Bisnis jasa kontruksi adalah suatu usaha jasa dibidang kontruksi yang kegiatan utamanya adalah menyediakan layanan jasa pelaksanaan kontruksi. Pelakunya di Indonesia dikenal dengan sebutan kontraktor. Bisnis layanan jasa pelaksanaan kontruksi dapat dilakukan oleh orang perseorangan yang memiliki keterampilan kerja tertentu dan oleh badan usaha. Untuk proyek-proyek pemerintah, para kontraktor bisa mendapat pekerjaan melalui proses lelang, pemilihan langsung maupun penunjukan langsung.
Profesionalisme dibidang bisnis jasa kontruksi memerlukan pemahaman yang sangat memadai serta menjunjung tinggi norma dan etika bisnis. Pemahaman terhadap semua aspek ini akan memberi keuntungan bagi semua pihak, baik pihak pemerintah, pelaku bisnis kontruksi maupun kepada masyarakat pengguna akhir dari produk pengguna kontruksi yang dihasilkan.
KEUNTUNGAN
Bisnis kontraktor adalah bisnis berorientasi profit. Profit dihasilkan dari selisih antara biaya pelaksanaan kontrak dengan harga kontrak. Menurut Allan Ashworth (1994:8), biaya (cost) bagi kontraktor bangunan adalah semua hal yang itu termasuk dalam pengeluarannya. Harga ( Price) merupakan jumlah tagihan untuk pekerjaan yang dilaksanakannya, dan bila tagihan ini diterima akan menjadi pemasukan(income). Jadi, perbedaan antara harga dan biaya ini merupakan keuntungan.
Mengingat keuntungan (profit) adalah salah satu tujuan dalam bisnis kontruksi, maka sudah barang tentu untuk mendapat keuntungan, para pebisnis kontruksi berkepentingan untuk mendapatkan kontrak sebanyak-banyaknya, tetapi secara proporsional dibatasi sesuai batas kompetensi dan kemampuan usaha. Batas kompetensi dan kemampuan usaha dinyatakan dalam:
a. Klasifikasi: golongan usaha berdasarkan bidang,subbidang, dan bagian subbidang. b. Kualifikasi : grid 1-7
c. Batas kemampuan nyata (KN) yang terdiri atas kemampuan keuangan (KK), kemampuan menangani paket pekerjaan/proyek (KP), dan kemampuan dasar (KD) setiap subbidang pekerjaan.
PERTUMBUHAN
Mengenali lingkungan bisnis serta para pelakunnya adalah keputusan yang sangat penting dan bijaksana bagi setiap pebisnis. Akses secara terus menerus ke berbagai sumber informasi yang terkait dengan proyek pemerintah juga sangat diperlukan agar para pengusaha bisnis lebih familiar dengan lingkungan ini, sehingga dapat membuat dan mengambil keputusan-keputusan dan kebijakan bisnis secara cepat dan akurat.
CITRA
Sifat bisnis jasa kontruksi yang berorientasi kepada keuntungan (profit) mengharuskan semua pelaku bisnis jasa pelaksana kontruksi untuk berusaha menggerakkan semua sumber daya terpakai secara efisien dan efektif agar menghasilkan produk jasa kontruksi yang berkualitas baik, memaksimalkan keuntungan bisnis, dan memperkaya pengalaman kerja personel dan perusahaan. Semua ini akan mejadi sangat penting karena akan menjadi modal bagi perusahaan jasa kontruksi untuk meningkatkan kualifikasi, klasifikasi, keunggulan bersaing dan citra yang baik.
SASARAN BISNIS KONTRUKSI,
BIDANG PROFESI TEKNIK LINGKUNGAN
Pada dasarnya, sasaran bisnis kontruksi adalah hal-hal yang erat kaitannya dengan bidang ahli yang ditekuni masing-masing profesional. Oleh karena itu untuk bidang profesi teknik lingkungan sasaran bisnisnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan proyek yang akan atau sedang menangani masalah lingkungan. Bidang Profesi teknik lingkungan akan menghadapi bisnis kontruksi yang didasarkan pada bidang kelompok keahlian seperti:
a. Rekayasa Air Minum b. Rekayasa Ait Buangan c. Pengelolaan Buangan Padat