• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 KELAYAKAN BOOKLET MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN GIZI BUAH TEPO, KEREKE, PIRIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 KELAYAKAN BOOKLET MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BERDASARKAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN GIZI BUAH TEPO, KEREKE, PIRIT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

KELAYAKAN BOOKLET MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

BERDASARKAN MORFOLOGI DAN KANDUNGAN

GIZI BUAH TEPO, KEREKE, PIRIT

Siti Holilah1, Entin Daningsih2, Titin3

1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124

1e-mail: sholilah28@gmail.com

Abstract

This study aimed to determine the feasibility of booklet as the media based on morphology for tepo, kereke and pirit and nutrient fruit tepo, kereke and pirit on the materials of different

levels of biodiversity of tenth grade

of Senior High School

. This research is a descriptive

study. Data collection were done y using the validation instrument. The validation were done by 5 validators. 2 validators are the lecturers of biology education, while 3 others are the high school biology teachers using curriculum 2013 for tenth grade . The results of the validation booklet with 6 aspects ie consistency, format, organization, attraction, font size, space is empty and 13 criteria got CVR value = 0.99 according to the minimum value of the CVR Lawshe to 5 validators is 0.99 so media booklet were categorized as valid and declared

as viable media for learning on the various levels of biodiversity material of tenth grade

of

Senior High School

.

Keywords: Booklet, Fruit tepo, kereke, pirit, Morphology, Nutritional content

PENDAHULUAN

Pada saat proses pembelajaran, guru tidak jarang menggunakan media pembelajaran dalam mengajar selain papan tulis dan buku pelajaran. Padahal media dapat membantu siswa untuk memahami suatu konsep dan membuat mereka menyenangi pembelajaran (Enawaty & Hilma, 2010:25; Martin, 2014:21).

Media pembelajaran cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

Media pembelajaran dapat berupa media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi

audio-visual, media hasil teknologi

berdasarkan komputer dan media hasil gabungan cetak dan komputer (Arsyad, 2015:29).

Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan. Didalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-buku, rekaman, internet, film, mikrofilm, dsb. Informasi yang ada dalam media dan dapat dikomunikasikan kepada siswa menjadi media pembelajaran (Anitah, 2008: 2).

(2)

2 dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam penggunaanya, tersedia waktu untuk menggunakannya dan sesuai dengan taraf berfikir siswa (Sudjana & Ahmad, 2013:4-5).

Media yang dapat digunakan untuk

proses pembelajaran yaitu media booklet.

Booklet merupakan sebuah media dengan cetakan kurang dari 48 halaman. Booklet sebagai media belajar dapat digunakan untuk menarik minat dan perhatian siswa karena bentuknya yang sederhana dan banyaknya warna serta ilustrasi yang ditampilkan. Selain itu, booklet dapat dibaca dimanapun dan kapanpun sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi (Imtihana dkk, 2014:186-192).

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru biologi di SMA N 1 Air Besar Desa Serimbu Kabupaten Landak dengan materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia, media

yang sering digunakan untuk

menyampaikan materi tersebut yaitu

power point namun media tersebut sering mengalami kendala akibat sumber listrik yang tidak menentu, sehingga dengan

adanya media booklet ini dapat menjadi

alternatif belajar siswa untuk mempelajari materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia.

Menurut Simamora (2009:7) ada yang mengatakan bahwa istilah booklet berasal dari buku dan leaflet, artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dan buku atau sebuah buku dengan format (ukuran) kecil seperti leaflet. Struktur isi menyerupai buku (pendahuluan, isi, penutup), hanya saja cara penyajian isinya jauh lebih singkat dari pada sebuah buku. Dengan adanya booklet ini, siswa dapat memperoleh pengetahuan seperti membaca sebuah

buku, dengan waktu membaca sesingkat membaca leaflet.

Adapun kelebihan booklet adalah 1) Murah dan mudah dibuat, karena pembuatan media booklet menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah jika dibandingkan dengan media audio maupun media audio visual, 2) Proses penyampaian informasi menggunakan media booklet sampai kepada sasaran dapat dilakukan sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan kondisi sasaran, 3)

Booklet ini selain ada teks juga visual

(gambar) sehingga dapat menimbulkan rasa keindahan serta meningkatkan pemahaman dan gairah dalam belajar, lebih terperinci dan jelas, mudah dimengerti serta tidak menimbulkan salah persepsi, 4) Booklet adalah sebuah media informasi yang praktis. Praktis karena

booklet sangat mudah dalam

pendistribusian sehingga dapat langsung didistribusikan kepada sasaran dan mencakup banyak orang. Oleh karena itu

booklet ini memiliki kelebihan praktis

dalam penggunaannya, 5) Booklet merupakan media cetak tidak memerlukan listrik dan dapat dibawa kemana-mana (Fitriastutik, 2010:40).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Imtihana (2014:2) tentang pengembangan booklet berbasis penelitian sebagai sumber belajar materi pencemaran lingkungan di SMA. Melalui uji coba

booklet tersebut ketuntasan hasil belajar

(3)

3 terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan.

Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat beragam terutama di Kalimantan Barat yang merupakan daerah tropis dengan suhu udara dan kelembaban udara yang tinggi serta memiliki jumlah hutan yang luas. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memberi manfaat bagi manusia. Hasil hutan yang biasa dimanfaatkan manusia misalnya buah-buahan yang dapat dimakan (Kurniawati dkk,2015:10).

Kalimantan Barat dahulu merupakan hutan yang luas tetapi sekarang mengalamami degradasi sehingga banyak keankeragaman hayati yang hilang akibat adanya perubahan fungsi hutan yang awalnya banyak tumbuhan heterogen menjadi tumbuhan homogen seperti kebun sawit dan karet. Terdegradasi hutan dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya seperti buah-buah langka yang jarang ditemui di daerah lain.

Buah-buahan dapat dimanfaatkan oleh manusia maupun hewan sebagai bahan pangan. Didalam buah banyak mengandung macam-macam vitamin, mineral dan serat sehingga dengan mengkonsumsi buah dapat menjaga kesehatan tubuh, melindungi tubuh dari efek penuaan serta mengurangi beberapa resiko terkena beberapa jenis kanker (Dewantari & Ari, 2011: 120).

Pada pembelajaran mengenai keanekaragaman hayati, booklet diharapkan mampu memberikan informasi tambahan kepada siswa tentang morfologi dan kandungan gizi buah-buahan yang ditemui di Hutan Desa Serimbu Kabupaten Landak Kalimantan Barat seperti buah tepo, kereke dan pirit. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada siswa untuk menjaga keanekaragaman hayati. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian

membuat booklet serta menguji kelayakannya untuk digunakan pada materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia kelas X SMA.

METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini terdiri dari pembuatan media booklet dan validasi media booklet sebagai media pembelajaran. Pembuatan dan validasi

booklet dari hasil morfologi dan

kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dilakukan selama 4 minggu, dimulai dari minggu ketiga bulan Mei sampai minggu kedua bulan Juni 2017. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Tanjungpura. Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan booklet terdiri atas laptop, aplikasi pembuat

booklet yaitu Microsoft word 2007, dan

printer. Sedangkan bahan yang digunakan ialah kertas konstruk 21 x 14,8 cm, tinta printer dan dokumentasi berupa foto dan data yang diperoleh dari hasil penelitian morfologi dan kandungan gizi dari buah tepo, kereke dan pirit.

Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Tahap akhir atau analisis data.

Tahap Persiapan

Langkah-langkah pembuatan media booklet adalah sebagai berikut: 1) Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, 2) Pembuatan draft booklet, 3) Pembimbingan rancangan booklet, 4) Pembuatan booklet, 5) Penentuan validator booklet, 6) Validasi booklet.

Tahap Pelaksanaan

(4)

4 biologi kelas X SMA yang menggunakan Kurikulum 2013. Pemilihan validator dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015:300) Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi yang telah dinilai kelayakannya terlebih dahulu.

Pada lembar validasi instrumen, terdapat dua aspek yang dinilai yaitu bahasa dan konstruksi. Untuk melakukan validasi booklet, aspek yang divalidasi terdiri dari 6 aspek yaitu aspek konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan ruang (spasi) kosong

yang dimodifikasi dari Arsyad (2015:85-87).

Pada lembar validasi media booklet terdiri dari 13 kriteria penilaian berdasarkan skala likert yaitu Sangat Baik (SB) bernilai 4, Baik (B) bernilai 3, Kurang Baik (KB) bernilai 2, dan Tidak Baik (TB) bernilai 1.

Tahap Akhir

Analisis validasi booklet dari hasil morfologi dan kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit ini menggunakan metode

analisis Content Validity Ratio (CVR) sebagai berikut:

CVR = Ne− N 2 N 2

(Lawshe, 1975:156) Keterangan:

Ne = Jumlah ahli yang menyatakan setuju dan sangat setuju atau memberi skor 3 atau 4

N = Jumlah anggota validator atau tim ahli.

Setelah didapatkan nilai CVR, kemudian dihitung nilai CVI (Content Validity Index) (Lawshe, 1975:156) untuk menggambarkan bahwa secara keseluruhan butir-butir instrumen mempunyai validitas isi yang baik.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Setelah dilakukan pengamatan morfologi dan pengujian kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit, selanjutnya hasil pengujian tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah booklet (Gambar 1). Data hasil analisis validasi media dapat dilihat pada Tabel 1.

(5)

5

Tabel 1. Nilai CVR dan CVI Media Booklet Hasil Morfologi dan Kandungan Gizi Buah Tepo, Kereke dan Pirit

Aspek Kriteria Validator ke- CVR Ket.

Valid 1 2 3 4 5

Konsistensi 1. Jenis huruf yang digunakan sudah sama pada booklet

3 4 4 4 4 0,99 Valid

2. Spasi antar baris atau antar paragraf sudah sesuai

3 4 4 4 4 0,99 Valid

Format 3. Ukuran booklet

yang digunakan adalah 21 x 14,8 cm

3 4 3 4 3 0,99 Valid

4. Tata letak isi pada booklet

4 3 3 4 4 0,99 Valid 5. Keserasian warna

pada booklet

4 3 4 4 4 0,99 Valid 6. Alur baca pada

booklet

3 4 4 4 4 0,99 Valid 7. Keseluruhan

tampilan booklet

4 4 3 4 4 0,99 Valid Organisasi 8. Kalimat disusun

sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh

3 4 4 3 4 0,99 Valid

Daya tarik 9. Penggunaan warna pada booklet

3 4 4 3 4 0,99 Valid

Ukuran huruf

10. Penggunaan gambar pada booklet

3 4 4 3 4 0,99 Valid 11. Penggunaan

berbagai bentuk

insert shapes

bervariasi

3 4 4 4 4 0,99 Valid

12. Ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca

3 4 4 4 4 0,99 Valid

Ruang (spasi) kosong

13. Spasi kosong tak berisi teks atau gambar sudah di-gunakan untuk me-nambah kontras

3 4 4 3 4 0,99 Valid

Nilai CVI 0,99 Valid

Keterangan :

CVR = Content Validity Ratio CVI = Content Validity Index

(6)

6

Pembahasan

Informasi hasil penelitian morfologi dan pengujian kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit, diimplementasikan dalam bentuk media booklet sebagai media pembelajaran pada materi keaneka-ragaman hayati kelas X SMA. Booklet merupakan salah satu media visual. Menurut Arsyad (2015:89), media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar karena dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa, dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Sebelum melakukan validasi media, terlebih dahulu melakukan validasi instrumen untuk melihat kelayakan dari kriteria penilaian booklet. Adapun booklet yang dibuat terdiri dari judul, logo universitas, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi (pengertian keanekaragaman hayati, tingkat keanekaragaman hayati dan berbagai contoh diantaranya untuk memberikan informasi di lingkungan sekitar dan informasi potensi buah yang ada seperti buah tepo, kereke dan pirit, kandungan gizi buah tersebut diukur dan dianalisis. Sistem klasifikasi makhluk hidup, dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia, evaluasi, kunci jawaban, kesimpulan dan daftar pustaka. Booklet mempunyai total 35 halaman dengan ukuran 21 x 14,8 cm.

Tata letak yang berurutan pada booklet dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Booklet ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu guru dalam menjelaskan materi keanekaragaman hayati Indonesia.

Hasil dari validasi oleh validator kemudian dianalisis dengan menggunakan

CVR (Content Validity Ratio). Menurut Lawshe (1975: 156), CVR merupakan sebuah pendekatan analisis isi yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian item soal dengan materi yang akan diukur berdasarkan pendapat para ahli.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai CVR terhadap 13 kriteria, semua kriteria dinilai antara 3 dan 4 serta memenuhi nilai CVR minimum Lawshe untuk 5 orang validator yaitu sebesar 0.99 (Lawshe, 1975:156).

Adapun kriteria-kriteria dalam setiap aspek penilaian validasi media booklet ini dapat dideskripsikan sebagai berikut. a. Aspek Konsistensi

Pada aspek konsistensi, terdiri dari dua kriteria, antara lain jenis huruf yang digunakan sudah sama pada booklet, spasi antar baris atau antar paragraf sudah sesuai. Secara keseluruhan, kedua kriteria ini dinyatakan valid karena masing-masing memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek konsistensi, media booklet memenuhi seluruh kriteria. Media booklet yang dibuat memiliki jenis huruf yang sama pada setiap halaman yaitu, Times New

Roman, booklet juga memiliki spasi yang

bervariasi antar baris yaitu 1-1,5 dan permulaan paragraf sudah diindentasi, kriteria ini mendapatkan nilai 3 sampai 4 dari validator dikarenakan memudahkan pembaca untuk membaca informasi pada booklet secara berurutan.

b. Aspek Format

(7)

7 dinilai dari aspek formatnya, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria.

Menurut Simamora (2009:71) booklet adalah buku berukuran kecil dan tipis yang berisi tulisan dan gambar. Strukturnya menyerupai buku terdapat pendahuluan, inti dan penutup namun cara penyajian isinya jauh lebih singkat dibandingkan buku. Booklet ini diberikan nilai 3 sampai 4 oleh validator dikarenakan memiliki tata letak isi dan alur baca yang telah disusun berurutan. Menurut Susilawati,dkk (2015:8) alur baca pada booklet dapat ditambahkan rangkuman agar pembaca dapat mudah mengetahui pokok pikiran dan tujuan dari media booklet tersebut. Kemudian ukuran yang tidak terlalu besar seperti buku dan keserasian warna serta tampilan yang dapat dibaca dengan jelas dan menarik pembaca. Pada validasi booklet, terdapat beberapa saran pada format seperti ukuran

booklet di perbesar dan keserasian dalam

memadukan warna. c. Aspek Organisasi

Pada aspek organisasi, terdiri dari Pada aspek ukuran huruf, terdiri dari satu kriteria yaitu ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek daya tarik, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ukuran huruf yang jelas dan mudah dibaca sehingga pembaca dapat memahami informasi yang telah dimuat didalam booklet. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilawati,dkk (2015:8) bahwa tulisan yang baik untuk media cetak adalah dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang sesuai agar muda dibaca.

satu kriteria yaitu kalimat disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh. Kriteria ini dinyatakan

valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek organisasi, media booklet memenuhi booklet. Menurut Simamora (2009:71) booklet merupakan perpaduan antar leaflet dan buku sehingga pembaca dapat memperoleh informasi pengetahuan seperti membaca sebuah buku dengan waktu membaca sesingkat membaca

leaflet. Booklet telah menggunakan

kalimat yang disusun sedemikian rupa tidak mengandung makna ganda dan bahasa yang digunakan sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indnesia) yang dapat dimengerti oleh siswa SMA. Pada validasi booklet, terdapat beberapa saran pada organisasi seperti pemenggalan kalimat perlu diperhatikan dan terdapat kelebihan dan kekurangan huruf pada kalimat sehingga perlu diperbaiki.

d. Aspek Daya Tarik

Pada aspek daya tarik, terdiri dari tiga kriteria yaitu penggunaan warna pada

booklet, penggunaan gambar pada booklet

dan penggunaan berbagai bentuk insert

shape bervariasi. Secara keseluruhan,

(8)

8 e. Aspek Ukuran Huruf

Pada aspek ukuran huruf, terdiri dari satu kriteria yaitu ukuran huruf sudah jelas dan mudah dibaca. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek daya tarik, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ukuran huruf yang jelas dan mudah dibaca sehingga pembaca dapat memahami informasi yang telah dimuat didalam booklet. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilawati,dkk (2015:8) bahwa tulisan yang baik untuk media cetak adalah dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang sesuai agar muda dibaca.

f. Aspek Ruang (spasi) Kosong

Pada aspek ruang (spasi) kosong, terdiri dari satu kriteria yaitu spasi kosong tak berisi teks atau gambar sudah digunakan untuk menambah kontras. Kriteria ini dinyatakan valid karena memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 sehingga jika dinilai dari aspek ruang (spasi) kosong, media booklet telah memenuhi seluruh kriteria. Booklet telah menggunakan ruang kosong yang tidak berisi teks atau gambar di tambahkan dengan gambar yang memacu ketertarikan pembaca untuk membaca informasi yang ada didalam booklet.

Berdasarkan hasil analisis seluruh kriteria pada penilaian validasi booklet diterima, dengan nilai CVR masing-masing sebesar 0.99 dan tergolong valid, serta nilai CVI yang masuk dalam kisaran 0-1, maka media booklet keanekaragaman hayati dari morfologi dan kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dinyatakan valid atau layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi berbagai tingkat keanekaragaman hayati Indonesia kelas X SMA. Namun mengenai efektivitas dalam

penggunaan media booklet di dalam kelas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu media booklet berbagai tingkat keanekaragaman hayati dari penelitian morfologi serta kandungan gizi buah tepo, kereke dan pirit dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi keaneka-ragaman hayati Indonesia kelas X SMA.

Saran

Pada booklet yang telah divalidasi, perlu dilakukan uji coba kepada siswa untuk melihat pengaruh hasil belajar dan efektifitas dari penggunaan media booklet.

DAFTAR RUJUKAN

Anitah, S. (2008). Media pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta. Rajawali Press.

Dewantari, N.M & Ari, W. (2011).

Fruits and Vegetables Consump-tion Pattern In School Children. Jurnal Skala Husada. 8:119-125. Enawaty, E dan Hilma, S. (2010).

Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pontianak Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. 1(1): 24-36.

(9)

9 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Imtihana, M. (2014). Pengembangan Buklet Berbasis Penelitian Sebagai Sumber Belajar Materi Pencemaran Lingkungan di SMA. (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p hp/ujbe/article/view/4459, diakses pada tanggal 29 September 2016). Kurniawati, T.E, Masnur, T, & Irwan,L.

(2015). Kajian Pemanfaatan Buah Edibel Suku Dayak Banyadu Di HutanTembawang Desa Setia Jaya Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang.Jurnal protobiont. 4(1) : 10-16.

Marti, Syamswisna, Ruqiah G P P. (2014).

Efektivitas Pembelajaran Koope-ratif Tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Organisasi Kehidupan di Kelas VII SMP Rehoboth. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. 5(2):21-27.

Lawshe, C H.(1975). A Quantitative Ap-proach to Content Validity. Personel Physycology. 28: 563-575. Simamora,R S. (2009). Buku Ajar

Pendi-dikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Sudjana, N dan Ibrahim, M A. (2009).

Penelitian dan Penilaian Pendi-dikan. Bandung. Sinar Baru Algensindo.

Gambar

Gambar 1. Media Booklet Morfologi dan Kandungan Gizi Buah Tepo, Kereke dan Pirit
Tabel 1. Nilai CVR dan CVI Media Booklet Hasil Morfologi dan Kandungan Gizi Buah                 Tepo, Kereke dan Pirit

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menentukan tegangan sentuh dan tegangan langkah pada pentanahan Gardu Induk 150 kV Ngimbang- Lamongan, dilakukan perhitungan manual menurut standar IEEE std 80/2000 , software

Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi.” 1  Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat.. operasional memerlukan tegangan

Atas limpahan rahmat dan hidayah Allah ﷻ karya tulis dengan judul “Evaluasi Batuan Induk dan Studi Karakterisasi untuk Korelasi Minyak Bumi-Batuan Induk Berdasarkan Analisis

Pentingnya peran perpustakaan ini dalam kegiatan akreditasi program studi, hal tersebut ditandai dengan dimasukkannya salah satu butir penilaiannya adalah tentang

Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak

Konsep Balanced Scorecard memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukuran yang komprehensif karena selain mempertimbangkan kinerja keuangan melainkan juga

Dalam Biologi Sel (2011), pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob

ada perbedaan antara nilai rangking sebelum dan sesudah diaplikasikannya sistem penilaian kinerja berbasis kompetensi perawat gawat darurat, maka sistem penilaian kinerja yang