SUPPLY (PENAWARAN)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Ekonomi 2013
Disusun Oleh:
IKMA 2010
Kelompok 5
Sabilla Emilda 101011039
Friska Jayanti Yusuf 101011045
Ade Jiwantyo 101011055
Angelia Ayu P. 101011057
Nisa Azza K. 101011092
Restu A. Palupi 101011107
Hazyiyah Ghaisani 101011220
Bagus Agung Santosa 101011232
Irma Dwi suryani 101011237
Ragil Tri Hatmoko 101011240
Meivi yusinta christy 101011255 Furi Nihayatus Sholihah 101011263
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan kekuatan kepada kami
dan karena rahmat, taufik, dan hidayah-Nya pula sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Maya Sari Dewi S.KM., M. Kes. Selaku dosen pengajar.
2. Para pihak yang menyukseskan kegiatan ini dan tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Kami memohon maaf apabila di dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan penulisan. Harap menjadi maklum. Kami
mengharapkan agar makalah ini dapat dimanfaatkan dan berguna bagi mahasiswa
fakultas Kesehatan masyarakat khususnya IKMA 2010.
Surabaya , 14 maret 2013
Kelompok 5
DAFTAR ISI
2.3.1 Daftar Penawaran (Supply Schedule)...10
2.3.2 Gambar Kurva Penawaran (Supply)...11
2.3.3 Gerakan sepanjang Kurva Penawaran (Supply)...12
2.3.4 Pergeseran Kurva Penawaran(Supply)...13
2.4 Faktor yang mempengaruhi Penawaran (Supply)...15
2.5 Cara Menghitung Penawaran Maksimal (Maximal Supply)...17
BAB 3 : PENUTUP 4.1 Kesimpulan...20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...11
Gambar 2...13
Gambar 3...13
Gambar 4...14
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang
dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti cara berbagai keputusan dan
perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan
jasa, yang akan menentukan harga; dan cara harga, pada gilirannya,
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal,
bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam
skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris
paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas
aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan
ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang
berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya
perubahan tingkat pajak) terhadap hal tersebut.
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply)
yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga
dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada
permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu
Permintaan dan penawaran adalah berasal dari dua pihak yang berbeda.
Permintaan berasal dari konsumen sedangkan penawaran berasal dari
produsen. Di pasar, kedua hal yang memiliki kepentingan yang berlawanan
ini akan saling berinteraksi.
Hukum penawaran menunjukkan sifat hubungan antara tingkat harga
dan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Hukum
penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat harga suatu barang,
maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan produsen. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga suatu barang, semakin sedikit pula jumlah
barang yang ditawarkan produsen. Hukum penawaran berlaku dengan syarat
faktor lain selain harga yang memengaruhi dianggap tetap (ceteris paribus).
Oleh karena itu kami mangangkat masalah penawaran untuk
membedakan dan memperdalam informasi dan pengetahuan mengenai
penawaran. Hal tersebut karena dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan
penawaran memiliki arti yang jauh berbeda namun akan saling berinteraksi
satu sama lain dalam membentuk perekonomian.
1. 2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Supply (Penawaran) ?
b. Bagaimanakah hukum Supply (Penawaran)?
c. Bagaimana bentuk kurva Supply (Penawaran)?
d. Faktor apa saja yang dapat memengaruhi Supply (Penawaran)?
1. 3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari Supply (Penawaran)
b. Mengetahui hukum Supply (Penawaran)
c. Mengetahui bentuk kurva Supply (Penawaran)
d. Dapat mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi Supply (Penawaran)
e. Mengetahui cara menghitung Supply Maksimal
1. 4 Manfaat
Adapun manfaatnya adalah:
1. Mahasiswa mengetahui definisi Supply (Penawaran)
2. Mahasiswa mengetahui hukum Supply (penawaran)
3. Mahasiswa mengetahui bentuk kurva dan faktor yang mempengaruhi
Supply (Penawaran)
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Supply
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang
yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah
suatu barang atau jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap
periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain
diasumsikan konstan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang
atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang
atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan. Jadi, semakin rendah
harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit. Sedangkan
semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang
atau jasa yang ditawarkan.
Penawaran adalah berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual
di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan keadaan lain dianggap
tetap tidak berubah.
Penawaran merupakan hubungan antara harga dengan kuantitas untuk
setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Beda antara satu daftar
penawaran dengan suatu kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar
permintaan dengan suatu kurva permintaan.
Penawaran memperlihatkan jumlah barang yang akan dijual oleh penjual
dalam jangka waktu tertentu dalam hubungannya dengan berbagai
bersama-sama dengan permintaan menentukan harga keseimbangan
(equilibrium price). Harga keseimbangan suatu barang adalah harga yang
dapat dipertahankan apabila dapat diperoleh. Tindakan penjual untuk
melepaskan surplus barangnya akan menekan harga yang lebih tinggi dari
harga ekuiliberium untuk turun sampai pada tingkat harga ekuiliberium.
Tindakan pembeli yang berusaha untuk membeli penawaran yang kurang
akan mendorong harga yang lebih rendah dari harga ekuiliberium untuk naik
sampai pada tingkat harga ekuiliberium.
To economists, Supply is the relationship between ranges of possible
prices and quantities supplied, which stated as the law of supply. The law of
supply states there is a direct relationship between the price of good and the
quantity sellers are willing to offer for sale in a defined time period, ceteris
paribus (Tucker, 2010).
Tucker (2010) menyatakan bahwa bagi para ekonom permintaan adalah
hubungan antara rentang harga yang tepat dan kuantitas yang ditawarkan,
yang dinyatakan dalam hukum penawaran. Hukum penawaran menyatakan
adanya sebuah hubungan langsung antara harga barang dan kuantitas penjual
yang bersedia untuk menawarkan untuk penjualan dalam periode waktu yang
ditetapkan, ceteris paribus.
“… supply means the quantity supplied over some time period. (A time
period has to be specified to make the quantity meaningful.) Supply is the
quantity a businessman offers for sale. Usually this quantity is equal to the
pattern) is that the businessman sets a price at which he expects to sell a
quantity sufficient to maintain his business and make a profit. Then he sells
all that his customers want to buy at that price. If they want to buy less than
he expected, he offers less for sale. If he sells more than he expected, he
offers more for sale to meet his customers’ demand (Buechner, 2012).
Sedangkan Buechner (2012) menyatakan bahwa penawaran berarti
kuantitas yang ditawarkan dalam periode beberapa waktu (sebuah periode
waktu di sini harus dispesifikkan agar kuantitas menjadi berarti). Penawaran
adalah kuantitas yang ditawarkan businessman untuk dijual. Biasanya
kuantitas ini sebanding dengan kuantitas yang ingin dibeli oleh konsumennya.
Rumus normalnya (bukan rumus universal) adalah businessman menentukan
harga yang diharapkan dapat menjual jumlah yang cukup untuk menjaga
bisnisnya dan menghasilkan keuntungan. Kemudian menjual semua yang
diinginkan konsumen pada harga tersebut. Jika mereka ingin membeli lebih
sedikit dari yang diperkirakan, maka penawaran menjadi lebih sedikit. Jika
menjual lebih banyak dari yang diperkirakan, tawaran untuk dijual akan
menjadi lebih agar dapat memenuhi permintaan konsumennya.
2.2 Hukum Penawaran (Supply)
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan
pada pembeli. Dalam hukum ini dinyatakan keinginan para penjual untuk
menawarkan barangnya apabila harganya tinggi keinginan untuk menawarkan
Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa makin tinggi harga
suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh
para penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit
jumlah barang yang ditawarkan (Sadono, 1997).
Hukum penawaran yaitu jika semua hal selain harga dibiarkan sama
(sesuai cateris paribus), ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah
penawarannya akan meningkat, dan ketika harganya turun, maka jumlah
penawarannya akan ikut menurun (Gregory Mankiw, 2006).
Ada tiga alasan mengapa terjadi hukum penawaran seperti yang tersebut
di atas, yaitu:
1. Pengaruh penghasilan
Harga yang harus dibayar oleh konsumen untuk suatu barang merupakan
pengeluaran, tetapi bagi penjual hal ini merupakan hasil atau penerimaan.
Harga yang diterima merupakan balas jasa atas jerih payah dan sebagai
dorongan untuk menghasilkan dan menjual barang. Semakin tinggi harga
jual, semakin banyak penghasilan yang didapatkan oleh penjual. Hal
tersebut menjadi pendorong bagi pihak penjual untuk menjual lebih
banyak barang atau jasa.
2. Pengaruh substitusi
Jika harga barang A naik, maka pembeli akan lebih memilih barang B
yang lebih murah tapi dapat memberikan fungsi yang sama dengan
barang A, sehingga jumlah permintaan barang A menjadi berkurang. Hal
tersebut juga berlaku untuk penawaran. Jika harga jual suatu barang tidak
memproduksi barang lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya jika
harga jual suatu barang relatif tinggi maka banyak produsen yang ingin
memproduksi barang tersebut.
3. Pengaruh biaya produksi
Jika jumlah produksi diperbesar, biaya produksi juga akan bertambah.
Bertambahnya biaya yang diperlukan untuk menambah produksi
menyebabkan produsen hanya akan bersedia memperbesar jumlah yang
ditawarkan pada harga jual yang lebih tinggi.
Berdasarkan hukum penawaran di atas, maka diperoleh fungsi
penawaran, yaitu:
Qs = f (Px| I, T, R,....), dengan asumsi cateris paribus
Keterangan :
Qs = Jumlah barang yang ditawarkan
Px = Harga barang itu sendiri
I, T, R, ... = faktor- faktor selain harga yang dianggap konstan
(cateris paribus)
Namun dalam kenyataannya, hukum penawaran yang dimaksud di atas
bersifat terlalu dipaksakan, sebab penawaran tidak hanya merupakan fungsi
harga, tetapi sebagai fungsi produksi. Jadi, menurut Wulandari (2010),
penawaran sebagai fungsi produksi dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai
berikut.
2. Keadaaan produsen dan tingkat teknologinya
3. Sifat fisik dari barang atau hasil produksinya
4. Harga barang yang diharapkan dari produsen
5. Biaya produksi barang itu
6. Adat kebiasaan
Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah penawaran sebenarnya tidak
berhubungan langsung dengan harga, melainkan lebih berhubungan dengan
faktor produksi (resources). Sebagai contoh, misalnya harga donat di pasar
tinggi. Menurut hukum penawaran, apabila harga donat di pasar tinggi maka
produsen donat akan meningkatkan jumlah donat yang ditawarkan. Namun,
apabila ada salah satu dari resources dalam proses produksi tersebut rusak,
misalnya mixer, maka produsen tidak akan menghasilkan jumlah produksi
donat yang maksimal. Dari contoh yang dijelaskan di atas, maka dapat
dibuktikan bahwa penawaran tidak hanya sebagai fungsi harga namun lebih
sesuai sebagai fungsi produksi.
2.3 Bentuk Kurva Penawaran (Supply)
Menurut Samuelson (2003), Kurva Penawaran merupakan sebuah
komoditi yang memperlihatkan hubungan antara harga pasar dengan kuantitas
dari komoditi yang diinginkan, diproduksi, dan dijual oleh produsen,
sementara hal-hal lain dianggap konstan. Sudah menjadi sifat produsen atau
penjual bahwa bila harga naik, mereka akan menambah jumlah barang yang
dijual. Begitu pula sebaliknya. Sifat produsen atau penjual tersebut sesuai
dengan Hukum Penawaran. Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan yang
tersebut yang ditawarkan para produsen atau penjual. Hukum Penawaran
yang pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu barang, maka
makin banyak jumlah barang yang akan ditawarkan oleh para produsen atau
penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu barang, akan makin sedikit
jumlah barang yang akan ditawarkan oleh para produsen atau penjual.
2.3.1 Daftar Penawaran(Supply Schedule)
Menurut Sadono Sukirno (1997), Daftar Penawaran adalah suatu
gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai tingkat
harga. Tabel ini menggambarkan besarnya jumlah penawaran pada
berbagai tingkat harga pada barang yang sama. Sebagai contoh pada
tabel dibawah ini merupakan gambaran penawaran terhadap buku tulis.
Tabel 1. Daftar Penawaran Buku Tulis
Keadaan Harga Jumlah yang ditawarkan
berharga 100, maka penawaran terhadap buku tulis sebanyak 100 buah.
Ketika harga buku tulis naik menjadi 200, maka penawaran akan naik
menjadi 400 buah, begitu seterusnya. Hingga harga buku tulis menjadi
500, penawaran terhadap barang tersebut meningkat mencapai 900
buah. Jelas bahwa semakin naik harga maka penawaran terhadap barang
akan bertambah, dan begitu pula sebaliknya ketika harga turun maka
2.3.2 Kurva Penawaran
Dengan memakai data dari daftar penawaran, maka kita dapat
membuat gambar kurva penawaran. Menurut Sadono Sukirno (1997),
Kurva Penawaran (supply curve) adalah kurva yang menggambarkan
hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada masing-masing tingkat harga.
Gambar 1. Kurva Penawaran Buku Tulis
Pada gambar kurva penawaran di atas terlihat sumbu tegak (y)
menggambarkan berbagai tingkatan harga produk (price), sedangkan
pada sumbu datar (x) menggambarkan jumlah penawaran terhadap
produk tersebut (quantity). Titik A, B, C, D, dan E dalam Gambar 1
secara berturut-turut menggambarkan keadaan A, B, C, D, dan E di
dalam tabel 1. Kurva SS yaitu kurva yang melalui titik A, B, C, D, dan
Dalam menganalisis penawaran, terdapat perbedaan pengertian
antara penawaran dengan jumlah barang yang ditawarkan. Penawaran
berarti keseluruhan jumlah dari penawaran yang ada pada kurva
penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti jumlah
barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Sebagai
contoh, titik C menggambarkan bahwa pada harga Rp 300,00 jumlah
barang yang ditawarkan adalah 600 buah.
Pada umumnya kurva penawaran berawal dari kiri bawah dan
semakin naik ke kanan atas. Bentuk kurva pernawaran bersifat seperti
itu karena terdapat kaitan yang positif (berbanding lurus) antara harga
dan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu makin tinggi harga maka
makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
2.3.3 Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami gerakan sepanjang kurva
penawaran apabila harga barang yang ditawarkan berubah dan akan
mengalami pergeseran seluruh kurva apabila faktor selain harga yang
ditawar berubah. Pergerakan pada kurva penawaran ini terjadi apabila
harga barang yang ditawarkan semakin naik atau semakin turun.
Sebagai contoh, jika harga sebuah handphone turun dari 800.000
menjadi 700.000 per unit, maka jumlah handphone yang ditawarkan
Gambar 2. Daftar Penawaran Handphone
Gambar 3. Kurva Penawaran Handphone
Perpindahan dari titik C ke D pada kurva yang sama
menunjukkan bahwa suatu penurunan harga barang tertentu
menyebabkan penurunan jumlah yang ditawarkan akan barang tersebut
oleh konsumen.
2.3.4 Pergeseran Kurva Penawaran
Apabila salah satu atau semua faktor yang dianggap statis
Kurva akan bergeser ke kanan apabila jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan lebih banyak pada harga yang sama. Sedangkan kurva akan
bergeser ke kiri apabila jumlah barang atau jasa yang ditawarkan lebih
sedikit pada harga yang tetap. Sebagai contoh penjualan beras setelah
kenaikan sebagai berikut:
Harga Beras
(Rp/Liter)
Sebelum Naik
(Liter)
Sesudah Naik
(Liter)
4500 35 30
5000 40 35
5500 45 40
6000 50 45
9000 55 50
11000 60 55
Gambar 4. Pergeseran Kurva Penawaran Penjualan Beras
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa kurva penawaran S
bergeser ke arah kiri menjadi S1. Hal ini terjadi pada kurva penawaran
beras sebagai akibat dari meningkatnya harga bibit dan pupuk.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu
atau lebih berbagai faktor yang dulu dianggap tetap atau sementara,
akan merubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva
penawaran.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Supply
Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat Penawaran (Supply)
a. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan atau produksi suatu produk sangat tinggi maka
produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang
mahal karena mengantisipasi ketidakmampuannya bersaing dengan produk
sejenis yang mengakibatkan produk tidak laku terjual. Dengan adanya
teknologi canggih maka suatu proses produksi bisa berjalan lebih efektif
dan efisien. Proses produksi yang efektif dan efisien menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga bisa memicu penurunan harga.
b. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit
oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual menjadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris
dan menguasai pasar maka perusahaan akan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan
rendah untuk menarik minat konsumen.
c. Pajak
Harga yang ditetapkan oleh para produsen juga dipengaruhi oleh pajak
yang ditetapkan oleh pemerintah. Pajak yang naik akan menyebabkan
harga jual menjadi lebih tinggi karena perusahaan juga dituntut untuk
mempertahankan keuntungan sehingga perusahan menawarkan lebih
sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
Dalam dunia industri tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat pasti akan
ada pesaing lain yang mempunyai produk sejenis dengan yang kita
produksi. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang lebih
murah, maka konsumen akan beralih ke produk yang lebih murah sehingga
mengakibatkan penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun terpaksa
dikurangi.
e. Prediksi atau perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual diperkirakan akan mengalami kenaikan di masa
mendatang maka perusahaan akan mempersiapkan diri dengan
memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan /
menjual lebih banyak barang ketika harga naik akibat berbagai faktor.
2.5 Cara Menghitung Penawaran Maksimal (Maximal Supply)
Maximal Supply atau penawaran maksimal menunjukkan jumlah
maksimum yang ingin dijual pada berbagai tingkat harga atau harga
minimum yang masih mendorong penjual untuk menawarkan suatu barang.
Titik beratnya pada kerelaan atau kesediaan untuk menjual bukan dari jumlah
barang yang sungguh-sungguh terjual. Hal ini terkait pada resources dari
suatu input, process, dan output.
Dalam penentuan penawaran maksimal, terdapat beberapa hal yang perlu
diketahui dan dilakukan oleh produsen. Diantaranya adalah:
a. Identifikasi resources
b. Menentukan jenis resources yang paling dominan, resources yang lain
diasumsikan terpenuhi
d. Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi
e. Menghitung supply maksimal : jumlah waktu yang tersedia dibagi jumlah
waktu dalam satu kali produksi.
Contoh Penentuan supply maksimal tergambar dalam ilustrasi sebagai
berikut.
Rere merupakan salah seorang mahasiswi di Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi, ia menjalankan
usaha membuat roti panggang untuk dijual kepada mahasiswa lainnya. Waktu
yang dimiliki untuk melakukan proses produksi membuat roti panggang
adalah 2 jam dengan waktu 10 menit untuk satu kali proses produksi. Pada
tiap proses produksi dihasilkan roti panggang sebanyak 10 buah. Untuk
mengembangkan usahanya, Rere menghitung berapa produksi maksimum
yang dapat dihasilkan tiap harinya.
b. Jenis resources yang paling dominan adalah roti
c. Jumlah waktu yang tersedia dalam satu periode adalah 2 jam
d. Kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi adalah 10 menit
Maka Supply maksimalnya adalah:
¿120buah
Jadi supply maksimal yang didapatkan adalah 120 buah
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rere dapat menghasilkan 120 buah
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Supply atau penawaran adalah suatu rencana bagi seorang produsen atau
penjual untuk menetapkan jumlah barang yang akan dijual pada berbagai
kemungkinan harga. Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi
harga barang maka semakin tinggi penawaran, begitu juga sebaliknya
semakin rendah harga barang maka penawaran juga semakin menurun,
dengan anggapan cateris paribus. Namun hukum penawaran tersebut seperti
dipaksakan karena jumlah penawaran sebenarnya tidak berhubungan
langsung dengan harga, melainkan lebih berhubungan dengan faktor produksi
atau resources. Sesuai hukum penawaran berarti harga barang berkorelasi
positif (berbanding lurus) dengan jumlah penawaran. Sehingga jika
digambarkan dalam bentuk kurva maka kurva penawaran bergerak dari kiri
bawah ke kanan atas. Namun kurva tersebut bisa mengalami pergerakan atau
pergeseran. Kurva akan bergerak jika yang berubah hanya harga barang itu
sendiri. Sedangkan kurva akan bergeser jika yang berubah selain harga,
misalnya seperti harga input, teknologi, jumlah supplier, harga barang
alternatif, kebijakan pemerintah, harapan dan tujuan perusahaan. Dalam
melakukan penawaran sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksi atau
supply maksimal. Supply maksimal menunjukkan jumlah maksimal yang
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N.G., 2006. Pengantar Ekonomi Mikro edisi tiga. Jakarta: Salemba Empat
Mankiw, N. Gregory., 2006. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.
McEachern, William A., 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat
Leftwich, Richard H., 1981. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Bina Aksara Samuelson, A., 2003. Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: PT.Media Global Education. Samuelson, P.A., Nordhaus, W.D., 2003. Ilmu Mikroekonomi. Jakarta : PT. Media Global Edukasi.
Sukirno, Sadono, 1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sukirno, Sadono, 2009. Pengantar Teori Mikroekonomi edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sunarto, Drs., Setiono, Bambang DR., 2007. Ekonomi Makro. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.
Buechner, M. Northrup, 2012. The New Definitions of Supply and Demands. Avalaible from: http://objectiveeconomics.net/2012/03/part-vii-new-definitions-of-supply-and-demand/ [accessed 10 March 2013]
Fattah, Sanusi. 2011. Permintaan dan Penawaran Serta Terbentuknya Harga
Pasar. Avalaible from:
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB17._PERMINTAAN_DAN_PENAWARA N_SERTA_TERBENTUKNYA_HARGA_PASAR [Accessed 3 March 2013] Library of Economics and Liberty, 2010. Definitions of Supply. Library Fund,Inc. Avalaible from: http://www.econlib.org/library/Topics/HighSchool/Supply.html [Accessed 10 March 2013]