i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah Keterbatasan BIDANG KEGIATAN :
PKM - Masyarakat Diusulkan oleh :
AIDIL ANDANI B1024141025 Angkatan 2014
YOHANES DJORGI B1022141069 Angkatan 2014
MAUDINA TRI HARTASYA B1024131011 Angkatan 2013
RESI JESITA E1101141079 Angkatan 2014
RINA PARAMITA UTAMI I1011141007 Angkatan 2014
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
iii
HALAMAN KULIT MUKA ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Penulisan ... 2
1.4 Manfaat ... 2
1.5 Luaran Yang Diharapkan ... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT ... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 5
3.1 Program Utama ... 5
3.2 Program Tambahan ... 5
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8
4.1 Anggaran Biaya ... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 9
LAMPIRAN ... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... ... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ... 21
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra ... 22
iv hanya pendidikan akademik saja, tapi moral dan keterampilan juga tidak kalah penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara ini. Tapi, apakah pendidikan di Indonesia sudah mendapat perhatian khusus oleh pemerintah baik pusat meupun daerah? Jelas saja belum, banyak masalah krusial dalam bidang pendidikan salah satunya adalah pemerataan pendidikan di Indonesia yang masih ditemukan masalah hal-hal dasar pendidikan, seperti sarana dan prasarana, upah tenaga pengajar, hingga infrastruktur penunjang pendidikan. Masalah tersebut kami temukan di sekitar perbatasan Indonesia-Malaysia yang hingga saat ini masih ada, walaupun keadaan mulai membaik dari sebelumnya. Masalah pendidikan ini menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang menjadi akar masalah pendidikan di perbatasan, mulai dari ekonomi, politik, sosial hingga berujung ke masalah nasionalisme yang dikhawatirkan oleh pemerintah.
Untuk melaksanakan tanggung jawab kami terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus merealisasikan kegiatan PKM, kami memilih bidang PKM – Masyarakat dengan judul dan tagline, Sekolah Batas Negeri : Meraih Mimpi, Membangun Negeri Ditengah Keterbatasan, untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang ada di perbatasan Indonesia-Malaysia di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Tujuan jangka panjang yang ingin kami capai dalam program ini adalah akan lahirnya generasi unggul di perbatasan yang mampu memiliki semangat juang yang tinggi untuk meraih impian dan cita-cita terbesar mereka kelak, sedangkan tujuan jangka pendek adalah menciptakan leader of change di perbatasan, generasi yang diselimuti pemikiran–pemikiran yang kritis, mandiri, kreatif dan inovatif sekaligus mampu memimpin perubahan di wilayah perbatasan walaupun berada dalam nasib keterbatasan.
Kontribusi nyata dalam pelaksanaan PKM-M ini, kami menggunakan metode teori dan praktek. Kami melaksanakan kegiatan di lokasi selama lima hari dengan kegiatan dalam program utama dan program tambahan, dua program utama kami khususkan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, sedangkan delapan program tambahan kami tambahkan aktivitas dalam bidang Teknologi, Lingkungan dan Kesehatan, Seni dan Budaya, Kewirausahaan hingga Nasionalisme. Program-program tersebuat kami buat dengan ide kreatif dan inovatif yang kami kemas dengan suasana layaknya sekolah masa depan.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan hari ini adalah gambaran tentang wajah bangsa dimasa depan. Keseriusan suatu bangsa dalam memperhatikan pendidikan generasinya, kelak akan menyelamatkan bangsa tersebut dari dinamika pergeseran zaman yang sarat tantangan dan sangat kompetitif. Maka dari itu, tugas ini bukan hanya menjadi milik pemerintah, namun menjadi tugas semua aspek warga negara, termasuk mahasiswa.
Berbagai masalah krusial dalam pendidikan yang dihadapi oleh povinsi Kalimantan Barat adalah dalam pemerataan fasilitas pendidikan bagi para pelajar, terutama pendidikan di wilayah perbatasan. Pada faktanya, wilayah-wilayah perbatasan yang umumnya terasing secara geografis, seringkali masih membuat mereka kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah. Banyak sekolah di daerah terpencil di perbatasan, masih kekurangan guru, mulai dari aspek kuantitas dan kualitasnya. Guru di perbatasan juga mendapat upah yang rendah jika dibandingkan dengan kebanyakan guru di kota. Padahal, tugas yang di emban guru pedalaman lebih berat dari guru di kota. Fasilitas pendidikan yang tidak memadahi, seperti bangunan sekolah yang belum layak, kurangnya sarana dan prasarana penunjang di sekolah seperti buku, perpustakaan, internet lapangan olahraga dan lapangan bermain, hingga masih buruknya infrastruktur jalan menuju ke sekolah.
Perbatasan adalah garda terdepan NKRI yang sangat penting untuk diperhatikan, malu dan iri dengan negara tetangga jika membiarkan generasi perbatasan berjuang dalam nasib yang kurang beruntung. Maka amat penting untuk menjadikan semua daerah perbatasan di Indonesia, sebagai beranda depan bukannya halaman belakang. Khususnya wilayah yang masih ditemukan masalah dasar dalam pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang diangkat yaitu:
1. Apa masalah krusial dalam bidang pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya?
2. Apa program-program yang kreatif dan inovatif untuk mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam pelaksanaan program ini adalah:
1. Untuk menjelaskan apa saja masalah krusial dalam bidang pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja di Dusun Sontas dan sekitarnya.
2. Untuk memaparkan cara kerja dan teknis program-program yang kreatif dan inovatif untuk memperbaiki masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya. 3. Untuk menjelaskan cara melaksanakan program-program yang kreatif dan inovatif
untuk mengurangi dampak masalah pendidikan di Dusun Sontas dan sekitarnya. 1.4 Manfaat
1. Bagi Pelaksana
- Menambah pengetahuan mengenai masalah krusial dan isu-isu yang sedang berkembang dalam pendidikan yang ada di daerah perbatasan, khususnya di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong.
- Sebagai sarana mengaplikasikan langsung tentang pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.
2. Bagi Masyarakat
- Membantu masyarakat , khususnya anak-anak dan remaja dan kaum muda dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang lebih baik, modern dan dinamis di wilayah perbatasan khususnya di Dusun Sontas, Kecamatan Entikong.
3. Bagi Pemerintah
- Membantu pemerintah pusat dan daerah mengatasi atau meminimalisir masalah krusial pendidikan di dareah perbatasan yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Entikong merupakan wilayah daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, atau dikenal sebagai daerah borderline. Secara administratif Entikong adalah suatu kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Entikong membawahi 5 buah desa, 8 lingkungan (dusun), 14 buah RW, dan 68 RT.
Waktu tempuh dari ibukota provinsi Pontianak ke Entikong atau sebaliknya dengan menggunakan kendaraan roda empat (pribadi atau umum) kurang lebih mencapai lima jam. Jarak tempuh yang harus dilalui menuju Entikong dari Pontianak atau sebaliknya, kurang lebih mencapai tiga ratus lima puluh kilo meter (350 km). Untuk mencapai Entikong jalan yang dilalui berkelok-kelok bersifat dataran tinggi. Hampir sepanjang jalan yang dilalui itu sebelah kiri dan kanannya adalah hutan sekunder. Pada saat melalui suatu lokasi kadangkala dapat juga ditemukan atau nampak beberapa rumah penduduk.
Orang dayak yang merupakan orang asli (komunitas lokal) entikong ini, tepatnya berada di dusun Sontas. Asal-usul nama Sontas tersebut diambil dari nama anak sungai sekayam, yakni sungai Sontas. Kampung atau dusun Sontas yang telah terbentuk sebelumnya di daerah pedalaman, pada tahun 1980-1982 direlokasi oleh pemerintah melalui Departemen Sosial dengan program resetlementnya menjadi dusun atau kampung yang berada dekat dengan fasilitas umum atau fasilitas publik, seperti kantor pemerintahan, sekolah, puskesmas, dan jaringan transportasi darat.
Lokasi dusun Sontas relatif tidak jauh dari Kota Entikong, kurang lebih jarak tempuhnya hanya 2 km. Dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik kendaraan umum ojek. Masuk ke dalam atau lingkungan dusun jalan yang dilalui menurun, kiri kanan jalan penuh dengan tumbuhan lebat apabila tidak ada rumah. Sementara itu jalan yang dilalui merupakan jalan aspal sebagai prasarana lingkungan yang memudahkan warga untuk mencapai lokasi kegiatan di ladang.
Dusun Sontas adalah salah satu dari delapan dusun di desa Entikong dengan luas 20% dari luas 101,5 kmpersegi desa Entikong. Jumlah penduduk dusun Sontas adalah 601 orang laki-laki dan 550 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga (KK) yakni 276 orang.
Hidup di daerah perbatasan sering lebih susah jika dibandingkan dengan hidup di kota-kota besar. Anak-anak dan remaja di dusun Sontas dan sekitarnya harus menapaki jalan berkilo-kilometer untuk menuju ke sekolah. Mereka harus mengarungi medan yang sulit, berjalan kaki di tanah becek jika hari hujan, menyebrangi sungai deras yang kapanpun dapat mengancam jiwa mereka.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Aksi nyata dari pelaksanaan PKM-M “Sekolah Batas Negeri” kami buat dalam program-program yang kreatif dan inovatif dengan program utama yang kami fokuskan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Selain program utama, kami juga melakukan program pendukung lainnya, diantaranya dalam bidang teknologi, lingkungan, kesehaatan, kewirausahaan, seni dan nasionalisme agar dua program utama kami dapat sesuai dengan kebutuhan akan tantangan yang dihadapi masyarakat di Dusun Sontas dan sekitarnya saat ini.
Kami menyusun program yang inovatif dan kreatif dengan mengkombinasikan teori dengan praktek, agar projek sesuai dengan tujuan yang kami harapkan. Beberapa projek yang akan kami realisasikan adalah :
A. Program Utama
SBN (Sekolah Batas Negeri) – Mengajar
Aksi nyata dalam program ini adalah, kami akan mengadakan program belajar mengajar akademik (mata pelajaran) kepada sejumlah lapisan siswa—pra SD, SD, SMP, dan SMA di Desa Sontas. Tim kami akan menjadi relawan pengajar untuk beberapa mata pelajaran yang kami sesuaikan dengan kurikulum terbaru 2013.
Kamar Baca
Untuk meningkatkan semangat baca dan menambah wawasan bagi masyarakat di lokasi tujuan SBN, kami menggalang “hibah buku” layak baca dan pakai, khususnya teman-teman akademisi di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Buku-buku yang terkumpul nantinya akan kami bawa ke lokasi tujuan, disana kami akan mendekor ruangan untuk Kamar Baca agar menjadi tempat yang nyaman dan menyenagkan untuk belajar dan membaca, seperti layaknya berada di sebuah kamar sendiri.
B. Program Tambahan
Character & Capacity Building
Program ini menjadi salah satu program terpenting kami yang bertujuan membentuk karakter dan pembangunan kapasitas kepada kaum muda dimulai dari aspek-aspek yang mendasar yang membentuk mindset dimana minset inilah yang menjadi bongkahan karakter manusia yang akan menjadi karakter bangsa melaui pendidikan yang merubah dalam arti positif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu: 1. Seminar presentasi tentang kepemimpinan.
2. Membuat camp berbasis permainan, kerja tim dan manajemen kelompok. Entrepreneurship Corner
Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi dan diskusi (sharing exchange) mengenai kewirausahaan.
2. Memanfaatkan komoditas pertanian, perikanan, perkebunan atau kehutanan di Dusun Sontas dan sekitarnya untuk dijadikan bahan dalam praktek entrepreneurship.
Gadget Freak Time
Untuk mengenalkan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi kepada anak-anak dan remaja, di Dusun Sontas, kami berencana bekerja sama dengan pihak mitra usaha toko komputer di Kota Pontianak. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu : 1. Menghibahkan minimal 1 laptop/tablet dan modem wifi kepada sekolah yang
dinilai layak menerimanya.
2. Memperkenalkan cara mengoperasikan laptop/tablet dan cara menggunakan internet dengan cara yang bijak.
Social Media Campaign
Aksi dari program ini bertujuan untuk mendidik, merubah pola pikir dan mengenalkan akan potensi besar media social dalam kontribusinya terhadap kemajuan bangsa. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi fungsi sesungguhnya tentang media social Facebook, Twitter, Instagram dan Tumblr blog kepada kaum muda di lokasi SBN.
2. Praktek menggunakan media social Facebook, Twitter, Instagram dan Tumblr blog untuk sarana belajar dan berbagi ilmu pengetahuan.
Healthy Care
Untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian terhadap kesehatan kami akan mengadakan sosialisasi dan presentasi mengenai gaya hidup sehat dengan menyesuaikan jenjang usia peserta yang merupakan anak, remaja dan orang tua. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan yaitu :
1. Edukasi tentang HIV/AIDS, bahaya narkoba dan rokok. Batas Hijau
Untuk mendorong penananaman nilai-nilai peduli lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan kepada anak-anak dan remaja di lokasi tujuan, dan diharapkan dilakukan secara kontinuitas yang berubah menjadi kebiasaan baik terhadap lingkungan. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Edukasi tentang lingkungan bersih dan sehat.
Mucis and Art Parade
Disini kami membagi dalam beberapa arena dimana peserta dapat menikmati music dan seni rupa karya tim SBN, anak-anak dan kaum muda di sekitar lokasi tujuan, yang dibalut dalam harmonisasi, melodi, cat bahkan cahaya yang mampu mengaktualisasikan gagasan kreatif. Bentuk kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Parade Musik di pentas kecil.
2. Pertunjukan seni rupa, tari, dan sastra. Cinta INDONESIA
Program di budang nasionalisme ini juga menjadi salah satu program penting dalam SBN Untuk menumbuhkan kesadaran cinta terhadap tanah air dan semangat nasionalisme, kegiatan yang kami implementasikan adalah :
1. Mengadakan upacara bendera merah putih. 2. Pemberian edukasi tentang Nasionalisme.
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 1.730.000
2 Bahan habis pakai 5.095.000
3 Perjalanan 2.825.000
4 Lain-lain 600.000
Jumlah Kebutuhan Dana (Rp) 10.250.000
Penggunaan kebutuhan dana tersebut akan digunakan seefektif dan seefisien mungkin untuk kelancaran kegiatan PKM. Dalam penggunaannya akan lebih difokuskan pada kegiatan logistik dan operasional di lapangan, yaitu tranportasi menuju lokasi, aktivitas saat di lokasi, dan transportasi pulang dari lokasi.
4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan (April-Juli)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1.
Survei lokasi tujuan dan masalah
melalui narasumber dan internet.
2.
Penyusunan konsep secara spesifik
program-program kegiatan PKM.
DAFTAR PUSTAKA
Nn, (2007). Perbatasan Antar Negara Entikong, Sanggau 2007
Nn, (2007). KAWASAN PERBATASAN ENTIKONG, Perjalanan Panjang Menuju Beranda Depan,Paparan Bupati Sanggau dalam rangka pengembangan kawasan khusus di kabupaten sanggau, Jakarta 25 April 2007
http://setda.sanggau.go.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blo g&id=34&Itemid=83
http://entikong.web.id/pendidikan-di-entikong-2
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang
Material Pemakaian Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah ( Rp ) Sewa Sound System
dan Microphone Presentasi 1 Set 150.000 150.000
Sewa Infokus Presentasi 1 Set 200.000 200.000
Sewa Kamera Digital Dokumentasi 1 Set 250.000 250.000
Cuci Foto Dokumentasi 80 Lembar 1.000 80.000
Kartu Memori Database 3 Slot 80.000 160.000
Flashdisk 16GB Database 1 Buah 115.000 115.000
Sewa Gitar Oprasional 2 Buah 200.000 400.000
Kaos Tim Identitas 5 Buah 75.000 375.000
SUB TOTAL (Rp) 1.730.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Pemakaian Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah ( Rp )
Makan dan Minum Konsumsi 3 x 3 Hari x 5 Orang 20.000 900.000 Obat Mabuk Perjalanan
(Antimo) Obat-obatan 5 Set Tablet 4.000 20.000
Minyak Kayu Putih Obat-obatan 1 Botol
600ml 13.000 13.000
Lotion Anti Nyamuk
(Soffel) Obat-obatan 1 Botol 6.000 6.000
Leaflet Publikasi 300 Lembar 500 150.000
Leaflet Presentasi 100 Lembar 500 50.000
Pamflet Publikasi 30 Lembar 8.000 240.000
Buku Tulis Bingkisan 10 Lusin 32.000 320.000
Tas Sekolah Bingkisan 10 Buah 84.000 840.000
Bendera Penunjang
Program 1 Buah 30.000 30.000
Globe diameter 35cm Penunjang
Program 1 Buah 348.000 348.000
Karpet Penunjang
Program 2 Buah 180.00 360.000
Kamus Bahasa
Indonesia Penunjang Program 5 Buah 82.000 410.000 Kamus Bahasa Inggris Penunjang
Program 5 Buah 75.000 375.000
Poster Pendidikan Penunjang
program 10 Buah 2.400 24.000
Voucher Internet Komunikasi 3x Pengisian 50.000 150.000
Pulsa Komunikasi 5x Pengisian 50.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 5.095.000
3. Perjalanan
Material Pemakaian Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah ( Rp ) Taxi (PP) Transportasi Pulang –
Pergi 200.000 /org 2.000.000 Makan + Minum
Singgahan Perjalanan 2x Pergi + 2x Pulang 25.000 /org 500.000
Bensin Transportasi
Penunjag
10liter x
5orang 6.500/liter 325.000
SUB TOTAL (Rp) 2.825.000
4. Lain – lain
Material Pemakaian Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah ( Rp ) Desain Kaos,
X-Banner, Pamflet dan Leaflet
Jasa
Desaigner 1 Orang 600.000 600.000
SUB TOTAL (Rp) 600.000
4. Resi Jesita / E1101141079
Ilmu
Komunikasi Sosial - Politik 20
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
Gambar 1. Peta transportasi tim SBN dari dan menuju Pontianak ke perbatasan Indonesia Malaysia di Kecamatan Entikong.
Gambar 2. Peta Kecamatan Entikong dan lokasi utama program PKM Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja
. Peta transportasi tim SBN dari dan menuju Pontianak ke perbatasan Indonesia Malaysia di Kecamatan Entikong.
. Peta Kecamatan Entikong dan lokasi utama program PKM-M
. Peta transportasi tim SBN dari dan menuju Pontianak ke perbatasan