• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bukit Barisan dan Plato dieng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bukit Barisan dan Plato dieng"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Geografi Fisik

Oky Pratama (Geography Universitas Indonesia)

Email :

oky.pratama@ui.ac.id

Pegunungan di Sumatera dan plato Dieng

Bukit Barisan

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu: lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yangmana kepulauan di nusantara tersebut akan terus bergerak rata2 3-6cm bahkan 12cm per tahunnya, yang saling berrtumbukan/berinteraksi.

Pulau sumatera sendiri berada pada zona wilayah tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Gambar disamping berikut adalah visualisasi kronologis dari pulau Sumatera (Isya N Dana, pakar Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi).

Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang membentang dari ujung utara (di Nangroe Aceh Darusalam) sampai ujung selatan (di Lampung) pulau Sumatra. Proses pembentukan pegunungan ini berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu. Teori pergerakan lempeng tektonik menjelaskan bagaimana pegunungan ini terbentuk.

Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer padat yang terapung di atas mantel

(2)

Karena pergeseran lempeng inilah tercipta yang namanya Bukit Barisan. Bukit barisan yang memanjang dari lampung sampai aceh memiliki karakteristik yaitu pegunungan yang masih muda dan mayoritas masih berstatus aktif.

Van Bemmelen membagi pulau sumatera menjadi 6 zona fisiografi yaitu

 Zona jajaran barisan

 Zona semangko

 Zona pegunungan tiga puluh  Zona kepulauan busur luar  Zona paparan sunda

 Zona dataran rendah dan berbukit

Seperti pada penjelasan diatas,tumbukan antara lempeng indo-australia dengan lempeng eurasia menyebabkan berbagai bentukan alam,utama yaitu bentukan yang disebabkan oleh proses tektonik maupun vulkanik.

Disaat kita membahas masalah vulkanisme maka kita dapat melihat karakteristik melalui jenis gunung api dan bagaimana jumlah gunung api tersebut. Beberapa gunung berapi yang masih aktif sekarang yaitu gunung kerenci,gunung marapi,gunung sinabung. Untuk melihat persebaran gunung tersebut berikut peta zona area bukit barisan.

Beberapa periode pembentukan stratigrafi pada Pegunungan di Sumatera yaitu

 Transgresi: ditandai dengan terjadinya pengendapan di daerah atas batuan dasar yang berumur pra-tersier.

 Fase regresi : yaitu ditandai dengan penurunan cepat pada dasar cekungan,.

Secara umum sumatera dapat dibagi menjadi 5 busur bagian yaitu

 Busur luar sunda,berupa busur non-volkanik yang terletak di luar pantai barat pulau sumatera,yaitu sepanjang pulau singkil,nias dan mentawai.

 Cekungan depan busur,terletak di antara busur luar non-volkanik dan busur vulkanik sumatera.

 Cekungan belakang busur,termasuk cekungan sumatera selatan dan cekungan sumatera tengah. Cekungan-cekungan ini dibentuk oleh depresi batuan dasar di kaki pegunungan barisan.

(3)

 Cekungan intermontanne atau intra-are basin.

Plato Dieng

Jawa Tengah merupakan suatu daerah yang dibatasi oleh kelurusan Cirebon – Muara Citadui dan

kelurusan Semarang – Muara Sungai Opak, terdiri dari 2 rangkaian pegunungan Serayu Utara dan

Serayu Selatan. Pegunungan Serayu Utara merupakan lanjutan dari zona Bogor dan di sebelah timur dilanjutkan dengan pegunungan Kendeng. Pegunungan Serayu Utara lebarnya berkisar antara 30 – 50 km, dimana ujung baratnya ditutupi oleh material vulkanik gunung Slamet, sedangkan sebelah timur

ditutupi oleh produk vulkanik Rogojembengan, komplek Dieng dan Ungaran.

Komplek Dieng terletak pada zona Serayu Utara (Van Bemmelen, 1A, 1949) yang berumur

Tersier, dibatasi sebelah barat oleh daerah Karangkobar dan sebelah timur oleh daerah Ungaran.

Material vulkanik yang menutupi sebagian wilayahnya berasal dari gunungapi dan letusan kawah

yang masih aktif sejak kala Holosen sampai sekarang. Dengan demikian telah mempengaruhi

perkembangan kondisi geomorfologi daerah Dieng.

Daerah Dieng termasuk ke dalam cekungan Serayu Utara yang secara umum dapat dibagi

menjadi 3 yaitu, cekungan Serayu Utara bagian barat, tengah dan bagian timur. Dieng termasuk ke

dalam cekungan Serayu Utara bagian tengah. Menurut Van Bemmelen, 1949, cekungan Serayu Utara

bagian tengah memiliki stratigrafi dari tua ke muda sebagai berikut :

1. Lapisan Sigugur

8. Endapan Aluvial dan Vukanik Dieng

Pegunungan Serayu Utara merupakan pegunungan lipatan dari suatu antiklinorium lapisan

Neogen yang terlipat kuat berarah barat – timur. Pegunungan ini terbentuk akibat adanya kompresi

(4)

1. GEOMORFOLOGI

Secara geomorfologi Dieng dibagi menjadi 2 satuan geomorfologi yaitu, satuan

pegunungan dan satuan dataran tinggi / plato.

 Satuan pegunungan

Pengecualian untuk bagian pusat dari daerah barat, satuan ini menempati keseluruhan

wilayah. Gunungapi tersusun dari barisan gunung Seroja, gunung Kunir, gunung Prambanan,

gunung Pakuwaja dan barisan gunung Kendil, gunung Butak, gunung Petarangan, gunung

Prau, gunung Patakbanteng, gunung Jurangrawah, gunung Blumbang, atau sebagai

kerucut-kerucut soliter-gunung Bisma, gunung Nagasari, semuanya adalah gunungapi strato vulkanik.

Umumnya pegunungan tersebut memiliki kawah terbuka yang terdiri dari satu atau beberapa

kawah ; salah satunya memiliki kawah tertutup yang diisi oleh lava dalam bentuk lubang yang

tersumbat (plug), seperti gunung Kendil, gunung Prambanan dan gunung Kunir. Gunung Prau

tidak memilki kawah well-out lined. Gunung Seroja memiliki dua kawah yaitu, kawah tertua

berbentuk tapal kuda, terbuka ke sebelah timur, dan kawah termuda terbentuk sirkular.

Gunung Pakuwaja memiliki danau kembar, keduanya berbentuk sirkular. Punggung lava

dengan ketinggian 20 meter terletak berhubungan dengan dua kawah.

 Satuan dataran tinggi / plato

Satuan geomorfologi ini ditemukan diantara barisan gunungapi dan kerucut – kerucut

(5)

Plato Dieng berada 2000 meter diatas permukaan air laut yang dikelilingi gunung

prau dan sekelompok gunung api yaitu gunung pakuwadja, gunung Kendil, dan gunung

Sipandu. Wilayah ini memiliki beberapa danau diantaranya adalah danau warna, danau

Pengilon, danau Terus, danau Lunut, dan danau Balekambang. Danau Warna dan danau

Pengilon merupakan tubuh air yang dipisahkan oleh punggungan yang terbenyuk oleh lava

gunung Kendil, sehingga pegunungan tersebut bukan kawah-kawah terpisah yang kemudian

diisi dengan air. Kedua danau tersebut hadir karena mengalami pembendungan Sungai Tulis

oleh aliran lava.

Stratigrafi

Menurut Boedihardi (1991), stratigrafi daerah Dieng dapat dibagi menjadi 10 unit

litologi, sebagai berikut :

 Lava Andesit Prau

Satuan ini berada di sekitar gunung Prau. Penyusunnya berupa lava andesit dengan

komposisi utama piroksen. Secara lateral penyebaran satuan ini meliputi punggungan

gunung Patakbanteng – gunung Prau – gunung Motomanuk – gunung Pomahan – gunung

Bucu di timur laut dan gunung Gajahmungkur di sebelah barat laut.

 Lava andesit Nagasari

Satuan ini memiliki pelamparan di sekitar gunung Nagasari dengan batas penyebaran

relatif barat – timur. Litologi satuan ini berupa andesit dengan komposisi utama plagioklas

dan piroksen.

 Lava Andesit Bisma

Satuan ini memiliki pelamparan di sekitar gunung Bisma, dengan litologi berupa lava

andesit piroksen dengan dibeberapa tempat dijumpai breksi vulkanik autoklasitk.

 Lava Andesit Pagerkandang

Satuan ini penyebarannya meliputi gunung Sipandu – gunung Pagerkandang ke arah

selatan dan berhenti pada alur struktur patahan yang melalui desa Pawuhan. Litologi berupa

nadesit dengan komposisi utama plagioklas dan piroksen.

(6)

Satuan ini memiliki batas penyebaran meliputi gunung Pangonan dan Telaga

Merdada. Litologi berupa lava andesit dengan komposisi utama plagioklas dan piroksen.

 Lava Andesit Kendil

Satuan ini memiliki penyebaran ke arah utara di daerah Wadas Putih dan ke arah

selatan di desa Jojogan. Litologi penyusun berupa lava andesit dengan komposisi utama

piroksen.

 Lava Andesit Pakuwaja

Satuan ini memiliki penyebaran disekitar gunung Pakuwaja dengan litologi berupa

lava yang memiliki komposisi utama plagioklas dan biotit.

 Lava Andesit Seroja

Satuan ini memiliki penyebaran di sekitar gunung Seroja – Telaga Menjer dengan litologi berupa lava andesit dan memiliki komposisi utama berupa plagioklas dan piroksen.

 Endapan Aluvial – Koluvial

Satuan ini memiliki penyebaran setempat-setempat pada daerah berelevasi rendah,

seperti pada dataran tinggi Dieng, cekungan atau lembah. Material penyusunnya berukuran

halus hingga pasiran. Terdiri dari fragmen piroklastik freatik, tanah hasil lapukan batuan

beku dan hasil lapukan piroklastik.

 Batuan Teralterasi

Satuan ini terdapat dibeberapa tempat, seperti di sekitar kawah Sikidang, Kawah

Sileri, Kawah Pagerkandang, gunung Pakuwaja, gunung , Telaga Warna dan Telaga

Merdada. Umumnya batuan telah teralterasi kuat di daerah sekitar pemunculan manifestasi

panasbumi. Sering dijumpai pola endapan freatik berwarna kelabu – coklat berupa lumpur dan pasir berfragmen warna putih – coklat.

Sumber:http://staff.ui.ac.id/system/files/users/dewi.susiloningtyas/material/geografiregionalasia4.pdf

,http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/454/jbptitbpp-gdl-estianggra-22658-4-2010ta-3.pdf ,

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Plus Qurrota A’yun dan SD Islam AsSalam Kota Malang dalam Pembelajaran Tematik Hasil belajar siswa pada kedua SD tersebut dapat disimpulkan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Secara serempak, komunikasi, komitmen organisasi, dan insentif berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Berdasarkan diagram 5 menunjukkan bahwa bidan di desa di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur yang memiliki sarana prasarana (fasilitas, alat, dan

1) Pemberian microwave diathermy (MWD) dapat bermanfaat terhadap peningkatan kekuatan otot pada penderita osteoarthritis genu bilateral di poliklinik Fisioterapi RS

Menurut Sugiyono (2018) metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah

Kegiatan gunungapi di sepanjang busur Bukit Barisan, terjadi pada Tersier Akhir-Kuarter dibuktikan oleh adanya lava andesit dan tuf berbatuapung Formasi Lampung

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang bersumber dari instruktur dan para guru SD Negeri 1 Ngadirejo UPT Dinas Pendidikan

Hal ini sesuai dengan pendapat Susilawati dan Affandy (2004) bahwa DO yang panjang disebabkan oleh anaknya tidak disapih sehingga munculnya berahi pertama post