• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Keakt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) terhadap Peningkatan Keakt"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26

O1 X O2

O3

O4

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kemijen 03 Semarang.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

design. mengungkapkan desain quasi experimental design mempunyai kelas kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen” (Sugiyono, 2011: 116). Dalam pelaksanaan, peneliti menggunakan bentuk design Posttest only control design yang diadaptasi dari

desain true experimental. Dalam penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol

dipilih secara random.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 Sekolah Dasar.

3.1.2. Desain Penelitian

Dalam desain ini baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sama-sama diberi pre-test kemudian dicari hasilnya. Setelah itu kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan. Kemudian keduanya mendapatkan post-test untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan.

Gambar 3.1

(2)

Keterangan:

O1 : Kelas Eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pre-test)

O2 : Kelas Eksperimen setelah diberikan perlakuan (post-test)

O3 : Kelas Kontrol sebelum diberikan perlakuan (pre-test)

O4 : Kelas Kontrol setelah diberikan perlakuan (post-test)

X : Pemberian perlakuan (treatment) (Sugiyono, 2007 : 79)

Pada awal kegiatan peneliti, siswa diberikan test awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan. Kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen juga akan berguna untuk membuat kelompok-kelompok belajar. Kemudian siswa kelas eksperimen diberi perlakuan yakni pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT sedangkan siswa kelas kontrol diberikan perlakuan yakni pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Konvensional. Pada akhir penelitian guru diberi angket keaktifan belajar sedangkan siswa diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui skor keaktifan belajar dan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Data hasil pemberian angket keaktifan belajar dan hasil instrumen pretest-posttest dipakai sebagai data penelitian untuk kemudian diolah dengan

menggunakan analisis stastistik.

3.2. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kemijen 03 yang terletak di Jalan Cilosari Barat RT 03 RW VIII Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016.

(3)

Tabel 3.1

Distribusi Subjek Penelitian

Kelas Jumlah Subyek

Jenis Kelamin Kelas

Penelitian Perempuan Laki-laki

4 A 30 12 18 Eksperimen

4 B 30 19 11 Kontrol

Jumlah 60 31 29

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Kemijen 03 tahun ajaran 2016/2017. Siswa kelas 4 A sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas 4 B sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok ini sudah diuji kesamaan varian menunjukkan keadaan yang homogen. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan dari data kelompok yang menunjukkan berdistribusi normal dan homogen, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok sebelum diberi perlakuan mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eskperimen dapat diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperaif tipe Teams Games Tournament dan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen diberi perlakuan kemudian diberikan tes akhir. Pelaksanaan dilakukan 2 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian.

1. Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

Tabel 3.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. Senin, 1 Agustus 2016 ƒ Perkenalan dengan siswa.

ƒ Memberikan pretest kepada kelas kontrol 2. Selasa, 2 Agustus 2016 ƒ Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol

tentang daur hidup hewan menggunakan model pembelajaran konvensional.

(4)

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol di awali dengan perkenalan kepada siswa kelas 4 A SD Negeri Kemijen 03 Semarang. Setelah perkenalan lalu dilanjutkan dengan memberikan soal pretest. Materi yang digunakan yaitu tentang daur hidup hewan. Setelah memberikan pretest dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini dimulai dengan penyampaian materi pembelajaran oleh guru. Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Guru membagikan lembar kerja kelompok berupa lembar soal, lalu guru memberi penjelasan cara mengerjakan soal. Setelah siswa mengerti, lalu guru membacakan soal-soal secara acak. Masing-masing kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya sedangkan kelompok yang lain memperhatikan.

2. Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

Tabel 3.3

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. Senin, 8 Agustus 2016 ƒ Perkenalan dengan siswa

ƒ Memberikan pretest kepada kelas eksperimen.

2. Selasa,9 Agustus 2016 ƒ Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen tentang daur hidup hewan.

ƒ Memberikan posttest kepada kelas eksperimen

(5)

meja turnamen yang sudah diisi, lembar permainan, lembar jawaban, lembar skor permainan untuk tiap meja turnamen, dan kartu bernomor. Kemudian guru mengumumkan penempatan meja turnamen serta mengatur penyusunannya. Guru meminta salah satu siswa untuk membagikan lembar permainan, lembar jawaban, kotak kartu nomor, dan skor permainan pada tiap meja untuk memulai turnamen, para siswa dalam setiap meja turnamen menarik kartu bernomor untuk menentukan pembaca yang pertama, yaitu siswa yang mendapat nomor tertinggi. Pembaca mengocok kartu bernomor dan mengambil kartu yang paling atas, kemudian membaca dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor pada kartu yang diambil. Setelah pembaca memberikan jawaban, penantang I mempunyai pilihan untuk menantang dan memberikan jawaban yang berbeda atau melewatinya. Begitu pula dengan penantang II, jika ia mempunyai jawaban yang berbeda dengan pembaca dan penantang I, maka penantang II atau penantang terakhir boleh menantang atau memilih untuk melewatinya.

Pada saat turnamen selesai, guru menentukan skor tim dengan menjumlahkan poin yang telah mereka peroleh dalam pelaksanaan, kemudian guru bersama siswa membahas dan menyimpulkan pembelajaran. Dan dilanjutkan dengan memberikan soal posttest tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

3.3. Variabel Penelitian

(6)

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Negeri Kemijen 03 yang terletak di Jalan 6 Cilosari Barat RT. 03 RW. VIII Semarang.

3.4.2. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiyono (2013:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kemijen 03 yang berjumlah 60 orang. Rincian sampel penelitian disajikan dalam Tabel 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.4.

Data Siswa Kelas 4 SD Negeri Kemijen 03 Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa

Laki-Laki Perempuan

4 A 18 12 30

4 B 11 19 30

Jumlah 60

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi.

1. Tes

(7)

2. Observasi

Metode observasi ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung apakah sudah sesuai atau belum serta mengamati aktivitas siswa selama diberi perlakuan.

3. Dokumentasi

Peneliti melaksanakan metode dokumentasi dengan cara menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, catatan harian, dan sebagainnya.

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah soal tes observasi, dan dokumentasi.

1. Soal Tes

Soal tes ini berasal dari materi IPA, yaitu materi daur hidup makhluk hidup. Soal tes terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengungkap kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan. Kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Kisi-kisi Instrumen Test Materi Daur Hidup Makhluk Hidup

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Nomor Butir Jumlah Butir

1. Mendeskripsikan

daur hidup cara yang sama

12,13,14,15,16,17,

18,19,20,21 10

Mendeskripsik an urutan daur hidup hewan

22,23,24,25,26,27,

28,29,30 9

(8)

2. Observasi

Instrumen observasi yang digunakan peneliti adalah ceklis. Peneliti memilih ceklis karena pencatatannya mudah dan sangat sederhana untuk dianalisis secara statistik. Kisi-kisi instrumen observasi siswa dapat dilihat pada tabel 3.6 dan kisi-kisi instrumen observasi guru dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Pedoman Keaktifan Belajar Siswa

No Aspek Yang

Diamati Indikator Skor

1.

Antusias siswa dalam mengikuti pempelajaran.

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain. c. Siswa spontan bekerja apabila diberi tugas. d. Siswa tidak terpengaruh situasi di luar

kelas.

e. Siswa membaca buku yang relevan.

2. Interaksi siswa dengan guru.

a. Siswa bertanya kepada guru. b. Siswa menjawab pertanyaan guru.

c. Siswa memanfaatkan guru sebagai narasumber.

d. Siswa memanfaatkan guru sebagai fasilitator.

3. Kerjasama kelompok.

a. Siswa membantu teman dalam kelompok yang menjumpai masalah.

b. Siswa meminta bantuan kepada teman jika mengalami masalah.

c. Siswa mencocokkan jawaban/ konsepsinya dalam satu kelompok.

d. Adanya pembagian tugas dalam kelompok.

4. Keaktifan siswa dalam kelompok.

a. Siswa mengemukakan pendapatnya.

b. Siswa menanggapi pertanyaan/ pendapat teman sejawat.

c. Siswa mengerjakan tugas kelompok.

d. Siswa menjelaskan pendapat/ pekerjaannya.

a. Siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.

b. Siswa merespon pertanyaan/ simpulan teman.

c. Siswa menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya.

(9)

Keterangan:

Kisi-Kisi Observasi Guru dalam melaksanakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Aspek Indikator Ya Tidak

1. Pra Pembelajaran 1) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

2) Memeriksa kesiapan siswa

2. Kegiatan awal 1) Menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa

2) Menyampaikan tujuan dan

kegiatan pemebelajaran yang akan dicapai

3) Guru menjelaskan

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT

3. Kegiatan inti a. Persiapan

eksperimen

1) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen

2) Memeriksa kelengkapan alat

dan bahan eksperimen tiap kelompok

b. Pelaksanaan eksperimen

1) Membimbing siswa

melaksanakan eksperimen 2) Menguasai penggunaan alat dan

bahan eksperimen

3) Menguasai materi pembelajaran 4) Berperan sebagai fasilitator

selama kegiatan eksperimen berlangsung

5) Mendorong siswa berbuat aktif melakukan eksperimen

c. Pembahasan eksperimen

1) Membimbing siswa dalam melaksanakan diskusi kelas mengenai hasil eksperimen

2) Membahas hasil diskusi

bersama siswa

3) Kejelasan menyajikan konsep

4) Memeberi kesempatan siswa

(10)

4. Kegiatan akhir 1) Membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa

2) Melakukan evaluasi

3) Memberikan tindak lanjut (PR)

Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa yang berpedoman pada lembar observasi keaktifan siswa. Penilaian dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Lembar observasi terdiri dari 9 butir pertanyaan. Penskoran lembar observasi 4 untuk jawaban sangat tinggi, 3 untuk jawaban tinggi, 2 untuk jawaban sedang dan 1 untuk jawaban rendah.

Persentase diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari rata-rata persentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data obervasi ini dianalisis dengan pedoman pada :

100 x SM

R

NP=

Keterangan :

NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan R : skor mentah yang diperoleh siswa

SM : skor maksimum ideal dari angket yang bersangkutan 100 : bilangan tetap. (Ngalim Purwanto, 2006 : 102)

Berdasarkan pendapat tersebut, hasil dan perhitungan persentase penelitian ini, peneliti menafsirkan ke dalam kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.8.

Kriteria Keaktifan Siswa

Persentase Skor Kriteria

75 % – 100 % 64 – 84 Sangat Tinggi 50 % – 74,99 % 43 – 63 Tinggi 25 % – 49,99 % 22 – 42 Sedang

0 % - 24,99 % 0 – 21 Rendah

(11)

3. Dokumentasi

Instrumen dokumentasi yang digunakan adalah daftar nilai sebelum penelitian (nilai UTS Ganjil dan pre-test) dan setelah penelitian (post-test). Data-data yang digunakan untuk memperkuat hasil observasi dan tes antara lain berupa foto-foto mengenai aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa. Foto-foto tersebut digunakan untuk melengkapi data yang bersifat tekstual.

3.5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Menurut Sugiyono (2007: 121), instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity) dimana isi instrumen akan dibandingkan dengan materi pelajaran. Penelitian ini menggunakan indeks validitas atau Point Beserial Correlation (korelasi point biserial).

Rumus untuk mencari validitas adalah :

q

γ = koefisien disertai korelasi point biserial atau indeks validitas

Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul pada item yang dicari

korelasinya dengan tes Mt = skor rata-rata total

St = standar deviasi skor total

p = proporsi siswa yang menjawab butir soal itu benar q = proporsi siwa yang menjawab butir soal itu salah (Suharsimi Arikunto, 2010: 326)

(12)

Mt dicari dengan :

N X Mt

=

Setelah diperoleh indeks validitas pada setiap butir soal dianalisis kemudian dibandingkan dengan r kritis yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,30. Klasifikasi indeks validitas yaitu apabila soal tersebut mempunyai indeks validitas ≥ 0,30 berarti soal tersebut tergolong valid, dan jika sebaliknya, apabila soal tersebut mempunyai indeks validitas < 0,30 berarti soal tersebut tergolong tidak valid. Instrumen yang dibuat kemudian diuji coba dan dianalisis. Uji coba instrumen dilakukan di SD Negeri Kemijen 03. Uji coba dilakukan di kelas 4 yang berjumlah 30 siswa. Butir soal terdiri dari 30 soal.

Tabel 3.9.

Hasil Analisis Uji Validitas

No Keterangan Nomor Butir Soal Jumlah

1. Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29, 30

27

2. Tidak Valid 8, 16, 22 3

Jumlah Soal 30

Berdasarkan hasil uji validitas soal pada tabel 3.9 dari 30 soal terdapat 27 soal yang valid. Hasil uji validitas angket dapat dilihat di lampiran. Dari jumlah 27 soal angket yang valid, maka digunakan peneliti sebagai instrument penelitian. Dalam pemilihan setiap harus mengacu pada indikator harus ada minimal 1 soal untuk mewakilinya.

2. Reliabilitas

(13)

⎥ (Suharsimi Arikunto, 2010: 231)

Proses penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS. Penafsiran angka koefisien reliabilitas ini dengan berpedoman pada Suharsimi Arikunto (2010: 319), yaitu menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r. Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16.0. Reliabilitas diuji dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Menurut Widoyoko (2009:170) untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berdasarkan uji reliabilitas yang diuji dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha diperoleh koefisien sebesar 0,711 yang berarti instrumen tes hasil belajar

sudah memenuhi reliabilitas dalam kriteria reliabilitas dapat diterima. Untuk hasil analisis reliabilitas lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 3.10 berikut :

Tabel 3.10.

Hasil Analisis Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

(14)

3.6. Teknik Analisis Data

Data hasil tes baik pretest maupun posttest dianalisis melalui tiga tahap, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis dan tahap pengujian hipotesis. 1. Tahap Deskripsi Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data pretest dan posttest dan hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16 for windows.

2. Tahap Uji Prasarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari varian yang homogen. Kriterianya adalah signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari >0.05 dengan bantuan program SPSS 16.0 for version windows. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Tabel 3.11.

Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Nilai Pre_Test_Eksperimen .146 30 .105 .935 30 .067

Pre_Test_Kontrol .121 30 .200* .962 30 .356 a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

(15)

skor signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,200 dan skor signifikan kelas kontrol sebesar 0,200.

Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa skor kelas eksperimen dan skor kelas kontrol adalah berdistribusi normal. Jadi kesimpulannya dari sekolah tersebut yaitu SD Negeri Kemijen 03 sebelum diberi treatmen sekolah tersebut setara atau biasa di katakan sama.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya varian populasi data. Dalam uji kesetaraan data ini menggunakan bantuan SPSS for windows version 16,0 yaitu dengan tabel F test (Levanes Test).

Menurut Priyanto (2010:115) kriteria pengujian uji homogenitas untuk menentukan kedua kelompok berasal dari kelompok homogen atau tidak adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05 berarti data kedua kelompok berasal dari kelompok yang homogen sebaliknya jika signifikansi hasil perhitungan < 0,05 berarti data kedua kelompok berasal dari kelompok yang tidak homogen. Uji kesamaan dua varian digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Hasil pengolahan data kedua kelas dapat dilihat dalam table 3.12 berikut ini :

Tabel 3.12.

Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol SD Negeri Kemijen 03 Semarang Tahun Ajaran 2016/2017

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig. .756 1 58 .388

(16)

Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas 4 SD Negeri Kemijen 03 Semarang maka kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

c. Tahap Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t yaitu Independent T-Test. Uji hipotesis bertujuan untuk menjawab rumusan masalah. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

1) Terdapat perbedaan peningkatan keaktifan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) kelas 4 SD Kemijen 03.

2) Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) kelas 4 SD Kemijen 03.

Dasar pengambilan keputusan dengan membaca nilai Sig. (2-tailed) yang terdapat pada output olah data SPSS versi 16, dengan aturan

(Duwi Priyatno, 2012:43)

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian Eksperimen
Tabel 3.1 Distribusi Subjek Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen
Tabel 3.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi karena penyebaran infeksi dari darah (osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering, setelah kontaminasi

Hydrogen can be produced from glycerol via steam reforming [9] , (partial oxidation) gasification [10] , autother- mal reforming [11] , aqueous-phase reforming (APR) [12,13] ,

Pada bentuk menu klasik, susunan hidangan terdiri dari tidak kurang dari empat belas jenis hidangan, sehingga memerlukan persiapan dan pengerjaan yang teliti dan sukar*. Pada

(5) Keanggotaan dewan sumber daya air provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari unsur pemerintah dan nonpemerintah dalam jumlah yang seimbang atas

Luaran kegiatan IbM ini adalah adanya kemampuan guru dalam melaksanakan atau merintis program pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah

(…), karena mitos merupakan suatu jenis wicara, maka semua dapat menjadi mitos, asal saja hal itu dikemukakan dalam wacana. Mitos, bukan hanya teks lisan atau tulisan, melainkan

American Shoulder dan Elbow Surgeons mendefinisikan frozen shoulder sebagai kondisi etiologi yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan dari gerak aktif dan

174 Tahun 1999 adalah 1/2 (satu per dua) dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang bersangkutan bagi Narapidana dan Anak Pidana yang berbuat jasa kepada negara atau