• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bagus Tri Handoko

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN trihandoko_bagus@yahoo.co.id

ABSTRAK

Peran pengajar sangat sentral dalam proses pembelajaran. Namun sayang peran sentral ini belum dioptimalkan dengan maksimal. Banyak teknik pengajaran yang selama ini tidak dipergunakan untuk melatih keterampilan membaca. Kenyataan yang terjadi di samping kemampuan dan keterampilan yang kurang pada siswa, pengajaran membaca selalu mengacu pada teknik yang ada pada buku tersebut. Dengan demikian para siswa beranggapan pengajaran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan, mencari kata istilah yang sulit dan lain-lain.

Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti ditemukan data jika kecepatan efektif membaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik pembelajaran membaca yang selama ini tidak diarahkan untuk melatih keterampilan membaca, melainkan model pembelajaran yang diterapkan hanya mengacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa dengan proses yang amat lamban. Metode klos dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk menguji tingkat kesukaran dan tingkat kemudahan suatu wacana, serta dapat mengklasifikasi pembaca menjadi 3 kelompok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengajaran), dan frustasi (gagal). Di samping itu metode klos juga bisa digunakan untuk mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan kemampuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk melatih keterampilan dan kemampuan baca.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode klos dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa. Sementara untuk mengatasi kendala pada tingkat pengetahuan bahasa pemecahan masalah tersebut yakni dengan jalan sering membaca kamus bahasa Indonesia dan teori kebahasaan sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif pemecahannya dengan jalan meningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk mengerti dan memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu bacaan yang seefisien mungkin. Pada kendala pengalaman membaca pemecahan masalahnya yakni dengan cara siswa harus sering membaca.

(2)

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Sebagaimana dijelaskan dalam pandangan konstruktivisme, bahwa belajar merupakan suatu proses mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga merupakan suatu proses mengasi-milasikan dan menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang sheingga pengetahuannya tentang ob-jek tertentu menjadi lebih kuat. Pentingnya mengkaji metode pembe-lajaran bahasa merupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini me-nyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pembelajaran bahasa yang diterapkan akan berdampak pada keseluruhan pembelajaran ilmu lain-nya.

Berdasarkan pemaparan di depan upaya untuk meningkatkan ke-mampuan kecepatan efektif membaca pada siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil dengan menggunakan metode klos penting untuk dikaji guna men-dapat deskripsi hasil mengenai me-tode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca efektif siswa khususnya di SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Peneliti memilih metode klos untuk meningkatkan kecepatan efektif membaca karena metode klos dapat dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana dan untuk melatih keterampilan dan kemampuan membaca.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah kemampuan kecepatan efektif membaca sis-wa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan?

2) Bagaimanakah hasil penera-pan metode klos terhadap kece-patan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil

Bangkalan?

1.3 Tujuan

Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk: (1) Mendes-kripsikan kemampuan kecepatan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan; (2) Mendeskripsikan hasil penerapan me-tode klos terhadap kecepatan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan.

1.4 Urgensi Penelitian

Penelitian ini memiliki urgen-si sebagaimana pandangan konstrukti-visme, bahwa belajar merupakan su-atu proses mengkonstruksi pengeta-huan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga merupakan suatu proses mengasimilasikan dan menghubung-kan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimili-ki seseorang sehingga pengetahuan-nya tentang objek tertentu menjadi lebih kuat. Pentingnya mengkaji me-tode pembelajaran bahasa merupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini menyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pembelaja-ran bahasa yang diterapkan akan ber-dampak pada keseluruhan pembela-jaran ilmu lainnya. Oleh karena itu, perlu dikaji terlebih dahulu hakikat dan fungsi dari metode pembelajaran bahasa itu sendiri. Dengan dilaku-kannya penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran tentang meto-de yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kecepatan efektif mem-baca siswa.

II. KAJIAN TEORI

2.1 Kecepatan Efektif Membaca

(3)

itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya. Dalam mempe-roleh keterampilan berbahasa, biasa-nya melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mulai lingkungan kelu-arga sebelum masuk sekolah anak belajar menyimak dan berbicara, setelah sekolah baru belajar membaca dan menulis. Membaca merupakan suatu keterampilan yang pemilikan keterampilannya memerlukan suatu latihan yang intensif, dan berkesinam-bungan (Harjasujana, 1997:103). Ak-tivitas dan tugas membaca merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena kegiatan ini akan menentukan kualitas dan keberhasilan seorang siswa sebagai peserta didik dalam studinya. Seorang guru di sekolah hendaknya dapat memberi motivasi siswa dalam dua segi, yakni kemampuan membaca. Hal ini seo-rang guru bahasa Indonesia perlu me-milih suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan seperti yang tercan-tum dalam kurikulum SMA.

Ahli di bidang pendidikan dan pengajaran membaca menyamakan is-tilah kecepatan efektif membaca de-ngan speed reading (membaca cepat). Kemampuan membaca cepat atau kecepatan membaca itu ditunjukkan oleh kemampuan membaca sejumlah kata yang dibaca dalam satuan menit (kata per menit), yakni rata-rata tempo baca untuk sejumlah kata tertentu dalam waktu tempuh baca tertentu. Kecepatan efektif membaca sebuah istilah untuk mencerminkan kemampuan membaca yang sesung-guhnya yang dicapai oleh pembaca. Dua unsur penyokong kegiatan/proses membaca, yakni unsur visual (ke-mampuan gerak motoris mata dalam melihat dan mengidentifikasi lam-bang-lambang grafis) dan unsur kog-nisi (kemampuan otak dalam mencer-na dan memahami lambang-lambang

grafis) sudah terliput dalam rumus kecepatan efektif membaca. Oleh karena itu kecepatan efektif membaca dapat ditentukan dengan jalan mem-perkalikan kecepatan rata-rata baca dengan prosentase pemahaman isi bacaan (Harjasujana, 2000:109).

2.2 Metode Klos

2.2.1 Definisi Metode Klos

Konsep metode klos ini men-jelaskan tentang kecenderungan orang untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap menjadi suatu kesatuan yang utuh (Kamidjan, 1996 :66). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam teknik klos pembaca diminta untuk memahami wacana yang tidak lengkap, karena bagian tertentu telah dihilangkan akan tetapi pemahaman pembaca tetap sempurna. Bagian-bagian kata yang dihilangkan itu bia-sanya disebut kata ke – an. Kata ke – an itu diganti dengan tanda garis mendatar atau tanda titik-titik, karena kata ke – an bisa berupa kata benda, kata kerja, kata penghubung, dan kata lain yang dianggap penting. Tugas pembaca ialah mengisi bagian-bagian yang kosong itu sama dengan wacana aslinya. Secara teknis metode klos diterapkan secara berpasangan. Siswa berdiskusi tentang metode klos. Se-lanjutnya, guru menyimpulkan ten-tang wacana yang rumpang dan cara penyempurnaan kerumpangannya.

2.2.2 Manfaat Metode Klos

(4)

berguna untuk menentukan tingkat instruksional yang tepat murid-murid-nya.

2.2.3 Kriteria Pembuatan Klos

Sujana (1997:147)

menjelaskan kriteria pembuatan klos seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2.1

Tabel Kriteria Pembuatan Klos Karakteristik Sebagai

Alat Ukur

Sebagai Alat Ajar 1.Panjang

Wacana

2. Delisi (lesapan)

3. Evaluasi

4. Tindak lanjut

Antara 250-350 perkataan dari wacana terpilih

Setiap kata ke-an hingga berjumlah lebih kurang 50 buah

Jawaban berupa kata, persis sesuai dengan kunci/teks aslinya.

Wacana yang terdiri atas maksim al 150 perkataa n

Delisi secara selektif bergant ung pada kebutuh an siswa dan pertimb angan guru

Jawaba n boleh berupa sinonim atau kata yang secara struktur dan makna dapat

mengga ntikan kedudu kan kata yang dihilang kan

Lakuka nlah diskusi untuk memba has jawaban

-jawaban siswa.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Peneli-tian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pende-katan kualitatif, karena penelitian ini dilaksanakan berangkat dari perma-salahan pembelajaran di kelas, kemu-dian ditindak lanjuti dengan penera-pan suatu tindakan pembelajaran kemudian direfleksi, dianalisis dan dilakukan penerapan kembali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti berusaha untuk menerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk mengatasi masalah yang ditemukan.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam pene-litian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Estimasi wak-tu pengamatan sekitar 1 bulan.

3.3 Latar Penelitian

(5)

Perdana Kusuma Nomor 9 (Ring Road) Bangkalan. Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan mulai bulan November hingga Desember.

3.4 Data dan Sumber Data Peneli-tian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), ha-sil kecepatan efektif membaca siswa, dan hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Sumber data dalam pe-nelitian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan Tahun Pelajaran 2016/2017, guru, serta pengamat selama berlangsungnya penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Penelitian diawali dengan pra tindakan yaitu mengadakan identifi-kasi metode klos dan kecepatan efek-tif membaca kemudian pelaksanaan tindakan.

3.5.1 Persiapan Tindakan

1. Menyusun rencana pelak-sanaan pembelajaran yang mengacu pada silabus pembahasan yang telah di-buat oleh guru.

2. Menyiapkan bahan ajar 3. Penentuan jadwal tindakan

kelas.

3.5.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas secara umum sebagai berikut : 1. Siswa berdiskusi tentang

metode klos.

2. Bersama guru, siswa me-nyimpulkan tentang waca-na rumpang dan cara pe-nyempurnaan

kerumpangannya.

3. Selanjutnya, sesuai petun-juk guru siswa membentuk

kelompok sesuai dengan nomor absen. Nomor ab-sen ganjil bertugas sebagai kelompok responden, se-mentara nomor absen ge-nap sebagai kelompok pencatat waktu dan meng-hitung kecepatan efektif membaca responden. De-ngan demikian setiap no-mor absen ganjil berpasa-ngan deberpasa-ngan nomor absen genap.

4. Siswa dengan nomor ab-sen ganjil membaca wa-cana yang sudah disedia-kan dan siswa nomor ab-sen genap sebagai pencatat waktu dan menghitung kecepatan efektif memba-ca responden.

5. Siswa yang bertugas seba-gai pengamat secara indi-vidu mengukur tingkat ke-terbacaan responden (pa-sangan). Berikutnya ke-lompok yang semula seba-gai responden berganti se-bagai kelompok pengamat. Kelompok pengamat ber-tugas mencatat waktu dan menghitung kecepatan efektif membaca respon-den.

6. Siswa bersama guru me-nyimpulkan hasil bacaan dengan menggunakan me-tode klos sebagai acuan refleksi.

3.5.3 Observasi dan evaluasi

1. Tingkat Keterbacaan dan Pemahaman Metode Klos a. Panjang wacana

seba-gai alat ajar

(6)

sis-wa dan pertimbangan guru yaitu ketrampilan penguasaan unsur tata bahasa dan ketram-pilan kosakata serta maknanya

c. Evaluasi sebagai alat ajar artinya boleh sino-nim atau makna yang dapat mengganti kedu-dukan kata yang dile-pas.

2. Lembar Pengamatan Ma-salah yang Dihadapi untuk Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca

Instrumen ini terdiri dari: a. Tingkat

pengetahuan bahasa b. Kemampuan

kognitif c. Pengalaman

membaca

3. Lembar Observasi Aktivi-tas Guru/Peneliti

Pada tahap akhir dibe-rikan lembar angket untuk siswa tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran kecepatan efektif memba-ca dengan menggunakan metode Klos

3.5.4 Refleksi

Di akhir pertemuan guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana ting-kat keterbacaan dan pemaha-man siswa. Penting untuk gu-ru mengadakan diskusi de-ngan siswa dalam proses masu-kan-masukan maupun tanggapan dan komentar dari siswa sehingga refleksi sesuai dengan perkembangan kema-juan membaca siswa.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian tindakan ke-las ini menggunakan dua teknik analisis data dengan memperha-tikan jenis data yang dikumpul-kan, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kua-litatif terhadap data kuakua-litatif yang diperoleh dari hasil penga-matan siswa dan guru selama berlangsungnya pembelajaran di kelas. Sedangkan analisis kuan-titatif digunakan terhadap hasil tes kecepatan efektif membaca siswa dengan menggunakan me-tode klos.

Rumus yang

dipakai untuk mengetahui kece-patan efektif membaca adalah sebagai berikut :

Wm K

Wm K

XI

SI B

= Kpm

60 :

Wd K

XI

SI B

= Kpm

Wm K

(60) XI

SI B

= Kpm

Keterangan :

K = Jumlah kata yang dibaca

Wm = Waktu tempuh baca dalam satuan menit

Wd = Waktu tempuh dalam satuan detik

B = Skor bobot perolehan tes yang dijawab dengan benar SI = Skor ideal atau skor maksimal

Kpm = Kata per menit

Siswa

(7)

berhasil membaca (tuntas) atau sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu jika kecepatan efektif membaca mini-mal 175 kpm.

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pertemuan I

Dapat dijabarkan hasil uji ke-dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 175 kata per menit ke atas adalah 0 siswa. Siswa yang tidak tun-tas atau kurang dari 175 kata per menit ke atas adalah 32 siswa. Siswa yang KEM-nya tertinggi 170 kpm, KEM terendah = 30 kpm. Pada dis-kusi kelompok telah terekam masalah yang dihadapi siswa pada saat mem-baca cepat, yaitu masalah tingkat pe-ngetahuan bahasa 80 % atau 26 siswa, masalah kemampuan kognitif 80 % atau 26 siswa, dan masalah pengala-man membaca 90 % atau 29 siswa.

Tabel 4.1

Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil

(Pertemuan 1)

N

FATHUR ROSI

FAIZAL MUSLIM

12

FITRIYATUN NISAK

HAIROH

15

HALIMATUS SA'DIYAH

17

HALIMATUS SAKDIYAH

15

HUSNUL HOTIMAH

16

HUZAIMAH 15 SYAFII

17

ISMATUL HAWE

(8)

m

KHOIRUS SYAMSIYAH

16

KURROTUL AINI

MARYATUN KIBTIYAH

15 FAISAL

14

MUSTAMAR 16

MUSTOFA ALI

NAJMUN NAHID FITRIYA

15 JANNAH

15

NYIMAS AMINATUR R

SUPRIADI

15

SYAMSIYAH 16

HALIFI

15 5 Kp m

Pertemuan II

(9)

kognitif, dan klasifikasi pengalaman membaca mulai menurun dengan jalan keluar yang sudah diterapkan. Pada tingkat pengetahuan bahasa siswa yang mengalami kendala di bidang itu hanya 8 siswa atau 25 %, dan di bidang kemampuan kognitif 11 siswa atau 35 %, dan pada penga-laman membaca 13 orang atau 40 %.

Tabel 4.2

Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil

(Pertemuan 2)

N RAHMAWATI

195

FAIZAL MUSLIM

200

FITRIYATUN NISAK

HALIMATUS SA'DIYAH

185

HALIMATUS SAKDIYAH

190

HUSNUL HOTIMAH

200

ISMATUL HAWE

KHOIRUS SYAMSIYAH

160

KURROTUL AINI

MARYATUN KIBTIYAH

150

64 MUKARROMAH 85

64 MUSYAROFAH 150

NAJMUN NAHID

NYIMAS AMINATUR R

(10)

Pertemuan III

Pada pertemuan III kendala-kendala KEM telah terpecahkan baik kendala pengetahuan bahasa, kemam-puan kognitif, maupun kendala pe-ngalaman membaca. Dari hasil obser-vasi siswa teman sebaya, maupun dari pengamat (guru mata pelajaran sejenis) bahwa hasil uji kemampuan isian rumpang yaitu : (1) tingkat inde-penden = 32 siswa atau 100 %, (2) tingkat instruksional = 0 siswa atau 0 %, dan (3) tingkat frustasi/gagal = 0 siswa atau 0 %. Hasil observasi juga terekam Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa yang tuntas atau 175 kpm ke atas sebanyak 32 orang atau 100 %, KEM tertinggi 250 kpm, KEM terendah 180 kpm.

Tabel 4.3

Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil

(Pertemuan 3)

N RAHMAWATI

250

FITRIYATUN NISAK

HALIMATUS SA'DIYAH

185

HALIMATUS SAKDIYAH

190

HUSNUL HOTIMAH

200

KHOIRUS SYAMSIYAH

195

MARYATUN KIBTIYAH

180

64 MUKARROMAH

185

64 MUSYAROFAH

180

NYIMAS AMINATUR R

(11)

3 1

17 2/

17 2

.0

64 SYAMSIYAH

180 Kp m

3 2

17 3/

00 1

.0

44 HALIFI

190 Kp m

4.2 Pembahasan

Berdasar hasil penelitian da-lam kegiatan awal pembelajaran pada pra tindakan terlihat semua siswa tertarik penjelasan guru tentang mo-del/teknik klos dan penjelasan KEM (Kecepatan Efektif Membaca) seseo-rang. Hal itu juga terlihat saat berdis-kusi tentang metode klos, siswa sangat antusias bertanya dan mem-berikan komentar maupun pendapat. Hal ini sangat relevan apabila metode klos digunakan untuk meningkatkan KEM, karena siswa ada kepedulian.

Sementara itu dalam pelaksa-naan refleksi dengan jalan diksusi kelompok maupun diskusi kelas telah teruji bahwa kendala-kendala KEM harus segera diatasi agar KEM siswa meningkat. Kendala-kendala KEM meliputi, lemahnya pengetahuan ba-hasa, kurangnya kemampuan kognitif, dan pengalaman membaca yang memprihatinkan. Masalah pengetahu-an bahasa jalpengetahu-an keluarnya siswa diharapkan sering membaca kamus bahasa Indonesia, dan untuk kemam-puan kognitif, siswa diharapkaan me-ningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk mempermudah memahami isi/ pesan yang terkandung dan yang ter-akhir yaitu pada kendala pengalaman membaca diharapkan siswa sering membaca.

Dalam materi membaca cepat sendiri tidak sedikit Kecepatan Efek-tif Membaca (KEM) siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yakni 175 kpm. Akan tetapi dengan meng-gunakan metode klos, KEM siswa meningkat secara signifikan. Dari ha-sil penelitian yang dilakukan hingga

siklus/pertemuan ke III seluruh siswa berhasil mencapai KEM di atas 175 kpm.

V KESIMPULAN

Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti ditemukan data jika kecepatan efektif membaca siswa ren-dah. Hal ini dikarenakan teknik pem-belajaran membaca yang selama ini tidak diarahkan untuk melatih kete-rampilan membaca, melainkan model pembelajaran yang diterapkan hanya mengacu pada buku yang ada, sehing-ga para siswa berangsehing-gapan pensehing-gaja- pengaja-ran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan. Hal ini dihada-pi siswa dengan proses yang amat lamban.

Metode klos dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk menguji tingkat kesukaran dan tingkat kemudahan suatu wacana, serta dapat mengklasifikasi pembaca menjadi 3 kelompok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengaja-ran), dan frustasi (gagal). Di samping itu metode klos juga bisa digunakan untuk mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan kemampuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk melatih ke-terampilan dan kemampuan baca.

(12)

memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu bacaan yang seefisien mungkin. Pada kendala pengalaman membaca pemecahan masalahnya yakni dengan cara siswa harus sering membaca.

DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto.2003. Analisis Wacana.

Yogyakarta : LKIS

Harjosujono, Akhmad Slamet, 1996.

Membaca2. Jakarta :

Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan

Menengah, Direktorat Menengah Umum. Bagian Proyek Penataran Baru SLTP Setara D.III

Kasmidjan, Drs. 1996. Teori

Membaca. Surabaya : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.

Poerwodarminto, WJS., 1994, Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. Yogya : UP. Indonesia

Soedarso, 2000, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Suranto, Basowi, Sukidin.2002.

Manajemen Penelitian Tindakan

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 4.2 7 55/ 5
Tabel 4.3 19 158/ 158 .064 MOH. FAISAL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan pada perilaku bermasalah anak usia dini dalam keluarga multigenerasi ditinjau dari konsistensi

Jadi permukaan air di udik bendung harus dicatat (Sosrodarsono, 2003). Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber daya

Rumusan yang dapat diambil daripada perbincangan kumpulan fokus ini jelas menunjukkan keseluruhan informan bersetuju menyatakan bahawa posting visual yang

Sedangkan interaksi alokasi belanja modal terhadap pengaruh ketergantungan keuangan pada pertumbuhan ekonomi dengan nilai signifikansi 0,050 sama dengan Los ( level

ataupun peserta didik yang dapat mengganggu atau menyebabkan kegagalan dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar, 2) Tentang kesiapan rohani, yaitu terkait kesiapan

Secara parsial, variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

Dalam konstruksi gen, dibutuhkan seleksi optimal pada daerah atau fragmen gen yang diperkirakan dapat menimbulkan respon imun kuat, meminimalis panjang DNA

Berdasarkan table diatas mayoritas responden mengambil keputusan memilih penolong persalinan berdasarkan persepsi tentang jarak dengan alasan ibu melakukan pertolongan