• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya Persediaan dan Ssistem EOQ da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya Persediaan dan Ssistem EOQ da"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA PERSEDIAAN , SISTEM EOQ, SISTEM JIT DALAM PERSEDIAAN Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran produk perusahaan.

Persediaan (inventory) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan erat hubungannya dengan operasional perusahaan, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan maupun industri. Jika penanganan persediaan tidak dilaksanakan dengan baik maka akan mengakibatkan resiko terganggunya proses produksi atau tidak terpenuhinya pesanan pembelian, akibatnya dapat merugikan perusahaan.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara berlanjut diperoleh atau diproduksi maupun dijual. Persediaan pada perusahaan industri dan jasa adalah berbeda ditinjau dari sifat dan jenisnya, tetapi fungsinya sama yaitu untuk dijual dan merupakan unsur yang sangat aktif didalam perusahaan.

Kenapa P erusahaan M empunyai P ersediaan?

Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi ketidaksempurnaan pasar.

(2)

Penyebab Timbulnya Persediaan

Persediaan merupakan suatu hal yang tak terhindarkan. Penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut:

1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan

Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang tersebut tidak tersedia sebelummya. Untuk menyiapkan barang ini diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, maka adanya persediaan merupakan hal yang sulit dihindarkan.

2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian

Ketidakpastian terjadi akibat: permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, waktu pembuatan yang cenderung tidak konstan antara satu produk dengan produk berikutnya, waktu tenggang (lead time) yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan persediaan.

3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga di masa mendatang.

2. Menghindari kekurangan bahan (out of stock).

Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tsb, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Untuk menghindari situasi tsb, perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.

3. Manfaat pemasaran.

(3)

4. Spekulasi.

Kadang-kadang persediaan digunakan untuk berspekulasi. Jika perusahaanan mengantisipasi kenaikan harga (misal inflasi meningkat), nilai persediaan akan meningkat dalam situasi inflasi, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Arti Penting Persediaan bagi Perusahaaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk :

1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada permintaan yang berfluaktuasi dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat melakukan operasi sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang masih bisa digunakan walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami keterlambatan, sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalnnya operasi perusahaan.

2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.

Peranan yang ini merupakan peranan yang bermanfaat bagi perusahaan, karena apabila produk yang dihasilkan perusahaan tersebut adalah produk musiman, tentu permintaannya terjadi sesuai dengan musimnya, sehingga jika musimnya tiba, dan para pesaing kita dan kita tidak dapat memenuhi pasar, maka kita dapat menutupi permintaan pasar dengan persediaan yang ada didalam perusahaan kita, sehingga kita dapat memnuhi permintaan pasar.

3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, maka apabila ada masalah dengan proses pengiriman bahan dari penyuolai dengan perusahaan, maka dengan adanya persediaan ini dapat mempertahankan stabilitas dan kelancaran proses operasi perusahaan, sehingga perusahaan masih dapat memenuhi permintaan pasar.

4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

(4)

biaya untuk pemliharaan mesin dapat ditekan, dan mesin dapat digunkan secara optimal untuk menghasilkan produk.

5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya persediaan, maka jika terjadi permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan kita dapat menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan merasa dihargai karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan kita.

6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya. Peranan yang ini, dengan adanya persediaan, proses produksi tidak perlu berjalan sesuai dengan penggunaanya, karena dengan adanya persediaan, maka perusahaan harus melihat dulu seberapa banyak persediaan yang mereka miliki, sehingga apabila persediaan berlebih maka perusahaan dapat menggunakan persediaan yang ada dulu. Dan pengaruhnya terhadap penjulan, maka dengan adanya persediaan, jika penjualan menurun, maka proses produksi dapat dikurangi, karena persediaan masih mencukupi, jika tidak maka, persedeiaan yang ada digudang akan mengalami kelebihan.

Jadi persediaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena berfungsi menggabungkan antara operasi yang berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen dengan mamaksimumkan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan dengan kesalahan yang kecil sehingga produk yang dihasilkan dapat maksimal. Adanya persediaan, dapat memungkinan bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi produksi, karena faktor waktu antara operasi itu dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan. Sehingga penggunaan waktu dapat dimaksimalkan dan persediaan dapat mencukupi permintaan pasar.

(5)

Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi yang ada didalam perusahaannya. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang berlebih. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan sehingga persediaan produk jadi sangat memegang peranan penting dalam pemenuhan perimtaan pasar dan konsumen.

Fluktuasi permintaan yang terjadi dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut dapat kita gunakan pada saat permintaan ramai atau meningkat. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya menjadi meningkat sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidakpuasan pelanggan, sehingga akan berakibat besar pada perusahaan.

Pentingnya Perencanaan Persediaan

Setiap jenis perusahaan memiliki persediaan untuk dapat melangsungkan usahanya. Persediaan memiliki nilai yang tidak sedikit dalam aktiva perusahaan. Sebagaimana yang kita ketahui dan kita pelajari manfaat persediaan adalah untuk menjamin dapat dipenuhinya keinginan pelanggan atau konsumen yang memerlukan barang jadi atau jasa yang dihasilkan. Jadi persediaan menjadi sesuatu yang vital yang menentukan kelancaran proses produksi. Menurut Drs. Sofyan Assauri, yang dimaksud dengan persediaan adalah: Suatu barang dalam suatu periode usaha normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Sedangkan menurut Drs. Bambang Riyanto : Persediaan merupakan suatu komponen atau elemen utama dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana terus menerus mengalami perubahan.

Dari definisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa istilah persediaan mencakup persediaan bahan baku dalam sebuah perusahaan manufaktur. Bahan baku ini akan mengalami suatu proses produksi yang akan menghasilkan suatu produk untuk dijual. Bahan baku ini dapat berupa suatu hasil alam ataupun produk jadi dari perusahaan lain yang menjadi pemasok.

(6)

Sebagai aktiva perusahaan maka persediaan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu pelaksanaan pengadaan bahan yang diperlukan harus dilakukan sebaik mungkin sesuai dengan jumlah dan waktu serta biaya yang ditekan serendah-rendahnya dengan cara melakukan perencanaan dan pengendalian.

Perencanaan dan pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.Perencanaan menunjukkan bahwa manajer berpikir melalui sasaran-sasaran dan kegiatan mereka sebelumnya, bahwa kegiatan-kegiatan mereka lebih didasarkan pada suatu metode, rencana, atau pikiran logis ketimbang pada praduga. Perencanaan dimulai dari rancangan produk. Baik produk biasa maupun produk kontrak khusus selalu memerlukan rangkaian tahap perencanaan guna memasukkan bahan ke dalam proses produksi.

Pengendalian selalu mengikuti sebuah perencanaan. Pengendalian atau control merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana.

Jadi untuk mencitakan persediaan yang efektif dan efisien yang mampu memenuhi permintaan pasar saat keadaan biasa ataupun permintaan disaat berfluktuasi maka dalam mengelola persedia tersebut sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian terhadap persedian itu sendiri, sehingga pemanfaatan dan penggunaan serta memenuhi permintaan pasar dapat dilakukan secara optimal.

(7)

EOQ (Economic Order Quantity) adalah suatu model yang menyangkut tentang pengadaan atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Ketidakteraturan penjadwalan akan memberikan dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.

Economic Order Quantity - yang biasa disingkat EOQ - adalah sejumlah produk yang harus dipesan untuk memenuhi persediaan. Tentunya sejumlah produk yang dipesan ini harus memenuhi suatu nilai yang ekonomis. EOQ harus dapat meminimasi biaya variabel. Yang termasuk dalam biaya variabel dalam kasus ini adalah biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.

Dapat kita bayangkan bahwa jika jumlah pemesanan unit produk melebihi jumlah pemesanan yang ekonomis, hal ini akan membuat biaya penyimpanan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan biaya persediaan dari jumlah pemesanan yang ekonomis. Selain itu, bila jumlah pemesanan unit produk kurang dari jumlah pemesanan yang ekonomis, maka biaya pemesanan akan lebih besar dibandingkan dengan biaya pemesanan dari jumlah pemesanan yang ekonomis. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus memesan produk berkali-kali dengan biaya pemesanan yang dilipatgandakan.

Biaya penyimpanan meliputi biaya sewa gudang, biaya listrik, pajak, asuransi, dan lain-lain. Sedangkan biaya pemesanan dapat meliputi biaya antar barang dari tempat pemesanan ke gudang, biaya pemeriksaaan, biaya penanganan material, dan lain-lain. Dalam model EOQ, biaya ini dihitung secara tahunan.

Komponen lain yang termasuk dalam model EOQ adalah titik pemesanan kembali (reorder point).Reorder point adalah suatu titik (sejumlah item tertentu) di mana perusahaan harus memesan kembali. Reorder Point bergantung pada lead time, yaitu waktu yang diperlukan perusahaan untuk memenuhi pemesanan. Jadi, model EOQ juga harus dapat menjawab pertanyaan berapa banyak dan kapan item yang harus dipesan agar tercapai nilai yang ekonomis.

(8)

Keterangan :

Q* = nilai EOQ (unit)

C = biaya pemesanan per pesanan R = permintaan per tahun (unit) h = biaya penyimpanan

Contoh Soal 1:

William manufacturing company purchases 8000 units of a product each year at cost of $10. The order cost is $30 per order, and holding cost per unit per year is $3. What are the economic order quantity?

Penyelesaian :

Untuk menghitung banyaknya pesanan selama setahun adalah sebagai berikut.

Keterangan :

m = banyaknya pesanan selama setahun (pesanan per tahun)

Total biaya untuk EOQ per tahun:

Keterangan :

TC(Q*) = total biaya EOQ per tahun P = purchase of an item

Reorder Point:

(9)

Bila L dinyatakan dalam minggu:

Keterangan :

B = Reorder Point (unit) L = Lead Time (month/week)

Contoh Soal 2 :

Pada Contoh Soal 1, berapa total biaya untuk EOQ per tahun, banyak pesanan yang harus dipesan selama setahun, dan reorder point bila lead time-nya adalah dua minggu?

Penyelesaian 2 :

Total biaya untuk EOQ per tahun (dalam $):

Banyak pesanan yang harus dipesan selama setahun:

Reorder point (unit):

Kesimpulan:

Jadi, untuk mencapai nilai yang ekonomis, "William Manufacturing" harus memesan 400 unit produk dengan total biaya pemesanan sebesar $81200. Produk tersebut dipesan sebanyak 20 kali selama setahun. William Manufacturing harus memesan pada saat persediaan di gudang tersisa 308 unit.

(10)

Bagi sebagian orang masih merasa asing dengan istilah Just In Time ( JIT ). Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.Untuk mencapai sasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.

Terdapat banyak definisi dan deskripsi dari JIT, diantaranya :

 JIT adalah suatu sistem produksi yang melakukan perbaikan secara terus menerus

berdasarkan pada penghapusan segala bentuk waste (The Technology Transfer Council of Australia, 1987).

 JIT adalah suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi

dengan membuat dan mendistribusikan barang dalam jenis, kuantitas, waktu dan tempat yang tepat dengan menggunakan fasilitas, peralatan, dan sumber daya manusia seminimum mungkin (NSW Science and Technology Council, 1985).

 JIT adalah suatu sistem produksi yang merubah kompleksitas manajemen manufaktur

dengan kesederhanaan (Schonberger, 1984).

 JIT adalah suatu filosofi manufaktur yang berusaha untuk memproduksi suatu produk

dalam jangka waktu sesingkat mungkin dengan menghasilkan kesalahan seminimum mungkin (Hall, 1987).

(11)

Sistem Just In Time berkembang di negara Jepang karena adanya keprihatinan industri-industri di Jepang. Pada saat itu Jepang merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang terbatas, ketergantungan pada energi dan bahan baku import, dan keadaan geografisnya yang kurang menguntungkan (80% bagian negara terdiri dari pegunungan). Hal ini menjadikan para produsen Jepang mempunyai posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan pesaing-pesaing dari negara-negara barat. Oleh karena itu, Jepang melakukan berbagai macam usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan negara lain sehingga produk Jepang menjadi sangat kompetitif dengan produk lain di dunia internasional.

Jepang mengembangkan suatu inovasi terhadap pemborosan dalam hal bahan baku, tempat, tenaga kerja, waktu serta biaya. Harga tanah yang mahal akibat lahan yang sempit tidak memungkinkan untuk membangun tempat penyimpanan persediaan sehingga mendorong perusahaan untuk merancang tata letak pabrik dan arus bahan menjadi seefektif mungkin. Dari keterbatasan inilah Just In Time berkembang. Pendekatan Just In Timedikembangkan oleh Mr. Taiichi Ohno (mantan wakil presiden Toyota Motor Company di Jepang) bersama rekannya di pertengahan 1970. PengembanganJust In Time di Jepang adalah untuk menghindari atau mengeliminasi pemborosan, menghindari produk-produk rusak atau cacat dengan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, mengeliminasi pengerjaan ulang dan penumpukan persediaan.

(12)

Tujuan JIT

Tujuan Strategis JIT adalah untuk meningkatkan laba serta memperbaiki posisi bersaing perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta memperbaiki kerja pengiriman.

Tujuan Utama JIT

Tujuan utama yang ingin dicapai dari sistem ini adalah: Zero Defect (tidak ada barang yang rusak).

Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up). Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot). Zero Handling (tidak ada penanganan). Zero Queues (tidak ada antrian).

Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin). Zero Lead Time (tidak ada lead time).

Manfaat JIT

JIT bukan hanya sekedar metode pengendalian persediaan, tetapi juga merupakan sistem -sistem produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas. Manfaat JIT antara lain :

 Mengurangi ruangan gudang untuk penyimpanan barang.

 Mengurangi waktu setup dan penundaan jadwal produksi.

 Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan mendeteksi

kesalahan pada sumbernya.

 Penggunaan mesin dan fasilitas secara baik.

 Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.

 Layout pabrik yang lebih baik.

 Pengendalian kualitas dalam proses.

(13)

Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus - menerus untuk merespon perubahan dengan meminimalisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:

 Menghilangkan semua aktifitas atau sumber- sumber yang tidak memberikan nilai

tambah terhadap produk atau jasa.  Komitmen terhadap kualitas prima.

 Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.

 Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas

aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Penerapan JIT

Just In Time diterapkan di bidang fungsional perusahaan, diantaranya adalah Just In Time Pembelian dan Just In Time Produksi.

JIT Pembelian

Pembelian JIT adalah sistem pembelian barang berdasarkan permintaan sehingga barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi, dan berharga murah. JIT pembelian mengharuskan adanya sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan konsumen atau penggunaan produksi.

Di Jepang dan USA, sistem JIT pembelian telah lama dan banyak digunakan dalam praktik industri yang produknya cepat rusak misalnya dalam industri pembuatan makanan jajanan (basah), bunga segar, ikan segar. Namun sekarang, di negara tersebut JIT pembelian banyak diterapkan juga dalam berbagai bidang industri lainnya.

JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas pembelian dengan cara:

 Mengurangi jumlah pemasok.

 Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.

 Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan.

 Mengeliminasi atau mengurangi aktivitas dan biaya yang tidak bernilai tambah.

 Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu.

Penerapan JIT pembelian mempengaruhi sistem penentuan biaya dengan cara-cara sebagai berikut:

(14)

 Perubahan “cost pools” untuk mengumpulkan biaya.

 Mengubah dasar pengalokasian biaya penanganan bahan (barang).

 Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara

individual.

 Mengurangi biaya adminidtrasi system akuntansi

JIT Produksi

Produksi JIT adalah sistem produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu , tepat jumlah, bermutu tinggi dan berbiaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:

 Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses.

 Mengurangi atau meniadakan “lead time.”

 Mengurangi atau menidakan “setup.”

 Menyederhanakan pengolahan produk.

Perusahaan yang menggunakan JIT produksi menyatakan bahwa mereka secara signifikan dapat mengurangi aktivitas - aktivitas tidak bernilai tambah dan meningkatkan efisiensi secara besar - besaran.

Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:

 Meningkatkan keterlacakan langsung sejumlah biaya.

 Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak

langsung.

 Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja

dan overhead pabrik secara individual.

 Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets.”

Keunggulan dan Kelemahan Sistem JIT

 Keunggulan dari metode ini adalah dapat mengurangi biaya tenaga kerja, persediaan,

(15)

dengan adanya Total Quality Management dalam penerapan sistem JIT sehingga risiko kerusakan dapat ditekan dan kerugian akibat retur barang rusak oleh pelanggan dapat dikurangi karena Total Quality Management juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas dari produk. Selain itu, biaya tenaga kerja dapat ditekan karena jumlah persediaan diusahakan menjadi seminim mungkin sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan dalam mengawasi tidak perlu dalam jumlah yang banyak. Biaya penyimpanan juga dapat ditekan hingga seminimal mungkin akibat dari persediaan yang disimpan juga sedikit.

 Kelemahan dari metode ini adalah sulit mencari pemasok, biaya pengiriman tinggi,

kesulitan menghadapi perubahan permintaan, tuntutan sumber daya manusia yang multifungsi, dan perlengkapan teknologi yang membutuhkan biaya besar. Dalam JIT pemasok merupakan faktor penting dalam persediaan di mana selain berpengaruh terhadap penyediaan persediaan stok juga berpengaruh dalam harga dari persediaan yang akan dibeli.

Mengapa JIT belum bisa diterapkan di Indonesia

Karena di bangsa kita bangsa indonesia, yang namanya tanggung jawab sosial masih dijunjung tinggi di sini yaitu pemberdayaan masyarakat. Padahal dalam produksi menggunakan konsep JIT ini, sebisa mungkin delay tiap proses diminimalisir sehingga produksi bisa maksimal. Dan hal ini mungkin dapat tercipta bila yang melakukan semua proses pure robot (otomatis), maka wajar bila konsep JIT ini belum bisa diterapkan akibat terbatasnya kemampuan manusia dalam bekerja.

(16)

 Jika set up mesin lamanya 1 jam (60 menit), bisa disingkat menjadi 6 menit.

Andaikata lot yang harus dibuat banyaknya 3000 buah yang setiap unitnya memakan waktu 1 menit, maka waktu produksinya =1 jam + (3000 x 1 menit)= 3060 menit= 51 jam.

 Setelan waktu set up dikurangi menjadi 6 menit, maka waktu produksinya menjadi= 6

menit + (3000 x 1 menit)= 3006 menit.

 Namun, dengan waktu yang sama (3060 menit) dapat dibuat lot sebanyak 300 buah

dari berbagai jenis yang diulang sebanyak 10 kali, yaitu: (6 menit + (300 x 1 menit) x 10= 3060 menit= 51 jam.

 Hal ini berarti sistem produksi lebih tanggap terhadap perubahan.

(17)

http://aluvimoto.com/2010/09/23/scoopy-made-to-order-atau-made-to-stock/

http://arinimuidalfitri.blogspot.com/2013/04/sistem-produksi-tepat-waktu-just-in.html

http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22182-11.%20%20BAB %20II.pdf

http://hendrasetyo.blogspot.com/2010/09/eoq-economic-order-quantity.html

http://myworld-wahyuindra.blogspot.com/2012/02/arti-penting-persediaan-bagi-perusahaan.html\

Referensi

Dokumen terkait

Demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimtomatik. Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam

Menurut Weisz (1973) ciri-ciri umum Bivalvia yaitu : hewan lunak; sedentary (menetap pada sedimen); umumnya di laut meskipun ada yang hidup di perairan tawar; pipih di bagian

Pada hasil kristalisasi yang diperoleh dari pelarut etanol (IBED), metanol (IBMD) dan aseton (IBAD) dengan metode pendinginan memiliki sifat alir yang baik.. Hasil ini mendukung

Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan investigasi terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit – unit kerja di lingkungan RSU Mitra

Sensor cartoon berfungsi untuk mendeteksi apabila karton yang sudah jadi menumpuk di bagian belakang dan menyebabkan menyentuh sensor kemudian sensor akan mendeteksi

Golongan :Input pangkat pertama (II/a) harus menggunakan SK CPNS bukan SK Pengangkatan PNS; Masa Kerja pangkat II/b SALAH (sesuai dokumen SK yang benar: 3 tahun); Dokumen

Dengan adanya hubungan hukum maka akan terjadi perjanjian kerja, perjanjian kerja yang dimaksud yaitu kontrak kerja sama antara PT. Dian Yogya Perdana dengan Mitra luar

Temuan data yang didapat dari hasil penelitian dengan judul Tindakan Keluarga Miskin Suku Madura Untuk Memenuhi Kebutuhan Pesta Pernikahan Anak – anaknya dapat dikatakan