• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 05/01/35/Th.XIII, 2 Januari 2015

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

NELAYAN

JAWA

TIMUR

BULAN

DESEMBER

2014

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan Desember 2014 turun sebesar 2,21 persen

 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Desember 2014 turun sebesar 2,21 persen dari 104,90 pada

bulan November 2014 menjadi 102,58 pada bulan Desember 2014. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang dibayar nelayan mengalami peningkatan sebesar 5,43 persen sementara indeks harga yang diterima nelayan hanya mengalami peningkatan sebesar 3,10 persen.

 Sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan layang, ikan tenggiri, udang, ikan kuwe/bebara, ikan kakap, ikan bawal, ikan layur, ikan swanggi, dan ikan manyung. Sementara hanya delapan komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, ikan kuniran, ikan belanak, ikan selar, ikan gulamah, kerang, ikan peperek, dan ikan parang-parang.

 Sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, cabai rawit, bensin, beras, es batu, bawang merah, cabai merah, ongkos angkut, ongkos angkutan dalam kota, dan tomat sayur. Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah salak, biaya pemasangan listrik PLN golongan 1, upah angkut ke TPI, daging ayam ras, kangkung, sawi, kubis/kol, ikan pindang tongkol, petai, dan semangka.

 Perkembangan NTN bulan Desember 2014 terhadap bulan Desember 2013 (tahun kalender Desember 2014) sekaligus year-on-year Bulan Desember mengalami peningkatan sebesar 0,07 persen.

 Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Desember 2014, lima provinsi mengalami penurunan NTN dan satu provinsi mengalami peningkatan NTN. Penurunan terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami penurunan NTN sebesar 3,59 persen diikuti Provinsi D.K.I. Jakarta 3,00 persen, Provinsi Jawa Barat 2,52 persen, Provinsi Jawa Timur 2,21 persen, dan Provinsi D.I. Yogyakarta 1,59 persen. Sedangkan Provinsi Banten adalah satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang mengalami peningkatan NTN yaitu sebesar 1,17 persen.

 Rata-rata NTN Jawa Timur tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 3,26 persen dibanding tahun 2013 yaitu dari 103,15 menjadi 106,51. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan rata-rata indeks harga yang diterima petani (10,90 persen) lebih besar dari kenaikan rata-rata indeks harga yang dibayar petani (7,40 persen).

 Pada tahun 2014, kenaikan NTN terbesar terjadi pada Bulan Juli yaitu sebesar 1,79 persen sedangkan penurunan NTN terbesar terjadi pada bulan November yaitu sebesar 4,15 persen.

(2)

1.

Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Desember 2014 mengalami penurunan sebesar 2,21 persen, yaitu dari 104,90 pada bulan November 2014 menjadi 102,58 pada bulan Desember 2014. Penurunan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang dibayar nelayan mengalami peningkatan sebesar 5,43 persen sementara indeks harga yang diterima nelayan hanya mengalami peningkatan sebesar 3,10 persen. Perkembangan NTN bulan Desember 2014 terhadap bulan Desember 2013 (tahun kalender Desember 2014) sekaligus year-on-year Bulan Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,07 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami peningkatan sebesar 14,19 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan meningkat sebesar 14,11 persen.

1.1.

Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It)

Indeks harga yang diterima nelayan pada bulan Desember 2014 dibanding bulan November 2014 mengalami peningkatan sebesar 3,10 persen dari 123,78 menjadi 127,62. Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan Desember 2014 terhadap Desember 2013 (tahun kalender Desember 2014) sekaligus year-on-year Bulan Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 14,19 persen.

Sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan layang, ikan tenggiri, udang, ikan kuwe/bebara, ikan kakap, ikan bawal, ikan layur, ikan swanggi, dan ikan manyung. Sementara hanya delapan komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, ikan kuniran, ikan belanak, ikan selar, ikan gulamah, kerang, ikan peperek, dan ikan parang-parang.

Tabel 1.

Komoditas Utama Indeks Harga Diterima Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November – Desember 2014

Komoditas yang mengalami peningkatan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga

No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Ikan Tongkol 5,8037 0,6242 1 Rajungan -2,1256 -0,1255

2 Ikan Layang 6,5190 0,5963 2 Ikan Kuniran -2,2569 -0,0960

3 Ikan Tenggiri 4,8123 0,2790 3 Ikan Belanak -4,3151 -0,0542

4 Udang 3,0934 0,2699 4 Ikan Selar -1,7155 -0,0174

5 Ikan Kuwe/Bebara 21,6553 0,2458 5 Ikan Gulamah -2,9016 -0,0156

6 Ikan Kakap 5,5460 0,2331 6 Kerang -4,2115 -0,0096

7 Ikan Bawal 8,1585 0,2258 7 Ikan Peperek -0,9481 -0,0090

8 Ikan Layur 5,5085 0,1349 8 Ikan Parang-parang -5,7191 -0,0020

3 .10 14 .19 14 .19 5 .4 3 14 .11 14 .11 - 2 .2 1 0 .0 7 0 .0 7 -8 -4 0 4 8 12 16 20 It Ib NTN Grafik 1.

Perubahan Indeks Harga Yang Diterima (It), Indeks Harga Yang Dibayar (Ib) dan NTN Jawa Timur 2013-2014 (persen)

(3)

1.2.

Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib)

Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Desember 2014 dibanding bulan November 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,43 persen dari 118,01 menjadi 124,42. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 7,73 persen diikuti kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga sebesar 3,49 persen. Perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan Bulan Desember 2014 terhadap Desember 2013 (tahun kalender Desember 2014) sekaligus year-on-year Bulan Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar 14,11 persen.

3.49 11.60 11.60 7.73 17.09 17.09 5.43 14.11 14.11 0 4 8 12 16 20

Indeks Konsumsi RT Indeks Biaya Produksi Indeks Dibayar

Grafik 3.

Perubahan Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan 2013-2014

November 2014 - Desember 2014 Desember 2013 - Desember 2014 Desember 2013 - Desember 2014

Indeks harga konsumsi rumah tangga bulan Desember 2014 dibanding bulan November 2014 mengalami peningkatan sebesar 3,49 persen dari 120,73 menjadi 124,94. Peningkatan ini disebabkan karena terjadi peningkatan indeks harga pada seluruh komoditas indeks harga konsumsi rumah tangga. Dari tujuh kelompok komoditas yang ada, kelompok transportasi dan komunikasi mengalami peningkatan tertinggi yaitu sebesar 11,11 persen diikuti kelompok bahan makanan sebesar 4,69 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta kelompok perumahan masing-masing sebesar 1,16 persen.

Indeks harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) bulan Desember 2014 dibanding bulan November 2014 mengalami peningkatan sebesar 7,73 persen dari 114,94 menjadi 123,82. Peningkatan ini disebabkan karena terjadi peningkatan indeks harga pada seluruh kelompok komoditas BPPBM. Dari empat kelompok komoditas yang ada, kelompok transportasi mengalami peningkatan tertinggi yaitu sebesar 16,28 persen diikuti kelompok biaya sewa dan pengeluaran lainnya sebesar 1,59 persen dan kelompok penambahan barang modal sebesar 0,25 persen.

Sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah solar, cabai rawit, bensin, beras, es batu, bawang merah, cabai merah, ongkos angkut, ongkos angkutan dalam kota, dan tomat sayur. Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah salak, biaya listrik PLN golongan 1, upah angkut ke TPI, daging ayam ras, kangkung, sawi, kubis/kol, ikan pindang tongkol, petai, dan semangka.

(4)

Tabel 2.

Komoditas Utama Indeks Harga Dibayar Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan November - Desember 2014

Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga

No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Solar 17,8000 3,3127 1 Salak -7,8119 -0,0211

2 Cabai Rawit

36,1232 0,5943 2

Biaya Pemasangan

Listrik PLN Gol. 1 -0,2103 -0,0040

3 Bensin 15,3800 0,3465 3 Upah Angkut ke TPI -0,4211 -0,0032

4 Beras 5,2384 0,2253 4 Daging Ayam Ras -2,6630 -0,0027

5 Es Batu 2,6946 0,1217 5 Kangkung -2,6251 -0,0024

6 Bawang Merah 11,2056 0,0996 6 Sawi -0,9717 -0,0018

7 Cabai Merah 25,8874 0,0819 7 Kubis/Kol -5,1266 -0,0018

8 Ongkos Angkut 12,9023 0,0775 8 Ikan Pindang Tongkol -0,1345 -0,0009

9 Ongkos Angkutan

Dalam Kota 11,7713 0,0577 9 Petai -0,5249 -0,0009

10 Tomat Sayur 4,7359 0,0457 10 Semangka -1,5618 -0,0007

2.

Perbandingan NTN Antar Provinsi di Pulau Jawa

Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Desember 2014, lima provinsi mengalami penurunan NTN dan satu provinsi mengalami peningkatan NTN. Penurunan terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami penurunan NTN sebesar 3,59 persen diikuti Provinsi D.K.I. Jakarta 3,00 persen, Provinsi Jawa Barat 2,52 persen, Provinsi Jawa Timur 2,21 persen, dan Provinsi D.I. Yogyakarta 1,59 persen. Sedangkan Provinsi Banten adalah satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang mengalami peningkatan NTN yaitu sebesar 1,17 persen.

Jika melihat angka hasil penghitungan NTN di masing-masing provinsi pada bulan Desember 2014, NTN tertinggi terjadi di Provinsi Banten sebesar 114,35 sedangkan terendah di Provinsi D.K.I. Jakarta

2 .11 5 .2 6 - 3 .0 0 1.2 5 3 .8 7 - 2 .5 2 1.14 4 .9 0 - 3 .5 9 0 .8 2 2 .4 5 - 1.5 9 3 .10 5 .4 3 - 2 .2 1 3 .8 0 2 .6 0 1.17 - 6 .0 - 4 .0 - 2 .0 0 .0 2 .0 4 .0 6 .0 8 .0

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten

Grafik 4.

Perubahan Indeks Harga dan NTN Enam Provinsi di Pulau Jawa November - Desember 2014 (persen)

(5)

99.12 103.33 101.46 103.06 102.58 114.35 90 95 100 105 110 115 120

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Grafik 5.

Nilai Tukar Nelayan Enam Provinsi di Pulau Jawa Bulan Desember 2014 (2012=100)

3.

Rata-Rata NTN Jawa Timur Tahun 2014

Rata-rata NTN Jawa Timur tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 3,26 persen dibanding tahun 2013 yaitu dari 103,15 menjadi 106,51. Kenaikan tersebut disebabkan kenaikan rata-rata indeks harga yang diterima petani (10,90 persen) lebih besar dari kenaikan rata-rata indeks harga yang dibayar petani (7,40 persen). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai tukar produk pertanian terhadap barang konsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi tahun 2014, secara umum masih lebih tinggi dibanding kondisi tahun 2013. 103,24 102,93 103,09 102,72 103,66 104,36 104,88 104,83 102,52 101,44 101,68102,50 103,80105,31 104,99 105,69 106,56 106,81 108,72 110,36 109,29 109,44 104,90 102,58 80,00 100,00 120,00

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

Grafik 6.

Nilai Tukar Nelayan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2014 (2012 = 100)

2013 2014

Grafik 6 menunjukkan bahwa selama tahun 2014, NTN Jawa Timur selalu lebih tinggi dibanding dengan bulan yang sama tahun 2013. Jika dilihat besarnya perubahan di tahun 2014, kenaikan NTN terbesar terjadi pada Bulan Juli sebesar 1,79 persen karena indeks harga yang diterima petani pada bulan yang sama mengalami peningkatan sebesar 2,23 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya meningkat sebesar 0,43 persen. Penurunan NTN terbesar terjadi pada bulan November sebesar 4,15 persen karena indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,72 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 3,58 persen.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum format penulisan fungsi pada Octave ada dua tipe yaitu yang pertama fungsi dan program utama dipisah (private function), yang kedua antara fungsi dan

[r]

Kebijakan pemberian bantuan pembangunan rusunawa lembaga perguruan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama telah diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah

In his, by now renowned and meticulously analysed 4 , separate opinion attached to the Lubanga Trial Chamber Judgment, Judge Fulford disagreed both with the Chamber’s premise

c) Menyimpan persediaan dengan baik, untuk menghindarkan persediaan dari pencurian, kerusakan atau penyusutan nilai persediaan. d) Membatasi akses persediaan pada orang

R-Perpres Rencana Induk Riset Nasional 2015 - 2045 TATA SAJI PENYUSUNAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2017 - 2045 LATAR BELAKANG DRAFT PERPRES DRAFT PERMEN.. LAMPIRAN

Master Cheng Yen pernah mengatakan setiap individu Tzu Ching adalah butiran benih yang murni dan tulus, mereka memiliki tekad yang sama, melalui berbagai kegiatan

Pada penelitian ini dipilih reaksi katalisis heterogen, yaitu menggunakan katalis padatan superbasa dengan penyangga alumina untuk reaksi isomerisasi eugenol dan dilanjutkan