• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PENGUJIAN DAYA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PENGUJIAN DAYA A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM ACARA V

PENGUJIAN DAYA ANTI BAKTERI DENGAN BEBERAPA MACAM ANTI SEPTIK

DENGAN MENGGUNAKAN PAPER DISK

DISUSUN OLEH:

NAMA : HUSNUL BUDIATMAN DANI NIM : 151. 125. 174

KELAS : VI D

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

(2)

ii

HALAMAN ENGESAHAN

Laporan praktikum Mikrobiologoi ini di susun untuk memenuhi tugas dan merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan mata kuliyah Mikrobiologi

Mataram ,1 Juni 2015

Disahkan oleh:

Asisten Co.Ass

Muhamad nawawi S.Pd Herman

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, berkat kasih sayang dan petunjuknya laporan tetap mikrobilogi ini dapat diselesaikan, meskipun jauh dari kesempurnaan karena tidak satupun yang sempurna kecuali Allah Swt. Dan tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta salam kepada Baginda nabi besar kita Muhammad Saw.yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Penyusun sadar bahwa laporan tetap praktikum ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik yang sekiranya untuk memperbaiki dan membangun untuk kelengkapan laporan ini,untuk itu sebelum dan sesudahnya penyusun mengucapkan banyak terima kaih dan semoga isi yang ada dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua.amin

Mataram ,1 Juni 2015

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PEN GESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah... 2

C. Tujuan... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 3

BAB III METODOLOGI PEN ELITIAN ... 8

A. Pelaksanaan ... 8

B. Alat Bahan ... 8

C. Cara Kerja ... 8

BAB IV PEMBAHASAN ... 9

A. Hasil Pengamatan ... 9

B. Pembahasan ... 9

BAB V PENUTUP... 11

A. Kesimpulan... 11

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Telah diketahui bahwa mikroba ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, adapun mikroba yang merugikan dapat disingkirkan, dihambat dengan atau dibunuh menggunakan bahan kimia, pertumbuhan bakteri dapat dihambat oleh faktor-faktor lain yaitu oleh sinar matahari, logam suhu, dll. Berbagai jenis bahan kimia yang dibuat secara sintetik telah banyak dimanfaatkan orang untuk menyembuhka luka dan telah diuji khasiatnya, zat yang demikian disebut dengan zat antiseptic. Pada pengamatan ini sangat penting sekali untuk dilakukan untuk dapat mengetahui antiseptic yang mana dapat menghambat pertumbuhan bakteri

sensitifitas menyatakan bahwa uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode untuk menetukan tingkat kerendahan bakteri terhadap zat anti bakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktifitas anti bakteri. Metode uji sensifitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada kosentrasi yang rendah. Uji sentsitiifitas bakteri merupakan satuan metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas anti bakteri.

Diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri menunjukan sensitifitas bakteri terhadap zat anti bakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin tebar diameter zona tambatan yang terbentuk bakteri tersebut semakin sansitif.

(6)

2 B. Rumusan masalah

Bagaimana cara mengetahui daya desinfikasi dari beberapa desinfektan tertentu terhadap bakteri ?

C. Tujuan

Mengetahui daya desinfikasi dari beberapa desinfektan tertentu terhadap bakteri

(7)

3 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, tetapi juga akan mempengaruhi keadaan lingkungan. Misal bakteri Termogenesis menimbulkan panas di dalam media tempat ia tumbuh. Bakteri dapat pula mengubah pH dari medium tempat ia hidup, perubahan ini disebut perubahan secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan dapat dibagi atas factor-faktor biotik dan faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor biotik terdiri atas mahluk -mahluk hidup, sedangkan faktor-faktor alam (fisika) dan faktor-faktor kimia

Pada umumnya metode yang digunakan dalam uji sensivitivitas bakteri adalah metode difusi agar yaitu dengan cara mengamati daya hambat pertumbuhan mikroorganisme oleh ekstrak yang diketahui dari daerah disekitar kertas cakram (paper disk) yang tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme. Zona hambta pertumbuhan inilah yang menunjukan sensivitas bakteri terhadap bahan antibaktri.

Berdasarkan daya kerjanya, senyawa antibakteri dibagi menjadi dua sifat, yaitu :

a. Zat yang hanya bersifat menghambat pertumbuhan bakteri dengan tidak membunuhnya.

b. Zat yang dapat membunuh bakteri (Bacteriosidal) (Dwidjoseputro, 2005).

Kebanyakan antibiotik yang efektif kerjanya menggangu sintesis, penyusuhan atau fungsi komponen-komponen makromolekul sel. Seperti penghambtan pembentukan dinding sel oleh pelimiskin, penghambatan sintesis protein oleh kloramfenikol.

(8)

4

spketrumnya sempit. Penisilis hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum yang sempit. Tetrasiklin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu oleh karena tetrasiklin dikatakan mempunyai spektrum luas

Zat yang dapat membunuh bakteri disebut desinfektan, germisida atau bakterisida. Apakah suatu kimia itu merupakan suatu antiseptik atau germisida, hal ini kebanyakan kali bergabtung kepada persenan konsentrasi dan lamanya kena zat tersebut (Irianto, 2006).

Pada umumnya bakteri yang muda itu kurang daya tahannya terhadap desinfektan daripada bakteri yang tua. Pekat encernya konsentrasi, lamanya berada dibawah pengaruh desinfektan, merupakan factor-faktor yang masuk pertimbangan pula. Kenaikan temperatur menambah daya desinfektan, selanjutnya medium dapat juga menawar daya desinfektan susu, plasma darah, dan zat-zat lain yang serupa protein sering melindungi bakteri terhadap pengaruh desinfektan tertentu (Dwidjoseputro, 2005).

Diantara banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas antibiotik in vitro, hal-hal tersebut dibawah ini perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi hasil-hasil pengujian

a. pH lingkungan

b. Komponen-komponen medium c. Stabilitas obat

d. Takaran inakalum e. Lamanya inkubasi

f. Aktifitas metabolisme mikroorganisme (Irianto, 2006).

(9)

5

Antibiotik ialah zatzat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan zat -zat dalam jumlah yang sedikitpun mempunyai daya hambat penghambat kegiatan mikroorganisme yang lain (Lay, 1992).

Antiseptik adalah larutan antimikroba yang digunakan untuk mencegah infeksi, sepsis, dan putrefaksi. Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Beberapa antiseptik merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibakterial adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri (Anonymous,2006).

Macam-Macam Antiseptik a. Yodium

Larutan yodium baik dalam air maupun dalam alcohol bersifat sangat antiseptic dan telah lama dipakai sejak lama sebagai antiseptic kulit sebelum proses pembedahan.

b. Sabun biasa

Sebagai perbandingan, bagaimana penggunaan sabun biasa di banding antiseptik? Meskipun tidak mengandung antiseptik, sabun cukup berguna untuk cuci tangan karena dapat menghilangkan kuman yang mampir di kulit, tetapi tidak untuk yang berkoloni. Cuci tangan dengan sabun selama 30 detik cukup mematikan banyak kuman. Terjadi penurunan risiko radang paru-paru pada balita yang terbiasa cuci tangan, juga angka diare dan infeksi kulit pada anak yang lebih besar. Tetapi, penggunaannya kurang disarankan untuk petugas kesehatan karena sabun bisa terkontaminasi kuman dan diteliti malah menambah kuman di tangan petugas. Sabun juga dapat menimbulkan iritasi dan kekeringan kulit bila tidak ditambahkan pelembab (Anonymous,2006).

c. Alkohol

(10)

6

dipakai berbentuk ethanol (60-95%) dan isopropyl alkohol (50-91,3%). Alkohol memiliki efek mematikan hampir semua jenis kuman termasuk tuberkulosis, jamur, dan beberapa virus. Karena tidak membunuh spora, alkohol tidak dianjurkankan untuk mensterilisasi alat. Alkohol 100% malah kurang mempan untuk antiseptik karena tidak mengandung air (Anonymous,2006).

(11)

7 e. Triclosan

(12)

8

2. Menginokulasikan secara merata masing masing jenis biakan murni bakteri ke medium NA yang berbeda. Caranya adalah mencelupkan ujung cutton ud, pada medium nutrient cair, kemudian oleskan pada permukaan medium NA lempenng secara spesifik.

3. Membuat beberapa gunting kertas menghisap berbentuk cakram atu lingkaran. Memasukkan masing masing kedalam zat desinfektan yang diuji selama ± 15 menit.

(13)

9 BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan

1. Gambar hasil pengamatan a) Gambar sebelum inkubasi

b) Gambar sesudah inkubasi

B. Pembahasan

Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroba yang mempunyai khasiat antimikrobal. Orang yang pertamakali mempelajari antibiotik secara sistematis adalah Gratia dan Dath (1924) dengan menemukan Actinomycetin yang berasal dari Actinomycetes. Sampai sekarang sudah ditemukan beribu-ribu antibiotika, tetapi tidak semuanya dapat digunakan dalam pengobatan (Entjang, 2003).

(14)

10

1. Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas

2. Tidak menimbulkannya terjadinya resisten dan mikroorganisme pathogen

3. Tidak menimbulkan pengaruh samping yang buruk pada host, seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung dan sebagainya.

4. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dati host seperti flora usus atau flora kulit.

Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri baik kakus, basil maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya suatu antibiotik yang hanya efektif untuk spesies bakteri tertentu disebut antibiotik yang spektrumnya sempit .

(15)

11 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran diameter zona hambatan ialah: kelarutan supensi bakteri. Waktu pengeringan atau peresapan sespensi bakteri, tenperatur inkubasi, waktu inkubasi, tebal agar-agar, jarak antara seobat.

Prinsip percobaan uji daya hambat mikroba adalah menghambat membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme dengan cara mengganggu pertumbuhan dan metabolism melalui mekanisme penghambatan pertumbuhan mikroorganisme menggunakan zat antibacterial.

Zat anti bakterial dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri secara in vitro. Ada dua yaitu diffusion test dan dilution test.

B. Keritik saran

(16)

12

DAFTAR PUSTAKA

Pujiati, 2012, Pembuatan Media Mikroorganisme, http://wikipedia.org, diakses pada 10 Desember 2013, Palu.

Arfiandi, Media Pertumbuhan Bakteri, http://freebussines.blogspot.com, diakses pada 10 Desember 2013, Palu.

Hadioetomo, Ratna, 1990, Mikrobiologi Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.

Iptek, 2009, Pembuatan Medium, http://beritaiptek.com, diakses pada 10 Desember 2013, Palu.

Kusnadi, Peristiwati dkk, 2003, Mikrobiologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pelczar, 1996, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Suri Wati, 2005, Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek, PT Gramedia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode Total Physical Response ini dalam melatih pemahaman kosakata pada anak juga didukung dengan penelitian terdahulu oleh Jafar Shodiq (UIN Sunan Kalijogo, Vol:

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Suhu Produksi terhadap Aktivitas Ekstrak Kasar Bakteriosin dari Berbagai Galur Lactobacillus sp

Kota Makassar telah mengembangkan jaringan jalan arteri seperti yang diusulkan dalam Studi JICA tahun 1989 dan sebagian besar telah diselesaikan pada tahun 2005 kecuali Jalan Radial

Menurut Sayid Quthb 27 kata ´ al- ULMkOµ lebih ditekankan kepada aspek gen- der laki-laki, bukan kepada aspek biolo- gisnya sebagai manusia yang ber-jenis kelamin

Untuk memperoleh pemahaman tentang konsep fungsi dalam aspek kovariasi, guru perlu membiasakan siswa menghadapi masalah yang berkaitan dengan laju perubahan dan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai tempat pelaksanaan pembinaan lanjutan, Lapas Terbuka merupakan bentuk ideal dari tujuan sistem

Tanpa memiliki rasa percaya diri secara penuh seorang atlet tidak akan dapat mencapai prestasi tinggi, karena ada hubungan antara motif berprestasi dan percaya