• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA TH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA TH"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA

THE RULE OF

LAW.

ANTARA HUKUM PROGRESIF DAN HUKUM POSITIF

Dosen Pembimbing Ridwan Arifnn S.Sn LlSmS

Disusun Ole. :

Mukhamad Luthfan Setiaji

muk.amadlut.fans@studentsSunnesSacSid

Aminullah Ibrahim

aminulla.ibra.im@studentsSunnesSacSid

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wrSwb

Al.amdulilla. Wasyukurilla.S Dengan menyebut nama Alla. WT yang Ma.a Pengasi. lagi Ma.a Penyayangn penulis panjatkan puji syukur atas ke.adirat-Nyan yang tela. melimpa.kan ra.matn .idaya.-Nya kepada penulisn se.ingga penulis dapat menyelesaikan makala. Hukum Dan Hak Asasi Manusia iniS

Makala. Hukum Dan Hak Asasi Manusia ini tela. penulis susun dalam rangka tugas tentang “Kajian Hak Asasi Manusia Dalam Negara The Rule of LawS Antara Hukum Progresif Dan Hukum Positif”n yang dibimbing ole. Bapak Ridwan ArifnS Untuk itu penulis sangat bersyukur kepada Alla. WT tela. memberikan kelancaran bagi penulisS

Penulis menyadari sepenu.nya ba.wa masi. ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata ba.asanyaS Ole. karena itun dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makala. Hukum Dan Hak Asasi Manusia iniS

Ak.ir kata penulis ber.arap semoga makala. Hukum Dan Hak Asasi Manusia tentang “Kajian Hak Asasi Manusia Dalam Negara The Rule of LawS Antara Hukum Progresif Dan Hukum Positif” ini dapat memberikan manfaat dan pengalaman bagi pembacaS

Wassalamualaikum wrSwb

emarangn 14 Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

JUDULSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS i

KATA PENGANTARSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS ii

DAFTAR I I SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS iii

BAB I PENDAHULUAN

AS Latar BelakangSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 1 BS Rumusan Masala.SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 3 CS Metode PenulisanSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 3

DAFTAR GAMARSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS iv

DAFTAR KA U SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 13

BAB II PEMBAHA AN

AS Kajian Hak Asasi Manusia

dalam Perspektif Hukum ProgresifSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 4

BS Kajian Hak Asasi Manusia

Dalam Perspektif Hukum PositifSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 8

BAB III PENUTUP

AS KesimpulanSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 14

(4)

DAFTAR GAMBAR

AS GAMBAR 1 Kajian Hak Asasi Manusia

dalam Perspektif Hukum Progresif SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 4

BS GAMBAR 2 Kajian Hak Asasi Manusia

dalamPerspektif Hukum PositifSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS 8

(5)

BAB I

penegakan .ukum dalam arti luas yaitu meliputi pelaksanaan dan penerapan .ukum ter.adap setiap pelanggaran atau penyimpangan .ukum yang dilakukan ole. subjek .ukumn serta dalam arti sempit merupakan kegiatan penindakan ter.adap setiap pelanggaran atau penyimpangan ter.adap peraturan perundang-undanganS2 Penegakan .ukum di Indonesia pasca

reformasi dapat dikatakan gagal karena masi. miskinnya implementasi ter.adap nilai-nilai moral dan akan berjarak serta terisolasi dari masyarakatnya terutama mengenai masala. Hak Asasi Manusia (HAM)S Hak asasi memberikan kekuatan moral untuk menjamin dan melindungi martabat menusia berdasarkan .ukumn bukan atas dasar ke.endakn keadaann ataupun kecenderungan politik tertentuS3

Deklarasi Hak-.ak Asasi Manusia bagi negara Indonesia tela. ada dari jaman da.ulu namun baru di ikrarkan pada pedoman dasar negara ini yaitu yang berada di dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang di dalamnya terdapat .ak- .ak asasi selaku manusia baik manusia selaku ma.luk pribadi maupun sebagai ma.luk sosial yang di dalam ke.idupannya itu semua menjadi sesuatu yang in.erenn serta dipertegas dalam Pancasila dari sila pertama .ingga sila keliman Jika dili.at dari terbentuknya deklarasi Hak Asasi Manusia bangsa Indonesia lebi. da.ulu terbentuk dari pada Hak-Hak Asasi Manusia PBB yang baru terbentuk pada ta.un 1948S4 Dalam Undang-Undang

NoS 39 Ta.un 1999 tentang Hak Asasi Manusian pengaturan mengenai .ak asasi manusia ditentukan dengan berpedoman pada Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsan Konvensi Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Peng.apusan egala Bentuk Diskriminasi ter.adap Wanitan Konvensi 1 A.mad Muja.idinn Peradilan Satu Atap di Indonesia, (Bandung: Refka Aditaman 2007)n .lmS 64 2 abian Utsmann Menuju Penegakan Hukum Responsifn CtkSpertaman (Yogyakarta: Pustaka Pelajarn 2008)n .lmS 30

3 Go LisanawatiS “Pendidikan Tentang Pencega.an Kekerasan Ter.adap Perempuan Dalam Dimensi Keja.atan iber”. Jurnal Ilmu Hukum Pandecta VolS9 NoS1 Januari 2014S .lmS5

(6)

Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hak-.ak Anakn dan berbagai instrument internasional lain yang mengatur mengenai .ak asasi manusiaS Materi Undang-Undang ini disesuaikan juga dengan kebutu.an .ukum masyarakat dan pembangunan .ukum nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945S edangkan di dalam Undang-Undang-Undang-Undang Dasar 1945 (yang diamandemen)n masala. mengenai HAM dicantumkan secara k.usus dalam Bab X Pasal 28 A sampai dengan 28 Jn yang merupakan .asil Amandemen Kedua Ta.un 2000S

Di mancanegara dan Indonesia k.ususnyan tercatat banyak kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) atau keja.atan atas kemanusiaann dimana pelakunya bebas berkeliaran dan ba.kan tak terjangkau ole. .ukum atau dengan kata lain perkataan membiarkan tanpa peng.ukuman ole. negara ter.adap pelakunya impunitySImpunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran berat Hak Asasi Manusia sepertin keja.atan genosidan keja.atan manusian dan keja.atan perang tidak diadili merupakan fenomena .ukum politik yang dapat kita saksikan sejak abad yang lalu .ingga .ari iniS5 tudi ter.adap positivisme

.ukum di Indonesia menjadi sangat penting saat ini di saat bangsa ini sedang dan selalu terus membangun peradabannya ke rana. yang sesuai dengan rasa keadilan masyarakatS Positivisme tela. mela.irkan .ukum dalam sketsa matematikan menyelesaikan .ukum yang terjadi di masyarakat berdasar apa yang tertulis dalam undang-undangn mengkristal di posisi binernya lalu pembaca .arus mema.ami di keadaan itu dan tidak dibole.kan untuk berpikir lainS6 ementara para .akim memutus perkara dengan teks tersebut atas

persoalan .ukum yang di.adapiS Keadilan dipeli.ara ole. peraturan .ukumn menegakkan kebebasan manusia fundamentaln sama dan tidak dapat dicabut .ak yang setiap manusia terla.ir adala. kondisi penting kitaS Untuk Mencapai ini untuk mempromosikan dan melindungi kepentingan sipiln politikn ekonomin .ak asasi manusia sosial dan budaya setiap wanitan pria dan anakS7

eperti .alnya di Indonesian .akim memutus perkara mengutamakan .ukum tertulis sebagai sumber utamanyan kelompok-kelompok .akim yang

5 Abdul Hakim G Nusantaran “ ebua. Upaya Memutus Impunitas: Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia”n Jurnal HAMS Vol 2S NoS 2 Nopember 2004S 6 AS ukris armadin “Membebaskan Positivisme Hukum Ke Rana. Hukum Progresif”n Jurnal

Dinamika Hukumn VolS12n NoS2n Ta.un 2012n .lmS 331

7 Prince Zeid Ra'adn Al HusseinS2017S Klatsky Endowed Lecture, Presented by the U.N. High

(7)

berpikir demikian dapat digolongkan sebagai aliran konservatifS8 Produk .ukum

sendiri akan meng.asilkan formalistik dimana kepastian .ukum menjadi ikon kebenaranS Keadilan adala. keadilan yang terdefnisi atas apa yang tertulis dan menutup diri atas keadilan yang selama ini tidak termaktub dalam suatu teks perundanganS Teori ini mengidentikkan .ukum dengan undang-empatin kepedulian kepada rakyat dan ketulusan dalam penegakan .ukumS10

Pembentukan .ukum dan konstruksi .ukum sangat diperlukan untuk dapat memberikan rasa nyaman ter.adap masyarakat sebagai akses untuk keadilanS Pembentukan .ukum tidak lepas dari putusan-putusan .akim (judge made law)

yang terkait dengan penegakan .ukumn sedangkan penegakan .ukum pada .akikatnya adala. merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan .ukum ide-ide .ukum menjadi kenyataanS11 Penegakan .ukum konvensional

tidak selalu dapat mewujudkan nilai keadilan masyarakatn maka perlu ada kontruksi penegakan .ukum progresif yang dapat mewujudkan nilai keadilan yang berorientasi pada keseja.teraan dan perlindungan ter.adap Hak Asasi ManusiaS Ide penegakan .ukum progresif la.ir dari ketidakpuasan pada praktik ajaran ilmu .ukum positif di IndonesiaS Hukum progresif digagas sebagai solusi dari kegagalan penerapan .ukum positif dan rasa kepri.atinan ter.adap kualitas penegakan .ukum di Indonesia terutama sejak terjadinya reformasi pada pertenga.an ta.un 1998S Hukum tidak .adir untuk dirinya sendiri sebagaimana yang digagas ole. .ukum positifn melainkan untuk manusia dalam rangka mencapai keseja.teraan dan keba.agiaan manusiaS

8 Lintong OS ia.aann “Peran Hakim Dalam Pemba.aruan Hukum di Indonesia”n Jurnal Hukum

dan Pembangunan, Ta.un ke 36 NoS1 Januari 2006n Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesian .lmS 35

9 Rusli Mu.ammadn “Kajian Kritis Ter.adap Teori Hukum Positif (Positifsme)”n Jurnal Hukum

Republica, VolS 5n NoS 2n Ta.un 2006n Pekanbaru: Universitas Lancang Kuning (Unilak)n .lmS 222-223

10 Benard LS Tanyan Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, (Yogyakarta: Genta Publis.ingn 2010)n .lmS 212

(8)

Progresivisme tidak ingin menjadikan .ukum sebagai teknologi yang tidak bernuranin melakukan suatu institusi yang bermoral kemanusiaanS 12

B. Rumusan Masalah

1S Bagaimana kajian Hak Asasi Manusia dalam perspektif .ukum positif ? 2S Bagaimana kajian Hak Asasi Manusia dalam perspektif .ukum

progresif ?

C. Metode Penulisan 1. Pengumpulan Data

 Metode tudi pustaka

Pengumpulan informasi yang dibutu.kan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang ber.ubungan dengan penelitian yang dilakukann referensi dapat diperole. dari buku-bukun jurnal-jurnal atau internetS

2S umber Data

 umber Data ekundern Diperole. dari buku-buku literatur dan jurnal ilmia.S

BAB II PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Progresif

Penegakan .ukum progresif adala. menjalankan .ukum tidak sekedar menurut kata-kata .itam-puti. perundangann melainkan menurut semangat dan makna lebi. dalam dari undang-undang atau .ukumS13 Penerapan .ukum

progresifn mengara.kan .ukum yang di.asilkan ole. proses legislasi n yang cenderung elitisn untuk mengara. pada kepentingan keadilan dan keseja.teraan rakyat banyak pintu masuk bagi penerapan .ukum progresif dalam praktik pengadilan di Indonesian secara formal tela. diberikan ole. Undang-Undang Nomor 48 Ta.un 2009 tentang Kekuasaan Ke.akiman yang menegaskan ba.wa kekuasaan ke.akiman bertugas untuk menegakkan .ukum dan keadilanS Hukum progresif berbeda dengan .ukum positif.

Progresifsme .ukum mengajarkan ba.wa .ukum bukan rajan tetapi alat untuk menjabarkan dasar kemanusiaan yang berfungsi memberikan ra.mat kepada

12 atjipto Ra.ardjon (dalam I Gede ASBSWiranatan Hukum Bangun Teori dan Telaah dalam

Impelementasinya)n 2009n .lmS 53

(9)

dunia dan manusiaS Asumsi yang mendasari progresifsme .ukum adala. pertama .ukum ada untuk manusia dan tidak untuk dirinya sendirin kedua .ukum selalu berada pada status law in the making dan tidak bersifat fnaln ketiga .ukum adala. institusi yang bermoral kemanusiaanS

Berdasar asumsi-asumsi di atas maka kriteria .ukum progresif adala.: aS Mempunyai tujuan besar berupa keseja.teraan dan keba.agiaan

manusiaS

bS Memuat kandungan moral kemanusiaan yang sangat kuatS

cS Hukum progresif adala. .ukum yang membebaskan dimensi yang amat luas yang tidak .anya bergerak pada rana. praktik melainkan juga teoriS dS Bersifat kritis dan fungsionalS14

Konsep .ukum progresif yang dikemukakan ole. atjipto Ra.ardjo bilamana diartikan secara seder.ana berarti “bagaimana” membiarkan .ukum tersebut mengalir untuk menuntaskan tugasnya mengabdi pada manusia dan kemanusiaanS Adapun pokok-pokok pemikiran model .ukum progresif ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1S Hukum menolak tradisi analytical jurisprudence atau rechtsdogmatick

dan berbagi pa.am dengan aliran seperti legal realism, freirechtslehre, sosiological jurisprudence, interressenjurisprudenz di Jermann teori .ukum alam dan critical legal studies.

2S Hukum menolak pendapatn ba.wa ketertiban (order)n .anya bekerja melalui institusi-institusi kenegaraanS

3S Hukum progresif ditujukan untuk melindungi rakyat menuju kepada ideal .ukumS

4S Hukum menolak status-quo serta tidak ingin menjadikan .ukum sebagai teknologi yang tidak bernuranin melainkan suatu institusi yang bermoralS 5S Hukum adala. suatu institusi yang bertujuan mengantarkan manusia

kepada ke.idupan yang adiln seja.tera dan membuat manusia ba.agiaS 6S Hukum progresif adala. “.ukum yang pro rakyat” dan “ .ukum yang pro

keadilan”S

7S Asumsi dasar .ukum progresif adala.n ba.wa “.ukum adala. untuk manusia”n bukan sebaliknyaS Berkaitan dengan .al tersebutn maka .ukum tidak ada untuk dirinya sendirin melainkan untuk sesuatu yang

(10)

lebi. luas dan lebi. besarS Maka setiap kali ada masala. dalam dan dengan .ukumn .ukumla. yang ditinjau dan diperbaikin bukan manusia yang dipaksakan untuk dimasukkan ke dalam sistem .ukumS

8S Hukum bukan merupakan suatu institusi yang absolut dan fnal melainkan sangat bergantung pada bagaimana manusia meli.at dan menggunakannyaS Manusiala. yang merupakan penentuS

9S Hukum selalu berada dalam proses untuk terus menjadi (law as a process, law in the making).15

atjipto Ra.ardjo secara tegas menyampaikan .ukum progresif menolak tradisi analytical yurisprudensi atau rechdogmateik, dan berbagai pa.am dengan aliran legal realism, freirechtslehre, sociological jurisprudensi, interesenjurisprudenze, teori .ukum alam dancritical legal studies. Hukum progresif merupakan koreksi ter.adap kelema.an system .ukum modern yang sarat dengan birokrasi serta ingin membebaskan diri dari dominasi suatu tipe .ukum liberalS16

Ide utama dari .ukum progresif adala. membebaskan manusia dari belenggu .ukumS Hukum berfungsi memberi panduan bukan justru membelenggun manusia-manusiala. yang lebi. pentingS Hukum .endaknya mampu mengikuti perkembangan zamann mampu menjawab dengan segala dasar di dalamnyan serta mampu melayani masyarakat dengan menyandarkan pada aspek moralitas dari sumber daya manusia penegak .ukum itu sendiriS17

Asas praduga tak bersala. terdapat ketentuannya dalam KUHAP dan Undang-Undang NoS 48 Ta.un 2009 tentang Kekuasaan Ke.akimanS Dalam KUHAP terdapat ketentuannya pada butir tiga bagian C yang rumusannya sebagai berikut:

“ etiap orang yang disangkan ditangkapn dita.ann dituntut dan atau di.adapkan di muka sidang pengadilann wajib dianggap tidak bersala. sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesala.annya dan memperole. kekuatan .ukum tetapS”

Berdasarkan dari ketentuan KUHAP dan Undang-Undang NoS 48 Ta.un 2009 maka dapat disimpulkan ba.wa setiap orang yang masi. disangka san belum ada putusan pengadilan maka dianggap tidak bersala. sampai adanya

15 Romli Atmasasmitan Teori Hukum Integratif, (Yogyakarta: Genta Publis.ingn 2012)n .lmS 88-89

(11)

kekuatan .ukum tetapS Asas praduga tak bersala. secara tersirat juga terdapat dalam didalam ketentuan Magna C.arta 1215 yang dianggap sebagai cikal bakal la.irnya HAM dilingkup internasionalS Menurut Living Stone Half, Pasal 39 dalam Magna C.arta menentukan ba.wa:

“Tidak seorangpun bole. dikurung dirampas miliknyan dikucilkan atau diambil nyawanyan kecuali melalui .ukuman yang sa. ole. negaranyaS”18

Hak-.ak tersangka dijamin dan dilindungi ole. undang-undang dalam proses penanganan perkara pidanan .al ini mnunjukan ba.wa KUHAP meng.ormati dan menjunjung tinggi .arkat dan martabat manusia dengan memberikan perlindungan dan jaminan ter.adap .ak-.ak asasi manusia (tersangka)S Dengan demikian diperole. jaminan ba.wa tujuan ak.ir dari KUHAP yakni untuk menegaskan kebenaran dan keadilan secara konkrit dalam suatu perkara pidanaS19 Perlu disadari ba.wa proses .ukum yang adil tidak

sekedar menerapkan peraturan perundang-undangann namun lebi. kepada sikap kita dalam meng.argai .ak-.ak setiap individu (termasuk tersangka dan terdakwa) sebagaimana terkandung dalam UUD 1945 yang menyatakan ba.wa “kemerdekaan iala. .ak segala bangsa”S Kita pun .arus ingat ba.wa diri kitan kita dapat mendisplinkan diri untuk tidak melakukan pelanggaran .ukumn tetapi bukanka. kita tidak dapat bebas dari risiko menjadi seorang “tersangka” kemudian pula “terdakwa?” disinila. letak pentingnya kita memperjuangkan tegaknya .ak-.ak tersangka/terdakwa untuk :

aS Didengar penjelasannya;

bS Didampingi ole. penasi.at .ukum;

cS Dibuktikan kesala.annya ole. penuntut umum;

dS Dan di.adapkan pada pengadilan yang adil dan tidak berpi.akS

Pasal 27 ayat (1) berbunyi “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam .ukum dan pemerinta.an dan wajib menjunjung .ukum dan pemerinta.an itu dengan tidak ada kecualinya”S Ketentuan dalam UUD 1945 diatasn dapat ditemukan ketentuannya dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

18 Mien Rukminin Perlindungan HAM melalui asas praduga tak bersalah dan asas persamaan

kedudukandalam hukum dalam sistem peradilan pidana Indonesia, (Bandung: PT Alumnin 2007)n .lmS 42

19 Anton FS Sn Wajah Peradilan Kita Kontriksi Sosial Tentang Penyimpangan Mekanisme Kontrol

(12)

aS Undang-Undang NoS 48 Ta.un 2009 tentang Kekuasaan Ke.akiman Pasal 4 ayat (1) yang berbunyi :

“pengadilan mengadili menurut .ukum dengan tidak membeda-bedakan orang”S

bS Undang-Undang NoS 8 Ta.un 1981 tentang Hukum Acara Pidana tersirat di dalam bagian menimbang .uruf a yang berbunyi :

“ba.wa negara Republik Indonesia adala. negara .ukum yang berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945n yang menjunjung tinggi .ak-.ak asasi menusia serta yang menjamin segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam .ukum dan pemerinta.an dan wajib menjunjung .ukum dan pemerinta.an itu dengan tidak ada kecualinya”n dan penjelasan umum butir 3 .uruf a yang berbunyi :

“perlakuan yang sama atas diri setiap orang di muka .ukum dengan tidak mengadakan pembedaan perlakuan”S

cS Undang-Undang NoS 39 Ta.un 1999 tentang HAM Pasal 3 ayat (2) yang berbunyi :

“setiap orang ber.ak atas pengakuann jaminann perlindungann dan perlakuan .ukum yang adil serta mendapat kepastian .ukum dan perlakuan yang sama di depan .ukum”n dan Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi :

“setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang ber.ak menuntut dan memperole. perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat kemanusiaannya di depan .ukum”S

dS Undang-Undang NoS 26 Ta.un 2000 tentang Pengadilan HAMn tersirat di dalam Pasal 10 yang berbunyi :

“dalam .al tidak ditentukan lain dalam Undang-undang inin .ukum acara atas perkara pelanggaran .ak asasi manusia yang berat dilakukan berdasarkan ketentuan .ukum acara pidana”S

Di dalam KUHAP terdapat 7 (tuju.) asas umum dan 3 (tiga) asas k.usus yaitu sebagai berikut:

aS Asas umum

(13)

3) Hak untuk memperole. kompensasi (ganti rugi) dan re.abilitasi; 4) Hak untuk mendapatkan bantuan .ukum;

5) Hak ke.adiran Terdakwa dimuka pengadilan;

6) Peradilan yang bebas dan dilakukan dengan cepat dan seder.ana; 7) Peradilan yang terbuka untuk umumS

bS Asas k.usus

1) Pelanggaran atas .ak-.ak individu (penangkapann penggeleda.ann pena.anan dan penyitaan) .arus didasarkan pada undang-undang dan dilakukan dengan surat perinta. tertulis;

2) Hak seorang Tersangka untuk diberita.u tentang persangkaan dan pendakwaan ter.adapnya;

3) Kewajiban pengadilan untuk mengendalikan pelaksanaan putusan-putusannyaS20

etiap orang ber.ak memperole. putusan yang adil dan tidak membeda-bedakann dengan berdasarkan fakta-fakta yang terbukti di.adapan persidanganS Menurut Mardjono Reksodiputron perlakuan yang sama di depan .ukum tidak .arus ditafsirkan ter.adap Terdakwa yang berbeda kedudukan atau kekayaannya tetapi .arus lebi. dari ituS Ole. karena itun disini adala. wajib di.indarinya diskriminasi berdasarkan : “race, sex, language, religion, national or social origin, property, borth or other status”S21 KUHAP meli.at

peradilan dalam konteks .ukum yang adil melalui asas praduga tak bersala. dan asas kesamaan kedudukan di.adapan .ukumn dalam ketentuan di dalamnya tela. termaktub tujuan menuju system .ukum berbasis due

preprocess lawn namun tampaknya masi. saja banyak penyelewengan kedua

asas tersebutS Indonesia benar adala. negara .ukum yang menjunjung tinggi .ak-.ak manusia sesuai dengan pertimbangan pertama dalam Undang-Undang Nomor 8 Ta.un 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang berbunyi : “ba.wa negara Republik Indonesia adala. negara .ukum yang berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945n yang menjunjung tinggi .ak-.ak asasi menusia serta yang menjamin segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam .ukum dan pemerinta.an dan wajib menjunjung .ukum dan pemerinta.an itu dengan tidak ada kecualinya”S

B. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Positif

(14)

Dalam kaca mata aliran .ukum positifn tiada .ukum lain kecuali perinta. penguasa atau inti aliran .ukum positif ini menyatakan ba.wa norma .ukum adala. sa. apabila ia ditetapkan ole. lembaga atau otoritas yang berwenang dan didasarkan pada aturan yang lebi. tinggin bukan digantungkan pada nilai moralS Norma .ukum yang ditetapkan itu tidak lain adala. Undang-undangS Undang-Undang adala. sumber .ukumn di luar Undang-undang bukan .ukumS Teori .ukum positif mengakui adanya norma .ukum yang bertentangan dengan nilai moraln tetapi .al ini tidak mengurangi keabsa.an norma .ukm tersebutS22

ebagai cermin dari kesunggu.an negara Indonesia dalam meng.ormatin melindungin dan memajukan HAM bagi warganegaranyan kemudian disa.kan sejumla. UU seperti:

aS UU NoS 8/1999 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat; bS UU NoS 39/1999 tentang HAM;

cS UU NoS 26/2000 tentang Pengadilan HAM;

dS Amandemen berbagai UU untuk diselaraskan dengan prinsip-prinsip HAMn seperti UU Parpoln UU Kekuasaan Ke.akimann pencabutan Penpres NoS 11/1963n dsbS

eS Diluncurkan Rencana Aksi Nasional HAM (RAN-HAM) dalam rangka memberikan jaminan bagi peningkatan pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai adat istiadatn budayan dan agama bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Ta.un 1945S23

ecara normatifn .al yang cukup menggembirakan dalam perlindungan HAM di Indonesia adala. diterbitkannya UU NoS 39/1999 tentang HAM dan UU NoS 26/2000 tentang Pengadilan HAMS Menurut Penjelasan Umum UU NoS 39/1999n posisi .ukum UU tersebut “adala. merupakan payung dari seluru. peraturan perundang-undangan tentang HAMS Ole. karena itun pelanggaran baik langsung maupun tidak langsung atas HAM dikenakan sanksi pidanan perdatan dan atau administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”S UU NoS 39/1999 secara rinci mengatur tentang: .ak untuk .idup dan .ak untuk tidak di.ilangkan paksa dan/atau tidak di.ilangkan nyawan .ak

22 Mu.amadn Erwinn 2012S Filsafat hukum. JakartaS Rajawali PersS .lmS 154S

23 Anisn Ibra.imS 2010S Telaah Yuridis Perkembangan Hukum Positif tentang Hak Asasi Manusia

(15)

berkeluarga dan melanjutkan keturunann .ak mengembangkan dirin .ak memperole. keadilann .ak mengembangkan dirin .ak memperole. keadilann .ak atas kebebasan pribadin .ak atas rasa amann .ak atas keseja.teraann .ak turut serta dalam pemerinta.ann .ak wanitan .ak anakn dan .ak atas kebebasan beragamaS emua .ak itu terumus dalam Bab III di bawa. judul HAM dan Kebebasan Dasar Manusia (Pasal 9 - Pasal 66)S24

UU NoS 39/1999 juga mengatur tentang Kewajiban Dasar ManusiaS Dalam Pasal 69 ayat (2) dirumuskan ba.wa: “ etiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk meng.ormati HAM orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas Pemerinta. untuk meng.ormatin melindungin menegakkann dan memajukannya”S Ba.kan dalam Pasal 71 disebutkan ba.wa masala. itu bukan .anya tugas pemerinta. sajan namun pemerinta. wajib dan bertanggung jawab meng.ormatin melindungin menegakkan dan memajukan HAMS Di samping perkembangan HAM dalam instrumen .ukum nasional yang menggembirakan tersebutn dalam catatan EL AM ada ironi terkait dengan legislasi HAM di tingkat daera.S EL AM mencatatn otonomi daera. berdasarkan UU No 22/1999 yang tela. diganti dengan UU No 32 /2004 ternyata berdampak banyaknya produk .ukum daera.n terutama Peraturan Daera. (Perda) dianggap bermasala.S Ole. karena itun Perda-Perda yang demikian itu perlu ada per.atian tersendiri mengingat Perda merupakan satu kesatuan yang tidak bias dilepaskan dari sistem peraturan perundang-undang IndonesiaS25

Pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia tela. ada sejak di sa.kannya Pancasila sebagai dasar pedoman negara Indonesian meskipun secara tersiratS Baik yang menyangkut mengenai .ubungan manusia dengan Tu.an Yang Ma.a Esan maupun .ubungan manusia dengan manusiaS Hal ini terkandung dalam nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila yang terdapat pada pancasilaS Dalam Undang- Undang NoS 39 ta.un 1999 tentang Ha. Asasi Manusian pengaturan mengenai Hak Asasi Manusia ditentukan dengan berpedoman pada deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa BangsaS Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peng.apusan segala bentuk diskriminasi ter.adap wanitan konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang .ak-.ak anak dan berbagai instrumen internasional lain yang mengatur mengenai Hak Asasi

24 IbidS

(16)

ManusiaS Materi Undang- Undang ini tentu saja .arus disesuaikan dengan kebutu.an .ukum masyarakat dan pembangunan .ukum nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945S26

Memper.atikan .ukum positif suatu negaran tidak dapat dilepaskan dengan sistem .ukum yang berlaku di negara tersebutS Karena itun dasar negara Pancasila yang terdiri atas lima silan yaitu ketu.anan Yang Ma.a Esan kemanusiaan yang adil dan beradabn persatuan Indonesian kerakyatan yang dipimpin ole. .ikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilann dan keadilan sosial bagi seluru. rakyat IndonesiaS Ditamba. Pembukaan UUD 1945n terutama alenia pertama yang menyatakan: “Kemerdekaan iala. .ak segala bangsa serta penjaja.an .arus di.apuskan”n serta alenia kedua “kemerdekan negara meng.antarkan rakyatrakyat merdekan bersatun adiln dan makmur”n mengindikasikan Indonesia adala. negara demokrasin menjunjung tinggi supremasi .ukumn serta meng.ormati/menjunjung tinggi .ak asasi manusiaS Apa yang digariskan di dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan ara. dan politik .ukum dalam tatanan makron kemudian diformalkan dalam bentuk

peraturan perundangan ole. lembaga politik/DPR dan

dioperasionalkan/dilaksanakan ole. pejabat/aparat negara dalam bentuk peraturan pemerinta. dan peraturan lainnya sebagai pegangan para birokratS27

Karena itun dasar negara yang tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang keputusan dan pili.an bapak-bapak pendiri negara (the founding father)n wajib menjadi pegangan setiap pemerinta.an di dalam mengisi kemerdekaann k.ususnya yang terkait dengan .ak asasi manusiaS Hal itu terbukti dengan pengakuan beberapa .ak mendasar tersebut dalam UUD 1945 yang menjadi landasan konstitusional berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesian meski UUD itu disusun dalam waktu yang singkatn dari tanggal 29 Mei sampai dengan 16 Juli (Piden 1999: 63)S Hak-.ak tersebut diantaranya adala. .ak atas kedudukan yang sama di depan .ukum dan pemerinta.n .ak untuk menganut agama dan menjalankan ajaran agama/kepercayaannyan .ak untuk mengemukakan pendapatn .ak untuk berserikat dan berkumpuln .ak untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layakn dan lain-lainS Di situla.

26 Bambangn upriyantoS 2014S Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut

Hukum Positif di Indonesia. jakarta: Jurnal AL-AZHAR INDONE IA ERI PRANATA O IALS VolS 2n NoS 3S .lmS 156S

27 Ma.syurn Efendi dan Taufanin S EvandriS 2014S HAM dalam Dinamika/Dimensi Hukum, Politik,

(17)

jantung dan nafas perjuangan bangsan disitula. politik .ukum dan pili.an .ukum yang tidak dapat ditawar-tawar ole. siapa pun dan pemerinta. dari kelompok/partai manapun jugan yaitu membangun demokrasi dan penegakan .ukumnvinito.28

ila pertama dari Pancasila adala. “Ketu.anan Yang Ma.a Esa”S Konsekuensi lebi. lanjut iala. bagaimana kalau ada warga negara Indonesia yang at.eis (tiidak percaya kkepada Tu.an)S Pada sila pertama ada kesan “memaksa” ba.wa warga negara .arus ber-Tu.anS Pemaksaan kepercayaan dikesankan bertentangan dengan prinsip kebebasan beragama dalam konsep HAMn termasuk aliran sempalan dari mainstream agama tertentun Islam misalnya ter.adap A.madiya.S29 Undang- Undang Dasar 1945 (yang tela.

diamandemen)n masala. mengenai Hak Asasi Manusia dicantumkan secara k.usus dalam bab XA pasal 28A sampai dengan 28J yang merupakan .asil amandemen kedua ta.un 2000S Pemerinta. dalam .al untuk melaksanakan amana. yang tela. diamanatkan melalui TAP MPR tersebut di atasn di bentukla. Undang- Undang NoS 39 ta.un 1999 tentang Hak Asasi Manusian pada tanggal 23 eptember 1999 tela. disa.kan Undang- Undang NoS 39 ta.un 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengatur beberapa .al penting yang menyangkut Pengadilan Hak Asasi ManusiaS30

Pertaman defnisi pelanggaran Hak Asasi Manusia dideskripsikan sebagai setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan .ukum mengurangin meng.alangin membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin ole. Undang- Undang inin dan tidak mendapatkan atau di k.awatirkan tidak akan memperole. penyelesaian .ukum yang adil dan benarn berdasarkan mekanisme .ukum yang berlaku (pasal 1 ayat 6)S31

Keduan .ak untuk .idupn .ak untuk tidak dipaksan .ak kebebasan pribadin pikiran dan .ati nuranin .ak beragaman .ak untuk tidak diperbudakn .ak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan untuk tidak dituntut atas dasar .ukum yang berlaku surut dapat di kecualikan dalam .al pelanggaran berat ter.adap

28 IbidS .lmS 156S 29 IbidS

(18)

.ak asasi manusia yang digolongkan ke dalam keja.atan ter.adap kemanusiaanS32

Ketigan dalam Pasal 7 dinyatakann ba.wa setiap orang ber.ak untuk menggunakan semua upaya .ukum nasional dan forum internasional atas semua pelanggaran .ak asasi manusia yang di jamin ole. .ukum Indonesia ole. negara Republik Indonesia menyangkut Hak Asasi Manusia menjadi .ukum nasionalS33

Keempatn di dalam Pasal 104 diatur tentang pengadilan Hak Asasi Manusia sebagai berikut : Untuk mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat di bentuk pengadilan dalam ayat (1) di bentuk dengan Undang-Undang dalam jangka waktu paling lama 4 ta.un sebelum terbentuk pengadilan Hak Asasi Manusia sebagai mana dimaksudkan dalam ayat (2) di adili ole. pengadilan yang berwenangS elanjutnya Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang NoS 39 ta.un 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan ba.wa yang berwenang mengadili pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat adala. pengadilan Hak Asasi ManusiaS Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditetapkan Peraturan Pemerinta. Pengganti Undang-Undang (Perpu) NoS 1 ta.un 1999 tentang pengadilan Hak Asasi Manusia yang bertugas menyelesaikan perkara pelanggaran Hak Asasi Manusia yang beratS Namun Peraturan Pemerinta. Pengganti Undang-Undang NoS 1 Ta.un 1999 tentang pengadilan .ak asasi manusia yang dinilai tidak memadain se.ingga tidak disetujui ole. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menjadi Undang-Undang dan ole. karena itu Peraturan Pemerinta. Pengganti Undang-Undang tersebut di cabutS34

Keja.atan ter.adap kemanusiaan yaitu perbuatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari serangan yang meluas ataupun sistematik yang diketa.uinya ba.wa akibat serangan itu ditujukan secara langsung ter.adap penduduk sipiln berupa pembunu.ann pemusna.ann pembudakann pengusiran atau peminda.an penduduk secara paksan perampasan kemerdekaan atau kebebasan fsik secara sewenang-wenangn penyiksaann pemerkosaann perbudakan seksualn pelacuran secara paksan pemaksaan ke.amilann sterilisasi paksan atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setaran penganiayaan

(19)

ter.adap kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan pa.am politikn rasn kebangsaann etnisn budayan agaman jenis kelamin maupun alasan lain yang tela. diakui secara Universal sebagai .al yang dilarang ole. .ukum internasionaln peng.ilangan orang secara paksa dan keja.atan apart.eidS Dari berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat yang terjadi tela. mendorong munculnya suatu usulan untuk membantu pengadilan Hak Asasi Manusia ad .oc untuk kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat di Ace.S Permintaan Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan usulan kepada Presiden Republik Indonesia untuk membentuk pengadilan Hak Asasi Manusia ad .oc tela. disampaikan ole. Menteri Ke.akiman dan Hak Asasi ManusiaS35

aS Conto. kasus :

Nenek Mina. yang berusia 55 ta.un tak perna. menyangka perbuatan isengnya memetik 3 bua. kakao di perkebunan milik PT Rumpun ari Antan (R A) akan menjadikannya sebagai pesakitan di ruang pengadilanS Kejadian ini berawal saat Mina. sedang memanen kedelai di la.an garapannya di Dusun idoarjon Desa Darmakradenann Kecamatan Ajibarangn Banyumasn Jawa Tenga.S La.an garapan Mina. ini juga dikelola ole. PT R A untuk menanam kakaoS Ketika sedang asik memanen kedelain mata tua Mina. tertuju pada 3 bua. kakao yang suda. ranumS Dari sekadar memandangn Mina. kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tana. garapannyaS etela. dipetikn 3 bua. kakao itu tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawa. po.on kakaoS Dan tak lama berselangn lewat seorang mandor perkebunan kakao PT R AS Mandor itu pun bertanyan siapa yang memetik bua. kakao ituS Dengan polosn Mina. mengaku .al itu perbuatannyaS Mina. pun dicerama.i ba.wa tindakan itu tidak bole. dilakukan karena sama saja mencuriS adar perbuatannya sala.n Mina. meminta maaf pada sang mandor dan berjanji tidak akan melakukannya lagiS 3 Bua. kakao yang dipetiknya pun dia sera.kan kepada mandor tersebutS Mina. berpikir semua beres dan dia kembali bekerjaS Namun dugaannya melesetS Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut panjangS ebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisiS Proses .ukum terus berlanjut sampai ak.irnya dia

(20)

.arus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN) PurwokertoS

bS Daftar Putusan

Mina. dijerat Pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman .ukuman enam bulan penjaraS Hakim memfonis .ukuman 1 bulan 15 .ari dengan masa percobaan selama 3 bulanS Vonis yang di.adapi Mina. tak sebanding dengan .arga kakao yang konon dicurinyaS Harga satu kilogram kakao basa. saat ini sekitar Rp7S500S "Itu kalau biji kakao tela. dikerok dari bua.nyan" kata Amana. (70)n kakak Mina.S Menurut dian dari tiga butir bua. kakao .anya meng.asilka tiga ons biji kakao basa.S "Jika dijualn .arganya sekitar Rp2S000n" katanyaS Akan tetapi dalam dakwaan yang ditujukan kepada Mina.n jumla. kerugiannya mencapai Rp30 ribu atau Rp10 ribu per butirS Dia mengaku .eran ter.adap dakwaan yang ditujukan kepada adiknya karena selama ini dalam pemberitaan di televisin banyak pelaku tindak pidana korupsi yang menggerogoti keuangan negara ratusan juta .ingga miliaran rupia.n .anya dituntut .ukuman maupun vonis yang ringanS

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

(21)

warganegaranyan kemudian disa.kan sejumla. UU seperti: UU NoS 8/1999 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat; UU NoS 39/1999 tentang HAM;UU NoS 26/2000 tentang Pengadilan HAM; Amandemen berbagai UU untuk diselaraskan dengan prinsip-prinsip HAMn seperti UU Parpoln UU Kekuasaan Ke.akimann pencabutan Penpres NoS 11/1963n dsbS Dan diiluncurkannya Rencana Aksi Nasional HAM (RAN-HAM) dalam rangka memberikan jaminan bagi peningkatan pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai adat istiadatn budayan dan agama bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Ta.un 1945S

DAFTAR PUSTAKA

Adjin Oemar enon 1984n KUHAP Sekarang, Jakarta: Penerbit ErlanggaS

Atmasasmitan Romlin 2012n Teori Hukum Integratif, Yogyakarta: Genta Publis.ingS

Esmin Warassi. PSn 2005n Lembaga Prana Hukum Sebuah Telaah Sosiologis,

emarang: uryandaru UtamaS

FS Sn Antonn 2004n Wajah Peradilan Kita Kontriksi Sosial Tentang Penyimpangan Mekanisme Kontrol dan Akuntanilitas Peradilan Pidana, Bandung: PTS Refka AditamaS

Hara.apn MS Ya.yan 2000n Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutann Jakarta: inar GrafkaS

Lisanawatin GoS 2014n “Pendidikan Tentang Pencega.an Kekerasan Ter.adap Perempuan Dalam Dimensi Keja.atan iber”. Jurnal Ilmu Hukum Pandecta VolS9 NoS1 Januari 2014n emarang: UNNE PRE S

Mu.ammadn Ruslin 2006n Kajian Kritis Terhadap Teori Hukum Positif (Positifisme)n Jurnal Hukum Republica, VolS 5n NoS 2n Ta.un 2006n Pekanbaru: Universitas Lancang KuningS

Muja.idinn A.madn 2007n Peradilan Satu Atap di Indonesia, Bandung: Refka AditamaS

Nusantaran Abdul Hakim GSn 2004n “ ebua. Upaya Memutus Impunitas: Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia”n Jurnal HAMS Vol 2S NoS 2 Nopember 2004S

(22)

Ra.ardjon atjipton 2009n (dalam I Gede ASBSWiranatan Hukum Bangun Teori dan Telaah dalam Impelementasinya)S

Rukminin Mienn 2007n Perlindungan HAM melalui asas praduga tak bersalah dan asas persamaan kedudukandalam hukum dalam sistem peradilan pidana Indonesia, Bandung: PT AlumniS

armadin AS ukrisn 2012n “Membebaskan Positivisme Hukum Ke Rana. Hukum Progresif”n Jurnal Dinamika Hukumn VolS12n NoS2n Ta.un 2012S

ia.aann Lintong OSn 2006n “Peran Hakim Dalam Pemba.aruan Hukum di Indonesia”n Jurnal Hukum dan Pembangunan, Ta.un ke 36 NoS1 Januari 2006n Jakarta: Fakultas Hukum Universitas IndonesiaSUtsmann abiann 2008n Menuju Penegakan Hukum Responsifn CtkSpertaman Yogyakarta: Pustaka PelajarS

upriyanton Bambang Herin 2014n “Penegakan Hukum Mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Hukum Positif di Indonesia”, Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, Vol S 2n NoS 3n Maret 2014

Tanyan Benard LSn 2010n Teori Hukum Strategi Tertib Manusia Lintas Ruang dan Generasi, Yogyakarta: Genta Publis.ingS

Erwinn Mu.amadS 2012S Filsafat Hukum. Jakarta: Rajawali PersS

Ibra.imn AnisSS 2010S Telaah Yuridis Perkembangan Hukum Positif tentang Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Lumajang: Jurnal Hukum ArgumentumS VolS 9n NoS 2S .lmS 1-13S

Efendin Ma.syur dan S Evandrin TaufaniS 2014S HAM dalam Dinamika/Dimensi Hukum, Politik, Ekonomi, dan Sosial. Bogor: G.alia IndonesiaS

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari doktrin pertahanannya yang secara garis besar untuk menciptakan anggapan bahwa Rusia adalah ancaman dan untuk mendekatkan hubungan lebih intensif dengan NATO

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Iklan terhadap Loyalitas Konsumen dalam Menggunakan Kartu Seluler simPATI (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Saya tidak merasa bahwa saya kelihatan lebih jelek dari

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH TAHUN

We argue that three rounds of democratic elections in Indonesia have produced two distinct but fundamentally related outcomes: the normalization of Islamist party politics

Pada penelitian ini akan diteliti efektifitas zoletil ± acepromacin dan ketamin-acepromacin pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang dilihat berdasarkan frekuensi

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media baru smartphone

Perubahan dasar ke arah pengembangan industri berorientasikan eksport pada awal tahun 1970an membolehkan Malaysia menikmati faedah daripada keadaan ekonomi dunia