• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Seme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Seme"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

52

Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas VI SDN Salatiga 08, dengan jumlah siswa 33 pada mata pelajaran IPA pokok materi perubahan benda melalui model pembelajaran aktif tipe Quiz Team.

4.1 Pelaksanaan Siklus

4.1.1 Pelaksanaan Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus diadakan dengan tujuan melihat kondisi awal siswa sebelum diadakan tindakan yaitu siklus I dan siklus II pembelajaran melalui model pembelajaran aktif tipe Quiz Team. Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian IPA pada materi Perubahan Benda yakni dari 33 siswa, hanya terdapat 14 siswa yang nilainya telah memenuhi KKM (75) sedangkan nilai 19 siswa masih berada dibawah KKM.

Tabel 4.1

Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa kelas VI Pra Siklus

No Skor Ketuntasan Jumlah

siswa

Persentase (%)

1 ≥ 75 Tuntas 14 42

2 < 75 Belum Tuntas 19 58

Total 33 100

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat perbandingannya siswa yang mencapai

ketuntasan belajar atau memenuhi KKM ≥75 adalah sebanyak 14 siswa (42%) sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 19

siswa (58%).

(2)

diperolehnya data hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM ≥ 75 dari kelas VI SD Negeri Salatiga 08, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Setelah diperoleh data pada Pra Siklus atau observasi awal, maka

peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang ada. Setelah

mengetahui penyebabnya, peneliti mencari solusi yang akan digunakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi perubahan benda serta segala kebutuhan yang diperlukan dalam siklus I diantaranya LKS, alat dan bahan untuk percobaan, materi diskusi, lembar evaluasi, lembar observasi guru dan siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Rabu 23 November 2016, Kamis 24 November 2016. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer dengan dibantu rekan sejawat sebagai pengajar. Pada pertemuan pertama akan dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

berbantuan LKS. Pada pertemuan kedua dilakukan evaluasi guna mengetahui hasil dari pemberian tindakan dalam pembelajaran.

a. Pertemuan Pertama

Siklus 1 pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 23 November 2016 pada jam ke 5-6 dengan alokasi waktu 2x35 menit.

(3)

menggunakan lilin untuk menerangi ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika sudah dinyalakan menggunakan korek api?”, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya (pemanasan).

Kegiatan inti dilakukan dengan alokasi waktu 55 menit yang terdiri

dari 3 tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Tahap I (eksplorasi) diawali dengan, guru menuliskan topik pembelajaran

(perubahan benda akibat pemanasan). Guru bertanya kepada siswa mengenai materi penyebab perubahan benda akibat pemanasan. “Pernahkah kalian melihat mentega padat berubah menjadi minyak (cair) ? mengapa demikian?”, kemudian beberapa siswa menyusun gagasan atau pendapatnya. Guru menyampaikan materi, tugas-tugas dan sesi Quiz Team

dengan waktu kurang dari 10 menit. Siswa kelas VI SD Negeri Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B, dan C).

Tahap 2 (elaborasi) diawali dengan siswa yang mengambil alat dan bahan untuk percobaan kemudian melakukan percoban berdasarkan LKS, selanjutnya siswa berdiskusi dan dilanjutkan sesi pertandingan akademik dengan Quiz Team. Tim A menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit. Sedangkan waktu pembuatan soal yang dilakukan tim A dipakai tim B dan C untuk belajar dan memeriksa catatan mereka, tim A memberi kuis kepada tim B, lalu tim B dapat menjawab dan pertanyaan tersebut tidak dilempar kepada tim C, skor 1 untuk tim B, seluruh siswa memberikan tepuk tangan untuk tim B.

(4)

pemandu kuis. Siswa terlihat sangat antusias hingga tidak terasa jam pelajaran usai.

Tahap 3 (konfirmasi), guru bersama siswa mengevaluasi dan merefleksi proses pembelajaran yaitu dengan guru menanyakan kepada siswa mengenai hal yang belum dipahami atau diketahui siswa, selanjutnya guru menjelaskan ulang mengenai apa yang belum dipahami

siswa sebelumnya.

Kegiatan penutup dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 5

menit, dengan menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya, guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang perubahan benda karena pemanasan atau pendinginan, guru mengakhiri pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 24 November 2016 pada jam pelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Selanjutnya langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran pada siklus 1 pertemuan kedua sebagai berikut :

Kegiatan pendahuluan dilaksanakan dengan alokasi waktu kurang lebih 10 menit, diawali dengan guru memberi salam dan meminta siswa untuk berdoa, guru mengabsensi siswa, guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan pembelajaran “Pernahkah kalian melihat besi atau paku berwarna kuning kecoklatan? mengapa bisa demikian?”, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya.

(5)

pendapatnya. Guru menjelaskan materi, tugas-tugas dan sesi Quiz Team

dengan waktu tidak lebih dari 10 menit. Siswa membentuk kelompok (A, B, dan C) seperti pada pertemuan lalu. Tahap 2 (elaborasi) masing-masing siswa dari perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan untuk percobaan perkaratan pada paku, siswa mengamati alat dan bahan, kemudian segera menuliskan hasil percobaan mereka ke dalam lembar

kerja yang sudah disediakan. Siswa mengambil materi diskusi, membacanya dan berdiskusi sedangkan tim A menyiapkan kuis jawaban

singkat, dan kegiatan pertandingan akademis segera dimulai, siswa terlihat cukup aktif dan antusias. Di akhir kuis guru membacakan perolehan skor untuk masing-masing kelompok mulai dari pertemuan lalu tentang pemanasan atau pendinginan hingga perkaratan. Tahap 3 (elaborasi) guru bersama siswa mengevaluasi dan merefleksi proses pembelajaran.

Kegiatan penutup dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 5 menit dengan menyampaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya, guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perkaratan, guru mengakhiri pembelajaran.

Hasil Tindakan Siklus I

Dari hasil observasi mengenai evaluasi yang diadakan pada siklus 1 pertemuan 1, dan siklus 1 pertemuan 2 mengenai materi perubahan benda diperoleh hasil siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 19 siswa, serta siswa yang belum mengalami ketuntasan sebanyak 14 siswa. Pada siklus I diperoleh hasil siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa serta siswa yang belum mengalami ketuntasan

(6)

perbandingan diatas jelas terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ini, namun masih perlu diadakan perbaikan karena masih terdapat 5 siswa yang masih belum mengalami ketuntasan.

Hasil Observasi Siklus I

Selama guru mengajar, peneliti mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi instrumen observasi siswa dan guru yang telah

disediakan. Terdapat 15 item dalam instrumen siswa dan guru yang berdasar pada penerapan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team.

Berikut ini hasil observasi kegiatan pembelajaran pada siklus 1. a. Pertemuan 1

1. Analisis data dari hasil mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas VI mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat dilihat padatabel 4.2.

Tabel 4.2

Distribusi Tindakan Guru dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team Siklus I Pertemuan 1 No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi %

Pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan,

(7)

kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru. Tapi masih ada 5 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu belum menyampaikan tujuan, belum menyampaikan pertanyaan terbuka tentang materi, guru belum meminta siswa menyusun pendapat atau gagsannya, guru belum menyimpulkan materi pembelajaran, guru belum melakukan refleksi. Sebenarnya guru

sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team cukup baik, hal ini terbukti hampir

semua indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa alat dan bahan untuk percobaan, LKS, materi diskusi Quiz Team. Guru juga memberi salam terlebih dahulu ketika memulai pembelajaran, melakukan absensi, dan menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan dan membagikan kepada siswa, memberikan materi kepada masing-masing kelompok untuk membuat kuis beserta jawaban singkatnya, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Guru sudah menyampaikan topik yang akan dipelajari. Guru juga sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok dan memberi pengarahan supaya menggunakan LKS yang sudah disediakan oleh guru supaya siswa dapat melakukan percobaan dengan terstruktur. Guru juga sudah menjalankan kegiatan pembelajaran aktif tipe Quiz Team dengan baik, sehingga siswa dapat saling berbagi

(8)

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas VI mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

dapat dilihat padatabel 4.3.

Tabel 4.3

Distribusi Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran aktif tipe Quiz Team Siklus I Pertemuan 1

No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi % 1 Indikator kegiatan

belajar yang

dilakukan oleh siswa.

1, 2, 7, 8, 9, 10, 11 7 46.7

2 Indikator kegiatan belajar yang tidak dilakukan oleh siswa.

3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15

8 53,3

Jumlah 15 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi belajar siswa. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya item yang sudah dilakukan oleh siswa, meliputi siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi, siswa mengamati alat dan bahan untuk percobaan, siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan melalui lembar kerja siswa, siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan, siswa berani menyampaikan hasil temuan, siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah pembelajaran aktif tipe Quiz Team, sehingga siswa dapat melakukan semua alur belajar dengan baik dan mendapat pengetahuan yang luas ketika pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team berlangsung. Interaksi positif siswa dan guru sudah dapat berlangsung dengan baik, namun siswa masih ramai sendiri saat quiz team

(9)

b. Pertemuan 2

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas VI mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat dilihat padatabel 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Tindakan Guru dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team Siklus I Pertemuan 2

No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi % 1 Indikator kegiatan

mengajar yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

12 80

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

3, 5, 15 3 20

Jumlah 15 100

Berdasarkantabel 4.4ada 15 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 3 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu guru masih lupa menyampaikan tujuan pembelajaran seperti pada RPP, guru belum meminta siswa menyusun gagasan atau pendapatnya, guru belum melakukan refleksi. Dalam kegiatan inti, guru sudah melaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah membagi kelas menjadi 3 kelompok, guru sudah menyampaikan

(10)

belum jelas. Guru juga mengingatkan siswa untuk belajar dirumah agar pembelajaran yang didapatkan pada pertemuan ini tidak mudah lupa. 2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas VI mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

dapat dilihat padatabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team Siklus I Pertemuan 2

No Indikator

Penilaian Nomor Frekuensi

%

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi belajar siswa. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya item yang sudah dilakukan oleh siswa, meliputi siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi, siswa

mengamati alat dan bahan untuk percobaan, siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan melalui lembar kerja siswa, siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan, siswa berani menyampaikan hasil temuan, siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai langkah-langkah pembelajaran aktif tipe Quiz Team, sehingga siswa dapat melakukan semua alur belajar dengan baik dan mendapat pengetahuan yang luas ketika pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

(11)

3. Refleksi Siklus I

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan pada siklus I pertemuan I dan II, kegiatan selanjutnya adalah refleksi tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan pada kegiatan belajar mengajar. Kegiatan refleksi ini mengacu pada seluruh kegiatan yang telah dilakukan saat pembelajaran berlangsung diantaranya adalah hasil belajar siswa, hasil

observasi kegiatan mengajar guru dan hasil obervasi kegiatan belajar siswa mengenai faktor-faktor perubahan benda (pemanasan dan perkaratan),

yang telah dilaksanakan pada siklus I pertemuan I dan II. Kegiatan ini dilakukan untuk bahan perbaikan dengan membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian. Temuan yang muncul pada siklus I, sebagai berikut :

1. Siswa belum memiliki rasa ingin tahu yang besar saat percobaan, terbukti masih ada siswa yang ramai sendiri ketika dalam diskusi kelompok dan percobaan.

2. Siswa kurang memperhatikan bimbingan guru, fokus dan asyik dalam percobaan sehingga siswa mengulang pertanyaan yang pernah disampaikan temannya (bertanya hal yang sama).

3. Kondisi kelas kurang kondusif ketika Quiz Team, banyak siswa yang tidak mau kalah saat sesi Quiz Team, terjadi perebutan skor antar kelompok.

Berdasarkan refleksi ini perlu adanya tindakan lebih lanjut terhadap permasalahan yang dialami pada siklus I untuk digunakan sebagai dasar

(12)

4.1.3 Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Setelah melihat hasil refleksi pada siklus I, peneliti segera membuat perencaan pembelajaran pada siklus II yang merupakan perbaikan pada kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I sehingga indikator kerja akan dapat tercapai pada siklus II ini. Serta diharapkan hasil belajar siswa

juga dapat meningkat apabila indikator kerja sesuai dengan perencanaan. Pada perencanaan siklus II ini diawali dengan guru mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, alat dan bahan untuk percobaan, materi diskusi, lembar evaluasi, lembar observasi guru dan siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada hari Jum’at 25 November 2016, Sabtu 26 November 2016. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer dengan dibantu rekan sejawat sebagai pengajar. Pada pertemuan pertama dan kedua akan dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dengan berbantuan LKS dan akan dilakukan evaluasi pembelajaran guna mengetahui hasil dari pemberian tindakan dalam pembelajaran. a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 25 November 2016 pada jam ke5-6 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya:

Kegiatan Pendahuluan dilaksanakan dengan alokasi waktu kurang

(13)

Selanjutnya langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran pada siklus II sebagai berikut :

Kegiatan Inti dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 55 menit yang terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi, laborasi dan konfirmasi. Pada tahap 1 (eksplorasi), guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan Benda Akibat Pembusukan), guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan benda akibat pembusukan “Mengapa roti tawar yang dibiarkan lama diruang terbuka terlihat berjamur?” Siswa

menyusun gagasan atau pendapatnya. Guru menjelaskan materi, tugas-tugas dan sesi Quiz Team seperti pada pertemuan lalu dengan waktu kurang dari 10 menit. Masing-masing siswa berkelompok sesuai pembagian kelompok pada pertemuan lalu yaitu kelompok A, B, dan C. Pada tahap ke 2 (elaborasi) diawali dengan siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan pembusukan pada roti tawar, lalu berdiskusi dan mencatat hasil percobaan pada lembar kerja siswa. Tim A menyiapkan kuis dengan jawaban singkat. Kuis tersebut harus dibuat dalam waktu kurang lebih 5 menit. Proses pembelajaran lebih kondusif, diskusi berlangsung dengan baik, Quiz Team dilanjutkan hingga segmen ketiga kelompok C sebagai pemandu. Pada tahap 3 yaitu tahap (konfirmasi), guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. Dengan menyimpulkan dari hasil bermain Quiz Team, pencatatan hasil bermain

Quiz Team, guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi, guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.

Sedangkan kegiatan penutup dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 5 menit, langkah-langkahnya sebagai berikut: guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan Benda karena Pembusukan, guru mengakhiri pembelajaran.

(14)

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 26 November 2016 pada jam pelajaran 1-2 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Langkah yang dilakukan dalam kegiatan awal antara lain:

Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 10 menit, diawali dengan guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa, guru mengabsensi siswa, guru melakukan apersepsi dengan bertanya: “Pernahkah kalian melihat kayu yang mudah patah? atau

pernahkah kalian melihat batu yang mudah rapuh? Kira-kira apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut?”, guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa diharapkan mampu menjelaskan perubahan benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya (pelapukan). Selanjutnya langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran pada siklus 1 pertemuan ke dua sebagai berikut: Kegiatan Inti dilakukan dengan alokasi waktu kurang lebih 55 menit yang terdiri dari 3 tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, konfirmasi.

Pada tahap 1 (eksplorasi) guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat pembusukan), guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi penyebab perubahan benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan perkakas rumah tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang dibiarkan terkena panas dan hujan?”Cukup banyak siswa yang berani mengemukakan gagasan atau pendapatnya dibandingkan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, setelah bertanya jawab dengan guru siswa langsung membentuk keompok

seperti pada pertemuan berikutnya dimana mereka terbagi menjadi 3 kelompok.

(15)

jawaban singkat, dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit. Pertandingan akademik dimulai hingga tim C menjadi pemandu kuis pada segmen ke tiga. Pembelajaran lebih kondusif dibanding pertemuan-pertemuan lalu, tidak ada masalah pada waktu namun terlihat antusias siswa yang sangat terlihat supaya kelompok mereka mendapatkan jumlah poin tertinggi.

Pada tahap 3 (konfirmasi), guru membacakan perolehan skor total mulai dari pembelajaran tentang perubahan benda akibat pemanasan,

perkaratan, pembusukan dan yang terakhir pelapukan. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui pada materi Perubahan Benda akibat Pelapukan. Sedangkan kegiatan penutup dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Kegiatan Penutup dilakukan dengan alokasi waktu krang lebih 5 menit, guru mengulang kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua guna mengingatkan kembali pengetahuan siswa. Setelah siswa dapat mengingat kembali, guru memberikan soal evaluasi yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya yang berjumlah 20 soal. Selanjutnya, guru bersama siswa mengkoreksi hasil evaluasi tersebut guna melihat hasil dari penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz

Team dengan berbantuan LKS. Hasil Tindakan Siklus II

Dari hasil observasi mengenai evaluasi yang diadakan pada siklus 2 pertemuan I, dan siklus 2 pertemuan II mengenai materi perubahan

benda diperoleh hasil siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 33 siswa. Pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 89,894. Nilai minimum siswa adalah 80 dan nilai maksimum yang dicapai siswa adalah 100 (Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II). Secara lebih jelas, hasil dari penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif

(16)

nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Dari perbandingan diatas jelas terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II ini.

Hasil Observasi Siklus II

Selama guru mengajar, peneliti mengamati jalannya pembelajaran dengan mengisi instrumen observasi siswa dan instrumen observasi guru yang telah disediakan. Terdapat 15 item dalam instrumen siswa dan guru

yang berdasar pada penerapan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

dengan berbantuan LKS. Berikut hasil observasi kegiatan pembelajaran

pada siklus II. a. Pertemuan 1

Pengamatan dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan, pengamatan dilakukan oleh peneliti secara langsung dengan mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran serta aktivitas guru selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dengan berbantuan LKS. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II pertemuan 1.

Pada siklus II pertemuan 1, observasi tidak hanya ditujukan pada guru saja, melainkan juga siswa. Berikut hasil observasi siswa dapat dilihat pada tabel 4.6.

a. Pertemuan 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

(17)

Tabel 4.6

Distribusi Tindakan Guru dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team Siklus II Pertemuan 1

No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi %

Berdasarkantabel 4.6ada 14 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi

mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team, dan indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan. Guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa alat dan bahan untuk percobaan, lembar diskusi untuk Quiz Team, LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, serta melakukan absensi. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok kemudian siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan dan LKS yang disediakan guru didepan kelas, setiap kelompok dibimbing dalam mengerjakan pekerjaanya, guru juga sudah memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran aktif tipe Quiz Team guru sudah melakukan dengan baik sesuai dengan rancangan pembelajaran, sehingga siswa dapat saling berbagi informasi

secara luas. Namun masih ada 1 indikator yang belum dilakukan yaitu guru belum mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan materi

(18)

yaitu dalam pengaturan waktu guru melebihi sedikit waktu alokasi yang ditentukan.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus 2 pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas VI mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

dapat dilihat padatabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Tindakan Siswa dalam pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team Siklus II Pertemuan 1

No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi %

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi belajar siswa. Siswa sudah

mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan semua item yang sudah dilakukan oleh siswa, meliputi siswa secara mandiri mengambil alat dan bahan untuk percobaan, melakukan percobaan bersama teman sekelompoknya, mempersiapkan alat tulis, siswa dalam kondisi siap walau tidak harus diminta siap oleh guru, siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik, siswa mampu menjawab pertanyaan–pertanyaan dari guru dan ketika Quiz Team berlangsung. Bukan hanya itu saja siswa mampu bekerjasama dalam kelompoknya untuk melakukan percobaan berdasarkan langkah-langkah dalam LKS. Siswa juga sudah aktif untuk bertanya tentang hal yang kurang dipahami, misalnya tentang kata yang menurut siswa sulit (ozon).

(19)

percobaan, siswa menyepelekan guru ketika menjelaskan mengenai langkah-langkah Quiz Team karena siswa merasa pada pertemuan-pertemuan yang lalu sudah pernah dijelaskan dan siswa sudah paham, siswa tidak membuat rangkuman. Beberapa siswa masih ada yang ramai, tetapi dapat dimaklumi karena terlalu aktif dalam pembelajaran siswa merasa senang dan sulit dalam pengendalian kelas. Sebagian siswa malas

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui. b. Pertemuan 2

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 2 pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas VI mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat dilihat padatabel 4.8.

Tabel 4.8

Distribusi Tindakan Guru dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siklus II Pertemuan 2 No Indikator Penilaian Nomor Frekuensi %

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 15 indikator yang ada guru sudah melakukan semuanya sehingga dapat dikatakan guru dalam mengajar sudah sesuai dengan lembar observasi mengajar guru Mulai dari kegiatan guru mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat dan bahan percobaa. Guru

sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah

(20)

Setelah selesai guru membagikan materi diskusi untuk masing-masing kelompok, kemudian siswa membuat pertanyaan dalam waktu 5 menit beserta jawabannya, lalu siswa membacakan pertanyaannya untuk kelompok lain, dan terjadi pertandingan akademik, dimana masing-maisng kelompok berlomba-lomba untuk dapat menjawab pertanyaan sebanyak-banyaknya dan mendapatkan poin terbanyak. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum jelas, guru bersama siswa menarik kesimpulan.

Guru juga sudah melakukan refleksi, guru meminta siswa untuk belajar lebih giat agar tidak mudah lupa pembelajaran yang telah didapat, setiap siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus 2 pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas VI mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team

dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Distribusi Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siklus II Pertemuan 2

No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Siswa Frekuensi

(21)

karena pada siklus 2 pertemuan 2 siswa juga sudah melakukan semua kegiatan yang tercantum dalam lembar observasi. Dengan begitu kondisi belajar yang kondusif, dan kegiatan pembelajaran berjalan sesuai alur. Kondisi yang seperti inilah yang mendukung siswa dalam belajar sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran, bukan hanya itu kondisi kelas pun akan menjadi nyaman untuk sebuah

proses pembelajaran.

Siswa sudah berani mengemukakan pendapat atau gagasannya,

mempersiapkan alat tulis, siswa selalu dalam kondisi siap belajar ketika guru sudah masuk ruang kelas. Siswa sudah mulai secara keseluruhan berpartisipasi mengeluarkan dan bertukar pendapat saat kerja kelompok, siswa sudah mulai memahami kegiatan berbagi informasi dan menggali informasi antar siswa dalam kelompok, siswa sudah mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan tepat waktu.

Namun masih ada sedikit keramaian saat pembelajaran berlangsung karena pembelajaran berjalan dengan menyenangkan volume pembicaraan siswa terdengar sedikit keras, tetapi hal ini dapat dimengerti.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran Quiz Team

pada siswa kelas VI SDN Salatiga 08, pada akhir siklus I & siklus II dan melihat dari hasil observasi yang ada, dapat terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini sudah jauh lebih baik daripada siklus I. Keberhasilan ini terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami kenaikan.

Pada siklus I hanya terdapat 85 % siswa yang mengalami ketuntasan sedangkan pada siklus II naik menjadi 100 % siswa yang mengalami ketuntasan.

(22)

LKS berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi, pelaksanaan tindakan telah cukup tanpa perlu diadakan siklus selanjutnya.

4.2.1 Hasil Penelitian

4.2.1.1 Pra Siklus

Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa hasil belajar IPA

kelas VI SDN Salatiga 08 masih rendah dari KKM yang ditentukan yaitu 75. Dari 33 siswa, 14 siswa sudah mencapai target ketuntasan dan 19

siswa belum memenuhi target ketuntasan. Rata-rata nilainya adalah 69,84. Diperoleh data nilai minimum pra siklus adalah 45 dan nilai maksimum 85. Hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru yang masih konvensional tanpa adanya penerapan model pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengetahui lebih jelas persentase ketuntasan hasil belajar IPA kelas VI

pada kondisi awal (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 4.10 . Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Siswa Kelas VI Pra Siklus

No. Skor Frekuensi Persentase (%)

1 45 1 3,0

2 50 1 3,0

3 55 2 6,0

4 60 1 3,0

5 65 7 21,3

6 70 7 21,3

7 75 6 18,1

8 80 7 21,3

9 85 1 3,0

Jumlah 33 100

Sumber : Data Primer

(23)

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Berdasarkan Pra Siklus

4.2.1.2 Siklus I

Setelah diperoleh data pada Pra Siklus atau observasi awal, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas VI mengenai penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan kemudian diterapkannya model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dalam pembelajaran.

Hasil yang diperoleh dari siklus I ini adalah sebanyak 28 siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan 5 siswa lainnya belum mencapai ketuntasan. Rata-rata nilainya adalah 80,9.

Dalam pelaksanaan siklus I ini, masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya guru kurang membimbing siswa dalam percobaan dan pengisian LKS sehingga terdapat beberapa siswa masih kebingungan

dalam mengerjakan tugas kelompok, ketersediaan materi diskusi untuk

Quiz Team masih kurang sehingga beberapa siswa tampak kurang merespon masalah yang diberikan guru dan terlihat pasif.

Berdasarkan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team didapat hasil belajar pada siklus I dengan rentang nilai yang dapat dilihat pada tabel 4.11

58% 42%

(24)

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Siswa Kelas VI Siklus 1

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa siklus 1 dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 4.2 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Siklus 1

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensi persebaran nilai hasil belajar siswa kelas VI SDN Salatiga 08 pada siklus 1. Dapat diketahui bahwa nilai kebanyakan siswa berada pada batang keempat, yaitu nilai batang pertama 65 - 68 berjumlah 3 siswa, batang nilai kedua 69 - 72 berjumlah 2 siswa, batang nilai ketiga 73 - 76 berjumlah 4 siswa,

(25)

batang nilai keempat 77 - 80 sebanyak 9 siswa, batang nilai kelima 81 – 84 berjumlah 7 siswa dan siswa yang mendapat nilai pada batang terakhir 85 – 88 adalah 8 siswa.

4.2.1.3 Refleksi Siklus I

Dilihat dari hasil observasi, guru belum 100% menguasai kelas sehingga masih ada kekurangan di dalam proses kegiatan belajar mengajar

di kelas, sehingga model pembelajaran Quiz Team belum berlangsung dengan baik. Banyak siswa yang ramai sendiri ketika pembagian

kelompok dan saat berdiskusi. Dalam pembelajaran IPA siswa kelas VI SDN Salatiga 08 setelah dilaksanakan siklus I sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan yaitu 75.

(26)

4.2.1.4Siklus II

Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa tentang menjelaskan tentang materi pembelajaran perubahan benda akibat pembusukan dan pelapukan. Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Siswa Kelas VI Siklus 2

Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:

Gambar 4.3 Grafik Garis Distribusi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Skor Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Siklus II

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat distribusi frekuensi persebaran nilai hasil belajar siswa kelas VI SDN Salatiga 08 pada siklus

(27)

2. Dapat diketahui bahwa nilai kebanyakan siswa berada pada posisi kedua dan keempat yaitu nilai pertama antara 80 - 82 berjumlah 2 siswa, kedua yaitu 83 – 85 berjumlah 10 siswa, batang nilai ketiga 89 - 91 berjumlah 10 siswa ,dan batang nilai keempat 95 – 97 berjumlah 9 siswa, pada batang nilai kelima 98 – 100 berjumlah 2 siswa.

Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quiz

Team lebih baik dibandingkan pembelajaran pra siklus atau siklus I. Terjadi peningkatan yang lebih baik dari siswa maupun guru.

Kelebihan dari guru yaitu guru lebih menguasai kelas karena siswa fokus pada materi kuis yang diberikan. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai namun masih bisa diatur oleh guru. Keaktifan dan keberanian siswa sudah terlihat dalam siswa menjawab berpartisipsi menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain, dan keberanian siswa mengungkapkan pendapatnya.

Analisis data ini dilakukan dalam 2 (dua) tahapan yaitu tahap analisis ketuntasan dan analaisis komparatif. Analisis ketuntasan merupakan analisis yang menyajikan data hasil belajar siswa yang berupa nilai yang didapat dari hasil belajar. Nilai dapat dituliskan dalam bentuk tabel maupun berbentuk diagram atau grafik. Analisis komparatif merupakan teknik analisa yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan hasil belajar yang sama untuk beberapa periode yang berurutan, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang arah perubahan sebuah periode. Oleh

(28)

Analisis Ketuntasan Siklus I

Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa tentang perubahan benda akibat pemanasan atau pendinginan dan perkaratan masih kurang. Untuk mengetahui Distribusi ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siklus I

No Rentang Nilai

Ketuntasan Jumlah Siswa

Presentase (%) 1 < 70 Tidak tuntas 5 15

2 ≥75 Tuntas 28 85

Jumlah 33 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan sebanyak 28 siswa sudah tuntas dan sebanyak 5 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 90 dan nilai terendahnya 65 dengan nilai rata-rata 80,9. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN Salatiga 08 dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team jumlah

siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan pra siklus. Ketuntasan hasil belajar IPA siklus I bila

disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPA Berdasarkan

Ketuntasan Siswa Kelas VI Siklus I 15%

85%

(29)

Analisis Ketuntasan Siklus II

Hasil belajar IPA pada akhir siklus II sebagai tingkat pemahaman siswa tentang perubahan benda akibat pembusukan dan pelapukan sudah tuntas secara klasikal.

Sebanyak 33 siswa sudah tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, dan nilai terendah 80 dengan nilai rata-rata 83.

Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II sudah mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 75.

Ketuntasan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA dengan pokok bahasan menjelaskan faktor-faktor penyebab perbahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% tuntas dan rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 89,84. Untuk KKM yang telah ditentukan oleh sekolah adalah 75. Berdasarkan tabel 2.8 dapat kita lihat bahwa pada siklus II ini seluruh siswa mengalami ketuntasan dengan persentase 100 % dengan rata-rata nilai 89,84.Dalam siklus II ini, pembelajaran dianggap telah baik karena dapat mencapai indikator keberhasilan yaitu 100 % dari 90 % siswa yang diharapkan mengalami ketuntasan. Sehingga tidak perlu diadakan siklus III.

Analisis Komparatif

Perbandingan Tingkat Keberhasilan Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus II

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA melalui penerapan model

(30)

Tabel 4.14

Distribusi Perbandingan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas VI Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus II

Ketuntasan Belajar

Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 19 42 28 85 33 100

Tidak Tuntas 14 58 5 15 0 0

Jumlah 33 100 33 100 33 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SDN Salatiga 08. Pada pra siklus ada 14 siswa yang tuntas dan 19 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 85 sedangkan nilai terendah 45 dengan rata-rata 69,84. Setelah diadakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team, pada siklus I ada 28 siswa yang tuntas dan 5 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 90, dan nilai terendah 65 dengan rata-rata 80,9. Sedangkan siklus II ada 33 siswa yang tuntas dan tidak ada siswa yang tidak tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100, dan nilai terendah 80, rata-rata siklus II 89,84. Ini membuktikan bahwa proses belajar mengajar menggunakan model

pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat meningkatkan hasil siswa pada pembelajaran IPA dengan pokok bahasan Perubahan Benda. Perbandingan

(31)

Gambar 4.5 Grafik Garis Perbandingan Hasil Belajar IPA

Berdasarkan Ketuntasan Siswa Kelas VI Pra Siklus, Siklus 1, dan

Siklus II

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VI SDN Salatiga 08. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa yang semakin meningkat. KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah adalah 75. Dari jumlah keseluruhan 33 siswa, saat pra siklus ada 14 siswa (42%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 69,84, pada siklus I meningkat menjadi 28 siswa (85%) tuntas dengan nilai rata-rata 80,9, dan pada siklus II meningkat menjadi 33 siswa (100%) tuntas dengan nilai rata-rata 89,84.

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Quiz Team dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan Perubahan Benda sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar IPA yang diperoleh siswa. Hasil tersebut selaras dengan teori Hisyam Zaini (2011: 54) Pembelajaran Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.

0 5 10 15 20 25 30 35

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Fr

ek

u

en

s

i

(32)

Hasil Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian PTK yang dilakukan oleh Vigustina Tika dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan pembelajaran Quiz Team pada Siswa kelas XI IPS SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester I Tahun Ajaran 2012-2013”. Dari hasil analisis terdapat empat tahap untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu tahap pembentukan kelompok, tahap diskusi, tahap tanya jawab,

dan tahap evaluasi. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 dari jumlah rata-rata prasiklus 61,70 meningkat pada siklus I menjadi 78,10

dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 92,48. Hal ini berarti penerapan model pembelajaran aktif Quiz Team berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar  IPA Berdasarkan Ketuntasan Siswa kelas VI
Tabel 4.2 Distribusi Tindakan Guru dalam Pembelajaran IPA melalui Model
Tabel 4.3 Distribusi Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Model
Tabel 4.5 Distribusi Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPA melalui Model
+7

Referensi

Dokumen terkait

Katakanlah: &#34;Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan

Definisi: Belah Ketupat, Persegi dan Persegi Panjang dapat dibentuk oleh dua buah segitiga yang kongruen, maka luas belah ketupat dapat diselesaikan

Section 87 of t he Administration of the Religion of Islam (State of Selangor) Enactment 2003... Institution of zakat is one of the most important bodies in developing the

Hak-hak asasi manusia pada generasinya yang pertama sepanjang belahan pertama abad 19 memang mula-mula dikonsepkan untuk lebih menonjolkan hak-hak manusia individual yang lelaki

Metode uji sensifitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai

Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi

Dengan melihat pentingnya discharge planning pada pasien Diabetes Melitus dan keluarganya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat

Hubungan tingkat pengetahuan responden tentang dismenorea dengan upaya penanganan terhadap dismenorea sesuai dengan hasil analisis memperlihatkan bahwa sebagian besar