• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of MEMAHAMI MIND MAP MELALUI KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of MEMAHAMI MIND MAP MELALUI KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI MIND MAP

MELALUI KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK

SITI SHALIHAH

Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Abstrak

Mind Map menjadi fenomena strategi pembelajaran yang berperan dalam meningkatkan hasil belajar, dan meningkatkan motivasi siswa. Hipotesis sementara, dari hasil beberapa penelitian, adanya proses psikologi dan proses kognitif dalam otak yang bekerja saling berkaitan. Mind Map dalam prakteknya menggunakan otak dan bahasa yang merupakan proses berpikir apakah bisa ditinjau dan dijelaskan dengan teori –teori linguistik, atau teori neurologi, atau bahkan teori psikologi? Kajian eksternal bahasa mas kini melahirkan disiplin baru yang merupakan kajian antara dua bidang ilmu atau lebih. Tulisan ini mencoba mencari penjelasan dan pemahaman tentang Mind Map ditinjau dari ilmu interdisipliner neuropsikolinguistik.

Kata Kunci: mind map, linguistik, neurologi

A. Pendahuluan

Mind Map dalam kurun terakhir ini sangat berkembang

untuk meningkatkan aktivitas otak dan digunakan dalam berbagai bidang psikologi motivasi, psikologi belajar maupun dalam peningkatan pembelajaran. Mind Map yang kadang disebut peta konsep atau peta pikiran atau ada yang yang menyebutnya peta ingatan ditemukan oleh dan menjadi hak paten Tony Buzan yang mengembangkan dan banyak meneliti tentang kerja Mind Map untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

(2)

210 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

1. Kontribusi Global Learning dan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Aritmatika Sosial Sebagai Jaringan Konsep Agustin Debora MS – Dra. Santi Irawati, M.Si, Ph.D – Drs. Mustangin, M.Pd 20101

2. Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Dan Kreatifitas Siswa R. Teti Rostikawati 20082

3. Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Tunggulsari II UPTD Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta Nurtesti Handayani Mawasid 20093

4. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah XI IPS SMAN I Talun Shofia Hattarina 20084

5. Penerapan Strategi Pembelajaran Mind Mapping Dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Teorema Pythagoras Ria Dwi Indriyani (2010)5

Dari hasil penelitian yang ada sementara ini dapat ditarik garis merah bahwa Mind Map menjadi fenomena strategi pembelajaran yang berperan dalam meningkatkan hasil belajar, dan meningkatkan motivasi siswa. Hipotesis sementara, dari hasil beberapa penelitian tersebut, adanya proses psikologi dan proses kognitif dalam otak yang bekerja saling berkaitan.

Mind Map dalam prakteknya menggunakan otak dan bahasa yang merupakan proses berpikir apakah bisa ditinjau dan dijelaskan dengan teori –teori linguistik, atau teori neurologi, atau bahkan teori psikologi? Kajian eksternal bahasa masa kini melahirkan disiplin baru yang merupakan kajian antara dua bidang ilmu atau lebih. Makalah ini mencoba mencari penjelasan dan pemahaman tentang Mind Map ditinjau dari ilmu interdisipliner neuropsikolinguistik.

B. Konsep Mind Map

(3)

konsep ini adalah seorang Psikologis Edward Tolman (1948) yang dianggap sebagai adalah pencetus “cognitive mapping”.[6] Sedangakan penggunaan istilah "Mind Maps" biasa ditulis

“Mind Map™” diklaim sebagai trademark (merek dagang) oleh The Buzan Organisation, Ltd. di United Kingdom dan Amerika Serikat pada tahun 1990.7

Dalam wikipedia disebutkan “A mind map is a diagram used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and arranged around a central key word or idea. Mind maps are used to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid in study, organization, problem solving, decision making, and writing. The elements of a given mind map are arranged intuitively according to the importance of the concepts, and are classified into groupings, branches, or areas, with the goal of representing semantic or other connections between portions of information. Mind maps may also aid recall of existing memories”8

Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak . Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Ini bisa dibandingkan dengan peta kota. Pusat Mind Map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.

Mind Map juga merupakn peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan tradisional.

(4)

212 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.9 Berikut contoh gambar apa itu mind map :

Gambar Mind Map10

Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti berber cabang-cabang pohon., Andri Saleh (2008) menegaskan “Mind Map sangat mirip dengan neuron dalam sel otak manusia, membentuk

jaringan yang luas namun saling berkaitan satu sama lain”.11

Yang diperlukan dalam membuat Mind Map yang sederhana adalah ; kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi. Cara kerja atau langkah membuat Mind Map sebagai berikut:

1. Mulai dari bagian tengah, karena memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

(5)

menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat lebih terfokus, membantu berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak

3. Menggunakan warna, karenan bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan.

4. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya, karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila menghubungkan cabang-cabang akan lebih mudah mengerti dan mengingat.

5. Membuat garis hubung yang melengkung, karena garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang organis , seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.

6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis,karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map.

(6)

214 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

Gambar Cara Kerja Mind Map

Langkah- langkah membuat Mind Map13

(7)

lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat gambar atau konsep keseluruhan, dan lain sebagainya.

Michael Michalko meyakinkan bahwa Mind Map akan mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal pikiran dari kekusutan mental, memungkinkan berfokus pada pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, memungkinkan untuk mengelompokkan konsep dan membantu membandingkannya, mensyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. 14

Penggunaan Mind Map15

C. Perkembangan Neuropsikolinguistik

Neuropsikolinguistik dalam kajian lingustik masih tergolong muda sebagai pengembangan dari neurolinguistik dan psikolingistik yang lebih dulu dikenal dan berkembang. Meskipun muda, perananya dalm produksi, persepsi, pemahaman, dan pemerolehan bahasa sangat penting. Arifuddin menyatakan,

“Memahami srtuktur, perkembangan, dan cara kerja otak

seseorang adalah kunci memahami cara dia belajar, termasuk

belajar bahasa.”16

Neuropsycholinguistics dalam bahasa Indonesia

neuropsikolinguistik dibentuk oleh kata-kata neuro, psyche, dan

(8)

216 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

pusat saraf, pengendali pikran, dan mekanisme organ tubuh manusia, termasuk mekanisme yang mengatur pemrosesan bahasa. Menurut Chaer, Neuropsikolinguistik mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia. Para pakar neurologi telah berhasil menganalisis struktur biologis otak, serta memberi nama pada bagian-bagian struktur otak itu.17

Istilah Neuropsikolinguistik sebenarnya merupakan gabungan dari neurolinguistik dan psikolinguistik. Neurolinguistik yang juga gabungan dari neurologi dan lingustik mengkaji proses alamiah bahasa dan hubungan bahasa dan otak, meskipun sebenarnya kajian ini sudah lebih dulu ada dibanding dengan istilah neurolinguistik itu sendiri. Dalam hal ini kajian hubungan bahasa dan otak termasuk juga hubungan antara pikiran (mind) dan brain (otak) (or mind and body) yang menjadi kajian filsafat barat. Secara ilmiah kajian hubungan bahasa-otak mulai dikaji pada akhir abad 19, dan untuk kajian lebh detail dan dipublikasikan setelah ada peristiwa cedera otak yaitu pada pergantian abad ke 20.18

Sedangkan psikolinguistik terbentuk dari psikologi dan linguistik yakni dua ilmu yang berbeda yang masing-masing berdiri sendiri, dengan prosedur dan metode yang berlainan. Namun keduanya sama-sam meneliti bahasa sebagai objek formalnya. Hanya objek materinya yang berbeda, lingistik mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilkau berbahasa atau proses berbahasa. Isltilah psikolinguistik baru lahir tahun 1954 ketika terbit buku Psycholinguistics : A survey of Theory and Research Problems yang disunting oleh Charles E Osgood dan Thomas A. Sebeok di Bloomington. Psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh oleh manusia.19

Secara sederhana Fromkin and Rodman (1989) yang dikutip Arifuddin mendefinisikan Neuropsikolinguistik adalah kajian mengenai landasan biologis bahasa dan mekanisme otak yang berperan dalm pemerolehan bahasa dan penggunaan bahasa

(neuropsycholinguistics is the study concerned with the

biological foundation of language and the brain mechanism

(9)

merupakan rangkaian disiplin ilmu linguistik, neurologi, dan psikologi. 20

Kajian neuropsikolinguistik berorientasi pada hubungan antara proses, produksi, persepsi, dan pemahaman bahasa; aspek kognisi dalam pemerolehan /pembelajaran bahasa, deskripsi fungsi bahasa otak. Dalam bidang kajian ini tujuan utamanya adalah menelaah bagaimana input dan output bahasa yang diterima otak diproses baik untuk memperoleh, memproduksi, memahami, maupun menggunakan bahsa. Aspek lain yang menjadi perhatian dalam kajian ini adalh kajian mengenai dampak dari gangguan pada daerah atau bagian otak tertentu terhadap kapasitas berbahasa seseorang.

Orang-orang yang secara eksplesit memberikan perhatian pada otak adalah Aristotle dengan pernyataannya bahwa otak manusia berwujud sebuah cangkang yang berisi pendingin darah. Leonardo da Vinci mengumpamakan ruang kosong ynag berisi tiga sruktur bola tipis. Franz Gall membuat peta ptak. Pada 1836, Marc Dax mengklaim hilangnya (kemampuan berbahasa) senantiasa berkaitn dengan gangguan otak kiri. Broca (1864) menyatakan bahasa berkaitan dengan gangguan otak kiri. Karl Wenicke (1873), Dejerine (1892) Henry Head (1900-an), Wilder Penfield (1930-an) juga mengkaji hubungan otak dan bahasa.21

Neuropsikolinguistik merupakan ilmu yang tidak berdiri sendiri atau interdispliner karena berkaitan erat dengan ilmu Linguistik, Biologi, Psikologi, Neurologi, kedokteran, dan Sains. Hasil beberapa kajian ini memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pembelajaran bahasa, kesehatan, dan aktualisasi peran otak sebagai pusat kendali aktivitas manusia.

D. Neuropsikolingistik dan Teori-teori Linguistik Memahami Mind Map, Berpikir dan Berbahasa

Apakah ada kaitan antara Mind Map dengan struktur otak, cara kerja otak, berbahasa, dan berpikir? Dari konsep dan cara kerja Mind Map dapat dilihat Mind Map menggunakan otak, bahkan mngikuti (cara kerja alami otak), imajinasi dan asosiasi. Keterlibatan otak cukup dominan, Mind Map berusaha untuk mengoptimalkan otak dan fungsinya.

(10)

218 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

bekerja sendiri-sendiri, tetapi keduanya bekerja bersama-sama secara sinergis. Belahan otak kiri memayungi kegiatan akademik, intelektual dan bahasa (pusat bahasa dan ideasi bahasa), sementara belahan otak kanan memayungi kegiatan artistik, kreatif, dan naluriah (Pusat ideasi bukan bahasa).

Mind Map tidak mengandalkan kerja satu belahan otak (hemisfer) kiri yang hanya berorientasi pada intelektual, berpikir rasional dan bahasa, ataupun belahan otak kanan yang berorientasi pada pandangan gestalt, kreasi, dan imajinasi. Mind Map melibatkan kedua sisi otak karena Mind Map menggunakan kata, angka, dan logika (wilayah hemisfer kiri) bersamaan dengan gambar, warna, imajinasi, dan melihat secara menyeluruh (gestalt) (wilayah hemisfer kanan).

Cara seseorang membuat Mind Map juga mendorong pemikiran sinergis (lihat contoh gambar Mind Map sebelumnya). Cara cabang tumbuh keluar untuk membentuk anak-anak cabang lain mendorong seseorang untuk menciptakan lebih banyak ide dari setiap pikiran yang ditambahkan ke dalam Mind Map. Juga karena semua gagasan dalam Mind Map berkaitan, Mind Map membantu otak membuat lompatan pengertian dan imajinasi besar melalui asosiasi.22 Mind Map adalah alat pikir untuk membebaskan kekuatan otak dan mencerminkan internal otak. Ia juga membantu menguatkan peta-peta pikiran di dalam otak ketika harus mmenyimpan dan mengulangnya, karena strukturnya menyerupai bentuk pola-pola pikir, ini menjadikan proses alamiah otak dalam menyimpan dan menstruktur pikiran dan informasi sebagai fungsinya penyimpan pengendali dan pengembali informasi.

(11)

digunakan adalah kata-kata kunci untuk memudahkan ingatan dan mengalirkan ide-ide dan pikiran-pikiran selanjutnya.

Selain kedua belahan otak kiri dan kanan, otak tengahpun sebagai jembatan antara keduanya dan sebagai pengendali diaktifkan untuk mensinergikan seluruh kerja otak yang hampir seluruh bagiannya berfungsi dalam proses Mind Map. Kontrol visualisasi dan tindakan yang dilakukan oleh otak tengah dioptimalkan dalam prosesnya. Mind Map mencoba mengaktifkan dan mengoptimalkan seluruh kerja otak secara seimbang, tidak hanya belahan otak kiri atau kanan saja yang lebih digunakan, akan tetapi otak tengahpun bekerja menyeimbangkan kerja keduanya dan memasukkan informasi hasil pikiran dan bahasa untuk dikirim ke memori agar bisa disimpan

Jika dilihat dari teori-teori bahasa yang ada, Mind Map dapat dijelaskan dengan beberapa teori bahasa. Teori de Saussure, Di dalam otak penutur terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi linguistik sebagai perwujudannya yang digunakan untuk melahirkan atau mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Teori linguistiknya

mengenai signe’ linguistique atau tanda linguistik karena bahasa merupakan sebuah sistem tanda. Tanda linguistik tediri dari dua komponen, yaitu komponen signifiant atau penanda dan signifie atau petanda yang wujudnya berupa pengertian atau konsep.24 Dalam Mind Map, di dalam otak adanya konsep-konsep/pikiran-pikiran yang dihubungkan dengan tidak hanya bunyi bahasa, tetapi simbol aksara berupa kata yang bisa berwujud imaji atau bunyi bahasa, lebih luas lagi simbol gambar dan warna. Disini antara konsep dan imaji saling terkait kemudian digunakan untuk melahirkan atau mengeluarkan konsep-konsep tersebut dalam berupa diagram konsep yang terkait antara suatu konsep utama dengan konsep cabang-cabangnya.

(12)

220 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

kapasitas dalam yang ada pada seseorang yang disebut LAD , ia mampu untuk berbahasa.

Dari sudut pandang neurologis, jelas bahwa sejak lahir seorang anak dilengkapi dengan piranti neurologi sebagai prasyarat pemahaman dan penggunaan bahasa (Fromkin dan Rodmin). Pandangan ini menguatkan pendapat Chomsky. Mind Map mencoba memahami secara menyeluruh proses kerja otak yang secara kodrati sudah dilengkapi dengan kapasitas kemampuan berbahasa. Mind Map menstimulus dan mengoptimalkan kapasitas dan kemampuan otak dalam berbahasa dan membantu untuk mengorganisir kemampuan tersebut.

Mind Map menggunakan otak yang sebenarnya mempunyai potensi kognitif bahasa dan berbahasa, ia mempunyai struktur dalam (dalam otak ada struktur konsep) ketika memproses input informasi dan menyimpannnya, kemudian mempunyai cara berbahasa yang teratur yang terwujud melalui ide ide tertuang dalam organ peta pikiran. Ia bisa berfungsi sebagai alat dalam otak untuk membuat struktur dalam, sehingga struktur luar yang lahir sebagaimana srtuktur dalam.

Mind Map adalah alat yang membantu otak untuk berpikir, dan menuangkan ide-ide ddalam bahasa bahkan untuk berbahasa. Bahasa adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran itu. Dengan kata lain bahasa dapat membantu manusia supaya dapat berpikir lebih sistematis. Bahasa dan pemikiran berkembang dari sumber yang sama, keduanya mempunyai bentuk yang serupa. Karena sumber yang sama dan bentuk yang serupa, maka keduanya dapat saling membantu. Sedangkan Mind Map sebagaimana kedudukan dan perannya bahasa dalam pikiran manusia, ia juga berperan untuk bahasa itu sendiri dan sekaligus untuk pikiran juga memori. Mind Map membantu manusia untuk berpikir secara sistematis, berbahasa secara sistematis, menyimpan dan memanggil kembali informasi dalam memori. Antara otak, bahasa, pikiran, dan meori dapat saling membantu. Ini yang disebut Teori Instrumentalisme

yang dikenalkan oleh Bruner.26

(13)

berfungsi sebagai alat untuk membantu terjadinya suatu aksi karena pikiran dapat membantu peta-peta kognitif mengarah pada sesuatu yang akan ditempuh untuk mencari tujuan. Pada mulanya bahasa muncul dan pikiran muncul bersama-sama untuk mengatur manusia, selanjutnya keduanya saling membantu. Pikiran memakai elemen hubungan-hubungan yang dapat digabungkan untuk membimbing aksi yang sebenarnya, sedangkan bahasa menyediakan representasi prosedur-prosedur untuk melaksanakan aksi.

Proses Mind Map mensinergikan antara penggunaan otak kiri dan otak kanan yang saling membantu, menggunakan imajinasi dan asosiasi yang menghubungkan anatara satau dengan lainnya, dalam proses tersebut melibatkan pikiran untuk merencanakan, memahami sesuatu dan bertindak, bahasa sebagai alat dan simbol untuk merepresentasikan dan meaktualisasikan pemikiran untuk melaksanakan yang digambarkan dalam Mind Map. Mind adalah produk dari proses berpikir dan berbahasa baik untuk memahami suatu konsep atau bahasa dan pikiran tertentu yang selanjutnya digunakan untuk mengarahkan pada tindakan.

Otak tengahpun yang berfungsi sebagai pengendali pendengaran, penglihatan dan gerakan tubuh dalam mind map selain kedua beahan otak kiri dan kanan akan berfungsi optimal. Otak bagian tengah ini juga berfungsi untuk pengulangan, ketika bahasa dan pikiran tersebut dituangkan dan diulang-ulang, ia akan menangkap lebih dengan visualisasi mind map dan lebih bisa ditangkap memori untuk menyimpannya.

Dalam kaitannya dengan memori, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengaktifkan memori. Apa yang diungkapkan melalui bahasa bisa jadi bukan merupakan peyimbolan pertama kali terhadap peristiwa yang terjadi, apa yang diungkapkan merupakan pemunculan kembali sesuatu acuan atau tanda yang pernah diperoleh atau diamati sebelumnya. Dalam bahasa terkandung sebuah peran mnenomic, yaitu strategi meningkatkan kapasitas dan peran memori.27

Otak memiliki kemampuan menyimpan (store) yang dangat luar biasa dimana didalamnya sistem memori beroperasi. Menurut Foster setiap sistem memori yang efektif melakukan tiga fungsi yaitu:28

(14)

222 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

2. Store (menyimpan); yakni menyimpan informasi olahan dengan setia dan selama periode waktu yang signifikan. 3. Retrive (mengambil kembali); yakni mengambil ulang

atau akses informasi yang sudah tersimpan.

Sedangkan proses Mind Map sebagaimana sistem memori bisa digambarkan sebagai berikut :

Hubungan otak, bahasa, pikiran dan memori yang ada dalam Mind Map dapat dijelaskan sebagai berikut :

Encoding (representing)

Storage

(15)

Mind Map menggunakan otak sebagai sumber, bahasa sebgai simbol dari pikiran yang disimpan dengan memori yang ada dalam otak, untuk membantu mengoptimalisasi fungsi otak yang bisa digunakan untuk memahami konsep pesan baik bahsa maupun pikiran, untuk memudahkan berbahasa, membantu berpikir secara sistematis dengan imajinasi, bahasa dan asosiasi dalam sebuah peta, merencanakan suatu tindakan/aksi, juga untuk memudahkan sistem menyimpan informasi dan memunculkannya kembali.

E. Penutup

(16)

224 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015 Catatan akhir: 1 http://fmipa.um.ac.id/ 2

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan, http://pkab.wordpress.com/2008/04/02/metode-quantum-learning/

3

Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/5578

4

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TEP/article/view/3666 5 http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/7233

6

Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, terj; Susi Purwoko, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009) hal: 2

7

http://www.wikipedia.com 8

http://www.wikipedia.com 9

Tony Buzan, ibid, hal : 4-5 10

http://www.novamind.com/mind-mapping/# 11

Anik Susanti, http://www.koranpendidikan.com/artikel/5218/mind-mapping-sebagai-pembelajaran-berbasis-otak.html

12

Tony Buzan, ibid, hal :14-16 13

http://www.novamind.com/mind-mapping/# 14 Tony Buzan, ibid, hal :6-7

15

http://www.novamind.com/mind-mapping/# 16

Arifuddin, Neuropsikolingustik , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hal: 2

17

Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoretik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009) hal: 7

18

David Caplan, Neurolinguistics and Linguistic Aphasiology, (Melbourne: Cambridge University Press, 1987) hal : 3

19

Abdul Chaer, ibid, hal: 5 20 Arifuddin, ibid, hal: 2-3 21

Ibid, hal: 13-14 22

Tony Buzan, ibid, hal : 60 23

Kinayati Djojosuroto, Filsafat Bahasa, ( Yogjakarta, Pustaka Book Publisher, 2007), hal 259

24

Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hal: 286 25 Abdul Chaer,

Psikolinguistik, hal: 108 26

Ibid, hal : 59-60 27 Arifuddin, ibid, hal 195 28

Jonathan K Foster, , Psikologi Memori, Menyingkap Rahasia Memori, terj. Teguh W Utomo (Surabaya: Portico Publishing, 2010)hal : 43.

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)

(17)

Buzan, Tony, Buku Pintar Mind Map, terj; Susi Purwoko,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009)

Buzan, Tony, Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas, terj. Eric Suryaputra, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005)

Buzan, Tony, Use Your Memory (Gunakan Memori Anda), terj. Alexander Sindoro, ( Batam; Penerbit Interaksa, 2006) Caplan, David, Neurolinguistics and Linguistic Aphasiology,

(Melbourne: Cambridge University Press, 1987)

Chaer, Abdul, Linguistik Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007)

Chaer, Abdul, Psikolinguistik Kajian Teoretik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009)

Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, ( Yogjakarta, Pustaka Book Publisher, 2007)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan, http://pkab.wordpress.com/2008/04/02/metode-quantum-learning/

Foster, Jonathan K, Psikologi Memori, Menyingkap Rahasia

Memori,terj. Teguh W Utomo (Surabaya: Portico

Publishing, 2010)

Hidayat, Asep Ahmad, Filsafat Bahasa, Mengungkapkan hakikat

Bahasa, Makna, dan Tanda, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009) http://fmipa.um.ac.id/

(18)

226 Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

http://www.wikipedia.com

Kaelan, Filsafat Bahasa, Realitas Bahasa, Logika Bahasa

Hermeneutika dan Postmodernisme, (Yogjakarta:

Paradigma, 2002)

Markam, Soemarmo (ed), Penuntun Neurologi, (Tangerang: Binarupa Aksara Publisher)

Pasiak, Taufiq, Membangunkan Raksasa Tidur, Optimalkan Kemampuan Otak Anda Dengan Metode ALISSA,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2004)

Sangkanparan, Hartono, Dahsyatnya Otak Tengah, (Jakarta:Visimedia, 2010) hal : 17-18

Saryono, Djoko, Pemerolehan Bahasa, Teori dan Serpih Kajian,

( Malang: Nasa Media, 2010)

Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/5578

Gambar

Gambar Mind Map10
Gambar Cara Kerja Mind Map

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini menilai kefungsian pelbagai jenis serat saraf sensori median, serta menentukan hubungan fungsi saraf dengan tempoh Carpal Tunnel Syndrome ( CTS ) dan indeks jisim tubuh

This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc.. T-Value Skewness Kurtosis

Berdasarkan hasil dari perancangan Pengembangan Aplikasi Deteksi Dini pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa berbabasis website menggunakan metode

Walaupun sebagian besar authoring tool mendukung penggunaan animasi, tidak semuanya dapat digunakan untuk membuat dan menghasilkan file animasi. Beberapa authoring tool menggunakan

Selain dengan menggunakan rumus Johnson Thousack, taksiran berat badan janin dapat ditentukan dengan menggunakan lingkar perut ( Abdominal girth ), metode yang

Dalam teknologi jaringan nirkabel, istilah interferensi biasanya digunakan untuk hal yang lebih luas, untuk gangguan dari sumber radio frekuensi seprti dari Jadi

Paliskuntain yhdistyksen Kaamasen koetarhalla syntyneiden ja kuolleiden vasojen vuotuiset lukumäärät, suhteellinen vasakuolleisuus sekä naaraiden ja urosten väliset

Tujuan dari penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya adalah