• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PROMOS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PROMOS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

15

ANALYSIS OF PROMOTION MIX STRATEGY OF INCREASING SALES VOLUME (Case Study In J`Lo Cafe & Resto)

Ade Rukamah¹) dan Djamudin ²)

¹) PT Jakarta Tourisindo sebagai SPV Marketing Korporat Promosi & Pengembangan Pasar Email: ade@grandcempaka.co.id.

²) STIE Gotong Royong.

ABSTRACT

One key to successful application of the concept of marketing is understanding the needs, desires and behaviors of customers. To that end, the hotel management should be able to be willing to listen to voice of the customer (voice of the customer). J'Lo & Resto is one of the restaurant industry / resto is required to improve marketing strategies to increase sales volume. The purpose of the study to analyze the effect of marketing strategies to sales volume. The method used multiple linear regression with SPSS Release tools and test validity and reliability. The results showed that the R2 value of 0.921 simultaneous promotion mix has influence on the value of sales. amounted to 92.1%. F test value indicates the value of F> F (14.032> 4.39) that the promotion mix. At t test where, the value of t of sales promotion variables (X1) is the largest among the four variables other promotional mix, which is equal to 4.167.

Keywords : Promotional mix, sales volume, multiple linear regression, SPSS

ABSTRAK

Salah satu kunci sukses penerapan konsep strategi bauran promosi adalah pemahaman atas kebutuhan, keinginan dan perilaku pelanggan. Untuk itu, Manajemen hotel harus mampu bersedia mendengarkan suara pelanggan (voice of the costumer). J’Lo & Resto merupakan salah satu industri restoran/ resto dituntut untuk meningkatkan strategi pemasaran guna meningkatkan volume penjualannya. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh strategi bauran promosi terhadap volume penjualan. Metode yang digunakan Regresi Linear Berganda dengan alat bantu SPSS Release serta uji Validitas dan Reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa nilai R2 sebesar 0,921 bauran promosi memiliki pengaruh simultan terhadap nilai penjualan. sebesar 92,1%. nilai uji F menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel (14,032 > 4,39) bahwa

bauran promosi. Pada uji t Dimana, nilai thitung dari variabel promosi penjualan (X1) ini paling besar

diantara empat variabel bauran promosi lainnya, yakni sebesar 4,167.

Kata kunci : Bauran promosi,volume penjualan, regresi linear berganda, SPSS

PENDAHLUAN

Semakin ketatnya persaingan yang ada di dunia usaha berdampak pada upaya-upaya strategis yang harus dilakukan oleh perusahaan. Strategi perusahaan dilakukan untuk mengantisipasi segala hambatan dan kesempatan yang ada. Strategi sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Ada berbagai strategi yang bisa dilakukan perusahaan, salah satu strategi yang biasa di lakukan oleh perusahaan adalah strategi marketing. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dalam sebuah perusahaan. (Utari, 2011). strategi merupakan

sarana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuannya dapat diartikan sebagai program umum dari tindakan dan komitmen atas pemahaman dan penempatan produk ke arah pencapaian tujuan menyeluruh berdasarkan kekuatan internal dan peluang yang ada. (Setiyaningsih, 2007).

(2)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

16

bintang dua, tiga dan empat yang sangat

kompetitif. Pangsa pasar juga lebih luas dibanding hotel bintang lima karena dari sisi tarif yang lebih rendah yang lebih terjangkau oleh kalangan menengah kebawah sebagai pangsa pasar terbesar. (Stefani dan Mukti, 2012).

Salah satu kunci sukses penerapan konsep strategi bauran promosi adalah pemahaman atas kebutuhan, keinginan dan perilaku pelanggan. Untuk itu, Manajemen hotel harus mampu bersedia mendengarkan suara pelanggan. Promosi merupakan salah satu unsur penting dalam pemasaran atau dengan kata lain suatu produk betapapun bermanfaatnya akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatannya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen (Ma`ruf, 2013). Promosi memerlukan lebih daripada sekedar memperkenalkan keunggulan-keunggulan produk, dan harga yang menarik, serta membuatnya dapat terjangkau, akan tetapi kegiatan promosi dimaksudkan untuk dapat melakukan komunikasi dengan konsumen, memperkenalkan, membujuk, mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan serta dapat juga digunakan untuk membangun citra perusahaan dimata konsumen (Danen, et al, 2013, Pp:1-15).

Sejalan dengan perrnyataan sejati et al (2013) menyatakan, Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya. Promosi merupakan salah satu upaya komunikasi dengan pelanggan, semakin gencar perusahaan melakukan promosi, semakin dekat dibenak pelanggannya dan Promosi merupakan bagian dari bauran promosi yang perlu disinergikan sebaik mungkin guna menghasilkan yang maksimal. (Yuliana, et al,2010, Pp: 68-79).

Promosi penjualan merupakan salah satu bauran promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat masyarakat. Dengan adanya promosi penjualan, diharapkan konsumen lebih tertarik akan produk yang bersangkutan sehingga pada akhirnya melakukan pembelian (Wulansari,et. Al, 2012, Pp:1-8). Menurut Kotler dan Keller (2009:219) promosi penjualan adalah bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka

pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.

Swastha, (2000,Pp: 404) menyatakan bahwa penjualan diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas persetujuan bersama. Sebuah perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam proses penjualan yaitu; a. Mencapai volume penjulan tertentu, b. Mendapatkan laba tertentu, c. Menunjang pertumbuhan perusahaan. Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan, di antaranya adalah ; a. Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen melihatnya, b. Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan menarik perhatian konsumen., c. Mengadakan analisa pasar, d. Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial., e. Mengadakan pameran dan f. Mengadakan.

Volume penjualan merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba pada suatu perusahaan. Tingkat volume penjualan yang ditetapkan mempengaruhi kualitas yang terjual. Untuk itu volume penjualan harus ditetapkan sedemikian rupa yang selalu berhubungan dengan harga, ongkos dan biaya. (Ansori dan Musafak, 2010). Menurut Kotler dalam Abraham (2011) ada sembilan faktor yang mempengaruhi volume penjualan yaitu; a. Pengaruh keunikan, b. Pengaruh kesadaran., c. Pengaruh, d. Pengaruh jumlah total pengeluaran, e. Pengaruh manfaat akhir, f. Pengaruh biaya bersama., g. Pengaruh investasi bergabung, h. Pengaruh harga. dan i. Pengaruh persediaan barang. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan. Laba dapat diperoleh dengan melalui pemuasan konsumen. Dengan laba tersebut, maka perusahaan dapat tumbuh, berkembang dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. (Ardiansyah dan Wirnaningsih, 2013,Pp:149).

(3)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

17

masuk gaya hidup masyarakat luar perlahan-lahan

telah merubah konsep cafe pada saat ini. Kafe-kafe di kota besar kini tidak hanya menyuguhkan kue-kue serta kopi dan the saja namun juga minuman beralkohol, shisha serta suguhan musik hidup (live music). Kafe lebih berfokus pada jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen sepertipelayanan yang cepat, live music, sofa, fasilitas internet gratis dan sebagainya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan kemudian menuangkannya dalam bentuk penulisan ilmiah/skripsi dengan judul Analisis Pengaruh

Bauran Promosi Terhadap Peningkatan

Volume Penjualan di J’LO Café & Resto.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Bauran Promosi.

Promosi (Promotion) merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengimformasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian. (Sembiring, 2011). Bauran promosi yang terdiri dari periklanan, Promosi penjualan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan Pemasaran langsung. (Risman, 2012)

Bauran prmosi merupakan alat komunikasi dengan konsumen dan calon konsumen, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa perusahaan yang masih menfandalkan satu atau dua alat prmomosi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Hal ini tergantung pada kebutuhan dan kemampuan perusahaan (Yuliana, et al, 2010, Pp: 68-79). Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. (Sejati, et al, 2013).

B. Volume Penjualan.

Menurut Kotler and Keller (2012:18) Penjualan adalah sejumlah produk yang dihasilkan yang dapat dijual dari produsen ke konsumen dan perlu dikonversikan produknya ke uang tunai dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dengan produk dan seluruh hal-hal yang terkait dengan membuat, memberikan, dan akhirnya sampai konsumsi.

Penjualan merupakan hasil yang dicapai dari kegiatan pemasaran yang ditunjukkan dengan sasaran dan hasil penjualan. Pengertian penjualan secara umum adalah suatu kejadian menawarkan dan mengalihkan suatu produk dari penjual kepada pembeli dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan sesuai dengan nilai yang sudah ditentukan dari produk yang bersangkutan, dan pada umumnya imbalan tersebut diwujudkan dalam bentuk uang. (Fadli, et al, 2014, Pp:1-10). Penjualan adalah suatu usaha untuk membujuk konsumen agar mau membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang sesuai dengan apa yang pasar inginkan sehingga perundingan, persetujuan harga dan serah terima barang dapat diselesaikan dengan baik antara penjual dengan

konsumen”. (Danen, et al, 2013, Pp:1-15). Selanjutnya dinyatakan oleh“. Firdaus, (2011,Pp: 143-152) bahwa, Volume penjualan dapat dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. “Volume penjualan adalah hasil penjualan yang dinyatakan dalam bentuk kualitatif, fiskal atau volume). Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Rachmawati, (2011, Pp: 143-150) yaitu, Volume penjualan dapat dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penjualan mempunyai pengertian yang bermacam-macam tergantung pada lingkup permasalahan yang sedang dibahas.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.

1. Populasi penelitian.

Populasi adalah suatu kumpulan menyelurh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2005:137). Menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan semua unit dilaporkan minggu pertama bulan Agustus.

2. Sampel dan teknik sampling.

(4)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

18

yang minimum berdasarkan ketentuan hasil

perhitungan jumlah sampel, dalam hal ini wawancara atau pemberian kuesioner diberikan pada saat peneliti bertemu dengan pengguna kamar J’LO Café & Resto yang dipandang sesuai dengan kriteria sebagai sumber data.

Dalam penelitian bertujuan untuk mengukur pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas yaitu bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas dan pemasaran langsung (direct marketing) terhadap peningkatan volume penjualan digunakan rentang waktu (time series) selama 5 tahun (2007-2012), dimana rentang waktu ini akan dianggap sebagai jumlah sampel dalam penelitian.

D. Variabel Penelitian.

Variabel merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dan lai nnya dalam kelompok tersebut (Sugiono 1997 dalam Umar 2002:128) yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah. 1. Variabel independen.

a. Periklanan (X1).

Pengertian periklanan adalah suatu alat yang digunakan untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain yang mendukung positioning jasa (Hamdani. A : 2011). Untuk itu terdapat beberapa pilihan yang digunakan dalam periklanan, sebagai berikut :

1) Surat kabar. 2) Majalah. 3) Radio. 4) Televisi. 5) Papan reklame. 6) Internet.

b. Penjualan perseorangan (X2).

Personal selling adalah interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan, atau presentasi lisan dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan melakukan penjualan. Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.(Basu swastha dan Ibnu Sukotjo (2010 : 226).

c. Promosi Penjualan (X3).

Promosi penjualan merupakan Intensif Jangka pendek untuk mendorong pembelian maupun penjualan sesuatu produk atau jasa. Dan merupakan salah satu dari 4 alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan atau lebih besar akan barang dan jasa oleh pelanggan atau saluran perdagangan. Promosi penjualan terdiri dari beragam kumpulan perlatan jangka pendek yang menarik, yang dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan atau lebih besar akan barang/ jasa oleh pelanggan atau saluran perdagangan (Kotler dan keller,2009 : 461).

d. Hubungan masyarakat dan publisitas (Public relation/Publicity) (X4).

Public relation adalah variasi program yang dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan maupaun melindungi selalu citra perusahaan maupuan produk. Adapun program tersebut di antaranya berita atau informasi mengenai produk, jasa atau ide yang dipublisitaskan atas nama sponsor tetapi tidak di bayar oleh sponsor.

publisitas merupakan : “Suatu dorongan terhadap

permintaan yang bersifat tidak pribadi terhadap produk, jasa, atau unit usaha dengan cara menyajikan secara langsung baik melalui radio, televisi, atau di pentas yang tidak dibayar oleh

sponsor”. (Kotler dan Keller, 2009 ; 799).

e. Pemasaran langsung (X5).

Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi terhadap enam area dari pemasaran langsung yaitu:

1) Direct Mail. 2) Direct Response. 3) Direct Selling. 4) Telemarketing. 5) Digital Marketing.

2. Variabel terikat (dependen) peningkatan volume penjualan (Y).

Adalah proses Nilai penjualan adalah total dari hasil penjualan yang dicapai oleh perusahaan atau badan usaha, dari suatu kegiatan pemasaran dalam periode tertentu. Nilai penjualan dihitung berdasarkan satuan rupiah yang dihasilkan dari

(5)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

19

D. Metode Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode kepustakaan.

Sebagai langkah awal, maka penulis melakukan riset kepustakaan guna menelusuri berbagai literatur/referensi secara teoritis yang memiliki relevansi dan erat kaitannya dengan penelitian ini.

2. Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang didasarkan pada hasil pengamatan penulis pada objek penelitian.

3. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab secara lisan dengan pihak manajemen divisi yang

ada J’LO Café & Resto.

E. Validitas dan Reliabilitas.

1. Uji validasi.

Uji validasi digunakan untuk mengukur derajat ketetapan dalam penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yg diukur. Uji validasi akan dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar subjek pada item pertanyaan dengan skor yang diperoleh dari hasil kuisioner, yaitu dengan mencari nilai koefisien korelasi ( r ) dari masing-masing pertanyaan dan dibandingkan dengan nilai kritik table korelasi r. Bila rhitung > rtable, maka

pertanyaan/variable tersebut adalah signifikan.

2. Uji reabilitas.

Uji reabilitas digunakan untuk menguji keandalan butir instrument penelitian, penguji reabilitas terhadap butir instrument penelitian yang reliable jika nilai cronbach alpha diatas 0,6.

3. Uji hipotesis. a. Uji F.

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung >

Ftabel, maka H1 diterima atau secara

bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0

diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). 1) Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1

ditolak.

2) Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

b. Uji T

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika

Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun

jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H0

ditolak H1 diterim

F. Metode Analisis Data.

Untuk dapat mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan pengukuran dengan memakai alat analisis statistik. Pemakaian alat analisis statistik diharapkan dapat mengungkap atau mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara kuantitatif hingga memudahkan peneliti untuk dapat mengambil kesimpulan secara otentik. Dalam menganalisis data dan menentukan hipotesis penelitian, maka peneliti menggunakan alat analisis Regresi Linear Berganda (Rangkuti 2008:162) dengan formulasi sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4 + b5X5 Dimana :

Y = Variabel terikat (dependen Variabel). a = Konstantan (intercept).

X1 –Xk = Variabel bebas (independen variabel).

b = Koefisien regresi.

Formulasi di atas jika dimasukkan ke dalam variabel penelitian maka dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X4 + b5X5 Dimana :

Y = Volume penjualan. X1 = Periklanan.

X2 = Penjualan Perseorangan.

X3 = Promosi Penjualan.

X4 = Humas dan Publisitas.

X5 = Pemasaran Langsung.

a = Konstantan (intercept). b = Koefisien Regresi.

(6)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

20

tersebut dalam menerangkan variasi faktor

independen (bebas) terhadap faktor dependen (terikat). Jika R2 yang diperoleh mendekati 0 (nol), maka semakin lemah model tersebut dalam menerangkan variasi faktor independen (bebas) terhadap faktor dependen (terikat). Secara umum dapat dituliskan bahwa besarnya R2 adalah 0 < R2 < 1. Untuk mempermudah mengolah data penelitian ini, penelitian menggunakan program SPSS Release untuk mengolah data statistiknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Bauran Promosi.

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk jasa. Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Total persentase biaya bauran promosi terhadap total biaya bauran promosi dari tahun 2007 hingga tahun 2012 yang dikeluarkan oleh Grand Cempaka Business Hotel terlihat pada Tabel. 1.

Tabel 1 Persentase biaya bauran promosi terhadap total

biaya bauran promosi Tahun 2007 – 2012.

Tahun Media Iklan Promosi

Penjualan Total

2007 1.854.601.890 770.435.407 3.365.749.668

55,10% 22,89% 100%

2008 1.757.868.112 708.000.115 3.169.160.183

55,47% 22,34% 100%

2009 1.980.674.041 709.070.970 3.401.586.078

58,23% 20,85% 100%

2010 2.932.194.311 611.406.050 4.276.615.635

68,56% 14,30% 100%

2011 3.613.122.099 352.907.000 4.645.767.679

77,77% 7,60% 100%

2012 4.709.687.212 247.315.699 5.645.568.599

83,42% 4,38% 100%

Jumlah 16.848.147.668 3.399.135.242 24.504.447.847

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa bauran promosi yang paling efektif untuk mening, katkan volume penjualan adalah melalui iklan media cetak dan elektronik meskipun biaya yang dikeluarkan untuk promosi sebesar Rp. 16.848.147.668. Bauran promosi yang memiliki persentase terbesar kedua terhadap total biaya promosi adalah promosi penjualan. Dimana, persentase promosi penjualan terhadap total biaya promosi terbesar terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 22,89% dan persentase yang terkecil terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 4,38%. Bauran promosi yang memiliki persentase

terbesar ketiga terhadap total biaya promosi adalah hubungan masyarakat (public relation). Persentase terbesar hubungan masyarakat terhadap total biaya promosi terjadi pada tahun 2008 yakni sebesar 11,06% dan persentase terkecil terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 6,79%.

Selanjutnya, persentase bauran promosi yang memiliki persentase terbesar keempat terhadap biaya promosi adalah penjualan perseorangan. Dimana persentase dari penjualan perseorangan yang terbesar terjadi pada tahun 2007 yakni sebesar 7,73% dan persentase terkecil terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 2,43%. Dan persentase bauran promosi yang memiliki persentase terkecil yang terakhir terhadap total biaya promosi adalah pemasaran langsung. Dimana persentase dari pemasaran langsung ini mengalami persentase terbesar pada tahun 2008 yakni sebesar 4,54%. Dan persentase yang terkecil terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 2,98%.

Dari tabel 1 diatas, maka dapat diperoleh data persentase perubahan total biaya bauran promosi dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 J’LO Café & Resto, terlihat pada Tabel. 2 dan Gambar 1.

Tabel 2 Persentase fluktuasi total biaya bauran

promosi Tahun 2007 – 2012.

Tahun Total Biaya Bauran Promosi

Persentase Kenaikan / Penurunan

2007 3.365.749.668 -

2008 3.169.160.183 -5,84%

2009 3.401.586.078 7,33%

2010 4.276.615.635 25,72%

2011 4.645.767.679 8,63%

2012 5.645.568.599 21,52%

Sumber: Ddata diolah Tahun 2013.

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Gambar 1 Persentase fluktuasi total biaya bauran promosi

Tahun 2007-2012.

(7)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

21

1. Analisis volume penjualan

Dalam dunia usaha suatu perusahaan selalu memperhatikan nilai penjualan yang dicapai dari satu periode ke periode berikutnya. Nilai penjualan secara singkat dapat ditentukan sebagai jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan guna memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat disampaikan kepada konsumen melalui proses pertukaran atau jual beli. Berikut adalah presentase fluktuasi total

volume penjualan J’LO Café & Resto, terlihat

pada Tabel. 3 dan Gambar 2.

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun volume penjualan mengalami peningkatan. Dan peningkatan paling besar terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 27,57%.

Tabel 3 Persentase fluktuasi total volume penjualan Tahun 2007-2012.

Tahun Total Volume Penjualan

Persentase Kenaikan / Penurunan 2007 283.753.748.123 -

2008 288.066.191.008 1,52%

2009 361.441.845.703 25,47%

2010 431.699.124.416 19,44%

2011 535.172.657.136 23,97%

2012 682.726.473.076 27,57%

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Sumber : Data diolah Tahun 2013

Gambar 2 Persentase fluktuasi total volume penjualan Tahun 2007-2012.

2. Pengaruh bauran promosi terhadap

volume penjualan

Pengukuran pengaruh dari bauran promosi yakni, periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung terhadap volume penjualan

pada J’LO Café & Resto. Oleh karena variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu maka alat analisis yang akan digunakan adalah analisis regresi berganda, uji koefisien determinasi (R2), uji F, dan uji t sebagai berikut:

a. Hasil analisis regresi berganda

Penggunaan analisis regresi berganda ini bertujuan untuk membuat model matematis dari bauran promosi terhadap volume penjualan. Volume penjualan akan dijadikan variabel terikat (Y) yang dipengaruhi oleh periklanan (X1),

penjualan perseorangan (X2), promosi penjualan

(X3), hubungan masyarakat (X4) dan pemasaran

langsung (X5) yang menjadi variabel bebas.

Analisis variabel bebas dan variabel terikat melalui metode regresi berganda terlihat pada Tabel. 4.

Tabel 4 Variabel bebas dan variabel terikat (dalam Rp)

Tahun Periklanan Penjualan

Perseorangan

Promosi Penjualan

2007 1.854.601.890 260.335.405 770.435.407

2008 1.757.868.112 208.822.115 708.000.115

2009 1.980.674.041 209.570.970 709.070.970

2010 2.932.194.311 210.496.000 611.406.050

2011 3.613.122.099 152.937.119 352.907.000

2012 4.709.687.212 137.315.600 247.315.699

Jumlah 16.848.147.665 1.179.477.209 3.399.135.241

Tahun Public 2007 340.885.000 139.491.966 283.753.748.123 2008 350.643.050 143.826.791 288.066.191.008 2009 356.290.250 145.979.847 361.441.845.703 2010 373.640.450 148.878.824 431.699.124.416 2011 370.614.000 156.187.461 535.172.657.136 2012 383.281.200 167.968.888 682.726.473.076 Jumlah 2.175.353.950 902.333.777 2.582.860.039.462

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Berdasarkan hasil data diatas, maka degree of freedom tidak akan terpenuhi dengan baik dikarenakan kriteria degree of freedom (n-k-1), dimana, n adalah jumlah sampel yang dalam penelitian ini merujuk kepada tahun yang berjumlah enam tahun. Sedangkan k adalah jumlah variabel bebas yang dalam penelitian ini berjumlah lima dan dikurangkan 1 maka hasilnya adalah nol yang mana tidak akan menghasilkan hasil regresi berganda yang baik. Maka, data diatas akan ditransformasi ke dalam data yang terbagi dalam dua semester untuk tiap tahunnya. Dengan demikian diperoleh data variabel bebas dan variabel terikat terlihat pada Tabel. 5 sebagai berikut :

Tabel 5 Variabel bebas dan variabel terikat dalam semester (Dalam Rp).

Tahun Periklanan Penjualan

Perseorangan

Promosi Penjualan

2007 1.278.336.000 150.520.950 581.295.621

576.265.890 109.814.455 189.139.786

2008 1.347.890.263 110.821.924 604.285.169

409.977.849 98.000.191 103.714.946

2009 1.510.389.467 140.375.695 653.053.580

470.284.574 69.195.275 56.017.390

2010 2.685.793.700 129.365.293 477.395.612

246.400.611 81.130.707 134.010.438

2011 3.070.489.296 90.756.931 189.362.050

542.632.803 62.180.188 163.544.950

2012 3.744.901.870 80.581.523 178.932.652

2013 964.785.342 56.734.077 68.383.047

Jumlah 16.848.147.665 1.179.477.209 3.399.135.241

Tahun Public

2007 210.856.239 85.047.203 170.956.195.823

(8)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

22

2008 238.625.794 90.935.392 174.952.396.080

112.017.256 52.891.399 113.113.794.928

2009 240.946.720 93.925.629 190.236.529.406

115.343.530 52.054.218 171.205.316.297 2010 257.623.762 108.510.725 220.856.423.926 116.016.688 40.368.099 210.842.700.490 2011 265.926.920 121.935.135 248.159.706.512 104.687.080 34.252.326 287.012.950.624 2012 276.952.064 134.359.639 279.482.365.020

2013 106.329.136 33.609.249 403.244.108.056

Jumlah 2.175.353.950 902.333.777 2.582.860.039.462

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Berdasarkan Tabel 5 diatas, untuk Tahun 2013 hanya setengah semester (6 bulan). Pengolahan data menggunakan software SPSS 20.0 dengan

nilai α = 0,05, maka hasil dari regresi

bergandanya terlihat pada Tabel 6.

Tabel. 6 Hasil pengolahan menggunakan software

SPSS 20.0.

Model Unstandardized Coefficients Std

Coeffi

(Constant) 390.414.788.045,182 103.257.959.835,360 3,781 ,009 Periklanan 151,824 36,439 2,161 4,167 ,006

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Tabel diatas akan menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 390.414.788.045,182 + 151,824 X1 - dihasilkan sebagai berikut :

1) Jika Periklanan (X1), Penjualan Perseorangan

(X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan

Masyarakat (X4), Pemasaran Langsung (X5)

= 0, maka volume penjualan (Y) akan bernilai Rp. 390.414.788,045,182.

2) Jika biaya Periklanan (X1) mengalami

peningkatan sebesar Rp. 1, dan biaya dari Penjualan Perseorangan (X2), Promosi

Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4),

dan Pemasaran Langsung (X5) tetap, maka

volume penjualan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 151,824.

3) Jika biaya Penjualan Perseorangan (X2)

mengalami peningkatan Rp. 1, dan biaya dari

Periklanan (X1), Promosi Penjualan (X3),

Hubungan Masyarakat (X4), dan Pemasaran

Langsung (X5) tetap, maka volume penjualan

(Y) akan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.204,748.

4) jika biaya Promosi Penjualan (X3)

mengalami peningkatan Rp. 1, dan biaya dari Periklanan (X1), Penjualan Perseorangan

(X2), Hubungan Masyarakat (X4), dan

Pemasaran Langsung (X5) tetap, maka

volume penjualan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 123,162.

5) jika biaya Hubungan Masyarakat (X4)

mengalami peningkatan Rp. 1, dan biaya dari Periklanan (X1), Penjualan Perseorangan

(X2), Promosi Penjualan (X3), dan

Pemasaran Langsung (X5) tetap, maka

volume penjualan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1.354,338.

b. Analisis uji koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi berkisar dari 0-1 (0%-100%). Semakin mendekati nilai 0 maka variabel independen dianggap hanya memiliki pengaruh simultan yang kecil terhadap variabel dependen, sedangkan semakin mendekati nilai 1 maka variabel independen dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap variabel dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi (R2) antara bauran promosi (periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung) terhadap nilai penjualan ditunjukkan pada Tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7 Uji Koefisien Determinasi (R2).

a. Predictors: (Constant).

Pemasaran.langsung,penjualan.perseorangan,promosi.penju alan, periklanan, public.relation.

Sumber : Data diolah Tahun 2013.

Berdasarkan Tabel 7 di atas, maka dapat dilihat pengaruh bauran promosi yang terdiri dari Periklanan (X1), Promosi Penjualan (X3),

Hubungan Masyarakat (X4), dan Pemasaran

Langsung (X5) terhadap Volume Penjualan (Y)

(9)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

23

penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran

langsung mempunyai kontibusi secara bersama-sama sebesar 92,1% terhadap variabel terikatnya yakni volume penjualan. Sisanya sebesar 7,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, diluar faktor strategi bauran promosi JLO Resto.

4. Analisis uji hipotesis. a. Analisis kajian Uji f

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksud - kan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung) terhadap variabel terikat (volume penjualan). Hasil uji F melalui software SPPS 20 dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:

Tabel 8 Uji F (ANOVAb).

Sumber : data diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 8 diatas, maka dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 14,032, sedangkan

nilai Ftabel distribusi dengan tingkat kesalahan

0,05 adalah sebesar 4,39. Hal ini berarti Fhitung >

Ftabel (14,032 > 4,39). Perhitungan tersebut

menunjukkan bahwa variabel bebas (bauran promosi) yang terdiri dari periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu volume penjualan. Maka penulis menyimpulkan hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa variabel bebas yakni : kelima bauran promosi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikatnya yakni volume penjualan terbukti dan dapat diterima.

b. Analisis Kajian Uji t.

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas yang terdiri dari periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung tarhadap variabel terikat, yaitu volume penjualan. Secara parsial pengaruh

masing-masing variabel independen tersebut terhadap volume penjualan ditunjukkan pada Tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 9 Analisis Kajian Uji t.

Model Unstandardized Coefficients Std Coeff

icients T Sig. masing-masing variabel periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung terhadap variabel terikat yakni volume penjualan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Variabel Periklanan (X1).

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 4,167

dengan nilai ttabeldengan uji dua arah dan α =

5% (0,05) sebesar 2,44691. Hasil uji tersebut menunjukkan dan nilai thitung (4,167) > ttabel

(2,44691). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel periklanan secara parsial atau terpisah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel volume penjualan.

2) Variabel Penjualan Perseorangan (X2).

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar – 1,450

dengan nilai ttabeldengan uji dua arah dan α =

5% (0,05) sebesar 2,44691. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai thitung (- 1,450) < ttabel

(2,44691). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penjualan perseorangan secara parsial atau terpisah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel volume penjualan.

3) Variabel Promosi Penjualan (X3).

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 0,556

dengan nilai ttabeldengan uji dua arah dan α =

5% (0,05) sebesar 2,44691. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai thitung (0,556) < ttabel

(2,44691). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi penjualan secara parsial atau terpisah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel volume penjualan.

4) Variabel Hubungan Masyarakat (X4).

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar 0,778

dengan nilai ttabeldengan uji dua arah dan α =

5% (0,05) sebesar 2,44691. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai thitung (0,778) < ttabel

(2,44691). Sehingga dapat disimpulkan

(10)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

24

bahwa variabel hubungan masyarakat secara

parsial atau terpisah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel volume penjualan.

5) Variabel Pemasaran Langsung (X5).

Nilai thitung untuk variabel ini sebesar – 2,752

dengan nilai ttabeldengan uji dua arah dan α =

5% (0,05) sebesar 2,44691. Hasil uji tersebut menunjukkan nilai thitung (- 2,752) < ttabel

(2,44691). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pemasaran langsung secara parsial atau terpisah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap variabel volume penjualan.

Berdasarkan hasil kajian analisis uji t di atas bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi nilai penjualan adalah variabel periklanan (X1) I dengan nilai thitung yang paling

besar (4,617). Sehingga dikarenakan pengaruh dari variabel periklanan (X1) yang sangat

dominan, maka nampak pada hasil pengujian uji t, keempat variabel independen yang lain yakni Penjualan Perseorangan (X2,), Promosi Penjualan

(X3), Hubungan Masyarakat dan Publisitas

(Public Relation/Publicity) (X4), dan Pemasaran

Langsung (X5), yang tampak mempunyai

pengaruh yang kurang signifikan/kecil terhadap peningkatan volume penjualan, hal tersebut dapat dilihat dari pengalokasian biaya promosi dari variabel periklanan (X1) yang memang

mendapatkan pengalokasian biaya promosi yang cukup besar dibandingan ke empat variabel bauran promosi lainnya.

Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan dugaan bahwa variabel periklanan (X1) merupakan variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap volume penjualan terbukti dan dapat diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bauran promosi yang dilakukan J’LO Café &

Resto meliputi; periklanan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung.

2. Hasil uji korelasi determinasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0,921 yang artinya kelima bauran promosi yang dilakukan oleh J’LO Café & Resto memiliki pengaruh simultan sebesar 92,1% terhadap nilai penjualan.

3. Hasil uji F menunjukkan kelima bauran promosi memiliki pengaruh simultan yang positif dan signifikan, dimana nilai Fhitung

menunjukkan Fhitung > Ftabel (14,032 > 4,39).

4. Hasil uji t, menunjukkan bahwa periklanan merupakan variabel yang paling dominan dan memiliki pengaruh terhadap volume penjualan. Dimana, nilai thitung dari variabel

promosi penjualan (X1), menunjukkan nilai

paling besar diantara empat variabel bauran promosi lainnya, yakni sebesar 4,167.

B. Saran.

Berdasarkan hasil penelitian yang menemukan ketidak efisienan dalam pelaksanaan bauran promosi terhadap nilai penjualan, maka penulis menyarankan:

1. Adanya peninjauan ulang terhadap penggunaan biaya untuk masing-masing variabel dalam bauran promosi tersebut. 2. Melakukan penelitian-penelitian internal dan

external lebih lanjut oleh J’LO Café & Resto untuk meninjau alokasi biaya promosi agar mampu mendukung nilai jual.

3. Disarankan kepada pihak J’LO Café & Resto untuk tidak menutup diri mengkaji penelitian-penelitian dari pihak eksternal dan internal (yang biasanya dilakukan oleh civitas akademika dari sebuah institusi pendidikan) untuk menambah masukan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya promosi agar mampu mendukung nilai jual perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Mokhamat dan Musafak, 2010, Uji Beda Volume Penjualan Ekspor Produk kayu Sebelum dan Sesudah Peraturan menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 20/M-DAG/PER/5/2/2008 (Studi Kasus CV. Karya Mina Putra Rembang. Analisis Manajemen Vol. 4 No. 2 Juli, ISSN : 1411-1799.

Ardiansyah, Rizki dan Wirnaningsih 2013, Pengaruh Harga, Produk dan Promosi Terhadap Volume Penjualan Sepeda Motor Honda, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 1 Nomor 1, Januari, Pp: 149 – 164. Atmojo, A.Rinto Dwi, 2011, Pengaruh Bauran

(11)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

25

Jurnal EKSIS, Vol 7 No. 2, Agustus :

1816:2000 Riset/1898, ISSN: 0216-6437. Danen.N, Sukaatmadja,IPG dan Budiasa,IW,

2013, Analisis Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Nilai Penjualan Produk pada UD. Kopi Bali Banyuatis, Singaraja, Program Studi Magister Agribisnis, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 1, No.1, Mei, Pp: 1-15, ISSN 2355-0759.

Fadli, Ainur Mansururi, Fauzi, Achmad dan Fanani, Dahlan, 2014, Efektifitas Distribusi Fisik Dalam meningkatkan Penjualan, (Studi Kasus pada CV. Agrotama Gemilang Kota Malang), Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),Vol. 7 No. 1 Januari, Pp: 1-10.

Firdaus, Yusnizal, 2011, Peranan Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan, (Studi Kasus Pada Salah Satu Perusahaan Pembiayaan Di Palembang), Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (JENIUS), VOL. 1 NO. 2, Pp:143-152.

Yuliana, Rahmi dan Kusuma, Hendra, 2010, Bauran Promosi Sebagai Upaya Memelihara Loyalitas Pelanggan, STIE Semarang, Jurnal STIE Semarang, Vol. 2 No.1, Edisi Februari : 68 – 79.

Kountur, Ronny. 2005. Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller (2012) Marketing Management, Boston: Pearson. Kotler, Philip. 2010. Marketing 3.0. Jakarta:

Erlangga.

Kotler, Philip. 2009 Manajemen Pemasaran. : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehalindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Penerjemah : Bob Sabran, MM. Jilid 2. Edisi Ketiga belas. Jakarta : Erlangga.

Ma`ruf, Ibtagh Kulla, 2013, Analisis Strategi Bauran Pemasaran Eceran (Retail) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen Bravo Swalayan Tuban, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Rachmawati, Rina, 2011, Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restora n), Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, FT, Universitas

Negeri Semarang, Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2, Mei, Pp: 143-150.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Ka sus Integrated Marketing Communication. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Risman, Vebriina Putri, 2012, Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Garam lososa PT. Ga ram (P ersero) di Kota Padang, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Sejati, Bisowarno, Adriansyah, Dwi Rizky dan Kamilin, Hasan, 2013, Pengaruh Pembauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen PT. Dua Kelinci Food Industry Di Pati Ja wa Tengah, Indonesia, Fakultas Ekonomi Jurusan Management, Universitas Islam 45 Bekasi.

Sembiring , Noor, 2011, Mengukur Kepuasan Pelanggan Hotel Bintang 4 Dan 5 di DKI Jakarta melalui Pelayanan Petugas, Prasarana Fisik, dan Proses, Universitas Tama Jagakarsa.

Setyaningsih, Yuliana, 2007, Manajemen Strategi Bauran Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa (Studi Kasus Pada AJB Bumiputera ). Fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Bisnis, Konsentrasi Manajemen pemasaran. Universitas Brawijaya.

Stefani, Laura dan Mukti, Artin Bayu, 2012, Operasional Konsep Bauran P romosi di Hotel Amaris Pemuda Semarang, Program Studi D3 Perhotelan, Program Diploma Kepariwisataan Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang, Jurnal Dinamika Kepariwisataan Vol. XI No. 2, Oktober. Surya, Sabta Wedya Sahasra, 2010, Analisis

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Kafe Little Baghdad. Jurnal 1000854044.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD”, Alfabeta, Bandung. Swasta, Basu dan Handoko Hani, 2009,

Manajemen Pemasaran : Analisa Perila ku Konsumen, BPFE, Yogyakarta..

Swastha, Basu. 2000. Manajemen Penjualan. Edisi kelima. Yogyakarta: BPFE.

Umar, Husein, 2008, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

(12)

Jurnal Manajemen Volume IV No. 4 Oktober 2013 ISSN: 1412-2685

26

Utari, Woro, 2011, Analisis Strategi Marketing

Mix PT Combiphar serta Pengaruh Terhadap Peningkatan Volume Penjualan. Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.2, No. 2, Oktober, Pp:. 245-258 ISSN 2087-1090.

Veronica, Vita dan Wirawan, Christina, 2011, Usulan Strategi Pemasaran Berdasarkan Persepsi Konsumen (Studi Kasus di Café Atmosphere), Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung. Wulansari, Ayunda, Fauzi, Achmad DH dan

Fanani, Dahlan, 2012, Analisis Hubungan Promosi Penjualan Dengan Pencapaian Penjualan, (Studi Kasus Pada PT. Cahya Yamaha Kediri), Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Pp:1-8.

Gambar

Tabel  2  Persentase fluktuasi total biaya bauran  promosi Tahun 2007 – 2012.
Tabel 3 Persentase fluktuasi total volume penjualan Tahun 2007-2012.
Tabel diatas akan menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y   =    390.414.788.045,182   +   151,824 X

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemikiran teoritik dan empirik dalam konteks implikasi Golput dalam perspektif pembangunan demokrasi di Indonesia tersebut diatas, dapat diintisarikan sebagai berikut:

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan

Kerangka pemecahan masalah penelitian ini adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang konsep dan pelaksanaan akuntansi perbankan syariah,

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar respon peserta didik terhadap penggunaan macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika,

Banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya dan torsi diantaranya dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengamati pengaruh penggantian diameter katup terhadap daya,

Jumlah modul SIM RS yang terintegrasi Penyempurnaan Layanan SIM RS Pengembangan Layanan SIM RS Tahap 1 Pengembangan Layanan SIM RS Tahap 2 Pengembangan Layanan SIM RS Tahap