Bagus Tri Handoko
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN trihandoko_bagus@yahoo.co.id
ABSTRAK
Peran pengajar sangat sentral dalam proses pembelajaran. Namun sayang peran sentral ini belum dioptimalkan dengan maksimal. Banyak teknik pengajaran yang selama ini tidak dipergunakan untuk melatih keterampilan membaca. Kenyataan yang terjadi di samping kemampuan dan keterampilan yang kurang pada siswa, pengajaran membaca selalu mengacu pada teknik yang ada pada buku tersebut. Dengan demikian para siswa beranggapan pengajaran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan, mencari kata istilah yang sulit dan lain-lain.
Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti ditemukan data jika kecepatan efektif membaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik pembelajaran membaca yang selama ini tidak diarahkan untuk melatih keterampilan membaca, melainkan model pembelajaran yang diterapkan hanya mengacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa dengan proses yang amat lamban. Metode klos dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk menguji tingkat kesukaran dan tingkat kemudahan suatu wacana, serta dapat mengklasifikasi pembaca menjadi 3 kelompok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengajaran), dan frustasi (gagal). Di samping itu metode klos juga bisa digunakan untuk mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan kemampuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk melatih keterampilan dan kemampuan baca.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode klos dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa. Sementara untuk mengatasi kendala pada tingkat pengetahuan bahasa pemecahan masalah tersebut yakni dengan jalan sering membaca kamus bahasa Indonesia dan teori kebahasaan sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif pemecahannya dengan jalan meningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk mengerti dan memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu bacaan yang seefisien mungkin. Pada kendala pengalaman membaca pemecahan masalahnya yakni dengan cara siswa harus sering membaca.
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Sebagaimana dijelaskan dalam pandangan konstruktivisme, bahwa belajar merupakan suatu proses mengkonstruksi pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga merupakan suatu proses mengasi-milasikan dan menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang sheingga pengetahuannya tentang ob-jek tertentu menjadi lebih kuat. Pentingnya mengkaji metode pembe-lajaran bahasa merupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini me-nyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pembelajaran bahasa yang diterapkan akan berdampak pada keseluruhan pembelajaran ilmu lain-nya.
Berdasarkan pemaparan di depan upaya untuk meningkatkan ke-mampuan kecepatan efektif membaca pada siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil dengan menggunakan metode klos penting untuk dikaji guna men-dapat deskripsi hasil mengenai me-tode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca efektif siswa khususnya di SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Peneliti memilih metode klos untuk meningkatkan kecepatan efektif membaca karena metode klos dapat dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana dan untuk melatih keterampilan dan kemampuan membaca.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah kemampuan kecepatan efektif membaca sis-wa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan?
2) Bagaimanakah hasil penera-pan metode klos terhadap kece-patan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil
Bangkalan?
1.3 Tujuan
Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk: (1) Mendes-kripsikan kemampuan kecepatan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan; (2) Mendeskripsikan hasil penerapan me-tode klos terhadap kecepatan efektif membaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini memiliki urgen-si sebagaimana pandangan konstrukti-visme, bahwa belajar merupakan su-atu proses mengkonstruksi pengeta-huan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga merupakan suatu proses mengasimilasikan dan menghubung-kan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimili-ki seseorang sehingga pengetahuan-nya tentang objek tertentu menjadi lebih kuat. Pentingnya mengkaji me-tode pembelajaran bahasa merupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini menyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pembelaja-ran bahasa yang diterapkan akan ber-dampak pada keseluruhan pembela-jaran ilmu lainnya. Oleh karena itu, perlu dikaji terlebih dahulu hakikat dan fungsi dari metode pembelajaran bahasa itu sendiri. Dengan dilaku-kannya penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran tentang meto-de yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kecepatan efektif mem-baca siswa.
II. KAJIAN TEORI
2.1 Kecepatan Efektif Membaca
itu erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya. Dalam mempe-roleh keterampilan berbahasa, biasa-nya melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mulai lingkungan kelu-arga sebelum masuk sekolah anak belajar menyimak dan berbicara, setelah sekolah baru belajar membaca dan menulis. Membaca merupakan suatu keterampilan yang pemilikan keterampilannya memerlukan suatu latihan yang intensif, dan berkesinam-bungan (Harjasujana, 1997:103). Ak-tivitas dan tugas membaca merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan karena kegiatan ini akan menentukan kualitas dan keberhasilan seorang siswa sebagai peserta didik dalam studinya. Seorang guru di sekolah hendaknya dapat memberi motivasi siswa dalam dua segi, yakni kemampuan membaca. Hal ini seo-rang guru bahasa Indonesia perlu me-milih suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan seperti yang tercan-tum dalam kurikulum SMA.
Ahli di bidang pendidikan dan pengajaran membaca menyamakan is-tilah kecepatan efektif membaca de-ngan speed reading (membaca cepat). Kemampuan membaca cepat atau kecepatan membaca itu ditunjukkan oleh kemampuan membaca sejumlah kata yang dibaca dalam satuan menit (kata per menit), yakni rata-rata tempo baca untuk sejumlah kata tertentu dalam waktu tempuh baca tertentu. Kecepatan efektif membaca sebuah istilah untuk mencerminkan kemampuan membaca yang sesung-guhnya yang dicapai oleh pembaca. Dua unsur penyokong kegiatan/proses membaca, yakni unsur visual (ke-mampuan gerak motoris mata dalam melihat dan mengidentifikasi lam-bang-lambang grafis) dan unsur kog-nisi (kemampuan otak dalam mencer-na dan memahami lambang-lambang
grafis) sudah terliput dalam rumus kecepatan efektif membaca. Oleh karena itu kecepatan efektif membaca dapat ditentukan dengan jalan mem-perkalikan kecepatan rata-rata baca dengan prosentase pemahaman isi bacaan (Harjasujana, 2000:109).
2.2 Metode Klos
2.2.1 Definisi Metode Klos
Konsep metode klos ini men-jelaskan tentang kecenderungan orang untuk menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap menjadi suatu kesatuan yang utuh (Kamidjan, 1996 :66). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam teknik klos pembaca diminta untuk memahami wacana yang tidak lengkap, karena bagian tertentu telah dihilangkan akan tetapi pemahaman pembaca tetap sempurna. Bagian-bagian kata yang dihilangkan itu bia-sanya disebut kata ke – an. Kata ke – an itu diganti dengan tanda garis mendatar atau tanda titik-titik, karena kata ke – an bisa berupa kata benda, kata kerja, kata penghubung, dan kata lain yang dianggap penting. Tugas pembaca ialah mengisi bagian-bagian yang kosong itu sama dengan wacana aslinya. Secara teknis metode klos diterapkan secara berpasangan. Siswa berdiskusi tentang metode klos. Se-lanjutnya, guru menyimpulkan ten-tang wacana yang rumpang dan cara penyempurnaan kerumpangannya.
2.2.2 Manfaat Metode Klos
berguna untuk menentukan tingkat instruksional yang tepat murid-murid-nya.
2.2.3 Kriteria Pembuatan Klos
Sujana (1997:147)
menjelaskan kriteria pembuatan klos seperti dalam tabel berikut :
Tabel 2.1
Tabel Kriteria Pembuatan Klos Karakteristik Sebagai
Alat Ukur
Sebagai Alat Ajar 1.Panjang
Wacana
2. Delisi (lesapan)
3. Evaluasi
4. Tindak lanjut
Antara 250-350 perkataan dari wacana terpilih
Setiap kata ke-an hingga berjumlah lebih kurang 50 buah
Jawaban berupa kata, persis sesuai dengan kunci/teks aslinya.
Wacana yang terdiri atas maksim al 150 perkataa n
Delisi secara selektif bergant ung pada kebutuh an siswa dan pertimb angan guru
Jawaba n boleh berupa sinonim atau kata yang secara struktur dan makna dapat
mengga ntikan kedudu kan kata yang dihilang kan
Lakuka nlah diskusi untuk memba has jawaban
-jawaban siswa.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Peneli-tian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pende-katan kualitatif, karena penelitian ini dilaksanakan berangkat dari perma-salahan pembelajaran di kelas, kemu-dian ditindak lanjuti dengan penera-pan suatu tindakan pembelajaran kemudian direfleksi, dianalisis dan dilakukan penerapan kembali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti berusaha untuk menerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk mengatasi masalah yang ditemukan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam pene-litian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Estimasi wak-tu pengamatan sekitar 1 bulan.
3.3 Latar Penelitian
Perdana Kusuma Nomor 9 (Ring Road) Bangkalan. Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan mulai bulan November hingga Desember.
3.4 Data dan Sumber Data Peneli-tian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), ha-sil kecepatan efektif membaca siswa, dan hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Sumber data dalam pe-nelitian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan Tahun Pelajaran 2016/2017, guru, serta pengamat selama berlangsungnya penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan data
Penelitian diawali dengan pra tindakan yaitu mengadakan identifi-kasi metode klos dan kecepatan efek-tif membaca kemudian pelaksanaan tindakan.
3.5.1 Persiapan Tindakan
1. Menyusun rencana pelak-sanaan pembelajaran yang mengacu pada silabus pembahasan yang telah di-buat oleh guru.
2. Menyiapkan bahan ajar 3. Penentuan jadwal tindakan
kelas.
3.5.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas secara umum sebagai berikut : 1. Siswa berdiskusi tentang
metode klos.
2. Bersama guru, siswa me-nyimpulkan tentang waca-na rumpang dan cara pe-nyempurnaan
kerumpangannya.
3. Selanjutnya, sesuai petun-juk guru siswa membentuk
kelompok sesuai dengan nomor absen. Nomor ab-sen ganjil bertugas sebagai kelompok responden, se-mentara nomor absen ge-nap sebagai kelompok pencatat waktu dan meng-hitung kecepatan efektif membaca responden. De-ngan demikian setiap no-mor absen ganjil berpasa-ngan deberpasa-ngan nomor absen genap.
4. Siswa dengan nomor ab-sen ganjil membaca wa-cana yang sudah disedia-kan dan siswa nomor ab-sen genap sebagai pencatat waktu dan menghitung kecepatan efektif memba-ca responden.
5. Siswa yang bertugas seba-gai pengamat secara indi-vidu mengukur tingkat ke-terbacaan responden (pa-sangan). Berikutnya ke-lompok yang semula seba-gai responden berganti se-bagai kelompok pengamat. Kelompok pengamat ber-tugas mencatat waktu dan menghitung kecepatan efektif membaca respon-den.
6. Siswa bersama guru me-nyimpulkan hasil bacaan dengan menggunakan me-tode klos sebagai acuan refleksi.
3.5.3 Observasi dan evaluasi
1. Tingkat Keterbacaan dan Pemahaman Metode Klos a. Panjang wacana
seba-gai alat ajar
sis-wa dan pertimbangan guru yaitu ketrampilan penguasaan unsur tata bahasa dan ketram-pilan kosakata serta maknanya
c. Evaluasi sebagai alat ajar artinya boleh sino-nim atau makna yang dapat mengganti kedu-dukan kata yang dile-pas.
2. Lembar Pengamatan Ma-salah yang Dihadapi untuk Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca
Instrumen ini terdiri dari: a. Tingkat
pengetahuan bahasa b. Kemampuan
kognitif c. Pengalaman
membaca
3. Lembar Observasi Aktivi-tas Guru/Peneliti
Pada tahap akhir dibe-rikan lembar angket untuk siswa tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran kecepatan efektif memba-ca dengan menggunakan metode Klos
3.5.4 Refleksi
Di akhir pertemuan guru melakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana ting-kat keterbacaan dan pemaha-man siswa. Penting untuk gu-ru mengadakan diskusi de-ngan siswa dalam proses masu-kan-masukan maupun tanggapan dan komentar dari siswa sehingga refleksi sesuai dengan perkembangan kema-juan membaca siswa.
3.6 Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan ke-las ini menggunakan dua teknik analisis data dengan memperha-tikan jenis data yang dikumpul-kan, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kua-litatif terhadap data kuakua-litatif yang diperoleh dari hasil penga-matan siswa dan guru selama berlangsungnya pembelajaran di kelas. Sedangkan analisis kuan-titatif digunakan terhadap hasil tes kecepatan efektif membaca siswa dengan menggunakan me-tode klos.
Rumus yang
dipakai untuk mengetahui kece-patan efektif membaca adalah sebagai berikut :
Wm K
Wm K
XI
SI B
= Kpm
60 :
Wd K
XI
SI B
= Kpm
Wm K
(60) XI
SI B
= Kpm
Keterangan :
K = Jumlah kata yang dibaca
Wm = Waktu tempuh baca dalam satuan menit
Wd = Waktu tempuh dalam satuan detik
B = Skor bobot perolehan tes yang dijawab dengan benar SI = Skor ideal atau skor maksimal
Kpm = Kata per menit
Siswa
berhasil membaca (tuntas) atau sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu jika kecepatan efektif membaca mini-mal 175 kpm.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pertemuan I
Dapat dijabarkan hasil uji ke-dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 175 kata per menit ke atas adalah 0 siswa. Siswa yang tidak tun-tas atau kurang dari 175 kata per menit ke atas adalah 32 siswa. Siswa yang KEM-nya tertinggi 170 kpm, KEM terendah = 30 kpm. Pada dis-kusi kelompok telah terekam masalah yang dihadapi siswa pada saat mem-baca cepat, yaitu masalah tingkat pe-ngetahuan bahasa 80 % atau 26 siswa, masalah kemampuan kognitif 80 % atau 26 siswa, dan masalah pengala-man membaca 90 % atau 29 siswa.
Tabel 4.1
Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 1)
N
FATHUR ROSI
FAIZAL MUSLIM
12
FITRIYATUN NISAK
HAIROH
15
HALIMATUS SA'DIYAH
17
HALIMATUS SAKDIYAH
15
HUSNUL HOTIMAH
16
HUZAIMAH 15 SYAFII
17
ISMATUL HAWE
m
KHOIRUS SYAMSIYAH
16
KURROTUL AINI
MARYATUN KIBTIYAH
15 FAISAL
14
MUSTAMAR 16
MUSTOFA ALI
NAJMUN NAHID FITRIYA
15 JANNAH
15
NYIMAS AMINATUR R
SUPRIADI
15
SYAMSIYAH 16
HALIFI
15 5 Kp m
Pertemuan II
kognitif, dan klasifikasi pengalaman membaca mulai menurun dengan jalan keluar yang sudah diterapkan. Pada tingkat pengetahuan bahasa siswa yang mengalami kendala di bidang itu hanya 8 siswa atau 25 %, dan di bidang kemampuan kognitif 11 siswa atau 35 %, dan pada penga-laman membaca 13 orang atau 40 %.
Tabel 4.2
Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 2)
N RAHMAWATI
195
FAIZAL MUSLIM
200
FITRIYATUN NISAK
HALIMATUS SA'DIYAH
185
HALIMATUS SAKDIYAH
190
HUSNUL HOTIMAH
200
ISMATUL HAWE
KHOIRUS SYAMSIYAH
160
KURROTUL AINI
MARYATUN KIBTIYAH
150
64 MUKARROMAH 85
64 MUSYAROFAH 150
NAJMUN NAHID
NYIMAS AMINATUR R
Pertemuan III
Pada pertemuan III kendala-kendala KEM telah terpecahkan baik kendala pengetahuan bahasa, kemam-puan kognitif, maupun kendala pe-ngalaman membaca. Dari hasil obser-vasi siswa teman sebaya, maupun dari pengamat (guru mata pelajaran sejenis) bahwa hasil uji kemampuan isian rumpang yaitu : (1) tingkat inde-penden = 32 siswa atau 100 %, (2) tingkat instruksional = 0 siswa atau 0 %, dan (3) tingkat frustasi/gagal = 0 siswa atau 0 %. Hasil observasi juga terekam Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa yang tuntas atau 175 kpm ke atas sebanyak 32 orang atau 100 %, KEM tertinggi 250 kpm, KEM terendah 180 kpm.
Tabel 4.3
Hasil Kecepatan Efektif Membaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil
(Pertemuan 3)
N RAHMAWATI
250
FITRIYATUN NISAK
HALIMATUS SA'DIYAH
185
HALIMATUS SAKDIYAH
190
HUSNUL HOTIMAH
200
KHOIRUS SYAMSIYAH
195
MARYATUN KIBTIYAH
180
64 MUKARROMAH
185
64 MUSYAROFAH
180
NYIMAS AMINATUR R
3 1
17 2/
17 2
.0
64 SYAMSIYAH
180 Kp m
3 2
17 3/
00 1
.0
44 HALIFI
190 Kp m
4.2 Pembahasan
Berdasar hasil penelitian da-lam kegiatan awal pembelajaran pada pra tindakan terlihat semua siswa tertarik penjelasan guru tentang mo-del/teknik klos dan penjelasan KEM (Kecepatan Efektif Membaca) seseo-rang. Hal itu juga terlihat saat berdis-kusi tentang metode klos, siswa sangat antusias bertanya dan mem-berikan komentar maupun pendapat. Hal ini sangat relevan apabila metode klos digunakan untuk meningkatkan KEM, karena siswa ada kepedulian.
Sementara itu dalam pelaksa-naan refleksi dengan jalan diksusi kelompok maupun diskusi kelas telah teruji bahwa kendala-kendala KEM harus segera diatasi agar KEM siswa meningkat. Kendala-kendala KEM meliputi, lemahnya pengetahuan ba-hasa, kurangnya kemampuan kognitif, dan pengalaman membaca yang memprihatinkan. Masalah pengetahu-an bahasa jalpengetahu-an keluarnya siswa diharapkan sering membaca kamus bahasa Indonesia, dan untuk kemam-puan kognitif, siswa diharapkaan me-ningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk mempermudah memahami isi/ pesan yang terkandung dan yang ter-akhir yaitu pada kendala pengalaman membaca diharapkan siswa sering membaca.
Dalam materi membaca cepat sendiri tidak sedikit Kecepatan Efek-tif Membaca (KEM) siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yakni 175 kpm. Akan tetapi dengan meng-gunakan metode klos, KEM siswa meningkat secara signifikan. Dari ha-sil penelitian yang dilakukan hingga
siklus/pertemuan ke III seluruh siswa berhasil mencapai KEM di atas 175 kpm.
V KESIMPULAN
Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti ditemukan data jika kecepatan efektif membaca siswa ren-dah. Hal ini dikarenakan teknik pem-belajaran membaca yang selama ini tidak diarahkan untuk melatih kete-rampilan membaca, melainkan model pembelajaran yang diterapkan hanya mengacu pada buku yang ada, sehing-ga para siswa berangsehing-gapan pensehing-gaja- pengaja-ran membaca tujuannya semata-mata menjawab pertanyaan. Hal ini dihada-pi siswa dengan proses yang amat lamban.
Metode klos dipakai untuk mengukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk menguji tingkat kesukaran dan tingkat kemudahan suatu wacana, serta dapat mengklasifikasi pembaca menjadi 3 kelompok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengaja-ran), dan frustasi (gagal). Di samping itu metode klos juga bisa digunakan untuk mengetahui kelayakan wacana sesuai dengan kemampuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk melatih ke-terampilan dan kemampuan baca.
memahami isi/pesan yang terkandung dalam suatu bacaan yang seefisien mungkin. Pada kendala pengalaman membaca pemecahan masalahnya yakni dengan cara siswa harus sering membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto.2003. Analisis Wacana.
Yogyakarta : LKIS
Harjosujono, Akhmad Slamet, 1996.
Membaca2. Jakarta :
Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Menengah Umum. Bagian Proyek Penataran Baru SLTP Setara D.III
Kasmidjan, Drs. 1996. Teori
Membaca. Surabaya : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.
Poerwodarminto, WJS., 1994, Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. Yogya : UP. Indonesia
Soedarso, 2000, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Suranto, Basowi, Sukidin.2002.
Manajemen Penelitian Tindakan