• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ANALISIS ISI SIFAT POSITIF MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI ANALISIS ISI SIFAT POSITIF MANUSIA"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Acara atau program yang ditayangkan televisi mempunyai pengaruh baik dan tidak baik bagi pemirsanya. Berbagai persepsi akan muncul pada diri masyarakat setelah menonton sebuah acara televisi. Televisi sebagai media massa, secara langsung maupun tidak langsung tentunya memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Secara sosial televisi sudah masuk ke dalam aspek kehidupan masyarakat, tidak saja di perkotaan tetapi juga di pelosok-pelosok nusantara . Dengan kondisi seperti ini pengaruh televisi menjadi sangat besar terhadap pola pikir maupun sikap masyarakat.

Televisi bisa menghibur, menciptakan opini publik, rumor bahkan mendorong sikap masyarakat terhadap suatu isu dapat pula membunuh karakter seseorang atau sebuah objek. Di sisi lain televisi dapat membuat masyarakat bertambah cerdas, kritis atau justru tenggelam dalam pola pikir yang destruktif. Jika ada kekuatan terbesar yang invisible saat ini adalah televisi, media ini telah menjadi teman bagi anak-anak, menjadi penghibur untuk ibu-ibu yang nantinya mendidik anak-anaknya dan tentu saja menjadi teman dari semua pihak dalam mengambil keputusan. Dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.

(2)

berpikir pemirsa untuk menerima dan mengetahui kejadian yang berada di lingkungan masyarakat, dan salah satu produk televisi yang gencar diminati oleh masyarakat saat ini adalah program TalkShow .

Hampir semua stasiun televisi di Indonesia, seperti TVOne, RCTI, Metro TV, Trans TV, TVRI atau SCTV memiliki program TalkShow yang membahas masalah-masalah yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Tontonan ini rupanya mendapat respons yang cukup menggembirakan dari pemirsa. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari perolehan rating atau share setiap acara. Tayangan TalkShow seperti ini bahkan memiliki segmen pemirsa yang merata di masyarakat baik pelajar, kalangan mahasiswa maupun orang tua. Salah satu acara TalkShow yang merebut perhatian khalayak adalah acara TalkShow “Kick Andy” . “Kick Andy” adalah sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada On Air Presentation, Mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik dan dilekatkan pada bentuk acara televisi bernama TalkShow .

Acara TalkShow “Kick Andy” dibawakan secara apik oleh Andy F. Noya. Dalam buku Menonton Dengan Hati dikatakan bahwa “Kick Andy” menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. “Kick Andy” dirancang untuk memberikan inspirasi bagi penonton. Misalnya mereka yang cacat tidak merasa terbatas dengan cacatnya, tidak merasa hidupnya hancur. Sebaliknya mereka malah justru berprestasi, sehingga memotivasi penonton untuk juga memiliki semangat hidup dan daya juang yang tinggi.

“Misi ini jelas terlihat saat “Kick Andy” menampilkan tema penyakit stroke yang ditayangkan pada Kamis (5 Juli 2007). Pada episode ini “Kick Andy” menghadirkan narasumber penderita stroke, antara lain mantan penyiar Ebet Kadarusman yang pantang menyerah untuk melawan stroke yang dideritanya bertahun-tahun. Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengetengahkan kekuatan cinta. Dalam salah satu episode acara itu digambarkan seorang calon pilot yang mengalami kecelakaan dan hampir seluruh bagian tubuhnya rusak, namun kekasihnya masih setia mendampingi hingga mereka menikah dan hidup bahagia sampai sekarang, setelah menonton acara tersebut banyak hal yang diterima pemirsanya seperti dorongan untuk terus berjuang, bersemangat bahkan memberikan inspirasi untuk lebih baik dalam menjalani hidup tentunya mengandung kandungan nilai positif.”1

Perjalanan berikutnya, “Kick Andy” banyak mengetengahkan topik di berbagai bidang kehidupan, dimulai dari persoalan sosial, pendidikan, kesehatan dan banyak lagi

(3)

persoalan di masyarakat yang sesungguhnya merupakan permasalahan bangsa. Acara ini pernah beberapa kali mengangkat isu politik namun dikemas sedemikian rupa sehingga tidak membosankan.

Acara TalkShow “Kick Andy” pada bulan Maret 2011 bahkan dinyatakan sebagai program program TalkShow berita terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (PGA) 2011 menjadi pembuktian bahwa tayangan berbasis jurnalistik layak jadi hiburan menarik yang dapat memikat hati masyarakat. Tak hanya programnya yang mendapatkan penghargaan, dalam PGA ke-14, Andy F Noya Host acara tersebut kembali mendapatkan penghargaan sebagai presenter TalkShow terbaik untuk kedua kalinya. Penghargaan yang diberikan PGA kali ini melengkapi sederet penghargaan yang pernah diterima “Kick Andy” dalam lima tahun terakhir, seperti Andy F. Noya Mendapat Penghargaan "Press Card Number One" dari Masyarakat Pers Indonesia yang tergabung dalam panitia penyelenggara peringatan Hari Pers Nasional 2010.

“Sebagai bukti bahwa penerima adalah wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas tinggi, piagam KPI Award 2008 yang merupakan Program Televisi TalkShow terbaik , meraih penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri) karena dinilai acara “Kick Andy” setia dengan tema-tema wacana kemanusiaan. Acara TalkShow yang dipandu Andy F Noya itu dinilai sebagai satu-satunya program televisi yang menghadirkan sisi humanisme dan inspiratif di setiap episodenya dan beberapa penghargaan lainnya”.2

Acara “Kick Andy” sendiri memiliki grup di jejaringan sosial facebook, dimana tim acara akan membuat notes tentang tema apa saja yang akan dihadirkan tiap minggu dan dari pengamatan penulis saat ini medio Mei 2011 sudah tercatat 681.000 orang tercatat sebagai fans acara tersebut dan aktif memberikan komentar tentang acara tersebut, sebagian besar berkomentar bahwa acara “Kick Andy” bagus dan memiliki pesan yang baik atau bernilai positif, yang membuat pemirsa yang menontonnya mempunyai semangat positif dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan mereka sehari-hari, acara ini dikatakan mengilhami mereka sebagai penonton sekaligus penggemar acara tersebut, animo masyarakat yang sangat tinggi dapat dilihat pula di website “Kick Andy”.3 Tidak hanya tanggapan yang sangat positif

di grup jejaringan sosial facebooknya, web utama acara ini sepengamatan peneliti juga sangata ramai dikunjungi dan peneliti membaca beberapa komentar audiens yang sangat puas dan terilhami, dan hal ini juga dirasakan oleh peneliti, dimana di era media yang sangat bebas

2Pernyataan Andy F. Noya (April 2011) dalam website www.kickandy.com bagian HotNews pada hari/tanggal Kamis, 05

Agustus 2010 16:41

3Fans Kick Andy Show di Facebook Page, http://www.facebook.com/pages/KICK-ANDY-SHOW/128067915804

(4)

seperti saat ini namun acara sejenis yang meningkatkan pengetahuan akan sesama manusia atau yang bernilai kemanusiaan seperti ini sangat jarang ditemui.

Kekuatan acara “Kick Andy” adalah pada tema dan content ( isi ). Presenter hanyalah unsur kecil yang justru menjadi kelemahan. Itu karena Andy secara pribadi merasa tidak menarik di depan kamera, tidak tampan, bergaya kaku, dan berambut kribo pula, “Kick Andy” ini kental dengan unsur jurnalisme. Tim acara mengandalkan jaringan yang dimiliki Metro TV, yakni reporter yang tersebar di banyak daerah yang kemudian banyak memberi informasi untuk penayangan acara tersebut. Kekuatan lain “Kick Andy” adalah, program ini mengasah kepekaan sosial dan selalu menyampaikan pesan wacana kemanusiaan yang bersifat universal melalui nara sumber yang kemudian memberikan pernyataan-pernyataan yang bersifat motivasi positif untuk pemirsa. Misalnya tentang tema kelamin ganda, kaki palsu, atau guruku pemulung. Topik yang diangkat berimbas sangat luas. masalah kaki palsu ternyata banyak sekali orang yang membutuhkan. Karena itu, muncullah gagasan untuk membuat kegiatan ”1.000 Kaki Gratis “Kick Andy”” dan sudah terkumpul dana Rp 1 miliar dari sponsor dari hasil pengumpulan simpati tersebut.4

Acara tersebut memang disajikan dalam beberapa segmen dan memang menghadirkan nilai kemanusiaan di tiap acara nya, biasanya inti pesan itu ditayangkan di segmen ke lima atau ke enam dari setiap episode hingga masyarakat dapat memahami wacana apa saja yang menjadi tema acara setiap minggu tersebut.5 Apabila dicermati perkembangan acara televisi

saat ini jarang yang menyentuh ranah kemanusiaan dimana nilai-nilai positif dalam kehidupan masyarakat lebih ditonjolkan dalam penayangan acara. Wacana dalam konteks penelitian ini adalah pernyataan (statement) dari narasumber atau bahkan dari pihak penyelenggara acara ( host ) dan VO , kadang kala sebagai sebuah individualisasi kelompok pernyataan, dan kadang kala sebagai praktik regulatif yang dilihat dari sejumlah pernyataan dalam acara tersebut.6 Nilai kemanusiaan yang dikandung dalam acara ini bila dipaparkan

maka mengandung makna bagaimana TalkShow “Kick Andy” dapat memberikan pemahaman lewat tema, alur cerita bahkan komunikasi verbal (pernyataan) yang terkandung dalam acara tersebut tentang nilai-nilai kemanusiaan yang harus dipertahankan di dalam perilaku antar manusia . Menonton acara ini menurut beberapa kalangan masyarakat yang

4 Pernyataan Andy F. Noya seperti yang dikutip oleh Dwi Agustriani (2008) dalam acara Off Air Kick Andy di baruga

A.P.Pettarani Makasar ( Makasar: http://terasimaji.blogspot.com/2008/07/kick-andy-dan-semangat-berbagi.html) 11 Juli 2008, jam 21:29

5Andy F. Noya, ”Tanggapan ANDY F.NOYA atas PENGUSIRAN Penonton di KICK ANDY”

http://www.kickandy.com/corner/5/21/2021/read/Tanggapan-ANDY-F.NOYA-atas-PENGUSIRAN-Penonton-di-KICK-ANDY Minggu, 23 Januari 2011 09:07:00

(5)

diamati penulis lewat website resmi acara ini menjelaskan bahwa dengan menyaksikan acara ini dapat menyadarkan kembali tentang makna kehidupan bermasyarakat yang positif diantara pikiran-pikiran negatif yang mempengaruhi seorang individu di sekitarnya, memberikan semangat untuk berkarya dan berbuat hal positif untuk diri sendiri, lingkungan sekitar bahkan dalam kisah-kisah “Kick Andy” tidak jarang ada yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional baik dalam bidang eksak, seni dan banyak hal yang tidak diekspos oleh media umum. Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi untuk menonton tayangan TalkShow “Kick Andy” dan mengamati komentar – komentar masyarakat di jejaringan sosial dan website utama “Kick Andy” tentang nilai kemanusiaan dalam acara tersebut maka penulis ingin menelaah lebih dalam tentang apa saja nilai kemanusiaan yang terkandung dalam acara ini tiap episodenya yang terbagi dalam kategori-kategori dimana peneliti mengambil kajian 2 episode untuk kemudian dilakukan generalisasi nilai kemanusiaan dalam periode Tahun 2011 ini.

Pemilihan episode dilakukan secara random karena seperti yang diketahui secara tersirat bahwa tayang “Kick Andy” mengandung nilai kemanusiaan, dengan kemudian mengambil hanya 2 segmen untuk tiap episodenya, hal tersebut dimaksudkan agar penelitian ini lebih terfokus dan juga jumlah segmen yang dipilih sudah mewakili segmen-segmen dalam keseluruhan episode dalam tahun 2011 karena seperti diketahui tayangan acara ini memang mengandung nilai kemanusiaan, sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian yang valid dan berkualitas karena mengkaji lebih dalam melalui tiap scene dalam segmen acara tersebut.

Peneliti menemukan beberapa penelitian sejenis , penelitian dengan dasar analisis isi kuantitatif pada kajian media elektronik, yang pertama penelitian yang dilakukan oleh Rendy Sebastian Ramadhan pada tahun 2008 dengan judul Kontrol Sosial Aremania Terhadap Arema. Penelitian ini mengambil sampel siaran radio Citra Protiga Malang, yaitu analisis isi tentang penyataan Aremania yang berupa pernyataan di radio dengan kategori pesan yang berupa kontrol sosial dengan beberapa indikator, penelitian kedua yaitu penelitian milik J.Harnoto pada tahun 2007 dengan judul Kategori Pesan Yang Muncul Pada Acara Parodi Politik Ditelevisi , Harnoto mengambil sampel acara Newsdotcom episode Bulan Februari 2007 dengan kategori pernyataan politik dan beberapa indikatornya. Hal ini menjadi pijakan peneliti untuk menggunakan metode yang sama yaitu analisis isi deskriptif menggunakan pernyataan sebagai unit analisis utama.

(6)

terkandung dalam tayangan TalkShow “Kick Andy” periode tahun 2011 dan mengidentifikasiwacana kemanusiaan apa saja yang terdapat di dalamnya

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendeskripsian tema dan sinopsis acara dalam program “Kick Andy” yang ditayangkan setiap hari Jumat periode Tahun 2011?

2. Seberapa sering pernyataan yang mengandung nilai kemanusiaan ditampilkan dalam periode Tahun 2011 ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini menjadi lebih terarah secara jelas maka perlu ditetapkan tujuannya sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan tema dan sinopsis acara “Kick Andy” yang ditayangkan setiap hari Jumat pukul 21:30 Wib periode Tahun 2011.

2. Menunjukkan seberapa sering isi pernyataan yang telah ditranskripkan ditunjukkan dalam acara “Kick Andy” dan mengandung wacana kemanusiaan dalam acara “Kick Andy” yang ditayangkan setiap hari Jumat pukul 21:30 Wib periode Tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian lain yang serupa di bidang komunikasi massa yang berkaitan dengan analisis TalkShow yang diselenggarakan media televisi, khususnya analisis isi (content analysis) dalam melihat isi pesan, dimana dalam penelitian ini peneliti mengkaji pernyataan (wacana) yang terkandung dalam pemberitaan media massa khususnya televisi.

(7)

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada khalayak tentang isi pesan yang ditampilkan media televisi yaitu Metro TV mengenai acara yang mengandung wacana kemanusiaan yang dikupas dalam talkshow “Kick Andy” periode tahun 2011. Serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan seputar analisis isi TalkShow media televisi khususnya pada kajian analisis isi. Dimana sebagai suatu kajian hasil penelitian ini diharapkan dapat membentuk kesadaran sosial masyarakat tentang fungsi televisi sebagai badan pemberi informasi tetapi juga dapat melengkapi fungsi lainnya sebagai kontrol sosial dengan menghadirkan acara positif yang meningkatkan kesadaran rasa kemanusiaan positif di masyarakat.

.

E. Tinjauan Pustaka

Dari sudut pandang komunikasi , maka penulis memakai beberapa acuan teori untuk penelitian ini, yang diantaranya, Komunikasi Massa, Televisi, TalkShow ,Analisis Isi, dan Nilai Kemanusiaan.

E.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya televisi merupakan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gebner, seorang ahli bidang komunikasi yaitu, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masnyarakat industri.7 Definisi komunikasi massa yang paling

sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).8

Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit

(8)

itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.9 Luas disini

berarti lebih besar daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen. Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

E.1.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Melalui definisi-definisi komunikasi massa tersebut, pemirsa dapat mengetahui ciri-ciri komunikasi massa. Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa,10

ciri-ciri dari komunikasi massa adalah :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai ciri sebagai berikut : (1) kumpulan individu, (2) dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa, (3) pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat, (4) apa yang dikemukakan oleh komunikator biasannya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.

9Nurrudin.Komunikasi Massa.( Malang, Cespur,2004)hal 12

(9)

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya, komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda pula.

Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audiens/komunikan sebagai berikut:

a. Audiens dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu, antarindividu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.

c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal

3. Pesannya Bersifat Umum.

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.

Ketika melihat televisi misalnya, karena televisi ditujukan untuk dinikmati oleh orang banyak, pesannya harus bersifat umum. Misalnya dalam pemilihan kata-katanya, sebisa mungkin memakai kata populer bukan kata-kata ilmiah. Sebab, kata ilmiah merupakan monopoli kelompok tertentu.

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Pada media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Pemirsa tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

(10)

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik).

Televisi disebut media massa yang pemirsa bayangkan saat ini tidak terlepas dari pemancar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live) dan bukannya siaran yang direkam (recorded).

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper

berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya, gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula (pemalang pintu atau penapis informasi) yang dilakukan. Bahkan, bisa dikatakan, gatekeeper sangat menentukan berkualitas atau tidaknya informasi yang akan disebarkan.

E.1.2. Fungsi Komunikasi Massa

Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi massa menurut Dominick terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan),

transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan). 11

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu: 1) Pengawasan Peringatan (Warning or Beware Surveillance)

(11)

Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu.

2) Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance)

Fungsi ini merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.

b. Interpretation (Interpretasi)

Fungsi ini erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling nyata fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran.

c. Linkage (Hubungan)

Media massa mampu menggabungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan. Misalnya, hubungan para pemuka partai politik dengan para pengikutnya ketika membaca berita surat kabar mengenai partainya yang dikagumi oleh para pengikutnya itu.

d. Transmission of value (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan pada pemirsa bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan kata lain, media mewakili pemirsa dengan model peran yang pemirsa amati dan harapkan untuk menirunya. e. Entertainment (hiburan)

(12)

Dari paparan di atas, fungsi-fungsi komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat disederhanakan menjadi empat fungsi, yakni:

- menyampaikan informasi (to inform)

- mendidik (to educate)

- menghibur (to entertain)

- mempengaruhi (to influence)

E.2 Media Massa Televisi

E.2.1. Pengertian dan Sejarah Televisi di Indonesia

Televisi berasal dari dua kata yaitu tele (bahasa Yunani) yang berani jauh, dan visi

atau videre (bahasa Latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian. televisi dengan bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat "lain" melalui sebuah perangkat penerima (televisi set). 12 Siaran televisi dapat terwujud

karena perpaduan tiga unsur utama yaitu studio televisi, transmisi pemancar, dan pesawat televisi atau pesawat penerima siaran. Ketiga unsur utama inilah yang disebut dengan trilogi televisi. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah organisasi pendukungnya yaitu organisasi penyiaran. Organisasi penyiaran ini terdiri atas administrasi manajemen. teknik dan siaran.

Televisi yang muncul di masyarakat di awal dekade 1960-an, semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa. Sebagai media massa. televisi memang memiliki kelebihan dalam penyampaian pesan dibandingkan dengan media massa lain. Pesan-pesan melalui televisi disampaikan melalui gambar dan suara secara bersamaan (sinkron) dan hidup, sangat cepat (aktual) terlebih lagi dalam siaran langsung (live broadcast) dan dapat menjangkau ruang yang sangat luas .

Alat-alat audiovisual (televisi) juga membuat suatu pengertian atau informasi menjadi lebih berarti. Sehingga wajar jika pesan yang disampaikan televisi diterima dan diartikan berbeda-beda oleh pemirsanya tergantung kondisi dan situasinya. Ada yang terhibur dan puas dan ada yang tidak. Seperti yang diungkapkan Wahyudi televisi tidak dapat memuaskan

(13)

semua orang pada saat bersamaan yang memiliki latar belakang, usia, pendidikan, status sosial, kepercayaan, paham, golongan yang berbeda-beda. Televisi dapat membuat orang puas, tidak puas, senang, tidak senang, sedih, gembira, marah, yang semuanya merupakan hal wajar karena sifat manusia yang berbeda-beda. 13

Di Indonesia, kegiatan penyiaran televisi dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak saat itu pula TVRI menyelenggarakan siaran secara tetap. Sampai awal tahun 1988, TVRI di Indonesia tampil sendirian tanpa ada siaran lain yang menjadi tandingannya. Baru pada pertengahan 1988, tepatnya 18 Agustus 1989, berdiri sebuah stasiun televisi yang dikelola oleh swasta. yang bemama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Kehadiran RCTI ini kemudian diikuti pula dengan hadirnya Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990.

Pada awalnya, siaran yang dipancarkan oleh kedua stasiun itu hanya dapat dinikmati oleh masyarakat yang berada di Jakarta dan sepemirsarnya (untuk RCTI) dan Surabaya (SCTV). Sedangkan kota-kota lain di Indonesia baru dapat menangkap siaran itu apabila televisi dilengkapi dengan dekoder tertentu atau melalui antena parabola. Namun, awal tahun 1993 baik RCTI maupun SCTV telah mengudara secara nasional yaitu dengan membangun stasiun-stasiun transmisi di beberapa kota besar di Indonesia. Kemudian pada awal tahun 1991, hadir stasiun televisi swasta yang ketiga yaitu Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Stasiun televisi ini langsung mengudara secara nasional dan ditangkap di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, ada sepuluh stasiun televisi swasta nasional yaitu RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Global TV, TV One, Trans 7 dan satu televisi milik pemerintah yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pasca reformasi bangsa Indonesia juga mengenal televisi swasta lokal. Yang mana maksudnya adalah televisi swasta yang siarannya terbatas di wilayah tempat izin siarannya dikeluarkan. Perkembangan zaman juga memungkinkan rakyat Indonesia menikmati fasilitas TV kabel. Di mana para pemirsa yang ingin menikmati siarannya harus membayar iuran kepada penyelenggara siaran. Sistem iuran yang ditetapkan beragam. Ada yang iurannya ditentukan berdasarkan jenis siaran yang ingin di tonton dan ada pula yang memakai sistem interval waktu tertentu.

E.2.2. Fungsi Televisi

(14)

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. sebagaimana hasil penelitian-penelitaian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. 14

E.2.3. Karakteristik Televisi

Televisi mempunyai karakteristik sebagai berikut:15

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Kata-kata dan gambar harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya yang audiovisual, siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita

2. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Misalnya dalam naskah disebutkan: "seorang gadis yang dilanda duka sedang duduk termenung", maka visualisasinya adalah gadis dengan wajah sedih duduk di kursi dan tangannya menopang dagu. Kedua, adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. Misalnya, penggambaran proses metamorphosa kupu-kupu mulai dari telur kupu-kupu sampai menjadi kupu-kupu. Dalam proses penggambaran ada gerakan-gerakan kamera tertentu yang dapat menghasilkan gambar yang sangat besar (big close-up), gambar diambil dari jarak dekat (close shot) dan sebagainya.

14Ardianto. Op.Cit. hal 128

(15)

3. Pengoperasian lebih kompleks

Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

E.3 TalkShow

TalkShow ( USA ) atau Chat Show (Brit) adalah suatu program atau acara televisi atau radio siaran dimana para audiens datang ke acara tersebut untuk membahas berbagai topik yang diajukan oleh pembawa acara (host) program tersebut. Kadang, fitur acara utama atau narasumber ini terdiri dari sekelompok orang yang belajar atau memiliki pengalaman yang banyak dalam kaitannya dengan topik masalah yang sedang dibahas di acara tersebut untuk setiap episode. 16 Menurut Salma M. Hanun pengertian TalkShow adalah suatu sajian

perbincangan yang cukup menarik yang biasanya mengangkat isu-isu yang lagi hangat dalam masyarakat. Tema yang diangkat juga bermacam-macam. Mulai dari masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan sebagainya.17

TalkShow merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara jurnalistik. Wawancara dilakukan ditengah atau disela-sela pertunjukan, apakah itu musik, lawak, peragaan busana, dan sebagainya. Jika suatu wawancara diselenggarakan ditengah-tengah show, maka acara ini disebut TalkShow . Disini pembawa acara juga berfungsi sebagai pewawancara.18 Acara TalkShow disiarkan untuk pertama kali pada 27 September 1954 oleh

jaringan televisi NBC, dengan nama acara Tonight Show. Acara TalkShow ini dipandu oleh pembawa acara Gene Rayburn. Pada acara ini, Gene Rayburn mengadakan dialog dengan Steve Allen (pemain piano), Skitch Henderson (pemimpin orkestra), dan juga dengan hadirin.19

Pada acara TalkShow , sajian musik dan dialog diperagakan saling bergantian. Dengan demikian, bentuk atau format penyajian selain berupa show dapat juga berupa dialog yang bersifat santai. Nama TalkShow sendiri baru dicetuskan pada tanggal 29 Juli 1957 oleh aktor film kawakan Franklin Pangborn, yang bertindak sebagai pembawa acara pada suatu mata

16 ( http://www.wordiq.com/definition/Talk_show) 03/03/2011

17 Salma M. Hanum, Sukses Meniti Karir Sebagai Presenter. (Yogyakarta,Absolut. 2005)hal 233 18J. B. Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, (Jakarta ,Utama Grafiti, 1996)hal 90 19

(16)

acara yang berjudul The Jack Paar Show.20 TalkShow dewasa ini merupakan program

unggulan. Sebab bisa disiarkan secara langsung atau interaktif dan atraktif. Ditambah lagi dengan sifatnya yang menghibur (entertainment).

Naratama mengatakan bahwa program TalkShow merupakan acara dialog, dimana sang pembicara bebas membantah, sang moderator boleh mengkritik, dan sang bintang tamu boleh menangis, bila memang perlu21 . Sedangkan menurut Masduki, TalkShow pada

dasarnya merupakan kombinasi dari “seni berbicara” dan “seni wawancara”, dan konsep TalkShow menurutnya adalah22:

1. topik yang dipilih aktual, sedang menjadi sorotan; 2. bersifat analisis, tidak sekedar deskripsi kasus;

3. terjadi interaksi seimbang diantara narasumber, tidak dimonopoli satu orang atau satu sudut pandang;

4. terjadi kontroversi, perdebatan pro-kontra; 5. ada solusi terbuka pada akhir perbincangan.

Selanjutnya, Masduki juga menyebutkan lima komponen yang harus ada dalam sebuah program TalkShow, yaitu 23:

1. topik (dirumuskan dalam bentuk pertanyaan); 2. narasumber (sebaiknya lebih dari satu orang);

3. pemandu (sebagai pengelola dinamika, dibantu oleh operator); 4. musik dan lagu (sebagai selingan dan backsound);

5. suasana lokasi TalkShow (jika diadakan diluar studio sertakan atmosfir pada saat, sebelum dan sesudah TalkShow).

Lebih lanjut, Masduki mengatakan bahwa acara TalkShow bisa disiarkan secara live (langsung dan ada interaktifnya), bisa pula secara tunda (direkam terlebih dulu baru kemudian disiarkan) . Namun, berkenaan dengan TalkShow yang interaktif, Jonathan Bignell mengatakan bahwa “Occasinally TalkShow also include opportunities for viewers to phone in and speak directly to the host and to ask questions or make comments.” (Terkadang acara bincang-bincang memberikan kesempatan kepada pemirsanya untuk menelepon dan

20 Wahyudi,Op.cit 91

21 Naratama.Menjadi Sutradara televisi. (Jakarta.Gramedia.2004)hal 147

22 Masduki. Menjadi broadcaster professional.(Yogyakarta.Pustaka Populer.2004)hal 79 –80

(17)

berbicara langsung kepada pembawa acara untuk memberikan pertanyaan atau memberikan komentar)24 . Dari sini diketahui bahwa sebuah program TalkShow yang live (langsung),

dapat memberikan lebih banyak kesempatan kepada masyarakat untuk berinteraksi dengan pembawa acara maupun narasumber.

Metode TalkShow menurut Klaus Kastan dikenal dengan istilah TalkShow skill, berupa kemampuan pemandu dalam melakukan beberapa tindakan yang meliputi :

a. Mengambil Keputusan

b. Menyusun topik dan pertanyan dengan cepat

c. Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng

d. Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber

e. Memadukan kemasan program secara interaktif

Definisi TalkShow menurut Farlex (2005) dalam The Free Dictionary :

A television or radio show in which noted people, such us authorities in a particular field, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers or listeners. 25

Yang berarti (Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar). TalkShow mempunyai ciri tipikal : menggunakan percakapan sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat haruslah benar-benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya. Wacana yang diketengahkan merupakan isu (trend) yang sedang berkembang dan hangat di masyarakat. TalkShow sendiri memiliki beberapa genre yang berbeda-beda setiap stasiun televisi ada yang masuk kategori politik, masalah sosial , membahas kehidupan pribadi atau bahkan yang bersifat menghibur yaitu mengulas masalah selebriti.

E.4. TalkShow Sebagai Wacana

24Jonathan Bignell. An introduction to television studies (London. Routledge.2004)hal 266

(18)

Salah satu format yang sering digunakan televisi dalam menampilkan wacana ”serius” adalah TalkShow . TalkShow merupakan wacana broadcast yang bisa dilihat sebagai produk media maupun sebagai talk oriented terus-menerus. Sebagai produk media, TalkShow dapat menjadi ‘teks’ budaya yang berinteraksi dengan audiensnya dalam produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah proses dialog, TalkShow akan memperhatikan masalah efisiensi dan akurasi, pada aspek: kontrol pembawa acara, kondisi partisipan dan even evaluasi audiens. Wacana (Discourse) bila dikaitkan dengan proses komunikasi dapat diasumsikan dengan penyapa ( Addresser) dan pesapa (addresse)26.

Wacana dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu wacana tulis dan wacana lisan, dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian yang menggunakan wacana lisan. Wacana bentuk lisan dalam TalkShow merupakan proses komunikasi yang berupa ujaran ( kalimat yang diucapkan secara lisan), ujaran dalam wacana lisan terkait dengan konteks yang ada , selain wacana ini tidak bersifat kekal sehingga penafsiran saat ujaran diucapkan 27.

Secara etismologis kata wacana sendiri berasal dari bahasa latin discurrere (mengalir kesana kemari) dari nominalisasi kata discursus(‘mengalir secara terpisah’ yang ditransfer maknanya menjadi ‘terlibat dalam sesuatu atau memberi informasi tentang sesuatu’).28

Vass juga menjelaskan tentang beberapa makna wacana yaitu : 1. Secara umum wacana adalah tuturan, percakapan, diskusi;

2. Penyajian diskursif sederet pemikiran dengan menggunakan serangkaian pernyataan; 3. Serangkaian pernyataan atau ujaran,sederet pernyataan;

4. Bentuk sebuah rangkaian pernyataan/ungkapan; yang dapat berupa (arkeologi):wacana ilmiah, puitis, religius;

5. Perilaku yang diatur kaidah yang mengiring ke arah lahirnya serangkaian atau sitem pernyataan-pernyataan yang saling terkait

6. Bahasa sebagai sesuatu yang dipraktikan ; bahasa tutur 7. Bahasa sebagai totalitas;seluruh bidang linguistik;

8. Mendiskusikan dan mempertanyakan kriteria validitas dengan tujuan menghasilkan konsensus di antara peserta wacana29.

Pendapat lebih jelas lagi dikemukakan oleh J.S. Badudu yang memaparkan;

“wacana sebagai rentetan kalimat yang berkaitan dengan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. 26 John Fiske. Introduction to communication studies.(London.Routledge.1990) hal 35

27 Bustanul Arifin dan Abdul Rani. Prinsip-Prinsip Analisi Wacana. (Jakarta.Depdiknas Dikti.2000) hal 3

28 Elisa Vass dalam Prof.Dr.Abdul Syukur Ibrahim.Metode Analisis Teks dan Wacana.(Yogyakarta.Pustaka Pelajar.2009)hal

42

(19)

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa wacana merupakan kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan,yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata,disampaikan secara lisan dan tertulis30.”

Pada perkembangan ruang lingkup wacana diperluas oleh lakon atau sandiwara (dalam konteks penelitian bisa diartikan TalkShow), merupakan suatu bentuk wacana, bahkan dalam laporan ilmiah pun adalah wacana 31. Wacana dalam konteks penggunaan diartikan

sebagai sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu dan terdapat suatu struktur dalam wacana. Wacana ditekankan untuk dapat mengidentifikasikan struktur tersebut, sedangkan pada metode penjelasan , wacana dinyatakan sebagai suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah pernyataan.

Sehingga dapat peneliti menarik kesimpulan yaitu TalkShow merupakan produk media elektronik yang menggunakan wacana (pernyataan) sebagai muatan penting dalam acara, karena TalkShow melibatkan pembicara dan narasumber serta melibatkan komunikasi lisan secara aktif, dan isi wacana yang dikelurkan oleh pembicara itulah yang merupakan kajian yang menarik untuk penelitian.

E.5 Analisis Isi

Analisis isi merupakan metode analisis teks yang telah paling lama mapan di antara sederet metode empiris penelitian sosial .32 Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, yaitu

meneliti isi sebenarnya dari pesan dengan cara sistematis dan kuantitatif. Studi analisis isi mengidentifikasi dan menghitung kata-kata kunci, istilah dan tema pesan untuk menafsirkan yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, perubahan dalam imbauan, dan motif yang mendasari pesan itu. Berelson mengatakan bahwa;

“Penelitian isi media , analisis baru dapat dikatakan memenuhi persyaratan ilmiah apabila penelitian tersebut berdasarkan atas sifat sifat yang obyektif, sistematis, kuantitatif, dan manifest”33.

Obyektif, mengandung arti bahwa kategori yang digunakan dalam analisis tersebut haruslah diberi batasan yang jelas dan tepat. Obyektifitas juga diartikan bahwa apabila kategori 30 J.S Badudu (2000) dalam Eriyanto.Analisis Wacana;Pengantar Analisis Teks Media.(Yogyakarta.Lkis.2001)hal.2

31 Alex Sobur. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing.

(Bandung. Rosdakarya.2004) hal 10

32Ibrahim.Op.Cit.hal 93

33Berelson dalam Harsono Suwardi. Peranan Pers Dalam Politik di Indonesia : suatu studi komunikasi politik terhadap

(20)

tersebut digunakan oleh orang lain untuk melakukan analisis isi yang sama, maka akan menghasilkan jawaban atau kesimpulan yang sama pula. Dalam kategorisasi ini dihindarkan sebesar mungkin pengertian yang mengarah kepada pengkategorian yang memiliki nilai evaluatif dan terminologis, karena akan mengarah pada analisis yang sifatnya subyektif. Sistematis, berarti isi pesan yang akan dianalisis berdasarkan pada perencanaan yang sifatnya formal, telah ditentukan sebelumnya dan tidak memihak. Kuantitatif, berarti hasil dari analisis bisa dituangkan dalam bentuk angka-angka, sehingga pembuktian dapat dilakukan. Manifest, berarti bahwa analisis dilakukan sesuai dengan apa yang tertulis atau tercetak dalam media yang bersangkutan, ini berarti bahwa interpretasi yang diberikan terhadap pernyataan-pernyataan yang terbuka akan lebih mengarah kepada suatu batasan yang relatif sesuai dengan apa adanya, bukan dalam arti pengertian yang lebih luas.

Teknik ini menurut berelson didasarkan pada asumsi :

a. Bahwa kesimpulan-kesimpulan tentang hubungan antara maksud dan isi serta antara isi dan efek dapat ditarik secara sah dan hubungan sebenarnya ditetapkan

b. Bahwa pengkajian isi nyata adalah sangat berarti .kategori-kategori dapat dibuat pada isi yang sesuai dengan arti yang dimaksud oleh komunikator dan dimengerti pembaca

c. Bahwa uraian isi komunikasi secara kuantitatif adalah sangat berarti .asumsinya mengandung arti bahwa frekuensi kejadian dari berbagai sifat isi komunikasi itu sendiri merupakan faktor penting dalam proses komunikasi ,dalam keadaan-keadaan tertentu 34.

Menurut Krippendorf, analisis isi menempati kedudukan yang penting di antara metodologi penelitian karena kemampuan yang dimilikinya. Pertama, ia mampu menerima komunikasi simbolik yang relatif tidak terstruktur sebagai data dan kedua menganalisis gejala yang tak teramati (unobserved) melalui medium data yang berkaitan dengan gejala tersebut35.

“ In content analysis , units may be single words or longer text segments, photographic,images, minutes of video recordings, scene in fictional television programs, web pages,utterance, distict meaning to analyze” .

34 Managka monny S,Analisa isi sumber foto,dalam flourney,don michael (ed)analisa isi surat kabar-surat kabar indonesia,

(Yogyakarta,UGM Press,1989)hal 13

(21)

Yang berarti dalam metode analisis isi unit analisis bisa berupa, kata-kata tunggal atau dalam segmen yang panjang, gambar foto, durasi dalam rekaman video, adegan dalam program televisi, halaman web, pengucapan, dan memiliki arti berbeda apabila di analisis 36.

Sementara Berelson menyebutkan 17 kegunaaan dari metode ini :

1. mendeskripsikan kecendrungan-kecendrungan dalam isi komunikasi

2. Melacak perkembangan ilmu

3. Menyingkap perbedaan-perbedaan internasional dalam isi komunikasi

4. Membandingkan media atau level komunikasi

5. Memperhitungkan isi komunikasi dalam hubungannya dengan sasaran-sasarannya

6. Mengkonstruksikan dan menerapkan standar-standar komunikasi

7. Membantu pelaksanaan teknis penelitian

8. Menyingkap teknik-teknik propaganda

9. Mengukur “kehandalan” bahan-bahan komunikasi

10. Menemukan gambaran-gambaran stylistic

11. Mengidentifikasi niat-niat (intentions) dan karakter lain komunikator

12. Menggambarkan keadaan psikologis seseorang atau kelompok

13. Mendeteksi eksistensi propaganda

14. Melindungi intelegensi politik dan militer

15. Mereplikasikan berbagai sikap,kepentingan dan nilai (pola cultural)berbagai kelompok masyarakat

16. Mengungkapkan fokus perhatian

17. Mendeskripsikan respon yang berbentuk sikap dan perilaku terhadap komunikasi.

(22)

dan menguji isi komunikasi secara kuantitatif. Yaitu dipakai untuk menetapkan tekanan relatif atau frekuensi dari berbagai gejala komunikasi:propaganda, kecendrungan-kecendrungan, gaya-gaya,perubahandalam isi dan keterbacaan 37. Adapun teknik dengan perhitungan ruang

dapat digunakan untuk mengukur isi komunikasi.

W. Lawrence Newman dalam bukunya “Social Research Methods.Qualitative and quantitative approach” menyebutkan kegunaan metode ini yaitu :

Firtst , it is useful for problem involving a large volume of text. A researcher can measure large of text (e.g. years of newspaper articles) with sampilng and multiple coders. Second, it is helpful when a topic must be studied “at distance”.finally,content analysis can reveal messages in a text that are difficult to see with casual observation.( Pertama,analisa isi berguna dalam masalah yang melibatkan volume yang besar dalam teks. Peneliti dapat mengukur sejumlah besar teks(misalnya tahun-tahun dari artikel koran) dengan sampel dan pengkode.kedua, analisa isi berguna ketika suatu topik harus dipelajari “dalam jarak waktu”.terakhir analisis isi bisa menunjukkan pesan pesan dari suatu teks yang sulit dilihat dengan pengamatan biasa.38

Setiap pemberian kode, pengklasifikasian, dan penetapan kategorisasi dalam content analysis, maka peneliti adalah hakim yang bertanggungjawab bagi penelitiannya

Enam tahap dalam penelitian Content Analysis adalah39:

1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis

2. Melakukan sampling (secara eksplisit dan tepat) terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih

3. Pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis

4. Pembacaan suatu sampel dokumen yang telah dipilih, melakukan “coding” dan meringkas isi-isi yang relevan. (Coding adalah proses dimana data metah ditransformasikan secara sistematis dan dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi karakteristik isi yang relevan. Setelah coding adalah penyeleksian unit-unit isi misalnya artikel, katakata, simbol-simbol, tema, paragraf, kalimat atau item-item khusus)

5. Penskalaan item-item berdasarkan frekuensi, penampakan, intensitas, atau kriteria-kriteria lainnya. (luas kolom, ukuran huruf, penekan, fokus)

37 Krippendorf, ibid hal 25

38 W.L. Newman , social research methods qualitative and quantitative approaches,4th edition,(USA:Allyn and bacon,

2000)hal 293-294

(23)

6. Penginterpretasian data dalam kaitannya dengan hipotesis dan teori yang digunakan.

E.6 Kemanusiaan

A. Mangunhardjana dalam bukunya menjelaskan asal-usul kata kemanusiaan, Kemanusiaan berasal dari kata humanisme (Inggris). Jika dilihat dari akar katanya, humanisme berasal dari bahasa Latin humanus dan mempunyai akar kata homo yang berarti “manusia”. Humanus berarti “bersifat manusiawi”, atau “sesuai dengan kodrat manusia”. Kata humanisme sebenarnya mempunyai banyak arti karena masing-masing orang yang mengemukakannya memberikan kriteria berdasar tipe-tipe humanisme tertentu. Meskipun humanisme mempunyai banyak arti karena atribut yang menyertainya, tetapi esensi dasarnya tetap satu yakni bersesuaian dengan sifat-sifat dasar ideal manusia, bersifat manusiawi, atau usaha memanusiakan manusia.40 Dengan demikian, istilah humanisme dalam

bahasa Indonesia sama artinya dengan kata kemanusiaan.

Diawal kemunculannya, Kemanusiaan itu merupakan sebuah gerakan yang tujuannya adalah mempromosikan harkat, martabat, dan nilai manusia. Kemanusiaan menekankan harkat, peranan, dan tanggung jawab manusia. Menurut nilai Kemanusiaan, manusia adalah makhluk yang mempunyai kedudukan istimewa dan berkemampuan lebih dari makhluk-makhluk lain di dunia karena bersifat rohani. Ini berarti bahwa, dalam diri manusia itu tersimpan potensi luhur untuk mengarahkan manusia menjadi manusia itu sendiri. Sama seperti istilah-istilah lain, konsep kemanusiaan mempunyai multitafsir dan sangat tergantung pada konteks sejarah kemunculannya, siapa yang terlibat memunculkan, siapa sasaran yang dituju dan untuk tujuan apa dikemukakan definisi tersebut. Tetapi, diantara berbagai macam definisi tersebut ada beberapa fokus utama yang bisa dijadikan dasar arti Kemanusiaan itu sendiri.

Beberapa definisi yang bisa dikemukakan dan bisa memberi kerangka berpikir yang sama adalah bahwa humanism is (1) the doctrine that people's duty is to promote human welfare,(2) the doctrine emphasizing a person's capacity for self-realization through reason; rejects religion and the supernatural, dan (3) the cultural movement of the Renaissance; based on classical studies cultural movement -- a group of people working together to advance certain cultural goal.41 .

40A. Mangunhardjana. Isme-Isme dari A Sampai Z, (Yogyakarta: Kanisius. 1997)hlm.94

(24)

Jika diuraikan maka Kemanusiaan adalah doktrin yang membicarakan tentang kewajiban manusia untuk mempromosikan kesejahteraan manusia, doktrin yang juga menekankan pada kemampuan seseorang untuk merealisasikan dirinya sendiri lepas dari pengaruh lain melalui sejumlah alasan tertentu (karenanya ia menolak hal-hal yang berkaitan dengan agama dan kekuatan supranatural), gerakan budaya renaissans yang didasarkan pada studi klasik gerakan budaya.

Sementara itu, Lorens Bagus memberikan definisi Kemanusiaan (humanism) antara lain; a) menganggap individu rasional sebagai paling tinggi, b) menganggap individu sebagai sumber nilai-nilai terakhir, c) mengabdi pada pemupukan perkembangan kreatif dan perkembangan moral individu secara rasional dan berarti tanpa acuan pada konsep-konsep adikodrati 42. Pendapat John C. Luik bisa juga dijadikan pegangan untuk memperjelas tentang

masalah Kemanusiaan. Bagi Luik, Kemanusiaan secara minimal bisa berkaitan dengan; a) program pendidikan yang ditemukan pada pengarang klasik dan yang memusatkan perhatiannya pada pelajaran tentang tata bahasa, retorika, sejarah, puisi, dan filsafat moral, b) sebuah komitmen bagi sudut pandang, kepentingan individu manusia, c) kepercayaan yang beralasan dan otonom sebagai dasar aspek eksistensi manusia, d) kepercayaan, keragu-raguan dan metode ilmu pengetahuan adalah hanya alat-alat yang terbatas untuk mencari kebenaran dan struktur komunitas manusia, e) kepercayaan sebagai dasar etika, dan masyarakat adalah ditemukan dalam otonomi dan kesamaan moral 43.

Secara lebih tegas, Herlianto menegaskan bahwa Kemanusiaan itu mengembalikan manusia kepada rasa peri kemanusiaan, tetapi berbeda dengan peri kemanusiaan yang ada dalam agama, dalam humanisme, peri kemanusiaan itu adalah usaha mencari nilai-nilai yang ditempuh dengan cara-cara dan potensi manusia itu sendiri. Nilai-nilai peri kemanusiaan adalah hasil dari kebebasan dan usaha baik dari manusia itu sendiri44.

Dari berbagai sejarah awal kemunculan dan arti dari Kemanusiaan di atas nyata bahwa makna Kemanusiaan sangat menjunjung tinggi dan berjuang bagi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. Ini tak lain karena manusia adalah makhluk yang paling mulia dan sempurna. Manusia tidak hanya dianugerahi Yang Maha Kuasa dengan nafsu tetapi juga pikiran dan emosi. Itu membawa konsekuensi bahwa perilaku manusia itu seharusnya berorientasi pada usaha-usaha menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, dimanapun dan kapanpun dia berada. Ini karena manusia punya potensi untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut. Dengan

42 Lorens Bagus.. Kamus Filsafat. (Jakarta: PT Gramedia. 1996)hlm.295

43 John C. Luik. “Humanism”, dalam Edward Craig (general editor). Routledge Encyclopedia of

Philosophy. London</st1:place> (New York: Routledge. 1998)

(25)

demikian, kaitan antara manusia dengan kemanusiaan sedemikian erat. Humanisme sebagai paham tentang manusia dan sebagai pemikiran etis telah berjasa mengembalikan harkat dan martabat manusia menyadarkan potensinya dan menandaskan tanggung jawab nya dalam kehidupan 45.

Konsep-konsep kemanusiaan juga tersebar di berbagai literatur dengan beragam versi arti yang dikemukakannya. Humanisme (baca: kemanusiaan) memang awalnya sebuah konsep untuk mengembalikan jati diri manusia pada esensi dasarnya, namun untuk mengembalikan jati diri tersebut, tidak hanya bisa dilakukan dalam tataran ide semata. Oleh karena itu, perkembangannya kemudian adalah kemanusiaan juga tumbuh menjadi sebuah gerakan. Tentu saja gerakan untuk mengembalikan harkat dan martabat manusia yang sudah banyak dilanggar justru oleh manusia itu sendiri. Artinya, dalam tataran ideal manusia memang punya potensi mampu menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, tetapi karena manusia itu juga punya nafsu, ambisi, kepentingan dan kekuasaan potensi tersebut bisa hilang dari dirinya. Ia kemudian tumbuh menjadi manusia yang hanya menuruti kehendak nafsunya. Dalam posisi inilah, gerakan-gerakan humanisme untuk mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan manusia tumbuh dan berkembang, baik dalam tataran ide dan juga gerakan.

Lebih lanjut dalam bukunya Berfilsafat Dari Konteks, Frans Magnis-Seseno berpandangan bahwa nilai-nilai kemanusiaan (universal) berakar dalam martabat manusia. “Martabat” berarti ”derajat” atau “pangkat”. Jadi martabat manusia adalah derajat atau pangkat manusia sebagai manusia. Dengan kata lain martabat manusia mengungkapkan apa yang merupakan keluhuran manusia yang membedakan diri dari makhluk-makhluk lain di bumi ini46. Jadi, Kemanusiaan yang dimaksud di sini adalah Kemanusiaan secara umum yang

tidak tersekat oleh atribut lain (misalnya Literary Humanism, Renaissance Humanism, Cultural Humanism, Philosphical Humanism, Christian Humanism, Modern Humanism, Secular Humanism, atau Religious Humanism).

Melihat uraian di atas semakin jelas bahwa nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme itu meliputi kebebasan, keadilan, hak asasi manusia, anti penindasan, anti alienasi, tanggung jawab, toleransi, demokratisasi, penegekan hukum untuk menjamin martabat manusia, pentingnya etika dan moral dalam pergaulan. Semua atribut di atas tujuannya adalah menempatkan manusia sebagai manusia. Kata-kata tersebut juga punya esensi dasar meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia. Dengan kata lain nilai-nilai

45 Opcit. Mangunhardjana hal 95

(26)

kemanusiaan seperti kebebasan, nilai moral, nilai estetik, keseimbangan, keadilan, kesejahteraan, demokratisasi, penegakan hukum menjadi dasar perjuangan kemanusiaan yang mengarah pada penegakan nilai-nilai kemanusiaan.

Menilik beberapa teori kemanusiaan yang pas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka teori kemanusiaan positif yang menurut peneliti paling layak untuk dijadikan pijakan teori dalam penelitian ini. Acara TalkShow “Kick Andy” mengangkat persoalan kemanusiaan yang menghadirkan narasumber dan pokok-pokok permasalahan yang menyadarkan banyak orang tentang nilai kemanusiaan positif sehingga teori kemanusiaan positif inilah yang kiranya paling sesuai digunakan. Pakar dalam teori kemanusiaan positif ini yaitu Carl L. Rogers yang bergerak dalam teori kemanusiaan yang meliputi faktor psikologis manusia atau lebih dikenal dengan teori humanistik Rogers. Ide pokok dari teori Rogers adalah tentang kemampuan individu yang menemukan faktor positif dalam perkembangan dirinya untuk mengerti diri, menentukan hidup dan menangani masalah psikisnya atau perkembangan individu ke arah aktualisasi diri. Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Berarti, pribadi itu akan dihargai, dicintai karena nilai diri sendiri sebagai individu sehingga pribadi tersebut tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Lima khas sifat manusia positif yang berfungsi sepenuhnya menurut rogers adalah :

1. Keterbukaan pada pengalaman

Kemampuan individu untuk menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian individu tersebut akan mengalami banyak emosi baik yang positif maupun yang negatif.

2. Kehidupan Eksistensial (Penyesuaian Diri )

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana seorang individu terbuka terhadap pengalamannya sehingga individu tersebut menemukan sesuatu yang baru dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respon atas pengalaman selanjutnya.

3. Kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri

(27)

benar sehingga individu tersebut dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik dalam arti memilik kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri.

4. Perasaan bebas

Individu yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan atau rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, da merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

5. Kreativitas

Keterbukaan individu terhadap pangalaman dan kepercayaan kepada individu itu sendiri akan mendorong individu tersebut memiliki kreativitas dengan ciri-ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang seperti respon atas stimulus –stimulus kehidupan yang beranekaragam di sekitarnya47.

F. Kerangka Pemikiran

(28)

Bagan 1.kerangka pemikiran

(29)

TalkShow “Kick Andy” yang tayang setiap hari Jumat setiap pukul 21:30 Wib yang akan diteliti merupakan tayangan yang mengandung nilai kemanusiaan, tayangan “Kick Andy” menampilkan kisah-kisah individu yang dapat memberikan inspirasi audiens untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Penulis mengambil 2 episode sebagai sampel penelitian kemudian dari tiap episodenya hanya diambil 2 segmen masing-masing secara random untuk diteliti. Pada ke 4 segmen ini ditemukan wacana kemanusiaan yaitu berupa pernyataan ( komunikasi secara verbal) yang telah ditranskrip. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah isi wacana kemanusiaan yang meliputi 4 Kategori utama.

Adapun definisi untuk masing-masing nilai kemanusiaan yaitu :

1. Wacana Kemanusiaan

Wacana kemanusiaan dalam penelitian ini adalah pernyataan dalam penelitian ini yang mengandung nilai kemanusiaan positif yang ditentukan oleh beberapa kategori dan indikator kategori-kategori tersebut.

Kategori dalam wacana ini diambil dalam 5 kategori kemanusiaan positif individu yang terdiri dari kategori :

 Keterbukaan dalam pengalaman

 Penyesuaian Diri

 Kepercayaan Diri

 Perasaan Bebas

 Kreativitas

Peneliti melakukan memakai hanya 4 kategori saja karena peneliti merasa 4 kategori sudah cukup jelas dan untuk menghindari ambiguitas dalam penemuan pernyataan yang pas dengan nilai kemanusiaan dalam kategori ini hanya diwakili oleh 4 kategori saja, yaitu keterbukaan dalam pengalaman,penyesuaian diri, kepercayaan diri dan kreativitas.

(30)

TalkShow merupakan suatu produk media elektronik yaitu televisi yang menyajikan perbincangan yang cukup menarik yang biasanya mengangkat isu-isu yang hangat dalam masyarakat. Tema yang diangkat juga bermacam-macam. Mulai dari masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan sebagainya48. Dalam penelitian ini, TalkShow

“Kick Andy” yang diambil adalah 2 episode yang dipilih secara random selama periode Tahun 2011 yaitu Berjaya Di Negeri Orang dan Mereka Bilang Saya China, dan mengambil masing-masing 2 segmen dalam tiap episode saja sebagai perwakilan segmen yang akan diteliti yang tayang di Stasiun METRO TV setiap hari Jumat pukul 21:30 Wib periode tahun 2011.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel yang akan diukur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif untuk aspek kuantitatif diukur berdasarkan jumlah segmen TalkShow “Kick Andy” yang menampilkan pernyataan kemanusiaan sedangkan aspek kualitatif diukur dari pendeskripsian tema, adegan kemanusiaan, setting cerita dll. Wacana kemanusiaan yang tayang dikoding berdasarkan 4 kategori kemanusiaan.

H.1 Wacana Kemanusiaan

Wacana dalam penelitian ini merupakan suatu pernyataan atau rangkaian pernyataan yang dinyatakan secara lisan dan memiliki hubungan makna antarsatuan bahasanya serta terikat konteks. Dengan demikian apapun bentuk pernyataan yang dipublikasikan melalui beragam media yang memiliki makna dan terdapat konteks di dalamnya dapat dikatakan sebagai sebuah wacana yang akan diteliti peneliti. Yang terbagi dalam 4 kategori wacana kemanusiaan yang akan diteliti yaitu :

1. Keterbukaan dalam pengalaman (extensionality)

Artinya adalah individu yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dimensi ini memandang seorang individu yang cenderung menjadi imajinatif, sensitif, dan intelektual. Individu yang berada pada sisi lain dari kategori keterbukaan nampak lebih konvensional dan menemukan kesenangan dalam keakraban. Dimensi ini memiliki indikator yaitu individu dengan daya imajinasi, sensitivitas, dan

(31)

keingintahuan yang besar.49 Indikator dalam kategori ini adalah pengucapan wacana yang

mengandung makna keterbukaan terhadap pengalaman.Indikator :

a. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia memiliki daya imajinasi terhadap sesuatu hal yang baru.

b. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia memiliki rasa sensitivitas (kepekaan) terhadap sesuatu.

c. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu.

Wacana yang di analisis telah di transkrip kan dalam bentuk teks , yang mana indikator terhadap wacana keterbukaan terhadap pengalaman dapat dilihat dari penyataan yang bermakna secara garis besar ingin merubah keadaan, ingin menjadi lebih baik atau ingin meningkatkan taraf hidup menuju kehidupan yang lebih baik.

2. Penyesuaian Diri (Adjusment)

Artinya adalah individu yang selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya. Penyesuaian diri secara pribadi merupakan kemampuan individu untuk menerima dirinya, sehingga mampu mengatasi konflik dan tekanan sehingga menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Indikator penyesuaian diri pribadi ini adalah penerimaan individu terhadap diri sendiri, mampu menerima kenyataan, mampu mengontrol diri sendiri dan mampu mengarahkan diri sendiri.50 Indikator dalam kategori ini adalah

pengucapan wacana yang mengandung makna penyesuaian diri. Indikator :

a. Pernyataan yang menyatakan bahwa individu menerima keadaan yang yang ada pada dirinya sendiri

b. Pernyataan yang menyatakan bahwa individu mampu menerima kenyataan yang terjadi dalam hidupnya

c. Pernyataan yang menyatakan bahwa individu mampu mengontrol dirinya sendiri Wacana yang dianalisis telah di transkripkan dalam bentuk teks, yang mana indikator terhadap wacana penyesuaian diri dapat dilihat dari pernyataan pengisi acara yang bermakna individu tersebut berkemampuan untuk mengatur respon-respon pribadinya tersebut sehingga segala kesulitan yang dia alami individu tersebut akan hilang dan munculnya wacana yang

49 Robbins P.S. Perilaku Organisasi.2003 hal 97 dikutip dari http://mahardiko.blogspot.com/2011/05/kepribadian.html

diakses tanggal 7 Agustus 2011 pukul 14.20 Wib

50 Kartono. K. Hygiene mental hal 270 dikutip dari

(32)

menunjukkan bahwa individu tersebut mengalami proses penyesuaian dalam lingkungannya untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik

3. Kepercayaan Diri

Artinya suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu. Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan..51 Indikator dalam kategori

ini yaitu pengucapan wacana yang mengandung makna rasa kepercayaan diri. Indikator :

a. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia percaya terhadap kemampuan dirinya sendiri

b. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia bertindak mandiri dalam mengambil keputusan

c. Pernyataan yang menyatakan bahwa individu tersebut berani mengungkapkan pendapat pribadinya.

Wacana yang dianalisis telah di transkripkan dalam bentuk teks, yang mana indikator terhadap wacana kepercayaan diri dapat dilihat dari pernyataan yang bermakna bahwa individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan tercapai bahwa individu itu sangat yakin bahwa dirinya dapat meraih semua yang diharapkan.

4. Kreativitas

51Fasikhah, S.S. (1994) Peranan Kompetensi Sosial Pada T.L Koping Remaja Akhir. Dikutip dari

(33)

Artinya suatu proses yang dapat melahirkan gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru52.

Indikator dalam kategori ini adalah pengucapan wacana yang mengandung makna kreativitas individu

Indikator :

a. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia mempunyai dorongan yang tinggi apabila mengajukan pertanyaan atau usul dan saran terhadap orang lain

b. Pernyataan yang menyatakan bahwa dia mempunyai keinginan berkesenian dan menonjol dalam suatu bidang seni

c. Pernyataan yang menyatakan bahwa individu menciptakan sesuatu karya sendiri dan tidak terpengaruh oleh perkataan orang lain

Wacana yang dianalisis telah di transkripkan dalam bentuk teks yang mana indikator terhadap wacana kreativitas dapat dilihat dari pernyataan yang bermakna bahwa individu mempunyai pemikiran untuk mewujudkan harapan atau impian baru untuk merubah hidup individu tersebut.

H.2. Pembicara Wacana Kemanusiaan

Dalam TalkShow “Kick Andy” Unsur yang paling penting yang dikategorikan sebagai pembicara nilai kemanusiaan dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu

1. Host atau pembawa acara TalkShow

Host dalam acara ini adalah Andy F. Noya, yaitu salah satu wartawan senior yang terkenal dengan gaya wawancara yang santai namun dapat mengorek informasi dari narasumber.

2. Narasumber Acara TalkShow

Narasumber adalah orang-orang yang menajdi bintang tamu dan pembicara utama dalam program TalkShow “Kick Andy” ini, mereka mengisahkan kisah mereka di acara tersebut. 3. Voice Over ( VO)

Voice Over adalah format berita TV yang Lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi. Voice over yang berisi ringkasan kisah narasumber ini dibacakan oleh salah satu staf produksi TalkShow “Kick Andy” METRO TV.

52Munandar, S.C.U. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreativitas dan Bakat dikutip

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi keseluruhan proses yang dijalankan pada sistem pengklasifikasian gigi molar dan premolar pada dental panoramic radiograph ini, dapat dikatakan

mengakibatkan kerugian perusahaan, oleh karena itu perlu dikaji sistem eksploitasi sesuai dengan tipelogi klon sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar-dasar pemberian pembebasan bersyarat kepada narapidana korupsi, untuk mengetahui prosedur pemberian bersyarat

Konvensional maupun bank Syariah akan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhannya.. Selain

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

Terdapat beberapa aspek yang ditekankan dalam perbahasan kertas kerja ini yang begitu berkait rapat dengan kehidupan seharian kita iaitu pendidikan, politik, ekonomi dan

Pemberian pekerjaan rumah oleh guru di latar belakangi oleh kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, selain itu melalui pemberian pekerjaan rumah (PR) diharapkan siswa