan dalam berkomunikasi dan sosialisasi melalui Facebook dapat

membiasakan pengguna untuk bergaul oleh berbagai kalangan siapa pun dan

dimana pun. Dengan menghilangkan sifat individual dalam diri pengguna dan

lebih mengutamakan kepedulian dan persatuan dapat meningkatkan ketahanan

sosial budaya bagi Indonesia. Tidak ada lagi batasan dalam ras, suku, agama

(16)

13 BAB III

PENUTUP

3.0 Simpulan

Perkembangan pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia sekarang

sungguh pesat. Penggunanya tidak hanya meliputi masyarakat Indonesia saja

tetapi seluruh dunia. Maka dari itu dampak yang dapat ditimbulkan tidak hanya

dampak positif bagi seluruh bangsa Indonesia tetapi ia juga memiliki dampak

negatif yang dapat menjadi ancaman bagi ketahanan nasional kita, namun dibalik

ancaman bagi ketahanan nasional yang muncul terdapat sebuah cara untuk

mengawasi adanya tindak kejahatan dengan peraturan – peraturan yang

ditegakkan dibidang ITE. Peraturan yang dibuat tersebut bertujuan untuk menjaga

dan mempertahankan keutuhan Negara dari tindakan – tindakan yang

menyeleweng. Sebagai warga Negara yang baik kita wajib mempertahankan

kedaulatan dan keutuhan NKRI demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia

(17)

14 DAFTAR PUSTAKA

 Kaelan, Zubaidi Achmad, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

Yogyakarta : Pradigma, 2007.

 Pendidikan Kewarganegaraan. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2005.

 Budiyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga, 2006.

 Amir Taat Nassution. “Ketahanan Nasional”, energie. 1948

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui karakteristik tindak pidana yang diatur dalam Undang- Undang tersebut, maka yang perlu diketahui setelah itu adalah penggunaan informasi pada media sosial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas nasional yang bersumber pada budaya lokal seperti batik dapat menjadi perwujudan nasionalisme dan menjadi alat diplomasi khususnya

Media sosial tidak selalu mempunyai pengaruh yang besar sebagai alat promosi khususnya pada SMK Yadika 6, ternyata hanya satu dari tiga dimensi penelitian yang dapat

UPAYA PEMBUKTIAN PENUNTUT UMUM BERDASARKAN HASIL CETAK SCREEN CAPTURE SEBAGAI ALAT BUKTI ELEKTRONIK DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS TINDAK PIDANA PENGHINAAN MELALUI

Dari hasil analisis terhadap fenomena kode morse sebagai alat konunikasi alternatif dalam keadaan berbahaya di media sosial, dapat disumpulkan bahwa penggunaan kode morse

keterangan di media sosial sebagai alat bukti dalam pembuktian tindak pidana. pencemaran nama baik berdasarkan Undang-Undang Nomor 11

Memanfaatkan Media Sosial Sebagai Alat Bantuan Mengajar Dan Pembentukkan Rubrik Penilaian Tugasan Untuk Pengajaran Dan Pembelajaran Kursus DRK3062 Inovasi Dan Reka Cipta ABSTRACT