• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kriminalistik 2013 8&9 Recent site activity teeffendi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kriminalistik 2013 8&9 Recent site activity teeffendi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi

(2)

Penentuan Identifikasi

Identifikasi diperlukan untuk

mengidentifikasi, baik dalam keperluan untuk

mencari tersangka maupun korban dari suatu

peristiwa, termasuk di dalamnya adalah

peristiwa pidana.

Proses identifikasi manusia dapat dilakukan

dengan berbagai macam cara, dari cara yang

paling sederhana sampai cara yang lebih

(3)

Penentuan Identifikasi (lanjutan)

Menentukan identitas seorang korban tindak

pidana relatif lebih mudah bila dibandingkan

dengan penentuan identitas tersangka tindak

pidana.

Identifikasi tersangka mengandalkan

beberapa metode yang tentunya dipengaruhi

oleh beberapa faktor lain yang

(4)

Penentuan Identifikasi (lanjutan)

Ditemukannya identitas korban akan

mempermudah dalam pengembangan

penyidikan dalam rangka menemukan

tersangka, karena secara kriminologis pada

umumnya terdapat hubungan antara

tersangka dan korban.

Diketahuinya identitas korban akan

(5)

Metode Identifikasi

Terdapat 9 metode identifikasi yang

umumnya dipergunakan untuk

menentukan identitas korban atau

tersangka.

Dari 9 metode tersebut umumnya

dilakukan oleh dokter forensik, kecuali

metode daktiloskopi yang biasanya

(6)

Metode Identifikasi (lanjutan)

1. Metode Visual;

2. Pakaian;

3. Perhiasan;

4. Dokumen;

5. Medis;

6. Gigi;

7. Sidik jari;

8. Serologi;

(7)

Metode Visual

Visual adalah cara untuk melakukan identifikasi yang paling sederhana. Visual dipergunakan

untuk mengidentifikasi bagian tubuh yang masih utuh terutama wajah.

(8)

Pakaian

Pencatatan yang teliti atas pakaian, bahan yang dipakai, mode serta adanya tulisan-tulisan

seperti merek pakaian, penjahit, laundry atau inisial nama, dapat memberikan informasi yang berharga mengenai pemilik pakaian tersebut. Akan tetapi, seperti halnya metode identifikasi visual, identifikasi dengan menggunakan

(9)

Perhiasan

Cincin, anting-anting, gelang ataupun kalung yang biasa dipergunakan oleh korban maupun tersangka dapat membantu sebagai salah satu metode identifikasi.

Metode visual, pakaian dan perhiasan dapat dilakukan hanya oleh mereka yang bisa

mengenali secara visual wajah, pakaian atau

(10)

Perhiasan (lanjutan)

Penyidik atau dokter tidak dapat menggunakan metode ini kecuali terdapat pembanding,

misalnya hasil rekaman video di tempat

kejadian perkara, foto dari korban/ tersangka sebelum terjadinya tindak pidana dan lain

(11)

Dokumen

Dokumen yang berupa kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, paspor, kartu golongan darah, kartu sidik jari dan lain sebagainya dapat dipergunakan sebagai salah satu metode

identifikasi.

Akan menjadi mudah seandainya dokumen

(12)

Dokumen (lanjutan)

Metode dokumen akan sulit diuji validitasnya apabila tidak didukung oleh metode identifikasi lainnya.

Misalnya, dalam kecelakaan massal, pesawat terbang atau kapal tenggelam, kondisi tubuh korban sudah tidak dapat dikenali wajahnya,

yang ada hanya dokumen yang ditemukan. Pada umumnya tim DVI akan melakukan pengujian

(13)

Medis

Pemeriksaan fisik secara menyeluruh atau umumnya disebut dengan otopsi diperlukan

untuk dapat memperoleh hasil identifikasi yang akurat.

Pemeriksaan fisik secara keseluruhan yang meliputi jenis kelamin, usia, tinggi badan,

(14)

Penentuan Jenis Kelamin

Penentuan jenis kelamin tidak akan membawa masalah apabila ciri-ciri fisik masih dapat

terlihat, misalnya wajah, bentuk rambut, organ penting yang menunjukkan ciri-ciri jenis kelamin dapat diidentifikasi secara visual.

Namun, penentuan jenis kelamin akan menemui permasalahan apabila yang ditemukan adalah

(15)

Penentuan Jenis Kelamin (lanjutan)

Terdapat beberapa hal yang dapat dipergunakan dalam proses identifikasi jenis kelamin pada

kerangka manusia.

Proses identifikasi kerangka manusia untuk

menentukan jenis kelamin dapat dilakukan pada: 1. Tulang panggul;

2. Tengkorak; 3. Tulang dada;

(16)

Penentuan Jenis Kelamin (lanjutan)

Kriteria Laki-Laki Perempuan

Panggul Indeks Isichum-Pubis

lebih kecil

Indeks Isichum-Pubis

15% lebih besar

Tengkorak Supraorbita ridge, possesus mastoideus

lebih besar

Supraorbita ridge, possesus mastoideus

lebih kecil

Tulang dada Lebih lebar Manubrium sterni

melebihi separuh corpus sterni

Tulang panjang Memiliki tulang yang lebih besar, panjang dan berat, khusunya di

tulang paha

(17)
(18)

Penentuan Umur

Penentuan umur tentunya tidak bisa secara persis sama dengan kondisi ketika korban meninggal.

Penentuan umur secara visual tentu lebih mudah, walaupun terkadang terdapat beberapa kelainan pada fisik manusia yang membuat identifikasi

penentuan umur lebih sulit dari semestinya.

Untuk kepentingan forensik, perkiraan umur dibagi dalam tiga fase, yaitu bayi yang baru dilahirkan;

(19)

Penentuan Umur (lanjutan)

Penentuan umur sangat penting untuk

(20)

Identifikasi Bayi baru dilahirkan

Kriteria yang umum dipakai adalah berat badan; tinggi badan dan pusat-pusat penulangan. Tinggi badan memiliki nilai yang lebih akurat

dibandingkan dengan berat badan.

Tinggi badan diukur dari puncak kepala sampai ke tumit (metode HAASE), dapat juga diukur dari

(21)

Identifikasi Bayi baru dilahirkan

Kriteria yang umum dipakai adalah berat badan; tinggi badan dan pusat-pusat penulangan. Tinggi badan memiliki nilai yang lebih akurat

dibandingkan dengan berat badan.

Tinggi badan diukur dari puncak kepala sampai ke tumit (metode HAASE), dapat juga diukur dari

(22)

Anak-anak dan dewasa < 30 tahun

Kriteria untuk mengetahui usia dalam kelompok ini adalah terkait tentang unifikasi atau penyambungan dari tulang-tulang diaphyses (tulang panjang).

1. Persambungan speno – occipital biasa terjadi

dalam umur 17-25 tahun (pria) dan 17-20 tahun (wanita);

2. Persambungan tulang selangka dimulai usia 18 tahun dan selesai umur 30 tahun;

(23)

Dewasa lebih dari 30 tahun

Kriteria untuk mengetahui usia dalam kelompok ini adalah dengan pemeriksaan tengkorak kepala,

khususnya dalam hal penggabungan persendian-persendian tengkorak kepala.

1. Sutura sagitalis; coronarius dan lambdoideus

mulai menutup usia 20-30 tahun;

2. Sutura parieto-mastoid menutup diusia 35 tahun; 3. Sutura spheno-parental tidak akan menutup

(24)

Identifikasi Gigi

Bentuk gigi dan rahang manusia merupakan ciri

khusus dari seseorang, sedemikian khususnya tidak ada orang yang memiliki struktur gigi dan rahang

yang sama antara satu orang dengan lainnya, saudara kembar sekalipun.

(25)

Sidik Jari

Tidak ada satu orangpun didunia yang memiliki sidik jari yang sama. Kemungkinan untuk adanya kesamaan sidik jari antara satu dengan yang

lainnya adalah 1:64.000.000.000 (satu dibanding enam puluh empat milyar)

(26)

Sidik Jari

Berbeda dengan metode identifikasi

sebelumnya dimana identifikasi visual, pakaian dan perhiasan dilakukan oleh keluarga atau

orang yang mengetahui, sidik jari hanya

dilakukan oleh pihak penyidik, tidak termasuk diantaranya dokter forensik.

Pemeriksaan sidik jari (daktiloskopi) tidak

(27)

Serologi

Salah satu proses identifikasi yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi selain identifikasi medis dan gigi serta sidik jari.

Penentuan golongan darah yang diambil dari dalam tubuh korban maupun bercak yang

terdapat di tempat kejadian perkara dapat

(28)

Eksklusi

Metode ini biasanya dipakai jika korbannya masal. Ekslusi adalah metode ramalan atau

probability.

Misalnya dengan menggunakan passenger list

(29)

Daftar Bacaan

• R. Abdussalam, Forensik;

• Abdul Mun’im Idries, Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik;

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dengan bekal yang diberikan oleh orang tua mereka, kelak anak-anak Datu Wani akan menjadi seorang yang pemberani

Dampak komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh terapis dalam kegiatan terapi anak retardasi mental. Dampak adalah pengaruh yang kuat yang menimbulkan

Meskipun orang yang memiliki tipe introvert ini sangat tertutup dan mungkin tidak mudah terbuka pada orang lain, tetapi ada 5 alasan Anda harus bangga menjadi seorang introvert?.

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam. kegiatan proses

Kepala sekolah wajib melakukan verifikasi kelengkapan dan kesesuaian berkas yang dipersyaratkan serta membuatkan surat pengantar Usulan Pemberian Kesetaraan Pangkat Dan

Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 dijelaskan bahwa: (1) Jabatan