• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan isi dari buku yang berjudul GE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ringkasan isi dari buku yang berjudul GE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan isi dari buku yang berjudul “GERBANG TASAWUF

(Dimensi Teoritis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi)

Disusun Oleh :

Heni Puspita Sari

NIM : 0705162006

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Dr. Ja‟far M.A

Program Study :FISIKA

Semester : II

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sumatera Utara

(2)

A.

Defenisi Tasawuf

Pertama, istilah tasawuf berasal dari kata al-shuf , yaitu wol. Disebut sufi karena kaum sufi mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba.

Kedua, istilah tasawuf berasal dari kata al-shaf, yaitu barisan pertama yang bermakna bahwa kaum sufi berada pada barisan pertama di depan Tuhan, karena besarnya keinginan mereka terhadap Tuhan, kecenderungan hati mereka terhadap-Nya dan tinggalnya bagian-bagian rahasia dalam diri mereka di hadapan-Nya.

Ketiga, istilah tasawuf berasal dari kata ahl al-shuffah karena para sufi mengaku sebagai golomgan ahl al suffah yang diridai Allah. Mereka disebut sufi karena sifat-sifat mereka menyamai sifat orang-orang yang tinggal di serambi masjid (shuffah) yang hidup pada masa Nabi Muhammad saw .

Keempat, istilah tasawuf berasal dari kata al-shafa yang artinya kesucian, sebagai makna bahwa para sufi telah menyucikan akhlak mereka dari noda-noda bawaan, dank arena kemurnian hati dan kebersihan tindakan mereka. Kaum sufi menjaga moral dan menyucikan diri mereka dari kejahatan dan keinginan duniawi, sebab itulah mereka disebut sufi.

 Tasawuf menurut bahasa/etimologis berasal dari kata : 1. Shaff yang berarti saf atau baris

2. Shafa yang berarti bersih

3. Shuffah atau shuffat al-masjid yang berarti serambi masjid 4. Sophos (bahasa Yunani) yang berarti hikmah/kebijaksanaan

5. Shaufana yaitu sejenis buah-buahan yang berbentuk kecil dan berbulu yang banyak tumbuh du gurun pasir Arab

6. Shuffah artinya suatu kamar disamping Mesjid Nabawi yang disediakan untuk Sahabat Nabi dari golongan Muhajirin yang miskin

 Tasawuf menurut istilah/terminologis berasal dari kata :

1. Tasawuf adalah pengetahuan tentang semua bentuk tingkah laku jiwa manusia , baik yang terpuji maupun tercela , kemudian bagaimana membersihkannya dari yang tercela itu dan menghiasinya dengan yang terpuji, bagaimana menempuh jalan kepada Allah dan berlari secepatnya menuju kepada Allah.

2. Sufi adalah yang mewarisi ilmu dan amal Rasulullah saw, juga mewarisi akhlak yang

sesuai dengan batin (mental) beliau yang berupa zuhud, wara‟ , takut (kepada Allah),

(3)

B.

Tujuan Tasawuf

1. Tujuan tasawuf sunni akhlaki, tampaknya cukup sederhana yaitu terbatas pada pembinaan moral , yaitu meluruskan jiwa, mengendalikan hawa nafsu, sehinnga selalu tetap memlihara keluruhan moral.

2. Tujuan tasawuf sunni amali, yaitu untuk mengenal Allah . dalam hunungan ini, al-kalabazi mengatakan bahwa makrifat itu terdiri dari dua macam, yakni ma’rifat al-haq

dan ma’rifat al-haqiqat . Ma‟rifat al-haq yaitu penegasan tentang ke-Esa-an Allah atas sifat-sifatnya. Sedangkan Ma‟rifat al-haqiqat adalah suatu ma‟rifat yang tidak dapat diketahui , karena hakikat keTuhanan itu tidak dapat dijangkau dalam upaya mencapai

ma‟rifay al-haq ini para sufi melakukan berbagai metode yang dapat mengenal Tuhan, yang diantaranya dengan cara yang dikenal dengan al-kasyaf yakni terbukanya tabir yang menghalanginya mengenal Tuhan.

3. Tujuan tasawuf falsafi, yaitu tampaknya mengarah kepada satu tujuan tasawuf yang merupakan kelanjutan dari tasawuf amali . hanya satu tujuan ini telah melangkah kepada suatu pengenalan terhadap Tuhan secara filosofis, dalam upaya memahami garis hubungan antara Tuhan dengan alam (makhluq), khususnya manusia dengan Tuhan. Dengan kata lain, dalam tasawuf yang bercorak falsafi ini , para sufi berupaya mencapai tujuan-tujuan tertentu sehingga terkadang mereka merasa hilang keasadaran terhadap dirinya sendiri, sehinnga di kalangan sufi dikenal istilah fana, hulul, ittihad, dan wihdat al-wujud.

C. Kedudukan tasawuf dalam islam

Tiap- tiap ulama diatas meletakkan tasawuf di dalam kategori yang berbeda, seperti Ibn Khaldun yang mengkategorikan tasawuf di dalam kategori ilmu yang diajarkan dan di transformasikan (ulum al-naqliyah al-wadhi’iyah). Al –Ghazali mengkategorikan tasawuf di dalam kategori ilmu yang dihadirkan (ilm al-hudhuri/presential). Ibn Qayyim al-Jauziyah mengkategorikan tasawuf di dalam ilmu Jaliyun (didasari observasi, eksperimen dan silogisme). Syed Muhammad Naquib al-attas mengkategorikan tasawuf sebagai metafisika islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama (the religious science). Berdasarkan para ulama menempatkan tasawuf di dalam bidang-bidang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa tasawuf merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama.

Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok persoalan, yaitu :

1. Pembahasan tentang mujahadah (al-mujahadah), zauq (al-dzawq), intropeksi diri (muhasabahal-nafs), dan tingkatan-tingkatan spiritual (al-maqamat)

2. Penyingkapan spiritual (al-kasyf) dan hakikat-hakikat (al-haqiqah) alam gaib (alam al-gayb)

3. Keramat wali (al-karamat)

(4)

D. Al-Maqamat dan Al-ahwal

Al-maqamat adalah tingkatan-tingkatan spiritual seorang sufi, dari tingkatan paling mendasar sampai tingkatan tertinggi, yaitu dekat dengan Allah swt yang diperoleh salik secara mandiri melalui pelaksanaan ibadah, mujahadah, dan riyadhah secara terus menerus.

Al-ahwal merupakan keadaan hati seorang salik yang bukan merupakan hasil usahanya secara mandiri, melainkan pemberian dari Allah swt. Sejumlah al-ahwal tersebut merupakan pemberian Allah swt kepada salik yang sedang menjalani beragam ibadah untuk menapaki satu persatu maqam dari yang awal sampai yang paling akhir sebagi puncak tertinggi dari kedudukan spiritual yang mungkin dicapai seorang sufi.

E.

Pondasi Al-Maqamat dan Al-ahwal

1. Ibadah

Menurut al-Qusyairi, ibadah atau „ubudiyah adalah ”melaksanakan segala apa yang

diperintahkan, dan menjauhi segala yang dilarang”.

2. Riyadhah

Riyadhah adalah menahan jiwa binatang agar salik tidak mengikuti kecenderungannya terhadap nafsu dan amarah, dan menahan jiwa rasional agar tidak menuruti insting binatang serta watak dan perbuatan tercela.

3. Mujahadah

Hasan al-Qazaz, mengatakan bahwa “Mujahadah dibangun atas tiga hal: tidak makan bila sangat

butuh, tidak tidur kecuali mengantuk, dan tidak bicara kecuali terdesak.”

4. Khalwah dan Uzlah

Khalwah (menyepi) adalah pemutusan hubungan dengan makhluk menuju penyambungan

hubungan dengan al-Haqq. uzlah (mengasingkan diri) adalah menjaga keselamatan diri dari niat

buruk orang lain.

F. Hierarki Al-Maqamat

1. Tobat (al-taubah)

(5)

2. Wara‟

Didunia tasawuf, kata wara‟ ditandai dengan kehati-hatian dan kewaspadaan tinggi. Meskipun istilah ini tidak ditemukan dalam Al-Qur‟an, tetapi semangat dan perintah untuk bersikap wara‟

dapat dengan mudah ditemukan di dalamnnya, dan banyak hadis Nabi Muhammad SAW

menggunakan istilah wara‟.

3. Fakir

Dalam terminology Al-quran, istilah fakir berasal dari bahasa Arab, faqura,yafquru,faqran yang

artinya miskin. Istilah faqr bermakna kemiskinan. Dalam bahasa Indonesia, fakir berarti “orang

yang sangat kekurangan, orang yang terlalu miskin, atau orang yang dengan sengaja membuat

dirinya menderita kekurangan untuk mencapai kesempurnaan batin.”

4. Sabar

Sabar (as-shabr) adalah sikap yang dimiliki seseorang untuk menjalankan perintah-perintah

Allah ,menjauhi segala larangannya dan bersedia menerima cobaan-cobaan yang diberikan Allah

,dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Tawakal

Tawakal (at-tawakkul) diartikan sebagai kepasrahan secara penuh kepada Allah setelah

melakukan suatu usaha.

6. Cinta

Makna al-mahabbah dalam tasawuf dapat dilihat dari ucapan kaum sufi.

 junid al-baghdadi , misalnya berkata “cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat yang mencintainya.

 Muhammad bin Ali al-kattani berkata “ cinta mengutamakan yang dicintai.

 Husain al-manshur al-Hallaj berkata bahwa “ hakikat cinta itu jika kamu berdiri bersama kekasihmu dengan menggunakan sifat-sifatmu.

7. Rida

(6)

8. Al-Maqam lainnya

Sebagian sufi lain menghadirkan ajaran lain tentang al-maqam tertinggi. Al-Hallaj mengenalkan paham al-hulul, Abu Yazid al-Bistami memiliki ajaran tentang al-ittihad, dan Ibn Arabi mengajarkan paham wahdah al-wujud yang dielaborasi lebih lanjut oleh Mulla Shadra.

G. Mengenal Al-Ahwal 1. Al-Muraqabah

Muraqabah merupakan pangkal kebaikan, Ia dapat dicapai setalah melakukan muhasabah

terhadap amal perbuatan sendiri. Muraqabah merupkan salah satu sikap mental yang tinggi yang

mengandung adanya kesadaran diri selalu berhadapan dengan Allah dalam keadaan diawasi-Nya.

2. Takut (al-Khauf)

Al-khauf menurut sufi adalah suatu sikap mental rasa takut pada Allah karena kurang sempurna

pengabdiannya.

3. Harap (al-raja)

Harap (raja) ialah lapang hati(dada) dalam menantikan sesuatu yang diharapkan pada masa yang

akan datang, dalam hal yang mungkin terjadi.

4. Rindu (al-syawq)

Al-Qusyairi mengatakan bahwa “rindu adalah keguncangan hati untuk menemui yang

dicintai(Allah swt). Cinta sangat bergantung kepada rindu.” Abu Ali al-Daqaq mengatakan

bahwa “al-syawq adalah kerinduan yang bisa reda dengan bertemu dan melihat(Allah swt).” Dua pendapat sufi ini menegaskan bahwa rindu merupakan keinginan kuat hati untuk menemui dan

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Supervise klinis adalah bantuan professional kesejawatan oleh supervisor kepada guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran agar yang bersangkutan dapat mengatasi masalahnya

Tabel 3.4 Penafsiran Data Self Control dalam Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat berkaitan dengan Mengkonsumsi Makanan dari. Kantin

[r]

Dengan dua bahasa anak diharapkan lebih mengenal berbagai macam budaya, bilingual membuat anak dapat menyanyikan lagu, mengucapkan syair serta mengerti film-film kartun dalam

Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2014, kenaikan NTN terbesar terjadi pada Bulan Juli sebesar 1,79 persen karena indeks harga yang diterima petani pada bulan yang

konsentrasi dan lama perendaman kayu sengon dalam ekstrak daun sirsak berpengaruh tidak nyata terhadap serangan rayap tanah. Daya Hambat Perasan

(8) Diisi Nama Kota dan Tanggal serah terima kelengkapan dokumen (9) Diisi dengan Nama Lengkap yang menerima. (10) Diisi dengan Nama Lengkap yang menyerahkan (11) Diisi

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh